
[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran melalui UKM Pencinta Alam Palawa melakukan eksplorasi gua di Desa Wisata Selasari, Kabupaten Pangandaran. Eksplorasi yang dilakukan pada 7 – 13 Februari lalu ini berhasil memetakan secara detail 10 gua yang ada di desa tersebut.
Data pemetaan yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi katalog berbasis digital. Katalog berisi peta tiga dimensi setiap gua hingga informasi perihal gua yang sudah dipetakan. Katalog tersebut kemudian disematkan pada enam plang informasi yang telah dipasang di lima mulut gua. Satu papan dipasang di halaman Kantor Desa Wisata Selasari.
Plang informasi gua tersebut secara simbolis diresmikan Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr.Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran Tonton Guntari, serta Kepala Desa Wisata Selasari Udin Tugaswara di mulut Gua Panggung, Desa Selasari, Minggu (24/4/2022).
Ketua Umum Dewan Pengurus Palawa Unpad ke-33 Muhammad Aditya Wiyaja menjelaskan, kegiatan penyusuran gua merupakan kegiatan lanjutan setelah kegiatan penyusuran pertama yang digelar di Pangandaran, Agustus 2021 lalu. Dari kegiatan penyusuran pertama, tim Palawa memperoleh data bahwa sebagai kawasan karst, Pangandaran memiliki banyak gua yang bisa dioptimalkan.
“Dari satu desa saja bisa terdapat lebih dari 100 gua. Data tersebut kemudian kita diskusikan dan tebersit untuk ide eksplorasi karst Pangandaran, khususnya di Desa Wisata Selasari,” tutur Aditya.
Selanjutnya, tim kemudian berangkat ke Desa Selasari. Sedikitnya 48 mulut gua berhasil ditemukan tim hingga akhir tahun 2021. Kemudian pada awal Februari 2022, tim beranggotakan Tiara Nurul Nabila (FPIK), Viona Liuprilita (FPIK), Akmal Najib (FPIK), Fakhri Asyrafy (FPIK), M. Pandya (FISIP), dan Nuriski Dian (Faperta) kembali melakukan eksplorasi lebih detail.
Tiara yang juga ketua tim pengembaraan menuturkan, dari 10 gua yang berhasil ditelusuri, setiap gua memiliki potensi dan keindahan tersendiri. Mayoritas merupakan gua basah yang memiliki aliran air dan ekosistem yang masih terjaga. Beberapa gua memiliki mulut pintu yang besar serta stalaktit yang masih aktif.
“Dengan adanya aliran air tersebut, berarti ada potensi air yang bisa dipakai masyarakat. Namun, tetap harus menjaga kelestarian ekosistemnya,” kata Tiara.
Aditya melanjutkan, selain dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat, gua tersebut juga bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata khusus yang akan menambah khazanah destinasi wisata di Selasari.
Untuk itu, katalog gua digital yang disusun Palawa Unpad kemudian disematkan melalui barcode yang tertera di plang informasi. Katalog ini dapat dimanfaatkan oleh akademisi, wisatawan yang memiliki minat di bidang susur gua, hingga para pencinta alam untuk mengetahui informasi yang ada di 10 gua tersebut.
“Diharapkan hal ini menjadi salah satu penunjang Desa Wisata Selasari menjadi desa wisata terbaik di Indonesia,” kata Aditya.
Lebih Detail
Sementara itu, Udin Tugaswara mengapresiasi hasil eksplorasi yang dilakukan Palawa Unpad. Selama ini, Selasari banyak menjadi lokasi penelusuran gua oleh para pencinta alam.
“Banyak dari pencinta alam lain melakukan penelusuran. Bahkan ada yang sudah mengidentifikasi ada 120 gua di Selasari. Cuma, hasil identifikasinya tidak sedetail teman-teman dari Palawa Unpad,” kata Udin.
Pihaknya pun menyambut baik kegiatan eksplorasi yang dilakukan Palawa Unpad. “Kami sangat terbuka bagi teman-teman dari Unpad yang ingin melakukan penelitian di Selasari. Diharapkan Desa Wisata Selasari bisa jadi bagian dari wilayah pengembangan pendidikan,” kata Udin.
Hal senada disampaikan Tonton Guntari. Hadirnya Palawa Unpad dalam melakukan eksplorasi diharapkan menjadi jalan untuk memajukan pariwisata di Pangandaran. Data hasil eksplorasi 10 gua di Selasari menjadi hal penting untuk membangkitkan potensi wisata lainnya di Pangandaran.
“Ini potensi terpendam, kalau ‘digosok’ bisa jadi emas, sehingga persebaran destinasi wisata di Pangandaran menjadi lebih beragam, ada gunung, gua, sungai, dan pantai,” ujarnya.
Boy Yoseph mengatakan, data hasil eksplorasi Palawa Unpad kemudian bisa “dijual” untuk menarik wisatawan ke Selasari. Karena itu, ia mengusulkan agar hasil eksplorasi ini bisa dipertimbangkan untuk menjadi kawasan wisata tematik.
“Banyak wisatawan asing yang memiliki minat di bidang susur gua. Data ini bisa kita promosikan ke tingkat dunia,” kata Boy.*
Dilarang menyalin konten yang ada pada laman unpad.ac.id tanpa mencantumkan sumber aslinya secara jelas. Silahkan cantumkan tautan https://www.unpad.ac.id/2022/04/hasil-eksplorasi-ukm-palawa-unpad-pasang-plang-informasi-gua-di-desa-wisata-selasari/ apabila ingin menyalin tulisan.
The post Hasil Eksplorasi UKM Palawa, Unpad Pasang Plang Informasi Gua di Desa Wisata Selasari appeared first on Universitas Padjadjaran.