[Unpad.ac.id, 30/09/2016] Mulai 7 Oktober mendatang, mahasiswa jenjang Sarjana dan Diploma Universitas Padjadjaran angkatan 2016 akan berbaur dengan masyarakat di 12 Desa di Kecamatan Jatinangor. Aktivitas ini merupakan tindak lanjut Mata Kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kreativitas (OKK) sebagai bagian dari program Happiness Integrity Transition Study (HITS) Unpad.
Silaturahmi Unpad dengan perwakilan Ketua RW dan unsur masyarakat Kecamatan Jatinangor membahas pelaksanaan kuliah mahasiswa Unpad angkatan 2016 di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (30/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Koordinator Pengampu Mata Kuliah OKK, Dr. Wahju Gunawan, M.Si., mengatakan, program ini mendorong mahasiswa baru untuk mengimplementasikan berbagai gagasan dalam bentuk aktivitas di masyarakat. Aktivitas program yang akan dilaksanakan terfokus pada aspek olahraga, kesenian, dan kreativitas.
“Diharapkan ada gagasan kreatif untuk sebuah kegiatan kolaboratif antara perguruan tinggi melalui mahasiswa dengan masyarakat,” ujar Dr. Wahju saat melakukan silaturahmi dengan perwakilan Ketua RW dan unsur masyarakat Kecamatan Jatinangor di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (30/09).
Lebih lanjut Dr. Wahju mengatakan, tujuan digelarnya mata kuliah OKK di masyarakat adalah untuk mendorong mahasiswa memahami karakter masyarakat di lingkungan kampus Unpad. Berbagai gagasan kreatif yang dihasilkan diharapkan mampu menyatukan unsur civitas academica Unpad dengan masyarakat.
“OKK di Unpad bukan untuk melahirkan para atlet, tapi melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang dekat dengan masyarakat. Olahraga, kesenian, dan kreativitas hanya medianya saja,” ungkapnya.
Teknisnya, mahasiswa baru akan dikelompokkan di seluruh RT dari 136 RW se-kecamatan Jatinangor. Setiap RT, kata Dr. Wahju, akan terdiri dari 13-15 mahasiswa baru dengan didampingi mahasiswa senior sebagai fasilitator dan satu dosen pendamping sebagai koordinator RW.
Pada 7-14 Oktober mendatang, atau pada pertemuan mata kuliah OKK ke-5 dan 6, mahasiswa akan melakukan ekplorasi tahap pertama ke seluruh RT. Pada tahap ini, mahasiswa menginventarisasi berbagai potensi dan fasilitas sosial yang dimiliki di setiap RT serta mengidentifikasi beragam kesenian, olahraga, dan unsur kelembagaan yang ada di lingkungan masyarakat.
“Pada 2 pertemuan ini, identifikasi harus selesai. Tujuannya merancang kegiatan OKK bersama masyarakat. Sehingga pada tanggal 14, mereka harus mulai berolahraga maupun berkesenian di masyarakat,” papar Dr. Wahju.
Aktivitas olahraga dan kesenian tersebut disesuaikan dengan potensi dan tersedianya fasilitas pendukung di tiap-tiap RW. Dr. Wahju mengatakan, tidak semua mahasiswa harus terlibat di kedua aktivitas tersebut. “Kalau memang mahasiswa bisanya seni, maka fokus di seni. Kalau di olahraga, fokus di olahraga,” sambung Dr. Wahju.
Pada pertemuan OKK selanjutnya, mahasiswa melakukan konsolidasi dengan masyarakat di tingkat RT, RW, dan desa. Tujuan dari konsolidasi tersebut ialah untuk mengimplementasikan berbagai rencana program yang telah digagas. Dr. Wahju juga mendorong agar program yang akan dilaksanakan dapat berlanjut.
Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Budi Setiabudiawan yang juga hadir dalam silaturahmi tersebut, juga berharap ada keterlibatan aktif para ketua RW dan unsur masyarakat.
“Diharapkan mata kuliah OKK dapat menghasilkan manfaat bagi mahasiswa, dosen, dan juga masyarakat,” kata Prof. Budi.*
Laporan oleh: Arief Maulana / eh
The post Perkuliahan OKK Mahasiswa Unpad 2016 Dilaksanakan di Tengah Masyarakat Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.