[unpad.ac.id, 23/05/2017] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda (Lises) Unpad melaksanakan dokumentasi budaya. Upacara Adat Misalin di Dusun Tunggalrahayu, Desa Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Minggu (21/05) lalu. Upacara adat ini diselenggarakan Paguyuban Galuh Midang Cimaragas diketuai Iswanto Tirtawijaya.

UKM Lises Unpad melakukan dokumentasi budaya Upacara Adat Misalin di Dusun Tunggalrahayu, Desa Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Minggu (21/05) lalu.*
Upacara adat Misalin merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan menjelang bulan suci Ramadan. Ada empat makna dalam kata Misalin sendiri berarti menjaga diri—menyucikan diri dari hawa nafsu, ziarah, serta menjaga ukhuwah islamiah, serta kepedulian. Demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Humas Unpad.
Acara diawali dengan pembukaan, yaitu tokoh masyarakat, ulama, dan warga lainnya berjalan bersama ke Situs Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabu di Galuh Salawe Cimaragas, kemudian dilanjutkan dengan acara kuramasan, tawasulan, dan hiburan. Tawasulan merupakan acara inti dari Upacara Adat Misalin. Makna tawasulan dilandasi atas kesadaran bahwa hidup hanyalah sementara dan pasti akan meninggal.
Yang menarik dalam kegiatan upacara adat Misalin adalah kuramasan, yaitu membersihkan rambut dengan air yang berasal dari beberapa daerah. Air tersebut dibawa menggunakan lodong kemudian dimasukkan ke dalam gentong. kuramasan sendiri dilakukan oleh Juru Kunci Situs Sanghyang Maharaja Cipta Permana Prabu Latip Adiwijaya, ke beberapa anak-anak. “
Pada intinya, kuramasan bukanlah suatu tradisi, melainkan merupakan ajaran agama Islam sebagai persiapan membersihkan diri jelang bulan Ramadan..
Pada awalnya kegiatan Misalin dilaksanakan oleh Kampung Adat Salawe. Seiring berjalannya waktu, saat ini yang melakukan kegiatan Misalin dan yang hadir dalam kegiatan ini datang dari beberapa daerah seperti Ciamis, Tasikmalaya, bahkan Mancanegara.
Sebagai salah satu penanggung jawab, Aip pun berharap masyarakat lokal dapat paham mengenai budaya yang ada didaerah Cimaragas ini. Karena budaya ini akan bertahan apabila ada partisipasi dari masyarakat lokal terutamanya, dan semoga acara ini dapat menjadi kegiatan besar Jawa Barat.
Selain menggelar dokumentasi budaya, UKM Lises juga menggelar acara tahunan bertajuk “Unjuk Kabisa” yang digelar di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang Kampus FIB Unpad, Jatinangor, Sabtu (20/05). Acara ini merupakan ajang bagi anggota Lises Unpad untuk memperlihatkan kemampuannya di bidang kesenian Sunda setelah dilatih selama tiga bulan.
Acara ini menghadirkan 55 anggota Lises Unpad dengan menampilkan ragam seni tari tradisional Sunda, yaitu tari ronggeng panggung, tari makalangan, tari topeng kelana, tari kartika puspa, tari gawil, tari merak dan tari mustika.
Dengan digelarnya acara ini, kesenian Sunda dapat kembali dilestarikan khususnya oleh generasi muda.*
Rilis oleh UKM Lises Unpad/am
The post Akhir Pekan Lalu, UKM Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya dan Gelar “Unjuk Kabisa” appeared first on Universitas Padjadjaran.