Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5514

Prof. Henny Suzana Mediani Kembangkan Model Penanganan Nyeri pada Pasien Anak

$
0
0
Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Prof. Henny Suzana Mediani, S.Kp., MNg., PhD, membacakan orasi ilmiah berjudul “Integrative Holistic Pain Care (IHPC):  Sebagai Solusi Penanganan Nyeri pada Anak di Indonesia” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung, Selasa (29/3/2022). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Nyeri menjadi kondisi yang kerap dirasakan anak pasca-menjalani operasi pembedahan dan perawatan di rumah sakit. Kendati kondisi ini telah banyak dilakukan penelitian di dunia, pengkajian dan penanganan nyeri pada anak masih belum optimal dan tetap menjadi masalah dalam tatanan pelayanan kesehatan secara global.

Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Prof. Henny Suzana Mediani, S.Kp., MNg., PhD, menjelaskan, di Indonesia, manajemen nyeri yang efektif untuk pasien anak masih menjadi hal yang sulit dicapai di Indonesia.

“Hasil penelitian menemukan bahwa pasien anak yang telah dilakukan pembedahan major masih mengalami nyeri sedang sampai berat, meskipun sudah diberikan analgesik,” ungkap Prof. Henny saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Integrative Holistic Pain Care (IHPC):  Sebagai Solusi Penanganan Nyeri pada Anak di Indonesia” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung, Selasa (29/3/2022).

Orasi ilmiah tersebut dibacakan dalam rangka penerimaan Jabatan Guru Besar bidang Keperawatan pada Fakultas Keperawatan Unpad.

Nyeri yang tidak tertangani secara optimal dapat menimbulkan berbagai efek, baik secara fisiologis, emosional, dan psikologis. Secara fisik, nyeri yang tidak teratasi dengan optimal bisa menyebabkan penyembuhan pasien anak menjadi lama, membebani pasien dan keluarganya, hingga meningkatkan biaya perawatan.

Sementara secara psikologis, nyeri yang tidak teratasi akan meningkatkan kecemasan anak hingga menyebabkan anak menjadi kurang kooperatif dengan perawat saat dilakukan tindakan prosedur invasif lainnya.

Prof. Henny memaparkan, di tingkat perawat, pengkajian dan penanganan nyeri efektif yang dilakukan perawat masih sulit dicapai di Indonesia. Padahal nyeri sudah menjadi tanda vital kelima setelah suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah yang harus dikaji secara rutin dan optimal oleh perawat.

“Perawat belum bisa melakukan pengkajian nyeri secara optimal serta memberikan pain care secara effektif disebabkan oleh workload yang tinggi, time constraint, kurangnya support system dari organisasi, dan medical dominance,” paparnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Prof. Henny ditemukan bahwa manajemen nyeri yang dilakukan sampai saat ini belum bersifat holistik dan terintegrasi, belum sepenuhnya melibatkan Interprofessional Collaborative Practice dengan optimal.

Meskipun saat ini di beberapa rumah sakit sudah ada team pain management, pelaksanaannya belum berjalan dengan optimal.

Hasil penelitian Prof. Henny kemudian mengembangkan mengembangkan model penanganan nyeri untuk manajemen nyeri pada anak dan remaja yang mengalami nyeri akut, kronik, dan persisten.

Model penanganan Prof. Henny tersebut dinamakan “Integrative Holistic Pain Care (IHPC)”. “Model penanganan nyeri IHCP ini diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi perawat serta kompleksitas manajemen nyeri pada anak di Indonesia,” kata Prof. Henny.

Model IHPC merupakan pendekatan penanganan nyeri pada pasien anak secara holistik dan terintegrasi dengan fokus asuhan pasien dan keluarga. Model yang dikembangkan Prof. Henny sebagai suatu pendekatan yang bisa menjadi pusat unggulan bagi tenaga kesehatan profesional untuk memberikan collaborative integrated care yang komprehensif dengan memperhatikan hubungan seimbang antara pasien dan tenaga profesional.

“IHPC bisa dipakai sebagai pendekatan manajemen yang comprehensive dengan melibatkan tenaga kesehatan profesional seperti dokter, perawat, farmacis, dan psikolog sebagai tim manajemen nyeri di rumah sakit,” kata Prof. Henny.*

Dilarang menyalin konten yang ada pada laman unpad.ac.id tanpa mencantumkan sumber aslinya secara jelas. Silahkan cantumkan tautan https://www.unpad.ac.id/2022/03/prof-henny-suzana-mediani-kembangkan-model-penanganan-nyeri-pada-pasien-anak/ apabila ingin menyalin tulisan.

The post Prof. Henny Suzana Mediani Kembangkan Model Penanganan Nyeri pada Pasien Anak appeared first on Universitas Padjadjaran.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5514

Trending Articles