Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5604 articles
Browse latest View live

Unpad Perkuat Sistem Surveilans dan Respons Covid-19

$
0
0

Rilis: Kantor Komunikasi Publik

unpad

Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 27/6/2020] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti mencanangkan sistem surveilans dan respons Covid-19 bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Unpad. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan warga Unpad.

Terkait hal itu, Unpad telah mengembangkan sistem e-learning Covid-19 untuk memastikan tingkat literasi warga Unpad. Sistem ini berupa pola edukasi daring tentang pengetahuan akan virus Corona, penyakit Covid-19, dan berbagai tindakan pencegahannya. Keberhasilan dalam mengikuti kursus daring ini dibuktikan dengan sertifikat dan menjadi prasyarat bagi warga Unpad yang akan bertugas kembali di kampus.

(baca juga: Masyarakat Bisa Manfaatkan Amari Covid-19 untuk Lakukan Pemeriksaan Dini dari Covid-19)

Selain itu, dikembangkan pula Aplikasi Mawas Diri (Amari) Campus 2.0 yang menjadi sistem surveilans dan monitoring Covid-19. Setiap kali akan masuk kampus, sehari sebelumnya setiap warga Unpad harus mengisi Amari Campus 2.0. Apabila ditemukan risiko tinggi berdasarkan hasil pengisian, maka ditindaklanjuti dengan tes PCR.

Rektor Unpad beserta tim Satgas Covid-19 Unpad telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan fasilitas pemeriksaan apabila diperlukan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan alat tes yang mencukupi,” tutur Rektor.

Khusus untuk warga Unpad yang terlibat dalam kegiatan pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unpad, Klinik Unpad, Laboratorium BSL-3, maupun di RSHS sebagai RS Pendidikan Utama Unpad, telah dilakukan tes swab terarah (targetted swab).

Sampel pemeriksaan swab ini telah dilakukan ekstraksi untuk menentukan hasilnya. Dari sampel tenaga yang bertugas  di Lab BSL-3 Unpad, Jatinangor, telah disimpulkan bahwa semua yang bertugas dinyatakan negatif Covid-19.

Pemeriksaan juga dilakukan kepada tenaga yang bertugas RSGM Unnpad, Kamis (25/6). Pemeriksaan dilakukan untuk persiapan pembukaan kembali pelayanan elektif spesialistik dan kamar operasi tanggal 1 Juli 2020,

Hasil tes swab menyatakan, terdapat delapan orang terdeteksi positif tanpa gejala (OTG).

Saat ini kedelapan OTG sedang menjalani isolasi mandiri.  Sebagian melakukan isolasi mandiri di tempat tinggal masing-masing, sebagian melaksanakan di RSHS dan kemungkinan akan pindah ke fasilitas Dinas Kesehatan Jawa Barat.

(baca juga: Jalani Pemeriksaan PCR, Petugas Lab Sentral Unpad Negatif Covid-19)

Analisis kasus positif menunjukkan, walaupun kedelapan OTG merupakan petugas di RSGM, lokasi kerja setiap petugas selama ini berbeda. Bahkan ada yang lebih banyak menghabiskan kegiatan di RSHS. Artinya, tidak terjadi kontak antar OTG tersebut yang mengarah ke sumber infeksi yang sama.

Berdasarkan hasil ini, tim Satgas Covid-19 Unpad bersama RSGM melakukan pelacakan kontak dan memantau kondisi sampai 14 hari ke depan. Selama masa isolasi mandiri, Unpad memberikan dukungan kepada keluarga kedelapan OTG tersebut.

Sementara itu, pihak RSGM dengan dibantu oleh tim Sarana Prasarana Unpad telah melakukan tindakan pencegahan dan sterilisasi dengan menggunakan disinfektan di lingkungan sekitar rumah sakit. Tindakan tersebut untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan ini tetap aman bagi masyarakat.

(baca juga: Peneliti Unpad Kembangkan Dua Inovasi Alternatif Alat Tes Covid-19)

Selain targetted swab, tim Satgas Covid-19 Unpad juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan hasil laporan dari aplikasi Amari Covid-19. Ketua Satgas Covid-19 Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. AIFM, menyatakan sejauh ini baru ditemukan satu orang terverifikasi risiko tinggi dari sekitar 1900 data valid yang masuk melalui AMARI, dan dinyatakan negatif Covid-19 setelah dilakukan tes PCR.

“Hasil tersebut memperlihatkan sistem AMARI yang dikembangkan cukup efisien untuk kewaspadaan dan respons terhadap Covid-19,” ujar Setiawan.

Aplikasi ini juga digunakan untuk mendukung upaya contact tracing yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang sempat melakukan hubungan langsung dengan kedelapan pegawai RSGM yang dinyatakan positif Covid-19.(ds/art)*

The post Unpad Perkuat Sistem Surveilans dan Respons Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Ini Tips Ringan Atasi Lelah Saat Bersepeda

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

bersepeda

Aktivitas bersepeda di kampus Unpad, Jatinangor, Senin 2 Maret 2020. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 22/6/2020] Bersepeda merupakan aktivitas yang mengasyikkan sekaligus menyehatkan. Namun, jika tanpa persiapan dan latihan, aktivitas ini akan sangat melelahkan. Memaksakan diri untuk tetap bersepeda ketika badan sudah lelah akan berdampak fatal.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, untuk mengurangi letih saat menggowes, perlu disiapkan fisik yang prima. Waktu tidur malam usahakan harus cukup apabila ingin bersepeda keesokan harinya.

(baca juga: Olahraga di Kala Pandemi dan Ramadan, Pakar Kedokteran Olahraga Unpad Sarankan Ini)

“Sarapan pagi wajib dilakukan untuk menyediakan cadangan energi. Selain itu, pesepeda wajib menyiapkan bekal minuman, baik air putih ataupun minuman isotonik. Selain itu, bila diperlukan disiapkan juga makanan manis, seperti snek gandum dan sejenisnya,” ujar Setiawan, Minggu (21/6).

Saat mulai bersepeda, kita harus menyesuaikan dengan kemampuan. Bila bersepeda bersama rombongan, jangan terpancing dengan kemampuan orang lain. Ini akan mendorong kita untuk memaksakan diri sehingga akan lekas capai.

“Beristirahatlah bila sudah mulai terasa capai, sehingga badan bisa segera pulih dan kembali bisa bersepeda lagi,” kata Setiawan.

Aktivitas bersepeda termasuk dalam.olahraga jenis aerobik yang menggunakan banyak kelompok otot dalam waktu lama.  Jenis olah raga ini baik untuk daya tahan jantung dan paru-paru. Selain bersepeda, ada alternatif olahraga lain yang bisa dilakukan, seperti berjalan, joging, dan berenang.

“Di masa Covid 19 ini, harus diperhatikan cara berolahraga dengan risiko serendah mungkin. Intinya, semakin kita bisa sendiri dan tidak kontak orang lain lebih baik,” pungkasnya.*

 

The post Ini Tips Ringan Atasi Lelah Saat Bersepeda appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

UTBK

Aktivitas pemantauan ujian di kampus Unpad. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 29/6/2020] Sebanyak 11.016 peserta akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 5 – 14 Juli mendatang untuk tahap I dan 20 – 29 Juli untuk tahap II. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief Kartasasmita menyatakan Unpad telah siap menjadi salah satu tempat penyelenggaraan UTBK tahun ini.

“Unpad Insyaallah siap sesuai arahan panitia pusat. Kemarin Kamis Jumat sudah dilakukan uji coba, dan kelihatannya semua kendala sudah bisa ditangani,” ujar Prof. Arief.

Pelaksanaan UTBK akan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini juga sesuai dengan yang sudah diarahkan panitia pusat.

Diungkapkan Prof. Arief, para peserta dan panitia UTBK di Unpad akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan berdasarkan aplikasi Amari Covid-19.

“Nanti akan ada pengecekan kesehatan sebelum masuk kampus Unpad untuk seluruh panitia dan peserta ” ujarnya.

Prof. Arief pun mengimbau peserta untuk senantiasa menjaga kesehatan.

“Harap memperhatikan kesehatan masing sesuai saran pencegahan pemerintah seperti cuci tangan, menggunakan masker, self distancing dan tidak berkerumun, tidak salung pinjam alat tulis, dan anjuran kesehatan lainnya,” ujar Prof. Arief.

Selain itu, bagi peserta yang membawa menggunakan kendaraan pribadi dapat diantar sampai ke gedung lokasi ujian. Namun, pengantar tidak diperkenankan masuk ke gedung. Pengantar memarkirkan kendaraan di tempat yang sudah disediakan.

Bagi peserta yang tidak membawa kendaraan sendiri akan langsung diarahkan untuk menggunakan angkutan dalam kampus yang akan mengantarkan hingga ke lokasi ujian.

Unpad sendiri sudah menyiapkan protokol kesehatan yang akan diterapkan saat pelaksanaan UTBK. Ada sejumlah hal yang wajib diperhatikan dan dipatuhi oleh peserta.

Untuk tahap persiapan, peserta diwajibkan memperoleh informasi mengenai tata cara mengikuti UTBK di lingkungan kampus Unpad, mengikuti online short course besertifikat mengenai literasi pencegahan dan pengendalian transmisi virus penyebab Covid-19 di laman mooc.live.unpad.ac.id , serta mengisi penilaian mawas diri daring harian gejala Covid-19 menggunakan aplikasi Amari Kampus 2.0 untuk memperoleh akses masuk ke kampus Unpad.

Adapun ketentuan yang wajid dilaksanakan oleh peserta UTBK selama berada di kampus Unpad adalah sebagai berikut:

1. Peserta yang hendak memasuki kawasan Kampus Unpad:

  • diwajibkan menggunakan alat pelindung diri sekurang-kurangnya berupa masker kain. Bagi pengunjung yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang dipersyaratkan, tidak diizinkan memasuki kawasan kampus;
  • diwajibkan menjalani pemindaian suhu tubuh;
  • diwajibkan membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir pada tempat yang telah disediakan

2. Peserta yang suhu tubuhnya terindikasi mengalami demam diharuskan untuk mengikuti pemeriksaan konfirmasi gejala-gejala influenza like illness (ILI) oleh tenaga kesehatan di Pos Kesehatan Panitia UTBK. Bagi peserta yang terkategori ILI disarankan untuk tidak mengikuti UTBK. Namun, bagi peserta yang memutuskan untuk tetap mengikuti ujian, yang bersangkutan akan dipantau secara khusus oleh Tim Kesehatan Panitia UTBK;

3. Peserta dapat menggunakan angkutan dalam kampus yang tersedia untuk menuju destinasi akhir yang direncanakan di dalam kawasan kampus;

4. Peserta yang terindikasi demam melalui pemindaian suhu, diharuskan menggunakan angkutan dalam kampus atau kendaraan pribadi selama berada di kawasan kampus. Pada pintu masuk yang diperuntukkan untuk orang dengan kendaraan, setiap peserta UTBK dan pengantar, baik sebagai pengemudi maupun penumpang kendaraan:

  • diwajibkan menggunakan alat pelindung diri sekurang-kurangnya berupa masker kain. Bagi Peserta UTBK dan pengantar yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang dipersyaratkan, tidak diiiznkan memasuki kawasan kampus;
  • diwajibkan membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer yang dibawanya atau yang disediakan atau mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir pada tempat yang telah disediakan;

5. Peserta menuju ruang ujian dan mengisi daftar hadir dengan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan identitas kepesertaan UTBK oleh Panitia;

6. Saat memasuki, berada di dalam dan keluar dari ruang ujian dan/atau ruang lainnya, setiap peserta diharuskan:

  • selalu menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang sekurang-kurangnya terbuat dari kain;
  • memindai barcode saat memasuki ruangan;
  • membersihkan tangannya dengan cairan pembersih berbasis alkohol (hand sanitizer) yang disediakan saat memasuki ruangan;
  • menjaga jarak fisik sekurang-kurangnya 1 meter dengan orang lain yang berada dalam ruangan
  • hanya menggunakan peralatan makan dan minum yang dibawa masing-masing (bersifat personal) atau disposable;
  • menerapkan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu;
  • membuang tisu dan sampah pada tempat sampah tertutup yang telah disediakan;
  • melaporkan diri jika mengalami gangguan kesehatan;

7. Peserta UTBK yang terindikasi ILI ditempatkan pada ruangan khusus;

8. Pelaksanaan ujian dilakukan dengan mengikuti ketentuan teknis yang tata tertibnya dibacakan terlebih dahulu sebelum dimulai ujian. Tata tertib juga memuat informasi tentang protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama pelaksanaan ujian;

9. Peserta yang mengalami gangguan kesehatan pada saat pelaksanaan ujian akan dievakuasi ke Pos Kesehatan  dengan kendaraan khusus oleh panitia;

10. Peserta UTBK dilarang untuk:

  • berkerumun yang menyebabkan terjadinya jarak antar orang dengan jarak kurang dari 1 meter;
  • saling berkontak fisik, termasuk jabat tangan dan/atau berpelukan;
  • melepaskan masker penutup hidung dan mulut;
  • menggunakan peralatan makan/minum secara bersama-sama;

12. Peserta keluar dari kawasan kampus Unpad melalui pintu akses yang telah ditentukan;

13. Panitia mengatur alur di dalam kawasan sehingga tidak terjadi papasan atau interaksi jarak fisik antar orang dengan jarak kurang dari 1-2 meter;

14. Satgas Covid-19 memantau kepatuhan penyelenggaraan UTBK di lingkungan kampus Unpad agar sesuai dengan persyaratan pencegahan transmisi virus penyebab Covid-19 dan memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemantauan hariannya kepada panitia.(am)*

The post Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Murah dan Efektif, NanoMag PrintG Unpad Solusi Magnetik Beads untuk Uji PCR Covid-19

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

NanoMag PrintG

Prof. Dr. I Made Joni, M.Sc., sedang memegang produk “NanoMag PrintG”. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 30/6/2020] Universitas Padjadjaran mengembangkan inovasi nano magnet yang efektif digunakan untuk meningkatkan sensitivitas proses ekstraksi RNA pada pengujian PCR Covid-19. Inovasi bernama “NanoMag PrintG” ini bisa menjadi alternatif pengganti magnetik beads komersial, sehingga tidak perlu impor dan harganya bisa jauh lebih murah.

Inovasi ini dikembangkan oleh peneliti dari Pusat Riset Nanoteknologi dan Graphene (PrintG) Unpad bekerja sama dengan Pusat Studi Infeksi Klinik Fakultas Kedokteran Unpad, serta Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Biologi Molekuler Unpad.

(baca juga: Lima Inovasi Unpad Bantu Aktivitas Laboratorium Pengujian Covid-19)

Peneliti PrintG Unpad Prof. Dr. Camellia Panatarani, M.Si., menjelaskan, NanoMag PrintG memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding magnetik beads komersial yang rata-rata memiliki ukuran lebih besar. Namun, dari segi efektivitas, NanoMag memiliki kemampuan mengikat asam nukleat yang baik.

“Nano lebih efektif, dengan ukuran kecil dia bisa mengikat RNA,” ujar Prof. Camellia.

NanoMag PrintG dikembangkan dari bahan magnetik yang dapat ditemukan di Indonesia. Karena itu, inovasi ini murni menggunakan produk asli Indonesia. Hal inilah yang menjadikan harga NanoMag bisa setengah lebih murah dari produk beads komersial di pasaran yang notabene diperoleh secara impor.

Perbedaan dengan produk magentik beads komersial adalah pada modifikasi permukaannya. Guru Besar FMIPA Unpad ini  menjelaskan, sebagai produk magnetik, NanoMag PrintG akan menarik berbagai benda saat proses ekstraksi RNA dilakukan.

Melalui modifikasi permukaannya, NanoMag akan lebih sensitif untuk mengikat asam nukleat RNA, sehingga RNA tidak akan ikut terbawa bersama benda lainnya saat proses pencucian mekanis yang dilakukan oleh bahan magnetiknya.

“Modifikasi permukaannya kita canggihkan,” kata Prof. Camellia.

Produk NanoMag PrintG ini telah diujikan di Laboratorium BSL-2 di Rumah Sakit Pendidikan Unpad. Hasilnya, NanoMag dengan kadar konsentrasi yang rendah memiliki efektivitas setara dengan magnetik komersial dengan konsentrasi yang banyak.

Peneliti PrintG Unpad lainnya yang juga Guru Besar FMIPA Unpad, Prof. Dr. I Made Joni, M.Sc., menjelaskan, penggunaan NanoMag yang sedikit memiliki efektivitas yang sama dengan penggunaan magnetik komersial. Sebagai contoh, 20 mikroliter NanoMag bisa menarik RNA yang sama dengan 300 mikroliter komersial beads.

(baca juga: Peneliti Unpad Kembangkan Inovasi VTM yang Tahan Suhu Ruang)

“Apalagi jika kadarnya disamakan menjadi 300 mikroliter, tentu akan jauh lebih banyak yang ditarik,” jelasnya.

Ide awal pengembangan inovasi ini berawal dari terhambatnya proses ekstraksi PCR Covid-19 karena keterbatasan magnetik beads. Apalagi saat ini permintaan magnetik beads cukup tinggi mengingat pandemi Covid-19 menyerang hampir seluruh negara di dunia.

Sebagai institusi yang ikut melakukan uji ekstraksi Covid-19, sejumlah laboratorium uji di Unpad juga mengalami kesulitan untuk pemenuhan magnetik beads ini. Karena itu, PrintG Unpad mencoba menghasilkan produk beads yang dibuat dari bahan lokal.

“Ada kebutuhan, kita pelajari kebutuhannya, dan karena kita ahlinya di bidang itu, kita buatkan. Tetapi kita membuat sesuatu yang baru, yaitu ukurannya dikecilkan dan modifikasi permukaannya kita bedakan,” ujar Prof. Made.

(baca juga: Peneliti Unpad Kembangkan Dua Inovasi Alternatif Alat Tes Covid-19)

NanoMag PrintG tidak hanya digunakan untuk proses ekstraksi RNA Covid-19 saja. Produk ini bisa digunakan untuk proses ekstraksi RNA lainnya. Bahkan, produk ini juga bisa digunakan untuk proses ekstraksi di bidang keilmuan lainnya.

“Kuncinya adalah modifikasi permukaannya,” kata Prof. Made.

Saat ini, produk NanoMag PrintG sudah siap diproduksi massal. Namun, prosesnya harus mendapat izin produksi terlebih dahulu dari Kementerian Kesehatan.*

The post Murah dan Efektif, NanoMag PrintG Unpad Solusi Magnetik Beads untuk Uji PCR Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sastra Jepang Unpad Raih Program Bantuan Model CoE Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbud

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Sastra Jepang Unpad

Pusat Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Jatinangor. (Foto: Yuli Hantoro)*

[unpad.ac.id, 30/6/2020] Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran memperoleh Bantuan Program Studi Menjadi Model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sabtu (27/6).

Program bantuan ini merupakan upaya Kemendikbud untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim.

(baca juga: Himade Unpad Peragakan Upacara Minum Teh Khas Jepang)

Prodi Sastra Jepang sendiri merupakan satu dari 34 program studi yang mendapatkan Program Hibah Kampus Merdeka (Hikam) Unpad. Melalui hibah ini, prodi Sarjana dan Sarjana Terapan di Unpad didorong untuk menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Ketua Program Studi Sastra Jepang Unpad Dr. Riza Lupi Ardiati, M.Hum., mengatakan, perolehan ini merupakan tindak lanjut dari pengajuan proposal Hikam Unpad. Usai diajukan, Sastra Jepang bersama sejumlah prodi lain didorong untuk mengajukan proposal program bantuan CoE Dikti.

Ada dua skema yang ditawarkan Program CoE Dikti. Dalam hal ini, Sastra Jepang Unpad masuk ke dalam program skema I dengan total bantuan sebesar Rp 80 juta. Skema ini, kata Dr. Riza, lebih terfokus pada aspek perancangan saja.

“Pada skema I kita didorong buat rancangan kurikulum, sasaran target dan SOP-nya seperti apa. Tetapi (bantuannya) tidak sampai ke implementasi,” ujar Dr. Riza.

(baca juga: Siti Nurasiah Raih Juara Pidato Bahasa Jepang di Yokkaichi University, Jepang)

Penyusunan rancangan kurikulum Kampus Merdeka disesuaikan dengan ciri khas prodinya. Dr. Riza mengatakan, salah satu kekuatan prodi Sastra Jepang Unpad dalam mengimplementasikan Kampus Merdeka adalah aktivitas pertukaran pelajar (student exchange).

Tercatat, Sastra Jepang Unpad memiliki program pertukaran pelajar yang sudah berjalan cukup lama dengan 7 universitas di Jepang. Selain itu, pihaknya juga banyak menjalin kerja sama dengan industri untuk program magang mahasiswa.

Pada aspek mata kuliah, pihaknya juga sudah menyiapkan mata kuliah yang selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Mata kuliah ini akan menjadi pilihan bagi mahasiswa lintas prodi internal maupun mahasiswa prodi sejenis lintas perguruan tinggi yang ingin menjalani studi di Sastra Jepang Unpad.

Selain penyiapan mata kuliah prodi, pihaknya juga sudah menyiapkan mata kuliah lintas prodi untuk mahasiswa Sastra Jepang. Ada empat mata kuliah pilihan yang ditetapkan, yaitu manajemen, ilmu komunikasi, psikologi dasar, dan teknologi informasi.

Menurut Dr. Riza, empat mata kuliah ini merupakan rekomendasi dari para alumni. Diharapkan pilihan ini dapat meningkatkan kompetensi lulusan Sastra Jepang di dunia kerja.

“Semua kami buat target sasarannya. Kami ajukan melalui Hikam internal Unpad. Setelah itu, Unpad meminta kami mewakili untuk Dikti. Tentunya, sasaran target harus lebih jelas dan dikaitkan dengan 8 kegiatan yang menunjang Kampus Merdeka,” papar Dr. Riza.

Diharapkan Dr. Riza, perolehan program bantuan CoE ini dapat mengimplementasikan program Kampus Merdeka di prodi Sastra Jepang Unpad. “Mudah-mudahan bermanfaat untuk pencapaian lulusan yang adaptif,” tuturnya.*

The post Sastra Jepang Unpad Raih Program Bantuan Model CoE Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbud appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebelumnya Berstatus OTG, Lima Pegawai RSGM Unpad Bandung Dinyatakan Negatif Covid-19

$
0
0

Rilis: Kantor Komunikasi Publik Unpad

Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 30/6/2020] Tim Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran memastikan lima dari delapan pegawai Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unpad Bandung yang sebelumnya terdeteksi positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) kini berstatus negatif.

Kepastian ini didapat setelah tes swab terakhir yang hasilnya dikonfirmasi pada Selasa  (30/6). Tes ulangan ini dilakukan terhadap lima pegawai RSGM yang melaksanakan isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Setelah dipastikan negatif, kelima pegawai ini diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

(baca juga: Unpad Perkuat Sistem Surveilans dan Respons Covid-19)

Dua orang lainnya masih menunggu jadwal untuk tes swab. Keduanya saat ini melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Mereka adalah staf medis gigi dan mulut yang sebenarnya sedang bertugas sebagai residen di RSHS, tetapi ikut mendapatkan pemeriksaan swab terarah yang dilakukan di RSGM, Kamis (26/6) lalu.

Sementara satu orang lagi saat ini melakukan isolasi mandiri di kediamannya yang berada di wilayah Kabupaten Bandung. Sehubungan dengan itu, penanganan yang bersangkutan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung.

Direktur Utama RSGM Unpad, Dr, Dudi Aripin, drg., Sp.KG(K), memastikan fasilitas kesehatan khusus gigi dan mulut yang berada di Jalan Sekeloa Selatan Nomor 1, Bandung tersebut aman untuk masyarakat. Tindakan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan telah dilakukan, tidak hanya di dalam lingkungan rumah sakit saja. Sterilisasi juga ke daerah sekelilingnya seperti kampus FKG, asrama, dan masjid FKG.

Selain itu Dudi juga menegaskan, temuan OTG di RSGM itu tidak berarti membuat RSGM menjadi klaster penyebaran virus Corona. Alasannya, kedelapan OTG tersebut sedang berkegiatan di tempat lain sebelum pemeriksaan dilakukan. Dengan demikian, dapat dipastikan tidak terpapar di lokasi rumah sakit.

(baca juga: Jalani Pemeriksaan PCR, Petugas Lab Sentral Unpad Negatif Covid-19)

“Pemeriksaan swab terarah kemarin itu dilakukan sebagai tindakan preventif sesuai protokol kesehatan kepada 100 pegawai yang akan bertugas di RSGM bulan Juli mendatang. Jadi mereka sebenarnya belum berkegiatan di RSGM sebelum tes dilakukan. Dua orang residen yang terdeteksi positif pun sebenarnya sedang bertugas di RSHS, tetapi diikutkan dalam tes swab yang dilakukan di RSGM. Hal ini mengindikasikan tidak ada yang terpapar di RSGM,” jelas Dudi.

Namun demikian, Dudi menyatakan rencana pembukaan operasional RSGM yang sedianya dilakukan 1 Juli 2020 besok, akan diundur setidaknya sampai hari Senin (6/7) depan. Hal itu diputuskan karena saat ini tim Satgas Covid-19 Unpad yang diwakili tim Amari beserta pihak RSGM masih melakukan contact tracing yang ketat guna memastikan situasi benar-benar aman.

Ketua Satgas Covid-19 Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. AIFM, menyatakan dengan hasil ini maka bisa dipastikan bahwa fase infeksi telah terlampaui dan terbentuk antibodi pada kelima OTG tersebut. Diharapkan kelima OTG tadi dapat menjaga kesehatan dengan baik dan memperhatikan protokol kesehatan.

“Masyarakat sekitar diharapkan tidak khawatir, tidak perlu memberikan stigma terhadap kelima OTG ini dan keluarga. Justru setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 memerlukan dukungan sehingga dapat melaksanakan isolasi dan menjalani penanganan secara lebih baik,” tutur Setiawan.(ds/art)*

The post Sebelumnya Berstatus OTG, Lima Pegawai RSGM Unpad Bandung Dinyatakan Negatif Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lepas 2.560 Mahasiswa Peserta KKN Virtual Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

KKN Virtual

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti memberikan sambutan dalam acara Pelepasan KKN Virtual Tahun Akademik 2019/2020 yang digelar melalui aplikasi telekonferensi Zoom, Rabu (1/7).*

[unpad.ac.id, 1/7/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Virtual Tahun Akademik 2019/2020 melalui aplikasi telekonferensi Zoom, Rabu (1/7).  Sebanyak 2.560 mahasiswa mengikuti kegiatan KKN tahun 2020 yang dilaksanakan pada 1 – 31 Juli 2020.

“KKN kali ini memang berbeda, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, karena itu dilakukan dengan paradigma baru dan dengan protokol kesehatan,” ujar Rektor.

(baca juga: Tahun Ini, KKN Unpad Akan Digelar Secara Virtual)

Rektor mendorong mahasiswa untuk menjadikan momentum KKN Virtual sebagai bagian dari media pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Karena itu, peserta KKN diharapkan mendapat pembelajaran dan pembentukan karakter.

Jika sasaran tersebut dicapai, mahasiswa peserta KKN Virtual sudah mampu mengakumulasikan pembentukan kapasitas intelektual. Hal ini dibutuhkan untuk menyiapkan mahasiswa sebagai lulusan yang unggul di masa datang.

Walau dilaksanakan di tengah keterbatasan, Rektor mengharapkan aktivitas KKN Virtual Unpad jangan dikurangi. Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) justru menjadi suatu pembelajaran, karena dipastikan akan muncul beragam permasalahan baru di masyarakat.

“Ciri khas KKN dilakukan secara tim dengan kolaborasi multidisiplin dan belajar dari masyarakat itu menjadi makna yang tidak akan hilang dari KKN di masa pandemi Covid-19,” kata Rektor.

Rektor pun berpesan kepada mahasiswa untuk tetap menjaga nama baik Unpad. “Tolong hindarkan sesuatu yang akan mengurangi nama baik Unpad di masyarakat. Saya yakin KKN adalah ajang pendewasaan menjadi manusia seutuhnya,” tuturnya.

(baca juga: Unpad Gelar Pembekalan KKN Virtual bagi Dosen Pembimbing Lapangan)

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, mengatakan, KKN tahun ini mengusung slogan “Semangat” (sehat, erat, manfaat, giat untuk masyarakat).

Ada dua pelaksanaan KKN, yaitu KKN PPM Integratif Virtual dan KKN Kemanusiaan Amari Covid-10. KKN PPM Integratif Virtual diikuti oleh 2.318 mahasiswa dengan jumlah Dosen Pembimbing Lapangan sebesar 168 orang. KKN ini dilakukan secara virtual di lokasi tempat tinggal setiap mahasiswa. Pemantauan progres KKN PPM Integratif Virtual dilakukan melalui aplikasi Trello.

Sementara KKN Kemanusiaan Amari Covid-19 diikuti oleh 242 mahasiswa dan 28 Dosen Pembimbing Lapangan. Pelaksanaan KKN dilakukan di 12 desa di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, serta 15 kelurahan di Kota Cimahi.

Pelepasan KKN Virtual Unpad juga dihadiri para DPL, Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin.*

The post Rektor Lepas 2.560 Mahasiswa Peserta KKN Virtual Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Doni Monardo: Protokol Kesehatan Harga Mati

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar “Harmoni Mewujudkan Adaptasi Kenormalan Baru dalam Perspektif Komunikasi”, Rabu (1/7).*

[unpad.ac.id, 1/7/2020] Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mendorong masyarakat Indonesia beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Ini disebabkan, pandemi Covid-19 belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.

“Adaptasi bukan berarti kita menyerah, tetapi harus mampu menyesuaikan dengan cara menaati protokol kesehatan. Protokol kesehatanlah harga mati,” ujar Doni Monardo saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar “Harmoni Mewujudkan Adaptasi Kenormalan Baru dalam Perspektif Komunikasi”, Rabu (1/7).

(baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru di Unpad, Protokol Kesehatan Diperketat)

Acara yang merupakan bagian dari seri Webinar Komuniaksi ini juga sekaligus menjadi acara pembuka peringatan Dies Natalis ke-60 Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

Doni menjelaskan, perlu strategi yang baik untuk mendorong masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Walau masyarakat sudah mengetahui apa saja protokol kesehatan yang wajib dilakukan di masa pandemi, masih banyak yang belum diterapkan dengan baik.

Pola penanganan pandemi Covid-19 harus disesuaikan dengan karakteristik Indonesia. Doni Monardo mengungkapkan, setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki karakteristik tingkat ancaman Covid-19 yang berbeda.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, upaya preventif fokus dilakukan dibanding upaya medis. Melihat kapasitas fasilitas dan tenaga medis yang terbatas, upaya preventif bertujuan untuk mengurangi bertambahnya pasien baru di rumah sakit.

(baca juga: Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad)

Modal penanganan Covid-19 bersumber pada kolaborasi yang kuat. Doni Monardo menjelaskan, kolaborasi dengan sejumlah ahli dilakukan salah satunya untuk mempercepat laju informasi ke masyarakat.

“Presiden sudah menyampaikan untuk melibatkan sejumlah tokoh di daerah, karena untuk menyampaikan informasi ke masyarakat tidak mudah,” katanya.

Fikom Unpad bagi Doni memiliki peran penting untuk bersinergi dengan pemerintah. Kemampuan komunikasi untuk mentransformasikan kebijakan pemerintah hingga sampai ke masyarakat sangat penting.

“Kalau kita tidak memanfaatkan pakar komunikasi, mungkin akan susah,” ujar Doni Monardo.

Webinar yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti ini menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Motivator Nasional Aqua Dwipayana dan Relawan Gugus Tugas Covid-19 Savero K. Dwipayana. Acara dipandu oleh moderator Dr. Hadi Suprapto Arifin, M.Si.*

The post Doni Monardo: Protokol Kesehatan Harga Mati appeared first on Universitas Padjadjaran.


UMKM Milik Perempuan Harus Terus Berkembang

$
0
0

Rilis

Suasana Webinar Pembukaan Program Inkubasi Bisnis UMKM Perempuan Jawa Barat 2020 yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan eksosistem kewirausahaan binaan Unpad The Local Enablers (TLE) dan Griya Busana Fesmus melalui aplikasi Google Meet, Selasa (30/6).*

[unpad.ac.id, 2/7/2020] Lembaga International Finance Corporation (IFC) menyebut, sebanyak 43% sektor UMKM formal di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Walau secara persentase terlihat signifikan, jika diukur menurut skala, UMKM perempuan masih tergolong kecil.

Guna mendongkrak UMKM perempuan, khususnya di Jawa Barat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan eksosistem kewirausahaan binaan Unpad The Local Enablers (TLE) dan Griya Busana Fesmus menginisiasi Program Inkubasi Bisnis UMKM Perempuan Jawa Barat 2020.

(baca juga: PHK Bukan Akhir Segalanya, Saatnya Jalani Ekosistem Baru yang Lebih Berkembang)

Program inkubasi ini merupakan implementasi dari Hibah Internal Unpad. Dosen FEB Unpad yang juga penggagas program inkubasi Dr. Imas Soemaryani, M.Si., mengatakan, program ini bertujuan mengakselerasi UMKM perempuan di Jawa Barat, terutama usaha yang bergerak di bidang food and beverage dan busana, agar siap bersaing di pasar global.

“Program inkubasi ini akan berlangsung setiap pekan selama kurang lebih 3 bulan ke depan,” tutur Dr. Imas saat membuka Webinar Pembukaan Program Inkubasi Bisnis UMKM Perempuan Jawa Barat 2020 melalui aplikasi Google Meet, Selasa (30/6).

Webinar ini sebagai titik awal program inkubasi. Sebanyak 50 perempuan pelaku UMKM se-Jawa Barat mengikuti program ini. Sebelum mengikuti program peserta diseleksi secara ketat.

Dr. Imas berharap, program inkubasi ini menjadi wadah baik untuk bertukar gagasan demi berkembangnya UMKM perempuan di Jawa Barat.

“Program ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para peserta yang lolos karena para peserta akan didampingi dan difasilitasi baik dalam segi materi maupun promosi usaha,” tambahnya.

(baca juga: Hindari Resesi, Pemerintah Genjot Pemulihan Ekonomi)

Webinar ini menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad yang juga penggagas TLE Dr. Dwi Purnomo, M.T., desainer Malik Moestaram, perwakilan Fesmus, serta perwakilan dari Shopee.

Malik Moestaram mendukung adanya program inkubasi ini. Ia berharap perkembangan UMKM dapat terukur sebelum dan sesudah mengikuti program ini.

Senada dengan Malik, Yogie Setiafriawan dari Fesmus menyampaikan program ini dapat membantu UMKM perempuan Jawa Barat dalam mempromosikan produk atau usahanya.

Terkait program ini, Dr. Dwi Purnomo menjelaskan secara umum kurikulum dan luaran yang akan diterima oleh para peserta dari awal sampai akhir program inkubasi.

“Kita semua akan sama-sama belajar dan berproses untuk mengakselerasi UMKM, akan ada indikator terukur setiap quarter sehingga dapat disesuaikan pendekatan dan metode seperti apa yang akan diberikan khususnya dalam pengembangan model bisnis UMKM perempuan Jawa Barat,” ujarnya.(art)*

The post UMKM Milik Perempuan Harus Terus Berkembang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bantu Penanganan Covid-19, Bank Mandiri Sumbang APD ke Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Bank Mandiri

Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjadjaran Diana Sari, PhD, didamping Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti secara simbolis menerima bantuan APD dari Regional CEO Bank Mandiri Region VI Jawa Barat Sulaeman di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (2/7). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 2/7/2020] Untuk mendukung aktivitas penanganan Covid-19 di lingkungan kampus, Bank Mandiri memberikan bantuan sarana peningkatan kesehatan kepada Universitas Padjadjaran. Penyerahan dilakukan di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (2/7).

Bantuan diberikan secara simbolis oleh Regional CEO Bank Mandiri Region VI Jawa Barat Sulaeman kepada Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari, PhD. Penyerahan bantuan juga disaksikan langsung Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti. Bantuan sarana kesehatan yang diberikan Bank Mandiri berupa 239 buah Alat Pelindung Diri (APD) dan uang tunai sebesar Rp 20 juta.*

The post Bantu Penanganan Covid-19, Bank Mandiri Sumbang APD ke Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini Tips Siapkan Mental Hadapi UTBK

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

UTBK

Ilustrasi pelaksanaan UTBK di Unpad tahun 2018. (Foto: Tedi Yusup)*

 

[unpad.ac.id, 3/7/2020] Sejumlah peserta akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) mulai Minggu (5/7) hingga 14 Juli, serta tahap II pada 20 hingga 29 Juli 2020. Selain kesehatan fisik yang prima, peserta juga perlu menyiapkan mental untuk bisa mengikuti UTBK dengan lancar.

Kepala Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Dr. Surya Cahyadi, M.Psi., mengatakan bahwa saat menghadapi ujian, peserta perlu mengelola stres dengan baik agar tidak berdampak pada munculnya berbagai permasalahan psikologis.

(baca juga: Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad)

“Stres perlu dikelola dengan baik, dengan cara mengatasi permasalahan yang menjadi sumber penyebab stres dan mengelola perasaan tidak nyaman yang muncul,” kata Dr. Surya saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik (KKP) Unpad, Jumat (3/7).

Dijelaskan Dr. Surya, pada dasarnya stres atau perasaan tertekan  lumrah muncul saat akan menghadapi ujian. Stres biasanya muncul karena takut mengalami kegagalan. Baik karena kurangnya penguasaan materi, ketatnya persaingan, atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan terjadi.

“Sebenarnya, dalam tingkat yang rendah, kondisi tersebut dapat menguntungkan atau bahkan dapat dikatakan sehat karena dapat memotivasi kita untuk lebih tekun dalam belajar. Namun, jika berlebihan, maka dapat menyebabkan munculnya permasalahan psikologis, seperti gelisah, kecemasan, dan sulit konsentrasi,” ujarnya.

Untuk dapat mengelola stres dengan baik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Di antaranya adalah belajar dengan baik agar dapat menguasai materi, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menyelesaikan permasalahan yang dapat mengganggu proses belajar, serta fokus pada aktivitas dan materi yang dipelajari dengan tidak banyak memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi.

Dr. Surya juga mengatakan perlunya upaya mengenali diri agar tidak memaksakan di luar batas kemampuan yang dimiliki.  Selain itu, istirahat juga diperlukan agar tubuh dan pikiran tidak lelah.

“Belajar terus-menerus akan membuat lelah tubuh dan pikiran kita sehingga ketahanan psikis kita pun menjadi berkurang. Hal ini akan membuat kita rentan terhadap stres. Mengelola istirahat dengan baik, seperti jeda untuk olahraga ringan atau tidur yang cukup dapat menyegarkan kembali tenaga dan pikiran,” tutur Dr. Surya.

Berbagi cerita dengan orang lain mengenai pemikiran, perasaan, dan permasalahan yang dihadapi juga akan membuat diri merasa lebih nyaman. Selain itu, memanjatkan doa kepada Tuhan akan dapat memberi kekuatan moral tersendiri yang akan membuat perasaan menjadi lebih tenang dalam menghadapi ujian.

Selain itu, faktor lingkungan, khususnya keluarga dan teman juga berperan penting dalam kelancaran ujian. Keluarga dan teman perlu menghargai dan memberi dukungan kepada para peserta ujian.

“Hal ini dapat dilakukan mulai dari memberi keleluasaan dan tidak mengganggu mereka ketika belajar, hingga memberi bantuan ketika mereka mengalami kesulitan baik terkait materi pelajaran atau setidaknya bersedia menjadi ‘teman curhat’ yang baik bagi mereka,” ujar Dr. Surya.

Lebih lanjut Dr. Surya mengatakan, persiapan yang matang akan membuat peserta optimistis dan percaya diri sehingga tenang dalam melaksanakan ujian. Saat melaksanakan ujian juga perlu mengelola pikiran dan perasaan. Upayakan untuk tidak  memikirkan hal lain di luar soal ujian  yang akan mengurangi konsentrasi sekaligus membuat gelisah.

“Ketika mengalami permasalahan teknis dalam pelaksanaan ujian, juga upayakan untuk tetap tenang dan mintalah bantuan kepada pengawas jika diperlukan,” pesan Dr. Surya.

Ujian Saat Pandemi

Dr. Surya mengatakan, ada perbedaan situasi saat pandemi yang dapat berdampak psikologis pada peserta ujian. Perasaan takut tertular atau curiga terhadap orang lain yang akan menularkan virus, baik selama di perjalanan maupun di lokasi ujian, dapat menjadi stres tersendiri yang bisa mengganggu konsentrasi ketika mengerjakan ujian.

“Oleh karena itu, kita perlu membangun kepercayaan kepada orang lain bahwa mereka juga tentunya akan menjaga diri sama seperti kita. Patuhi protokol kesehatan yang berlaku sehingga kita tetap merasa tenang dalam menghadapi ujian,” pesannya.(arm)*

The post Ini Tips Siapkan Mental Hadapi UTBK appeared first on Universitas Padjadjaran.

Akademisi Kaji Urgensi RUU Bumdes

$
0
0

Rilis: FH Unpad

RUU Bumdes

Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 3/7/2020] Pemerintah sedang menggodok Rancangan Undang-undang (RUU) Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sejumlah akademisi menilai, adanya regulasi yang mengatur tentang Bumdes merupakan hal yang tepat.

Menurut Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Dr. Isis Ikhwansyah, M.H., CN, pengaturan Bumdes sebagai badan usaha berbentuk badan hukum yang dinyatakan secara eksplisit oleh UU merupakan sikap yang tepat. Status ini akan berkaitan erat dengan tanggung jawab organ Bumdes.

“RUU Bumdes hendaknya memuat kewenangan mengurus dan memutus, sehingga dalam hal terjadi kelalaian yang menyebabkan kerugian, dapat diketahui secara tegas siapa yang harus bertanggung jawab,” ujar Dr. Isis dalam Diskusi Kelompok Terpumpun “Uji Sahih RUU Bumdes”, Kamis (2/7).

(baca juga: BUMN Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)

Dr. Isis berpendapat, penyeragaman pendirian Bumdes juga harus ditegaskan. Penegasan ini disebabkan adanya perbedaan di tataran praktis. Di satu sisi, terdapat Bumdes yang hanya didirikan melalui Perdes, ada pula yang memperoleh penetapan dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

“Bumdes merupakan badan yang dimiliki badan hukum publik, yakni desa. Akan tetapi dalam menjalankan usahanya bergerak di ranah privat. Oleh sebab itu, Bumdes memerlukan adanya penetapan dari Kemenkumham,” kata Dr. Isis.

Dosen Fakultas Peternakan Unpad Dr. Ir. Rochadi Tawaf, M.Sc., menjelaskan, saat ini belum dilakukan proses pemetaan, verifikasi, hingga standardisasi organisasi Bumdes di seluruh wilayah Indonesia. Padahal, secara hakikat, Bumdes merupakan representasi negara.

Karena itu, Dr. Rochadi mengungkapkan, RUU Bumdes harus mampu mengakomodasi dan mencerminkan transformasi Bumdes hingga 30 tahun mendatang.

(baca juga: Menguatkan Desa dengan Teknologi Digital)

“Bumdes dapat memberikan kontribusi pendapatan secara nasional. Bumdes juga harus mampu berdaya saing mensejahterakan masyarakat desa,” kata Dr. Rochadi.

Sementara itu, akademisi dari IPB University Dr. Ir. Lukman M. Baga, mengatakan, Bumdes memiliki peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan umum, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945. Walakin, pengaturannya dalam Undang-Undang Desa hanya dimuat dalam 3 pasal dan masih bersifat mendasar serta terlalu umum.

“Dalam tataran praktis, ketiadaan norma mengenai status badan hukum Bumdes, pengelolaan dan tata kelola, kapasitas sumber daya manusia, modal dan kerja sama, membuat sebagian besar Bumdes tidak dapat mempertahankan eksistensinya,” tutur Lukman.

Adanya RUU ini diharapkan dapat menjadi norma hukum yang mengatur secara khusus mengenai Bumdes. Nantinya, RUU Bumdes akan terdiri dari 10 bab dan 52 pasal yang memuat ketentuan umum, azas dan tujuan, kelembagaan, pengelolaan, tata kelola, pendampingan, kepailitan, pembubaran,  ketentuan peralihan, serta ketentuan penutup.

Diskusi ini digelar atas kerja sama Fakultas Hukum Unpad dengan Panitia Perancang Undang-undang (PPUU) Dewan Perwakilan Daerah RI.(art)*

The post Akademisi Kaji Urgensi RUU Bumdes appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bupati Sumedang Apresiasi Kesiapan Penyelenggaraan UTBK di Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

UTBK

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, memberikan penjelasan seputar kesiapan Unpad dalam melaksanakan UTBK kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di salah satu lokasi ujian di kampus Fakultas Keperawatan Unpad, Jatinangor, Sabtu (4/7). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 4/7/2020] Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sabtu (4/7). Kunjungan dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan Unpad dalam melaksanakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar mulai Minggu (5/7).

“Kami ingin memastikan UTBK di Unpad sudah matang protokol kesehatannya, supaya Sumedang tetap terkendali Covid-19, tidak ada lagi klaster baru,” ujar Dony.

(baca juga: Ini Tips Siapkan Mental Hadapi UTBK)

Bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sumedang, Dony diterima secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaaan Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Prof. Yanyan Mochamad Yani, serta sejumlah direktur. Penerimaan bertempat di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Dony mengatakan, pelaksanaan UTBK di kampus Unpad diharapkan sudah memperhitungkan risiko yang akan terjadi. Tidak hanya kesiapan sarana dan pengetatan protokol kesehatan, juga kesiapan antisipasi yang dilakukan apabila ditemukan terduga Covid-19.

Karena itu, lanjut alumnus program Doktor Ilmu Akuntansi Unpad, pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan semua pihak. Mulai dari universitas, Pemerintah Provinsi, perangkat desa, hingga sejumlah pengusaha hotel dan restoran untuk mengantisipasi masuknya peserta UTBK dari kota lain.

“Kami gerakkan semua pihak, agar semua sadar bahwa UTBK ini jangan sampai menjadi klaster baru,” tuturnya.

Ia pun mengapresiasi langkah Unpad yang mengaplikasikan sistem pencegahan dini Covid-19 untuk peserta UTBK. Melalui Aplikasi Mawas Diri (Amari) Covid-19 UTBK maupun online short course di laman mooc.live.unpad.ac.id, diharapkan menjadi sarana efektif untuk mengecek kondisi peserta maupun pengantar yang akan masuk ke kampus Unpad.

(baca juga: Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad)

“Sekarang, orang itu harus punya diari, sehingga kalau sesuatu terjadi tinggal lihat diarinya. Mudah untuk melakukan pelacakan,” kata Dony.

Sementara itu, Prof. Arief menjelaskan mengenai kesiapan Unpad dalam melaksanakan UTBK.  Terkait antisipasi terduga Covid-19, Unpad sudah menyiapkan tenaga kesehatan yang berjaga di dalam kampus. Koordinasi juga sudah dilakukan dengan puskesmas terkait.

“Kalau ada kecurigaan Covid-19, kita segera lakukan pemeriksaan detail, baik tes swab ataupun rapid. Kalau dirasa ada mencurigakan, kami akan laporkan kepada pemerintah daerah,” ujar Prof. Arief.

Sesuai dengan protokol pemerintah pusat, apabila ditemukan ada terduga atau terdiagnosis Covid-19, maka ujian akan dihentikan, diisolasi, dan ditangani sebagai pasien Covid-19 sampai menunggu keputusan berikutnya. Peserta tersebut dapat mengikuti ujian kembali pada masa UTBK tahap kedua.

“Tetapi belum tentu dilakukan di Unpad (ujiannya),” tambahnya.

Peserta UTBK di Unpad sendiri sebagian besar berasal dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung. Bagi peserta UTBK di Unpad yang berasal dari luar Jawa Barat, ataupun kawasan yang belum aman dari Covid-19, panitia pusat sudah merelokasi ujian menjadi di wilayahnya masing-masing.*

The post Bupati Sumedang Apresiasi Kesiapan Penyelenggaraan UTBK di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Cegah Klaster Baru Covid-19, Pelaksanaan UTBK di Unpad Optimalkan Protokol Kesehatan

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

UTBK

Suasana hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Minggu (5/7). Pelaksanaan UTBK di Unpad dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 5/7/2020] Universitas Padjadjaran menjadi salah satu penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap I mulai Minggu (5/7) hingga Selasa (14/7). Pelaksanaan UTBK di kampus Jatinangor dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Koordinator pelaksana UTBK Unpad drg. Dani Rizali Firman mengatakan, sebanyak 11. 016 peserta melaksanakan UTBK di kampus Unpad. Dalam satu hari, pelaksanaan UTBK digelar 2 sesi. Setiap sesi diikuti oleh 565 peserta. Sesi pertama dimulai pada pukul 09.00 – 11.15 WIB, sedangkan sesi kedua dimulai pada pukul 14.00 – 16.15 WIB.

Menurut Dani, pelaksanaan UTBK yang digelar 2 sesi per hari dilakukan sebagai penerapan dari protokol kesehatan UTBK. “Kita perlu mendisinfeksi ruangan, sehingga dalam satu hari finalnya hanya 2 sesi UTBK,” katanya.

Pelaksanaan UTBK sendiri dilakukan di laboratorium komputer yang ada di 9 gedung di kampus Jatinangor. Setiap lab, kata Dani, memiliki kapasitas hanya 50% dari kapasitas normal.

“Dibuat jarak, jadi setiap peserta ada jarak satu komputer kosong, baru ada peserta lainnya. Mengingat ada protokol kesehatan juga,” tambahnya.

Petugas Resimen Mahasiswa Unpad mengecek suhu tubuh peserta sebelum memasuki gedung ujian. (Foto: Dadan Triawan)*

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang juga Ketua Pusat UTBK Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, jumlah peserta yang melaksanakan ujian di kampus Unpad terdiri terdiri dari 10.735 peserta asal Jawa Barat, serta 281 peserta  asal luar Jawa Barat.

Mengantisipasi munculnya klaster baru Covid-19 di Jawa Barat, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sudah merelokasi peserta dari luar Jawa Barat untuk melakukan ujian di kota asal. “Bagi peserta dari daerah yang merah bahkan hitam, itu direlokasi untuk tidak usah datang ke Sumedang. Mereka cukup ujian di tempat asal,” kata Prof. Arief.

Karena itu, peserta diwajibkan mencetak ulang kartu peserta UTBK di portal LTMPT. Pada kartu peserta yang baru, peserta dari luar kota akan direlokasi untuk ujian di kota asalnya.

Selain itu, bagi peserta yang tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19, panitia Unpad akan melakukan isolasi dan pemeriksaan intensif untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkena Covid-19.

“Apabila nanti ada permasalahan, maka akan kami tangani bersama pemerintah daerah sebagai tersangka Covid,” tambahnya.

Dani kembali mengingatkan peserta untuk membawa peralatan pribadi wajib saat UTBK, antara lain alat tulis pribadi, kartu peserta, kartu identitas, fotokopi ijazah dilegalisasi atau surat keterangan lulus, hingga peralatan yang sesuai protokol kesehatan Covid-19 seperti mengenakan masker dan masker cadangan, penyanitasi tangan (hand sanitizer), tisu basah, makanan dan minuman pribadi, serta alat ibadah pribadi.

Peserta juga diwajibkan mengisi Aplikasi Mawas Diri (Amari) Covid-19 dan mengikuti online short course literasi pencegahan dan pengendalian Covid-19.*

The post Cegah Klaster Baru Covid-19, Pelaksanaan UTBK di Unpad Optimalkan Protokol Kesehatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Paten Jadi Indikator Aktifnya Negara Hasilkan Inovasi

$
0
0

Rilis: FH Unpad

paten

 

[unpad.ac.id, 6/7/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, paten merupakan instrumen penting untuk melindungi aktivitas inovasi dalam perekonomian modern.

“Riset dan inovasi menjadi satu kesatuan, penting sekali dalam rangka menghasilkan sebanyak-banyaknya paten,” kata Rektor saat menjadi pembicara kunci dalam webinar “Langkah Strategis Perolehan dan Perlindungan Paten Bidang Vaksin dan Farmasi di Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian”, Kamis (2/7).

Rektor mengungkapkan, pemanfaatan paten tersebut akan mengakselerasi perekonomian, jika pemanfaatannya lewat kebijakan perlindungan yang tepat. Karena itu, kebijakan paten sangat diperlukan untuk menciptakan iklim kondusif dalam kegiatan riset dan menemukan beragam temuan/inovasi.

Di sisi lain, paten bisa menjadi indikator dari bekerjanya sistem inovasi nasional di suatu negara. Jumlah paten dan pemanfaatannya dapat menggambarkan tinggi rendahnya aktivitas riset dan inovasi di perguruan tinggi maupun lembaga penelitian di suatu negara.

Mewujudkan iklim kondusif untuk aktivitas penelitian hingga perolehan paten di perguruan tinggi dinilai strategis. Rektor melanjutkan saat ini banyak inovasi produk yang sudah dihasilkan perguruan tinggi untuk menangani pandemi Covid-19.

“Paten tersebut harus dikejar atas hasil temuan riset  tersebut dan dilindungi,” kata Rektor.

Webinar yang digelar oleh Fakultas Hukum Unpad bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni Notariat Unpad (Ikano Unpad) ini juga menghadirkan pembicara kunci Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Swiss, Duta Besar Hasan Kleib. Dalam paparannya, Hasan Kleib mengatakan, sistem paten pada intinya dimaksudkan untuk mendorong inovasi. Tidak hanya mendorong, paten juga memfasilitasi bagaimana inovasi tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Dekan FH Unpad Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LL.M, mengatakan, webinar ini bertujuan memberikan pengarahan terkait program riset dan perolehan paten untuk para peneliti.

“Para peneliti dapat menghasilkan riset dan penelitian yang diinisiasi dengan Regulasi dan Aplikasi Kekayaan Intelektual (RAKI), serta harapan di mana transfer keilmuan tidak hanya pada FH, melakukan pada seluruh fakultas yang dapat menghasilkan invensi,” papar Prof. An An dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Webinar ini menghadirkan 7 narasumber, antara lain Dirjen Dirjen Penyelenggara Pos & Informatika (PPI) Kominfo yang juga Guru Besar FH Unpad Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H., FCB.Arb., Guru Besar Farmakologi & Farmasi Klinik Unpad Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dan Direktur Paten Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI Dede Mia Yusanti,

Pembicara selanjutnya, Diplomat Kementerian Luar Negeri RI Erik Mangajaya, Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan, Guru Besar Emeritus Fakultas Farmasi Unpad Prof. Dr. Sidik, Apt., serta Notaris dan anggota Dewan Kajian Keilmuan Ikano Unpad Dr. I. Made Pria Dharsana, M.Hum., Webinar dipandu oleh moderator Dosen FH Unpad Dr. Tasya Safiranita Ramli, S.H., M.H.(art)*

The post Paten Jadi Indikator Aktifnya Negara Hasilkan Inovasi appeared first on Universitas Padjadjaran.


Psikolog Pendidikan Unpad Bagikan Tips Tingkatkan Prestasi Siswa Selama Pembelajaran Daring

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Tim dosen dari Departemen Psikologi Pendidikan Universitas Padjadjaran mempresentasikan hasil penelitiannya terkait upaya meningkatkan kemampuan penyesuaian akademik siswa selama pembelajaran daring dalam gelar wicara daring, Minggu (5/7).*

[unpad.ac.id, 6/7/2020] Pandemi Covid-19 yang telah mendera sejak awal Maret lalu memaksa para siswa untuk melaksanakan proses belajar di rumah. Kondisi ini ternyata berdampak pada kemampuan akademik siswa. Butuh strategi tertentu bagi para siswa untuk melakukan penyesuaian dalam menghadapi sistem pembelajaran daring.

Kondisi ini menjadi bahan penelitian oleh sejumlah dosen di Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Tim tersebut beranggotakan Rasni Adha Yuanita, M.Si., Psikolog; Erna Susiati, M.Si., Psikolog; Puspita Adhi Kusma, M.Psi., Psikolog,; Fitriani Yustikasari Lubis, M.Si., Psikolog; serta Miryam Wedaswari, M.Psi., Psikolog.

(baca juga: Membangun Kembali Pendidikan yang Terdampak Akibat Coronavirus)

Rasni menjelaskan, ada banyak keluhan yang muncul dari para siswa maupun orangtua selama proses pembelajaran daring dilakukan. Keluhan tersebut disampaikan para orangtua, siswa, maupun guru melalui layanan konseling dengan tim Psikologi Unpad. Berbagai masalah ini kemudian mendorong para dosen untuk melakukan penelitian secara empiris.

“Ketidakoptimalan dalam proses belajar bisa dibayangkan hasilnya juga tentu tidak optimal. Karena itu, kita coba melakukan penelitian,” ujar Rasni saat menyampaikan hasil penelitian dalam Gelar Wicara daring “Kiat-kiat Meningkatkan Kemampuan Akademik Siswa Selama Pembelajaran Online”, Minggu (5/7).

Erna mengungkapkan, sebanyak 1.403 responden dari 21 provinsi di Indonesia menjadi obyek penelitian ini. Penelitian menggunakan kuesioner daring yang disebar secara acak melalui jejaring media sosial selama tanggal 6 – 12 Mei 2020.

“Kalau dilihat sebaran dari jenjang pendidikannya, responden dari jenjang SMP sebanyak 753 orang. Kalau SMA sebanyak 351 responden, dan untuk perguruan tinggi sebanyak 299 reponden,” kata Erna.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan profil kemampuan penyesuaian akademik dari responden kelompok SMP dengan responden kelompok SMA dan mahasiswa. Puspita memaparkan, penyesuaian akademik yang dimaksud adalah kemampuan pelajar dalam menyesuaikan dan menghandel terhadap beragam permasalahan untuk beradaptasi dengan kondisi akademik.

Analisis profil tersebut menggunakan tiga domain penyesuaian akademik, yaitu gaya hidup akademik, prestasi akademik, dan motivasi akademik. Domain gaya hidup adalah bagaimana pelajar bisa menyesuaikan diri dengan perannya sebagai pelajar. Domain ini akan menganalisis kemampuan siswa dalam beradaptasi dengan pola pembelajaran daring.

Domain prestasi akademik menyasar pada proses adaptasi pelajar sehingga bisa mencapai performa maksimal akademiknya. Sementara domain motivasi akademik menyasar pada adaptasi pelajar untuk melanjutkan dan menyelesaikan semua aktivitas akademik.

Terkait perbedaan profil tersebut, Puspita menjelaskan hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berdasarkan data responden, panduan tugas yang jelas menjadi satu-satunya faktor pengaruh penyesuaian akademik bagi kelompok SMA dan mahasiswa.

“Menurut mereka (kelompok SMA dan mahasiswa), selama instruksi itu jelas, mereka tahu apa yang harus dikerjakan, bisa menunjang kemampuan akademiknya,” jelas Puspita.

Kelompok SMP memiliki faktor penyesuaian yang banyak. Secara umum, selain panduan tugas yang jelas, faktor selanjutnya yaitu ketersediaan sarana prasarana, serta beban tugas yang moderat. Hal ini disebabkan kelompok SMP masih bersifat transisi antara peralihan dari pembelajaran dasar ke tingkat menengah.

Sementara itu Fitriani menjelaskan, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan prestasi selama pembelajaran daring. Diakui, ada perbedaan metode antara pembelajaran tatap muka dan daring.

Kejelasan panduan mengerjakan tugas, pengelolaan beban tugas, ketersediaan sarana dan prasarana, serta peran orang tua merupakan penentu untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.

Pengajar harus menyampaikan panduan tugas yang detail dan jelas, sehingga tidak ada lagi pertanyaan yang muncul dari pelajar. Idealnya, pemberian tugas dilakukan melalui diskusi tatap muka daring secara khusus. Selain itu, tugas harus dilakukan pembahasan oleh guru.

“Jangan berpikir bahwa kayaknya anak-anak sudah tahu, karena kenyataannya banyak komentar dari siswa bahwa banyak yang tidak mengerti tugasnya,” kata Fitriani.

Penentu yang lebih penting adalah peran orangtua. Khusus kelompok SMP, orangtua harus berperan mendampingi siswa, bukan sekadar mengajarkan. Orangtua juga harus memastikan siswa SMP paham. Jika tidak paham, orangtua bisa mencari upaya untuk membantunya paham.

Di akhir, Miryam menjelaskan, untuk mengoptimalkan motivasi intrinsik siswa, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan. Ciptakan kolaborasi antar siswa untuk menetapkan tujuan bersama, menyediakan waktu bagi siswa untuk mengobrol dengan temannya, berikan umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan, serta tawarkan tantangan tugas yang tingkat kesulitasnnya memadai tetapi bisa ditaklukkan oleh siswa.*

The post Psikolog Pendidikan Unpad Bagikan Tips Tingkatkan Prestasi Siswa Selama Pembelajaran Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

PPK Unpad Bersama Pusat Karier Perguruan Tinggi se-Indonesia Luncurkan Bursa Kerja Virtual

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Suasana peluncuran “National Virtual Career Fair (NVCF) 2020”, pada Sabtu (4/7) lalu.*

[unpad.ac.id, 6/7/2020] Pusat Pengembangan Karier (PPK) Universitas Padjadjaran bersama pusat karier dari perguruan tinggi lain di Indonesia berinisiatif menggelar program bursa kerja virtual. Program ini diharapkan memberikan solusi terhadap para alumni perguruan tinggi untuk bisa terserap di dunia kerja maupun usaha meski pandemi Covid-19 melanda.

Kepala PPK Unpad, Dr. Rosaria Mita Amalia, M.Hum., menjelaskan, bursa kerja virtual merupakan upaya bagi pusat karier perguruan tinggi untuk tetap mempersiapkan karier sekaligus memberikan peluang karier bagi lulusan perguruan tinggi. Untuk menguatkan inisiasi ini, telah dibentuk konsorsium pusat karier perguruan tinggi seluruh Indonesia dengan anggota mencapai 100 pusat karier.

“Untuk mempermudah mekanisme organisasi, dibentuklah suatu council terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh ECC Pusat Karier Fakultas Teknik UGM dengan ketua Nurhadi Irbath selaku CEO dari ECC,” kata Dr. Rosaria, Senin (5/7).

Diharapkan, bursa kerja virtual menjadi solusi informasi karier bagi para lulusan. Meskipun sektor industri dan perekonomian mengalami kelesuan akibat pandemi, lulusan masih memiliki kesempatan untuk mendapat peluang kariernya.

Tentunya, lanjut Dr. Rosaria, bursa kerja virtual mengedepankan kemampuan teknologi informasi. Proses pengajuan lamaran hingga wawancara akan dilakukan secara daring, sehingga kandidat dan pengguna tidak harus bertemu secara fisik.

“Diharapkan kegiatan ini akan menjadi solusi sekaligus memudahkan para kandidat untuk tetap mendapatkan peluang karier di masa pandemi ini,” pungkas Dr. Rosaria.

Sejak Mei 2020, konsorsium rutin menggelar sejumlah webinar karier dengan menghadirkan praktisi dari perusahaan. Sasaran webinar ini adalah mahasiswa dan alumni dari perguruan tinggi anggota konsorsium.

Inisiasi untuk menggelar bursa kerja virtual semakin menguat setelah mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI. Bursa kerja virtual pun resmi diluncurkan dengan nama program “National Virtual Career Fair (NVCF) 2020”, pada Sabtu (4/7) lalu. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti Prof. Aris Djunaidi berkesempatan membuka acara ini.

Direktur Jenderal Dikti Prof. Nizam, PhD, mengatakan, bursa kerja virtual adalah cara baru untuk menghubungkan lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja, terlebih di masa pandemi saat ini. Program ini akan menyeleksi talenta terbaik untuk tetap bisa berkarier di dunia kerja.

Kegiatan NVCF 2020 diisi dengan pemberian motivasi dari Advisor Council of NVCF 2020 Ahmad Yuniarto. Selain menggelar bursa kerja, digelar diskusi panel yang diisi perwakilan dari sejumlah perusahaan Marck Sharp Dohme, Bank Central Asia, Sinarmas Mining, Bank Danamon, dan Astra Daihatsu Motor.

Dalam kegiatan ini turut dihadirkan inisiator kegiatan ini bapak Nurhadi Irbath dari ECC UGM yang menjelaskan mengenai segmen Battle of Destiny yang termasuk ke dalam rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di bulan Juli 2020.*

The post PPK Unpad Bersama Pusat Karier Perguruan Tinggi se-Indonesia Luncurkan Bursa Kerja Virtual appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kembali Akurat, Prediksi Statiskawan Unpad Tentang Angka Kasus Positif Covid-19

$
0
0

Rilis

Covid-19

Petugas Resimen Mahasiswa Unpad mengecek suhu tubuh peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebelum memasuki gedung ujian, Minggu (5/7). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 7/7/2020] Pemerintah telah mengumumkan total kasus positif Covid-19 per 4 Juli sebanyak 62.142 orang. Walaupun Indonesia sudah mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di beberapa wilayah guna memulihkan perekonomian, angka kasus positif ternyata masih tinggi.

Beberapa wilayah sudah dinyatakan masuk ke dalam zona aman, dalam arti tidak ada klaster baru penambahan kasus Covid-19 selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dijalankan. Namun, klaster kembali muncul tatkala PSBB berakhir.

Jika melihat angka total kasus positif Covid-19, hal ini kembali sesuai dengan prediksi yang dilakukan Statistikawan Universitas Padjadjaran Yuyun Hidayat, PhD. Dalam kurun waktu 28 Juni – 4 Juli, prediksi total kasus yang dilakukan Yuyun dan tim berada di rentang 58.758 – 65.162. Prediksi ini ternyata akurat dengan data total kasus positif Covid-19 pada 4 Juli, yaitu 62.142.

Selain kasus positif, prediksi kasus aktif untuk periode tersebut juga akurat. Secara aktual, angka kasus aktif per 28 Juni – 4 Juli berada di angka 30.834. Sementara prediksi yang dihasilkan Yuyun dan tim berada pada rentang 25.596 – 36.424.

Setidaknya, sudah 5 kali prediksi yang dihasilkan Yuyun dan tim akurat dalam menyampaikan data kasus positif Covid maupun kasus aktif. Prediksi yang dilakukan menggunakan model auto-regresif modifikasi (modified auto-regressive).

Model komputasi ini semata memberikan gambaran mengenai angka kasus Covid di Indonesia. Tentu jika penerapan AKB tetap mematuhi protokol kesehatan, angka kasus Covid di Indonesia tidak signifikan meningkat.

“Tidak ada perubahan perilaku masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal ini terekam dalam model autoregresif yang saya dan tim lakukan,” kata Yuyun.

Karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah pencegahan. Prediksi statistikawan bisa menjadi acuan untuk mengambil kebijakan yang tepat. Jika tidak, peningkatan kasus Covid-19 akan mudah terjadi, Episentrum baru bisa saja bermunculan.

Yuyun dan tim sendiri sudah melakukan prediksi kasus positif Covid-19 akan meningkat di angka 68.704 – 75.772 untuk tanggal 5 – 12 Juli dan 76.140 – 91.194 untuk 12 – 18 Juli. Prediksi ini bisa saja kembali benar, jika masyarakat tetap abai dengan protokol kesehatan. Haruskah Indonesia mencapai angka tersebut? (arm)*

The post Kembali Akurat, Prediksi Statiskawan Unpad Tentang Angka Kasus Positif Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dorong Pelaku Usaha Bertahan di Tengah Covid-19, Akademisi Indonesia Sumbang Pemikiran

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

covid-19

[unpad.ac.id, 7/7/2020] Deraan pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya aktivitas bisnis di berbagai sektor. Apalagi, pelaku usaha skala kecil merupakan kelompok yang paling terdampak akibat Covid-19. Perlu upaya bersama dalam mendorong usaha kecil bertahan dan kembali melakukan aktivitas produksinya.

Menurut Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Eliana Wulandari, M.M., menghadapi pandemi Covid-19, pelaku usaha sangat memerlukan penghubung antara produk dengan pasar. Ini bertujuan agar rantai pasok tetap berjalan dan tidak terjadi kelangkaan produk akibat berkurangnya modal pemilik usaha.

(baca juga: Menaikkan Nilai Jual Produk Usaha dengan Metode “Storytelling”)

Akademisi dari Politeknik Negeri Jakarta Dr. Sylvia Rozza menjelaskan, salah satu upaya pemulihan (recovery) dari bisnis yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 adalah penguatan promosi melalui iklan. Namun, persaingan tajam di masa normal baru memaksa promosi lebih masif dilakukan.

Menurut Sylvia, format iklan yang ampuh untuk situasi persaingan yang tajam adalah format oposisi. Format ini menyampaikan iklan dengan slogan yang kontras. Format ini dinilai lebih menarik, mudah diingat, dan lebih persuasif. “Format ini juga mudah dipahami dan punya selling power,” tambahnya.

Selain Eliana, webinar ini juga menghadirkan dua pembicara akademisi lainnya, yaitu Dr. Prita Prasetya (Universitas Prasetya Mulya) dan Ferry Tema Atmaja, M.Si., (Universitas Bengkulu).

Terkait acara ini, Unpad menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara seri webinar AACIM 2020. Seminar ini terdiri dari 6 rangkaian seminar daring yang dimulai sejak 20 Mei hingga 7 Juli 2020. Rata-rata peserta webinar mencapai 300 – 500 orang.

(baca juga: Platform Digital Jadi Peluang Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi)

Pelaksana seminar dari Unpad Prof. Dr. Yosini Deliana, M.S., menjelaskan, tujuan digelarnya seri webinar ini adalah memberikan kontribusi pemikiran bagi pelaku bisnis ataupun petani yang terdampak Covid-19.

“Karena bagi kami, petani adalah bagian terbesar dari usaha kecil yang secara langsung maupun tidak langsung terkena dampak Covid-19, sehingga kami merasa harus kontribusi dalam masalah tersebut,” tuturnya.

AACIM sendiri merupakan organisasi riset dan pemasaran kebijakan konsumen dan pemasaran yang terdiri dari komunitas peneliti Internasional, pendidik, profesional terkait, dan pemain industri yang didedikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan konsumen di kawasan Asia.

Adapun pembicara yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan yaitu pemerintah, industri, praktisi, akademisi dan pemerhati dalam bidang konsumen dan pemasaran. Institusi dalam negeri yang terlibat dalam rangkaian seminar ini adalah Fakultas Ekologi Manusia IPB, Sekolah Bisnis PPB,  BPKN, STIE Perbanas, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Padjadjaran.(ds/arm)*

The post Dorong Pelaku Usaha Bertahan di Tengah Covid-19, Akademisi Indonesia Sumbang Pemikiran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pusdi Inovasi Digital Unpad Terbitkan Majalah “Digits Insight”

$
0
0

Rilis: FEB Unpad

Digits Insight

Pusat Studi Inovasi Digital Universitas Padjadjaran menerbitkan edisi perdana majalah ilmiah Digits Insight, Selasa (30/6) lalu.*

[unpad.ac.id, 8/7/2020] Pusat Studi Inovasi Digital (Digits) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran menerbitkan edisi perdana majalah ilmiah “Digits Insight”, Selasa (30/6) lalu. Dikemas dengan bahasa populer yang berorientasikan riset, beragam artikel yang diterbitkan secara berkala ini diharapkan dapat menjembatani ikatan riset dan praktisi yang kuat.

Majalah digital ini bisa diakses secara gratis di laman Digits Unpad. Pada edisi perdana ini, “Digits Insight” mengusung tema Let’s Invoke Digital Innovation during this Pandemic.

Dampak Covid-19 telah nyata berimbas pada semua sektor, terutama perekonomian global. Di dalam “Digits Insight”, terdapat tulisan dengan persepsi dan kajian bagaimana pandemi memberikan tantangan dan kesempatan dalam pola pekerjaan, model bisnis, dan strategi transformasi digital dalam ragam sektor, seperti korporasi dan pendidikan tinggi.

Edisi perdana ini juga menampilkan tujuh artikel utama yang ditulis oleh para dosen FEB serta praktisi dari organisasi Financial Market Community. Mereka membahas tentang dampak Covid-19 terhadap cara orang bekerja, berkuliah, dan juga dampaknya terhadap keuangan perusahaan dan pribadi. Tentunya dilengkapi dengan berbagai saran dan cara-cara jitu untuk mengatasi masalah tersebut.

Terdapat juga berbagai artikel ringan dari redaksi “Digits Insight”, yang membahas tentang teknologi Virtual Reality, company profile Assetku, dan juga profile Folding@home, yaitu sebuah gerakan untuk memajukan pengetahuan dan penelitian dari protein folding yang memanfaatkan komputer rumah.

Majalah digital ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara akademisi dan masyarakat, serta tentunya menambah pengetahuan dan memberi saran, masukan, dan strategi jitu dalam menangani Covid-19 maupun menghadapi Normal Baru.

Majalah “Digits Insight” ditargetkan terbit secara konsisten tiga kali setahun dengan menyajikan hasil riset, ulasan praktisi, dan juga berbagai opini seputar inovasi digital. Sajian ini tentunya relevan dengan keadaan Indonesia dan dunia, saat ini.(arm)*

 

The post Pusdi Inovasi Digital Unpad Terbitkan Majalah “Digits Insight” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5604 articles
Browse latest View live