[Unpad.ac.id, 29/04/2016] Klaster Sayuran “Katata” mendapatkan penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia sebagai klaster terbaik nasional untuk kategori sub sektor hortikultura. Penghargaan tersebut diberikan Gubernur BI pada acara Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia di Jakarta pada Senin (25/04) lalu.

Klaster Sayuran “Katata” mendapat penghargaan dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, pada Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia di Jakarta, Senin (25/04). *
Penghargaan itu diperoleh karena Klaster Sayuran “Katata” dinilai sukses dalam mendukung program pengendalian inflasi, khususnya komoditas hortikultura. Kesuksesan ini dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti modal sosial yang kuat, kelembagaan, kepemimpinan dan visi, kemitraan dan networking, pemberdayaan ekonomi daerah/masyarakat, akses pasar, infrastruktur yang mendukung, inovasi, kompetensi dan keahlian, ramah lingkungan, serta dukungan stakeholder. (Baca juga: Unpad, Hero Supermarket, dan Petani Luncurkan Produk Sayuran Merek “Katata”)
Klaster Sayuran “Katata” dikembangkan dalam kerangka kolaborasi “Pentahelix” yang digagas oleh Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung selaku institusi pemerintah, Hero Supermarket Group selaku pelaku pasar, serta mendapatkan dukungan dari media massa “Pikiran Rakyat”. Kolaborasi multipihak tersebut ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan komunitas petani, dalam hal ini adalah petani sayuran yang tergabung dalam kelompok tani “Katata” di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Kolaborasi pengembangan klaster sayuran “Katata” ini merupakan bagian luaran dari penelitian yang dilakukan para peneliti Unpad yang diketuai oleh Dosen Fakultas Pertanian, Dr. Tomy Perdana. Penelitian ini dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui hibah penelitian unggulan strategis nasional (Pusnas). Penelitian tersebut telah menghasilkan beberapa Co-Innovation berupa benih unggul wortel dan buncis, model sistem rantai pasok “leagile”, business spin off, Co-Branding, dan teknologi tepat guna “Rainsheltr” . Salah satu bagian dari penelitian tersebut telah dimuat pada “Helice” Volume 4 Issue 4 Desember 2015, majalah internasional yang diterbitkan oleh Asosiasi Triplehelix Internasional.
Hal terpenting dari penelitian tersebut adalah mampu meningkatkan daya saing dan pendapatan petani melalui rekayasa Iptek dan sosial berbasis pasar. Indikatornya adalah produk wortel dan buncis yang dihasilkan telah mampu menggantikan produk impor dari Cina di pasar modern dengan harga yang bersaing serta memberikan tingkat keuntungan bagi petani yang mengusahakannya, yakni sebesar 100 % dari harga pokok produksinya. *
Rilis oleh : Agricultural Logistics and Supply Chain System (Agrilogics) Research Group, Fakultas Pertanian Unpad / art
The post Klaster Sayuran “Katata” Raih Penghargaan Subsektor Hortikultura Terbaik Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.