Rilis
[unpad.ac.id, 26/6/2020] Situasi pandemi dan kurangnya minat para lulusan SMA untuk mengikuti UTBK tahun ini membuat penyaringan calon mahasiswa melalui SBMPTN tidak mencapai jumlah yang memadai. Kondisi ini terjadi di semua lokasi pelaksanaan ujian, termasuk lokasi ujian Kampus Universitas Padjadjaran. Kuota peserta ujian yang memilih lokasi ujian di kampus Unpad hanya terpenuhi sekitar 50% dari kuota maksimal. Di lain pihak, banyak pertanyaan dari masyarakat tentang kemungkinan mendaftar masuk perguruan tinggi negeri bagi yang tidak mengikuti UTBK.
Melihat kondisi tersebut, Unpad yang sedianya akan menjaring mahasiswa baru melalui jalur mandiri dengan menggunakan nilai UTBK saja, akan membuka seleksi tambahan untuk peminat Program Sarjana (S1) dan Sarjana Terapan (D4) yang tidak sempat mengikuti UTBK karena berbagai kendala. Seleksi ini akan dilakukan berupa ujian secara daring (online) yang dapat diikuti dari rumah masing-masing peserta.
Dengan dibukanya seleksi tambahan berbentuk daring ini, diharapkan daya tampung S1 sejumlah 2.772 kursi dan D4 sejumlah 855 kursi dapat terpenuhi dengan saringan yang berkualitas.
Pelaksanaan seleksi daring ini menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test). Peserta dapat menggunakan perangkat ujian berupa PC Deskstop, Notebook, atapun laptop dgn spesifikasi yang sudah ditentukan dan dilengkapi dengan webcam. Dengan sistem CAT berbasis daring, ujian ini dapat dijalankan di tempat tinggal masing-masing, dengan kuota data yang harus disiapkan oleh peserta minimal 500MB.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., menyatakan, seleksi dengan menggunakan nilai UTBK tetap dilakukan, sesuai dengan kebijakan awal yang sudah pernah disampaikan. Namun pada intinya, seleksi tambahan ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada semua peminat yang ingin masuk Unpad, termasuk yang tidak sempat mengikuti UTBK pada waktunya.
“Mungkin saja pada saat pelaksanaan UTBK, banyak yang terkendala untuk daftar karena batas waktu atau akses sehingga tidak dapat mengikuti ujian. Atau ada juga yang sudah mengikuti UTBK tahun lalu. Bahkan kami buka kesempatan juga untuk peserta UTBK tahun ini yang ingin melakukan ujian kembali karena mungkin tidak yakin dengan hasilnya,” tutur Arief.
Selain itu, seleksi dengan sistem daring ini juga dilakukan untuk memberikan kemudahan akses, terutama untuk peserta dari luar kota atau luar provinsi yang terkendala untuk datang secara fisik ke kampus Unpad.
Menurut Arief, penyaringan jalur mandiri ini menjadi krusial karena di luar penerimaan melalui UTBK-SBMPTN, masih banyak peminat masuk Unpad yang belum terfasilitasi untuk mengikuti seleksi.
“Jumlah peminat Unpad secara total, baik pilihan satu maupun pilihan dua, tahun ini mencapai 56.367 orang. Sementara daya tampung berdasarkan SBMPTN hanya 2.437 orang. Artinya akan ada sekitar 53ribu orang di luar sana yang masih berminat masuk Unpad. Seleksi tambahan ini akan membuka peluang lebih luas untuk masyarakat memenuhi kuota daya tampung melalui jalur mandiri,” ujar Arief.
Pendaftaran untuk ujian daring Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Jalur Mandiri untuk Sarjana (S1) dan Sarjana Terapan (D4) akan dilaksanakan mulai tanggal 27 Juni 2020 hingga 4 Agustus 2020. Pelaksanaan ujian daring untuk Program Sarjana diadakan tanggal 8 Agustus 2020, sementara untuk Sarjana Terapan pada tanggal 9 Agustus 2020.
Pengumuman hasil seleksi jalur mandiri, termasuk yang melalui seleksi nilai UTBK, akan dilakukan paling lambat tiga hari setelah pengumuman SBMPTN.
Sementara itu, pendaftaran SMUP Program Profesi, Pascasarjana, dan Spesialis diperpanjang hingga 2 Juli 2020. Tes wawancara akan dilakukan tanggal 6 hingga 17 Juli 2020. Pengumuman penerimaan Program Profesi, Magister, Doktor, dan Spesialis ini akan dilakukan pada 24 Juli 2020.
Informasi tentang seleksi masuk Unpad ini dapat dilihat melalui laman smup.unpad.ac.id.(ds)*
The post Pendaftaran Dibuka 27 Juni, Seleksi Jalur Mandiri Unpad Digelar Secara Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.