Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5580 articles
Browse latest View live

Unpad dan UPH Selenggarakan Pelatihan Instruktur Literasi Informasi Paket A

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2012] Untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan akademis, terutama menjawab tantangan berbagai institusi akademis agar para pustakawan akademis dapat membangun program pengajaran Literasi Informasi serta mengembangkannya di institusi masing-masing, Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad bekerja sama dengan The Johannes Oentoro Library, dan Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan Kursus Pelatihan Instruktur Literasi Informasi. Literasi Informasi menjadi sebuah tuntutan kemampuan bagi masyarakat untuk belajar seumur hidup seperti misi yang dicanangkan oleh UNESCO.

Logo Unpad *

Kerja sama ini merupakan rintisan pertama di Indonesia dalam melahirkan sejumlah trainer yang memiliki kompetensi di bidang literasi Informasi.  Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari bidang profesi pustakawan, dosen, guru dan para pengelola informasi.

Pelatihan yang dilaksanakan di Unpad kali ini merupakan batch kedua.  Batch pertama sudah  diselenggarakan di UPH untuk Paket A.  Kursus ini terdiri dari 3 Paket, yaitu paket A-C, yang keseluruhannya terdiri dari 67 jam atau setara dengan 5 kredit SKS perkuliahan atau 2 mata kuliah (3 dan 2 SKS).  Isi paket A-C tersebut, meliputi materi: Paket A berisi Dasar-dasar Literasi Informasi (10 sesi, 17 jam), Paket B yang berisi Kurikulum dan pengajaran Literasi Informasi (10 sesi, 20,5 jam) dan Paket C yang berisi E-Learning dan Media Pembelajaran (12 sesi, 30,5 jam). Untuk setiap paket yang diselesaikan akan diadakan ujian teori dan atau ujian praktik, yang hasil nilainya akan dicantumkan dalam sertifikat.

Setelah peserta mengikuti paket A-C dan lulus ujian, maka peserta akan mendapatkan sertifikasi yang di sahkan oleh Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad yang menyatakan bahwa peserta tersebut eligible sebagai instruktur literasi informasi bagi pengguna di institusi masing-masing.

Materi dasar Paket A ini antara lain berisi  tentang Konsep Literasi Informasi, Model-Model Literasi Informasi, Identifikasi masalah, Penelusuran Online dan Evaluasi Website, Plagiarism dan Format Sitasi, Teknik Membaca SQ3R dan Dasar-Dasar Penulisan Paper.

Kursus Pelatihan ini telah menghasilkan 28 orang trainer dasar dalam bidang dasar Literasi Informasi.  Kursus  ini telah diselenggarakan pada hari Selasa-Kamis, 9-11 April 2013 lalu, bertempat di Ruang Oemi Abdurrachman, Gedung Dekanat, Kampus Fikom Unpad, Jatinangor.

Rilis oleh: Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unpad / art*

The post Unpad dan UPH Selenggarakan Pelatihan Instruktur Literasi Informasi Paket A appeared first on Universitas Padjadjaran.


Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP Meninggal Dunia

$
0
0

Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP *

[Unpad.ac.id, 12/04/2013] Telah meninggal dunia, guru besar Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP, pada usia 69 tahun di Bandung, Kamis (11/04) pukul 23.06 WIB. Almarhum akan disemayamkan di Lobi Aula Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung pada hari ini pukul 10.30 WIB, dan mendapat penghormatan terakhir di Mesjid Al Jihad Unpad Bandung, usai salat Jumat.

Usai mendapat penghormatan terakhir dari keluarga besar Unpad, salah satu putera terbaik Unpad ini akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga Bandung. Almarhum meninggalkan seorang istri Dani Wardani dan tiga orang anak, Yani Melani, Ruli, dan Dedi.

Almarhum yang telah mengabdi sebagai pegawai negeri sipil di Unpad sejak tahun 1973 ini menempuh pendidikan profesi Kedokteran di Unpad pada tahun 1972, kemudian melanjutkan pendidikan S-2 (1981) dan S-3 (1997) Ilmu Penyakit Dalam di Unpad. Sejak tahun 2005, almarhum menjabat sebagai guru besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unpad. *

Foto-foto oleh: Tedi Yusup (Humas Unpad)*

The post Prof. Dr. dr. Zulkarnaen Dahlan, Sp.PD-KP Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tertarik Model Rantai Pasok Hortikultura, International Development Center Jepang Kunjungi VCC PIK LPPM Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2013] Sabtu (13/04) lalu,  Value Chain Center (VCC) Puslitbang Inovasi dan Kelembagaan (PIK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad menerima kunjungan dari International Development Center of Japan, Lembaga think thank pemerintah Jepang untuk pembangunan internasional yang berpusat di Tokyo. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia.

Suasana kunjungan perwakilan International Development Center of Japan ke VCC PIK Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan rantai pasok hortikultura di Indonesia. *

Lembaga tersebut diwakili oleh Baba Yuichi (senior economist/team leader) dan Takao Sasaki (food industry analyst). Keduanya hadir atas penugasan dari Kementerian Perekonomian Jepang dan mendapatkan rekomendasi untuk datang ke VCC PIK LPPM Unpad dari USAID.

Mereka tertarik dengan implementasi model pengembangan rantai pasok hortikultura yang dikembangkan oleh Unpad. Pelibatan multi pemangku kepentingan (Triple Helix Model) menjadi perhatian mereka. Model tersebut sejalan dengan perubahan kebijakan Jepang dalam kerjasama pembangunan internasional, dari kerjasama Government to Government (G to G) menjadi Government to Triple Helix Model (G to T). Kerjasama pembangunan tersebut melibatkan pemerintah, kelompok bisnis, dan perguruan tinggi.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai kondisi sistem rantai pendingin (cold chain system) pada distribusi produk hortikultura Indonesia dan kecenderungannya di masa mendatang. VCC PIK LPPM Unpad diwakili oleh Trisna Insan Noor (Ketua PIK/Agriculture development specialist), Tomy Perdana (Agri-supply chain engineer) dan Andre Daud (Livestock supply chain risk analyst).

Dalam kesempatan tersebut, Baba Yuichi menyatakan bahwa  Pemerintah Jepang dalam waktu dekat akan mengimplementasikan program kerja sama pembangunan internasional untuk menjembatani  Foreign Direct Investment Jepang dalam rantai pasok industri pangan di Indonesia dan Thailand. Berdasarkan diskusi tersebut, VCC PIK LPPM Unpad dinilai memiliki kompetensi, pengalaman, dan jejaring yang kuat sehingga akan diusulkan untuk menjadi mitra dalam implementasi program tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Baba Yuichi dan Takao Sasaki melakukan kunjungan lapangan ke lokasi mitra VCC di daerah Lembang.

Diharapkan, penjajakan kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti implementasinya sehingga dapat menjadikan Unpad sebagai Pusat Unggulan (center of excellence) level internasional dalam pengembangan rantai pasok agribisnis yang melibatkan petani kecil. Dengan demikian, Unpad dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan petani kecil di Indonesia. *

Rilis oleh : Tim VCC PIK LPPM Unpad / art*

The post Tertarik Model Rantai Pasok Hortikultura, International Development Center Jepang Kunjungi VCC PIK LPPM Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Perketat Pemberian Predikat “Cum Laude”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2013] Rektor sekaligus Ketua Senat Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, menjelaskan di hadapan para guru besar terkait dengan sistem penerimaan mahasiswa baru, penataan sistem penilaian akademik, dan sistem Uang Kuliah Tunggal untuk tahun akademik 2013/2014. Salah satunya tentang pemberian predikat “Cum Laude” bagi wisudawan. Presentasi tersebut dilakukan saat Sidang Pleno Senat Unpad yang digelar pada Senin (15/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Rektor yang juga Ketua Senat Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat melantik Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, MS dari Fakultas Peternakan menjadi Guru Besar Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Ada dua jalur penerimaan mahasiswa baru di Unpad, yakni SNMPTN dan SBMPTN. Jalur SNMPTN sendiri sebelumnya dikenal dengan jalur SNMPTN undangan memiliki kuota sekitar 60%. Jalur tersebut tidak lagi menggunakan ujian tertulis dan ditentukan dari nilai akademik siswa. Selain itu, jalur tersebut juga dibebaskan dari biaya pendaftaran seleksi.

Sementara untuk jalur SBMPTN merupakan seleksi mandiri yang dilakukan secara nasional dan diikuti oleh 62 Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. Sifatnya ialah ujian tertulis. SBMPTN ini sendiri sebelumnya dikenal dengan SNMPTN Jalur Tulis dan SMUP untuk jenjang S1.

“Jumlah pendaftar SNMPTN ke Unpad berjumlah 141.864, tertinggi di Indonesia. Sekitar 61,5% diantaranya merupakan pendaftar dari Jawa Barat, dan pendaftar dari luar Jawa Barat berjumlah 38,45%,” jelas Rektor.

Untuk penataan sistem penilaian terkait dengan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT), Unpad telah menetapkan tidak ada pemberian nilai mutu 4.00, sehingga maksimal pemberian nilai mutu ialah 3,99. Unpad sendiri akan memperketat pemberian predikat “Cum Laude”, khususnya untuk program Doktor. “Ke depan, kita akan melakukan peninjauan mengenai tata cara penulisan disertasi dan tesis,” tambah Rektor.

Agenda pembahasan selanjutnya ialah mengenai sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). UKT merupakan aturan yang telah diputuskan oleh Dikti mengani tarif uang kuliah yang dibayar oleh mahasiswa setiap semesternya. Besarnya biaya tersebut ditentukan berdasarkan unit cost setiap program studi dan fakultas, sehingga UKT untuk setiap program studi akan berbeda.

“Intinya dalam UKT, tidak boleh ada dana tambahan atau pungutan lain di luar itu,” ujar Rektor.

Mengenai standar UKT di Unpad, Unpad sendiri merujuk pada aturan Dikti tentang tarif minimal UKT, yakni antara 0 – 2,5 juta rupiah per bulannya untuk mahasiswa dari jalur reguler dan Bidik Misi. Jumlah tersebut didasarkan pada besarnya SPP per semester ditambah dengan dana pengembangan yang dibagi ke dalam 8 semester.

“Untuk mahasiswa dari jalur SBMPTN, bayarlah sesuai dengan tarif yang telah ditentukan untuk tiap-tiap program studi,” tambah Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga melantik Guru Besar sekaligus anggota baru Senat Unpad, yakni Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, M.S., dari Fakultas Peternakan. Prof. Husmy dilantik menjadi Anggota Komisi 1 dan 2 Senat Unpad berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1660/UN6.RKT/KP/2013.*

Laporan oleh Maulana / eh*

The post Unpad Perketat Pemberian Predikat “Cum Laude” appeared first on Universitas Padjadjaran.

FTG Unpad Jadi Tuan Rumah Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2013] Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Geologi Indonesia (Perhimagi) menggelar Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013, dari tanggal 14 – 22 April 2013. Ada 3 kegiatan yang digelar dalam kegiatan tersebut, yaitu Seminar Nasional, Musyawarah Nasional, dan Field Trip.

Salah satu rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut Reza Vahagia, ketua pelaksana dari Pekan Ilmiah Perhimagi, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Perhimagi. Mengangkat tema “think entrepreneur, get technology, save the earth, and stay geologist”, Reza mengungkapkan tidak banyak para sarjana geologi yang berkecimpung di dunia entrepreneur.

“Dalam semnas yang digelar, kami sengaja mengundang lulusan geologi yang sekarang berkecimpung di usaha batu mulia agar mampu mengubah mind set mahasiswa geologi untuk berkecimpung di dunia usaha,” jelas Reza.

Kegiatan yang diikuti oleh peserta dari 15 perguruan tinggi di Indonesia ini juga menggelar aksi peduli lingkungan. Menurut Reza, aksi peduli lingkungan tersebut diwujudkan dalam field trip ke kawasan karst, di daearh Padalarang, snorkeling di Pulau Seribu dan mengunjungi tempat penangkaran penyu dan hiu, serta melakukan penanaman pohon di sekitar hulu sungai Citarum.

“Penanaman pohon tersebut merupakan bentuk Corporate Social Responsibility dari kegiatan ini. Diharapkan seorang geologist nantinya tidak hanya berpikir mengeksplorasi alam, tapi juga ikut melestarikan lingkungan” tambah Reza.

Kegiatan lain yang dilakukan ialah musyawarah nasional (munas) tahunan pengurus Perhimagi. Dalam munas tersebut, dibahas mengenai penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, laporan pertanggungjawaban pengurus Perhimagi tahun 2012, pemilihan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimagi, serta pembentukan pengurus baru dari Perhimagi.

Reza sendiri berharap, dengan digelarnya Pekan Ilmiah Perhimagi ini dapat mengangkat nama baik FTG Unpad sebagai tuan rumahnya. Selain itu, kegiatan ini sekaligus merupakan ajang silaturahmi antar mahasiswa Geologi se-Indonesia. “Banyak hal yang akan kita dapat dari kegiatan ini, salah satunya ialah mempererat persaudaraan antara mahasiswa Geologi se-Indonesia,” pungkasnya.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post FTG Unpad Jadi Tuan Rumah Pekan Ilmiah Tahunan Perhimagi 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Enam Kepala Bagian di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2013] Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia melantik 6 orang Kepala Bagian (Kabag) di lingkungan Unpad. Pelantikan tersebut dilaksanakan pada Selasa (16/04) di Ruang Executive Lounge Lantai 2 Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Rektor Unpad saat melantik 6 Kepala Bagian di Lingkungan Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan surat keputusan Rektor No. 1661/UN6.RKT/KP/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Bagian dan Kepala Subbagian di lingkungan Unpad. Rektor pun membacakan sumpah jabatan yang diikuti oleh para Kabag. Acara pelantikan ini juga disaksikan langsung oleh para Wakil Rektor, Dekan, dan staf di lingkungan Unpad.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para Kabag baru. Pertama, meningkatkan wawasan secara kontinu agar mampu menghadapi berbagai permasalahan yang ditemui pada saat menjalani tugas.

“Pemahaman wawasan di sini ialah mampu berpikir secara metodologis, dan ajeg untuk mampu memecahkan berbagai masalah,” kata Rektor.

Rektor pun menyinggung soal pelaksanaan tes tertulis pengisian jabatan struktural di Unpad pada bulan Maret lalu. Menurutnya, hasil dari ujian tersebut masih belum memenuhi harapan. “Padahal materi ujian pada hakikatnya mampu dipahami oleh peserta yang notabene lulusan S-1. Ini yang harus diperhatikan oleh semuanya,” jelas Rektor.

Pengambilan Sumpah Jabatan para pejabat yang dilantik (Foto: Tedi Yusup)*

Aspek kedua yang harus diperhatikan ialah meningkatkan keterampilan sesuai dengan bidang tugasnya. Aspek terakhir yaitu mampu berkomitmen terhadap tugasnya masing-masing.”Komitmen itu sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin,” ujarnya.

Rektor pun berharap, para Kabag yang baru ini mampu menjalankan tugasnya dengan baik untuk dapat meningkatkan pelayanan. Di akhir acara, para Kabag pun menerima ucapan selamat dari tamu undangan.

Berikut ini adalah nama-nama Kabag yang dilantik:

  1. Aji Sasongko, S.Pd., M.Si. (Kabag Tata Usaha Fakultas Teknik Geologi)
  2. Dra. Juni Juningsih, M.H. (Kabag Hukum dan Tata Laksana Biro Administrasi Umum)
  3. Drs. H. Tatang Mulyana  (Kabag Keuangan Biro Administrasi Keuangan)
  4. Sudarwan, S.Sos., M.M. (Kabag Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya)
  5. Drs. Minta Praga, MM. (Kabag Tata Usaha Fakultas Farmasi)
  6. Nani Suryani, S.E. (Kabag Tata Usaha Fakultas Ilmu Keperawatan)*

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

The post Rektor Lantik Enam Kepala Bagian di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K)., “Tinggi, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/04/2013] Angka Kematian Ibu (AKI) saat persalinan di Indonesia ternyata tergolong tinggi. Indonesia menduduki nomor 3 tertinggi di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk jumlah AKI. Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2007, banyaknya AKI berjumlah 228 orang dari 100.000 kelahiran. Angka ini 20 – 30 kali lebih lipat dibanding dengan AKI di Malaysia dan Singapura.

Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K) saat menyampaikan pidato purnabakti (Foto: Tedi Yusup)*

“Dari data di atas, seharusnya AKI ini dipandang sebagai publical problem. Nyatanya di beberapa puskesmas, publical problem masih dikategorikan untuk penyakit menular,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K), saat menyampaikan Pidato Purnabaktinya yang berjudul “Penurunan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat, Suatu Tantangan Bagi Insan Kesehatan Jawa Barat”, Rabu (17/04) di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung.

Menurut Prof. Dinan, tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang lebih dikenal dengan istilah 4 terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, terlalu banyak, dan terlambat dalam mencapai fasilitas, terlambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, pelayanan KB berkualitas di Indonesia perlu diperhatikan secara serius.

“Ibu-ibu di Jawa Barat ternyata masih banyak yang melahirkan dengan bantuan dari para paraji atau dukun beranak. Sebab, ketersediaan bidan di wilayah Jawa Barat belum merata,” ujar Prof. Dinan.

Di sisi lain, para bidan yang ada pun belum sepenuhnya memiliki keahlian di bidangnya. Hal itulah yang disesalkan oleh Prof. Dinan. Oleh karena itu, ia bersama Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tengah menggalakkan program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) di Jawa Barat.

Adapun sasaran utama program EMAS tersebut ialah memperbaiki sistem rujukan dengan mempercepat komunikasi antara bidan, puskesmas, dan RSUD, membina dan meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan bidan di desa, puskesmas, dan RSUD, serta meningkatkan kemampuan dan kecepatan penanggulangan kegawatdaruratan di RS rujukan.

“Program EMAS ini akan dilaksanakan di 6 provinsi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Setiap provinsi akan dibina dan diberi bantuan teknis kepada 5 Rumah Sakit Kabupaten dan 25 Puskesmas,” tambah Prof. Dinan.

Salah satu sistem komunikasi yang dikembangkan ialah SMS Gateway, yaitu tiap-tiap bidan mempunyai PUN sendiri untuk dapat menghubungi RSUD. Melalui sistem tersebut, bidan akan lebih mudah memberi rujukan jika terdapat ibu hamil yang memerlukan perawatan khusus serta jenis kegawatdaruratan apa yang diketahui sehingga RSUD dapat menyiapkan kebutuhannya dengan lebih cepat dan dini.

Melalui program tersebut, Prof. Dinan berharap AKI di Jawa Barat, khususnya dapat mengalami penurunan sesuai dengan target AKI di Indonesia pada tahun 2015, yakni 102 kematian dari 100.000 kelahiran.

“Upaya penurunan AKI merupakan tanggung jawab bersama. Selain itu, pendidikan bidan pun kualitasnya perlu ditingkatkan agar mampu melahirkan bidan-bidan yang terampil,” harap Prof. Dinan.

Pidato purnabakti ini dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Dekan FK Unpad, Prof.Dr.med.Tri Hanggono Achmad, dr., para direktur Rumah Sakit di Bandung serta Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat. Dalam kesemapatan tersebut juga diberikan buku Biografi Prof. Dinan oleh Dekan FK Unpad.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, dr., SpOG(K)., “Tinggi, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan Kunjungi Unpad Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/04/2013] Hari ini, Rabu (17/04) sebanyak 270 santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan mengunjungi kampus Unpad Jatinangor. Sejak pukul 7.00 WIB, para santriwati kelas X yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia beserta para guru  ini sudah tiba dan terlihat antusias mengunjungi Kampus Unpad di Jatinangor. Kedatangan mereka diawali dengan berkeliling kampus  sebelum akhirnya diterima oleh Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si. beserta staf Humas Unpad di Bale Sawala Unpad Jatinangor.

Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, saat menerima kunjungan santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan (Foto: Eriyanto) *

“Tujuan kedatangan sekolah kami ke sini selain sebagai ajang silaturahmi, kami juga ingin mengenal lebih dekat tentang pendidikan di Unpad dan semoga dapat  menjadi bagian dari para santriwati kelas X ini untuk kelak menjadikan Unpad sebagai salah satu pilihan PTN  mereka,”  ujar Kepala Pembina Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan, Amam Badrutamam.

Dalam kesempatan tersebut, Weny  Widyowati selaku Kepala UPT Humas Unpad memberikan paparan  mengenai gambaran umum tentang Unpad, mulai dari sejarah, program studi, fasilitas, bagaimana studi di Unpad, proses dan tata cara penerimaan mahasiswa baru di Unpad. Weny pun menjelaskan bahwa untuk tahun ini Unpad hanya mengikuti dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota sebanyak 60% mahasiswa baru dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kuota 40%.

“Persaingan untuk masuk ke PTN terutama Unpad tentunya akan semakin ketat. Bahkan dengan data yang kami peroleh di tahun ini, Unpad menduduk jumlah pendaftar tertinggi  di Indonesia melalui SNMPTN yaitu 141.864, dengan daya tampung hanya berjumlah 3.733 orang saja. Untuk itu bagi kalian yang masih duduk di bangku kelas X ini masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri terutama dalam meningkatkan prestasi baik di bidang akademik dan non akademik,” jelas Weny.

Pada sesi tanya jawab, banyak pertanyaan yang terlontar dari para santriwati ini. Pertanyaan yang diajukan antara lain mengenai bagaimana proses  pertukaran pelajar  ke luar negeri , nilai-nilai apa saja yang harus diprioritaskan di raport jika ingin masuk Unpad melalui jalur SNMPTN, dan mengapa Fakultas Psikologi di Unpad masuk pada kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). *

Laporan oleh: Wati Sukmawati / art *

The post Santriwati Madrasah Aliyah Husnul Khotimah Kuningan Kunjungi Unpad Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tiga Mahasiswa Berprestasi Wakili Unpad di Tingkat Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/04/2013] Pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional akan segera digelar. Setiap perguruan tinggi mengirimkan delegasi mahasiswa terbaiknya untuk berkompetisi membawa nama almamater. Unpad pun tidak ketinggalan mengirimkan delegasi terbaiknya dengan harapan mampu menoreh prestasi sebagai mahasiswa berprestasi di ajang tersebut.

Tiga mahasiswa berprestasi yang akan mewakili Unpad di tingkat nasional (Foto: Tedi Yusup)*

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Unpad menggelar Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres). Setiap fakultas mengirimkan satu orang mahasiswa terbaik untuk diseleksi oleh timjuri penyeleksi. Proses seleksi yang telah dilakukan sejak  Januari lalu akhirnya mendapat hasil yang memuaskan.

“Dari keenambelas kandidat yang kami seleksi, hasilnya sangat menggembirakan. Semua kandidat adalah kebanggaan para tim juri,” ujar perwakilan juri Mawapres Unpad, Ir. Dedi Ma’mun, M.S., saat pengumuman hasil mawapres, Kamis (18/04) di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

Di hadapan Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unpad, Kiki Pinardi, S.Ip., M.Si., Direktur Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., Pembantu Dekan III di tiap-tiap fakultas, serta para kandidat mahasiswa berprestasi, Dedi menyampaikan, proses seleksi tersebut dimulai dari tiap-tiap kandidat mengirimkan karya tulis dengan tema yang disesuaikan dengan fakultasnya, penilaian karya tulis, serta wawancara dan presentasi dari kandidat.

Tiap-tiap kandidat pun memiliki kemampuan yang baik dan layak dikategorikan sebagai mawapres. Sebab, selain penilaian karya tulis, setiap kandidat pun dinilai berdasarkan kemampuan lain yang dimiliki dapat menjadi nilai tambah. “Kami memutuskan untuk memilih karena kami percaya di antara para kandidat memiliki kesempatan untuk mewakili Unpad di tingkat Nasional,” ujarnya.

Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Heryawan pun mengapresiasi tiap-tiap kandidat yang punya kemampuan lain di luar bidangnya. Menurutnya, nilai tambah tersebut diharapkan dapat menjadi daya saing ketika berkompetisi di tingkat nasional. Selain itu, kemampuan tersebut juga baik untuk menunjang keahliannya selain keahlian akademik.

Unpad sendiri selama beberapa tahun terakhir ini belum bisa menorehkan prestasi di mawapres tingkat nasional. Oleh karena itu, Heryawan berharap ada bibit-bibit unggul yang mampu menorehkan nama Unpad di tingkat nasional.

“Inilah yang selama ini kita galakkan dalam setiap mawapres, bagaimana caranya delegasi Unpad mampu menjadi mawapres untuk tingkat nasional,” harapnya.

Adapun hasil dari penilaian tersebut, para juri menetapkan tiga kandidat yang lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya. Ketiga mahasiswa tersebut ialah, Mangasa Parhum Lumban Tobing (Faperta 2010), Melinda Arisandi (FTG 2010), dan Fauzan Fikri (Farmasi 2010). Ketiga kandidat tersebut akan mengikuti pemantapan sebelum diikutsertakan dalam Ajang Mawapres Tingkat Nasional. Dukungan penuh dari segenap civitas akademika Unpad pun dibutuhkan agar ketiga kandidat ini berhasil meraih prestasi di ajang tersebut.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Tiga Mahasiswa Berprestasi Wakili Unpad di Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Siapkah Indonesia Hadapi Era Komunitas ASEAN 2015?

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/04/2013] Pada tahun 2015 nanti, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai organisasi regional geopolitik dan ekonomi di Asia Tenggara akan membentuk ASEAN Community 2015. Implementasinya akan berjalan pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani di Pnom Penh, Kamboja pada 20132 lalu. Siapkah Indonesia menghadapi ASEAN Community 2015?

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf (kiri) dan Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. (Foto: Tedi Yusup)*

Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf mengatakan, pembentukan komunitas ASEAN yang terintegrasi tersebut memiliki peluang besar namun diiringi dengan tantangan yang besar pula. Banyak pula kalangan yang pesimis bahwa komunitas ASEAN tidak akan berjalan dengan baik.

“Opini pesimis tersebut ada karena beberapa negara dinilai tidak siap mengadapi pembentukan tersebut karena tingkat pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tidak sama,” ujar Lutfi saat memberikan kuliah umum bertajuk “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015”, Jumat (19/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. Kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., para dekan, dan mahasiswa Unpad.

Lebih lanjut Lutfi mengungkapkan, tujuan dari pembentukan komunitas ASEAN tersebut akan sama dengan tujuan awal dibentukanya ASEAN pada 8 Agustus 1967 lalu, yakni mempercepat proses perkembangan ekonomi, politik, dan sosiobudaya di kawasan Asia Tenggara. Seiring dengan berkembangnya ASEAN sebagai organisasi regional terbaik di dunia, ada dinamika transformasi yang dilakukan, salah satunya ialah perlunya sentralisasi ASEAN dalam menentukan arah kebijakan di kawasan Asia Tenggara.

“Prospeknya melalui integrasi tersebut, akan ada kolaborasi kerja sama dan kompetisi untuk menciptakan kemajuan ekonomi antar negara di Asia Tenggara,” ujar Lutfi.

Suasana kuliah umum Lutfi Rauf bertema “Prospek dan Tantangan Implementasi Komunitas ASEAN 2015″ di Bale Sawala Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Terkait dengan kondisi di Indonesia, ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia untuk mewujudkan komunitas tersebut. Tantangan tersebut ialah ubah mindset dari konsumtif menjadi produktif, serta mempersiapkan lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi minimal di tingkat ASEAN. “Ini berkaitan dengan internasionalisasi program studi, kurikulum, dan program pertukaran dosen dan mahasiswa,” tambahnya.

Tantangan lainnya berupa persiapan yang belum terstruktur dengan baik, kurangnya sosialisasi terhadap komunitas ASEAN serta perlunya memasukkan komunitas ASEAN dalam kurikulum mulai dari sekolah dasar untuk membangun kesadaran ASEAN.

Lutfi pun berharap, Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh terbesar di ASEAN semestinya sudah siap menghadapi pembentukan komunitas tersebut, terutama kalangan generasi muda. “Ini yang harus disadari oleh generasi muda yang sejatinya memiliki kesempatan yang sangat besar dibanding dengan generasi sebelumnya,” ujar Lutfi.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Siapkah Indonesia Hadapi Era Komunitas ASEAN 2015? appeared first on Universitas Padjadjaran.

SMA Patra Dharma Mandiri Kunjungi Unpad Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/04/2013] Universitas Padjadjaran dari tahun ke tahun semakin diminati oleh para pelajar, tidak hanya dari kalangan masyarakat Jawa Barat akan tetapi juga dari berbagai daerah diseluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Jumat (19/04) kemarin, sebanyak 35 rombongan pelajar dan guru pembimbing dari SMA Patra Dharma Mandiri Balikpapan juga mengunjungi Unpad kampus Jatinangor.

Pelajar SMA Patra Dharma Mandiri Balikpapan saat mendengarkan pemaparan dari staf Humas Unpad tentang studi di Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Mereka datang ke Unpad untuk melihat suasana kampus dan mencari tahu bagaimana sistem pendidikan di Unpad dan cara agar lolos seleksi Unpad. Rombongan ini  diterima oleh staf Humas Unpad, Wati Sukmawati, dan tim, di Ruang Rapat Bersama lantai 1 Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

“Kami sengaja membawa anak-anak kelas X dan XI ini ke Unpad, jauh-jauh hari sebelum mereka penjurusan di sekolah, agar mereka  tidak berpindah-pindah lagi jurusan dan bahkan bisa lebih mantap dalam menentukan minatnya untuk memilih program studi serta PTN mana yang akan mereka pilih nantinya dan  Unpad salah satu tujuan kami untuk menggali informasi,” ujar Heri selaku guru pembimbing.

Setelah ditayangkan film mengenai studi di Unpad, Siti salah satu pelajar dari sekolah tersebut, mengaku sangat tertarik untuk masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bahkan beliau bertanya apa saja yang dipelajari, prodi-prodi apa saja yang ada di dalamnya dan berapa pula biaya yang dikenakan. Ibu Endah selaku guru pendamping juga bertanya mengenai persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk seleksi masuk Unpad.

Staf Humas Wati Sukmawati menjelaskan, mulai tahun ini akan diterapkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang nantinya tentu akan disesuaikan dengan unit cost setiap program studi. Wati juga terus memberikan motivasi kepada pelajar dari Balikpapan ini, untuk tidak pernah pesimis dalam meraih cita-cita.

“Memang Unpad saat ini menjadi PTN yang paling diminati di Indonesia di jalur SNMPTN, dan tentu saja persaingan akan semakin ketat pula. Kuota yang diberikan untuk calon mahasiswa baru 2013 ini adalah melalui jalur SNMPTN 3.733 orang (60%) dan SBMPTN 2.095 orang (40%). Persiapkan diri kalian dari sekarang, terus ikuti perkembangan yang terjadi, terutama mekanisme pendaftaran baik melalui media cetak maupun media sosial lainnya,”, ujar Wati. *

Laporan oleh: Eriyanto / eh *   

The post SMA Patra Dharma Mandiri Kunjungi Unpad Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

P3GA LPPM Unpad Bantu Korban Bencana Longsor Cililin Kabupaten Bandung

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/04/2013] Sejumlah anak-anak bernyanyi riang di lokasi pengungsian di Pondok Pesantren Al Ma’ruf, Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (20/04) lalu. Tidak ada gurat kesedihan di wajah mereka meskipun bencana longsor telah mengubur rumah-rumah mereka di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Cililin pada akhir Maret lalu.

P3GA LPPM Unpad menghibur anak-anak di lokasi bencana longsor Cililin Kab. Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

Dipandu oleh rombongan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender dan Anak (P3GA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad, mereka bernyanyi beberapa lagu seperti, Balonku, Pelangi, dan Bintang Kecil. Selain bernyanyi, mereka pun menggambar bersama dan diberi hadiah berupa satu set pensil gambar serta pasta dan sikat gigi dari P3GA LPPM Unpad.

Maulana (5), salah satu anak korban bencana yang menewaskan 18 jiwa tersebut, sangat senang menerima hadiah yang diberikan oleh P3GA LPPM Unpad. Dengan malu-malu ia menuturkan, pensil gambar tersebut akan digunakannya untuk pelajaran menggambar di sekolah, kelak ketika ia telah dapat bersekolah kembali.

“Senang rasanya lihat anak-anak itu tertawa riang meskipun baru saja ditimpa bencana. Mereka juga sangat welcome terhadap kita,” ujar Nindy Metha Mayangswari, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad yang ikut dalam rombongan P3GA LPPM Unpad.

Memberikan semangat kepada anak-anak korban bencana merupakan sasaran utama dari kegiatan bakti sosial P3GA LPPM Unpad kali ini. Memperingati Hari Kartini yang jatuh tanggal 20 April, kegiatan tersebut bertema “Dengan Semangat Kartini, Kita Dukung Anak-anak di Daerah Bencana Tetap Bersekolah dengan Penuh Semangat”.

Menurut Ketua P3GA LPPM Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., anak-anak korban bencana sangat rentan dengan traumatik yang mendalam pasca mengalami musibah. Oleh karena itu, anak-anak tersebut perlu diberikan semangat dengan cara membebaskan anak-anak untuk berekspresi melalui media gambar.

“Kita tidak ingin anak-anak tersebut menjadi terhambat bersekolah akibat bencana. Kita pun mencoba membebaskan anak-anak untuk mengekspresikan apa yang dilihat dan dialami melalui menggambar. Saya lihat mereka sangat senang sekali,” ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, Dr. Nina berharap anak-anak tersebut dapat tetap melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita meskipun sempat terbentur dengan bencana. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan bentuk Tridharma Unpad kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena bencana alam.

Selain menghibur anak-anak, bakti sosial yang juga dihimpun dari sumbangan para warga RW 007 Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying, Bandung ini juga dilakukan pengobatan gratis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, serta pemberian 100 sembako dan pakaian layak pakai kepada korban bencana alam.

“Untuk pemberian sembako dan pakaian layak pakai, kita berkoordinasi dengan Posko Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Kabupaten Bandung Barat. Mereka yang akan mendistribusikan sembako tersebut kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Dr. Nina.

Salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang berasal dari Malaysia, Priscilla Naidu, mengungkapkan pengalamannya. “Saya sangat senang bisa berkontribusi dalam bakti sosial kali ini, penduduknya sangat welcome, dan tidak membedakan bahwa saya dari negara apa,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post P3GA LPPM Unpad Bantu Korban Bencana Longsor Cililin Kabupaten Bandung appeared first on Universitas Padjadjaran.

Akses Buku Sulit, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/04/2013] Berdasarkan data dari UNESCO, kawasan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki minat baca paling rendah sedunia. Hal tersebut sebagian besar ditemukan di Indonesia, yakni dari sekitar 1.000 penduduk hanya 1 orang yang memiliki minat membaca buku yang tinggi.

Suasana kegiatan Padjadjaran Information and Cultural Event (Price) di Bale Santika Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

“Kita sering dengar  bahwa minat baca kita rendah, lantas apa sikap kita menyikapinya. Acuh tak acuh, masa bodoh, ataukah mencari faktor penyebabnya?” ujar pengelola Sudut Baca Soreang, Agus Munawar saat diskusi bertajuk “Buku di Hati Masyarakat” dalam gelaran “Padjadjaran Information and Cultural Event (Price)”, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan (Himaka) Fikom Unpad, Selasa (23/04) di Bale Santika Kampus Unpad Jatinangor.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, ada berapa faktor rendahnya minat baca di Indonesia. Pertama, masih sulitnya akses terhadap buku. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah toko buku yang terbatas, sedikitnya perpustakaan yang masih sedikit di satu wilayah, dan daya beli masyarakat yang rendah.

Hal kedua, buku yang ada kurang mencerminkan kebutuhan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat masih sulit mengakses informasi yang dibutuhkan melalui buku. Hal terakhir ialah media promosi buku yang terlalu serius dan “angker” sehingga belum mampu menarik minat masyarakat untuk membeli buku tersebut.

Agus pun optimis seyogyanya masyarakat Indonesia mampu menepis konidis tersebut. Salah satunya ialah dengan mendorong kembali gerakan membaca di masyarakat. Pembukaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan perpustakaan dinilai mampu menggalakkan kembali minat baca di masyarakat. Terbukti, TBM Sudut Baca Soreang yang dikelola olehnya banyak sekali didatangi masyarakat, khususnya anak-anak.

“Salah satu fungsi dari TBM adalah menyadarkan masyarakat bahwa buku sendiri erat kaitannya dengan kehidupan,” ujar Agus.

Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, Wina Erwina, dra., M.A., perpustakaan dituntut untuk menjadi ruang yang mampu hidup, bukan hanya sebagai tempat untuk membaca, namun segala aspek yang berkaitan dengan kehidupan.

“Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad sendiri tengah menggalakkan program mengajak anak-anak sekolah agar mencintai perpustakaan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wina pun memberikan penjelasan mengenai profil Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan kepada peserta yang terdiri dari pelajar, guru, dan mahasiswa.

Kegiatan “Price” tersebut digelar untuk memperingati World Book Day yang jatuh setiap tanggal 23 April. Menurut ketua pelaksana kegiatan, Febriyanti, dalam kegiatan kali ini juga pemberian sejumlah buku kepada 12 perpustakaan sekolah di sekitar Jatinangor, yaitu perpustakaan SDN Hegarmanah, MTs At-Tarbiyah, MA Darul Ummat, SMA 5 Muhammadiyah Rancaekek, MI Cibeusi, SMK PGRI Jatinangor, SMAN Jatinangor, SMA Darul Fatwa, SMK Asmaul Husna, MTS Al-Ma’arif, SMU Al Hawari, dan SMP PGRI Jatinangor. Pemberian buku tersbeut diserahkan secara simbolis oleh Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., kepada perwakilan sekolah.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Akses Buku Sulit, Minat Baca di Indonesia Masih Rendah appeared first on Universitas Padjadjaran.

SMAN 1 Banyuwangi Kunjungi Kampus Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/04/2013] Unpad kembali kedatangan siswa-siswi dari SMAN 1 Banyuwangi, Rabu (24/04) kemarin. Sebanyak 250 siswa beserta guru telah diterima langsung oleh Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, S.Sos., M.Si., di Ruang Serba Guna, Gedung 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, saat menerima kunjungan SMAN 1 Banyuwangi (Foto: Tedi Yusup) *

“Ini merupakan kunjungan ke-4 kami datang ke Unpad dan kami sangat berterima kasih karena masih diterima dengan baik oleh Unpad. Karena kami menyadari di Indonesia ini banyak sekali PTN  yang cukup bergengsi dan anak-anak kami ini memiliki impian untuk bisa menjadi salah satu bagian dari Unpad untuk menata masa depan yang lebih baik,” ujar Pembina OSIS SMAN 1 Banyuwangi, Edy Harjito.

Pada kesempatan tersebut, Weny banyak memeberikan penjelasan mengenai bagaimana proses seleksi masuk Unpad kepada para siswa yang berasal dari kelas XI. Rombongan pun menyimak pemaparan mengenai proses seleksi masuk unpad yang terdiri dari 2 jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), atau yang dulu dikenal dengan SNMPTN Jalur Undangan, serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), atau yang dulu dikenal dengan SNMPTN Jalur Tulis. “Tahun ini tidak ada jalur mandiri, tetapi hanya melalui dua jalur ini saja,” jelas Weny.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang tidak dilewatkan oleh para siswa. Rina Wahyu, siswi kelas XI IPA ini misalnya bertanya mengenai bagaimana Unpad mencetak lulusan yang tidak hanya berprestasi tetapi juga bermoral dan berbudaya bangsa.

“Di sini kami tidak memperhatikan bidang akademik saja tetapi juga memfasilitasi atau mendukung mahasiswa untuk mengembangkan dirinya di bidang non akademik. Banyak faktor yang membuat mahasiswa tak hanya berprestasi, seperti sarana pendidikan, dosen yang berkompeten, dan materi pembelajaran yang memadai untuk mendukung itu semua,” ujar Weny menjawab pertanyaan Rina.

Selain itu banyak pula pertanyaan mengenai syarat administratif untuk masuk Unpad, jenis kerja sama yang telah dilakukan, serta capaian dari beberapa program yang telah dilakukan oleh Unpad. Pertanyaan tersebut membuktikan bahwa para siswa antusias ingin mengetahui informasi mengenai Unpad. Kebanyakan dari para siswa pun sudah lama tertarik masuk ke Unpad.*

 

Laporan oleh: Dice Yunila Santi (JT) / art*

The post SMAN 1 Banyuwangi Kunjungi Kampus Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peduli Laju Populasi, Program Magister Ilmu Ekonomi Unpad Gelar Seminar Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/04/2013] Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad, menggelar Seminar Nasional dan Call for Paper bertajuk “Population & Human Resources Development”, Rabu dan Kamis (24-25/04), di Bale Rumawat Padjadjaran, kampus Unpad, Jln Dipati Ukur. No 35 Bandung. Sebanyak 150 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung mengikuti kegiatan tersebut.

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia saat menjad pembicara pada Seminar Nasional bertajuk “Population & Human Resources Development” di Bale Rumawat Padjadjaran, kampus Unpad Bandung (Foto: Tedi Yusup)*

Ahmad Kafrawi, Ketua Pelaksana dari semnas tersebut mengungkapkan, tema tersebut diambil berdasarkan pentingnya aspek populasi terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Saat ini, tingkat pertumbuhan populasi khususnya di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu, perlu antisipasi tingkat lanjut untuk mengendalikan laju pertumbuhan populasi tersebut agar senada dengan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Melalui seminar ini diharapkan ada diskusi untuk mengetahui kebijakan-kebijakan di Indonesia terkait dengan pertumbuhan populasi tersebut,” ujar Ahmad saat ditemui pada Rabu (24/04).

Acara dibuka dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia.  Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan mengenai efek dari Bonus Demografi di Indonesia. Menurut Rektor, istilah tersebut seringkali disalahartikan. Bonus Demografi sering dianggap sebagai faktor keberhasilan. Padahal, efek dari bonus demografi sendiri seringkali membahayakan.

“Kita harus hati-hati dengan istilah Bonus Demografi ini, karena menyangkut angka rasio ketergantungan (depedency ratio),” ungkap Rektor.

Bonus demografi tersebut terjadi apabila ada penurunan depedency ratio, yakni beban usia tanggungan (0-15) dan (65 ke atas) lebih kecil dari angka usia produktif (15-64). Namun, Rektor mengkritisi kondisi tersebut. Menurutnya, jumlah angka usia produktif yang tinggi belum tentu telah bekerja. Saat ini di Indonesia, jumlah usia produktif diperkirakan akan meningkat sekitar 171,9 juta pada tahun 2015, 195,2 juta pada tahun 2030, dan kembali menurun menjadi 191,5 juta pada tahun 2050.

“Jumlah tersebut disebabkan Bonus Demografi yang termasuk pasangan usia subur akan memiliki peluang melahirkan yang sangat tinggi, sehingga Double Population di Indonesia akan terjadi dalam kurun waktu 46 tahun,” ujar Rektor.

Terkait dengan banyaknya angka pengangguran di angka usia produktif, Rektor mengindikasikan kondisi tersebut disebabkan oleh masih rendahnya angka lama sekolah dari jumlah usia produktif tersebut, yakni hanya sekitar 5,6 tahun. Sementara di Jawa Barat, angka lama sekolah berkisar sekitar 8.2 tahun. “Rata-rata anak di Jawa Barat hanya bersekolah sampai SMP. Itu pun tidak tamat,” tambah Rektor.

 

 

 

 

Di akhir acara, Rektor pun mengajak peserta untuk melakukan gerakan sebagai antisipasi dari kondisi tersebut. “Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan tersebut, yakni kejelasan tujuan gerakan tersebut, komitmen, terorganisir, keterlibatan seluruh masyarakat, dan harus dilakukan tanpa henti,” tutup Rektor.

Semnas nasional ini menghadirkan pembicara dari beberapa instansi di Indonesia, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia , Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dinas Pendidikan Jawa Barat, dan instansi lainnya. Diharapkan, output dari acara ini dapat menimbulkan kesadaran, baik dari peserta maupun lembaga yang terkait untuk mengontrol laju pertumbuhan populasi agar laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan meningkat.*

Laporan oleh: Maulana / art*

The post Peduli Laju Populasi, Program Magister Ilmu Ekonomi Unpad Gelar Seminar Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bisnis Online, Salah Satu Pintu Gerbang Wirausaha

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/04/2013] Program studi Administrasi Bisnis (Adbis) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad menggelar seminar nasional “ICT for Business”, Kamis (25/04) di Bale Rumawat Kampus Unpad Bandung. Seminar tersebut digelar untuk memperingati 14 tahun berdirinya prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpad.

Suasana seminar “ICT for Business” yang digelar di Bale Rumawat Unpad dalam rangka 14 tahun program studi Administrasi Bisnis Unpad (Foto: Tedi Yusup)*

Menurut ketua pelaksana kegiatan, Dr. Erna Maulina, M.Si., seminar tersebut digelar sebagai upaya untuk memotivasi peserta untuk menjadi seorang pelaku usaha, khususnya pelaku usaha online. Sebab, jenis usaha tersebut dinilai lebih efisien dan tidak menggunakan modal yang besar.

“Saat ini kemajuan dunia cyber atau Information and Communication Technologies (ICT) sangat pesat. Melalui seminar ini kami ingin agar para peserta semakin termotivasi untuk menjalankan bisnis online,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut Erna mengungkapkan, saat ini lulusan perguruan tinggi sudah tidak lagi ditantang untuk menjadi calon pegawai yang berkualitas, namun lebih fokus pada lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja. Memanfaatkan media informasi cyber,  peluang untuk menciptakan usaha tersebut jauh lebih besar, sebab dapat dilakukan di mana saja dan dengan jaringan market yang luas.

“Berangkat dari hal tersebut, seminar ini mengusung tema passionpreneur. Tema tersebut bertujuan untuk mendorong peserta seminar untuk semakin bergairah menjadi seorang entrepreneurship,” tambah Erna.

Bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, seminar tersebut diikuti oleh para praktisi bisnis, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar Jatinangor, serta para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ada beberapa pembicara dalam seminar ini, salah satunya ialah Anne Ahira, pelaku usaha online.

“Anne Ahira sendiri adalah salah satu pelaku usaha tersukses di Indonesia,” imbuh Erna.

Melalui seminar tersebut, diharapkan ada rangsangan bagi para peserta untuk banting setir menjadi pelaku usaha. Hal tersebut sesuai dengan program yang tengah digalakkan pemerintah, yakni memperbanyak wirausaha. “Ke depan, seminar ini akan kembali digelar dan sifatnya rutin dilaksanakan setiap tahun,” kata Erna.

Ketua jurusan Adbis FISIP Unpad. Prof. Dr. Sam’un Jaja Raharja, M. Si., pun mengungkapkan, lulusan dari prodi Adbis Unpad pun telah dipersiapkan secara matang untuk menjadi seorang entrepreneur yang unggul. Hal tersebut terlihat dari misi prodi Adbis mengenai profil lulusannya.

“Dua misi kita yaitu menghasilkan lulusan yang intrapreneur, lulusan yang bekerja namun mampu menerjemahkan spirit entrepreuneur  dari pemiliknya, serta entrepreneur, lulusan yang mampu menjadi pengusaha dan bersaing di dunia usaha,” paparnya.

Terkait dengan 14 tahun berdirinya prodi Adbis, tahun 2013 merupakan momentum tercapainya salah satu visi jurusan, yakni unggul di tingkat nasional. “Kami juga merupakan salah satu dari 6 prodi di Unpad yang mendapatkan apresiasi dari Bank Indonesia untuk mengirimkan 10 lulusan terbaik yang nantinya akan diseleksi untuk menjadi calon pemimpin di sana,” ujarnya.*

Laporan oleh: Maulana / eh*

The post Bisnis Online, Salah Satu Pintu Gerbang Wirausaha appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., “Kedokteran Nuklir di Indonesia Masih Berjalan Lambat”

$
0
0

[Unpad.ac.id,26/04/2013] Guru Besar ahli Kedokteran Nuklir Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., memberikan kuliah purnabakti bertajuk “Kedokteran Nuklir dan Kedokteran Molekuler”, Kamis (25/04) kemarin di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Eijckman No. 38, Bandung.

Dekan FK Unpad (kiri) menyerahkan kenang-kenangan kepada Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN yang memasuki masa purnabakti (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam kuliahnya, Prof. Johan memaparkan, kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang dihasilkan dari hasil pemikiran dan temuan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi, teknik rekayasa dan mikroelektronika serta ilmu kedokteran itu sendiri.

“Melalui kedokteran nuklir, dapat dievaluasi suatu penyakit pada tingkat molekul, memprediksi jalannya penyakit, membantu merancang pengobatan yang spesifik, memantau khasiatnya, serta melakukan penyesuaian apabila pengobatan tersebut tidak efektif,” ujarnya.

Diawali dengan penemuan radionuklida buatan pertama pada tahun 1934, kedokteran nuklir terus berkembang sampat saat ini. Perkembangan pada saat ini ialah ditemukannya kamera hibrida seperti SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan PET (Positron Emission Tomography) yang kini direkayasa menjadi SPECT/CT dan PET/CT guna pencitraan molekuler dan diagnosis suatu penyakit.

“Pencitraan molekuler bertujuan untuk mempelajari perbuahan molekuler di dalam sel, jaringan organ, dan seluruh bagian tubuh dari maksluk hidup, termasuk mendeteksi dan mengukur tingkat mRNA, protein, enzim, dan interaksi protein-protein,” ujar guru besar kelahiran Payakumbuh, 28 Februari 1942 tersebut.

Di Indonesia sendiri, pelayanan kedokteran nuklir dimulai sejak tahun 1965, tidak lama setelah reaktor atom pertama diresmikan oleh Presiden Soekarno. Namun, perkembangan sendiri sangat lambat. Menurut Prof. Johan, ada beberapa faktor mengapa perkembangan kedokteran nukli di Indonesia berjalan lambat.

Hal pertama yaitu adanya fobia dan mispersepsi terhadap kedokteran nuklir. Fobia terhadap kedokteran nuklir ditandai dengan anggap bahwa nuklir sangat berbahaya bagi kehidupan. Padahal, radiasi yang digunakan dalam teknologi kedokteran berasal dari radionuklida buatan, dan sifatnya sangat kecil.

“Radiasi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan hasil dari pengobatan radiologi atau terapi radiasi eksternal yang telah puluhan tahun dijalani manusia,” ujar guru besar yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Senat Unpad periode 2007-2011 tersebut.

Hal kedua ialah besarnya investasi untuk penyediaan alat-alat kedokteran nuklir.Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada masalah kesehatan dasar, seperti penyakit akibat gizi buruk, penyakit infeksi, serta masalah kesehatan ibu dan anak. Masalah tersebut tentunya menjadi prioritas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Hal terakhir ialah rendahnya minat para dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mendalami bidang kedokteran nuklir. Menurut Prof. Johan, secara finansial kedokteran nuklir belum menjanjikan jika dibanding dengan spesialisasi kedokteran lainnya. “Meskipun kedokteran nuklir di Indonesia masih dipandang kecil, kita harus tetap fokus,” ujar Prof. Johan.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FK Unpad Prof.Dr.med.Tri Hanggono Achmad, dr., memberikan buku biografi Prof. Johan sebagai apresiasi dari apa yang telah Prof. Johan sumbangkan untuk kemajuan Unpad, khususnya FK Unpad.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., “Kedokteran Nuklir di Indonesia Masih Berjalan Lambat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Universiti Malaysia Sabah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 26/04/2013] Unpad melakukan penandatangan kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS). Penandatangan tersebut dilakukan pada Jumat (26/04) di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., (kanan) dengan Pejabat Timbalan Naib Canselor Akademika dan Antara Bangsa UMS, Prof. Dr. Shariff A.K. Omang Al-Haj, ADK, B.Sc., M.Sc., PhD (Foto: Dadan T.)*

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., dengan Pejabat Timbalan Naib Canselor Akademika dan Antara Bangsa UMS, Prof. Dr. Shariff A.K. Omang Al-Haj, ADK, B.Sc., M.Sc., PhD, dan Senior Deputy Registrar UMS, Luqman Ridha bin Anwar. Selain itu, penandatanganan ini juga dihadiri oleh dekan Fakultas Psikologi Unpad, Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si., Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) Unpad, Cahya Irawadi, S.E., Ak., M.Si., dan Kepala Kantor Urusan Intrenasional Unpad Anne Nurbaity, S.P., M.P., Ph.D.,.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Setiawan menjelaskan, fokus utama MoU ini ialah adanya kerja sama penelitian yang dilakukan antara Unpad dengan UMS. Dalam hal ini, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad telah siap untuk melakukan kerjasama penelitiian tersebut.

“Kita harapkan dari joint research tersebut akan tercipta riset yang unggul dan berlanjut pada adanya joint publication dan joint seminar,” ujar Dr. Setiawan.

Senada dengan Dr. Setiawan, Prof. Shariff pun mengemukakan, kerja sama ini diharapkan akan melahirkan aktivitas penelitian yang berguna untuk masyarakat langsung. Dalam hal ini, fakultas Psikologi dan Kerja Sosial UMS telah siap berkolaborasi dengan Fakultas Psikologi Unpad, terkait dengan aktivitas penelitian.

“Diharapkan penelitian tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia yang pada dasarnya adalah serumpun,” ujar Prof. Shariff.

Sementara itu, Dr. Hiendrati mengungkapkan, kerjasama antara Fapsi Unpad dengan Fakultas Psikologi UMS sebenarnya telah terjalin sejak tahun 2004. Hal tersebut diawali dengan staf dari UMS yang mengambil Psikologi Profesi di Fapsi Unpad. adapaun kerjasama yang telah dilakukan ialah, pembahasan bersama mengenai kurikulum, serta keikutsertaan Unpad dalam seminar yang digelar oleh UMS.

“Ke depan, kiranya kita akan sepakati kerja sama penelitian terkait dengan isu-isu sosial yang dilihat dari aspek psikologis,” ungkap Dr. Hiendrati.*

Laporan oleh: Maulana / eh *

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Universiti Malaysia Sabah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mengintip Potensi Bisnis Ramah Lingkungan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/04/2013] Konsep hijau ternyata tidak hanya berorientasi pada lingkungan, namun dapat dipadukan dengan konsep tata ruang suatu wilayah. Selain itu, konsep ini juga memiliki potensi bisnis yang sangat besar.

Ridwan Kamil, salah satu narasumber dalam seminar “Business Attack” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis FISIP Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Sabtu (27/04) kemarin. (Foto: Maulana) *

Pengusaha sekaligus aktivis lingkungan, Ridwan Kamil mengatakan, ada lima masalah yang kini dimiliki Kota Bandung, yakni sampah dimana-mana, kemacetan, kualitas infrastruktur yang buruk, sistem tata kota yang semrawut sehingga sering menimbulkan bencana, dan tingkat kemiskinan yang tinggi.

“Sama seperti di Jakarta, quality of life di Kota Bandung saat ini terus menurun, padahal laju pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Hal ini membuktikan, uang tidak identik dengan peningkatan kualitas hidup,” ujar Ridwan saat menjadi pembicara dalam seminar “Business Attack” bertajuk “Kreatif dan Inovatif yang Ramah Lingkungan”, Sabtu (27/04)  kemarin di Grha Sanusi Harjadinata Unpad Kampus  Bandung.

Ridwan menambahkan, saat ini indikator suatu kota/negara yang maju bukan dilihat dari berapa besar pendapatan perkapitanya, namun dilihat dari sampai sejauh mana masyarakat dapat hidup bahagia. “Lima masalah tersebut apabila dibiarkan dapat meningkatkan risiko stres yang tinggi bagi masyarakat Kota Bandung,” tambahnya

Di hadapan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelaku usaha, Ridwan pun mengajak untuk ikut berpartisipasi membenahi Kota Bandung. “Generasi yang saat ini punya kewajiban yang bukan hanya untuk diri sendiri, namun harus punya kepedulian ekstra untuk membangun Kota Bandung,” tambahnya.

Salah satu hal yang dilakukan ialah mengembangkan konsep bisnis yang ramah lingkungan. Ridwan menjelaskan, konsep bisnis tersebut selain mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, juga dapat berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.

“Hijau itu bukan hanya urusan taman dan pohon, namun dapat menjadi cara-cara untuk membuat kota ini menjadi lebih baik melalui kreativitas dan kehijauan,” ujar penggagas gerakan “Indonesia Berkebun” tersebut.

Sementara itu, ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat, Yedi Karyadi memberikan tips untuk membuat sebuah bisnis menjadi maju. “Memulai bisnis itu memang sulit, tapi ketika kita enjoy saat melakukannya, bisnis tersebut menjadi lebih mudah,” ujarnya.

Terkait dengan konsep bisnis hijau, Yedi mengatakan, bisnis tersebut memiliki peluang besar apabila dipadu dengan kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, Yedi pun mengajak peserta seminar untuk memulai dan mengembangkan sebuah bisnis yang dipadu dengan kreativitas dan inovasi.

“Bisnis tersebut akan maju apabila kita jangan banyak berpikir dan berencana. Namun, yang harus dilakukan ialah action, passion, dan inovasi,” ungkap Yedi.

Selain Ridwan dan Yedi, seminar yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Adiministrasi Bisnis FISIP Unpad tersebut juga menampilkan 2 pembicara lainnya, yakni Nadine Zamira Syarief (Miss Indonesia Earth 2009), dan Mufti Alem (Owner dari PT Greenation Indonesia).

Ketua pelaksana, Jati Maulana, menjelaskan, kegiatan Business Attack ini terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yakni seminar bisnis dan bazaar yang akan digelar pada 4 Mei mendatang. Mengangkat konsep “Greenovative”, Jati berharap melalui kegiatan ini dapat mengubah paradigma bisnis yang mulai menyentuh aspek-aspek lingkungan. “Semoga semakin banyak masyarakat yang mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan,” tutupnya.*

Laporan oleh Maulana / eh *

The post Mengintip Potensi Bisnis Ramah Lingkungan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc Meninggal Dunia

$
0
0

Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc *

[Unpad.ac.id] Kabar duka menyelimuti keluarga besar Unpad. Salah satu putra terbaik Unpad, Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc., guru besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad, meninggal dunia pada usia 70 tahun di Jakarta, Minggu 28 April 2013 pukul 5.15 WIB pagi tadi

Almarhum Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc  mendapat penghormatan terakhir dari keluarga besar Unpad di Mesjid Al Jihad Unpad, Jln. Dipati ukur 35 Bandung hari ini pukul 11.00 WIB, dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Pasir Impun Bandung.

Prof. Dr. H. Nen Amran. MEc yang lahir di Aceh pada 7 Juli 1943 itu mengeyam pendidikan S-1 di Unpad, magister di University of New England, Australia, dan doktor di Ghent University Belgia. Semasa hidupnya, beliau dikenal memiliki spesialisasi di bidang ekonomi internasional.

(Laporan oleh: Erman) *

The post Prof. Dr. H. Nen Amran, MEc Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5580 articles
Browse latest View live