[unpad.ac.id, 2/7/2019] Universitas Padjadjaran siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku. Melalui pendekatan Pentahelix, diharapkan dapat diperoleh solusi tepat untuk masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. saat membuka Seminar Nasional Pembangunan Wilayah Kepulauan “Kisah Sukses Strategi Pembangunan di Daerah Kepulauan” yang digelar Pusat Unggulan Maluku Corner Unpad, di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (2/7). (Foto: Tedi Yusup)*
“Kalau kita lihat, potensi di Maluku ini sangat besar untuk kita kembangkan,” kata Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. saat membuka Seminar Nasional Pembangunan Wilayah Kepulauan “Kisah Sukses Strategi Pembangunan di Daerah Kepulauan”. Seminar nasional tersebut digelar Pusat Unggulan Maluku Corner Unpad, di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (2/7).
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan Maluku, Dr. Keri mengatakan bahwa kerja sama perlu dilakukan melalui berbagai teknologi dan pendekatan sosial yang tepat untuk masyarakat.
“Jadi konsep dari masuknya kita nanti ke Maluku konsepnya adalah pengembangan wilayah. Bukan hanya konsep untuk pengembangan pendidikan, tetapi lebih ke pengembangan wilayah,” ujarnya.
Menurut Dr. Keri, jangan sampai suatu daerah dapat berkembang tetapi masyarakatnya hanya menjadi penonton. Untuk itu, konsep sosioteknopreneur perlu diterapkan. Melalui konsep tersebut, teknologi yang dikembangkan harus menjadi teknologi yang ramah untuk diikuti masyarakat serta manfaatnya pun dapat langsung dirasakan.
“Jadi konsep sosioteknopreneur ini yang nanti kan juga kita coba kembangkan di Maluku,” ujarnya.
Lebih lanjut Dr. Keri mengharapkan bahwa Unpad dapat menjadi growth hub, khususnya bagi masyarakat Maluku. Melalui seminar tersebut, ia berharap dapat tercipta berbagai konsep yang dapat diimplementasikan secara nyata bagi masyarakat Maluku.
“Mari kita berdiskusi. Mari kita bersama-sama berbicara potensi-potensi yang bisa kita lakukan bersama dalam rangka bersinergi untuk kesejahteraan Maluku,” ujar Dr. Keri.
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Bappeda Provinsi Maluku Dr. Djalaludin Salampessy mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka akan adanya kerja sama untuk pengembangan wilayah Maluku.
Diungkapkan Dr. Djalaludin, Maluku memiliki sejumlah potensi unggulan yang dapat dikerjasamakan, seperti sektor perkebunan, perikanan, pariwisata, dan pertambangan.
Ia pun menegaskan bahwa Maluku merupakan daerah yang aman dan damai. Masyarakat Maluku sangat bersahabat dan menerima dengan baik semua orang yang akan berkunjung ke Maluku.
“Saya menjamin Maluku sangat-sangat aman. Tidak perlu ragu-ragu ke Maluku. Masyarakat Maluku sangat welcome, sangat terbuka, sangat apresiatif, sangat friendly. Mereka memiliki semangat untuk bersahabat. Mereka memiliki nilai pertemanan yang sangat-sangat dihargai,” ungkap Dr. Djalaludin.
Selain Dr. Djalaludin, seminar juga menghadirkan Direktur Eropa III, Ditjen Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Drs. Ardian Wicaksono, MS., Kepala Bidang Kerja Sama BNPP R. Barlianto Nababan, serta Dosen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran R.A Gusman Catur Siswandi., SH., LL.N., Ph.D. Acara dimoderatori oleh Dekan FPIK Unpad Dr. sc. agr Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si.
Setelah pemaparan pembicara, pada kegiatan tersebut juga dipresentasikan 30 artikel dari berbagai disiplin ilmu terkait dengan pengembangan dan isu wilayah kepulauan di Indonesia.
“Ini adalah salah satu bentuk sumbangan pemikiran dan gagasan dalam pembangunan nasional, khususnya pengembangan daerah kepulauan,” kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Dr. Maret Priyanta, SH., MH.*
Laporan oleh Artanti Hendriyana/am
The post Konsep Sosioteknopreneur Perlu Diterapkan dalam Kerja Sama Pengembangan Wilayah di Maluku appeared first on Universitas Padjadjaran.