[Kanal Media Unpad] Hasil riset Universitas Padjadjaran dianugerahi Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Penganugerahan tersebut merupakan bagian dari acara Penghargaan Rintisan Teknologi dan INDI 4.0 yang dilaksanakan di Hotel The Ritz-Carlton, Pacific Palace Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024.
Riset tersebut dikepalai oleh dosen Fakultas Farmasi Unpad, Riezki Amalia, S.Si., M.Si., Ph.D, dan menghasilkan produk peralatan tes untuk mendeteksi kandungan senyawa babi dengan instan. Riset yang berjudul “U-Pro Real Time PCR Porcine Detection Kit: Upaya Kemandirian dan Integritas Pemeriksaan Kandungan Non-halal pada Produk Pangan dan Kesehatan Nasional” itu menempati posisi kedua dari 10 judul riset industri yang berhasil mendapatkan penghargaan.
Hasil dari riset yang dilakukan Unpad kemudian diolah menjadi produk dan dipasarkan oleh PT Prodia Diagnostic Line (PROLINE) sebelum akhirnya didaftarkan ke dalam ajang RINTEK. Para juri merekognisi latar belakang unik dari riset Unpad tersebut yang merupakan kolaborasi antara universitas dan industri. Para juri juga mengapresiasi bagaimana riset yang didanai oleh dana padanan Kedaireka tersebut bisa ikut bergelut di dunia industri kesehatan, dimana riset dan teknologinya didukung pendanaan yang jauh lebih besar.
“Dengan kolaborasi seperti ini, yang membuat juri tertarik adalah, selain produk halal permintaannya sedang tinggi, juga karena ini memang kerja sama antara universitas dan industri. Itu jarang terjadi.” Jelas Riezki.
Kemudian, Riezki menjelaskan bahwa peran Unpad terhadap kesuksesan riset besar. Pada dasarnya, produk mentah yang kemudian dikemas dan dipasarkan oleh PROLINE tersebut dikembangkan secara keseluruhan di Unpad.
Proses riset dan pengembangan dari produk tersebut dilaksanakan di Laboratorium Riset Translasional Farmasi Unpad, sehingga dapat menghasilkan purwarupa. Penjaminan mutu purwarupa pun dilaksanakan di laboratorium yang sama.
Riset juga dibantu oleh Direktorat Inovasi dan Korporasi Unpad dari aspek legal, bisnis, industri, dan relasi. Sedangkan Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat juga mendukung fase penelitian murni dari pengembangan produk tersebut.
“Bantuannya lebih ke arah pengelolaan program, aspek legal, sumber daya manusia, pemantauan keuangan, dan lain sebagainya dilakukan oleh Unpad,” jelas Riezki.
Kedepannya, Riezki berharap riset yang dilakukan dapat menjadi batu loncatan untuk memproduksi alat uji yang bisa diaplikasikan lebih luas, contohnya untuk mendiagnosis penyakit. Hal tersebut juga didukung oleh kerjasama antara Unpad dan PROLINE yang masih berjalan dengan erat.
Keberhasilan riset Unpad di dunia industri juga diharapkan dapat menjadi pegangan bagi para sivitas akademika di Universitas Padjadjaran yang berniat menghasilkan produk dari riset, maupun mengabdi pada masyarakat. Riezki menekankan pentingnya mengedepankan manfaat dari hasil riset bagi masyarakat.
“Yang paling penting adalah menjadikan itu benar-benar menjadi produk yang dibutuhkan bagi masyarakat dan berguna untuk kedepannya.” Pungkas Riezki.*

The post Riset Kolaborasi Unpad dengan Industri Raih Penghargaan RINTEK Kementerian Perindustrian RI appeared first on Universitas Padjadjaran.