Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5648 articles
Browse latest View live

Kelola Sampah Mulai dari Diri Sendiri, dari yang Kecil dan Saat Ini Juga

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/09/2013] Lupakan pernyatan bahwa sampah merupakan limbah yang menjijikkan. Saat ini, sampah bisa dikelola dan diolah sehingga keberadaannya bukan lagi menjadi sesuatu yang menjijikkan. Bahkan, mengolah sampah pun bisa menghasilkan manfaat yang bisa dikembangkan menjadi bisnis.

Muhamad Fatah Wiyatna, S.Pt., M.Si., (berdiri) saat menyampaikan materi pada Simposium Pekan Lingkungan “Pengelolaan Sampah di Masyarakat”, Sabtu (14/09) di Bale Santika Unpad, Jatinangor. (Foto: Arief Maulana)

Adalah Muhamad Fatah Wiyatna, S.Pt., M.Si., dosen Fakultas Peternakan Unpad yang sudah lama mengembangkan konsep sistem pengelolaan sampah yang bernama Biomethagreen. Sistem ini menggunakan teknologi fermentasi anaerob. Sistem ini bukan hanya mengurai sampah organik namun juga dapat menghasilkan beberapa produk, seperti bahan bakar biogas, pembangkit generator, dan pupuk organik cair.

“Biomethagreen ini adalah solusi dari permasalahan sampah yang saat ini masih menganut sistem dumping (kumpulkan dan angkut),” ujar Fatah saat menjadi pembicara di Simposium Pekan Lingkungan “Pengelolaan Sampah di Masyarakat”, Sabtu (14/09) di Auditorium Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor.

Adapun cara kerja dari sistem biomethagreen adalah, sampah organik dipilah terlebih dahulu dari rumah tangga. Setelah itu, sampah dimasukkan ke dalam bak digester, yaitu bak penampungan sampah tertutup yang terbuat dari beton dan serat kaca. Dengan dibantu oleh bakteri khusus, sampah di bak biodigester itu dapat menghasilkan gas metan yang langsung disalurkan sebagai bahan bakar biogas atau pembangkit generator listrik.

“Sisanya dapat menjadi limbah cair yang kaya nutrisi. Limbah tersebut bisa diolah lagi untuk dijadikan pupuk organik cair,” kata Fatah.

Terkait dengan pupuk organik cair, Fatah telah memproduksinya dengan harga yang murah. Diharapkan, produk pupuknya tersebut dapat menjadi solusi bagi petani terhadap mahalnya harga pupuk organik yang berkualitas.

“Keuntungannya, sistem biomethagreen ini dapat mengurangi tingkat pencemaran akibat sampah, juga sektor ekonomi suatu masyarakat pun dapat meningkat, karena banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan,” cetusnya.

Di hadapan peserta seminar, Fatah pun mengajak untuk lebih peduli terhadap sampah. “Intinya, keberhasilan kita dalam mengelola sampah adalah mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai saat ini juga,” pungkasnya.

Seimbangkan Sampah dengan Tanaman

Sementara itu, Mubiar Purwasasmita, pembicara lainnya dalam simposium ini mengatakan, kondisi sampah saat ini sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Kasus longsoran sampah di TPA Leuwigajah beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa sampah di Bandung dan sekitarnya sudah sangat sulit untuk ditampung.

“Saya berasumsi kalau sampah dibiarkan hanya dikumpulkan di suatu tempat, ke depannya bisa jadi leuweung ruksak, cai beak, manusa balangsak (hutan rusak, air habis, manusia sengsara),” ujar dosen ITB ini.

Mubiar pun mengajak para peserta untuk mengelola sampah dengan melahirkan organisme baru. Konsepnya yaitu, sampah harus diseimbangkan dengan banyaknya tanaman hidup. Menurutnya, tanaman adalah organisme yang bisa diperbarui dan memiliki banyak manfaat.

“Semakin banyak timbunan sampah, maka kita harus semakin banyak juga menanam tanaman, karena kontribusi tanaman bagi kelangsungan dunia ini sangat besar,” cetusnya.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Kelola Sampah Mulai dari Diri Sendiri, dari yang Kecil dan Saat Ini Juga appeared first on Universitas Padjadjaran.


The International Conference of Applied Statistics 2013 Bahas Perkembangan Ilmu Statistika Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09/2013] Program studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad bekerja sama dengan Statistical Forum for Higher Education (FORSTAT) menggelar “The International Conference of Applied Statistics (ICAS) 2013”. Kegiatan ini digelar pada 16 hingga 19 September 2013 di kampus Unpad Jatinangor.

Suasana “The International Conference of Applied Statistics (ICAS) 2013” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (16/9) yang menghadirkan akademisi dari 10 negara (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut ketua pelaksana kegiatan, Dr. Toni Toharudin, M.Sc., sebanyak 60 pemakalah yang terdiri atas peneliti dan akademisi dari 10 negara mengikuti seminar tersebut. Pemakalah tersebut merupakan peneliti statistik baik dari lingkungan akademik maupun dari institusi. Selain itu, ada 3 keynote speaker dalam seminar internasional tersebut, yaitu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Suryamin Ph.D., dari Badan Pusat Statistik, serta Prof. Asep Saefuddin, PhD., dari Institut Pertanian Bogor.

Lebih lanjut Dr. Toni mengatakan, seminar ini juga menghadirkan 12 invited speaker dari berbagai perguruan tinggi di dunia, yaitu Radbound University of Nijmegen, University of Leuven, Antwerpen University, University of Groningen, Universiti Utara Malaysia, Cardiff University, La trobe University, Tilburg University, Seoul National University, University of Malaysia Perlis, serta dari FMIPA Unpad.

Adapun tema makalah yang ditawarkan adalah terkait dalam bidang pengembangan ilmu statistika, seperti Biostatistics, Data Mining and Informatics, Technometrics, Sampling Technique, Econometrics, Spatial Econometrics, Actuary, Spatial Statistics, Statistics Education, Sociometrics, Psychometrics, Stochastics, Statistical Theory, dan Nonparametric Regression.

“Seminar ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk menjalin kerja sama penguatan penelitian di bidang ilmu Statistika,” ujar Dr. Toni.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, saat membuka kegiatan, Senin (16/09) di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor mengungkapkan, ICAS 2013 diharapkan bukan hanya menjadi ajang untuk sharing pemikiran mengenai ilmu Statistik, juga menjadi ajang family gathering para peneliti untuk meningkatkan aktivitas perkembangan, khususnya di bidang ilmu Statistik.

“Unpad sendiri sangat mendukung ICAS 2013. Diharapkan ke depan akan ada kerja sama lanjutan dengan para perguruan tinggi yang mengikuti ICAS 2013 kali ini,” kata Dr. Setiawan. *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh*

 

The post The International Conference of Applied Statistics 2013 Bahas Perkembangan Ilmu Statistika Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tampilkan Kekayaan Budaya Nusantara, Mahasiswa Unpad Raih Predikat The Most Popular Culture di Zakopane Festival di Polandia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09] Sebanyak 30 orang mahasiswa Unpad menjadi peserta dalam festival sekaligus kompetisi budaya tingkat dunia yaitu Zakopane Festival of High Land Folklore yang berlangsung di Zakopane, Polandia pada 23 Agustus hingga 5 September lalu. Acara tersebut diselenggarakan oleh CIOFF Polandia yang merupakan organisasi kebudayaan di bawah naungan UNESCO.

Mahasiswa Unpad dari berbagai fakultas yang tergabung di kelompok kegiatan “Pasir Putih” saat berpartisipasi di Zakopane Festival of High Land Folklore di Polandia 23 Agustus – 5 September 2013 lalu *

Ketigapuluh mahasiswa tersebut berasal dari lintas fakultas di Universitas Padjadjaran diantaranya Fakultas Teknik Geologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,  Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang tergabung dalam kelompok kegiatan bernama Pasir Putih. Mereka telah mempersiapkan penampilan ini sejak akhir Desember 2012 lalu.

Dalam kegiatan tersebut, mereka menampilkan berbagai seni kebudayaan nusantara yakni seni tari dan seni musik. Adapun tarian yang ditampilkan beragam dan berasal dari seluruh penjuru tanah air. Diantaranya, Tari Bajidor Kahot Jawa Barat, Tari Nandak Ganjen DKI Jakarta , Tari Tifa Maluku, Tari Lontar Nusa Tenggara Barat, Tari Tempurung Sumatera Barat, Tari Saman Aceh, dan Tari Janger Bali. Tak hanya itu mereka juga menampilkan kemahiran dalam memainkan alat musik tradisional.

Ditemui di Fakultas Teknik Geologi Unpad, Jody Pratama (Geologi, 2010) selaku ketua Pasir Putih 2013 menuturkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 14 negara dan Indonesia merupakan satu-satunya perwakilan dari Asia. Meskipun Romania yang didapuk juri sebagai pemenang, namun kontingen Indonesia berhasil meraih predikat sebagai The Most Popular Culture. Hal itu secara tidak langsung mengimplikasikan bahwa budaya kita sudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia dan merupakan tantangan bagi kita untuk senantiasa melestarikan kearifan lokal bangsa.

“Senang sekali bisa melestarikan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia,” tandas Jody saat ditanya kesan mengenai keikutsertaannya dalam program tersebut. Terakhir, ia berharap semoga generasi muda bisa terus mengikuti kegiatan bertajuk festival seperti ini sehingga budaya kita tetap terus terjaga terlebih bisa dikenal di seluruh dunia.*

Rilis oleh: Tim Pasir Putih 2013/mar

The post Tampilkan Kekayaan Budaya Nusantara, Mahasiswa Unpad Raih Predikat The Most Popular Culture di Zakopane Festival di Polandia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pulang Kandang Dies Emas Fakultas Peternakan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/09/2013] Menginjak usia emas, Fakultas Peternakan (Fapet) Unpad mengundang seluruh alumninya dari angkatan tahun 1963 hingga 2008 untuk hadir dalam gelaran Pulang Kandang Akbar. Kegiatan yang menjadi rangkaian dari Dies Natalis ke-50 Fapet Unpad tersebut digelar pada Sabtu (14/09) lalu dan bertempat di Plaza Fapet Unpad Kampus Jatinangor.

Kemeriahan acara Pulang Kandang yang bertepatan dengan Peringatan Dies ke-50 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran *

Dekan Fapet Unpad, Dr. Ir. Iwan Setiawan, DEA., dalam sambutannya mengungkapkan, di usia emasnya Fapet Unpad telah menghasilkan berbagai produk penelitian yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.

“Penelitian tersebut diantaranya dalam bentuk produk komersial. Seperti, mineral Customix dan Agromix. Kemudian Biogas skala rumah tangga, hasil dari pemanfaatan kotoran sapi yang sudah disosialisasikan ke berbagai wilayah di Jawa Barat,” jelas Dr. Iwan.

Selain bersifat komersial, produk penelitian tersebut juga ada yang telah mendapatkan hak paten. Produk tersebut yaitu Produksi Bahan Pakan Unggas Melalui Proses Biokonversi Kakao, serta tiga buah penelitian yang termasuk ke dalam Mesin Sarana Penyembelih Unggas Semi Otomatis.

Dr. Iwan pun berharap, baik bagi para mahasiswa maupun lulusan dari Fapet Unpad mampu menguasai bidang peternakan secara menyeluruh melalui penelitian-penelitian yang telah dilakukan. Sehingga, ke depan akan banyak lagi dihasilkan berbagi produk penelitian yang bermanfaat.

Salah seorang alumni Fapet Unpad yang kini menjabat sebagai Managing Director Corporate Banking PT. Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok menuturkan, peran nyata seorang alumni Fapet Unpad melalui karya-karyanya sangat dibutuhkan khususnya untuk kemajuan bangsa.

Fransisca pun mengajak seluruh lapisan alumni dan mahasiswa Fapet Unpad untuk mampu merapatkan barisan dalam rangka memakmurkan Indonesia melalui semangat kekeluargaan.

Memperingati Dies Natalis ke-50 Fapet Unpad, serangkaian kegiatan pun telah dilakukan. Kegiatan tersebut diantaranya Pelatihan Pakan dan Pengelolaan Limbah Untuk Masyarakat dan Pengusaha, Pelatihan Pengelolaan Sapi Potong, Pelatihan Pengolahan Produk Peternakan untuk Siswa SMK di Jatinangor, Pelatihan Judging Ternak, Funbike, Kontes Ayam Pelung, Ketangkasan Domba, Kontes Ternak, International Lecture, serta Studium Generale Entrepreneurship Bank Mandiri oleh Fransisca Nelwan Mok.

Di bulan Desember mendatang, Fapet Unpad pun akan menggelar Diskusi Kurikulum dengan Staf ILRI, seminar nasional dan diskusi ilmiah, serta kegiatan Dosen Goes to Farma.*

Rilis: Fakultas Peternakan Unpad / am *

The post Pulang Kandang Dies Emas Fakultas Peternakan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dr. Pramono Anung, “Politik Salon Kecantikan Warnai Panggung Politik Indonesia”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2013] Saat ini, panggung politik Indonesia diwarnai praktisi politik yang lebih mementingkan polesan bedak dan gincu dan dikenal dengan istilah “politik salon kecantikan” atau politik pencitraan. Fenomena ini disinyalir menjadi cara bagi politikus untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi.

Wakil Ketua DPR RI Dr. H. Pramono Anung Wibowo, MM., yang juga alumni Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unpad, saat membacakan orasi ilmiahnya yang berjudul “Membangun Komunikasi Politik Beretika” dalam rangka Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad, Rabu (18/09) di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor. (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPR RI Dr. H. Pramono Anung Wibowo, MM.,  dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Membangun Komunikasi Politik Beretika” di hadapan civitas akademika Fakultas Ilmu komunikasi (Fikom) Unpad pada perayaan Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad, Rabu (18/09) di Bale Sawala gedung rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

“Praktik demokrasi Indonesia pascareformasi ini membuka ruang-ruang ekspresi dan partisipasi politik yang luas bagi masyarakat. Ini juga melahirkan beragam manuver serta rivalitas sehingga komunikasi politik hampir dibutuhkan di seluruh tindakan politik,” ujar Pramono yang .

Menurut Pramono, berkembangnya politik jenis tersebut didasarkan pada absennya etika politik pada level-level elite. Politik salon kecantikan atau politik pencitraan menjadi faktor yang dibutuhkan seorang politikus untuk merebut posisi kepemimpinan politik.

“Maraknya ‘politik salon kecantikan’ merupakan cermin menguatnya kerja-kerja sistem kaptalisme yang tujuan utamanya adalah mendapatkan kekuasaan belaka,” tambah Pramono.

Ditambahkan Pramono, politik jenis ini sering diasumsikan penting oleh sebagian politisi. Mengutip kata-kata filsuf Plato, bahwa politisi adalah moralis “pemintal kata-kata” yang tak hilang inspirasi, sang aktor “politik salon kecantikan” ini pun akan mengekspresikan demokrasi dan aktualitas komunikasi politik dengan cara yang dangkal.

Politisi yang lebih mementingkan polesan bedak dan gincu ini sering muncul hampir di seluruh media dan ruang-ruang publik. Bahkan, para pejabat publik yang memiliki jabatan politik pun sudah tidak malu lagi menggunakan anggaran pemerintah untuk mengiklankan diri demi kepentingan politiknya.

“Calon legislatif yang tidak diketahui jejak rekamnya dan tak kenal daerah pemilihannya bisa dicitrakan menjadi asli putra daerah dan peduli pada kampung halamannya sehingga perkembangan politik Indonesia saat ini diwarnai oleh idolisasi dan minimnya ideologisasi partai politik,” imbuh Pramono

Padahal, sejatinya komunikasi politik saat ini menjadi kebutuhan penting di dalam dinamika politik kontemporer. Komunikasi politik itu mencakup segala bentuk komunikasi seorang politikus dalam aktivitas politiknya, baik antar selama politikus maupun kepada kelompok di luar poliikus dan media publik. Di hadapan civitas akademika Fikom Unpad, Pramono pun berpesan agar bersama-sama membumikan Etika Komunikasi Politik.

“Etika komunikasi politik itu ialah membumikan spirit negarawan dalam diri politisi, membumikan literasi politik, menyadari pentingnya asketisme politik dan komunikasi politik yang beretika, serta membangun sistem politik yang lebih demokratis,” kata Pramono yang juga alumni Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unpad.

Prestasi Fikom Unpad
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, memaparkan beberapa capaian terbaik dari Fikom Unpad. Selain meraih ranking pertama Indonesia Best School of Communication 2013 versi Majalah Mix (Kelompok Media SWA), Fikom Unpad pun menjadi tempat studi ilmu komunikasi terfavorit di Indonesia.

Capaian lainnya adalah semua program studi di Fikom Unpad berakreditasi A berdasarkan penilaian dari BAN PT. Iklim akademik di Fikom Unpad pun semakin menginternasional. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya puluhan dosen tamu dan pakar nasional dan internasional yang mengisi kuliah umum maupun pembicara dalam seminar internasional di Unpad. Beberapa dosen Fikom Unpad pun banyak yang berprestasi di kancah internasional, diantaranya dengan melakukan publikasi internasional maupun pembicara dalam seminar internasional.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia pun mengapresiasi capaian-capaian yang telah diraih oleh Fikom Unpad. Rektor pun mendorong kepada seluruh dosen di Fikom Unpad untuk dapat mencapai karir tertingginya sebagai seorang dosen, yaitu menjadi  guru besar.

“Mengutip kata-kata dari Prof. Ahmad Baihaqi, kalau Anda jadi dosen cepat-cepatlah menjadi doktor. Kalau Anda sudah menjadi doktor, segeralah bercita-cita menjadi guru besar yang tentunya berintegrasi dengan bidang ilmunya dan jangan sampai anonim dalam bidang ilmunya,” kata Rektor.

Acara pun ditutup dengan peluncuran buku “Komunikasi Politik, Politik Komunikasi” karya Prof. Deddy Mulyana dan “Metode-metode Komunikasi” karya Prof. Nina Syam.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post Dr. Pramono Anung, “Politik Salon Kecantikan Warnai Panggung Politik Indonesia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jajaki Kerja Sama, Delegasi Kampus dari Skotlandia Temui Delegasi Kampus dari Bandung di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2013] Untuk meningkatkan hubungan kerja sama pendidikan internasional,  khususnya antara Skotlandia dan Indonesia, delegasi senior perwakilan universitas-universitas Skotlandia melakukan kunjungan ke Indonesia. Salah satu kota yang dikunjungi adalah Bandung, dengan Unpad sebagai tuan rumahnya.

Foto bersama delegasi 12 kampus dari Skotlandia dengan delegasi 9 kampus dari Bandung di Unpad Kampus Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Acara yang bertajuk “Scottish Mission to Bandung” ini digelar di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Rabu (18/09), dihadiri oleh puluhan delegasi dari 12 universitas di Skotlandia dan 9 universitas di Bandung. Acara ini digelar atas kerja sama Unpad dengan British Council dan Scottish Development International.

“Kedatangan kami ke sini untuk bertemu dengan banyak universitas di Indonesia, agar selanjutnya dapat  diketahui area strategis apa saja yang bisa dikolaborasikan,” tutur Mission Leader, Prof. Nigel Seaton.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia mengungkapkan bahwa cakupan pendidikan tinggi saat ini menjadi semakin global sehingga pertemuan antara universitas-universitas di Skotlandia dan Indonesia ini dapat menjadi komponen penting dari proses internasionalisasi

Prof. Ganjar juga mengungkapkan bahwa banyak hal yang dapat didiskusikan pada acara ini.  Mulai dari apa yang partner cari dari kita, hingga kemitraan yang seperti apa yang akan dibuat. “Saya yakin bahwa peserta diskusi kali ini akan memiliki kesempatan untuk menjalin koneksi personal dan dapat membangun hubungan antar institusi, sehingga kemudian dapat berkembang menjadi kolaborasi internasional yang bermakna dan dalam jangka waktu panjang,” tuturnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan one to one university introductory meeting, dimana para delegasi dari Skotlandia berkeliling untuk berdiskusi dengan delegasi dari Indonesia di meja yang telah disediakan.

Ditemui di sela-sela acara, Kepala UPT Kerja Sama Unpad, Anne Nurbaity, Ph.D. mengatakan bahwa ada berbagai kegiatan kerja sama pendidikan yang dapat dilakukan antara Unpad dengan universitas-universitas di Skotlandia ini. Kerja sama yang dilakukan tidak hanya dapat melibatkan mahasiswa, tetapi juga dosen dan tenaga kependidikan.

“Semoga ada peningkatan kolaborasi internasional, khususnya antara Unpad dengan universitas di Skotlandia karena kita juga perlu memperluas jaringan ke negara ini. Mudah-mudahan internasionalisasi Unpad semakin membaik dan kita semakin dikenal di mata dunia sebagai institusi pendidikan yang berkualitas,” harapnya. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh*

The post Jajaki Kerja Sama, Delegasi Kampus dari Skotlandia Temui Delegasi Kampus dari Bandung di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mengaku Dekan, Penipu Coba Kelabui Mahasiswa Ilmu Keperawatan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id/19/09/2013] Sejumlah mahasiswa Ilmu Keperawatan Unpad angkatan 2013 mendapat short message service (SMS) dari penipu yang mengaku sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Modus penipuannya, calon korban dibuai dengan mengatakan mereka terpilih mengikuti sebuah seminar di Jakarta.

Logo Unpad *

“Saya dan beberapa teman mendapat SMS, dia mengaku sebagai Dekan. Tapi setelah kami konfirmasi, Dekan mengatakan tidak pernah mengirimkan SMS itu. Jadi kami tahu ini adalah upaya penipuan,” ujar salah satu mahasiswa yang tidak bersedia disebutkan namanya saat bersama 7 teman lainnya datang ke ruang Humas Unpad, Kamis (19/09).

Kedelapan mahasiswa Ilmu Keperawatan Unpad angkatan 2013 itu memperoleh SMS yang sama. Bunyi SMS itu adalah “Sy Bpk Kusman Ibrahim (Dekan Keperawatn Unpad)Yth.(nama mahasiswa).Diminta Hbngi Skrng Bpk Prof.Dr.Ganjar Kurnia.0816954672.Anda Di Tunjuk Mewakili Unpad Hadir Dlm Seminar Nasional Peningktn Karakter Penelitian Ilmu Keperawatan Dari Dikit Tgl 25/26 Sept di Htl Brbdr Jkt. Trims“.

Modus penipuan undangan seminar seperti ini telah cukup sering terdengar. Setelah mengirim SMS, penipu biasanya meminta calon korbannya untuk menelepon seseorang. Nanti orang ini akan mengatakan bahwa dana telah dikirimkan ke rekening calon korbannya, padahal tidak pernah ada dana yang dikirim. Saat calon korban menelepon kembali untuk menanyakan mengapa tidak ada dana yang diterima, barulah penipu menjalankan aksi utamanya.

Penipu akan meminta calon korbannya mengecek di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Setelah sampai di ATM calon korban akan diminta menelepon kembali. Saat menelepon di ATM itulah, penipu akan mengarahkan calon korbannya untuk memencet beberapa tombol di ATM. Berdalih mengatakan itu adalah cara agar dana yang ditransfer segera sampai ke rekening tujuan, padahal itu adalah upaya mentransfer dana yang ada di rekening calon korbannya ke rekening penipu.

“Jika ada informasi yang meragukan, silakan konfirmasikan ke pihak terkait atau ke Humas Unpad. Jangan sampai menjadi korban penipuan. Silakan hubungi Humas Unpad di nomor telepon (022) 842-88888 atau email humas@unpad.ac.id,” ujar staf Humas Unpad. Dra. Wati Sukmawati. *

Laporan oleh: Erman *

The post Mengaku Dekan, Penipu Coba Kelabui Mahasiswa Ilmu Keperawatan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

PPBS Unpad Raih Akreditasi ISO 17025:2008

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/11/2013] Pada tahun ini, Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS) Unpad mendapatkan Akreditasi SMM ISO/IEC 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) No. LP -780-IDN. Akreditasi tersebut dalam bidang Laboratorium Pendidikan dan Pengujiaan PPBS Unpad.

Kiri ke kanan: Kepala PPBS Unpad, Dr. Iman Rahayu, M.Si, Sekretaris PPBS Unpad, drh. Dwi Cipto Budinuryanto, M.S., dan Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Kepala PPBS Unpad, Dr. Iman Rahayu, M.Si., mengungkapkan, perolehan Akreditasi SMM ISO/IEC 17025:2008 ini adalah yang pertama di Unpad. “Di beberapa lembaga seperti Cisral, Fapet, dan PPBS pun sebenarnya sudah mendapat sertifikat ISO 9001:2008 di bidang manajemen mutu. Namun untuk sertifikat ISO 17025 di bidang Laboratorium, baru PPBS yang mendapatkannya,” ungkap Dr. Iman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/11).

Dengan waktu sekitar 1 tahun, pihaknya mempersiapkan beberapa dokumen/persyaratan manajemen maupun persyaratan teknis. Dalam hal persyaratan manajemen. Dr. Iman menjelaskan ada 15 klausul yang diajukan, mulai dari organisasi, sistem manajemen, pengendalian dokumen, sampai dengan kaji ulang manajemen.

“Untuk persyaratan teknis meliputi personil, akomodasi dan lingkungan, peralatan, metode, sampel, ketertelusuran pengukuran sampai pada pelaporan hasil,” kata Dr. Iman.

Sementara untuk Laboratorium Pendidikan dan Pengujian PPBS Unpad memiliki 5 parameter ruang lingkup yang meliputi pengujian keasaman, alkalinity, pH, Nitrit, dan kadar Fe dengan spektrometer. Untuk tahun ini, baru Laboratorium Kimia Dasar PPBS yang diajukan untuk akreditasi sesuai dengan 5 parameter tersebut.

“Kita harapkan di tahun yang akan datang ada penambahan pengujian parameter, bahkan beberapa parameter akan dikembangkandari parameter pengujian di Laboratorium Fisika Dasar, Biologi Dasar, juga Matematika dasar,” jelasnya.

Lebih lanjut Dr. Iman mengungkapkan, perolehan akreditas ISO 17025 ini sangat penting. Sebab, akreditasi ini menjadikan Laboratorium PPBS Unpad memiliki standar internasional. Standar inilah yang menentukan kualitas pembelajaran para mahasiswa di PPBS Unpad. Selain itu, standar ini juga menjadi target dari Dikti bahwa setiap laboratorium di perguruan tinggi wajib memiliki standar.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris PPBS Unpad, drh. Dwi Cipto Budinuryanto, M.S. Menurutnya, dengan standar tersebut ada integrasi antara layanan manajemen pendidikan dengan standar pengujian yang berlaku. “Artinya kalau kegiatan kuliah, praktikum itu kita link dengan standar, secara tidak langsung mereka sudah belajar tentang standardisasi. Harapannya, sistem laboratorium di Unpad itu sudah terstandar ISO 17025,” jelas Dwi.

Harapan lain akreditasi tersebut terkait dengan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan standar yang ada PPBS Unpad dapat menjadi pusat pelayanan kebutuhan masyarakat, diantaranya sarana pelatihan, penelitian maupun pengujian /analisis. Selain itu, akreditasi ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan Ikatan Kinerja Kunci (IKK) Unpad.

“Semoga laboratorium yang lain juga dapat memperoleh akreditas ISO 17025. Kita siap membantu terkait dengan akreditasi tersebut,” kata Dr. Iman.

Selain akreditasi ISO 17025, PPBS Unpad sebelumnya juga memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu / SMM ISO 9001: 2008, for the Provision of Educational Services and Facilities for Teaching and Learning of Basic Science, dari JAS-ANZ ISC Australia No. QAC/R62/0193.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post PPBS Unpad Raih Akreditasi ISO 17025:2008 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Meski Meningkat, Pembangunan Daya Saing Global Indonesia Tetap Perlu Jadi Prioritas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/12/2013] Peringkat daya saing global Indonesia pada tahun 2013 dalam World Economic Forum (WEF) meningkat dari urutan ke-50 menjadi ke-38. Kenaikan peringkat ini menjadi angin segar bagi Indonesia yang selama 3 tahun terakhir peringkatnya selalu menurun.

Sekretaris Senat Unpad, Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi, menyerahkan buku Daya Saing Ekonomi Nasional Masalah dan Solusi Prioritas” karya dosen dan peneliti Unpad kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Armida Alisjahbana (Foto: Dadan T.)*

Sekretaris Senat Unpad, Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi, menyerahkan buku “Daya Saing Ekonomi Nasional Masalah dan Solusi Prioritas” karya dosen dan peneliti Unpad kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Armida S. Alisjahbana (Foto: Dadan T.)*

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Keuangan Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., mengungkapkan, daya saing tersebut terdiri atas beberapa komponen, seperti kelembagaan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, teknologi. Apabila peringkat 38 tersebut untuk setiap komponen daya saing, maka bisa jadi ada komponen yang peringkatnya naik ataupun menurun.

“Peningkatan peringkat daya saing tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat juga angka kemiskinan yang menurun. Namun, ada beberapa masalah yang dinilai belum bisa disolusikan,” ungkap Prof. Rina saat menjadi pembicara dalam Seminar “Daya Saing Ekonomi Nasional” Kamis (14/12) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

menteri PPNrina indiastutifoto bersamaMasalah ketimpangan merupakan masalah yang dinilai belum bisa disolusikan walaupun daya saing Indonesia itu meningkat. Sehingga, Prof. Rina mengharapkan bahwa peningkatan daya saing masih menjadi prioritas Pembangunan Indonesia periode 2014 – 2018.

Lebih lanjut Prof. Rina mengungkapkan, peningkatan daya saing sendiri bisa dilakukan berdasarkan sektor-sektor produksi utama, seperti pertanian, energi dan sumber daya alam, industri manufaktur, serta sektor jasa keuangan. Dalam hal tersebut, peningkatan daya saing berarti kemampuan setiap sektor dalam menghasilkan produksi atau nilai tambah.

“Peningkatan daya saing itu tidak hanya dilihat dari satu sektor saja, tetapi harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam buku tersebut, semua dimensi akan kita coba kompromikan dan keluarlah solusi,” jelasnya.

Seminar tersebut digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Unpad. Dihadiri langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida Silsiah Alisjahbana, seminar ini juga menghadirkan pembicara Dr. Prasetijono Widjojo, dan Dr. Three Kian Kwie. Seminar ditutup oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sapta Nirwandar, yang juga Ketua Ikatan Alumni Unpad.

Luncurkan Buku
Adanya masalah tersebut juga membuat para dosen dan peneliti di Unpad pun tergugah untuk membuat solusi. Melalui buku “Daya Saing Ekonomi Nasional Masalah dan Solusi Prioritas” merupakan jawaban dari permasalahan dari peningkatan daya saing yang merujuk pada kesejahteraan masyarakat.

Buku tersebut merupakan buah karya 20 dosen dan peneliti Unpad yang mendasarkan uraian tulisannya kepada pengalaman penelitian, kepakaran di bidangnya masing-masing.

Merujuk pada aspek kesejahteraan, setiap penulis memiliki tugas untuk mengidentifikasi 3 permasalahan, yaitu produktivitas, pendukung daya saing, serta keberpihakan dan keberlanjutan daya saing. “Selanjutnya, kami minta setiap penulis mengeluarkan 5 masalah prioritas dari setiap sektor. Di situlah adanya sentuhan pengkajian didasarkan pada hasil riset dan kepakaran mereka. Dari 5 masalah tersebut, kami minta juga solusi prioritasnya,” kata Prof. Rina.

Melalui buku tersebut, Prof. Rina pun mengharapkan Unpad bisa menjadi bagian dari solusi permasalahan bangsa. “Unpad berharap akan mulai banyak melangkah untuk semakin melakukan dharma pengabdian masyarakat yang inline thd solusi masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Buku tersebut diluncurkan secara resmi melalui penyerahan yang dilakukan oleh Sekretaris Senat Unpad, Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas di sela-sela kegiatan seminar.*

Laporan oleh: Arief Maulana /eh *

The post Meski Meningkat, Pembangunan Daya Saing Global Indonesia Tetap Perlu Jadi Prioritas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto: Penutupan SKIM XIII di Unpad Jatinangor

Pertamina Beri Kuliah Umum dan Tanam 7.900 Bibit Pohon di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/11/2013] Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Muhamad Husen memberikan kuliah umum di Unpad sebagai bagian dari partisipasi program Pertamina Mengajar. Kuliah umum bertema “Ayo Indonesia Mendunia” ini dilaksanakan di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Kamis (14/11).

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Muhamad Husen, saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Muhamad Husen, saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kesempatan tersebut, Muhamad Husen berbagi cerita mengenai  profesi yang digelutinya, termasuk berbagai aktivitas serta capaian PT Pertamina (Persero) di hadapan ratusan mahasiswa Unpad dari berbagai program studi.  Salah satunya adalah target Pertamina yang ingin menjadi perusahaan energi nomor satu di Indonesia. Selain itu, Pertamina juga memiliki target menjadi Asian Energy Champion pada 2025.

Husen juga mengungkapkan terkait upaya yang dilakukan dalam rangka diversifikasi energi (energy mix) untuk pertumbuhan Indonesia. Munurutnya, selain kebutuhan akan crude untuk kilang yang tinggi, kebutuhan impor BBM Indonesia juga sangat tinggi seiring meningkatnya konsumsi BBM nasional. Hampir 40% kebutuhan kilang dalam negeri sangat bergantung pada crude impor.

Selain itu, Husen juga memotivasi para mahasiswa untuk mencapai keberhasilan. “Kita harus berani lakukan hal yang beda. Berani lawan risiko. Biasanya kita ingin main aman. Keluarlah dari zona nyaman. Lakukan tindakan berbeda kalau mau hasil yang beda,” tutur Husen saat memberikan motivasi.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian program Pertamina Mengajar yang dilakukan di sejumlah universitas di berbagai daerah di Indonesia. Kuliah umum ini dimoderatori oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE. Acara dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia.

“Saat ini kita sedang melakukan pencerahan lintas disiplin ilmu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program itu,” tutur Prof. Ganjar. Kedepannya, Prof. Ganjar mengatakan bahwa mahasiswa Unpad diperkenankan mengambil mata kuliah sesuai dengan kebutuhan. Para mahasiswa nantinya dapat mengambil mata kuliah di fakultas lain, yang tidak diajarkan di fakultas masing-masing.

Menabung Pohon
Kamis paginya, Unpad dan Pertamina melakukan penanaman 7.900 bibit pohon di kampus Unpad sebagai salah satu bagian dari program “Pertamina Menabung 100 Juta Pohon”. Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unpad dan Direktur Hulu PT Pertamina (Persero). Acara juga disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Roni Kastaman, Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma., MM, dan sejumlah direksi PT Pertamina (Persero).

“Menanam pohon itu menabung. Menanam pohon bukan hanya sekedar penghijauan saja, tetapi disitu bisa jadi investasi,” ujar Husen.

Dalam sambutannya, Rektor Unpad pun turut menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. “Terima kasih kepada Pertamina yang telah memberikan bantuan untuk kampus ini,” tuturnya.

Corporate Social Responsibility Officer PT Pertamina (Persero), Eko Kristiawan, mengungkapkan bibit  pohon yang ditanam di Unpad adalah bambu, mahoni, rasamala, dan kiara. Walaupun pengelolaan akan dilakukan oleh Unpad, tapi Pertamina akan terus memantau hingga pohon-pohon tersebut tumbuh dengan baik.

“Mudah-mudahan ini sukses. Selain mendukung program pemerintah, ini juga akan bermanfaat untuk Unpad, dan masyarakat Jawa Barat secara umum,” harap Eko.

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/ eh *

The post Pertamina Beri Kuliah Umum dan Tanam 7.900 Bibit Pohon di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Asing di Indonesia Turut Sebarluaskan Bahasa Indonesia ke Kancah Internasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/11/2013] Memperkenalkan Bahasa Indonesia di dunia internasional, tidak hanya dapat dilakukan oleh orang Indonesia saja. Mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia juga memiliki peran yang cukup besar dalam internasionalisasi Bahasa Indonesia. Saat ini, tiap tahun jumlah mahasiswa asing yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Indonesia dan kuliah di Indonesia semakin meningkat, walaupun jumlahnya masih jauh dibandingkan dengan jumlah orang Indonesia yang kuliah di luar negeri.

Mahasiswa asing sedang mengikuti salah satu rangkaian kegiatan dalam 2nd International Student Summit di Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Mahasiswa asing sedang mengikuti salah satu rangkaian kegiatan dalam 2nd International Student Summit di Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

“Saat ini mahasiswa asing di Indonesia jumlahnya 8.000-an, jauh dibawah jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri yang jumlahnya 10 kali lipatnya. Untuk itu Dikti melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing di Indonesia antara lain dengan mengikuti pameran pendidikan tinggi di luar negeri, mengadakan program double degree dan sebagainya,” ujar Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Prof. Hermawan K. Dipojono Ph.D saat membuka Pertemuan II Mahasiswa Asing (2nd International Student Summit) di Indonesia di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (14/11).

Pada kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., juga menyampaikan bahwa dengan banyaknya mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia, membawa dampak yang lebih besar pada pengembangan Bahasa Indonesia. Selanjutnya ia juga menyampaikan bahwa pertemuan ini juga dapat dijadikan unjuk kebolehan kemampuan para mahasiswa asing tersebut dalam berbahasa Indonesia.

asing2asing3asing4“Pertemuan ini menjadi seleberasi bagi para mahasiswa asing setelah menempuh upaya keras belajar Bahasa Indonesia dan ajang silaturahmi antar mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia,”ujarnya.

Pertemuan yang akan berlangsung hingga Minggu (17/11) ini diikuti oleh sekira 150 peserta dari 26 perguruan tinggi di Indonesia yang berasal dari 56 negara. Selain diikuti mahasiswa asing, pertemuan ini juga diikuti oleh pengelola BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Mereka akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai kurikulum Bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing.

Pada pertemuan ini, para mahasiswa asing akan mengikuti lomba debat dan lomba penulisan esai menggunakan Bahasa Indonesia. Mereka juga akan mengikuti pertemuan organisasi International Student Association (ISA) untuk pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan pemilihan presiden ISA untuk periode berikutnya.

Untuk memperkenalkan kesenian Sunda, mereka juga diajak bermain angklung secara interaktif pada pembukaan acara tersebut dan melakukan kunjungan ke Saung Angklung Udjo pada keesokan harinya. Selain itu, mereka diperkenalkan permainan tradisional dan objek wisata Kawah Putih, Ciwidey. Tidak hanya itu, peserta juga akan mengunjungi Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika untuk mengenal sejarah Konferensi Asia Afrika. *

Laporan oleh: Marlia / eh *

The post Mahasiswa Asing di Indonesia Turut Sebarluaskan Bahasa Indonesia ke Kancah Internasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pengembangan Agribisnis Nasional Perlu Pendekatan Ilmu Sistem dan Kompleksitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/11/2013] Perubahan iklim, struktur persaingan dan tuntutan konsumen yang berkonvergensi dengan karakteristik produk pertanian dan produsen yang terfragmentasi menyebabkan upaya untuk memahami fenomena dan pengembangan agribisnis nasional tidak dapat dilakukan dengan pendekatan reduksionis dan linier. Pendekatan ilmu sistem dan kompleksitas (complexity and systems science) menjadi sangat vital dalam memahami fenomena dan pengembangan agribisnis yang dinamis dan kompleks.

Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, saat memaparkan keynote speechnya di seminar nasional agribisnis di Bale Sawala Unpad Jatinangor *

Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, saat memaparkan keynote speechnya di seminar nasional agribisnis di Bale Sawala Unpad Jatinangor *

Dalam upaya mendiseminasikan pendekatan ilmu sistem dan kompleksitas dalam pengembangan agribisnis nasional, Laboratorium Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran telah menyelenggarakan seminar nasional mengenai “Penerapan ilmu sistem dan kompleksitas dalam pengembangan agribisnis nasional” di Bale Sawala Unpad Jatinangor pada Sabtu, 16 Nopember 2013.

Seminar nasional agribisnis yang dibuka oleh Wakil Rektor IV Unpad, Prof. Dr. H. Roni Kastaman, tersebut diikuti oleh lebih dari 200 orang peserta dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, petani, perbankan, akademisi dan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Prof. Dr. Kuntoro Mangkusubroto, yang menjadi keynote speaker memaparkan ilmu keputusan holistik dalam mengurai (debottlenecking) berbagai persoalan kompleks yang terjadi dalam pengembangan sistem pangan nasional. Di dalamnya dibicarakan tentang integritas data pertanian, sistem rantai pasok dan logistik pangan serta pilihan kebijakan yang pro petani atau pro konsumen.

Para Pembicara Sesi Panel beserta Ketua Panitia dan Wakil Dekan  Fakultas Pertanian Unpad *

Para Pembicara Sesi Panel beserta Ketua Panitia dan Wakil Dekan
Fakultas Pertanian Unpad *

Dalam sesi panel, Managing Director PT. Sewu Segar Nusantara pemilik brand Sunpride, Martin M Widjaja membahas tentang peluang dan tantangan serta strategi dalam bisnis distribusi dan penjualan sayuran buah nasional. Persoalan kurang perhatiannya pemerintah pada sistem logistik pertanian nasional menjadi fokus pembahasan dari Zaldy Ilham Masita selaku Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI). Sebagai wakil dari pemerintah, Nono Rusono (Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas) mengulas arahan kebijakan agribisnis nasional dalam pengembangan kapasitas daya saing menjelang pemberlakuan Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Sementara dosen Unpad, Tomy Perdana, membahas penerapan ilmu sistem dan kompleksitas pada pengembangan rantai pasok sayuran yang melibatkan petani kecil untuk memenuhi permintaan pasar eskpor dan ritel modern.

Kerja Sama
Pada acara ini telah dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Universitas Padjadjaran dengan PT. Sewu Segar Nusantara dan Asosiasi Logistik Indonesia. Unpad dan PT. Sewu Segar Nusantara sepakat untuk mengembangkan sistem rantai pasok sayuran dan buah untuk memenuhi pasar domestik. Sedangkan Unpad dan Asosiasi Logistik Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan sistem logistik pertanian. Implementasi kedua kerja sama tersebut dalam bentuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penelitian terapan.

Pada sesi acara paralel, sekitar 50 orang akademisi dan praktisi agribisnis dari seluruh Indonesia telah mempresentasikan berbagai hasil penelitian dalam bidang agribisnis. Seminar nasional agribisnis diharapkan akan menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran sebagai kontribusi nyata dalam pengembangan daya saing agribisnis nasional. *

Rilis oleh: Laboratorium Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

The post Pengembangan Agribisnis Nasional Perlu Pendekatan Ilmu Sistem dan Kompleksitas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto: Wisuda Gelombang I TA 2013/2014

$
0
0

Galeri Foto Wisuda Unpad Gelombang I Tahun Akademik 2013/2014 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, 6-8 November 2013. Foto-foto oleh UPT Humas Unpad

Foto penyerahan ijazah oleh dekan dan ucapan selamat dari rektor, dapat diunduh di http://gallery.unpad.ac.id. Berikut sajian foto-foto menarik di luar prosesi Wisuda Unpad:

Sesi I, Rabu 6 November 2013

Sesi II, Rabu 6 November 2013

Sesi III, Kamis 7 November 2013

Sesi IV, Kamis 7 November 2013

Sesi V, Jumat 8 November 2013

The post Galeri Foto: Wisuda Gelombang I TA 2013/2014 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Menggelar Pelatihan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/11/2013] Unpad melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menggelar “Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”, Senin (18/11) hingga Jumat (22/11) di Aula Dekanat FMIPA Unpad Kampus Jatinangor. Sebanyak 77 peserta yang merupakan tenaga kependidikan di lingkungan kerja Unpad mengikuti pelatihan tersebut.

Suasana Pelatihan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah di Aula Dekanat FMIPA Unpad Kampus Jatinangor, Senin (18/11). (Foto oleh: Arief Maulana)* *

Suasana Pelatihan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah di Aula Dekanat FMIPA Unpad Kampus Jatinangor, Senin (18/11). (Foto oleh: Arief Maulana)* *

Ketua pelaksana kegiatan, Gatot Riwi Setyanto, drs., M.Si., mengungkapkan, pelatihan tersebut merupakan agenda rutin yang digelar oleh FMIPA Unpad. Pelatihan ini merupakan pelatihan kelima yang digelar sejak tahun 2008 lalu.

“Kami menggelar pelatihan ini setiap tahunnya didasarkan pada adanya kebutuhan tenaga untuk penyelenggaraan barang dan jasa. Di Unpad sendiri, kita masih sangat terbatas,” ujar Gatot saat dihubungi Humas Unpad, Senin (18/11).

Keterbatasan tenaga tersebut ditambah lagi dengan adanya keputusan Pemerintah bahwa pada tahun depan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sudah tidak lagi dijabat oleh Wakil Dekan II, tetapi oleh tenaga yang bukan berasal dari Pejabat Struktural.

“Dengan adanya keputusan tersebut, kita butuh tenaga yang cukup banyak, baik untuk pengadaan maupun menjadi PPK. Kondisi inilah yang menyebabkan kita menggelar pelatihan seperti saat ini,” ujar Gatot yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan II FMIPA Unpad.

Gatot menambahkan, tenaga PPK saat ini pun banyak yang telah habis masa berlakunya. Perlu dilakukan perpanjangan masa jabatan PPK yang memiliki masa berlaku 4 tahun. Oleh karena itu, dari 77 peserta yang mengikuti pelatihan, 16 diantaranya merupakan perpanjangan dari PPK sebelumnya.

Ada 2 kegiatan yang digelar dalam pelatihan tersebut, yaitu pelatihan mengenai Pengadaan Barang/Jasa serta ujian sertifikasi keahlian Pengadaan Barang/ Jasa. Selain 16 orang yang mengikuti perpanjangan, 57 orang mengikuti pelatihan dan ujian serta 4 orang hanya mengikuti ujian sertifikasi.

Adapun materi yang diberikan merupakan pengembangan dari materi sebelumnya, yaitu berdasarkan Peraturan Presiden RI o. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Pemateri pelatihan pun merupakan fasilitator dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).  Pemateri tersebut mempunyai banyak pengalaman di bidang pengadaan barang dan jasa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Melalui pelatihan tersebut, Gatot pun berharap dapat menghasilkan tenaga pengadaan barang dan jasa atau PPK yang baik dan sesuai prosedur. “Kita juga mengharapkan peserta pelatihan semuanya dapat lulus ujian sertifikasi,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post Unpad Menggelar Pelatihan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah appeared first on Universitas Padjadjaran.


Dua Mahasiswa FTG Unpad Raih Juara I Paper Competition di Universitas Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/11/2013] Dua mahasiswa Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad, Nanda Najih Habibil Afif dan Fikri Abdulah meraih Juara I dalam Paper Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Acara tersebut merupakan acara tahunan yang digelar dalam rangkaian Metallurgy and Material`s Week (MnM`s Week) dengan tema “Inovasi Material dan Teknologi untuk Sustainable Energy”. Setiap peserta mengirimkan paper penelitiannya terkait dengan keenergian dunia

Nanda Najih Habibil Afif dan Fikri Abdulah *

Nanda Najih Habibil Afif dan Fikri Abdulah *

Nanda dan Fikri menulis paper berjudul “Minyak Sinchan (Single Chain Non-Sulphurade): Produksi Minyak Hidrokarbon dari Sampah Makanan Hewani (Zoo-Food Trash) berbasis Prinsip Metamorfisme dan Reaksi Ionisasi CaCO3”. Setelah melalui tahap penelitian yang cukup panjang, keduanya pun berhasil menjadi 10 besar finalis nasional dalam acara tersebut.

Adapun universitas lain yang juga berhasil lolos sebagai finalis dalam acara tersebut adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Riau, dan Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

Grand final acara tersebut diselenggarakan di Ruang Multimedia Engineering Centre, FT UI pada tanggal 15-16 November lalu.  Dalam acara tersebut para finalis melakukan presentasi di hadapan 4 dewan juri yang merupakan profesor peneliti dari LIPI serta dosen dari FT UI. Setelah melakukan presentasi dengan durasi 10 menit, selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab terkait penelitian mereka selama 20 menit.

Hasil akhir kompetisi tersebut menobatkan tim FTG Unpad sebagai Juara I MnM`s Week 2013. Sementara  Juara 2 dan 3 diraih oleh tim FT Universitas Brawijaya Malang. “Kompetisi ini menurut saya sangat ketat. Beberapa dari mereka melakukan riset di bidang nano-energy. Juri-jurinya juga sangat kritis”, ujar Nanda.*

Rilis: Sub Bagian Akademik FTG Unpad/am

 

The post Dua Mahasiswa FTG Unpad Raih Juara I Paper Competition di Universitas Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Melalui Motekar, Unpad Ingin Tingkatkan Inovasi dan Komersialisasinya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/11/2013] Dalam rangka dies natalis ke-56, Unpad menggelar Anugerah Motekar Unpad, sebuah apresiasi Unpad kepada masyarakat yang telah melakukan inovasi dan rekayasa sosial yang berperan dalam pembangunan bangsa. Acara ini ditujukan tidak hanya bagi civitas Unpad saja, namun bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

“Unpad ingin menjaring inovator yang benar-benar memiliki inovasi yang baik, terencana dengan matang dan terencana dan pelaku rekayasa sosial di masyarakat,” ujar Ketua Pantia Anugerah Motekar Unpad, Dr. Ir. Regina Hindersah, MP., yang ditemui di Ruang LPPM Unpad, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (18/11) ini.

Menurutnya, saat ini banyak hasil inovasi dan rekayasa sosial yang belum terekspos. Padahal hal tersebut sangat bermanfaat, khususnya bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Unpad ingin mengangkat para inovator dan pelaku rekayasa sosial tersebut, dan menjadikan mitra di masa depan.

“Unpad tidak hanya memberikan penghargaan saja kepada mereka, namun ingin membantu peningkatan kadar inovasi dan komersialisasinya. Pemenangnya nanti akan kita beri kesempatan untuk memberi kuliah umum dihadapan mahasiswa Unpad. Harapannya, mereka dapat menjadi pendorong dan motivasi bagi masyarakat,” lanjutnya.

Pada Anugerah Motekar 2013 ini, Unpad memberikan penghargaan untuk kategori Inovasi Teknologi, Inovasi Ekonomi Kreatif, dan Rekayasa Sosial. Inovasi Teknologi adalah inovasi di seluruh bidang kehidupan  yang dapat mengatasi sebagian masalah nasional serta memiliki daya ungkit terhadap kesejahteraan masyarakat.  Sedangkan Inovasi Ekonomi Kreatif adalah Inovasi di bidang Periklanan, Arsitektur, Seni, Kerajinan, Desain, Fashion, Film, Musik, Seni Pertunjukkan, Penerbitan, Perangkat Lunak, Mainan dan Permainan, Penelitian, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Sementara Rekayasa Sosial adalah upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok masyarakat  untuk menyelesaikan masalah penting dan mendesak dengan penuh tanggung jawab dan acapkali disertai pengorbanan moril dan materil untuk perbaikan kualitas kehidupan.

Bagi yang berminat mengikuti Anugerah Motekar 2013, pendaftaran masih dibuka hingga Selasa, 26 November 2013 mendatang. Calon peserta diharuskan mengunduh dan mengisi formulir yang terdapat di laman http://www.unpad.ac.id/motekar/ dan mengirimkan kembali melalui email ke sekretariat_motekar@unpad.ac.id atau sekretariat.motekar@gmail.com. Informasi lebih lanjut dapat dibaca di laman http://www.unpad.ac.id/motekar/.

Peserta yang masuk akan diseleksi oleh juri dari kalangan akademisi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Sosial. Selain seleksi administratif, peserta juga akan diwawancara dan diverifikasi langsung ke lapangan dan hasil karyanya juga akan dipamerkan di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, 22-23 Desember 2013 mendatang.

Untuk menyosialisasikan kegiatan ini, panitia juga telah menyebarluaskan informasi ini kepada berbagai universitas, lembaga penelitian, jaringan peneliti, Forum Layanan Iptek Masyarakat dan melalui media massa. Khusus untuk civitas Unpad, panitia akan menyosialisasikan kegiatan ini pada Rabu (20/11) pukul 14.30 WIB bertempat di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Masih dalam rangkaian kegiatan Anugerah Motekar 2013, Unpad bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga menggelar berbagai pelatihan yaitu, Pelatihan Seni Rupa dan Desain Grafis (21/11), Pelatihan Musik Pop Sunda (21/11) dan Pelatihan Sarung Sunda (23/11) mendatang.

Laporan oleh: Marlia /eh *

The post Melalui Motekar, Unpad Ingin Tingkatkan Inovasi dan Komersialisasinya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Penguatan Proses dan Kelembagaan Etik Penelitian Terintegrasi di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/07/2014] Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Unpad, menyelenggarakan Lokakarya Etik Penelitian Unpad pada tanggal 10-11 Juli 2014 bertempat di RS Unpad, Jl Eijkmann no 38 Bandung.

Foto bersama peserta Lokakarya Etik Penelitian Unpad di RS Unpad Bandung, 10-11 Juli 2014 *

Foto bersama peserta Lokakarya Etik Penelitian Unpad di RS Unpad Bandung, 10-11 Juli 2014 *

Kegiatan ini diikuti oleh Senat Unpad, khususnya Komisi Etik dan Komisi Penelitian, Pascasarjana, Para Wakil Dekan I, Para Korprodi S2 dan S3, serta perwakilan dari seluruh Fakultas yang ditugaskan untuk menjadi tim inti di Fakultas dalam kelembagaan etik penelitian.

Lokakarya ini membahas berbagai aspek etik penelitian, mulai dari sejarah etika penelitian dengan subjek manusia dan hewan; prinsip otonomi, manfaat, risiko, keadilan, dan konflik kepentingan; etika penelitian sosial budaya dan kemasyarakatan; etika uji klinik; etika penelitian pada vulnerable subjects; Informed consent dan assent; peran lay person dalam etika penelitian dengan subjek bukan manusia dan hewan; etika penelitian hewan; etika penelitian genetika dan pemanfaatan Bahan Biologik Tersimpan (BBT).  Selain itu, dijelaskan juga sebagai sharing pengalaman manajemen Komite Etik Penelitian Kesehatan FK Unpad, kunjungan ke kantor Komite Etik, serta praktek review online etik penelitian.

Pembicara terdiri atas Prof. Firman F Wirakusumah selaku Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan, Dr. Yoni Fuadah selaku Sekretaris, dan para anggota lainnya, seperti Dr. Deni K Sunjaya, Prof. Dani Hilmanto, Rovina Ruslami, PhD, Dr. Efa Latifah, SH, dan Prof. Haryo.  Sementara itu, pembicara dari luar adalah Prof. Dondin dari IPB.

Setelah peserta mengikuti keseluruhan rangkaian lokakarya ini, peserta memandang penting dilaksanakan proses ethical clearance untuk seluruh penelitian yang dilakukan.  Namun, proses ini bisa bersifat exemption, expedited, atau melalui board review.  Proses ini dapat diintegrasikan dengan penelaahan ilmiah pada seminar usulan penelitian.  Dengan demikian, setiap penelitian tidak hanya lolos secara ilmiah, namun juga lolos dan memenuhi kaidah etik penelitian.  Untuk efisiensi dan efektivitas, kelembagaan komite etik sebaiknya sesuai dengan bidang ilmu, seperti halnya bidang kesehatan.  Perlu dibentuk Komite Etik untuk bidang Pangan atau Pertanian (agrokompleks), Sosiohumaniora (Kebijakan), dan Sains dan Teknologi.

Sekalipun pengelolaan bersifat terintegrasi berdasarkan bidang ilmu, namun mengingat kegiatan ini pada hakikatnya berkaitan dengan proses pembelajaran khususnya pada program pascasarjana, perlu dilakukan lokakarya serupa di setiap fakultas yang khususnya dapat diikuti oleh calon promotor atau pembimbing.

Rilis oleh: FK Unpad / eh *

The post Penguatan Proses dan Kelembagaan Etik Penelitian Terintegrasi di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sejumlah Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan Ikuti Pelatihan Pengelola Radio Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2014] UPT Humas Unpad menggelar pelatihan bagi pengelola Radio Unpad, Senin (14/07) hingga Jumat (18/07) di Ruang Radio Unpad Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor dan Laboratorium Radio Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas dan 2 orang tenaga kependidikan di Unpad.

Suasana pelatihan pengelola Radio Unpad di Studio Radio Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (14/07). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Dosen Fikom Unpad, Efi Fadilah (berdiri) saat memberikan pelatihan pengelola Radio Unpad di Studio Radio Unpad, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (14/07). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Unpad, drs. Sudarma, MM, Senin (14/07) pagi. Menurutnya, Radio Unpad saat ini menjadi media penting untuk menyebarkan informasi tentang Unpad, di samping media website dan produksi video.

“Yang jauh lebih penting, bahwa informasi tentang Unpad sangatlah banyak yang belum tentu diinformasikan semuanya lewat website dan produksi video. Saya kira, hal-hal up to date jauh lebih efektif disampaikan melalui radio,” ujar Sudarma.

Selain itu, pelatihan ini juga sangat efektif untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang broadcasting, khususnya radio. Diharapkan, lanjut Sudarma, pelatihan ini juga tidak hanya diikuti oleh mahasiswa saja, namun juga oleh tenaga kependidikan khususnya di setiap fakultas.

“Diharapkan dengan tenaga broadcast tersebut dapat mengomunikasikan hal-hal tentang Unpad. Ini adalah sebuah tantangan guna meningkatkan kontribusi Unpad kepada masyarakat,” kata Sudarma.

Radio Unpad pertama kali mengudara secara live streaming pada 5 Januari 2012 hasil kerja sama antara UPT Humas Unpad dengan Telkomsel. Keberadaannya melengkapi sejumlah media infomasi lainnya yang dikelola oleh UPT Humas Unpad, seperti website dan produksi video.

Dalam perkembangannya, Radio Unpad sempat terkendala oleh keterbatasan jumlah personil, sehingga melalui pelatihan ini Radio Unpad kembali akan dioptimalkan dengan merekrut tenaga-tenaga mahasiswa dari berbagai fakultas untuk menjadi pengelola radio.

Adapun materi yang diberikan pada pelatihan kali ini meliputi; format radio dan kebijakan umum program, programming, pengelolaan siaran musik, siaran informasi, teknik presentasi siaran, sound engineering, serta produksi siaran. Adapun pemateri pelatihan merupakan praktisi ahli di bidang radio yang juga merupakan alumni dari Fikom Unpad. *

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

The post Sejumlah Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan Ikuti Pelatihan Pengelola Radio Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Nanda Najih Berhasil Tembus “15 Besar” Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2014

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2014] Nanda Najih Habibil Afif, mahasiswa berprestasi (mawapres) 2014 jenjang sarjana Universitas Padjadjaran berhasil menembus babak final dan masuk dalam “15 Besar” pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2014 yang diselenggarakan di Bali pada 10-13 Juli 2014 lalu. Nanda berhasil menyisihkan jutaan mahasiswa di Indonesia, baik dari PTN maupun PTS, yang diseleksi dari tingkat jurusan, fakultas, universitas hingga akhirnya terpilih sebagai 15 besar finalis pada Mawapres tingkat nasional.

Nanda Najih Habibil Afif (tengah) bersama

Nanda Najih Habibil Afif (tengah) diapit oleh Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustaga dan Richie Agusta Iwan Chandra, MSc., Apt *

Nanda yang lahir pada 6 September 1993 merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara yang berdomisili di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Dalam keseharian, dia aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan, baik di tingkat fakultas maupun universitas, seperti di Departemen Sosial Kemasyarakatan FKDF Unpad, GEMA FTG, Kepengurusan HMG, dan Komunitas Padjadjaran Pedoeli.

Dalam kompetisi ini, penilaian dilakukan secara komprehensif meliputi karya tulis unggulan bertema “Menuju Indonesia Mandiri”, kemampuan bahasa asing, keaktifan minat organisasi, track record karya dan prestasi, serta pengetahuan umum dan kemampuan analisis masalah kekinian secara multiperspektif. Mahasiswa yang mampu berbahasa Inggris dan Arab secara baik dan sedang mendalami Bahasa Jerman ini membawakan karya tulis dengan judul “Potensi Penerapan Teknologi Sistem Koloid sebagai Penekan Pendangkalan Waduk di Indonesia”.

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., ini merupakan prestasi yang membanggakan dan menjadi titik balik keberhasilan Mawapres Unpad setelah terakhir kali mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad angkatan 2006 lolos di babak final Pemilihan Mawapres Nasional. Akhirnya, tahun ini Nanda dari angkatan 2012 berhasil lolos di final ajang bergengsi tersebut di periode 2014.

Adapun juara 1 Mawapres Nasional 2014 jenjang sarjana diraih oleh Universitas Indonesia. Dirjen Dikti memberikan apresiasi uang tunai 6 Juta Rupiah untuk para mahasiswa yang telah berhasil menjadi finalis tingkat nasional. Di jenjang sarjana, Nanda yang merupakan finalis dari angkatan termuda ini mengaku bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan.

“Saya berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu saya. Walau belum berhasil menduduki posisi 3 teratas di event ini, saya sangat bersyukur pada Allah yang telah memberikan kesempatan untuk bertemu teman-teman luar biasa dari seluruh Indonesia. Saya berharap dengan pengalaman ini dapat menjadi suatu bahan bagi teman-teman Unpad untuk bisa lebih berprestasi di Pemilihan Mawapres tahun selanjutnya”, ungkap Nanda.

Rilis oleh: FTG Unpad / eh *

The post Nanda Najih Berhasil Tembus “15 Besar” Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2014 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5648 articles
Browse latest View live