[unpad.ac.id, 24/9/2019] Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir meresmikan Gedung Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran atau “KST Padjadjaran”. Peresmian dilakukan melalui penandatanganan prasasti oleh Mohamad Nasir di Auditorium Gedung KST Padjadjaran, kampus Unpad Jatinangor, Selasa (24/9).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., meresmikan Gedung Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Selasa (24/9). (Foto: Arief Maulana)*
Pada kesempatan tersebut, Mohamad Nasir berharap KST Padjadjaran dapat maju dan menjadi pionir KST mature yang ada di Indonesia. KST Unpad pun diharapkan dapat menjadi fasilitas penting bagi Unpad untuk bermanfaat bagi dunia.
“Kalau ini menjadi KST yang mature, ke depan akan men-generate revenue untuk Universitas Padjadjaran,” ujar Prof. Nasir.
Menurut Nasir, untuk dapat maju, ekosistem KST harus dibangun dengan baik. Salah satu bagian yang perlu dibangun adalah apa yang dihasilkan oleh inventor dan inovator. Inventor dan inovator adalah para peneliti yang memiliki talenta dalam penelitian dan pengembangan inovasi.
“Tidak ada artinya suatu kawasan sains dan teknologi kalau tidak ada inventor dan inovator,” ujarnya.
Tahapan selanjutnya adalah hilirisasi dan komersialisasi hasil riset. Menurut Prof. Nasir, inovasi dapat dikomersialkan jika ada tempat inkubasi. Dengan demikian, bisnis dapat berjalan lancar. Kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan peneliti pun penting dilakukan.
Berikutnya, setelah bisnis tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi KST, perlu dibangun university holding. “Meng-holding-kan inovasi-inovasi, meng-holding-kan tenant-tenant tersebut menjadi revenue generated suatu universitas. Apalagi Universitas Padjadjaran sudah menjadi perguruan tinggi negeri Badan Hukum. Ini menjadi sangat penting,” kata Prof. Nasir.
Nasir menambahkan, KST diharapkan tidak hanya menjual produk. KST harus dapat menghasilkan riset. Oleh karena itu, mahasiswa, terutama dari program Doktoral perlu diikutsertakan. Laboratorium pun diarahkan untuk menghasilkan publikasi dan inovasi.
Prof. Nasir pun mengapresiasi lompatan inovasi yang dilakukan Universitas Padjadjaran. Gedung KST Padadjaran diharapkan dapat menjadi stimulus untuk menjadi KST yang bisa menghasilkan manfaat yang lebih baik lagi bagi Unpad.
“Saya melihat tadi inovasi-inovasinya, saya cukup bangga ternyata lompatan Universitas Padjadjaran luar biasa di dalam inovasinya,” imbuhnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., mengharapkan KST di Unpad ini dapat bermanfaat bagi pembangunan masyarakat Jawa Barat dan nasional. Gedung KST Padjadjaran tersebut dibangun atas fasilitas dari Kemenristekdikti.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Menteri atas fasilitas pembangunan gedung KST Padjadjaran beserta pembangunan kelembagaannya,” ucap Prof. Rina.
Lebih lanjut Prof. Rina mengatakan bahwa KST Padjadjaran diharapkan berfungsi sebagai pusat percontohan dan pusat alih teknologi. Gedung ini pun telah dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan, terutama terkait tiga fungsi utama KST yaitu inkubasi, layanan alih teknologi, serta layanan teknologi dan kepakaran.
Prof. Rina menjelaskan bahwa keuntungan kompetitif dari KST Padjadjaran adalah mengusung nilai green inovation, dengan fokus advance material untuk agroteknologi. Nilai ini sejalan dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad yaitu “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”.
“Kami sangat mengharapkan kegiatan pembangunan KST Padjadjaran, yang sudah diberikan fasilitas dan pendanaan melalui Kementerian Ristekdikti itu bisa menjadikan KST menjadi lebih mandiri dan lebih berdampak pada pembangunan masyarakat Jawa Barat dan nasional,” harap Prof. Rina.
Pada kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. mengatakan bahwa pembangunan KST Padjadjaran merupakan salah satu strategi manajemen inovasi di Unpad.
“Unpad sudah mempunyai salah satu strategi manajemen inovasi dimana riset yang dibangun di Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat ini inovasinya kita olah di Direktorat Kerja Sama, kita carikan mitranya, kemudian dibuat inkubasinya, di hilirisasi lewat Kawasan Sins dan teknologi ini lalu dikomersialisasikan,” jelas Dr. Keri.
KST Padjadjaran sendiri telah diinisiasi sejak Agustus 2015 dan gedung mulai dibangun pada Juli 2016. Selanjutnya, pembentukan pusat unggulan dan penggabungan inkubator bisnis KST dilakukan pada tahun 2018. Pada tahun ini, telah dibentuk kelembagaan KST.
















“Semoga ini menjadi bagian dari kerja nyata Universitas Padjadjaran untuk kemajuan dan kemandirian ekonomi bangsa Indonesia,” harap Dr. Keri.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dengan PT Digital Truk dan BRI Microfinance Center tentang fasilitasi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumedang.
Selain itu, ditandatangani juga Perjanjian Kerja Sama antara Unpad dengan Kabupaten Sumedang, PT Digital Truk, dan BRI Microfinance tentang smart farming berbasis pemanfaatan riset untuk masyarakat di kabupaten Sumedang.*
Laporan oleh Artanti Hendriyana/am
The post Menristekdikti Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi Padjadjaran appeared first on Universitas Padjadjaran.