Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5529 articles
Browse latest View live

Kennedy, Gabungkan Keunikan Tas Batik dan Kelom Tasikmalaya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09/2015] Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) “Kennedy” siap tampil di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang. Sederet persiapan pun telah dilakukan oleh kelompok yang dibimbing oleh dosen pendamping Ilham Gemiharto, S.Sos., M.Si., ini .

Tim Kennedy, kiri ke kanan: (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Tim Kennedy, kiri ke kanan: Ria Kartika, Annisa Fadhillah, Mutia Rahmi, dan Renawati (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Kelompok yang diketuai Mutia Rahmi (prodi Ilmu Perpustakaan) dan beranggotakan Ria Kartika (prodi Manajemen Komunikasi), Annisa Fadhillah (prodi Manajemen Komunikasi), dan Renawati (prodi Kesejahteraan Sosial) ini menggabungkan dua produk kerajinan tangan asal Tasikmalaya, yakni tas batik dan kelom. Penggabungan tersebut bertujuan untuk lebih memopulerkan kelom di masyarakat, terutama perempuan muda.

“Kelom itu kami lihat masih terbatas penggunaannya, dan banyak orang yang tidak ‘pede’ memakainya karena bunyi. Dengan adanya tas dan kelom ini kelom bukan hanya sebagai sendal tapi bisa sebagai tas,” ujar Ria.

Ide awal penggabungan tas batik dan kelom ini dilakukan oleh Mutia. Keempatnya pun bermitra dengan perajin kelom di Tasikmalaya. Nama “Kennedy” sendiri merupakan akronim dari “Kelom Trendi”.

“Kita ingin kelom ini menjadi lebih trendi,” kata Ria.

Produk ini menggunakan bahan kulit sapi asli maupun kulit sintetis untuk bahan tasnya. Mereka juga memasukkan beberapa motif batik. Sementara, kelom sendiri terbuat dari kayu mahoni. “Dengan terbuat dari kayu, dapat juga menjadi alat untuk mencegah begal,” kata Mutia.

Sejak pertama diluncurkan pada Maret lalu, produk Kennedy mampu bersaing dan terjual sebanyak 68 buah. Produk ini juga laku dijual hingga negara Malaysia.

“Kita berjualan secara online dan dari beberapa pameran. Gubernur Jabar (Ahmad Heryawan) pun pernah mengapresiasi produk kami,” kata Ria.

kennedy2Apresiasi inilah yang menjadi semangat keempatnya untuk bertanding di Pimnas dengan nama kelompok “Kennedy: Upaya Meningkatkan Kapasitas Usaha Kecil pada Produk Kelom Menjadi Tas Berciri Etnis di Indonesia”. Selain mematangkan konsep presentasi, penampilan, dan poster, keempatnya juga mematangkan segi marketing dari “Kennedy”.

Walapun baru pertama kali ikut Pimnas, medali emas tetap menjadi target utama kelompok tersebut. Mutia mengungkapkan, dengan sering mengikuti di berbagai pameran berskala nasional menjadi kekuatan pendukung bagi kelompok Kennedy.

“Di Pimnas ini kita ingin menemukan solusi pemecahan masalah di masyarakat,” ujar Mutia saat ditanya mengenai pendapatnya terkait ajang Pimnas.*

poster pimnas final

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kennedy, Gabungkan Keunikan Tas Batik dan Kelom Tasikmalaya appeared first on Universitas Padjadjaran.


Lima Karya Mahasiswa FK Unpad Tampil pada Konferensi PPI di Korea

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09/2015] Sebanyak 5 makalah karya mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unpad yang tergabung dalam Kelompok Kegiatan Mahasiswa (KKM) Science and Research Center (SRC) terpilih untuk ditampilkan di Conference of Indonesian Student Association in Korea (CISAK) 5-6 September 2015 lalu. Acara ini digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan, diikuti oleh sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di berbagai negara di dunia.

Delegasi FK Unpad yang melakukan Presentasi Oral & Poster pada Conference of Indonesian Student Association in Korea (CISAK) 2015  di Daejeon, Korea Selatan *

Delegasi FK Unpad yang melakukan Presentasi Oral & Poster pada Conference of Indonesian Student Association in Korea (CISAK) 2015 di Daejeon, Korea Selatan *

“SRC mengirim beberapa paper. Alhamdulillah ternyata yang lolos itu ada 5 paper. Satu untuk oral 4 poster,” ungkap salah seorang mahasiswa delegasi FK Unpad, Aang Setiawan saat diwawancarai Humas Unpad, Rabu (16/09) di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat kampus Jatinangor.

Pembuatan paper sendiri dilakukan oleh tim yang terdiri dari tiga hingga empat mahasiswa. Satu tim boleh mengirimkan lebih dari satu makalah. “(Yang lolos) itu 4 tim. Jadi ada satu tim yang lolos dua paper, tim saya,” ungkap Aang.

Tim yang terdiri dari Aang Setiawan, Afandi Charles, Nessa Nuriftifa, dan Vera Amalia Lestari berhasil meloloskan makalahnya berjudul “Development of Monoclonal Antibody Anti-GD2 Madalities as Immunotherapy for Neuroblastoma High Risk Prognostik” untuk dipresentasikan secara oral. Dengan dosen pembmbing Edhyana K. S., dr., Ph.D, makalah ini dipesentasikan di Cluster Health & Pharmacy. Di cluster yang sama, tim ini pun berhasil meloloskan makalahnya untuk presentasi poster berjudul “Recombinant Subunit Vaccine as A Potential Dengue Vaccine in Preventing & Decreasing Dengue Infection (Literature Review) dengan dosen pembimbing Fathul Huda, dr., Ph.D.

Masih di cluster Healthcare & Pharmacy, tim yang terdiri dari Ulrike Panjaitan, Nunuy Nuraeni, dan Aghitsa H. M. Berhasil meloloskan makalahnya berjudul “Identification of Flavonoid in Aqueous Extraction of Leucaena Leucochephala Seeds as a Potential Adjuvant Therapy for Management DM Type 2 (Literatur Review)”, untuk presentasi poster. Selain itu, juga ada makalah berjudul “Personalized Anti TB Drugs” Based on Acetylator Status Detection in Urine by High Performance Liquid Chromatography Method (Literature Review)” karya Vera Dianwari, Suhendra Praptama, dan Alifah Taqiyyaa dibawah bimbingan M. Ghozali, dr., Ph.D untuk dipresentasikan melalui poster.

Sementara untuk cluster Food, Agricultur, & Fisheries, poster berjudul “Food Fortification as Prevention & Management Micronutrient Deficiency in Indonesia (Literatur Review)” dipresentasikan. Makalah ini disusun oleh Amilia, M. Ilman, Kartika, dengan dosen pembimbing Dr. Yana A. S., dr., SpPD-KP

Dalam kegiatan tersebut, para peserta bukan hanya melakukan presentasi oral atau poster, tetapi para peserta juga mendapatkan materi seminar dan melakukan city tour. Dengan mengikuti konferensi ini, banyak manfaat yang didapat oleh Aang. Diantaranya adalah sebagai media pembelajaran baginya dalam membuat makalah untuk ajang internasional, mendapat pengalaman presentasi di luar negeri, serta memperoleh ilmu baru dari para pembicara seminar.

Aang sendiri mengaku, alasan utama ia mengikuti konferensi ini adalah agar ia dapat belajar sebanyak mungkin, terutama mendapatkan pengalaman dalam berkompetisi. Aang mengungkapkan, KKM SRC yang diikutinya ini memang mengasah para anggotanya dalam membuat penelitian atau studi litelatur untuk kemudian dapat dikompetisikan. Kompetisi diikuti secara bertahap, mulai dari internal FK Unpad sendiri, nasional, kemudian internasional.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Lima Karya Mahasiswa FK Unpad Tampil pada Konferensi PPI di Korea appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kakecili, Ajarkan Anak Tanggung Jawab dan Cinta Lingkungan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/09/2015] Sebagai media edukasi anak-anak agar bisa lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Kalung Kecambah Cinta Lingkungan (Kakecili) bisa jadi pilihan. Melalui Kakecili, anak-anak dapat belajar untuk merawat tanaman dari benih hingga menjadi kecambah.

Tim Kakecili, kiri ke kanan Rakean Hafidz Suardaya, Rina Nurlina, Neneng Chulliyah, dan dosen pendamping Gema Wibawa Mukti, SP., MP *

Tim Kakecili, kiri ke kanan Rakean Hafidz Suardaya, Rina Nurlina, Neneng Chulliyah, dan dosen pendamping Gema Wibawa Mukti, SP., MP *

Berawal dari tugas mata kuliah media tanam di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad, Kakecili ternyata bisa membawa Neneng Chulliyah, Rina Nurlina, dan Rakean Hafidz Suardaya menjadi salah satu tim delegsi Unpad untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Halu Oleo Kendari, 5-9 Oktober 2015 mendatang. Tim ini juga dibimbing oleh Gema Wibawa Mukti, SP., MP dari Fakultas Pertanian Unpad selaku dosen pendamping.

“Setelah beres tugas, kenapa kita enggak coba bikin usaha saja, selagi ada Program Kreativitas Mahasiswa. Jadi kita bikin kelompok, lalu melakukan pengembangan ide,” ungkap Rina saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Dalam Kakecili ini, telah tertanam benih sayuran dengan media tanam rockwool. Anak-anak pun dilatih tanggung jawabnya dengan selalu menjaga media tanam ini agar tetap lembab dan tanamannya tidak rusak.

“Anak itu harus ngerawat benihnya sampai kecambah, minimal sampai 7 hari. Baru bisa pindah tanam ke pot,” ujar Rina.

Karena berbentuk kalung, maka si anak dapat membawa tanamannya ini kemanapun. Kalung pun sengaja didesain menarik, agar anak-anak menyukainya, tidak hanya bagi anak perempuan tapi juga laki-laki.

“Sebelumnya kami survei ke sekolah-sekolah, bentuknya apa. Dan ternyata banyak anak-anak yang lebih memilih binatang,” ungkap Rina. Mereka pun menggandeng pengrajin kayu di Bandung dalam proses produksi kalung ini.

Contoh Produk KakeciliHingga saat ini, sudah ratusan item yang terjual. Selain dijual secara online, Kakecili juga dijual di sejumlah sekolah di Bandung. Untuk penjualan di sekolah, tim terlebih dahulu melakukan penyuluhan dan pengenalan produk kepada para guru, untuk kemudian dikenalkan ke anak-anak. Di beberapa sekolah, Kakecili dititipkan di kantin sekolah.

“Responnya bagus, karena memang di sekolah mereka ada kurikulum tentang lingkungan hidup,” ungkap Rina.

Kakecili juga sudah terjual di beberapa kota di Indonesia, dan memiliki reseller di Batam, Padang, dan Madiun. “Semoga produk ini bisa berkembang, yang pasti lebih bermanfaat untuk orang-orang, pemasarannya juga ingin lebih dikembangkan lagi. Inginnya go international,” harap Rina.

Rina dan tim pun bertekad untuk melakukan yang terbaik di Pimnas nanti. Ditargetkan, emas dapat mereka peroleh di ajang ini.*

POSTER KAKECILI (KALUNG KECAMBAH CINTA LINGKUNGAN)

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Kakecili, Ajarkan Anak Tanggung Jawab dan Cinta Lingkungan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menyusul Statuta Unpad, Rektor Tetapkan Organisasi dan Tata Kerja Unpad yang Baru

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/09/2015] Pada momentum Dies Natalis ke-58 yang jatuh 11 September 2015, Universitas Padjadjaran secara resmi mengimplementasikan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) baru. Implementasi tersebut mengacu pada Peraturan Rektor Nomor 70 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., mengatakan, OTK baru ini tidak bisa dilepaskan dari proses penetapan Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum secara keseluruhan. Proses perubahan Unpad sebagai PTN BH sendiri merupakan mandat dari Pemerintah.

“Kalau kita pahami bersama, berbeda dengan 7 PTN Badan Hukum sebelumnya, Unpad bersama 3 PTN lainnya ditetapkan karena sudah memenuhi kriteria pemenuhan standar umum sebagai PTN Badan Hukum. Kita bukan apply, tapi negara yang menetapkan,” kata Rektor saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/09) sore.

Dengan penetapan tersebut, Rektor memandang ada 2 poin yang disampaikan pemerintah pada Unpad, yaitu sebagai apresiasi dan tugas. Untuk itu, agar peran PTN Badan Hukum ini dapat bergulir, Unpad harus punya beberapa perangkat yang bisa memfasilitasi pelaksanaan tugas sehingga kinerjanya mampu memenuhi target.

Dalam pelaksanaannya, urai Rektor, Unpad secara resmi menjadi PTN Badan Hukum melalui Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2014 pada Oktober 2014. Sembilan bulan sejak PP tersebut disahkan, statuta pelaksanaan Unpad sebagai PTN Badan Hukum resmi dikeluarkan Pemerintah melalui PP Nomor 51 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Padjadjaran pada Juli lalu.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, hal pertama yang dilakukan pasca keluarnya statuta tersebut ialah menyusun OTK. Pada 11 September 2015 lalu, OTK tersebut resmi disahkan oleh Rektor melalui Peraturan Rektor.

“Dengan OTK tersebut, kita sudah punya perangkat dasar hukum yang bisa dijadikan landasan memenuhi kebutuhan organisasi pengelola universitas,” kata Rektor.

Secara dasar, struktur OTK baru terlihat dari adanya pembentukan organisasi matriks pada tingkat Rektorat. Menurut Rektor, ada beberapa nomenklatur yang dibentuk untuk meningkatkan fungsi. Tujuannya ialah meningkatkan kinerja universitas.

“Ciri kekuatan khasnya (dalam OTK), memperkuat posisi fakultas. Fungsi-fungsi yang ada pada universitas ini lebih pada koordinatif dan fasilitatif,” terangnya.

Beberapa aspek yang diurai pada OTK baru, pimpinan universitas punya beberapa direktorat yang bertugas untuk menjalankan fungsi. Dalam dukungan administrasinya, direktorat dibantu oleh dua biro, yaitu Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Akademik.

Direktorat ini, menurut Rektor, dikepalai oleh seorang direktur berfungsi membawahi beberapa unit kerja. Rektor tidak lagi membawahi beberapa unit kerja, karena unit kerja bertanggung jawab penuh kepada Direktur. “Operasional itu akan lebih kuat,” kata Rektor.

proftrihanggonoachmad2Pada tingkat Wakil Rektor, bidang inovasi dan usaha menjadi bagian kerja dari Wakil Rektor III. Rektor menjelaskan, seiring berubahnya menjadi PTN Badan Hukum, aspek inovasi dan akademik enterprise ini menjadi penting dalam pengembangan kelembagaan. Berbagai produk pengembangan keilmuan harus memiliki hilirisasi. Hilirisasi juga tidak sekadar produk, namun ada unsur inovasinya.

“Kita ingin membangun akademik enterprise. Yang lebih penting, produk akademik ini punya kemanfaatan langsung. Jika ini terjadi, usaha akan muncul dengan sendirinya,” kata Rektor.

Dalam membangun kekuatan akademik sekaligus mewujudkan ciri khas OTK Unpad mendorong penguatan kelembagaan di fakultas. Saat ini, perangkat kelembagaan di fakultas meliputi departemen, program studi, pusat, studi, serta laboratorium.

“Direktorat nanti sifatnya fasilitatif, bagaimana dia bisa fasilitatif terhadap inovasi dosen-dosen ini untuk kepentingan akademik enterprise-nya. Kalau perlu nanti bisa kita bentuk unit-unit usaha untuk menerjemahkan ini,” jelasnya.

Pada OTK ini pula, Rektor menetapkan fungsi staf khusus Rektor. Seiring tantangan kelembagaan, masih banyak celah yang belum bisa terfasilitasi. Untuk itu, Rektor harus punya satu tim untuk mengisi celah tersebut. Staf khusus ini juga membantu berbagai fungsi koordinatif.

Sebagai implementasi awal pelaksanaan OTK baru, akan segera dilantik Direktur, Wakil Rektor, Staf Khusus, hingga anggota Senat Akademik. Tiga bulan dari pengangkatan Senat Akademik, kata Rektor, akan dilantik Majelis Wali Amanat dan Dewan Profesor.

Dengan adanya OTK baru ini, Rektor berharap Unpad bisa punya kapasitas yang makin kuat dari segi otonomi. “Itu diwujudkan dalam bentuk kinerja yang ekselen untuk bisa memberikan dampak yang lebih kuat pada masyarakat,” pungkas Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Menyusul Statuta Unpad, Rektor Tetapkan Organisasi dan Tata Kerja Unpad yang Baru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Potensi Maritim Sangat Besar, Siapkah Kita Mengubah Potensi Menjadi Realitas?

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/09/2015] Pada 2030 mendatang, dunia memperkirakan Indonesia akan masuk ke dalam 7 negara dengan perekonomian besar di dunia. Salah satu potensi market perekonomian terbesar di Indonesia ialah di sektor maritim. Sektor ini berpotensi kuat, mengingat 2/3 dari wilayah Indonesia adalah perairan.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Seminar Nasional “Pengelolaan Kawasan Pesisir untuk Pembangunan Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan di FPIK Unpad Jatinangor, Kamis (17/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti RI, Ir. Prakoso, MM., mengatakan, potensi tersebut perlu didukung kesiapan di berbagai sektor, seperti sumber daya manusia, iptek, dan infrastruktur.

“Siapkah SDM kita untuk menjadikan potensi tersebut menjadi realita? Siap juga tidak dari segi infrastruktur, finance dan manajemennya?” kata Prakoso saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Pengelolaan Kawasan Pesisir untuk Pembangunan Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan” di Aula Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan (FPIK) Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (17/09).

Seminar ini digelar oleh FPIK Unpad dalam rangka Dies Natalis ke-10 FPIK Unpad. Selain Prakoso, pembicara yang hadir yaitu Ir. Taufik Hidayat, MM., MEP (Kepala Bappeda Provinsi Lampung), Dr. Yan Megawandi, S.H., (Kepala Bappeda Provinis Bangka Belitung), Prof. Dr. Dulmiad Iriana (Guru Besar FPIK Unpad), serta para praktisi di bidang perikanan dan kelautan yang merupakan alumni FPIK Unpad.

Lebih lanjut Prakoso menuturkan, potensi maritim meliputi sektor perikanan tambak, perikanan budidaya, kelautan, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi, hingga pertambangan dan energi.

Pemanfaatan iptek berperan penting dalam pembangunan di sektor maritim. Perguruan Tinggi, kata Prakoso, perlu mendorong penyiapan Sumber Daya Manusia yang berbasis iptek. Penyiapan tersebut meliputi pendidikan dan pelatihan maritim, jejaring informasi bahari, hingga penguatan aspek iptek maritim.

Selain penguatan aspek tersebut, Perguruan Tinggi secara mutlak melakukan Tridharma dengan melakukan berbagai penelitian terkait kemaritiman, perkapalan, dan perikanan. Penelitian tersebut kemduian diaplikasikan di masyarakat sehingga dapat menjadi inovasi.

“Masyarakatnya jadi terdidik, outputnya adalah manusia Indonesia yang mempunyai skill tinggi, berkarakter, dan pengetahuannya cukup,” kata Prakoso.

Untuk itu, Prakoso berharap Perguruan Tinggi harus mampu menyiapkan SDM unggul melalui kurikulum pendidikan yang baik. keurikulum tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga bisa diaplikasikan langsung di sektor masyarakat.

Acara juga diisi dengan keynote speech representasi Menteri Agraria dan Tata Ruang oleh Ir. Firman M. Hutapea, MM.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Potensi Maritim Sangat Besar, Siapkah Kita Mengubah Potensi Menjadi Realitas? appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kemajuan Provinsi Jabar Akan Berkontribusi Signifikan pada Pembangunan Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/09/2015] Sebagai provinsi besar, Jawa Barat memiliki potensi tinggi untuk secara signifikan mendorong pembangunan nasional dan meningkatkan daya saing bangsa. Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia, dan memiliki berbagai potensi unggul yang dapat berkontribusi kuat pada peningkatan daya saing bangsa.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Konferensi Pembangunan Jawa Barat di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (17/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Sehingga kalau kita bisa bersama- sama dalam pendekatan awal mengembangkan provinsi ini dengan berbagai potensi keunggulannya, kami berkeyakinan pasti akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada pembangunan nasional, termasuk juga kontribusinya secara global,” harap Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dalam Konferensi Pembangunan Jawa Barat sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-58 Unpad. Acara digelar di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Kamis (17/09).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan beberapa hal yang tengah dilakukan Unpad sebagai bagian dari upaya memberikan kontribusi kuat dalam pembangunan bangsa, terutama dimulai dari Jawa Barat. Salah satunya adalah melalui hilirisasi produk-produk perguruan tinggi agar dapat langsung memberikan dampak pada masyarakat. Selain itu, Unpad juga berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Program “Unpad Nyaah ka Jabar”, yakni program afirmasi masuk Unpad yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2013.

Disamping itu, potensi Jawa Barat dengan diversitas yang dimiliki juga dapat menjadi fasilitas bagi Unpad dalam mengembangkan kegiaatn Tridharma Perguruan Tinggi. Bila kegiatan tersebut disinergikan, dapat turut mendorong pembangunan daerah.

“Kata kuncinya, bagaimana perguruan tinggi bisa mengintegrasikan berbagai kapasitasnya dalam berinteraksi langsung dengan wilayah. Dengan cara ini kedua belah pihak pasti akan mendapatkan benefit,” ujar Rektor.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. Deny Juanda membahas mengenai tantangan pembangunan Jawa Barat saat ini. Ia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah daerah terus berupaya melakukan kolaborasi dengan dunia kampus, dunia usaha, dan komunitas dalam pembangunan di Jawa Barat.

Di kampus, saya juga mengharapkan terbentuk Pusat Kajian Jawa Barat. “Sehingga working group nya itu jelas,” ujar Prof. Deny.

humas unpad_2015_09_17_054750 humas unpad_2015_09_17_054590Prof Deny memaparkan ada 8 tantangan besar untuk akselerasi kemajuan Jawa Barat dan kemandirian bangsa. Delapan hal itu meliputi pentingnya melahirkan negarawan, pentingnya melahirkan pemikir-pemikir besar, pentingnya melahirkan pengusaha-pengusaha besar, pentingnya melahirkan pemimpin nasional, pentingnya melahirkan tokoh agama dan tokoh masyarakat, pentingnya menciptakan sistem Indonesia multi akses, pentingnya transformasi Indonesia menjadi negara berbudaya industri, dan pentingnya melahirkan generasi Iptek yang unggul dan berdaaya saing tinggi.

Dalam konferensi ini, dibahas pokok-pokok persoalan pembangunan di Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Subang, dengan mengundang pembicara Walikota Bandung, Walikota Sukabumi, Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran, Bupati Kabupaten Majalengka, dan Bupati Kabupaten Subang. Bertindak sebagai narasumber untuk turut membahas persoalan ini adalah Prof. Dr. Armida Alisyahbana (Menteri PPN/Kepala Bapenas 2009-2014) dan Prof Deny Juanda, denagn dimoderatori oleh Nury Effendi, S.E., M.A., Ph.D (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad).

Selain itu, dilakukan juga diskusi dan pembahasan tentang pokok-pokok persoalan pembangunan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat oleh para pakar dari Unpad dengan para peserta dari Kabupaten/Kota di Jawa Barat.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Kemajuan Provinsi Jabar Akan Berkontribusi Signifikan pada Pembangunan Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Luncurkan Equalife Journal, Ajak Anak Muda Jaga Keseimbangan Hidup

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2015] Untuk mengajak masyarakat, terutama anak muda agar dapat mencapai keseimbangan hidup, empat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ini membuat sebuah buku panduan keseimbangan hidup dengan merek “Equalife Journal” dengan tagline A Friend, A Guidance, and A Hero to Evolve Life-Balancing Habits A Fun Way. Seri buku pertamanya bertajuk “Positive Mind” telah mendapat respon baik dari masyarakat, dan telah terjual lebih dari 200 buah dalam waktu 4 bulan.

(Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Tim Equalife Journal, kiri ke kanan: Rita Khamila, Soraya Arifianti, Cintia Hermita, dan Marissa Meditania (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Produk karya Marissa Meditania, Soraya Arifianti, Cinthia Hermita, dan Rita Khamila ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) terpilih yang akan mewakili Unpad di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, 5 – 9 Oktober mendatang. Bertindak sebagai dosen pendamping adalah Yanti Rubiyanti, S.Psi., M.Psi.

“Equlife Journal ini merupakan brand yang mengeluarkan produk-produk buku jurnal. Jurnal pertamanya itu adalah berjudul ‘Positive Mind’. ‘Positive Mind’ ini buku jurnal yang bertujuan untuk membuat penggunanya untuk berpikir positif,” jelas Marissa saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Di buku pertamanya itu, Equalife Journal berusaha mengajak pembacanya untuk selalu berpikir positif melalui konten-kontennya yang membangun dan dengan cara yang menyenangkan. Konten memang dibuat semenarik mungkin, dengan juga mengajak pembacanya untuk turut aktif mengisi beberapa hal di jurnal tersebut agar lebih menstimuli mereka untuk berpikir positif.

Mulanya, empat mahasiswa ini melihat bahwa masih banyak orang yang memiliki pikiran negatif dan sulit mencapai keseimbangan hidup. Mereka kemudian tertarik untuk berusaha menolong masyarakat dengan mengaitkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah.

“Equalife Journal itu sebenarnya kalau dari namanya sendiri itu diadaptasi dari dua kata, equal sama life. Artinya kita itu ingin membuat produk yang dapat mencapai keseimbangan hidup para penggunanya. Biar mencapai kesejahteraan hidup juga,” terang Marissa.

equalife2Produk mereka sendiri menargetkan konsumen dengan usia 15-26 tahun. “Positive Mind” bahkan sudah terjual di beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Palembang, Batam, dan di beberapa negara luar seperti Perancis, Australia, dan Jepang. Penjualan produk lebih banyak dilakukan melalui media sosial dan website yang mereka kelola. Sebanyak 2% dari hasil penjualan, disumbangkan untuk turut membantu pembangunan sekolah di Indonesia.

Saat ini, mereka tengah memproduksi buku seri ke dua bertajuk “Positive Life”. Buku kedua ini lebih banyak mengajak masyarakat untuk mengelola hidup dengan baik, meliputi pengelolaan waktu, keuangan, dan kesehatan diri.

“Di buku pertama kita memang angkat ‘mind’-nya dulu untuk membentuk pemikiran yang positif. Nah di buku yang kedua kita langsung menerapkan money controller, manajemen waktu, sama pola hidup sehat,” ungkap Cinthia.

Untuk maju ke Pimnas nanti, tim ini pun tengah melakukan berbagai persiapan. Diantaranya adalah melakukan evaluasi terhadap materi presentasi yang telah disusun, dan terus meningkatkan jumlah penjualan. Ajang Pimnas pun dijadikan tim ini sebagai media pembelajaran dan menambah pengalaman, terutama untuk hal-hal yang mereka tidak dapat di bangku kuliah. Mereka pun berharap dapat membawa nama baik Unpad di Pimnas ke-28 nanti.

“Semoga bisa punya prestasi di Pimnas,” harap Soraya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mahasiswa Unpad Luncurkan Equalife Journal, Ajak Anak Muda Jaga Keseimbangan Hidup appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kasus Kekerasan terhadap Anak Justru Sering Terjadi di Lingkungan Keluarga

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2015] Kementerian Sosial mencatat kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia cenderung terjadi dalam lingkungan keluarga. Lokasi lain yang rentan terjadi kekerasan ialah di pasar, fasilitas publik, hingga area sekolah.

Edi Suharto, Ph.D., Direktur Kesejahteraan Sosial Anak, Kementerian Sosial RI (Foto oleh: Arief Maulana)*

Edi Suharto, Ph.D., Direktur Kesejahteraan Sosial Anak, Kementerian Sosial RI (Foto oleh: Arief Maulana)*

“Hampir semua lingkungan menjadi tidak aman bagi anak,” kata Edi Suharto, Ph.D., Direktur Kesejahteraan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial RI, saat memberikan kuliah umum “Kebijakan Perlindungan Anak di Indonesia” di Ruang seminar Lantai 2 Gedung A kampus FISIP Unpad Jatinangor, Jumat (18/09). Kuliah umum ini diselenggarakan oleh program studi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad.

Edi menuturkan, keluarga masih banyak yang belum memahami hak anak. Kondisi lingkungan rumah pun turut memengaruhi munculnya tindak kekerasan ini. Kondisi ini yang memerlukan perhatian khusus dari para pekerja sosial.

Tindak kekerasan ini akan berpengaruh negatif pada perkembangan otak sang anak. anak akan rentan mengalami stres yang tinggi, berpotensi bunuh diri, hingga cenderung melakukan perilaku menyimpang, seperti alkohol dan obat-obatan terlarang.

Pada tingkat pola asuh, harapan untuk memenuhi kesejahteraan anak juga belum memadai. Realitas yang ada, kebanyakan anak banyak diasuh oleh orang lain, bahkan hingga dititipkan ke panti asuhan. Kebijakan pengasuhan anak yang seharusnya diterapkan oleh orang tua belum bisa diterapkan dengan baik.

Pihaknya melalui Kemensos melakukan reorientasi fungsi panti asuhan. Menurut Edi, sebagian anak yang tinggal di panti asuhan masih memiliki orang. Untuk itu, peran panti asuhan ialah mendorong kembalinya anak ke orang tuanya.

Jika memang orang tua tidak sanggup mengasuh anaknya, Edi menyarankan untuk tidak langsung dititip ke panti asuhan. Anak sebaiknya diasuh oleh kerabat atau saudara kandung orang tua, wali, orang tua asuh, atau orang tua angkat. Jika memang tidak bisa, maka panti asuhan adalah alternatif terakhir.

“Sebaik-baiknya pengasuhan tetap berada dalam keluarga,” kata Edi.

Sistem perlindungan anak saat ini pun menurutnya masih belum terintegrasi.“Responsnya kalau ada (kasus) kekerasan yang dulu-duluan. Kadang-kadang polisi duluan yang menangani, kadangkala pekerja sosial yang duluan. Ini belum jelas bagaimana prosedurnya,” terang Edi.

Menurut Edi, selain belum terintegrasinya sistem perlindungan anak, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan terhadap anak melalui penguatan peran keluarga belum memiliki fasilitas dan sumber daya manusia yang memadai. Sehingga, standar nasional mengenai pengasuhan anak belum diterapkan dengan baik.

Di hadapan mahasiswa Kesejahteraan Sosial, Edi pun mendorong mahasiswa untuk menjadi pekerja sosial di bidang perlindungan anak. “Perlindungan anak merupakan komponen pembangunan bangsa. Peran pekerja sosial sangat penting dalam kasus perlindungan anak,” ujar Edi.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kasus Kekerasan terhadap Anak Justru Sering Terjadi di Lingkungan Keluarga appeared first on Universitas Padjadjaran.


Abon Bengkuang Karya Mahasiswa Unpad Siap Berkompetisi di Pimnas 28

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2015] Bengkuang (pachyrhizus erosus) tidak hanya dijadikan sebagai komponen rujak/asinan serta bahan baku kosmetik saja. Sekelompok mahasiswa Fisika FMIPA Unpad yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Unpad berhasil menciptakan abon yang terbuat dari bengkuang.

(Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Tim Abang Kuat, kiri ke kanan: Hadios Saputra, Vita Meilani, Zeri Raihanati, dan Rhaditia Asyuri (Foto oleh: Dadan T.)*

Mahasiswa tersebut ialah Rhaditia Kurnia Asyuri, Hadios Saputra, Vita Meilani, dan Zeri Raihanati. Abon bengkuang hasil olahan mereka dinamai “Abang Kuat” atau “Abon Bengkuang Kudapan Sehat”. Sebagai mahasiswa, ekspektasi awal pembuatan kudapan ini ditujukan bagi para mahasiswa, terutama mahasiswa yang tinggal di kost.

“Anak kost biasanya butuh makanan instan, abon ini adalah salah satu alternatif kudapan sehat,” kata Radhitia, ketua kelompok Abang Kuat.

Ide pengolahan bengkuang menjadi abon ini datang dari Hadios. Pemilihan bengkuang didasarkan pada karakteristik daging bengkuang yang tebal, sehingga mudah direcah menjadi abon. Selain itu, di Indonesia sendiri, olahan abon dari bengkuang belum pernah dilakukan.

“Di daging bengkuang itu ada serat sehingga mudah diolah menjadi abon,” Hadios menjelaskan.

Radhitia menjelaskan, pembuatan abon ini cukup sederhana. Bengkuang dikupas lalu dijemur untuk menghilangkan kadar airnya. Setelah itu, abon kemudian dimasak sesuai dengan resep pembuatannya. Selesai dimasak, abon kemudian ditiriskan dengan mesin spinner untuk menghilangkan kadar minyaknya. Di tahap akhir, abon hasil tirisan dikemas dengan mesin sealer.

abangkuat2Pembuatan abon ini juga melibatkan kelompok ibu rumah tangga di sekitaran Jatinangor. Radhitia dan kawan-kawan bertugas untuk membeli bahan baku dan bumbu. Proses pemasakan sendiri dilakukan oleh para ibu. Selanjutnya, proses penirisan dan pengemasan kembali dilakukan oleh Radhitia dan kawan-kawan.

Ada dua kemasan dari Abang Kuat ini, yaitu kemasan sachet dan kemasan kaleng. Mereka mematok harga dua ribu rupiah untuk kemasan sachet dan dua puluh ribu rupiah untuk kemasan kaleng. Desain kemasan sendiri mereka kerjasamakan dengan Dr. Dwi Purnomo, S.TP., M.T., dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian.

Produk ini sudah dipasarkan hingga wilayah Padang dan Jambi. Radhitia mengungkapkan, banyak apresiasi positif dari para pembeli. Bahkan, pembeli pun menyarankan untuk menambah varian rasa dari abon tersebut.

Kelompok ini merupakan salah satu delegasi Unpad yang lolos di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang. Bersama dosen pendamping, Sri Suryaningsih, dra., M.I.L., sederet persiapan telah banyak dilakukan, muali dari konsep presentasi hingga pengajuan hak paten untuk meningkatkan kualitas produk.

Sebagai ajang yang bergengsi, Radhitia dan kelompoknya menginginkan hasil yang terbaik. “Minimal kita menang di poster,” kata Hadios.*

Abang-Kuat-Poster

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Abon Bengkuang Karya Mahasiswa Unpad Siap Berkompetisi di Pimnas 28 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Ajak Pemerintahan Jatinangor Manfaatkan Lahan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/09/2015] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, ingin Unpad bersama masyarakat berkontribusi meningkatkan kemajuan Jatinangor. Lebih dari seperempat abad berlokasi di Jatinangor menjadi dasar bagi Unpad untuk berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Jatinangor.

Rektor Unpad berfoto bersama usai bertemu dengan pimpinan dan tokoh masyarakat Jatinangor di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sabtu (19/9). (Foto oleh:

Rektor Unpad berfoto bersama usai bertemu dengan pimpinan, ulama, dan tokoh masyarakat Jatinangor di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sabtu (19/9). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Kuncinya saat ini, Unpad ingin berikan kontribusi pada Jawa Barat, maka kita akan mulai dari wilayah Jatinangor dulu,” kata Rektor saat melakukan pertemuan dengan pimpinan kecamatan, lembaga masyarakat, serta ulama dan umaro di kecamatan Jatinangor di Ruang Executive Lounge Gedung rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (19/09).

Dalam kesempatan tersebut Rektor mengungkapkan, konsep yang dibangun Unpad saat ini ialah kampus dan sivitas akademikanya dapat hadir di tengah masyarakat. Menurutnya, Unpad sudah tidak lagi menjadi menara gading bagi masyarakat Jatinangor.

Salah satu upaya tersebut ialah keterlibatan aktif masyarakat Jatinangor pada momentum besar Unpad, seperti Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Dies Natalis. Pada acara PMB, mahasiswa baru secara berkelompok mengunjungi 12 desa di kecamatan Jatinangor, serta 2 desa di kecamatan Cileunyi. Selain itu, setiap desa di Jatinangor mengirimkan perwakilannya pada ajang Olimpiade Olahraga Tradisional (OOTrad) ke-8 yang digelar pada 13 September lalu.

“Tahun ini kita akan mentradisikan GOR Jati dipakai untuk pelaksanaan Shalat Ied. GOR tersebut juga bisa dipakai masyarakat Jatinangor untuk upacara Kemerdekaan maupun kegiatan lainnya,” kata Rektor.

Selain mengoptimalkan fasilitas kampus untuk masyarakat Jatinangor, komitmen Unpad selanjutnya ialah memfasilitasi penyediaan lahan bagi pemerintahan Jatinangor. Rektor membuka kesempatan bagi pihak kecamatan, koramil, maupun Kepolisian untuk membangun fasilitasnya di lahan Unpad.

Dengan keterbukaan tersebut, Rektor berharap masyarakat Jatinangor juga dapat menjaga ketertiban dan fasilitas Unpad. Ia juga mendorong masyarakat untuk mengomunikasikan berbagai aspirasi demi kemajuan Unpad maupun Jatinangor.

“Kami menitipkan putra putri kami di Jatinangor. Kita sama-sama berkewajiban untuk ikut menjaga mahasiswa,” kata Rektor.

Salat Istisqa
humas unpad_2015_09_19_055645
Sebelum melakukan pertemuan tersebut, Rektor Unpad bersama mahasiswa dan masyarakat Jatinangor menggelar Salat Istisqa atau salat memohon turunnya hujan. Pelaksanaan salat digelar di GOR Jati Padjadjaran Kampus Unpad Jatinangor. Bertindak sebagai imam dan khotib, Prof. Dr. Syarif Hidayat, M.Hum., Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad sekaligus Anggota Dewan Pembina DKM Unpad.

Dalam ceramahnya, Prof. Syarief mengatakan, kondisi kemarau panjang yang melanda Indonesia saat ini harus dijadikan media untuk muhsabah kepada Allah swt.

“Kemarau ini bukanlah azab tapi ujian dan peringatan, karena masih banyak dari kita yang mengabaikan perintah Allah. Dengan Shalat Istisqa ini adalah salah satu cara ikhtiar kita untuk meningkatkan keimanan kepada Allah,” kata Prof. Syarif. *

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Ajak Pemerintahan Jatinangor Manfaatkan Lahan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Direktur dan Staf Khusus di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/09/2015] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. melantik sejumlah Direktur dan Staf Khusus Rektor di lingkungan Unpad di Ruang Serba Guna Lantai 3 Gedung 1 Unpad, Jln. Dipati Ukur. No. 35 Bandung, Senin (21/09). Pelantikan ini dilakukan sebagai salah satu tindak lanjut dari ditetapkannya Peraturan Rektor Nomor 70 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Padjadjaran.

 

Foto bersama para Direktur dan Staf Khusus di Lingkungan Unpad beserta istri usai pelantikan di (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Foto bersama para Direktur dan Staf Khusus di Lingkungan Unpad beserta istri usai pelantikan di Ruang Serba Guna Gedung 1 Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (21/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Ini bagian dari upaya kita membangun organisasi yang kokoh, yang baik, tetap dinamis dan fleksibel terhadap tuntutan perkembangan yang ada sebagai bagian dari upaya kita mendorong kinerja perguruan tinggi kita dengan lebih baik lagi,” tutur Rektor saat memberikan pengarahan.

Rektor mengatakan, sejak ditetapkannya Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, ada beberapa guliran kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mengimplementasikan status tersebut. Menurutnya, penetapan Unpad sebagai PTN Badan Hukum merupakan kehormatan, kepercayaan, dan amanah yang harus diemban utuk dapat memberikan kontribusi lebih kuat lagi bagi bangsa.

direktur-khusus-g“Salah satu hal yang diharapkan, Unpad kedepan didorong untuk dapat berkinerja lebih baik lagi sehingga kontribusi tersebut dapat kita wujudkan,” ujar Rektor.

Kepada para Direktur dan Staf Khusus Rektor yang baru dilantik, Rektor berkeyakinan bahwa dengan kebersamaan, komitmen, dan dedikasi yang selama ini telah dibangun,dapat menjalankan pengelolaan lembaga ini dengan lebih baik lagi. Sementara kepada yang berhenti menjabat, Rektor pun mengucapkan terima kasih atas dedikasinya selama ini, dan berkeyakinan bahwa masih banyak tugas lain dengan tantangan yang lebih besar yang harus dijalankan.

Adapun nama pejabat yang dilantik adalah:

  1. Drs. Agus Safari., M.Si, sebagai Direktur Perencanaan
  2. Cahya Irawady, S.E., M.Si., Ak. Sebagai Direktur Keuangan
  3. Drs. Gatot Riwi., M.Si. sebagai Direktur Teknologi dan Sistem Informasi
  4. Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si.  sebagai Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik
  5. Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M,Sc. sebagai Direktur Kemahasiswaan dan Alumni
  6. Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes. sebagai Direktur Pendidikan
  7. Dr. Ayi Bahtiar, M.Si sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
  8. Parikesit, M.Sc., Ph.D. sebagai Direktur Kerja Sama
  9. Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S. sebagai Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha
  10. Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D sebagai Direktur Sumber Daya   Manusia
  11. Yuyun Yuniardi, S.T., M.T. sebagai Direktur Sarana dan Prasarana
  12. Prof. Ramdan Panigoro, dr., Ph.D. sebagai Kepala Staf Khusus Rektor
  13. Budhi Gunawan, M.A., Ph.D. sebagai Anggota Staf Khusus Rektor
  14. Dr. rer. nat. Suseno Amin, Ir. sebagai Anggota Staf Khusus Rektor
  15. Zahrotur Rusyda Hinduan, Ph.D. sebagai Anggota Staf Khusus Rektor
  16. R. Achmad Gusman Catur Siswandi, S.H., LL.M., Ph.D. sebagai Anggota Staf Khusus Rektor
direktur-khusus1 direktur-khusus2 direktur-khusus3 direktur-khusus4 direktur-khusus5 direktur-khusus6 direktur-khusus7 direktur-khusus-d direktur-khusus-e direktur-khusus-c direktur-khusus-b direktur-khusus-a

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Lantik Direktur dan Staf Khusus di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Menetapkan Anggota Senat Akademik, Menggantikan Senat Universitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/09/2015] Pasca ditetapkannya struktur Organisasi dan Tata Kerja Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, untuk pertama kalinya Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., menetapkan anggota Senat Akademik Universitas Padjadjaran. Senat Akademik ini menggantikan fungsi Senat Universitas yang sudah ada sebelumnya.

Penetapan Anggota Senat Akademik Unpad di Ruang Sidang Pleno Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (21/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Penetapan Anggota Senat Akademik Unpad di Ruang Sidang Pleno Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Senin (21/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pelantikan anggota Senat Akademik periode 2015 – 2020 digelar di Ruang Sidang Pleno Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (21/09). Sebanyak 94 anggota Senat Akademik dilantik langsung oleh Rektor. Pelantikan tersebut didasarkan atas Surat Keputusan Rektor Nomor 2788/UN6.RKT/KP/2015 tentang Penetapan Anggota Senat Akademik Untuk Pertama Kali.

Menurut Rektor, Senat Akademik merupakan lembaga yang ditetapkan Rektor. Lembaga ini menjadi salah satu pilar organisasi Unpad berdasarkan statuta yang ditetapkan Pemerintah melalui PP No. 51 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Padjadjaran.

“Sesuai dengan ketetapan statuta Unpad, salah satu pilar penting untuk berjalannya roda organisasi Unpad sebagai PTN BH adalah dibentuknya Senat Akademik,” papar Rektor dalam sambutannya.

Dengan mulai ditetapkannya pilar tersebut, lanjut Rektor, Unpad diharapkan dapat menggulirkan seluruh fungsi agar kinerja universitas dapat didorong menjadi lebih baik. Selain itu, masa transisi penyiapan sebagai PTN Badan Hukum tidak akan berlangsung lama karena sudah terpenuhinya berbagai pilar organisasi yang dibutuhkan.

“Dengan ditetapkannya Senat Akademik, maka berakhirlah tugas Senat Universitas,” kata Rektor.

Posisi Senat Akademik ke Unpad menjadi strategis. Rektor menekankan, Senat Akademik bukan hanya berfungsi mengatur norma atau regulias terkait proses pembelajaran saja, tetapi juga mencakup proses akademik secara keseluruhan. Proses akademik tersebut diharapkan dapat memberikan dampak kuat bagi masyarakat.

Senat Akademik ini akan mengemban beberapa tugas di awal berjalannya. Rektor menjelaskan, pasca Senat Akademik ini ditetapkan, langkah selanjutnya ialah penetapan Majelis Wali Amanah dalam kurun waktu 3 bulan ke depan.

“Kami berharap sejak penetapan Senat Akademik ini dapat bekerja bersama-sama untuk membawa almamater ini dapat berkiprah lebih baik lagi,” kata Rektor.

Salah satu anggota Senat Akademik, Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., ditetapkan sebagai Anggota Senat termuda. Dr. Tomy sendiri berharap, Senat Akademik ini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. *

senatakademik3 senatakademik2 senatakademik1 humas-unpad_2015_09_21_00050720 humas-unpad_2015_09_21_00050681 humas-unpad_2015_09_21_00050592
(Foto oleh: Tedi Yusup & Dadan T.)

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Rektor Menetapkan Anggota Senat Akademik, Menggantikan Senat Universitas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/09/2015] Dalam industri media massa ada anggapan bahwa “bad news is a good news”, hanya peristiwa atau informasi dari sisi negatif yang lebih disukai masyarakat. Padahal, bila informasi positif dapat kita kemas sebaik mungkin, akan lebih banyak orang yang tertarik bahkan membagikannya kepada orang lain. Upaya inilah yang gencar dilakukan oleh tim Good News From Indonesia (GNFI), situs yang khusus memublikasikan berita-berita baik/postif tentang Indonesia.

CEO Good News From Indonesia (GNFI), Wahyu Aji, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

CEO Good News From Indonesia (GNFI), Wahyu Aji, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Orang Indonesia tidak melulu suka (berita) yang buruk, asal dikemas dengan baik sehingga akan lebih banyak yang like dan share. Kita punya berbagai cara untuk berkreasi. Kita tidak boleh pesimis justru harus semangat. Prinsipnya, kalau tidak bisa memberi manfaat, minimal tidak menyebarkan keburukan,” ujar CEO GNFI, Wahyu Aji, saat menyampaikan paparannya di hadapan peserta Media Social Sharing Session, di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/09).

Untuk itu, konten-konten yang ditampilkan melalui situs dan media sosial GNFI dikemas semenarik mungkin dengan dilengkapi infografik atau videografik, gambar dan teks berdasarkan data-data yang valid. Informasi tersebut tidak hanya didapat melalui tim GNFI saja, tapi juga dari masyarakat.

“Di media sosial itu sekarang kita perang konten. Kalau kita tidak buat secara serius, akan kalah. Dan jangan berharap menyebarkan sesuatu yang baik dan diterima dengan baik bila tidak direncanakan dengan baik,” tuturnya.

Kegiatan Sharing Session ini merupakan bagian dari kerja sama Unpad dan Idealog dalam rangka pengelolaan media sosial untuk kegiatan Dies Natalis ke-58 Unpad. Pada dies natalis kali ini, Unpad membentuk tim media sosial yang khusus mengelola akun Dies Natalis Unpad yaitu Twitter: @DiesUnpad, Instagram: DiesUnpad dan Facebook Fan Page: Dies Natalis Unpad. Tim ini terdiri dari staf dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad.

Berkenaan dengan itu, Wahyu Aji menyampaikan bahwa ada tiga prinsip content sharing dalam media sosial, yaitu, menarik, mempunyai nilai dan berguna tidak hanya bagi kita tapi bagi orang lain. Menurutnya, dalam mengelola akun Dies Natalis Unpad ini, Unpad tidak hanya menyampaikan informasi tentang kegiatan-kegiatan seputar Dies Natalis Unpad saja, tetapi juga dapat menyebarkan nilai-nilai positif mengenai Unpad.

Pada kesempatan tersebut, Chairman Idealog Fiki Satari juga menyampaikan bahwa Unpad bisa menciptakan berbagai informasi/berita bernilai positif bagi masyarakat dengan melibatkan seluruh pihak. “Di sini kita mempelajari bagaimana kita membangun interaksi, mengerjakan secara kolektif, menciptakan nilai baru, tidak hanya menambah nilai. Outputnya konkrit,” ujarnya.

Pada kegiatan ini hadir pula Ketua Panitia Dies Natalis ke-58 Unpad, Prof. Ramdan Panigoro, Ph.D, para Humas fakultas, perwakilan BEM Kema Unpad dan BEM fakultas, pengelola akun media sosial di fakultas dan mahasiswa Unpad yang tertarik pada pengelolaan media sosial.

medsos3 medsos4 medsos5

Dalam sambutannya, Prof. Ramdan Panigoro mengapresiasi pengelolaan akun media sosial khusus Dies Natalis Unpad ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan keinginan Unpad untuk mengangkat nama Unpad di masyarakat lebih luas lagi melalui berbagai kiprah dan aktivitas yang dijalankan institusi beserta sivitas akademikanya.

Prof. Ramdan menjelaskan bahwa Dies natalis kali ini berbeda dengan dies natalis sebelumnya. Dies natalis Unpad kali ini memiliki tema besar untuk peringatan Dies Natalis selama empat tahun berturut-turut (2015-2018) yaitu “Bersinergi Menuju Keunggulan Negeri”. Tema ini akan diwujudkan secara berjenjang mulai tingkat lokal hingga internasional.

Untuk tahun 2015, tema yang dipilih adalah “Sinergi Unpad untuk Bandung Raya”. Untuk memperingati Dies Natalis ini, Unpad menyelenggarakan berbagai kegiatan yang tidak hanya melibatkan sivitas Unpad tetapi juga masyarakat umum. Rangkaian kegiatan Dies Natalis tahun ini dimulai dengan kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad pada bulan Agustus lalu dan ditutup oleh Konferensi Pembangunan Jawa Barat pada Kamis (17/09) lalu.

“Pembentukan tim media sosial dies ini sejalan dengan keinginan Unpad untuk lebih menggaungkan nama Unpad di masyarakat. Pertemuan kali ini justru bukan terakhir, tapi justru awal baru dengan semangat baru untuk bekerja lebih baik ,” ujarnya.

Laporan oleh: Marlia / eh

The post Agar Disukai Masyarakat, Berita Positif pun Perlu Dikemas dengan Baik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Eddy Mulyadi, “Kontrol Penguasa Agar Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara Berjalan Baik”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/09/2015] Pengelolaan keuangan negara tidak bisa dilepaskan dari siapa yang berkuasa serta siapa yang diberi kekuasaan. Untuk itu, kekuasaan harus dikontrol agar akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang dimandatkan dapat berjalan dengan baik.

 Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam kuliah umum bertajuk “Pengelolaan Keuangan Negara Sektor Publik” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (21/09). Kuliah umum ini merupakan kuliah perdana bagi Program Pascasarjana Unpad yang diikuti oleh mahasiswa Pascasarjana TA. 2014/2015 gelombang II dan TA 2015/2016 gelombang I.

Prof. Eddy mengatakan, di Indonesia proses pembelanjaan uang negara oleh pemegang kekuasaan diawali melalui proses politik. Terkadang, janji politik dengan implementasi di lapangan tidak pernah sama dan malah menjadi tontonan buruk di Indonesia. Kebohongan menjadi suatu tindakan yang lazim terjadi.

Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini mengatakan, kebohongan ini rentan terjadi pada pelaksana tugas (agent) yang diberikan oleh pemegang kekuasaan (principal). Principal dengan sengaja memberikan tugas kepada agent untuk melakukan tindak kebohongan. Hal inilah yang menyebabkan korupsi banyak terjadi di Indonesia.

Pengelolaan keuangan negara tidak hanya berhenti hingga laporan pertanggungjawaban selesai dibuat. Untuk itu, ia menekankan kepada mahasiswa Pascasarjana, khususnya dari program Akuntasi, untuk memahami dengan baik filosofi laporan keuangan.

“Buatlah satu laporan keuangan yang governance tanpa tekanan dari kekuasaan. Kekuasaan ada waktunya, kebohongan itu akan terus melekat sampai di akhirat,” kata Prof. Eddy.

kuliahperdana1Kuliah perdana ini digelar oleh Program Pascasarjana Unpad. Turut hadir Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Setiawan juga menyampaikan pentingnya proses penelitian dan pembelajaran pada pendidikan Pascasarjana. Dalam rangka mendukung pencapaian riset unggulan, Unpad masih belum memenuhi target. Hal inilah yang terus digulirkan Unpad bahwa riset tidak boleh lepas dari proses pembelajaran.

Dr. Setiawan menjelaskan, integrasi riset pada program Pascasarjana diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Lulusan Program Magister diharapkan dapat mengelola suatu riset dengan tujuan utamanya ialah mendapat pengakuan dari Pemerintah. Sementara lulusan Program Doktor diharapkan dapat melakukan pedekatan transdisiplin dan bisa memimpin sebuah riset.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Prof. Eddy Mulyadi, “Kontrol Penguasa Agar Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara Berjalan Baik” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Akan Bangun Taman Sains dan Teknologi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/09/2015] Universitas Padjadjaran akan mengembangkan taman terpadu bertajuk Taman Sains dan Teknologi (TST). Taman ini akan menjadi wahana fasilitasi pengembangan kapasitas sivitas akademika Unpad, terutama dari sisi pengembangan iptek. Rencananya, taman ini akan menampilkan berbagai produk hasil riset dan pengembangan iptek di Unpad.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Latar belakang pembangunan TST ini adalah menjadi bagian dari program Kemenristek Dikti dalam hal hilirisasi produk penelitian dan pengembangan iptek. Hal ini didukung dengan perubahan status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, dimana aspek pengembangan riset menjadi salah satu dorongan penting pengembangan Unpad.

Rencana pengembangan TST sendiri sudah dirancang oleh sejumlah ahli di Unpad yang tergabung dalam “Tim 17”. Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, M.Sc., salah satu anggota Tim 17 mengatakan, tim yang telah dibentuk sejak 3 minggu yang lalu ini telah menghasilkan beberapa rumusan terkait pengembangan TST, mulai dari perencanaan, penyusunan road map, pendukungan regulasi, hingga konsep desain pengembangan TST.

Guru Besar Fakultas Teknik Geologi ini mengatakan, Unpad memiliki 1.749 dosen, 133 laboratorium, kebun percobaan, skill lab, hingga fasilitas pendukung riset lainnya. Dari fasilitas tersebut, telah dihasilkan beragam produk penelitian unggulan yang bisa mendukung daya saing.

“Pada dasarnya masterplan TST didesain untuk fasilitas penelitian dan pengembangan. Sudah barang tentu di dalamnya harus dapat mempromosikan riset-riset universitas dan pengembangan melalui kemitraan industri,” kata Prof. Edy dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Rencana Pengembangan Taman Sains dan Teknologi, Selasa (22/09) di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Untuk itu, pihaknya sudah membuat pedoman tata kerja dan road map pengembangan TST. Prof. Edy mengatakan, dari sekitar target 63,4% persentase penyusunan road map TST, pihaknya sudah merampungkan sekitar 27,7%. Target selanjutnya adalah penyusunan produk unggulan dan studi sumberdaya kelayakan lingkungan.

Taman ini ditargetkan dibuka pada 2019 mendatang. Untuk tahun ini, tim harus memiliki Badan Hukum Pengelola Rancangan Teknologi, Badan Hukum Pengelola Komersialisasi, pedoman tata kerja dan pradesain TST. Sementara pada 2016 – 2018, tim diharapkan sudah bisa melakukan detail engineering dan pembangunan, hingga rampung pada 2019.

Dibangun dengan konsep green architechture dan green industry, TST akan menggelar beberapa aktivitas. Aktivitas tersebut disokong oleh beberapa perusahaan pengelola TST yang akan didirikan, yaitu: PT. Inovasi Padjadjaran dan PT. Padjadjaran Insan Abdi Masyarakat. Dua perusahaan ini akan dikelola oleh tenaga profesional.

Inovasi Padjadjaran akan mengelola komersialisasi TST, transformasi teknologi yang di dalamnya termasuk proses inkubasi bisnis, capacity building, edutainment, layanan kepakaran, hingga menjalin dengan mitra industri. Sementara PT. Padjadjaran Insan Abdi Masyarakat berperan sebagai pendukung dari aktivitas PT. Inovasi Padjadjaran.

Dalam FGD yang dihadiri oleh Rektor, pimipinan universitas dan fakultas, serta perwakilan dosen, Prof. Edy mengharapkan berbagai masukan terkait pengembangan TST ini. Pada kesempatan tersebut, Prof. Edy juga menampilkan desain awal TST yang direncanakan akan dibangun di sebelah utara Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., mengapresiasi pembangunan TST ini. Menurutnya, TST ini harus menampilkan berbagai produk unggulan Unpad yang bisa mendukung pembangunan masyarakat, terutama di Jawa Barat.

“TST ini harus menjadi fasilitas bagi kita, bukan menjadi endpoint. Ini menjadi fasilitasi bagi kita untuk berkembang bersama-sama,” kata Rektor.

Pembangunan TST ini diperkirakan akan memerlukan resources yang sangat banyak. Untuk itu, Rektor menekankan, pembangunan tersebut jangan terpaku atas anggaran Pemerintah. “Kunci berikutnya, mari kita bersama-sama melihat potensi dan network yang kita miliki, siapa yang bisa mendatangkan partnership,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Akan Bangun Taman Sains dan Teknologi appeared first on Universitas Padjadjaran.


Saranghaeyo, Sarung Tangan Anti Kebas Karya Mahasiswa Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/09/2015] Bagi pengendara motor, tangan kebas saat berkendara menjadi salah satu masalah yang sulit dihindari, terutama saat berkendara jarak jauh. Tangan kebas bahkan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan.

Tim Saranghaeyo (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Tim Saranghaeyo. Rurynta Ferly Shavira, Selma Ramdhani, Yockie Dheafithraza, Himmatul Ulya, Feby Shyntia (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya “Saranghaeyo” (Sarang Tangan Penghangat Yo!), Inovasi Sarung Tangan Anti Kebas Pencegah Kecelakaan. Saranghaeyo merupakan produk karya mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad yang terdiri dari Rurynta Ferly Shavira, Selma Ramadhani, Feby Shyntia A., Yockie Dheafithraza, dan Himmatul Ulya, dibawah bimbingan dosen Fakultas Farmasi, Richie Agusta Iwan Chandra, M.Sc., Apt. Saranghaeyo terpilih menjadi salah satu delegasi Unpad untuk Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, 5 – 9 Oktober mendatang.

“Saranghaeyo merupakan sarung tangan yang di dalamnya ada hotpack-nya untuk melancarkan aliran darah. Salah satu tujuannya untuk menghilangkan kebas saat berkendara,” ungkap Rury saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Tim ini berkerja sama dengan pengrajin sarung tangan rajut, untuk kemudian memodifikasinya dengan membuat kantong khusus di bagian pergelangan tangan sebagai tempat diselipkannya hotpack. Hotpack ini terbuat dari Natrium Asetat Trihidrat.

Jika ingin menggunakan sarung tangan ini, pengguna diharuskan menekan stainless steel yang terdapat di dalam hotpack, sehingga cairan yang di dalam hotpack akan berubah menjadi padat dan mengeluarkan panas. Tidak lama menunggu, hotpack pun dapat langsung diselipkan ke sarung tangan, untuk kemudian digunakan agar menghindari kebas.

“Waktu panas akan ngebeku. Cuma lama-lama akan dingin,” ungkap Rury.

saranghaeyo2Jika sudah dingin dan akan digunakan lagi, hotpack perlu di-charge, dengan cara direbus selama waktu yang diinginkan. Semakin lama kita menginginkan panas, maka harus semakin lama kita merebusnya. Waktu perebusan dapat dilakukan mulai dari 10 menit hingga satu jam.

“Kayak handphone aja, kalau mau pake lama, nge-charge-nya agak lama juga,” jelas Rury.

Selain dijual satu paket dengan sarung tangan, hotpack juga dapat dibeli terpisah sebagai refill. Penjualan lebih banyak mereka lakukan secara langsung (direct selling) dan online melalui media sosial yang mereka kelola. Penjualan bahkan sudah mencapai luar Pulau Jawa dan luar negeri. Hingga saat ini, sudah lebih dari 300 sarung tangan yang terjual.

“Semoga produk ini enggak terputus setelah Pimnas ini. Semoga bisa terus produksi,” harap Himma.

Berbagai persiapan pun kini tengah mereka lakukan untuk berlaga di Pimnas nanti. Selain penguatan materi dan latihan presentasi, persiapan display menarik untuk gelar poster juga tengah dilakukan tim ini. “Harapannya sih menang dan membawa medali,” harap Feby.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Saranghaeyo, Sarung Tangan Anti Kebas Karya Mahasiswa Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Biologi Unpad Undang Dosen Swansea University Inggris Mengisi Kuliah Umum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/09/2015] Departemen Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran mengundang dosen Swansea University Inggris, Dr. Gethin Thomas, menjadi dosen tamu pada kuliah umum mata kuliah Invertebrata dan Ekologi Perairan di Gedung PPBS Unpad Jatinangor, Jumat (11/09) lalu.

Dr. Gethin Thomas dari Swansea University Inggris saat memberi kuliah umum Departemen Biologi Unpad di Gedung PPBS Unpad Jatinangor, Jumat (11/09). *

Dr. Gethin Thomas dari Swansea University Inggris saat memberi kuliah umum Departemen Biologi Unpad di Gedung PPBS Unpad Jatinangor, Jumat (11/09). *

Kuliah umum dengan mengundang dosen tamu ini rutin diadakan setiap bulan. Kali ini, Dr. Gethin Thomas hadir dengan mengangkat tema “Marine Invertebrate Diversity in Northern Europe. Kuliah umum yang dipandu oleh Dr. rer. nat. Tri Dewi K. Pribadi itu dihadiri 171 peserta yang terdiri dari dosen, serta mahasiswa S-1 dan S-1 dari program studi Biologi, Ilmu Kelautan, Agribisnis, dan Bioteknologi.

Presentasi kuliah yang menarik dari Dr. Gethin Thomas membuat peserta kuliah tidak beranjak hingga akhir. Saat sesi tanya jawab, mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan. Apalagi kemudian dibahas pula peluang studi lanjut S-2 dan S-3 di Swansea University.

Diharapkan, dengan hadirnya beragam dosen tamu di ruang perkuliahan akan membuka wawasan akademik mahasiswa menjadi lebih luas serta membuka peluang kerja sama akademik untuk kemajuan kedua belah pihak.

biologiUsai kuliah umum, diskusi dilanjutkan dalam pertemuan kecil antara pihak Departemen Biologi Unpad dengan Swansea University membahas peluang kerja sama yang bisa dilakukan antar kedua lembaga tersebut.

Rilis oleh: Departemen Biologi Unpad / eh

The post Biologi Unpad Undang Dosen Swansea University Inggris Mengisi Kuliah Umum appeared first on Universitas Padjadjaran.

I Herbarium Stroboscoptic, Perpaduan Lampu Hias Limbah Daun dan Stroboscope yang Unik

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2015] Herbarium merupakan istilah botani untuk pengawetan tanaman melalui proses pengeringan. Selain digunakan dalam keilmuan, herbarium juga dapat menjadi seni yang mempercantik dekorasi produk. Hal inilah yang dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran yang menjadi delegasi Unpad dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang.

(Foto oleh: Dadan T.)

Tim “I Herbarium Stroboscoptic”, kiri ke kanan: Fakhri F. Senjaya, Wulandari Erlim, Fitra Suharya, Renny A. Ratnaeni, dan Fergit Yutaris (Foto oleh: Dadan T.)

Kelompok ini beranggotakan Wulandari Erlim, Fakhri F. Senjaya, Fergit Yutaris, Fitra Suharya, dan Renny A. Ratnaeni yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) “ I Herbarium Stroboscoptic” dengan dosen pendamping Dr. Dini Rochdiani, Ir. M.S. Mereka memadupadankan kreasi herbarium pada lampu hias. Herbarium ini diambil dari limbah daun kupu-kupu yang banyak berserakan di sekitar kampus Jatinangor. Herbarium tersebut dipadankan dengan lampu stroboskoptic.

“Daun-daung kering itu cantik kalau dijadikan dekorasi. Untuk itu kami padu padankan dengan produk lampu stroboscoptic,” ujar Wulan.

Fitra mengatakan, lampu stroboskoptic merupakan inovasi gabungan antara lampu hias dengan stroboscope. Stroboscope merupakan istilah Psikologi untuk sebuah ilusi gerak. Singkatnya, lampu stroboskoptic ini mampu memancarkan ilusi gerak pada saat dinyalakan.

Ketertarikan Wulan dan kawan-kawan untuk berinovasi di lampu hias disebabkan tingginya potensi pasar lampu hias. Selain mempercantik taman atau kamar, lampu hias kini banyak digunakan untuk mempercantik dekorasi hotel, restoran, hingga ruangan kantor.

Agar lebih mampu bersaing, mereka pun menambahkan inovasi stroboscpoe dan herbarium. Uniknya, stroboscope pada lampu ini tidak menggunakan mesin, tetapi mengandalkan energi panas lampu. Desain ilusinya pun bisa diubah dan didesain sesuai permintaan konsumen.

“Kita juga memanfaatkan limbah organik daun sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual,” tambah Fitra yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi ini.

herbarium-2Dalam mengembangkan bisnis ini, kelimanya saling berbagi peran. Wulan, sang ketua kelompok bertugas melakukan koordinasi dengan anggota lain sekaligus pengelola keuangan, Fitra dan Fergit berperan sebagai periset dan pengembangan produk, Fahri berperan sebagai marketing, sementara Reni bertugas sebagai sekretaris dan penulis laporan.

Produk “I Herbarium” ini merupakan pengembangan dari produk PKM sebelumnya yang lolos di Pimnas ke-27 di Universitas Diponegoro. Dengan pengembangan tersebut, kelimanya optimis untuk meraih target medali emas di Pimnas kali ini.

Oleh dosen pendamping, kelimanya terus dimotivasi untuk lebih siap tampil di Pimnas. Sederet persiapan yang dilakukan meliputi persiapan presentasi, gelar produk, hingga poster.

“Tidak mudah untuk bisa lolos untuk didanai dan tampil di Pimnas, perlu kerja keras,” pungkas Wulan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post I Herbarium Stroboscoptic, Perpaduan Lampu Hias Limbah Daun dan Stroboscope yang Unik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 1 Contract Drafting & Negotiation The 6th BLC Universitas Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2015] Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad berhasil meraih beberapa juara di ajang The 6th Business Law Competition (BLC) 2015 Piala Hafni Sjahruddin di Universitas Indonesia pada 18-20 September lalu. Pada tahun ini tema yang diangkat mengenai isu perbankan.

Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang meraih tiga gelar juara di The 6th Business Law Competition di Universitas Indonesia *

Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang berkompetisi di The 6th Business Law Competition Piala Hafni Sjahruddin di Universitas Indonesia pada 18-20 September 2015 lalu *

Ada tiga kategori lomba yang diikuti oleh delegasi Unpad dalam kompetisi tersebut, yakni Contract Drafting dan Negotiation, Battle of Brain, serta Legal Opinion. Tim Unpad yang mengikuti kategori Contract Drafting adalah Zaky Hidayat, Dwitha Maya, Rizka Rahmaniyah Suhud, Lamandari Faris, Made D. Satya, dan Farah Muthia.

Kategori ini merupakan lomba penyusunan kontrak dagang dan simulasi negosiasi terkait hukum bisnis, khususnya hukum perbankan dan persiapannya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Rizka yang diwawancarai Humas Unpad, Selasa (23/09) mengatakan, target tim pada kategori ini ialah kembali meraih gelar juara setelah meriah juara umum pada 2014 lalu.

Lebih lanjut Zaky menjelaskan, pada babak awal, tim merancang kontrak mengenai merger antara bank BUMN dengan swasta.

“Di babak pertama kita merancang kontrak penggabungan ini seperti apa serta lampiran yang dieprlukan untuk merealisasikannya. Di final, ada babak negosiasi, dimana kita diminta untuk mempraktikkan bagaimana negosiasi kontrak ini berlangsung seperti apa,” jelas Zaky yang juga berperan sebagai Ketua Delegasi.

Pada kategori tersebut mereka berhasil meraih juara pertama sekaligus mendapat penghargaan sebagai Best Contract.

Sementara pada kategori Battle of Brain, tim Unpad terdiri dari Krikammanis Noviarty Qori, Ibrahim Hasam, dan Alfredo Paradeiso. Pada kategori ini, tim bersaing adu ketangkasan dengan 14 tim di babak penyisihan untuk menjawab kuis mengenai pengetahuan umum seputar kesiapan perbankan Indonesia menghadapi MEA. Pada kategori ini, tim berhasil meriah juara kedua di babak final.

Pada kategori Legal Opinion, FH Unpad mengirimkan seorang delegasinya bernama Michale Darari. Pada kategori ini, Michael menulis berkas kasus mengenai lembaga keuangan asing yang berkedudukan di Indonesia. Di hadapan praktisi dan akademisi hukum, berkas tersebut dipresentasikan langsung oleh Michael.

“Kita bertindak sebagai lawyer, bagaimana mengakomodasi kepentingan lembaga itu sendiri,” kata Michael. Pada kategori ini, Unpad meraih peringkat ke-4.

Meskipun tidak meraih piala Hafni Sjahruddin, delegasi yang merupakan mahasiswa FH Unpad angkatan 2012 ini puas dengan prestasi yang diraih. Riska menjelaskan, delegasi sendiri rutin menggelar latihan untuk memantapkan persiapan jelang menghadapi kompetisi.

“Meskipun tidak juara umum, kita bawa rileks dan kita puas dengan hasil yang ada,” ujar Ibrahim.

Latihan ini juga difasilitasi oleh Eldo Mathias selaku ketua Padjadjaran Law Research and Debate Society (Pleads) FH Unpad. Pleads ini yang menjadi fasilitasi FH Unpad dalam menghadapi ajang BLC tesebut.

“Meskipun dengan keterbatasan ruangan untuk latihan, kita membuktikan bahwa kita bisa meraih juara di ajang tersebut,” kata Eldo.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa FH Unpad Raih Juara 1 Contract Drafting & Negotiation The 6th BLC Universitas Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad Kreasikan Truk Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2015] Sistem peternakan Indonesia rupanya masih belum memperhatikan faktor kesejahteraan hewan. Hal ini terlihat dari proses pengangkutan hewan ternak, semisal sapi. Sapi diangkut tanpa memedulikan faktor kenyamanan. Hasilnya, begitu sampai di tujuan sapi rentan mengalami penyusutan bobot atau berujung kematian.

Tim "Motip Batik", kiri ke kanan:

Tim “Motip Batik”, kiri ke kanan: Hedy Ahmad, Farida Alia, Ahmad Arifan, Nadia Aulia, dan Gihon Poltak *

Hal inilah yang menginspirasi sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk menghasilkan metode pengangkutan sapi yang aman sekaligus meningkatkan keuntungan si peternak. Adalah Nadia Aullia Ramadhan, Farida Alia Dewi, Gihon Poltak Eduardo H, Hedy Ahmad Soleh, dan Ahmad Arifan Ardly, mahasiswa Fakultas Peternakan dan FMIPA Unpad memodifikasi truk angkut sapi yang diberi nama “Motip Batik: Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik”.

Modifikasi tersebut mengantarkan mereka lolos di Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), 5 – 9 Oktober mendatang pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Nadia menjelaskan, ada beberapa inovasi yang diterapkan dalam modfikasi truk ini. Pertama, mereka memasangkan sekat antar sapi. Sekat ini dipasang agar sapi yang diangkut dapat leluasa bergerak dan tidak tertindih oleh sapi lainnya. Sekat ini sudah diskalakan berdasarkan standar pengangkutan sapi jenis Ongol, jenis sapi yang paling banyak diternakkan di Indonesia.

“Yang kami pelajari, kenapa sapi-sapi yang diangkut sering mengalami penyusutan bobot berat badan karena stres dan dipaksa berdiri sepanjang jalan. Kalapun sapi-sapi itu duduk, takutnya terinjak oleh sapi lainnya,” jelas Nadia.

Inovasi kedua ialah memasangkan bak pakan otomatis. Bak ini tersambung dengan tombol yang akan diatur oleh sopir truk. Ketika tiba waktu makan, sopir akan menekan tombol tersebut sehingga bak pakan akan otomatis terbuka. Keuntungan sistem ini, setiap sapi akan mendapatkan jatah makan yang sama.

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Prototype Modifikasi Truk Inovatif Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare Teknologi Automatik

Inovasi ketiga ialah pemasangan atap truk otomatis yang digerakkan melalui sensor. Sensor ini untuk mendeteksi turunnya hujan. Ketika air hujan membasahi permukaan sensor, secara otomatis sensor akan memfungsikan atap truk untuk menutupi sapi. Atap akan terbuka kembali manakala sensor sudah kering yang tandanya hujan telah berhenti.

Inovasi lain yang tidak kalah penting adalah pemasangan CCTV pada bak truk. Perangkat ini berfungsi untuk memantau aktivitas sapi sehingga supir dapat mengetahui bagaimana kondisi sapi selama berada di perjalanan.

Modifikasi ini mereka skalakan untuk truk dengan jenis double. Meskipun jumlah sapi yang dibawa jauh lebih sedikit, Nadia menjamin kualitas sapi akan jauh lebih baik ketika sampai di tempat tujuan. Sehingga, harga jual pun tidak mengalami kemerosotan.

Konsep “Motip Batik” ini diharapkan dapat digunakan di perusahaan peternakan. Angga berharap, dengan adanya modifikasi ini dapat membuka mata pelaku ternak maupun dinas terkait untuk lebih mementingkan kesejahteraan hewan.

Bersama dosen pendamping Ir. Willyan Djaja, SU., kelimanya telah siap mengantongi medali emas pada ajang Pimnas. “Kami sudah mendapatkan banyak dukungan dari Unpad maupun Dikti. Oleh karena itu, kami ingin memberikan medali agar mengantarkan Unpad menjadi juara di Pimnas,” kata Nadia.*

Nadia Aullia Ramadhan_Universitas Padjadjaran_PKM KC

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad Kreasikan Truk Pengangkut Sapi Berbasis Animal Welfare appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5529 articles
Browse latest View live