[Unpad.ac.id, 12/09/2014] Mengenang musikus legendaris Indonesia, Ismail Marzuki (1914-1958) adalah salah satu upaya untuk tidak melupakan sejarah bangsa. Berbagai karya Ismail Marzuki hingga saat ini tetap hidup. Namanya pun diabadikan menjadi pusat seni dan budaya di Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki.

Novi Aksmiranti, salah satu penyanyi dari tim kesenian Unpad, turut menyumbangkan suara membawakan lagu karya Ismail Marzuki pada Pidangan Rumawat Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (11/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Unpad pun menjadi bagian dalam proses penghargaan karya sang maestro. Bertepatan dengan Dies Natalis ke-57, Unpad menggelar Pidangan Rumawat Padjadjaran bertajuk “Ngaderes Lagu-lagu Ismail Marzuki”, Kamis (11/09) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.
Takkurang dari 20 lagu Ismail Marzuki dilantunkan oleh para penyanyi, tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad dengan diiringi oleh alunan musik dari Tim Kesenian Unpad. Beberapa tamu pun turut menyumbangkan suaranya, seperti Yangti, R. Otje Djundjunan (Ceu Popong), seniman Rudi Jamil, dan Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Prof. Syarif Barnawi, S.H., M.Si.
Menurut Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, dari segi struktur, lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki dapat diaransemen melalui berbagai aliran. Tidak heran jika lagu-lagu tersebut kini banyak dibawakan ulang oleh para musisi dari berbagai genre. Padahal, Ismail Marzuki adalah musisi yang tidak belajar dari sekolah konservatori musik.
“Salah satu kehebatan beliau adalah ketika membuat lirik, bagus-bagus dan tetap beretika. Ini bisa juga dijadikan sebuah kajian,” kata Rektor.*








Laporan oleh Arief Maulana / eh
The post Pidangan Rumawat Padjadjaran Kenang Lagu Karya Ismail Marzuki appeared first on Universitas Padjadjaran.