
[Kanal Media Unpad] Lima program studi di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran berhasil meraih akreditasi internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) yang berbasis di Jerman.
Kelima prodi tersebut, yaitu Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, Magister Farmasi, Magister Farmasi Klinis, dan Doktor Farmasi. Sertifikat akreditasi tersebut resmi dirilis ASIIN pada awal April lalu.
Dekan Fakultas Farmasi Unpad Prof. Dr. Apt. Ajeng Diantini, M.Si., menjelaskan, perolehan akreditasi internasional ini tercapai secara alamiah. Artinya semua prodi di Fakultas Farmasi terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan, berusaha agar relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Upaya Unpad masuk ke 500 peringkat perguruan tinggi dunia, menjadi penguatan motivasi bagi Fakultas Farmasi untuk melanjutkan langkah ke akreditasi internasional,” ujar Prof. Ajeng.
Prof. Ajeng mengatakan, proses pengajuan akreditasi ini telah berjalan selama dua tahun. Proses penilaian/asesmen tidak jauh berbeda dengan asesmen akreditasi nasional yang dilakukan LAM-PTKes.
Akreditasi internasional menekankan pada standardisasi kemampuan lulusan melalui evaluasi ketercapaian outcome prodi. Outcome prodi sendiri ditetapkan bersama-sama prodi sejenis dengan dukungan asosiasi profesi dan asosiasi pendidikan tinggi farmasi berdasarkan standar kompetensi apoteker yang ditetapkan bersama.
“Proses akreditasi baik nasional maupun internasional dilakukan oleh Lembaga akreditasi atas permintaan perguruan tinggi/ program studi untuk melakukan kaji ulang dan evaluasi terhadap kriteria/standar mutu program studi sehingga terjadi perbaikan proses pembelajaran yang kontinyu. Melalui sistem penjaminan mutu inilah yang memungkinkan apakah suatu prodi bisa terakreditasi internasional atau tidak,” jelasnya.
ASIIN sendiri merupakan lembaga akreditasi internasional yang mendorong kerja sama dengan mitra industri dan lainnya agar terbangun kualitas yang berstandar internasional. Lembaga ini juga mendorong agar mitra praktisi professional terlibat dalam proses pendidikan yang moderna dalam universitas. Subyek spesifik yang diperhatikan adalah perbaikan berkesinambungan yang direkognisi secara internasional.
Beberapa catatan yang perlu dievaluasi adalah penguatan fasilitas kampus yang ramah disabilitas. Prof. Ajeng mengatakan, ASIIN sangat memperhatikan kebutuhan fasilitas untuk orang difabel, sehingga diharapkan perguruan tinggi yang dinilai menjadi kampus yang ramah disabilitas. Hal lainnya adalah optimalisasi alat-alat praktikum.
Akreditasi ASIIN sendiri berlaku selama lima tahun. Namun, penetapan masa berlaku akreditasi akan dilakukan setelah proses evaluasi yang akan dilakukan ASIIN di tahun berikutnya. “Ada satu tahun masa penilaian dulu. Setelah satu tahun, baru nanti akan berlaku lima tahun,” imbuhnya.
Salah satu tantangan terbesar dari perolehan akreditasi ini adalah mempertahankan capaian yang sudah ada. Prof. Ajeng menilai, Fakultas Farmasi Unpad harus bisa menyesuaikan diri dengan setiap kondisi zaman, sehingga akan tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Alhamdulillah, Farmasi walaupun kecil tetapi dosennya luar biasa kompak.Untuk mencapai posisi Farmasi seperti sekarang ini bukan karena persiapan dari sekarang, tetapi sudah dirintis sejak pertama berdiri,” kata Prof. Ajeng.*
Dilarang menyalin konten yang ada pada laman unpad.ac.id tanpa mencantumkan sumber aslinya secara jelas. Silahkan cantumkan tautan https://www.unpad.ac.id/2022/06/lima-prodi-fakultas-farmasi-unpad-raih-akreditasi-internasional-asiin/ apabila ingin menyalin tulisan.
The post Lima Prodi Fakultas Farmasi Unpad Raih Akreditasi Internasional ASIIN appeared first on Universitas Padjadjaran.