Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5619 articles
Browse latest View live

Pelajari Aktivitas Kehumasan, UGM dan UIN Suska Kunjungi Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/11/2019] Universitas Padjadjaran menerima kunjungan kerja dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau, Kamis (28/11).

Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD., (tengah) bersama staf Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik menerima kunjungan dari Universitas Gadjah Mada di Ruang Rapat Komisi Senat Universitas, Gedung Rektorat Unpad, Kampus Jatinangor, Kamis (28/11). (Foto: Arief Maulana)*

Sebanyak 14 staf Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan 4 staf Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau melakukan kunjungan kerja ke Universitas Padjadjaran. Kunjungan diterima secara terpisah di Ruang Rapat Komisi Senat Universitas, Gedung Rektorat Unpad, Kampus Jatinangor.

Kepala Subbagian Pemberitaan Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Satria Ardhi Nugraha, M.A. mengatakan kunjungan kerja ini dilakukan dengan tujuan mempelajari Humas Unpad khususnya pada bidang website dan Unit Layanan Terpadu (ULT) Unpad.

“Melalui kunjungan ini diharapkan bisa menjalin silaturahmi diantara kita serta memperoleh banyak manfaat dari diskusi yang dihasilkan,” paparnya.

Kunjungan diterima secara resmi oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD. Aulia menyampaikan kegiatan ini dilakukan untuk saling berbagi informasi terutama pada ranah humas.

“Mudah-mudahan Unpad juga bisa mendapatkan informasi serta masukan karena pada hakikatnya melalui sharing ini kita bisa belajar satu sama lain,” tutur Aulia.

Sementara itu, dari UIN Sultan Syarif Kasim, Kepala Subbagian Kemahasiswaan, Khaidir Almi menyampaikan tujuan melakukan kunjungan ke Unpad yaitu mempelajari pengelolaan website Unpad, struktur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Unpad, pemberitaan, transparansi keuangan dan videografi.

“Unpad baru saja memperoleh juara pada kategori website di Anugerah Media Humas 2019 sehingga kita ingin mempelajari pengelolaan website yang ada di Unpad,” ujar Khaidir.

Kunjungan UIN Sultan Syarif Kasim diterima secara resmi oleh Dadang Abdurrahim, S.H. Dadang mengatakan kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman baik untuk Unpad sendiri maupun UIN Sultan Syarif Kasim. “Setiap Universitas pasti memiliki kekhasan sendiri oleh karena itu disini kita sama-sama belajar,” ucap Dadang.

Acara dibuka dengan pemaparan mengenai Humas Unpad yang dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab. Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata dan foto bersama.*

Laporan oleh Rana Aushaf/am

 

The post Pelajari Aktivitas Kehumasan, UGM dan UIN Suska Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Korpri Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/11/2019] Memperingati Ulang Tahun ke-48 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Universitas Padjadjaran menggelar upacara di halaman depan Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (29/11).

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Universitas Padjadjaran Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., menjadi Pembina Upacara pada Upacara Peringatan HUT ke-48 Korpri di halaman depan Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (29/11). (Foto: Arief Maulana)*

Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selaku Penasihat Nasional Korpri.

Dalam sambutannya, dikatakan bahwa anggota Korpri harus siap menghadapi berbagai perubahan dan persaingan di era industri 4.0. Kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci.

“Saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linear. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan,” ujar Prof. Arief saat membacakan sambutan Presiden.

Anggota Korpri pun perlu terus bergerak mencari  terobosan. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus dipangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.

Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi.

Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.

“Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. lnovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas,” tutur Prof. Arief.

Untuk tetap optimis dan percaya diri menghadapi kompetisi global, kuncinya adalah mau bersatu. Dikatakan Prof. Arief, persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju lndonesia maju.

“Karena itu, saya mengajak pada seluruh anggota Korpri yang tersebar di seluruh lndonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air,” tuturnya.

Dalam upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca naskah UUD 1945 oleh Dekan Fakultas Psikologi Prof. Dr. Hendriati Agustiani, M.Si., pembaca Panca Prasetya Korpri oleh Dekan Fakultas Teknik Geologi Dr. Vijaya Isnaniawardhani, M.T., serta pembaca doa oleh Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Dr. Dadang Rahmat Hidayat, M.Si.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Korpri Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Ace Tatang Hidayat, “SDA Hayati Indonesia, Gudang Senyawa Organik yang Bermanfaat bagi Kesejahteraan Masyarakat”

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/11/2019] Sebagai salah satu negara yang kaya sumber daya alam hayati, Indonesia punya potensi senyawa bioaktif yang melimpah pula. Potensi ini dapat dimanfaatkan dalam penemuan obat-obat baru untuk mengatasi berbagai penyakit yang diderita oleh manusia.

Guru besar bidang Ilmu Kimia Organik FMIPA Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat, M.Si., membacakan orasi ilmiah dalam Prosesi Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (29/11). (Foto: Arief Maulana)*

“Potensi sumber daya alam organik yang melimpah haruslah dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat Indonesia. Untuk itu perlu ada usaha penggalian sumber daya alam hayati Indonesia dengan perencanaan yang matang dan prosedur yang tepat serta berwawasan lingkungan,” ujar Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat, M.Si., saat membacakan orasi ilmiah dalam Prosesi Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (29/11).

Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. mengukuhkan Prof. Ace dalam bidang Ilmu Kimia Organik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Padjadjaran. Prof. Ace membacakan orasi ilmiah berjudul “Peranan Kimia Bahan Alam dan Sintesis Kimia dalam Penyediaan Senyawa Aktif untuk Kesejahteraan Manusia”.

“Walaupun sudah banyak laporan mengenai penemuan senyawa bioaktif yang berasal dari sumber bahan alam organik Indonesia, diyakini masih banyak lagi di antaranya yang belum diselidiki terutama dari berbagai spesies tumbuhan dan mikroba,” ujar Prof. Ace.

Dalam orasinya, Prof. Ace menyampaikan bahwa daerah tropis yang bertemperatur tinggi dan lembab ditambah dengan tingginya intensitas matahari serta interaksi tumbuhan dengan serangga dan organisme lainnya, akan memacu tumbuhan tersebut untuk menghasilkan senyawa kimia dengan struktur kimia yang unik. Hal tersebut dapat digunakan untuk pengendalian hama tanaman maupun obat-obatan baru yang lebih potensial.

“Sumber daya alam hayati merupakan gudang senyawa organik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh umat manusia terutama untuk bahan obat-obatan termasuk untuk produksi obat-obat modern salah satunya penyakit kanker,” ujarnya.

Senyawa yang dihasilkan bukan hanya dapat langsung digunakan, namun dapat dijadikan sebagai model senyawa (lead compounds) untuk pengembangan lebih lanjut melalui sintesis kimia serta studi mekanisme melalui pendekatan molecular docking. Bahan alam organik akan terus berperan dalam penemuan obat-obat baru untuk mengatasi berbagai penyakit.

Dalam kiprahnya, Prof. Ace dan tim telah melakukan berbagai penelitian terkait hal tersebut, seperti mencari senyawa bioaktif baru dari tumbuhan tropis untuk dijadikan senyawa model (lead compounds), serta mencoba membuat senyawa konjugat Doksorubisin (DOX). DOX merupakan agen anti kanker yang paling efektif dan sudah lama digunakan untuk kemoterapi.

Dikatakan Prof. Ace, senyawa aktif biologis yang diperoleh dari organisme hidup perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Untuk itu perlu kerjasama bidang yang terkait, diantaranya bidang pertanian, farmasi dan kedokteran serta bidang-bidang yang lainnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Prof. Ace Tatang Hidayat, “SDA Hayati Indonesia, Gudang Senyawa Organik yang Bermanfaat bagi Kesejahteraan Masyarakat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Registrasi Akun LTMPT Mulai Dibuka 2 Desember Pukul 15.00 WIB

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/12/2019] Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mulai membuka registrasi akun LTMPT bagi sekolah maupun siswa mulai Senin, 2 Desember 2019, pukul 15.00 WIB. Registrasi akun LTMPT ini sebagai dahap awal pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020.

Logo Unpad.*

 

Dalam rilis yang dikeluarkan LTMPT, penggunaan akun LTMPT bagi sekolah dan siswa dilakukan menyusul kebijakan sistem Single Sign On (SSO) untuk pengisian PDSS bagi sekolah dan pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN bagi siswa calon pendaftar. Registrasi akun LTMPT dapat dilakukan pada laman https://portal.ltmpt.ac.id/.

Ketua LTMPT Prof. Ravik Karsidi mengatakan, perlu diperhatikan bagi pendaftar akun LTMPT, terutama kategori pendaftarnya. Pada kategori sekolah, bagi sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat melakukan login registrasi akun LTMPT dengan memasukkan kombinasi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan kode registrasi sekolah pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Sementara bagi sekolah di bawah Kementerian Agama dapat melakukan login registrasi akun LTMPT dengan memasukkan kombinasi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan kode Education Management Information System (EMIS).

Adapun pada kategori siswa, proses login dilakukan dengan memasukkan kombinasi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan tanggal lahir.

“Diimbau kepada sekolah dan siswa khususnya yang akan mengikuti SNMPTN 2020 untuk memanfaatkan waktu registrasi akun LTMPT secara baik dengan memanfaatkan waktunya, sehingga diharapkan tidak cenderung mendaftar di akhir waktu agar tidak mengalami hambatan,” kata Prof. Ravik.

Apabila terjadi hambatan teknis saat proses registrasi akun, dapat menyampaikan melalui layanan Call Center 0804 1 450 450 atau helpdesk di http://halo.ltmpt.ac.id/.*

Rilis: LTMPT/am

The post Registrasi Akun LTMPT Mulai Dibuka 2 Desember Pukul 15.00 WIB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Perlindungan Hukum Terhadap Data di Era Digital Sangat Dibutuhkan

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/12/2019] Cyber Law Center Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan European Association Data Protection Professionals (EADPP) mengadakan kuliah umum bagi mahasiswa sarjana FH dengan tema “General Data Protection Regulation (GDPR) for Doing Business in The European Union” di Auditorium Tommy Koh – Moch. Kusumaatmadja, Gedung 3 Fakultas Hukum Unpad, Jatinangor, Kamis (28/11) lalu.

EADPP Board Vice President, Chairman of GDPR Certification Committee, Belanda Prof. Romeo F. Kadir  MA MSc LLM (Adv.) LLM, EMBA, EmoC, menyampaikan kuliah umum tentang General Data Protection Regulation (GDPR) for Doing Business in The European Union” di Auditorium Tommy Koh – Moch. Kusumaatmadja, Gedung 3 Fakultas Hukum Unpad, Jatinangor, Kamis (28/11) lalu.*

Acara tersebut tersebut digelar mengingat perkembangan teknologi informasi memberikan tantangan baru dalam upaya perlindungan data pribadi. Pada era ini, skala pengumpulan dan berbagi data pribadi meningkat secara signifikan. Hadir sebagai narasumber Prof. Romeo F. Kadir  MA MSc LLM (Adv.) LLM, EMBA, EmoC, sebagai EADPP Board Vice President, Chairman of GDPR Certification Committee, Belanda.

Dalam pemaparannya, Prof. Romeo menyampaikan pentingnya GDPR / Regulasi Umum Perlindungan Data. Ia menuntut adanya hukum perlindungan data mengacu pada skema hukum yang mengatur pengumpulan, kepemilikan, pemrosesan, pengungkapan, dan pemindahan informasi pribadi individu baik dalam jaringan (online) maupun di luar jaringan (offline).

Pentingnya GDPR adalah untuk melindung data personal, mengingat data tersebut rentan untuk disalahgunakan baik oleh perusahaan dan otoritas publik. Dikatakan Prof. Romeo, GDPR membuat standar-standar minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin menggunakan data personal oleh masyarakat Uni Eropa dan negara lainnya untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan.

Selain itu hal yang penting dari GDPR ini adalah perlunya Data Protection Officer (DPO) untuk memantau pemenuhan kepatuhan perusahaan dan unit otoritas publik. Prof. Romeo juga menawarkan kepada mahasiswa Unpad yang ingin belajar dan berpartisipasi menjadi Data Protection Officer. Hal ini dapat menjadi peluang kerja baru khususnya Sarjana Hukum.

Rilis: Fakultas Hukum Unpad/art

The post Perlindungan Hukum Terhadap Data di Era Digital Sangat Dibutuhkan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kalanirsuara, Kala Catatan Sejarah Menjadi Karya Seni

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/12/2019] Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran menggelar pentas seni bertajuk “Padjadjaran Art Festival” (PAF) 2019 yang digelar di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, 29 – 30 November lalu. Pada pertunjukan seni ini, mahasiswa menampilkan pementasan teater “Kalanirsuara” garapan sutradara M.H. Dutama.

Cuplikan adegan dalam pentas teater “Kalanirsuara”, 29 – 30 November lalu.*

Pentas “Kalanirsuara” merupakan pentas teater yang terinspirasi dari dua album milik kelompok paduan suara Dialita, yaitu “Dunia Milik Kita” dan “Salam Harapan”. Menurut Dutama, album ini bukan sekadar kumpulan irama paduan suara belaka. Ada catatan sejarah kelam yang berkelindan di balik para personelnya yang rata-rata merupakan para penyintas tragedi 1965.

“Kalanirsuara ini diharapkan menjadi upaya untuk menyambung kembali cerita-cerita perempuan Dialita yang harusnya diceritakan,” kata Dutama.

Berdurasi sekitar 3 jam, lakon tersebut berhasil memukau penonton dengan balutan tata cahaya, musik, dan artistik panggungnya. Penonton disuguhkan dengan latar waktu medio 1960an. Di akhir pementarsan, perwakilan personel Dialita juga menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan salah satu lagu.

Kepala Produksi PAF 2019 Eunike Hanaya mengungkapkan, pementasan ini dikemas dengan konsep siluet dan permainan dimensi cahaya. Pentas pun didominasi dengan penampilan monolog.

“Seru banget, banyak pesan yang disampaikan, merasa terharu dan sempat terbawa suasana apalagi saat tau kalo itu merupakan kisah nyata dan juga bagian dari sejarah,” ujar salah satu penonton, Rizky Aulia.*

Rilis: Talcha Siti Alifa/am

 

 

 

The post Kalanirsuara, Kala Catatan Sejarah Menjadi Karya Seni appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., Jadi Akademisi Terbaik dari Kelompok Penerima Hibah World Class Professor 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/12/2019] Guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., terpilih sebagai akademisi terbaik dari kelompok penerima hibah World Class Professor (WCP) 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., (kanan) jadi pembicara dalam Annual Seminar WCP 2019 di kantor Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Jakarta, Senin (2/12).*

Prof. Unang berhasil memperoleh hibah WCP sebanyak 2 kali, yaitu 2018 dan 2019. Hibah yang digelontorkan Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi lalu berlanjut ke Kemendikbud RI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas publikasi dan sitasi peneliti Indonesia di tingkat dunia.

“Bukan hanya (sekadar) publikasi, tetapi kualitas publikasinya. Makanya disyaratkan publikasinya minimal Q2,” ujar Prof. Unang saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Selasa (3/12).

Prof. Unang merupakan satu di antara 84 akademisi Indonesia penerima hibah ini. Berdasarkan penilaian tim reviewer, Prof. Unang dinilai berhasil memenuhi sejumlah kriteria sasaran hasil (outcome) dan luaran (output) yang ditetapkan. Untuk kriteria hasil meliputi adanya kerja sama supervisi, proposal riset bersama dengan profesor luar negeri, ada sandwich student, hingga pertukaran mahasiswa. Untuk kriteria luaran berupa publikasi ilmiah minimal Q2.

Hingga tenggat 30 November 2019, lewat hibah WCP tersebut, ia berhasil melakukan 3 publikasi internasional bereputasi. Sementara dari segi hasil, proyek riset tentang kimia bahan alam ini menghasilkan aktivitas yang memenuhi semua kriteria hasil yang ditetapkan.

Lebih lanjut Kepala Laboratorium Sentral Unpad ini menjelaskan hibah WCP difokuskan untuk mengakselerasi publikasi. “Penelitiannya dari hibah yang lain, akselerasi publikasinya dari dana WCP, supaya terjadi kerja sama penulisan paper, ataupun perbaikan paper,” jelasnya.

Melalui hibah WCP ini, ada pengaruh positif terhadap peningkatkan kinerja Unpad. Prof. Unang menjelaskan, beberapa pengaruhnya yaitu peningkatan publikasi, peningkatan sitasi, hingga peningkatan internasionalisasi dosen dan mahasiswa.

“Ini sangat mendukung sekali ke world class university (WCU). Karena Ditjen SDID juga melontarkan program WCP ini dalam rangka WCU,” imbuhnya.

Diapresiasi

Berdasarkan penilaian terbaik itu, Prof. Unang diundang sebagai pembicara dalam acara Annual Seminar WCP 2019 di kantor Ditjen SDID, Jakarta, Senin (2/12). Di sana, Prof. Unang diminta untuk berbagi informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan tentang program WCP. Hal ini bertujuan untuk memotivasi akademisi lainnya.

“Alhamdulillah, teman-teman dari perguruan tinggi lain ingin mencontoh dan belajar menjadi penyelenggara program WCP,” kata Prof. Unang.

Ia pun berharap, program hibah WCP ini dapat dimanfaatkan oleh akademisi Unpad lainnya. Ini bertujuan agar Unpad dapat menyerap dana hibah ini untuk bisa meningkatkan reputasi Unpad di tingkat internasional. Target Unpad untuk mencapai 500 besar perguruan tinggi dunia akan cepat terealisasi.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., Jadi Akademisi Terbaik dari Kelompok Penerima Hibah World Class Professor 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dinilai Terbaik, UPZ Unpad Raih Penghargaan dari Baznas Jabar

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/12/2019] Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Padjadjaran menjadi UPZ terbaik berdasarkan penilaian dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah Jawa Barat tahun 2019. Penghargaan tersebut diumumkan dalam acara “Baznas Jabar Awards” yang digelar di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Senin (2/12) malam.

Kiri ke kanan: Pembina dan Pengawas Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Padjadjaran Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom., Ketua UPZ Unpad Dr. Gigin G.K. Basar, M.M., dan Sekretaris UPZ Unpad Dr. Dudi, M.Si., berfoto bersama memegang penghargaan UPZ terbaik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah Jawa Barat tahun 2019. (Foto: Arief Maulana)*

Ketua UPZ Unpad Dr. Gigin G.K. Basar, M.M., menjelaskan, ada tiga kriteria penilaian yang dilakukan Baznas Jabar terhadap UPZ di lingkungan Baznas, yaitu kualitas program penyaluran, koordinasi komunikasi dengan Baznas, serta kesesuaian prosedur pelaporan dengan regulasi yang ada.

Terkait penyaluran zakat, ada sejumlah program yang sudah dijalankan UPZ Unpad. Program ini difokuskan untuk membangun kemapanan dan kematangan literasi bagi mahasiswa. Program pertama yaitu “Cinta Literasi”, berupa dorongan kepada mahasiswa untuk membeli buku sekaligus mengolah kemampuan literasinya.

Dr. Gigin menjelaskan, lewat program ini, setiap mahasiswa diberi beasiswa buku sebesar Rp 100 ribu per bulan. Program ini berjalan selama satu semester kepada 100 mahasiswa. Selama 4 bulan, mahasiswa diberi uang untuk digunakan membeli buku. Dua bulan lainnya dipakai untuk penguatan kemampuan literasinya.

“Teknisnya mereka beli buku setiap bulan, bukunya dikasih tahu ke kita mereka beli buku apa lewat media sosial. Kemudian mereka suruh baca hingga bikin resensi dan mind mapping,” ujar Dr. Gigin.

Selain beasiswa buku, ada juga program literasi Al-Qur’an bersama Indonesia Al-Qur’an Center, serta program “Cinta Kalam” berupa kajian islamisasi dari sejumlah pengetahuan, hingga bantuan sosial kepada mahasiswa yang membutuhkan.

Sementara untuk kategori koordinasi, Baznas Jabar menilai bahwa UPZ Unpad sangat mudah untuk berkomunikasi maupun koordinasi. Atas kemudahan ini, UPZ Unpad menerima sejumlah dana salur provinsi sekaligus bantuan beasiswa dari Baznas Jabar.

Terkait bantuan beasiswa, lanjut Dr. Gigin, Baznas juga tertarik untuk mengadopsi nama program “Zakat for Tholabul Ilmi” (Zakti). Nama “Zakti” sendiri merupakan inisiasi dari Pembina dan Pengawas UPZ Unpad Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom.

Adapun untuk kriteria pelaporan, Unpad memaksimalkan untuk menyesuaikan sistem pelaporan sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, Dr. Hadiyanto menjelaskan, pelaporan tersebut merupakan upaya Baznas Jabar untuk mengaudit sistem pengelolaan zakat di Unpad.

“Penghargaan ini salah satunya mungkin karena kita taat terhadap SOP yang dibuat Baznas,” ujarnya.

Sekretaris UPZ Unpad Dr. Dudi, M.Si., menjelaskan, saat ini UPZ Unpad menghimpun dana zakat dari 116 muzaki atau wajib zakat di lingkungan Unpad. Secara teknis, para muzaki akan didata dan disetor ke Baznas untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ). Setelah mendapatkan NPWZ, barulah Unpad akan memotong zakat dari penghasilan muzaki sesuai dengan besaran yang ditetapkan.

“Mungkin dari tertib administrasi itulah, Baznas menilai bahwa UPZ Unpad sangat tertib (menghimpun zakat). Tidak main potong begitu saja,” kata Dr. Dudi.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dinilai Terbaik, UPZ Unpad Raih Penghargaan dari Baznas Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad dan ITNY Gowes Bersama di Pedesaan Kulon Progo

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Universitas Padjadjaran melakukan gowes bersama dengan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), 27 – 28 November lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu dari implementasi kerja sama antara Unpad dan ITNY.

Sejumlah akademisi Unpad dan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta gowes bersama menyusuri jalan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, 27 – 28 November lalu.*

Acara tersebut di antaranya dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Dr. med. Setiawan, dr., Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, M.T., Rektor ITNY Dr. Ir. H. Ircham, M.T., serta sejumlah dosen di lingkungan Unpad maupun ITNY.

Gowes santai ini menyusuri jalan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, hingga berakhir di area Candi Borobudur, Magelang. Tidak sekadar bersepeda, kegiatan ini sekaligus menyusuri berbagai obyek geologi dan budaya di kawasan Kulon Progo. Selain itu, kabupaten ini juga menjadi obyek penelitian bersama antara Unpad dan ITNY.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad disebutkan, Kulon Progo dipilih sebagai obyek penelitian mengingat daerah ini memiliki sejumlah lokasi batuan tertua di pulau Jawa. Hal ini menjadikan Kulon Progo setara dengan Ciletuh di Jawa Barat dan Lok Ulo di Kebumen, Jawa Tengah.

Dari segi aktivitas sosial, pengembangan masyarakat di Kulon Progo juga cukup unik. Sejumlah program pemberdayaan masyarakat lokal didorong dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan.

Usai gowes, digelar kegiatan disuksi kelompok terpumpun yang digelar di kampus ITNY. Adapun kerja sama Unpad dan ITNY telah berlangsung sejak 2016 lalu. Program kerja sama tridarma ini telah menghasilkan lima orang Doktor di bidang teknik geologi.*

Rilis: Fakultas Teknik Geologi/am

The post Unpad dan ITNY Gowes Bersama di Pedesaan Kulon Progo appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Masuk Sepuluh Besar Kampus Hijau di Indonesia Menurut UI Greenmetric

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar peringkat kampus hijau tingkat nasional berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019. Pengumuman pemeringkatan dilakukan di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.

Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H. (paling kiri) menerima piagam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019 di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.*

UI Greenmetric merupakan sistem penilaian peringkat perguruan tinggi nasional dan dunia yang dilakukan UI terkait upaya dan inovasi perguruan tinggi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Pada tahun ini, penilaian dilakukan kepada 780 perguruan tinggi dari 85 negara.

Kepala Kantor Pengelolaan Lingkungan Unpad Dr. Teguh Husodo, M.Si., mengatakan, secara prinsip ada 6 indikator penilaian dari UI Greenmetric. Enam indikator itu adalah pengaturan lahan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, sampah, air, transportasi, dan sektor pendidikan. Setiap perguruan tinggi diminta mengisikan data kinerja berdasarkan enam indikator tersebut.

“Dari beberapa indikator, kita menunjukkan kinerja yang baik,” ujar Dr. Teguh saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (4/12).

Dr. Teguh yang juga penanggung jawab tim borang UI Greenmetric Unpad menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi keunggulan Unpad, antara lain: pengelolaan limbah/sampah, transportasi, serta sector pendidikan.

Pada indikator pengelolaan limbah, pada 2019 Unpad telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi sampah plastik. Implementasinya berupa kebijakan penyediaan sistem air minum mandiri (Jalatista) di beberapa titik di lokasi kampus Jatinangor, hingga kampanye penggunaan botol minum tumbler sebagai pengganti air kemasan.

Dr. Teguh menilai, ada penurunan signifikan dari penyediaan keran Jalatista di kampus Unpad. Ia mencontohkan, salah satu titik Jalatista di stadion Jati Padjadjaran cukup efektif mengurangi sampah botol air kemasan.

“Stadion Jati merupakan lokasi di mana konsumsi air minum kemasan signifikan. Ini terlihat dari jumlah sampah air kemasan di tempat sampah. Dengan adanya Jalatista, jumlah sampah botol plastik yang dibuang di tempat sampah, bisa berkurang hingga 50%,” paparnya.

Sementara pada indikator transportasi, penambahan jumlah angkutan dalam kampus berpengaruh pada menurunnya angka kendaraan pribadi. Selain itu, pada sektor pendidikan, sudah banyak penelitian terkait kajian lingkungan yang dibiayai oleh Unpad.

Meski demikian, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan Unpad. Dr. Teguh mengatakan, ke depan, diharapkan Unpad punya cetak biru (blue print) perencanaan setiap bidang pembangunan kampus.

“Menurut saya, blue print itu yang akan menjadikan perencanaan untuk mencapai kampus ramah lingkungan ke depannya,” ujarnya.

Dr. Teguh menjelaskan, istilah “kampus hijau” bukan mengacu pada seberapa banyak pepohonan yang tumbuh di area kampus. Namun, “kampus hijau” tersebut mengacu pada kampus ramah lingkungan.

“UI Greenmetric ini kenapa menggunakan enam indikator untuk menunjukkan bagaimana performa peguruan tinggi tersebut acara utuh terhadap enam indikator itu,” jelasnya.

Dalam acara pengumuman peringkat UI Greenmetric tersebut, Unpad diwakili Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

The post Unpad Masuk Sepuluh Besar Kampus Hijau di Indonesia Menurut UI Greenmetric appeared first on Universitas Padjadjaran.

FH Unpad Gelar Diskusi Terbatas Mengenai Wacana Penghapusan IMB dan Amdal

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Pusat Studi Hukum Lingkungan dan Tata Ruang Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Perhimpunan Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI) mengelar diskusi terbatas yang digelar di Auditorium Perpustakaan Hukum Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (3/12).

Para pembicara dalam diskusi terbatas “Wacana Pengecualian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)” yang digelar Pusat Studi Hukum Lingkungan dan Tata Ruang Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Perhimpunan Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI) di Auditorium Perpustakaan Hukum Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (3/12).*

Diskusi bertajuk “Wacana Pengecualian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)” ini digelar dalam upaya menyikapi isu penghapusan IMB dan Amdal melalui RDTR untuk mempercepat investasi dalam negeri. Acara dihadiri sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, praktisi hukum, serta para aktivis lingkungan.

Menurut Kasubdit Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Direktorat Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Hardian, wacana penghapusan Amdal dan IMB masih perlu mendapatkan kajian mendalam. RDTR yang diwacanakan menggantikan Amdal masih terkendala berbagai aspek.

“Kementerian masih terus mendorong pemerintah daerah untuk segera menyusun RDTR,” kata Hardian.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Dampak Lingkungan Kegiatan dan Usaha Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Arie Sudijanto mengatakan, kebijakan Amdal tidak dihapuskan, tetapi ada beberapa pengecualian.

“Ada beberapa pengecualian sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permenlhk) nomor 24 tahun 2018 tentang Pengecualian Kewajiban Penyusun Amdal untuk Usaha dan atau Kegiatan yang berlokasi di Kabupaten/Kota yang telah memiliki RDTR, dalam konteks pengecualian ini yang dihilangkan adalah kewajiban membuat kajiannya karena kajian sudah dilakukan melalui Lingkungan Hidup Strategis. Sementara pemrakarsa tetap wajib membuat UKL-UPL. Pendekatan melalui KLHS ini dilakukan pemerintah untuk menjamin kepentingan lingkungan dan masyarakat,” paparnya.

Dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Maret Priyanta, M.H., mengatakan, Amdal merupakan cerminan prinsip kehati-hatian yang tidak boleh dihapus. Pengecualian Amdal harus dikaji secara saksama dan hati-hati. Pendapat ini pun dibenarkan oleh dosen Universitas Pattimura, Dr. La Ode Angga, M.Hum.*

Rilis: FH Unpad/am

The post FH Unpad Gelar Diskusi Terbatas Mengenai Wacana Penghapusan IMB dan Amdal appeared first on Universitas Padjadjaran.

Anak Berhadapan dengan Hukum Harus Tetap Punya Hak Dasar

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Untuk lebih mengenalkan program inklusi pada Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran menggelar “Seminar Indonesia Inklusi the Series” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (4/12).

Team Leader Program Peduli The Asia Foundation Abdi Suryaningati (kiri) bersama Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Eko Maryadi (kedua dari kiri) dan dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Dr. Hery Wibowo dalam Seminar Indonesia Inklusi the Series di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (4/12). (Foto: Arief Maulana)*

“Kita melihat generasi Indonesia ke depan itu ditentukan salah satunya oleh anak-anak, termasuk mereka yang sering dilupakan oleh komunitas dan keluarganya sendiri, yaitu mereka yang berhadapan dengan hukum,” kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Eko Maryadi.

Dikatakan Eko, ABH seringkali harus menjalani hidup di luar situasi umum anak-anak. Untuk ABH yang hidup di Lembaga Pembinaan Khusus Anak, mereka diharapkan tetap mendapat hak dasar anak.

“Oleh karena itu, kita melihat pentingnya bagaimana anak-anak ini dipisahkan dalam sebuah lembaga permasyarakatan yang di dalamnya harus diberikan semua hak-hak yang harus diperlukan oleh setiap anak. Misalnya yang paling basic adalah hak pendidikan,” ujar Eko.

Ditegaskan Eko, jangan sampai anak yang tinggal di LPKA kehilangan hak pendidikannya. Pihaknya pun menyarankan agar LPKA didesain seperti sekolah, sehingga saat menjalani hukuman seakan sedang menjalani pendidikan. Dengan demikian, diharapkan ketika ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka bisa mengembangkan dirinya secara lebih baik.

Eko pun menegaskan bahwa akademisi, khususnya mahasiswa perlu meningkatkan perannya. Untuk itulah PKBI saat ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk bekerja sama, salah satunya Unpad.

“Mahasiswa dan kampus adalah salah satu pilar yang harus kita bangun bersama, karena masa depan negeri ini salah satunya berada di tangan kaum akademis dan para mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Dr. Hery Wibowo mengatakan bahwa kerja sama tersebut menunjukkan adanya dukungan akademis untuk kajian dan pengabdian kepada masayrakat khususnya untuk anak di Jawa Barat.

“(Seminar) ini adalah sebuah acara pembuka untuk gerbang kerja sama yang lebih besar,” ujar Dr. Hery.

Pada seminar tersebut, juga dibahas mengenai buku “Aku, Jeruji, dan Cita” dengan penulis utama dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad Maulana Irfan, M.I.Kom.

Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara Abdi Suryaningati (Yeni) Team Leader Program Peduli The Asia Foundation dan Kepala LPKA Sukamiskin Bandung Sri Yanti.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Anak Berhadapan dengan Hukum Harus Tetap Punya Hak Dasar appeared first on Universitas Padjadjaran.

GSSTF Unpad Sabet 4 Penghargaan di Ajang Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-IX

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Unit kegiatan mahasiswa Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film Universitas Padjadjaran (GSSTF Unpad) mendapatkan sejumlah penghargaan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) IX yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, pada 16-23 November 2019.

Unit kegiatan mahasiswa Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film Universitas Padjadjaran (GSSTF Unpad) mendapatkan sejumlah penghargaan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) IX yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, pada 16-23 November 2019.

Adapun penghargaan yang diraih ialah: Penyaji terbaik, Naskah terbaik, Aktris Utama terbaik (Renny Amelia Cahyani-FISIP), dan Aktris Pendukung terbaik (Windy Lestari-FIB).

Selain itu, GSSTF juga masuk di beberapa nominasi lainnya, yaitu: Musik terbaik (Farah dkk.), Sutradara terbaik (Reny Amelia Cahyani-FISIP), dan Aktor pendukung terbaik (Syahron Mubarok-Fikom).

“ Alhamdulillah, selama kami mengikuti festival-festival baik teater ataupun monolog, tahun ini menjadi tahun pencapaian tertinggi kami. Tapi pencapaian itu semua tidak membuat kami puas dan akan terus belajar dan proses, mengingat proses garapan untuk Festamasio IX ini memakan waktu hampir satu tahun. Dari mulai pemilihan sutradara, casting, penulisan naskah sampai latihan rutin,” ujar Ahrman Soleh selaku pimpinan produksi.

Ada pun naskah yang dimainkan oleh GSSTF Unpad pada kesempatan tersebut berjudul “Pasung”. Cerita tersebut diangkat untuk menunjukkan tentang kondisi keluarga yang memiliki anak dengan gangguan jiwa atau ODGJ/orang dengan gangguan jiwa.

Dalam cerita tersebut juga ditunjukan bagaimana tekanan dari masyarakat terhadap ODGJ dan keluarganya. Pesan yang ingin disampaikan adalah mengenai kesetaraan hak. ODGJ memang perlu perlakuan khusus, namun di pasung bukanlah jalan terakhir untuk menangani ODGJ.

Berindak sebagai juri pada kompetisi tersebut yaitu Iman Soleh (Seniman, dosen ISBI), Haris Priyadi (Dosen LSPR), dan Hendik Tanto (Seniman Medan).*

Rilis/art

The post GSSTF Unpad Sabet 4 Penghargaan di Ajang Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-IX appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar “Business Matching”, Oorange Unpad Pertemukan Pelaku Startup dengan Mitra Bisnis

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Sebanyak 23 usaha rintisan (startup) di bawah binaan Pusat Inkubasi Bisnis (Oorange) Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran melakukan presentasi mengenai produk kewirausahaannya di hadapan mitra investor, eksportir, pelaku bisnis, pemerintah, dan perbankan dalam acara “Business Matching” yang digelar di Hotel Arya Duta, Bandung, Kamis (5/12).

Sejumlah pelaku usaha rintisan melakukan presentasi mengenai produk usahanya dalam acara “Business Matching” yang digelar Pusat Inkubasi Bisnis (Oorange) Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran di Hotel Arya Duta, Bandung, Kamis (5/12). (Foto: Arief Maulana)*

Kegiatan “Business Matching” merupakan kegiatan akhir dari program akselerasi Oorange-Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang digelar sejak Agustus lalu. Tujuannya untuk mempertemukan dan menjembatani produk Unpad yang membutuhkan investasi dan akses pasar.

“Diharapkan terjadi transaksi bisnis antara investor dan pelaku usaha,” kata Ketua Oorange Unpad Diana Sari, PhD.

Program akselerasi Oorange-MCI merupakan upaya untuk mengakselerasi dan mendukung perkembangan usaha rintisan di Unpad. Selama 3 bulan mengikuti program, peserta diberikan sejumlah materi yang diharapkan dapat memfasilitasi peserta untuk lebih dekat dengan calon investor.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., sendiri mengapresiasi atas berbagai usaha rintisan yang telah dibangun oleh mahasiswa Unpad. Diharapkan, para mitra dapat tertarik atas produk yang dihasilkan.

“Mereka adalah anak muda berpendidikan yang punya kreasi inovasi luar biasa,” kata Rektor.

Terkait target adanya transaksi bisnis, Rektor mendorong agar pelaku usaha rintisan tetap optimistis membangun usahanya. Ia menilai, pengembangan usaha yang baik haruslah memiliki mitra bisnis.

“Saya harap 23 startup ini teruskan perjuangannya untuk menjadi enterpreneur hebat Indonesia, yang mampu hasilkan inovasi yang bisa berkontribusi pada peningkatan nilai tambah bangsa, khususnya pembentukan sumber daya manusia,” kata Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Gelar “Business Matching”, Oorange Unpad Pertemukan Pelaku Startup dengan Mitra Bisnis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FK Unpad Raih Perunggu di Ajang Seoul International Invention Fair, Korea Selatan

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil meraih medali perunggu pada ajang “Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019” yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) di Seoul, Korea Selatan, 27-30 November 2019. SIIF 2019 merupakan gelaran inovasi tingkat internasional yang diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, dan inventor dari seluruh dunia.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad meraih medali perunggu pada ajang “Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019” yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) di Seoul, Korea Selatan, 27-30 November lalu.*

Tim tersebut terdiri dari Annisa Dewi Nugrahani, Manik Intan Gumilang, Ivan Christian Channel, Mochammad Farhan Fajrial Aditama Ridzki, dan Mitra Alparisa. Pada acara SIIF 2019 ini, tim dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Ida Parwati, dr., Sp.PK(K), PhD menorehkan prestasi tersebut atas inovasi yang berjudul “Free Antimicrobial Resistance (Fairmont) Project”.

“Inovasi yang ditawarkan adalah mengenai langkah-langkah strategis dan inovatif untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antibiotik yang saat ini menjadi salah satu masalah utama kesehatan di seluruh dunia melalui metode berbasis upaya promotif dan preventif pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” ujar Annisa.

Dikatakan Annisa, resistensi antibiotik diantaranya terjadi karena tidak bijaknya penggunaan antibiotik. Untuk itu, timnya melakukan dua pendekatan untuk mengatasinya. Pertama, melalui modifikasi kurikulum di pendidikan kedokteran. Modifikasi kurikulum dilakukan melalui media melalui poster, video, game digital, dan e-book. Salah satu permainan digital yang ditawarkan tim adalah gameboard monopoli antibiotik.

Kedua, timnya juga mengusulkan inovasi yoghurt beku (frozen yoghurt) dari kambing hibridisasi etawa. Selain mudah diproduksi, yoghurt beku  diyakini sangat menyehatkan karena kaya akan probiotik dan bisa dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap susu sapi.

Dikatakan Annisa, saat ini banyak generasi millenials cenderung memilih yoghurt beku ketimbang produk dessert lainnya seperti gelato ataupun es krim sehingga prospek implementasinya sangat menjanjikan. Tidak hanya itu, pemanfaatan yoghurt beku dari kambing etawa juga dapat  memberdayakan masyarakat lokal di Desa Cimalaka, Kabupaten Sumedang.

Frozen yoghurt yang kaya akan probiotik berpotensi untuk mencegah terjadinya infeksi pada pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi penggunaan antibiotik,” ujarnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Mahasiswa FK Unpad Raih Perunggu di Ajang Seoul International Invention Fair, Korea Selatan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Dosen FK Unpad Raih Anugerah Menteri Kesehatan 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 5/12/2019] Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr. Agung Budi Sutiono, SpBS(K)., PhD., Dr.Med.Sci., terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2019 lalu.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyerahkan piagam penghargaan “Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019” kepada Dr. Agung Budi Sutiono, SpBS(K)., PhD., Dr.Med.Sci di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2019 lalu.*

Dr. Agung merupakan satu di antara sepuluh penerima Anugerah Menteri Kesehatan tahun 2019. Penghargan diterima Dr. Agung dalam kategori “Upaya Menurunkan Angka Kesakitan”.

Dosen  Departemen Ilmu Bedah Saraf FK Unpad ini terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan atas inovasinya yang diberi nama “Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)”. Inovasi tersebut berupa sistem rujukan online, yaitu sistem pendataan khusus bagi pasien cedera kepala.

Dalam SPGDT, dokter yang menangai pasien dengan cedera kepala dapat memasukan data ke dalam sistem Neurosyrs Online (Neurosurgery Referal Systems) sebelum pasien dikirim ke rumah sakit rujukan di Bandung.

Dijelaskan Dr. Agung, inovasi tersebut dilatarbelakangi atas tingginya kasus gawat darurat akibat trauma kepala di Jawa Barat. Kasus tersebut biasanya tidak disertai dengan data pra rumah sakit.

“Sehingga bisa membantu persiapan tata laksana pasien lebih cepat apabila data rujukan pasien sudah diterima secara detail,” jelas Dr. Agung saat dihubungi, Rabu (4/12).

Sejak diaplikasikan pada tahun 2015, sistem tersebut telah membantu menyimpan data agar bisa dianalisis, sehingga bernilai positif untuk perbaikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pemerintah. Sistem ini pun mudah diaplikasikan dimana saja.

Diharapkan Dr. Agung, aplikasi ini dapat dimanfaatkan di ruang lingkup yang lebih luas untuk kemaslahatan masyarakat di Indonesia.

“Saya harap dapat terus mencari inovasi lain untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas di bidang bedah saraf,” harapnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Dosen FK Unpad Raih Anugerah Menteri Kesehatan 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Keri Lestari, “Hadapi Era Disuptif, Inovasi Farmasi Klinik dan Penguatan Apoteker Dibutuhkan”

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/12/2019] Di tengah era disruptif  pelayanan kesehatan Indonesia, dibutuhkan inovasi farmasi klinik untuk meningkatkan kualitas terapi obat dalam pelayanan kesehatan. Selain penerapan teknologi, dibutuhkan penguatan sumber daya manusia profesi apoteker mengingat profesi ini merupakan garda terdepan dalam mengawal terapi obat yang efektif dan efisien.

Guru besar bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt., menyampaikan orasi ilmiah berkenaan pengukuhan jabatan guru besarnya di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (6/12). (Foto: Arief Maulana)*

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. dalam Prosesi Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar Prof. Keri dalam bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung, Jumat (6/12). Prof. Keri membacakan orasi ilmiah berjudul “Inovasi Farmasi Klinik untuk  Meningkatkan Kualitas Terapi Obat di Tengah Era Disruptif Pelayanan Kesehatan di Indonesia”.

Menurut Prof. Keri, hingga saat ini, pemenuhan tenaga apoteker di semua fasilitas kesehatan, terutama puskesmas, masih menjadi tantangan tersendiri bagi peningkatan kualitas pelayananan kesehatan.

“ Inovasi Farmasi Klinik menginisiasi lahirnya model interaksi baru tim kesehatan yang lebih inovatif dan masif, yaitu penguatan kapasitas apoteker sebagai bagian penting tim pelayanan kesehatan dalam meningkatkan keamanan pasien (patient safety) dan kualitas pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Prof. Keri yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad.

Dikatakan Prof. Keri, dunia kesehatan di tanah air tak luput dihadapkan pada persoalan dan tantangan menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0. Selain pemanfaatan IoT, interaksi baru dalam bentuk kolaborasi antar profesi tenaga kesehatan (interprofessional collaboration) menjadi inovasi untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik.

“Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan adanya penguatan profesi apoteker sehingga eksistensinya tidak lagi diragukan bahkan dipertanyakan,” ujar Prof. Keri.

Prof. Keri menjelaskan, keilmuan bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik mendasari kompetensi apoteker dalam pelayanan kesehatan dan penemuan obat baru. Melalui kajian Farmakologi, apoteker  mengetahui bagaimana suatu bahan kimia/obat berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi obat di dalam tubuh. Sedangkan kajian Farmasi Klinis mendasari interaksi apoteker dan pasien untuk mengoptimalkan terapi obat, meningkatkan standar kesehatan & kualitas hidup, kebugaran (wellnes), dan pencegahan penyakit, sesuai filosofi asuhan kefarmasian atau pharmaceutical care.

Berdasarkan pengalaman riset pengembangan obat baru dan pelayanan praktek kefarmasian, Prof. Keri mengungkapkan bahwa keilmuan farmasi yang berorientasi pasien (patient oriented) dan berorientasi produk (product oriented) saling melengkapi dalam praktek profesi Apoteker.

“Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita sebagai apoteker dapat memilihkan produk yang paling cocok sesuai dengan kondisi pasien dilihat dari bentuk sediaan, rute pemberian obat, tipe obat, jumlah obat, dosis, jumlah obat yang diserap dan dimetabolisme, serta inetraksi obat,” ujarnya.

Dengan adanya keterkaitan antara product oriented dan patient oriented dapat meningkatkan efektivitas obat sebagai produk dalam menyembuhkan pasien, dimana pengobatan akan lebih tepat sasaran dan user friendly.

Salah satu penelitian Prof. Keri adalah pengembangan stevia sebagai minuman manis untuk pasien diabetes. Melalui uji aktivitas antidiabetes, teh stevia diketahui dapat mengendalikan kadar gula dalam darah. Ramuan herbal teh stevia ini telah dipatenkan dengan merk TehDia dan dihilirisasi bekerja sama dengan PT DPE serta mendapatkan izin edar dari BPOM.

Penelitian lainnya yaitu pengembangan tablet ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemia. Pengembangan obat baru ini telah dilakukan sejak tahun 2009, didukung oleh Kemenristekdikti dan Kementerian Kesehatan RI. Saat ini hasil penelitian tersebut telah  tercatat di Kementerian Kesehatan sebagai bahan baku obat baru bekerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk untuk selanjutnya dikembangkan dengan nama produk “Glucopala”.

“Pengembangan nutrasetikal TehDia dan juga Kaplet Glukopala merupakan contoh penerapan ilmu farmakologi dan farmasi klinis yang tidak hanya berfokus pada pasien (patient oriented) tetapi juga pada produk (product oriented). Product oriented juga tidak selalu berbicara tentang obat yang sifatnya kuratif, tetapi bisa juga mengarah ke pangan fungsional, karena pelayanan kesehatan bukan hanya berbicara tentang fenomena sakit,tetapi juga fenomena sehat,” ujar Prof. Keri.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Prof. Dr. Keri Lestari, “Hadapi Era Disuptif, Inovasi Farmasi Klinik dan Penguatan Apoteker Dibutuhkan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Memahami Penggunaan Akronim “Unpad” dan Penulisan “Padjadjaran”

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/12/2019] Nama Universitas Padjadjaran acapkali dipendekkan menjadi “Unpad”. Namun, banyak juga yang menulis morfem “Unpad” dengan menggunakan huruf kapital semua, menjadi “UNPAD”. Sebenarnya, manakah yang lebih tepat?

Logo Unpad.*

Ketua program studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Dr. Lina Meilinawati, M.Hum., menjelaskan, nama “Unpad” dikategorikan sebagai akronim, bukan singkatan. Dikatakan akronim, karena “Unpad” bisa dibaca sebagai kata.

“Unpad (termasuk) akronim nama lembaga, Jadi, tidak ditulis dengan huruf kapital semua,” kata Dr. Lina.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akronim merupakan kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis/dilafalkan sebagai kata yang wajar. Hal ini diperjelas dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang menjelaskan bahwa akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

Meski demikian, penulisan “Unpad” dengan menggunakan huruf kapital semua bisa dilakukan. Dr. Lina menjelaskan, morfem “Unpad” dengan huruf kapital semua digunakan apabila berada pada posisi bukan kalimat. “Misalnya dalam judul buku yang semuanya ditulis dengan huruf kapital semua, maka penulisan ‘Unpad’ boleh ‘UNPAD’,” terangnya.

Penggunaan “Padjadjaran”

Sementara itu, nama resmi Unpad sampai sekarang adalah “Universitas Padjadjaran”. Nama “Padjadjaran” diambil dari kesepakatan para Panitia Negara Pembentukan Universitas Negeri (PNPUN) pada tahun 1957 silam. Nama itu diambil dari nama Kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Pajajaran, yang paling terkenal dan dikenang oleh rakyat Jawa Barat.

Pada tahun 1957 ketentuan berbahasa di Indonesia mengacu pada sistem Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi. Dalam sistem ejaan Suwandi tersebut, huruf “j” masih menggunakan huruf “dj”, sehingga morfem “Pajajaran” masih dieja “Padjadjaran”. Sementara itu, sesuai dengan sistem ejaan Suwandi, morfem “Universitas” sudah menggunakan huruf “u”, tidak lagi menggunakan “oe”.

Seiring berjalannya waktu, nama “Universitas Padjadjaran” sudah menjadi identitas resmi dari institusi pendidikan tinggi di Jawa Barat tersebut. Karena sudah menjadi jenama (brand), huruf “dj” tidak dilakukan pembaruan menjadi “j”, sehingga namanya tetap “Universitas Padjadjaran”.

Untuk itu, kurang tepat apabila penulisan “Universitas Padjadjaran” ditulis “Universitas Pajajaran” atau “Universitas Padjajaran”, karena jika disesuaikan dengan ejaan Suwandi, “Pajajaran” berarti “Payayaran”, sedangkan “Padjajaran” berarti “Pajayaran”.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

The post Memahami Penggunaan Akronim “Unpad” dan Penulisan “Padjadjaran” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Ikuti “Huawei Seeds For The Future 2019” di Tiongkok

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Dua mahasiswa Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Sachi Hongo dan Vega Savera Yuana terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam kegiatan “Huawei Seeds For The Future 2019” yang dilaksanakan di Beijing dan Shenzen, Republik Rakyat Tiongkok, 02-16 November 2019.

Dua mahasiswa Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Sachi Hongo dan Vega Savera Yuana bersama dosen Teknik Informatika Unpad Dr. Asep Sholahuddin, MT., dalam acara Pre Departure “Huawei Seeds For The Future 2019”.*

Program ini merupakan penegasan dari komitmen Huawei menyiapkan sumber daya profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Penyiapan dilakukan melalui transfer pengetahuan tentang teknologi, inovasi, nilai-nilai korporasi, wawasan global, dan juga pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal.

Sachi dan Vega mengikuti program ini selama dua minggu. Pada minggu pertama di Beijing, keduanya belajar bahasa mandarin dan menulis kaligrafi Cina. Kemudian di Shenzen, keduanya mendapatkan ilmu mengenai erkembangan terbaru dari teknologi jaringan 3G/4G/5G, komputasi awan, serta Internet of Things.

Selama di Tiongkok, keduanya juga bertemu dengan Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Listyowati. Menurut Listyowati, Tiongkok merupakan negara yang tepat untuk belajar teknologi. Selain memiliki sejumlah perusahaan teknologi besar, Tiongkok banyak memiliki startup unicorn yang bergerak di bidang teknologi digital.

Tahun ini, program Seeds for the Future mengikutsertakan delapan perguruan tinggi terkemuka Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran Bandung, Telkom University Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan Universitas Multimedia Nusantara.

Dosen Teknik Informatika Unpad yang juga koordinator kerja sama Unpad dengan Huawei Dr. Asep Sholahuddin, MT., menjelaskan, telah banyak kegiatan kerja sama yang dilakukan Unpad dan Huawei, di antaranya martgen, TechDay, HAINA, ICT competition Huawei nasional maupun internasional, sertifikasi internasional, serta pelatihan untuk dosen dan mahasiswa.*

Rilis: Agus Purwanto/am

The post Dua Mahasiswa Unpad Ikuti “Huawei Seeds For The Future 2019” di Tiongkok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Korps Protokoler Mahasiswa Unpad Gelar Protocol Fair 2019

$
0
0

[unpad.ac.id, 9/12/2019] Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “Protocol Fair 2019” yang digelar di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, 15 – 17 November lalu.

Suasana Protocol Fair 2019 yang digelar Korps Protokoler Mahasiswa Unpad.*

Acara tahunan yang digelar KPM Unpad ini terdiri dari 3 rangkaian acara, yaitu seminar keprotokolan, gelar wicara terkait event organizer, serta sejumlah lomba, seperti lomba MC keprotokolan hingga lomba pembaca berita.

Acara diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Hari pertama kegiatan dibuka dengan acara Seminar Keprotokolan dan Gelar Wicara mengenai Event Organizer. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Direktur Protokol Kementrian Luar Negri RI Akio Alfiano Tamala, Marketing Venue Manager PT. Jakarta International Expo Cindy Harijanto, serta Marketing Promotions ISMAYA Group Ariawan Suryowibowo.

Sementara di hari kedua, acara diisi dengan Pelatihan dan Lomba MC Keprotokolan. Pelatihan disampaikan pemateri Emil Faizza. Selanjutnya, hari ketiga Protocol Fair diisi pelatihan dan Lomba News Presenter dengan pemateri pembaca berita CNBC Indonesia Muhammad Gibran.

Pada lomba tersebut, Universitas Gadjah Mada meraih sejumlah juara pada berbagai kategori.*

Rilis: KPM Unpad/am

The post Korps Protokoler Mahasiswa Unpad Gelar Protocol Fair 2019 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5619 articles
Browse latest View live