[unpad.ac.id, 5/9/2018] Tim kajian anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi wilayah Bandung di Ruang Rapat Rektor Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (5/9). Pertemuan digelar untuk menghimpun berbagai data dan informasi mengenai kemajemukan politik di Jawa Barat serta masa depan NKRI.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan) memberikan cinderamata kepada Penanggung Jawab tim kajian/ Sekretraris Anggota Wantimpres Prof. Dr. A. Malik Fadjar, M. Maksum Isa, S. Sos.,(kiri) dalam pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Rektor Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (5/9). (Foto: Tedi Yusup)*
“Mudah-mudahan kami mendapatkan informasi-informasi dari kampus untuk melengkapi kajian kami,” kata Penanggung Jawab tim kajian/ Sekretaris Anggota Wantimpres Prof. Dr. A. Malik Fadjar M. Maksum Isa, S. Sos.
Diungkapkan Maksum, Jawa Barat menjadi salah satu lokasi dilakukan kajian karena selain tingkat kemajemukan politik yang tinggi, juga karena jumlah pemilih di Jawa Barat juga tinggi.
“Kami ingin mengetahui juga peran kampus di dalam menghadapi kemajemukan politik ini untuk masa depan NKRI,” kata Maksum.
Sementara itu, salah seorang anggota tim kajian Dr. M. Rifqi Muna mengatakan bahwa kemajemukan dalam suatu bangsa dapat membawa keuntungan sekaligus risiko tersendiri. Untuk itu, diperlukan strategi untuk memperkuat persatuan dan kemajuan bangsa. Pandangan, masukan, dan pemikiran dari perguruan tinggi diharapkan dapat memperkuat strategi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa dilihat dari konteks kekinian, yang penting diperhatikan bukanlah konsep kemajemukan konservatif, tetapi kemajemukan dari sisi yang lebih luas, seperti ilmu, perekonomian, teknologi, dan sebagainya.
Kemajemukan yang ada di Indonesia pun dapat menjadi modal kuat untuk melakukan interdepedensi. Saat ini, kebersamaan dapat dibangun untuk menghadapi kompetisi global. Menurut Rektor, kompetisi global inilah yang menjadi “musuh bersama” dan menuntut masyarakat Indonesia untuk semakin bersatu.
Dari kemajemukan yang ada, Rektor mengharapkan bahwa berbagai pihak dapat memahami kapasitasnya masing-masing, untuk kemudian bersatu dan berbagi peran sesuai dengan kapasitasnya.
“Kalau kita bersama-sama atas potensi kebinekaan kita, itu luar biasa,” kata Rektor.
Selain Rektor Unpad, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Rektor atau perwakilan dari Institut Teknologi Bandung, UIN Sunan Gunung Djati, Universitas Islam Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Pasundan.*
Laporan oleh Artanti Hendriyana/am
The post Tim Kajian Anggota Wantimpres RI Prof. Abdul Malik Fadjar Temui Pimpinan Perguruan Tinggi di Bandung appeared first on Universitas Padjadjaran.