Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5510 articles
Browse latest View live

PTN Badan Hukum Harus Mampu Tingkatkan Mutu Akademiknya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/01/2016] Mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi periode 1999 – 2007, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro menilai, penetapan Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum harus menumbuhkan paradigma baru di dalam pengelolaan institusi. Paradigma ini mengacu pada hirarki PTN Badan Hukum, yaitu pengelolaan kampus secara otonomi dan akuntabel.

Rektor Unpad , Prof. Tri Hanggono Achmad (berdiri), saat membuka Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi dengan narasumber Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro (duduk) di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Rabu (20/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad , Prof. Tri Hanggono Achmad (berdiri), saat membuka Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi dengan fasilitator Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro (duduk) di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Rabu (20/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“PTN Badan Hukum itu ultimately, semua keputusan dibuat di tingkat universitas, termasuk Guru Besar,” ujar Prof. Satryo saat menjadi pembicara dalam Lokakarya Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Rabu (20/01). Lokakarya yang dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, ini dihadiri oleh para Wakil Rektor, Direktur, dan Dekan di lingkungan Unpad.

Menurut Prof. Satryo, dengan adanya otonomi PTN Badan Hukum, pemerintah sudah memercayakan Unpad mampu mengelola institusi secara mandiri. Otonomi di sini bukan berarti pengelolaan perguruan tinggi dilakukan tanpa batas, tetapi tetap bergantung pada paradigma akuntabilitas. Dengan demikian, Unpad harus melakukan penguatan pengaturan tata kelola internalnya.

Dengan menjalankan otonomi berbasis akuntabilitas, Unpad diharapkan mampu meningkatkan mutu akademiknya. Mutu ini menurutnya bukan untuk menjadi acuan peningkatan peringkat Unpad pada sistem pemeringkatan perguruan tinggi. Aspek penting menurut Prof. Satryo dalam meningkatkan mutu tersebut ialah bagaimana Unpad mewujudkan “janji akademik” kepada para pemangku kepentingan.

“Keunikan perguruan tinggi harus muncul sehingga kita harus punya cara bagaimana menyatakan kualitas, bukan dari perankingan belaka,” kata Prof. Satryo.

Walaupun memiliki otonomi, Prof. Satryo mengakui PTN Badan Hukum di Indonesia masih memiliki hambatan terutama pada aspek keuangan dan kepegawaian. Pada aspek keuangan, PTN Badan Hukum menurutnya masih terkendala dengan keuangan yang ketat dari pemerintah. Sementara pada aspek kepegawaian, seharusnya tenaga pendidik dan kependidikan PTN Badan Hukum tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil sehingga tidak lagi terikat pada aturan kedinasan yang diberlakukan pemerintah.

“Ini agar otonomi PTN Badan Hukum bisa betul-betul berjalan dengan utuh,” ujar Guru Besar Institut Teknologi Bandung tersebut.

Dengan adanya kendala tersebut, Prof. Satryo menganggap kondisi pendukung perguruan tinggi saat ini masih belum mendukung penuh PTN Badan Hukum. Untuk itu, ia berharap Unpad mampu menemukan solusi untuk menjalankan otonomi PTN Badan Hukum dengan baik.

“Berbagai kondisi kesalahan dari kampus PTN Badan Hukum lainnya jangan diulangi, tetapi mampu memberikan usul yang baru yang mudah-mudahan cocok dengan Unpad,” kata Prof. Satryo.

Di hadapan pimpinan universitas, Prof. Satryo menjelaskan syarat utama agar otonomi ini berjalan semestinya ialah dengan menerapkan kepemimpinan berbasis pengetahuan. Pimpinan wajib memutuskan arah pengembangan universitas berdasarkan pengetahuan, bukan sekadar aturan. Ditegaskan Prof. Satryo, aturan tidak selamanya mampu mengatasi berbagai persoalan.

“Aturan itu terbatas, hanya untuk persoalan yang umum. Unpad mesti proaktif memunculkan gagasan PTN Badan Hukum-nya,” terang salah satu penggagas otonomi PTN Badan Hukum di Indonesia itu.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post PTN Badan Hukum Harus Mampu Tingkatkan Mutu Akademiknya appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bagi Indonesia, Afrika Kawasan Potensial untuk Kerja Sama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/01/2016] Deklarasi New Asia-African Startegic Partnership (NAASP) yang terbentuk pada peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) lalu merupakan momentum baru peningkatan kerja sama dengan berbagai negara di kawasan Afrika. Indonesia sebagai pencetus NAASP harus bergerak melakukan kolaborasi yang lebih dari sekadar hubungan diplomatik dengan kawasan Afrika.

Para pembicara dan moderator pada Seminar Internasional “Indonesia-Africa Relations” di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Kamis (21/01). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Para pembicara dan moderator pada Seminar Internasional “Indonesia-Africa Relations” di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Kamis (21/01). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Direktur Hubungan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Lasro Simbolon, Drs., MA., mengatakan, dari 54 jumlah negara di kawasan Afrika, Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan 50 negara. “Kita saat ini memiliki banyak kesempatan emas untuk berkolaborasi dengan benua Afrika. Saat ini negara-negara Afrika semakin berkembang,” ujar Lasro saat menjadi pembicara pada Seminar Internasional “Indonesia-Africa Relations” di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Kamis (21/01).

Seminar ini digelar atas kerja sama Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI dengan Pusat Kajian Asia Afrika (PKAA) Unpad. Selain Lasro, pembicara lain yang tampil ialah Dadan Suryadiputra, S.IP., MI.Pol., (Dosen Hubungan Internasional Unpad), dan Dr. Greg Mills (Direktur Brenthurst Foundation).

Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), volume perdagangan Indonesia ke Afrika saat ini baru senilai US$ 10,70 milyar. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding nilai perdagangan Tiongkok dengan India, dimana telah mencapat US$ 20 milyar untuk Tiongkok, dan US$70 milyar untuk India.

Lasro menyebut negara kawasan Afrika yang saat ini memiliki potensi emas antara lain Afrika Selatan, Nigeria, Mesir, Kenya, Ethiopia, Aljazair, dan negara-negara yang tergabung dalam kelompok The Economic Community of West African States (ECOWAS), Southern African Development Community (SADC), Southern African Customs Union (SACU), East African Community (EAC), dan The Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA).

“Ini potensial mengingat Indonesia sudah menjadi leader untuk menghidupkan kembali solidaritas kawasan Asia-Afrika,” kata Lasro.

Lebih lanjut Lasro mengatakan, ada sektor bisnis potensial yang bisa dikerjasamakan, yaitu energi, agroindustri, konstruksi dan infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi, serta perbankan. Di bidang energi, kata Lasro, Indonesia bisa bertukar pandang mengenai pengelolaan sumber daya energi dengan negara-negara di Afrika.

Pada sektor agroindustri, Lasro berpendapat negara kawasan Afrika kini tengah menaruh perhatian pada aspek ketahanan pangan. Sektor ini bisa menjadi kolaborasi yang intensif, mengingat Indonesia memiliki perhatian yang sama pada isu ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Satu aspek penting yang dibahas Lasro adalah kerja sama terkait perbankan. Negara Tiongkok dan India sudah membuka perwakilan bank negaranya di kawasan Afrika. Sedangkan Indonesia belum sama sekali membuka bank perwakilannya di Afrika.

“Pemerintah harus memfasilitasi ini,” imbuh Lasro.

Senada dengan Lasro, Dadan mendorong Indonesia lebih proaktif meningkatkan kerja sama dengan negara kawasan Afrika. Berkaca pada sejarah, Indonesia telah memiliki keterikatan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Afrika.

Meski potensial, masih banyak publik yang awam tentang Afrika. Hal ini disebabkan belum menariknya tema Afrika pada sektor pendidikan. Agar berjalan optimal, pemerintah juga perlu menggandeng beberapa pusat kajian Asia Afrika di Indonesia untuk melakukan pendampingan melalui akademik.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Bagi Indonesia, Afrika Kawasan Potensial untuk Kerja Sama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “Koordinasi adalah Kunci Sukses Pelaksanaan Program”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/01/2016] Tidak ada program kerja yang bisa dituntaskan tanpa ada koordinasi dengan berbagai unsur yang ada di dalam organisasi, serta kerja sama dengan pihak lain. Koordinasi dan sinergi merupakan kunci suksesnya pelaksanaan program.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Adminstratif Unpad di Garut, Minggu (24/01) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Adminstratif Unpad di Garut, Minggu (24/01) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan hal tersebut saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Administratif Unpad di Garut, Minggu (24/01) kemarin. Rapat yang diikuti oleh para Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Subbagian, dan dihadiri pula oleh para Wakil Rektor dan Direktur di lingkungan Unpad, itu berlangsung selama dua hari hingga Senin (25/01).

“Salah satu tantangan besar kita saat ini adalah koordinasi. Ini merupakan hal yang harus kita perkuat karena tidak ada satu pun kegiatan yang bisa dilakukan tanpa keterkaitan dan kerja sama dengan bagian lain,” ujar Rektor.

Kepada para tenaga kependidikan yang hadir dalam rapat tersebut, Rektor mengingatkan, tugas utama mereka adalah bagaimana mendukung program-program yang telah ditentukan oleh Unpad dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan sinergi yang baik antarunit, antarfakultas, antara dosen dan tenaga kependidikan, antara seluruh unsur di Unpad, juga sinergi dengan pihak-pihak lain.

“Keunggulan perguruan tinggi itu ada di riset, kekuatannya ada di akademik. Itu semua kuncinya ada di profesor yang saat ini memiliki program Academic Leadership Grant (ALG). Sekarang, mari bantu para profesor. Begitu juga kepada mahasiswa, kalau bisa jangan tunggu sampai mahasiswa menyampaikan kebutuhannya. Sebelum mahasiswa mengajukan, kita harus sudah bisa menyediakan,” ujar Rektor.

ALG merupakan penguatan riset inovatif yang berorientasi dan berdampak pada Sustainable Development Goals (SDGs). Dampak yang diharapkan terjadi dari program ALG antara lain, meningkatnya jumlah publikasi internasional bereputasi, meningkatnya jumlah Hak atas Kekayaan Intelektual, meningkatnya penelitian yang menghilir, dan meningkatnya kerja sama riset dengan pihak lain.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Arry Bainus, MA., dalam arahannya mengatakan, setiap program dan kegiatan harus mengacu kepada visi dan misi Unpad serta sesuai dengan rencana program kerja Rektor. Visi Unpad periode 2015-2019 adalah “Menjadi Universitas Riset dan Berdaya Saing Regional”. Sedangkan Misi Unpad secara umum adalah menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi, menyelenggarakan pendidikan tinggi berdaya saing internasional dan relevan dengan tuntutan pengguna, menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan akuntabel, serta membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi keluhuran budaya lokal dan nasional dalam keragaman budaya dunia.

“Setiap program dan kegiatan harus mengedepankan prinsip-prinsip koordinasi, sinergi dan keterpaduan antarunit kerja sehingga tercipta suatu kerjasama tim di setiap unit kerja dan antarunit kerja. Selain itu, setiap keputusan baik program maupun penganggarannya dilakukan hanya oleh pimpinan meliputi Rektor, Wakil Rektor dan Direktur, bukan oleh pelaksana dengan tetap mengacu pada koordinasi antarunit kerja,” ujar Dr. Arry Bainus.*

Laporan oleh: Erman

The post Rektor, “Koordinasi adalah Kunci Sukses Pelaksanaan Program” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mulai Tahun 2016 Ini, Unpad Gratiskan Biaya Kuliah Sarjana Kedokteran dan Dokter Spesialis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/01/2016] Mulai penerimaan mahasiswa baru tahun 2016 ini, Universitas Padjadjaran akan menggratiskan biaya pendidikan mahasiswa baru program studi Sarjana Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran. Kebijakan ini diambil antara lain untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter dan dokter spesialis di berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat.

Kiri ke kanan: Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Rektor Unpad, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Direktur Pendidikan Unpad (Foto oleh: Dadan T.)*

Kiri ke kanan: Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., MSi., Sp.F., DFM, Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., serta Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes. (Foto oleh: Dadan T.)*

“Kenyataannya, daerah-daerah itu memerlukan tenaga, jadi mereka siap untuk bisa memberikan biaya pendidikannya,” ujar Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar jumpa pers di Ruang Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (25/01).

Dalam jumpa pers tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, M.A., Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., MSi., Sp.F., DFM, serta Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, kondisi ketersediaan tenaga dokter dan dokter spesialis di Jawa Barat tidak merata. Kebanyakan tenaga dokter dan dokter spesialis masih terpusat di kota besar. Menyadari hal tersebut, Unpad berkomitmen membantu mendistribusikan tenaga dokter dan dokter spesialis ke seluruh wilayah di Jawa Barat. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ada pula permintaan dari daerah lainnya di Indonesia.

Pada tahun akademik 2016/2017 ini, FK Unpad akan menerima 250 calon mahasiswa dengan rincian 125 dari jalur SNMPTN dan 125 dari jalur SBMPTN. Seluruh mahasiswa yang diterima melalui dua jalur seleksi tersebut akan digratiskan biaya kuliahnya melalui beasiswa yang dikeluarkan pemerintah daerah dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat maupun beasiswa dari berbagai pihak, termasuk instansi swasta.

Meski gratis, ada syarat yang ditetapkan Unpad kepada mahasiswa Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis, yaitu ada perjanjian antara calon mahasiswa dengan Unpad. Isi perjanjian kurang lebih menyatakan, ketika lulus nanti para dokter yang kuliah gratis ini wajib mengabdi di wilayah/instansi yang ditentukan. Jika tidak, Rektor berkomitmen tidak akan mengeluarkan ijazahnya.

“Unpad ingin membangun sikap kesiapan mengabdi sungguh-sungguh kepada masyarakatnya bagi para lulusannya. Jika tidak bersedia memenuhi perjanjian itu, jangan pilih kuliah di Kedokteran Unpad. Ada banyak perguruan tinggi lain yang juga menyediakan pendidikan kedokteran,” tegas Rektor.

Dekan FK Unpad, Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., M.Si., Sp.F., DFM., menilai program penggratisan biaya kuliah di FK Unpad ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar mencintai masyarakat. “Ini adalah salah satu cara memfasilitasi mereka (mahasiswa) sehingga bisa bekerja dengan baik di masyarakat, dan karirnya bisa bangun,” kata Yoni.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Mulai Tahun 2016 Ini, Unpad Gratiskan Biaya Kuliah Sarjana Kedokteran dan Dokter Spesialis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Bantu Tingkatkan Kualitas Universitas Kuningan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/01/2016] Universitas Kuningan (Uniku) akan menjadi perguruan tinggi pengembangan Unpad di Jawa Barat mewakili wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayu Majakuning). Pengembangan ini bertujuan bukan hanya membangun institusi, akan tetapi mendorong penguatan Uniku bagi pembangunan wilayah Ciayumajakuning.

(Foto oleh: Arief Maulana)*

Suasana kunjungan kerja Unpad ke Uniku yang juga dihadiri oleh Bupati Kuningan, Rektor Unpad, dan Rektor Uniku (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan hal tersebut saat melakukan kunjungan ke kampus Uniku, Kuningan, Selasa (26/01). Kunjungan tersebut diterima oleh Rektor Uniku Dr. Iskandar, MM., beserta Pembantu Rektor dan petinggi Yayasan Pendidikan Sang Adipati, selaku penyelenggara Uniku di Ruang Rapat Gedung Rektorat Kampus Uniku.

Dalam kunjungan tersebut, hadir Bupati Kuningan Utje Ch. Hamid Suganda, Sekretaris Daerah Kab. Kuningan Drs. Yosep Setiawan, M.Si., dan beberapa pejabat daerah Kuningan. Sementara dari Unpad hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., Direktur Kerja Sama Unpad Parikesit, M.Sc., PhD., Staf Khusus Rektor Budhi Gunawan, MA., PhD., serta tim pengembangan Uniku oleh Unpad, yaitu Prof. Dr.Engkus Kuswarno, M.S., Prof. Dr. Ir. Roni Kastaman, M.SIE., Prof. Dr. Samun Jaja Rahardja, M.Si., Prof. Dr. Ir. Elin Harlia, M.S., dan Prof. Dr. Ir. Junianto, M.P.

Menurut Rektor, pengembangan Uniku merupakan salah satu upaya meminimalisasi pola urbanisasi pendidikan di Jawa Barat. Lokasi Perguruan Tinggi Negeri yang terpusat di kota besar menyebabkan banyak mahasiswa bermigrasi untuk menuntut ilmu. Ini berdampak pada peningkatan kepadatan penduduk di kota-kota besar.

Untuk itu, pengembangan Uniku merupakan implementasi Unpad dalam mengembangkan pola pendidikan yang tidak terpusat di satu wilayah. “Ini bisa mengatasi permasalahan di kota besar, selain itu pengembangan ini bisa menjadi pendorong pengembangan wilayah,” kata Rektor.

Rencana pengembangan Uniku, lanjut Rektor, merupakan kesepakatan bersama dengan Gubernur Jabar Ir. Ahmad Heryawan. Dalam rencana tersebut, Unpad akan mendorong pengembangan perguruan tinggi yang mewakili 5 kawasan wilayah di Jawa Barat, yaitu wilayah Ciayumajakuning, Priangan Timur (Garut, Tasik, Ciamis, Banjar, Pangandaran), Bandung Raya, Bopuncur (Bogor, Puncak, Cianjur), dan Purwasukab (Purwakarta, Subang, Karawang, Bekasi).

“Di kawasan tersebut mestinya berdiri perguruan tinggi yang minimal sekelas Unpad,” tambah Rektor.

Rektor menambahkan, Uniku harus didorong menjadi perguruan tinggi yang memiliki mutu pendidikan baik sehingga, masyarakat memiliki alternatif memilih pendidikan tinggi di Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai potensi kerja sama pengembangan pendidikan antara Uniku dengan Unpad. Menurut Prof. Engkus, pengembangan SDM menjadi salah satu agenda pengembangan Uniku oleh Unpad. Saat ini, Uniku memiliki 4.700 mahasiswa dan dosen berjumlah 151 orang dengan jumlah dosen bergelar Doktor kurang dari setengah.

Peningkatan akreditas institusi juga menjadi fokus pengembangan Uniku. Saat ini akreditasi 16 prodi yang ada di Uniku masih bernilai C dan D. Untuk itu, Rektor Uniku berharap kerja sama pengembangan ini sesegera mungkin dilakukan mengingat dalam beberapa tahun mendatang Uniku akan melakukan akreditasi institusi.

“Kami ingin menjadi junior partner dengan Unpad, sehingga sedikit demi sedikit Uniku menjadi perguruan tinggi yang kuat,” kata Rektor Uniku.

Bupati Kuningan, Utje Hamid pun mengapresiasi pengembangan Uniku oleh Unpad. Hal ini relevan dengan rencana pengembangan Kuningan sebagai Kota Pendidikan. “Kami sudah siap, ini adalah salah satu upaya mendukung peningkatan pendidikan di Kuningan,” kata Utje.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Bantu Tingkatkan Kualitas Universitas Kuningan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Sosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN di Indramayu dan Majalengka

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/01/2016] Program Unpad Nyaah ka Jabar diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di daerah. Hal tersebut diungkapkan Plt. Bupati Indramayu, Ir. H. Toto Muh Toha pada acara Sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2016 oleh Universitas Padjadjaran di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Selasa (26/01).

Plt. Bupati Indramayu, Ir. H. Toto Muh Toha (tengah) saat membuka sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN oleh Unpad di Aula Dinas Pendidikan Kab. Indramayu, Selasa (26/01). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Plt. Bupati Indramayu, Ir. H. Toto Muh Toha (tengah) saat membuka sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN oleh Unpad di Aula Dinas Pendidikan Kab. Indramayu, Selasa (26/01). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

“Dengan Unpad Nyaah ka Jawa Barat, diharapkan Indeks Pembangunan Manusia di Indramayu akan meloncat,” tutur Toto.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, M.Si mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen Unpad untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Barat, diantaranya adalah dengan berupaya meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi masyarakat daerah melalui Unpad Nyaah ka Jabar.

“Untuk meningkatkan IPM, maka harus ditingkatkan angka partisipasi sekolah dan perguruan tingginya,” tutur Dr. Soni.

Lebih lanjut Dr. Soni mengungkapkan, Unpad Nyaah ka Jabar merupakan salah satu bentuk kecintaan Unpad terhadap masyarakat Jawa Barat. “Unpad sangat berkomitmen pada masyarakat Jawa Barat. Diperkuat dengan taglinefrom west java to the world, through SDGs,” ujarnya.

Senada dengan Dr. Soni, tim Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Dr. Dudi, S.Pt., M.Si mengharapkan bahwa Program Unpad Nyaah ka Jabar dapat memberikan maslahat. “Diharapkan program ini akan membawa maslahat. IPM pun akan meningkat,” harap dosen Fakultas Peternakan Unpad ini.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, Dr. Ir. Iskandar., M. Si mengatakan bahwa Indramayu memiliki potensi yang luar biasa dan bisa dikembangkan. Unpad pun mengundang putra putri terbaik Indramayu untuk dapat bergabung menjadi mahasiswa Unpad. Diantaranya melalui Program Unpad Nyaah ka Jabar.

Kenapa Unpad Nyaah ka Jabar? Karena Unpad lahir di tengah masyarakat Jawa Barat,” ujar Dr. Iskandar.

Pada kesempatan tersebut, di hadapan peserta sosialisasi Dr. Dudi memaparkan mengenai Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran. Ia menjelaskan, Unpad membuka jalur pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Hanya dua jalur, transparan dan terukur, yaitu SNMPTN dan SBMPTN,” ujar Dr. Dudi.

Dudi SMUPBupati lagi bicaraTerkait pemilihan program studi, Dr. Soni pun menegaskan bahwa siswa sebaiknya memilih program studi yang betul-betul diminati. Bukan karena paksaan dari orang lain atau keluarga.

“Karena jika anak minat ke Prodi A, tetapi dipaksakan ke Prodi B, maka akan mempengaruhi ke kualitas dan capaian studinya,” ujar Dr. Soni.

Selain itu, pelajar juga harus cermat dalam memilih prodi. Saat memilih, ia harus memperhatikan daya tampung dan tingkat keketatan di masing-masing prodi.

Acara sosialisasi ini diikuti oleh ratusan pelajar, sejumlah guru dan Kepala Sekolah SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Indramayu. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd., Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kabupaten Indramayu, Drs. H. Kasno Hadikusumo, M.Pd., dan Kepala Sub Bagian Seleksi dan Registrasi Unpad, Ahmad Baehaqi, S.Si, MT.

Selain di Kabupaten Indramayu, hari ini kegiatan sosialisasi juga dilakukan di Kabupaten Majalengka, bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Hadir sebagai pembicara Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., S.p.A (K). M.Kes, Dekan Fakultas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Sudarjat, MP, dan Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., M.Si., DFM.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Unpad Sosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN di Indramayu dan Majalengka appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kunjungi Stand Unpad di 25th Education and Training Expo 2016 di Jakarta Convention Center

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/01/2016] Memasuki proses penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Universitas Padjadjaran berusaha meningkatkan penyebarluasan informasi mengenai pola penerimaan mahasiswa baru di Unpad termasuk program studi-program studi yang ada di Unpad. Untuk itu, Unpad turut berpartisipasi pada pameran 25th Education and Training Expo 2016 di Hall B Jakarta Convention Center, Jakarta. Pameran ini digelar mulai Rabu (26/1) hingga Sabtu (30/1) yang akan datang.

Para pelajar memenuhi stand Unpad di 25th Education and Training Expo 2016 di Hall B Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (26/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

Para pelajar mengunjungi stand Unpad di 25th Education and Training Expo 2016 di Hall B Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (26/01). (Foto oleh: Dadan T.)*

Untuk lebih mengenalkan Unpad, Bagian Humas dan Protokoler Unpad menyuguhkan berbagai informasi mengenai proses penerimaan mahasiswa baru serta menampilkan berbagai infografik mengenai profil dan prestasi Unpad selama ini.

Pameran ini diisi oleh sekira 125 stand dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, serta sejumlah lembaga pendidikan tinggi dari luar negeri, seperti dari Malaysia dan Rusia. Selain itu, terdapat pula stand Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kementerian Riset dan Teknologi, Ir. Nada Darmiyanti S. Marsudi, M. Phil., saat membuka pameran mengatakan bahwa penyelenggaraan pameran ini sangat membantu para siswa lulusan SMA yang akan melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan informasi mengenai perguruan tinggi.

“Banyaknya lembaga pendidikan yang mengikuti pameran ini, menandakan bahwa kepedulian masyarakat untuk pengembangan pendidikan semakin tinggi,” ujarnya.

Ia berharap dengan semakin meningkatnya generasi muda yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, maka akan mendorong terciptanya berbagai inovasi yang dapat membawa masyarakat Indonesia untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.

Pameran ini dihadiri oleh para pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di seputar Jabodetabek. Selain mendapatkan informasi melalui stand-stand, mereka juga mengikuti berbagai kegiatan seperti talkshow dan presentasi pendidikan juga berbagai lomba. Pada hari pertama pameran, lebih dari 1.000 orang hadir.

20160127122441_IMG_4530 20160127122825_IMG_4550 20160127130018_IMG_4631

Antusias pengunjung khususnya para pelajar kelas XII SMA mengenai informasi seputar Unpad terlihat dari banyaknya pengunjung stand dan pertanyaan yang diajukan. Terlebih dengan adanya program Unpad menggratiskan biaya pendidikan mahasiswa baru program studi Fakultas Kedokteran yang semakin meningkatkan ketertarikan mereka untuk melanjutkan studi di Unpad.

Salah seorang pengunjung, Siti Fatimah, pelajar SMAN 20 Jakarta, menjelaskan ketertarikannya masuk Unpad khususnya ke program studi Sastra Jepang, Unpad. Menurutnya Sastra Jepang Unpad memiliki potensi yang sangat bagus, terlebih dengan adanya program rutin pertukaran mahasiswa. “Saya tertarik mendalami Sastra Jepang dan berharap dapat diterima di Sastra Jepang Unpad,” ujarnya.*

Laporan oleh: Marlia / eh

The post Kunjungi Stand Unpad di 25th Education and Training Expo 2016 di Jakarta Convention Center appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gulirkan Sistem Kesehatan Akademik Padjadjaran untuk Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Jabar

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/01/2016] Provinsi Jawa Barat masih harus meningkatkan pelayanan sektor kesehatan, dan salah satu upaya peningkatan tersebut ialah penyediaan tenaga Dokter dan Dokter Spesialis yang merata di Rumah Sakit dan Puskesmas dari 27 Kota/Kabupaten di Jabar. Untuk itu Universitas Padjadjaran telah menggulirkan suatu Sistem Kesehatan Akademik Padjadjaran-Jabar (Sikap Jabar).

Suasana Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Kesehatan Jawa Barat wilayah Ciayumajakuning di Grage Sangkan Hotel, Kuningan, Rabu (27/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Kesehatan Jawa Barat wilayah Ciayumajakuning di Grage Sangkan Hotel, Kuningan, Rabu (27/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, “Sikap Jabar” merupakan pola yang ditegaskan Unpad untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan tenaga SDM pada bidang pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikatakan Rektor saat menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Kesehatan Jawa Barat wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) di Grage Sangkan Hotel, Kuningan, Rabu (27/01).

Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan di Kab. Indramayu, Kota Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Majalengka, dan Kab. Kuningan. Turut hadir Bupati Kuningan Utje CH Hamid Suganda, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dr. Hj. Alma Lucyati, M. Kes.,M. Si., MH. Kes.

Sementara dari pihak Unpad, Selain Rektor hadir pula Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad Dr. Sigid Suseno, M.Hum., Kepala Staf Khusus Rektor Prof. Ramdan Panigoro,pimpinan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Keperawatan.

Menurut Rektor, saat ini sudah saatnya dibangun berbagai sektor yang harus bekerja sama di bidang kesehatan. Selain sektor yang berperan pada bidang fasilitasi program kementerian dan pendanaan infrastruktur, dibutuhkan pula sektor yang mampu membangun kreasi inovasi pengembangan sumber daya manusianya.

“Jika pola ini dapat dijalankan dengan baik, ini akan mendorong sistem kesehatan secara utuh,” kata Rektor.

Berdasarkan kondisi pelayanan kesehatan saat ini, Jabar hanya memiliki satu Rumah Sakit Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) III, atau RS Pemberi Pelayanan Kesehatan Spesialis Lanjutan. Maka sudah saatnya Jabar mengembangkan RS PPK III di wilayah lainnya.

Melalui sistem ini, Unpad mendorong setiap regional wilayah di Jabar memiliki satu RS PPK III. Untuk wilayah Ciayumajakuning, Unpad telah menyepakati RSUD Gunung Jati, Cirebon untuk dikembangkan menjadi RS PPK III.

Selain mendorong pengembangan RS PPK III, melalui sistem ini Unpad juga mendorong pemerataan ketersediaan tenaga pelayanan kesehatan di RS dan Puskesmas di seluruh wilayah Jabar. Hal ini pun terus didorong oleh Unpad dengan menyiapkan lulusan Fakultas Kedokteran untuk disebar ke seluruh wilayah Jabar.

Berdasarkan data, setiap tahun FK Unpad menerima 250 calon mahasiswa dari jalur SNMPTN dan SBMPTN. Dengan angka efisiensi tersebut, maka setiap tahunnya FK Unpad berpeluang menghasilkan 250 dokter. Pada tingkat pendidikan Spesialis, Unpad setiap tahun menerima 300 calon mahasiswa program Spesialis sehingga berpeluang meluluskan 300 Dokter Spesialis tiap tahunnya.

“Paling tidak, jumlah lulusan Dokter dan Dokter Spesialis tersebut bisa kita sebar ke seluruh wilayah Jabar,” kata Rektor.

Untuk itu, Rektor meminta para perwakilan rumah sakit di 5 wilayah di Ciayumajakuning untuk berkoordinasi menggambarkan kebutuhan SDM di instansinya. “Berdasarkan data kebutuhan tersebut, kami akan petakan untuk nanti diprioritaskan di wilayah mana saja,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Gulirkan Sistem Kesehatan Akademik Padjadjaran untuk Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Sosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN di Kuningan dan Cirebon

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/01/2016] Universitas Padjadjaran kembali melakukan sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN di sejumlah wilayah Jawa Barat. Rabu (27/01) kemarin, sosialisasi dilakukan di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

Suasana sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN di Aula SMA 1 Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu (27/01). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)

Suasana sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN di Aula SMA 1 Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Rabu (27/01). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)

Sosialisasi di Kabupaten Kuningan dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, SIP., SSi., MT., MSi (Han), Kepala Biro Administrasi Akademik
Drs. Sudarma, MM, Kepala Sub Bagian Seleksi dan Registrasi, Ahmad Baehaqi, S.Si, MT, dan tim Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP), Dr. Dudi, S.Pt., M.Si. Acara bertempat di Aula SMA 1 Jalaksana, Kabupaten Kuningan.

Dalam kesempatan tersebut, selain mengenalkan jalur masuk Unpad, tim sosialisasi Unpad tidak lupa mengenalkan program studi baru, yakni Program Studi Kedokteran Hewan. “Kedokteran Hewan mulai dibuka tahun ini, dengan kuota 25 untuk SNMPTN (mahasiswa) dan 25 untuk SBMPTN,” ungkap Ahmad Baehaqi.

Sementara itu, Dudi pun mengingatkan kepada para peserta sosialisasi mengenai pentingnya mengisi PDSS dengan baik, sebagai salah satu syarat pendaftaran SNMPTN. Dudi mengungkapkan, pengisian dan verifikasi PDSS dapat dilakukan hingga 20 Februari 2016 mendatang.

“Pantau siapa yang mengisi PDSS di sekolah kalian. Ingat, mengisi PDSS yang benar, dan jangan lewat jadwal,” ujar Dudi.

Selain mengisi dan melakukan verifikasi PDSS tepat waktu, kecurangan pun jangan sampai terjadi. Untuk sekolah yang curang, maka tidak akan diikutsertakan pada pelaksanaan SNMPTN tahun mendatang.

“Jika ada kecurangan, bukan akan dihukum oleh Unpad. Tapi alokasinya akan dialihkan ke sekolah yang lain,” ujar Dudi.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, Drs. A. Taufik Rohman, M.Si, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut, Taufik mengungkapkan harapannya, bahwa Program Unpad Nyaah ka Jabar yang diusung Unpad akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, terutama terkait pendidikan. Saat ini, program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun saja belum 100% terpenuhi di Kabupaten Kuningan.

“Semoga saja, (pelajar) SMA di Kabupaten Kuningan bisa masuk lebih banyak ke Universitas Padjadjaran, karena Unpad salah satu universitas terhebat di Indonesia,” ujarya.

Di Kabupaten Cirebon, sosialisasi dilakukan di SMK 1 Mundu. Sosialisasi dilakukan oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH., S.Sos., Msi, dan tim SMUP, Muchtaridi, PhD.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Sosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN di Kuningan dan Cirebon appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Buka Program Studi Kedokteran Hewan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/01/2016] Mulai tahun akademik 2016/2017, Universitas Padjadjaran akan membuka program studi Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran. Pemenuhan ketersediaan tenaga pelayanan kesehatan hewan di Jawa Barat menjadi dasar dibukanya program studi tersebut.

Rektor Unpad, Prof. Tri  Hanggono Achmad (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., saat jumpa pers tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad 2016 di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur Bandung, Senin (25/01) lalu. (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, MA., saat jumpa pers tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad 2016 di Executive Lounge Unpad Jln. Dipati Ukur Bandung, Senin (25/01) lalu. (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, pembukaan prodi Kedokteran Hewan merupakan amanat Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan untuk meningkatkan kualitas kesehatan hewan ternak di Jawa Barat. “Paling tidak ketika masa penyembelihan hewan kurban, kesehatannya harus diperiksa oleh tenaga dokter hewan,” ungkap Rektor beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Rektor menjelaskan, dari perguruan tinggi yang ada di Jabar, hanya ada satu prodi Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Hal ini berbanding terbalik dengan potensi ternak di Jawa Barat, mengingat provinsi ini menjadi salah satu suplai hewan ternak terbesar di Indonesia.

Kondisi lain yang menjadi dasar pembukaan prodi Kedokteran Hewan di Unpad ialah minimnya tenaga dokter hewan di beberapa pusat kesehatan hewan di Jawa Barat. “Kalau tidak ada dokter hewan, sulit bagi kita untuk menjamin kesehatan hewan. Padahal saat ini berkembang luar biasa penyakit manusia yang berasal dari hewan,” jelasnya.

Dengan demikian, prodi Kedokteran Hewan di Unpad akan dibuka di bawah naungan Fakultas Kedokteran. Rektor menjelaskan, hal ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara kesehatan manusia dengan hewan yang dikenal dengan istilah “zoonosis”, atau infeksi penyakit yang ditularkan hewan ke manusia dan sebaliknya.

Adapun staf pengajar prodi Kedokteran Hewan ialah tenaga dosen dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Peternakan. “Kita punya banyak lulusan dokter hewan di Fapet. Sehingga, ini akan representatif untuk membuka prodi Kedokteran Hewan,” ujarnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., mengatakan, daya tampung prodi Kedokteran Hewan di Unpad sebanyak 50 orang.

Agar distribusi lulusan Kedokteran Hewan Unpad nanti merata di Jawa Barat, Rektor juga akan memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswanya. “Kami sedang menyiapkan beasiswa untuk mereka. Sebab, tanpa seperti ini, nanti lulusan akan senang membuka praktik dokter hewan di kota besar,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Buka Program Studi Kedokteran Hewan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Selain ke Ciayumajakuning, Unpad Juga Dorong Pembangunan Wilayah Priangan Timur

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/01/2016] Setelah berkomitmen membangun kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning), Universitas Padjadjaran kembali mendorong pembangunan wilayah Priangan Timur, meliputi Kota Tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Banjar, dan Kab. Pangandaran. Pengembangan tersebut menyasar beberapa aspek terkait pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membahas implementasi Unpad Nyaah ka Jabar ke wilayah Priangan Timur di Pangandaran, Kamis (28/01) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, langkah ini merupakan implementasi lanjutan dari program Unpad Nyaah ka Jabar. Hal tersebut dikemukakan Rektor saat menggelar Rapat pembahasan implementasi Program Unpad Nyaah ka Jabar di wilayah Priangan Timur di Krisna Beach Hotel, Pantai Barat Pangandaran, Kamis (28/01) kemarin.

Dalam rapat tersebut hadir pimpinan dan perwakilan daerah dari Kota Tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Banjar, dan Kab. Pangandaran. Sementara dari pihak Unpad hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Dr. Sigid Suseno, M.Hum., Staf Khusus Rektor, serta Dekan di lingkungan Unpad.

Menurut Rektor, program Unpad Nyaah ka Jabar ini bukan hanya program afirmasi pendidikan yang telah digulirkan sejak tahun 2013 lalu. Mahasiswa yang berasal dari 27 Kota/Kabupaten di Jabar didorong untuk mengembangkan wilayahnya melalui sektor akademik.

“Program ini harus mampu membuat mahasiswa melihat ada potensi apa yang bisa dikembangkan untuk bisa membangun daerahnya,” kata Rektor.

Sebagai implementasi lanjutan, program Unpad Nyaah ka Jabar akan menyasar pada pengembangan kualitas kesehatan, pendidikan, dan penyediaan SDM strategis di Jawa Barat. Pada aspek kesehatan, Unpad mendorong lulusannya untuk mengabdi di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai tahun akademik 2016/2017 Unpad menggratiskan biaya pendidikan pada program Sarjana Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis. Ketentuannya, mahasiswa harus mampu ditempatkan di 27 Kota/Kabupaten setelah lulus nanti. Hal ini digulirkan melalui pola bertajuk Sistem Kesehatan Akademik Padjadjaran-Jabar (Sikap Jabar).

“Ini untuk mendorong distribusi ketersediaan tenaga Dokter Spesialis di Jawa Barat,” kata Rektor.

Pada peningkatan sektor pendidikan, di beberapa wilayah di Jawa Barat akan dibangun kampus yang menjadi counterpart-nya Unpad. Targetnya melalui pengembangan kampus di daerah ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan riset yang langsung terkait ke wilayahnya.

“Dengan sekolah di daerah, maka topik riset dapat langsung dari masalah yang terjadi dengan tujuannya adalah peningkatan kualitas wilayahnya,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Selain ke Ciayumajakuning, Unpad Juga Dorong Pembangunan Wilayah Priangan Timur appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Prof. Hendarmawan Jadi Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/01/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad melantik Dekan dan Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana, Wakil Kepala Satuan Penjaminan Mutu (SPM), dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Unpad Press di Bale Atikan Unpad, Jln. Ir. H. Juanda (Dago) No. 4 Bandung, Jumat (29/01).

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melantik Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad, Prof. Hendarmawan, di Bale Atikan Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda 4 Bandung,  Jumat (29/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melantik Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad, Prof. Dr. Hendarmawan, MSc., di Bale Atikan Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda 4 Bandung, Jumat (29/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Hendarmawan, M.Sc dilantik menjadi Dekan Sekolah Pascasarjana, Dr. Jutti Levita, M.Si., Apt dilantik menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Inovasi dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana, serta Drs. Mudiyati Rahmatunnisa, MA., Ph.D dilantik menjadi Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, Tata Kelola, dan Sumber Data Sekolah Pascasarjana. Sementara itu, Drs. Yuyun Hidayat, MS dilantik menjadi Wakil Kepala Satuan Penjaminan Mutu, dan Dr. Drs. Gugun Gunardi, M.Hum dilantik menjadi Kepala UPT Unpad Press.

“Semoga Allah swt memberi tuntunan, bimbingan kepada saudara dan kita sekalian dalam melaksanakan tugas,” kata Rektor saat melantik.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa Sekolah Pascasarjana, berbeda nomenklaturnya dengan program pascasarjana yang dijalankan di berbagai fakultas. “Karena pengertiannya adalah sekolah, maka sekolah ini nanti akan mengelola berbagai program studi pascasarjana, yang kekuatannya berbeda dengan yang lain adalah berfokus pada program-program studi yang punya ciri multi atau transdisiplin,” tutr Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, Sekolah Pascasarjana diharapkan dapat menjadi pengusung penguatan implementasi Pola Ilmiah Pokok Unpad. Dengan demikian, program studinya diharapkan dapat membangun kekuatan pencirian dari PIP Unpad.

“Sehingga nanti program studi yang dibangun, diharapkan bisa membangun kekuatan pencirian dari keberpihakan kita dalam membangun lingkungan, keberpihakan kita dalam membangun berbagai regulasi atau tata kelola, yang akan mendorong, berkontribusi bagi pembangunan nasional secara keseluruhan,” harap Rektor.

pelantikan1Selain itu, program studi di Sekolah Pascasarjana juga semestinya memiliki kekuatan riset yang kokoh. “Sehingga, perlu dijalin kerja sama yang baik, karena kekuatan riset inilah yang menjadi wahana kuat untuk menggulirkan berbagai program studi. Sehingga nanti kedepannya, kita akan mendorong dengan sungguh-sungguh roda penguatan riset khususnya bersifat multi dan transdisiplin,” papar Rektor.

Unpad juga berupaya memfasilitasi agar proses publikasi riset dapat berjalan dengan baik. Salah satunya, adalah dengan dimilikinya unit penerbitan di Unpad. Hal ini sejalan dengan target Unpad, untuk terus mendorong publikasi ke arah internasional.

“Ini bukan semata-mata menjadi unit yang mengelola penerbitanya saja. Tetapi bagaimana caranya kita memfasilitasi kemampuan dari seluruh unit kerja kita, dari seluruh staf akademik kita untuk dapat mengekspresikan kemampuan akademiknya. Baik dalam bentuk penulisan buku, maupun dalam bentuk penulisan berbagai publikasi ilmiah,” tutur Rektor.

Selanjutnya, dalam membangun keunggulan, akan tercipta jika kita sudah meyakini bahwa apa yang kita miliki memang memiliki standar mutu yang unggul. Sehingga, Rektor berkeyakinan bahwa Satuan Penjaminan Mutu Unpad memiliki posisi yang sangat strategis.

Rektor menekankan, berbagai kegiatan akademik yang dijalankan Unpad harus dijamin mutunya. Penjaminan mutu pun harus bergerak ke arah keuggulan, agar dapat tercipta berbagai inovasi. Inovasi yang kita bangun inilah harus dijaga, agar jangan sampai menyimpang dari target-target yang seharusnya dijalankan.

“Maka hari ini, dengan ditetapkannya, dipenuhinya semua organ tadi, kita semua berharap mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi kendala bagi kita untuk dapat berlari kencang,” harap Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Rektor Lantik Prof. Hendarmawan Jadi Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad dan Peradi Gelar Pelatihan Khusus Profesi Advokat XIII

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/02/2016] Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Advokat Indoensia (AAI) Bandung menyelenggarakan Pelatihan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan XIII, 1 – 23 Februari 2016 di Gedung Pascasarjana FH Unpad, Jln. Banda No. 42 Bandung. Sebanyak 60 peserta mengikuti PKPA tersebut.

Dekan FH Unpad, Dr. An An Chandrawulan, S.H., LLM., saat memberikan sambutan pada Pelatihan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan XIII di Gedung Pascasarjana FH Unpad, Jln. Banda No. 42 Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dekan FH Unpad, Dr. An An Chandrawulan, S.H., LLM., saat memberikan sambutan pada Pelatihan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan XIII di Gedung Pascasarjana FH Unpad, Jln. Banda No. 42 Bandung. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua DPC AAI Bandung Dr. H. Efran Helmi Juni, S.H., M.Hum., mengatakan, digelarnya PKPA ini merupakan implementasi UU No. 18 Tahun 2003 tentang advokat. “Salah satu poin dari UU tersebut ialah bahwa salah satu syarat menjadi Advokat ialah mengikuti PKPA serta ujian advokat,” ujar Efran saat memberikan sambutan pembukaan PKPA XIII, Senin (1/02).

Dalam pembukaan PKPA yang bertema “Meningkatkan Peran Advokat dalam Penegakan Hukum” tersebut, hadir Dekan FH Unpad, Dr. An An Chandrawulan, S.H., LLM., Ketua DPP AAI Muh. Ismak, S.H., M.H., Ketua DPC Peradi Bandung Roely Panggabean, serta para senior AAI.

Pada PKPA, calon advokat diberi materi yang sesuai dengan kurikulum Peradi meliputi materi dasar, materi hukum acara (litigasi), materi non litigasi, serta materi keterampilan hukum lainnya. Di akhir pelatihan, calon advokat akan mengikuti Ujian Profesi Advokat (UPA).

Efran mengatakan, setelah mengikuti PKPA, calon advokat kemudian diwajibkan melakukan magang di kantor advokat. Aktivitas magang ini menjadi perhatian tersendiri bagi DPP AAI. Ia berharap Dewan Pengurus dapat memfasilitasi proses magang yang selama ini menjadi kendala tersendiri bagi calon advokat.

“Calon advokat ini harus diberikan kesempatan belajar yang profesional sehingga mereka bisa menjadi figur advokat yang profesional,” kata Efran.

humas unpad 2016_02_01 EOS 7D 15_29_340813Sementara Ismak mengatakan, profesi advokat saat ini menjadi profesi yang paling diminati. Namun, ada beberapa hal yang harus dicermati seorang advokat, yaitu keterampilan dan mental. Untuk itu di hadapan peserta PKPA, Ismak mengatakan, pelatihan ini merupakan wahana untuk meningkatkan keterampilan seorang advokat.

“Profesi advokat memerlukan skill yang tinggi. Advokat tanpa skill itu tidak akan menjadi apa-apa,” imbuh Ismak.

Ia pun mengapresiasi penyelenggaraan PKPA dengan FH Unpad yang telah digelar sebanyak 13 kali. “Ini adalah penyelenggaraan PKPA terbanyak yang dilakukan atas kerja sama dengan Perguruan Tinggi,” kata Ismak.

Menanggapi apresiasi tersebut, Dr. An An berharap kerja sama penyelenggaraan PKPA dengan AAI dan Peradi ini dapat terus berjalan dengan baik. “Ini adalah salah satu wujud aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan FH Unpad. Tentu saja FH Unpad sangat concern akan terbentuknya calon-calon advokat yang berintegrasi dan profesional,” kata Dr. An An.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Unpad dan Peradi Gelar Pelatihan Khusus Profesi Advokat XIII appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ami Andriani, Alumni Bidikmisi yang Ingin Memberi Manfaat kepada Masyarakat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/02/2016] Sejak lama, orang tua Ami Andriani sangat ingin anaknya ini dapat mengenyam pendidikan tinggi, tidak cukup mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SMA. Ami pun ingin membanggakan dan mengangkat derajat orang tuanya, selain juga ingin meningkatkan ilmu yang ia miliki. Meski berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, Ami berusaha mencari jalan agar ia dapat menempuh pendidikan tinggi di bidang ilmu yang ia minati, yaitu Statistika.

humas unpad 2016_02_01 EOS 7D 11_17_180684

Ami Andirani, penerima dana Bidikimisi dari pemerintah yang lulus Statistika Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)**

“Saya cari yang kira-kira bisa meringankan orang tua. Ternyata ada Bidikmisi,” tutur putri pertama dari dua bersaudara, pasangan Dadang Suryana dan Nendri, saat ditemui Humas Unpad, Senin (1/02).

Ami adalah salah seorang mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2012. Meski saat itu ia didukung oleh orang tua untuk mengenyam pendidikan tinggi, Ami tidak ingin terlalu membebani orang tuanya. Ayah Ami bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai ibu rumah tangga, memiliki penghasilan yang tidak tetap.

Perempuan kelahiran Kuningan, 24 April 1994 ini mengetahui Program Bidikmisi dari guru dan sosialisasi di sekolahnya. Ia kemudian mencari lebih banyak informasi mengenai Bidikmisi di internet, dan kemudian mantap memilih Statistika Unpad sebagai pilihan pertama di SNMPTN. Ami pun mengaku sangat senang ketika dinyatakan lolos seleksi masuk Unpad sebagai penerima Bidikmisi.

“Saya merasa sangat terbantu (dari Bidikmisi). Terbantu untuk biaya kuliah dan biaya hidup. Jadi sangat merasa berterima kasih ke Dikti yang sudah memberi kesempatan saya untuk dapat beasiswa dan kuliah disini,” ungkap Ami.

Ami kini sudah lulus Sarjana Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad sejak Januari 2016 lalu. Ami lulus dengan skripsi berjudul “Peramalan Banyaknya Pelanggan Listrik Menggunakan Model Harvey”. Ami akan diwisuda pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016 sesi V, Kamis (4/02) mendatang.

Tidak hanya sekadar menempuh pendidikan tinggi, Ami pun menjadi mahasiswa berprestasi. Ami lulus dengan IPK 3,92 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. Ia berhasil menjadi peraih IPK tertinggi di Program Studi Statistika FMIPA Unpad.

“Untuk IPK tinggi sebetulnya tidak ditarget. Tapi saya ingin lulus cepat. Ingin cepat kerja, ingin cepat membantu orang tua,” ujar semifinalis Data Analysis Competition (DAC) 2014 & 2015, dan Disaster Data Challenge (DDC) 2015 ini.

Ami pun mengungkapkan rasa bangga orang tuanya atas prestasi yang ia raih. “Terutama Ayah saya, Sangat bersyukur. Bangga anaknya seperti ini. Setelah saya cerita, senang banget sampai meluk,” ungkapnya.

Kedepannya, selain ingin mencari kerja, Ami juga ingin melanjutkan studi ke jenjang S-2. Ami juga ingin memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Apalagi, Ami adalah penerima Bidikmisi, dan ia merasa apa yang sudah didapat akan “dikembalikan” lagi ke masyarakat.

“Istilahnya, saya sudah dikasih nih dari pemerintah. Harapannya ingin bisa mengembalikan lagi apa yang telah saya dapat,” harapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Ami Andriani, Alumni Bidikmisi yang Ingin Memberi Manfaat kepada Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor, “Unpad Menuju Universitas Generasi Ketiga”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/02/2016] Universitas Padjadjaran sedang bersiap menjadi perguruan tinggi generasi ketiga yang memerankan diri sebagai knowledge hub di abad 21. Hal ini didasarkan bahwa perguruan tinggi telah menjadi instrumen pembangunan ekonomi, seiring perubahan perspektif pemerintah yang melihat perguruan tinggi sebagai inkubator berbagai kegiatan komersial berbasis teknologi.

Suasana Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (2/02). Wisuda akan berlangsung pada 2-4 Februari 2016. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (2/02). Wisuda akan berlangsung pada 2-4 Februari 2016. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan hal tersebut saat membacakan pidato pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Unpad TA 2015/2016 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (2/02). Pada pelaksanaan kali ini, Unpad mewisuda 2.113 lulusan melalui upacara wisuda yang digelar pada 2 – 4 Februari 2016. Konsep perguruan tinggi generasi ketiga diperkenalkan oleh profesor University of Technology in Delft Belanda, Prof. J.G. Wissema.

Wisuda kali ini dihadiri oleh anggota Majelis Wali Amanah (MWA), Senat Akademik, dan Dewan Profesor. Turut hadir Ketua MWA Unpad yang juga sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Drs. Rudiantara, MBA.

Dalam pidato bertajuk “Transformasi Universitas Padjadjaran Menuju Universitas Generasi Ketiga”, Rektor menyampaikan strategi pengembangan pengelolaan model perguruan tinggi generasi ketiga yang dilakukan Unpad telah tercantum dalam Rencana Pengembangan Jangka Panjang Unpad 2007-2025.

“Pendidikan dilakukan untuk menghasilkan ilmuwan, profesional, dan enterpreneur yang dididik secara ilmiah, bekerja sama dengan berbagai pihak, mengembangkan riset-riset transdisiplin, beroperasi dalam setting dan menggunakan standar internasional, serta mengembangkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan dalam aspek finansial terhadap pemerintah,” kata Rektor.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, Unpad tengah menyiapkan empat perspektif, meliputi: learning and growth, business process, stakeholders, dan financial. Empat perspektif tersebut terimplementasi dalam upaya penguatan tata kelola dan kualitas SDM unggul, penguatan aspek Tridharma yang terintegrasi dengan Pola Ilmiah Pokok Unpad, penguatan kemitraan strategis, serta penguatan pengelolaan keuangan yang lebih transparan, akuntabel, dan cost-effective.

Penguatan tersebut tidak akan terjalin tanpa dukungan penuh semua pihak. Untuk itu, Rektor berharap para alumni dapat berperan positif di dalam kehidupan bermasyarakat. “Maknailah kelulusan ini sebagai sebuah tahap yang akan mengantarkan semua wisudawan untuk mendarmabaktikan segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh,” imbuh Rektor.

Dalam pelaksanaan prosesi wisuda kali ini, Rektor mengapresiasi wisudawan terbaik dari seluruh jenjang program studi. Adapun data wisudawan terbaik tersebut yaitu:

  1. Wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh Zulkarnain dari prodi Ilmu Pertanian;
  2. Wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Since Ristiani Talan dari prodi Ilmu Komunikasi;
  3. Wisudawan terbaik Program Spesialis diraih oleh Rizki Hanriko dari prodi Ilmu Patologi Anatomi;
  4. Wisudawan terbaik Program Profesi diraih Rudi Nugraha dari prodi Ners;
  5. Wisudawan terbaik Program Sarjana diraih oleh Vindy Margaretha Miguna dari prodi Kedokteran;
  6. Wisudawan terbaik Program Diploma diraih oleh Syarif Abdul Manaf dari prodi Teknik Informatika
  7. Wisudawan tertua diraih oleh M. Ulum A. Gani dari program Doktor Teknik Geologi usia 66 tahun 1 bulan 14 hari
  8. Wisudawan termuda diraih oleh Getty Innash Nandika dari prodi Kedokteran usia 19 tahun 4 bulan 8 hari.*

Unduh Pidato Rektor pada Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016

wisuda1 wisuda2 wisuda3 wisuda4 wisuda5 wisuda6 wisuda7 wisuda8 wisuda9 wisuda10 wisuda11 wisuda12 wisuda14 wisuda15 wisuda16

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor, “Unpad Menuju Universitas Generasi Ketiga” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad PTN Badan Hukum, Dari Knowledge Factory Menuju Knowledge Hub

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/02/2016] Setelah berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, ada berbagai pengembangan yang terus dilakukan Universitas Padjadjaran. Sebagai bentuk reposisi Unpad, saat ini Unpad bukan semata menjadi knowledge factory, tetapi menjadi knowledge hub.

Ketua MWA Unpad, Rudiantara (berdiri), Rektor Unpad, PRof. Tri Hanggono Achmad (tengah) dan Ketua Senat Akademik Unpad, Prof. Oekan S. Abdullah (kanan) saat jumpa pers “Pengembangan Unpad Pasca Penetapan PTN Badan Hukum” di Executive Lounge Unpad, Gedung 2 lantai 2, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung (2/02). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Ketua MWA Unpad, Rudiantara (berdiri), Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (tengah) dan Ketua Senat Akademik Unpad, Prof. Oekan S. Abdullah (kanan) saat jumpa pers “Pengembangan Unpad Pasca Penetapan PTN Badan Hukum” di Executive Lounge Unpad, Gedung 2 lantai 2, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung (2/02). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Rudiantara, MBA., Drs. mengatakan bahwa dengan menjadi knowledge hub, Unpad akan lebih banyak lagi berinteraksi dengan stakeholder. Begitu juga dalam membentuk lulusannya, yang akan didorong untuk dapat lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat.

“Jadi bukan hanya agar lulus saja. Tetapi bagaimana setelah lulus. Bagaimana interaksinya dengan dunia setelah perguruan tinggi,” ujar Rudiantara dalam jumpa pers “Pengembangan Unpad Pasca Penetapan PTN Badan Hukum” di Executive Lounge Unpad, Gedung 2 lantai 2, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung (2/02).

Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan bahwa peran Unpad sebagai knowledge hub bisa dijalankan jika Unpad memiliki network yang kuat. “Intinya, sebagai knowledge hub ini bukan berbicara ke dalam lagi, kita harus berbicara keluar. Apa yang Unpad bisa lakukan terhadap masyarakat, yang akan kita mulai dari regional Jawa Barat,” ungkap Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, untuk dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat, maka kekuatannya ada pada riset, dan grant research kedepannya harus dapat dijalankan ke daerah. Dengan demikian, saat ini Unpad sedang mengembangkan program “Profesor Masuk Desa”, yang didasari dari Program Academic Leaderships Grant.

“Sekarang kebanyakan profesor aktivitasnya berada di perguruan tinggi. Mereka harus didorong karena sebagai acedemic leader, kalau mereka bergeser ke sana, semua kekuatan akademik betul-betul berjalan di berbagai daerah, mudah-mudahan bisa memberikan dampak kepada penguatan pembangunan lebih nyata,” papar Rektor.

Senada dengan Rektor, Ketua Senat Akademik Unpad, Prof. Oekan Soekotjo Abdoellah mengatakan bahwa dalam menjalankan riset, yang penting diperhatikan adalah bagaimana dampak dari riset tersebut. Hal itu untuk meningkatkan kemaslahatan masyarakat. Contohnya, bagaimana mengurangi angka kematian bayi, mengurangi angka kemiskinan, dan sebagainya.

“Risetnya Unpad itu, sesuai dengan knowledge hub yang diangkat, maka kita bekerja sama dengan beberapa stakeholder, dan juga menjalin hubungan satu dengan yang lain dan mentransformasikan riset itu kedalam bentuk yang real,” jelas Prof. Oekan.

Dalam Program Profesor Masuk Desa, riset pun dilakukan dalam multidisiplin dan interdisiplin. Bukan hanya melibatkan profesor, mahasiswa pun diharapkan dapat turut terlibat.

Selain program tersebut, Rektor juga mengungkapkan bahwa saat ini, Unpad juga tengah memiliki perhatian pada proses alih aset, dari pemerintah ke Unpad (kecuali tanah). “Kami akan secepat mungkin, sekarang di tahun 2016 ini membereskan pengalihan aset dari pemerintah ke Unpad,” ungkap Rektor.

Selanjutnya, Unpad juga akan melakukan tata kelola keuangan dengan lebih baik lagi. “Karena kedepan, kami ingin membangun kemandirian, mendorong indepedensi kami terhadap dana yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ungkap Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad PTN Badan Hukum, Dari Knowledge Factory Menuju Knowledge Hub appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/02/2016] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad, melantik ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, ketua Badan Perwakilan Mahasiswa, dan pimpinan dari 35 Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan Unpad, Rabu (03/02) di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Pelantikan ini dihadiri oleh pimpinan dan dekan di lingkungan Unpad.

Rektor Unpad Melantik salah satu pimpinan Organisasi Kemahasiswaan  Unpad di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (3/02). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Melantik salah satu pimpinan Organisasi Kemahasiswaan Unpad di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (3/02). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam sambutannya, Rektor mengungkapkan Organisasi Kemahasiswaan (ormawa) merupakan salah satu komponen penting dalam Peguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Dengan demikian Rektor menegaskan bahwa kegiatan kemahasiswaan saat ini tidak bisa dipisahkan dari kegiatan akademik, serta tidak menjadi bagian yang terpisah pengelolaannya oleh program studi.

“Ketua prodi bertanggung jawab dalam memfasilitasi berbagai kegiatan kemahasiswaan,” kata Rektor.

Lebih lanjut Rektor menyampaikan, berbagai produk akademik ke depan diharapkan dapat lahir dari mahasiswa. Hal ini menjadi tantangan bagi para pimpinan ormawa bersama-sama dengan prodi untuk mendorong peningkatan aktivitas kemahasiswaan di Unpad. Dorongan ini juga diharapkan dapat membangun jiwa kepemimpinan pada setiap mahasiswa.

Ada tiga pesan Rektor kepada pimpinan ormawa yang dilantik. Pertama, pimpinan ormawa mampu memfasilitasi mahasiswa di Unpad untuk dapat berorganisasi dengan baik. Kedua, pimpinan ormawa mampu memberikan dorongan kepada mahasiswa lainnya untuk aktif berogranisasi.

“Semakin banyak mahasiswa yang bisa bergerak berorganisasi itu makin baik,” imbuhnya.

humas unpad 2016_02_03 EOS 7D 11_41_072316humas unpad 2016_02_03 EOS 7D 11_48_552369Pesan ketiga yaitu pimpinan ormawa harus kreatif dalam mengimplementasikan program kerja yang direncanakan. Implementasi ini juga diharapkan ada sinergi dengan mahasiswa atau pemangku kepentingan lainnya. “Jangan ada kata tidak bisa. Usul itu ide yang luar biasa, tinggal bagaimana ide luar biasa tersebut diwujudkan,” kata Rektor.

Berdasarkan Keputusan Rektor No.342/UN6.RKT/Kep/2016 tentang Pengukuhan Kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Unpad Tahun 2016, masa kepemimpinan Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua BPM, dan pimpinan UKM ditetapkan dari 3 Februari sampai 31Desember 2016.*

ormawa1ormawa2

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Lantik Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Vindy Margaretha, Wisudawan Terbaik Lulus Kedokteran dengan IPK 3,98

$
0
0

[Unpad.ac.id, 3/02/2016] Vindy Margaretha Miguna dari Program Studi Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil mejadi wisudawan terbaik Program Sarjana pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016. Bagi Vindy, prestasi ini merupakan buah yang ia petik dari upaya terbaik yang ia lakukan selama ini.

Vindy Margaretha Miguna (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Vindy Margaretha Miguna (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kalau saya sih bepikirnya dari pertama masuk Kedokteran, itu sudah dikasih jalan sama Tuhan untuk masuk kesini. Jadi saya harus melakukan yang terbaik di FK ini. Nah setelah melakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik, Tuhan juga memberi yang terbaik,” tutur Vindy mengenai arti penghargaan ini baginya. Vindy diwisuda pada pelaksanaan wisuda sesi III, di Grha Sanusi Hardjadinata, Rabu (3/02).

Vindy lulus Sarjana Kedokteran Unpad dengan IPK 3,98 dan masa studi kurang dari 4 tahun. Ia lulus Januari 2016 lalu dengan skripsi berjudul “Correlation between Gross Motor Function Classification System and Communication Function Classification System in Cerebral Palsy Children”.

Perempuan kelahiran Bandung, 11 Januari 1995 ini pun mengaku sangat bersyukur atas diraihnya penghargaan ini. “Saya yakin di dunia ini masih banyak yang lebih pintar dari saya. Tapi saya senang (menjadi wisudawan terbaik),” ungkapnya.

Vindy sendiri merasa ia bukanlah orang yang terlalu tekun belajar. Ia malah tidak senang jika waktu berjam-jam terus menerus dipakai untuk belajar. Ia mengaku selalu menyeimbangkan waktu antara belajar, bermain bersama teman, berorganisasi, dan menjalankan hobinya yaitu nyanyi dan basket.

Di Fakultas Kedokteran Unpad, Vindy aktif di Medical Music Symphony, Persatuan Mahasiswa Kristen, dan Basket FK Unpad. Selain itu, di luar kampus Vindy juga aktif di sejumlah organisasi terkait kedokteran dan musik. Vindy juga aktif mengikuti kompetisi terkait hobinya itu. Salah satu prestasi yang Vindy raih yaitu menjadi Juara I Jatinangor Idol tahun 2014.

“Tapi apapun waktu yang senggang, memang harus diapakai belajar sih,” ujar putri pertama dari 2 bersaudara pasangan Bana Miguna dan M.F Susanti Handayani.

Cara belajar yang Vindy lakukan, selain banyak membaca dan berlatih adalah dengan diskusi bersama teman. Bahkan, waktu senggang kala menunggu jadwal latihan basket pun ia gunakan untuk berdiskusi mengenai materi kuliah bersama teman-temannya.

“Saya sih kalau ada yang senangi, terus saya pikir itu tidak akan mengganggu tujuan saya menjadi dokter, ya saya kerjakan saja,” ungkap Vindy yang bercita-cita menjadi dokter spesialis spesialis Rehab Medik atau Bedah.

Kuliah di Kedokteran merupakan cita-cita Vindy dari kecil. Hal ini terutama karena melihat profesi kedua orang tuanya sebagai dokter. Selain itu, ia juga merasa bahwa menjadi dokter dapat membuatnya dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Jika menjadi seorang dokter, Vindy pun tidak ingin menjadi dokter yang hanya berfokus kepada penyakit pasien saja. Ia juga ingin menjadi dokter yang dapat dijadikan tempat pasien untuk berkonsultasi . Dengan demikian, sebagai dokter Vindy dapat memahami sumber masalah dari pasien itu.

“Saya tidak mau hanya mengobat orang itu. Saya ingin jiwanya juga dia terobati. Saya ingin bisa menyembuhkan orang itu secara total,” ujar Vindy yang ingin menjadi dokter yang bermanfaat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mendunia.

Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, Vindy berprinsip agar selalu memiliki tujuan. Meski memiliki banyak aktivitas, tetapi jangan dilupakan tujuan awal. Hal inilah yang ia pesankan untuk teman-teman dan juniornya di FK Unpad.

“Ingat lagi tujuan awal kita masuk FK apa. Jangan sampai kita ‘jalan’ tapi melenceng. Mengerjakan semuanya yang lain, sibuk, padahal tujuan kita adalah untuk menjadi dokter yang baik,” paparnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh           

The post Vindy Margaretha, Wisudawan Terbaik Lulus Kedokteran dengan IPK 3,98 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Berkat Bidikmisi, Anak Supir Truk yang Cerdas Ini Berhasil Lulus Sarjana Geofisika Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/02/2016] Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan berkuliah, Willy Atika yang kuliah di program studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran ini berhasil lulus meraih gelar Sarjana dalam tempo tujuh semester. Tika, nama panggilan akrabnya, berhasil lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82.

Willy Atika dan ayahnya (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Willy Atika dan Suwirman, ayahnya. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Semasa kuliah, Tika merupakan mahasiswa penerima dana Bidikmisi. Putri pasangan Suwirman dan Nurleli ini mulai merantau dari kota asalnya di Padang, Sumatera Barat, untuk menimba ilmu di Unpad pada 2012. Prodi Geofisika dipilih Tika karena sejak sekolah, ia menyukai berbagai pelajaran tentang sains.

“Saya memilih Unpad karena saya melihat banyak alumni sekolah saya yang berhasil ketika lulus dari Unpad,” ujar alumni SMAN 1 Padang Panjang tersebut saat diwawancarai Humas Unpad di Bandung, Senin (1/02).

Pasca diterima melalui jalur SNMPTN tertulis kala itu, Tika juga diterima sebagai calon mahasiswa penerima Bidikmisi. Menjadi penerima Bidikmisi menjadi kebahagiaan bagi Tika. Pasalnya, ia tidak ingin membebani lebih banyak kedua orang tuanya.

“Informasi program Bidikmisi sendiri saya peroleh dari senior saya di SMA bahwa Bidikmisi merupakan beasiswa yang ditujukan bagi mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki kemampuan secara akademik,” terangnya.

Ayahnya sendiri berprofesi sebagai supir truk antarpulau, sedangkan ibunya tidak bekerja. Honor yang diterima Ayahnya ketika membawa truk yaitu kurang dari sejuta rupiah. Honor ini digunakan untuk membiayai keluarga dan sekolah dua adiknya.

Untuk itu, bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan dari program Bidikmisi ini ia gunakan untuk membiayai keperluan pendukung kuliah. Selain itu, ia sering menjual kue dan menjadi guru privat les untuk menambah uang sakunya. Anak sulung dari 3 bersaudara ini juga dipercaya dosennya untuk menjadi asisten dosen dan asisten dua laboratorium di prodi Geofisika.

Kemampuan akademik Tika terbilang sangat baik. Ia tidak pernah merasa jenuh untuk berkuliah. Hal ini didasarkan pada target yang sudah ditekadkan Tika sejak awal diterima di Unpad, yakni mampu lulus tepat waktu. Meski begitu, ia juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Geofisika.

Nilai mata kuliah yang diperoleh Tika berkisar antara A dan B. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif kedua orang tuanya dalam memonitoring aktivitas akademik Tika. Setiap akhir semester, Tika selalu memberitahukan nilai hasil belajarnya kepada orang tua.

”Kalau saya pulang ke Padang, saya selalu mencetak nilai-nilai akademik saya untuk diketahui orang tua,” kata Tika.

Merasakan langsung bagaimana kerja keras Ayahnya saat membawa truk, Tika bertekad untuk meraih prestasi yang dapat membanggakan kedua orang tuanya. Ia juga termotivasi untuk mendapatkan beasiswa lain guna melanjutkan studi pada program Pascasarjana.

“Saat ini saya ingin bekerja dulu agar bisa membantu kedua orang tua,” kata Tika.

Di mata ayahnya, Tika memang seorang anak yang pintar. Hal ini terlihat bahkan sejak Tika duduk di bangku SMA. Ia pun berharap Tika mampu menjadi anak kebanggaan keluarganya. “Semoga dia bisa menjunjung tinggi adik-adiknya dan juga keluarganya,” kata Suwirman.

Saat ini, Tika menjadi salah satu wisudawan pada Wisuda Gelombang II Unpad Tahun Akademik 2015/2016 2 – 4 Februari di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Ia pun mengapresiasi program Bidikmisi yang menurutnya sangat membantu calon mahasiswa untuk bisa berkuliah di perguruan tinggi.

“Terima kasih Bidikmisi, program ini terus memotivasi saya untuk bisa meraih prestasi lebih tinggi,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Berkat Bidikmisi, Anak Supir Truk yang Cerdas Ini Berhasil Lulus Sarjana Geofisika Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unit Renang Unpad Raih Juara Umum IRAPTSI IX

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/02/2016] Unit Renang Universitas Padjadjaran (URU) berhasil menjadi juara umum pada kejuaraan Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (IRAPTSI) IX yang diadakan oleh Unit Renang dan Polo Air Institut Teknologi Bandung (ITB) di Sasana Olahraga Ganesha (Saraga) ITB, Minggu (31/01) lalu. Selain itu, salah satu atlet Unpad, yaitu Reviana Aulia (Faperta 2015) juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Perenang Putri Terbaik.

Tim Unit Renang Unpad yang berlaga di Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia IX di ITB, 31 Januarin 2015 lalu.*

Tim Unit Renang Unpad yang berlaga di Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia IX di ITB, 31 Januarin 2015 lalu.*

IRAPTSI merupakan kejuaraan berskala nasional yang diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dalam kompetisi tersebut, URU mendapatkan 24 medali yang diperoleh dari berbagai cabang lomba.

“Dengan latihan rutin yang sudah dilakukan menjelang perlombaan tersebut, alhamdulillah usaha yang sudah kami lakukan tidak sia-sia. Unit Renang Unpad Berhasil dengan meraih total point sebesar 299 point dan berhasil menempatkan diri sebagai Juara Umum Pertama dengan Intitut Teknologi Bandung berada di peringkat ke-2 dan Universitas Negeri Jakarta berada di peringkat ke-1,” ungkap Ketua URU, Luthfi Rahman dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Adapun anggota tim yang menyumbang point dalam kompteisi tersebut adalah Luthfi Rahman (Fakultas Kedokteran/FK), Muhammad Ikram (Fakultas Peternakan/Fapet), Ahmad Zuhdan (Fakultas Kedokteran Gigi/FKG), Dzaky Degibudiman (Fakultas Psikologi), Henry Geofrin (Fapet), Reviana Aulia (Fakultas Pertanian/Faperta), Veriza Adera (Fakultas Ilmu Budaya/FIB), Nabilah Putri (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/FPIK), Melly Gusman (Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB), Muhammad Ilham (Fakultas Hukum/FH), Muhammad farhan (FKG), Gilbertus Adin (FIB), Rizky Aprianbudi (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA), Yahezkiel Yonathan (FK), Fikri Andra (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/FISIP), Sandy Putra (FISIP), Ridwan Nurjaman (FIB), Doni Mulyana (Fapet), Hikma Dirgantara (Fakultas Ilmu Komunikasi/Fikom), Muhammad Fadlan (FISIP), Mohammad Mukti Ajidharma (FIB), Annisa Larasati (FPIK), Avissa Ayuningdias (Faperta), Istifanisa Ramadhanty (Fapet), Byantari Prameswari (Fakultas Famasi), dan Riska Rizkiani (FISIP).

uru-iraptsi2“Diharapkan Unit Renang Unpad dapat memenangkan kembali kejuaraan-kejuaraan yang diadakan dalam skala nasional seperti IRAPTSI ITB,” harap Luthfi.

Berikut adalah perolehan tim URU dalam kompetisi tersebut:

  1. Juara 1 estafet 4×50 gaya ganti putri (4 medali)
  2. Juara 1 estafet 4×50 gaya bebas putri (4 medali)
  3. Juara 3 200m gaya bebas putri (Nabilah Putri)
  4. Juara 3 50 m gaya kupu putra (Ahmad Zuhdan)
  5. Juara 3 50 m gaya bebas putra (Ahmad Zuhdan)
  6. Juara 2 100 m gaya bebas putra (Ahmad Zuhdan)
  7. Juara 3 200 m gaya bebas putra (Ahmad Zuhdan)
  8. Juara 1 100 meter gaya kupu putri (Reviana Aulia)
  9. Juara 1 200 m gaya bebas putri (Reviana Aulia)
  10. Juara 1 100m gaya bebas putri (Reviana Aulia)
  11. Juara 1 200 m gaya dada putri (Reviana Aulia)
  12. Juara 3 50 m gaya bebas putri (Reviana Aulia)
  13. Juara 1 200 m gaya ganti perorangan putri(Reviana Aulia)
  14. Juara 2 50 m gaya dada putri (Reviana Aulia)
  15. Juara 2 100 m gaya dada putri (Reviana Aulia)
  16. Juara 3 200 m gaya ganti perorangan putrid (Veriza Adera Pratiwi)
  17. Juara 2 50 m gaya punggung putri (Veriza Adera Pratiwi)
  18. Juara 2 100 m gaya punggung putri (Veriza Adera Pratiwi)*

Rilis oleh: URU Unpad / art

 

The post Unit Renang Unpad Raih Juara Umum IRAPTSI IX appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5510 articles
Browse latest View live