Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5553 articles
Browse latest View live

Dian Masyita, PhD, Masuk 50 Tokoh Perempuan Berpengaruh dalam Keuangan Islam di Dunia

$
0
0

[unpad.ac.id, 12/4/2018] Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dian Masyita, M.T., PhD, mendapat penghargaan “The Top 50 Most Influential Women in Islamic Finance” sebagai salah satu dari 50 tokoh perempuan paling berpengaruh dalam bidang Keuangan Islam di dunia dari lembaga analisis keuangan asal Inggris, Cambridge IFA. Dian bersanding dengan para akademisi, praktisi keuangan syariah, penasihat, dan pelaku jasa syariah dari seluruh dunia.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dian Masyita, M.T., PhD, saat menerima piagam penghargaan “The Top 50 Most Influential Women in Islamic Finance” dari oleh Ketua Edbiz Consulting Limited Prof. Dr. Humayon Dar, pada malam inaugurasi yang digelar di Hotel Hilton, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (4/4) lalu. Dian dinobatkan sebagai salah satu dari 50 tokoh perempuan paling berpengaruh dalam bidang Keuangan Islam di dunia dari lembaga analisis keuangan asal Inggris, Cambridge IFA.*

Penghargaan tersebut diterima Dian pada malam inaugurasi yang digelar di Hotel Hilton, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (4/4) lalu. Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Edbiz Consulting Limited Prof. Dr. Humayon Dar, selaku mitra Cambridge IFA dalam penyelenggaraan penghargaan Womani 2018.

Dian terpilih sebagai nominator Womani berdasarkan tiga faktor dasar penilaian yang ditetapkan pihak Cambridge IFA, yaitu kepemimpinan, advokasi, dan rekognisi luas dari industri. Khusus di sektor akademisi, penilaian juga difokuskan pada seberapa besar kontribusi keilmuan dan riset yang dilakukan nominator.

Associate Professor di bidang Keuangan Syariah FEB Unpad ini merupakan satu-satunya akademisi asal Indonesia yang terpilih sebagai nominator. Selain Dian, ada empat nominator asal Indonesia lainnya yang masuk 50 besar. Empat nominator tersebut berasal dari kalangan praktisi keuangan syariah dan unsur pemerintahan.

“Penghargaan ini mengingatkan saya kembali bahwa saya harus selalu mempunyai kontribusi akademis secara teratur di dunia internasional,” ujar Dian saat diwawancarai Humas Unpad, Kamis (12/4).

Kiprah Dian di dunia ekonomi dan keuangan Islam telah berlangsung sejak lama. Sejak 2005 – 2008, Dian telah mempresentasikan berbagai pemikiran dan hasil penelitiannya di bidang wakaf, ekonomi, dan keuangan islam di berbagai konferensi dalam maupun di luar negeri seperti Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Belanda, Malaysia, Singapore dan Inggris.

Aktivitas ini semakin rutin dilakukan tatkala mengambil studi Doktoral bidang Keuangan Islam di Durham University, Inggris, 2008 silam. “Di Durham University, hampir 2 kali setahun (mahasiswa) disuruh roadshow ke berbagai negara untuk mempresentasikan ide-ide kita,” ujar Dian.

Kunjungan dilakukan mulai ke beberapa kampus terkenal di Inggris. Selain itu beberapa kampus dan lembaga di dunia seperti Melbourne University Australia, Qatar Foundation, Sudan, UQU-Mekkah, hingga UC Berkeley sudah pernah didatangi Dian. Kunjungan ini disponsori penuh oleh penyelenggara.

Selain melakukan presentasi, berbagai pemikiran tersebut dituangkan melalui riset yang dipublikasikan secara internasional. Beberapa publikasinya telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi dan chapter book internasional.

Di tingkat nasional, Dian aktif menjadi staf ahli di sejumlah lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Aktivitas penting lainnya menjadi asesor akreditasi BAN PT untuk program studi ekonomi dan keuangan Islam.

Dian sendiri telah lama mendalami bidang wakaf, ekonomi dan keuangan Islam secara umum, sejak masih menjadi mahasiswa Magister di akhir 1990-an. Tatkala kondisi ekonomi Indonesia yang mulai merangkak pasca krisis moneter, Dian mulai memodelkan bentuk wakaf menggunakan metodologi dinamika sistem sebagai tesis Magisternya di Institut Teknologi Bandung.

Lebih lanjut Dian mengatakan, beragamnya sektor yang dinilai sebagai nominator penghargaan Womani menjadi suatu bentuk kolaborasi yang baik. Akademisi dapat menyampaikan berbagai gagasannya terkait ekonomi dan keuangan Islam kepada para praktisi. Hal ini bertujuan agar bisnis keuangan Islam yang dijalankan tetap dalam koridor syariah dan best practices yang berlaku universal.

“Penghargaan ini sekaligus meng-encourage nominator agar tetap istiqamah kembangkan ekonomi dan keuangan syariah,” kata Dian.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dian Masyita, PhD, Masuk 50 Tokoh Perempuan Berpengaruh dalam Keuangan Islam di Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Fapet Unpad Selenggarakan Pelatihan Pengembangbiakan Sapi Komersial

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/4/2018] Fakultas Peternakan Unpad yang didukung oleh Indonesia Australia Red Meat and Cattle Patnership dan Australian Award in Indonesia (AAI) menyelenggarakan Commercial Cattle Breeding Program Training yang diikuti oleh 20 peserta berasal dari perusahaan penggemukan sapi dan industri integrasi sapi dan kelapa sawit di Indonesia. Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam dua tahap yaitu di Indonesia pada tanggal 2-13 April 2018 dan di Australia pada tanggal 28 April- 5 Mei 2018.

Fapet Unpad yang didukung oleh Indonesia Australia Red Meat and Cattle Patnership dan Australian Award in Indonesia (AAI) selenggarakan Commercial Cattle Breeding Program Training yang diikuti oleh 20 peserta dari perusahaan penggemukan sapi dan industri integrasi sapi dan kelapa sawit di Indonesia. Pelatihan ini dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 2-13 April 2018 dan di Australia pada tanggal 28 April- 5 Mei 2018. *

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Ketua Program Pelatihan, Diky Ramdani S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., menyebutkan bahwa selama di Indonesia para peserta mengikuti serangkaian kegiatan teori mengenai formulasi pakan dan hijauan untuk breeding, analisis ekonomi, pemuliabiakan dan manajemen reproduksi sapi potong, manajemen kesehatan, dan isu kesejahteraan hewan.

Selain itu, peserta juga melakukan site visit ke beberapa perusahaan yaitu PT Kadila Lestari Jaya di Kab. Bandung sebagai model integrasi usaha pembiakan dan penggemukan sapi potong (intensif breedlot), PT Buana Karya Bhakti sebagai model integrasi usaha sapi sawit (Siska) dan PT Cahaya Abadi Petani  sebagai model peternakan open pasture grazing di Kalimantan Selatan dan PT Great Giant Livestock sebagai model kemitraan inti plasma dan PT Superindo Utama Jaya sebagai model intensif breedlot di Provinsi Lampung.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menjadi pionir-inovator dan meningkatkan kemampuan manajemen breeding sapi potong di perusahaannya masing-masing,” ujar Diky dalam rilisnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pada akhir pelatihan  sesi pertama di Indonesia telah dideklarasikan Management Breeding Officer (MBO) di Lampung. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa para anggota MBO akan melakukan tiga hal dalam aktivitasnya. Pertama, membangun kebersamaaan dan mempererat interaksi dan melakukan pertukaran informasi dalam mewujudkan pengembangan perbibitan sapi potong di Indonesia. Kedua, memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pembibitan sapi potong di peternakan rakyat dan industri peternakan  sapi potong di Indonesia. Ketiga, membangun hubungan dan kerja sama konstruktif dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah yang terkait dengan pengembangan pembibitan sapi potong.

MBO ini diharapkan akan menjadi lembaga yang merevitalisasi Good Breeding Practice (GBP) yang disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Profesi Nasional (BNSP) dalam rangka mendukung program pembibitan sapi di Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi bagi para pengusaha penggemukan sapi potong di Indonesia untuk saling bertukar informasi dan pikiran untuk mengembangkan usaha perbibitan sapi potong di Indonesia.

Diky menambahkan bahwa saat ini MBO diketuai oleh I Ketut Karya Wiyana dan Sekretarisnya Rizaldo Arbet. Selain itu juga dibentuk koordinator untuk masing-masing wilayah. Koordinator Wilayah Jawa adalah Ripta Mustafa Nugraha, Koordinator Wilayah Kalimantan Petrus Damianus Ndoa, Koordinator Wilayah Lampung Paulina Yuniarsih  dan Koordinator Wilayah Sumatera Utara Paulus Hadi Subroto.

 

Rilis: Fapet/Mar

The post Fapet Unpad Selenggarakan Pelatihan Pengembangbiakan Sapi Komersial appeared first on Universitas Padjadjaran.

2.304 Orang Diterima di Unpad Melalui Jalur SNMPTN

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/04/2018] Para peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang memilih Universitas Padjadjaran dapat mengecek kelulusannya di laman http://pengumuman.unpad.ac.id/sarjana sejak Selasa sore (17/04). Peserta cukup mengisi nomor peserta dan tanggal lahir untuk mengecek kelulusannya. Pada tahun ini, sebanyak 2.304 orang diterima di Unpad melalui jalur SNMPTN.

“Semua yang lolos adalah yang menjadikan Unpad sebagai pilihan nomor 1 (satu),” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, M.A., saat dihubungi Humas Unpad, Selasa (17/4).

Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Unpad menjadi program studi yang memiliki keketatan tertinggi di Unpad atau yang ke-3 se-Indonesia untuk program studi kelompok saintek. Sementara itu, Program Studi Manajemen menjadi program studi yang memiliki keketatan tertinggi di Unpad untuk program studi kelompok soshum.

Selain itu, Unpad menjadi Universitas dengan peminat tertinggi (favorit) seluruh Indonesia, artinya ini sudah 7 tahun berturut turut dan semakin ketatnya persaingan.

Dr. Arry menghimbau kepada peserta SNMPTN yang lolos masuk Unpad, untuk melakukan registrasi sebagai mahasiswa baru Unpad dengan melengkapi biodata secara online di laman http://pengumuman.unpad.ac.id mulai tanggal 19 – 24 April 2018 pukul 17.00 WIB.

Selain itu, calon mahasiswa tersebut juga diharuskan melengkapi persyaratan registrasi sesuai yang tercantum pada Surat Edaran yang tercantum pada laman http://pengumuman.unpad.ac.id. Mereka juga diharuskan mengirimkan berkas fotokopi legalisir rapor pada tanggal 22-28 April 2018 cap pos ke PO BOX 45363 Cikeruh Jatinangor Sumedang.

Calon mahasiswa juga dapat mengetahui besaran uang kuliah mulai tanggal 1 Mei 2018 setelah melengkapi biodata online. Pembayarannya dapat dilakukan pada tanggal 1-8 Mei 2018 pada salah satu bank yang ditunjuk Unpad.

Selanjutnya calon mahasiswa baru akan melakukan registrasi administrasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung pada tanggal 8 Mei 2018, sesuai dengan jadwal yang diperoleh setelah melengkapi biodata. Adapun kelengkapan berkas yang harus dibawa saat melakukan registrasi tersebut tercantum pada surat edaran. Untuk menghindari kemacetan saat melakukan registrasi, dihimbau kepada para calon mahasiswa untuk tidak membawa kendaraan.

Dr. Arry juga menyampaikan terkait persyaratan untuk menyerahkan Surat Keterangan Sehat dan Bebas Buta Warna bahwa tesnya dapat dilakukan di rumah sakit pemerintah mana saja. “Bagi yang memiliki kartu BPJS dapat diperlihatkan saat tes kesehatan ke pihak rumah sakit pemerintah,” lanjutnya.

Bagi calon mahasiswa yang telah memenuhi seluruh ketentuan sebagaimana yang tercantum pada Surat Edaran, berhak mendapat Kartu Tanda Mahasiswa. Sementara itu, bagi calon mahasiswa yang tidak memenuhi salah satu ketentuan sampai dengan batas akhir waktu yang telah ditentukan, yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri sebagai calon mahasiswa Unpad.*

 

Laporan oleh: Marlia / tim

The post 2.304 Orang Diterima di Unpad Melalui Jalur SNMPTN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Satu-satunya Penyelenggara UTBK SBMPTN Berbasis Android

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18 /04/2018], Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 telah dibuka pada 5 April hingga 27 April  mendatang.  Seleksi yang bisa  diikuti oleh lulusan SMA/MA/SMK/MA atau sederajat tahun 2016, 2017, dan 2018 ini akan diselenggarakan dengan dua cara yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Berbasis Komputer (UTBK).  Total Rencana Jumlah Peserta SBMPTN dengan Ujian UTBC dan UTBK di Panlok 34 Bandung adalah 46.935 peserta.

Kiri ke kanan: Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Rektor ISBI Bandung, Rektor ITB, Rektor Universitas Siliwangi, Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Rektor UPI, Ketua Panitia Lokal 34 SBMPTN Bandung, dan Sekretaris Eksekutif I Panlok 34 Bandung (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Eksekutif I Panitia Lokal (Panlok) 34 Bandung 2018 , Prof. Dr. Asep Gana Suganda pada acara Jumpa Pers Sosialisasi SBMPTN 2018 Panitia Lokal 34  Bandung, di Information Centre ITB, Rabu (18/04). Prof. Asep mengatakan, target jumlah peserta SBMPTN tersebut meliputi 43.600 peserta kategori UTBC  dan 3.270 peserta kategori UTBK.

Ada yang baru pada pelaksanaan UTBK pada SBMPTN 2018. Jika pada tahun sebelumnya pelaksaan UTBK hanya menggunakan desktop (PC) maka pada tahun ini diluncurkan aplikasi baru yang bernama Mobile Assisted Testing (MAT) SBMPTN 2018 , dimana nantinya pelaksanaan UTBK juga akan dilaksanakan dengan menggunakan gawai berbasis Android. Penggunaan aplikasi yang dilatarbelakangi oleh  tren perkembangan teknologi mobile saat ini, merupakan yang pertama dan satu-satunya diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran pada SBMPTN 2018.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Unpad yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Dr. Arry Bainus, M.A. menjelaskan mekanisme penggunaan gawai berbasis Android ini. Pada saat melakukan pendaftaran peserta juga harus mendaftarkan perangkat yang akan digunakan pada saat UTBK dan akan dicatat kode  Media Access Control (MAC) nya, dan nantinya perangkat tersebut yang harus digunakan pada saat UTBK. Dr. Arry juga menegaskan agar para peserta memastikan bahwa perangkat yang akan mereka pergunakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan untuk mengikuti UTBK berbasis Android ini.

“Kepada para calon peserta apabila ingin mengikuti UTBK berbasis Android mohon dibaca dengan betul persyaratannya termasuk spesifikasi gadget nya. Dan pada saat ujian jangan membawa gadget  selain yang sudah didaftarkan, karena nantinya tidak akan bisa mengikuti ujian,” jelas Arry.

Dr. Arry juga menambahkan Aplikasi MAT saat ini masih dalam tahap pengembangan sehingga baru digunakan di Unpad untuk 1.000 peserta saja.

Aplikasi MAT SBMPTN merupakan kemudahan terbaru bagi peserta SBMPTN. Peserta tinggal mengunduh aplikasi MAT Tools pada laman cbt.sbmptn.ac.id. Sebelum mengunduh, ada beberapa ketentuan yang harus disesuaikan oleh perangkat gawai peserta. Ketentuan tersebut meliputi: gawai minimal berbasis OS Android KitKat (APL 19), memiliki RAM sebesar 1,5 GB, memiliki layar minimal 4,5 inci, dan memiliki wireless protokol 802.11n atau 802.11ac.

Selain itu, gawai memiliki kondisi baterai yang baik atau disarankan membawa bank daya (power bank) saat melaksanakan ujian. Bagi gawai dengan ukuran layar 4,5 hingga 6,9 inci, memiliki resolusi minimal 720×960 pixel dan kerapatan 240 dpi. Sementara untuk layar berukuran lebih atau sama dengan 7 inci, memiliki resolusi minimal 600×960 pixel dan kerapatan 160 dpi

Nantinya sebanyak 2.270 peserta akan mengikuti UTBK dengan menggunakan desktop (PC) dan menggunakan perangkat tablet atau telepon pintar berbasis Android sebanyak 1.000 peserta.

Tahun ini untuk jalur SBMPTN Unpad memiliki daya tampung sebanyak 3.783 orang dimana jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3.540 orang . Dan  mulai SBMPTN 2018 ini Unpad resmi membuka dua program studi baru yaitu Bisnis Digital dengan daya tampung 40 orang dan Program Studi Aktuaria dengan daya tampung 50 orang.

Pada penyelenggaraan SBMPTN ini telah dibentuk Panitia Pusat dan Panitia Lokal. Khusus untuk penyelenggaraan Ujian Tertulis di Bandung, telah dibentuk Panlok Bandung yang melibatkan 6 PTN di Bandung, yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Universitas Siliwangi (Unsil), dan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung (ISBI Bandung) .

Jumpa pers tersebut dihadiri oleh para Rektor dan Wakil Rektor dari 6 PTN penyelenggara SBMPTN Wilayah Panlok 34 Bandung. Turut hadir Ketua Panlok 34 Bandung yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. H.M. Solehuddin, M.Pd., M.A.

Mekanisme pendaftaran SBMPTN dimulai dengan pengisian data nama dan tanggal lahir secara online di laman https://pendaftaran.sbmptn.ac.id/ untuk  mendapatkan Kode Akses Pendaftaran (KAP), Personal Identification Number (PIN) dan  Slip Pembayaran Biaya SBMPTN yang memuat kode pembayaran yang diperlukan untuk melakukan pembayaran seleksi.

Selanjutnya, pendaftar melakukan pembayaran biaya seleksi sebesar Rp200.000,00 di lokasi perbankan mitra SBMPTN yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BTN. Setelah melakukan pembayaran, peserta kemudian kembali mengakses laman pendaftaran SBMPTN guna melakukan finalisasi pendaftaran. Pendaftaran dianggap selesai itu jika sudah mencetak kartu peserta ujian.*

Laporan oleh : WEP

The post Unpad Satu-satunya Penyelenggara UTBK SBMPTN Berbasis Android appeared first on Universitas Padjadjaran.

Seleksi Wirausaha Muda Mandiri di Unpad Masuki Tahap Final

$
0
0

[unpad.ac.id, 18/04/2018] Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2018 di tingkat Universitas Padjadjaran telah memasuki tahap final. Pada tahap ini terjaring sebanyak 53 wirausaha muda Unpad untuk diambil 35 wirausaha terbaik yang akan menjadi perwakilan Unpad di kompetisi level regional Jawa Barat. Seleksi final ini berlangsung pada Rabu (18/4) di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Salah seorang peserta sedang mempresentasikan usahanya di hadapan Dewan Juri pada Seleksi Final Peserta Program Wirausaha Muda Mandiri Unpad yang digelar pada Rabu (18/4) di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.*

Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua Pusat Inkubator Bisnis (PIB) Unpad sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini, Rivani S.IP, MM., mengatakan bahwa sebanyak 180 peserta telah mendaftar kompetisi Wirausaha Muda Mandiri yang rutin diselenggarakan oleh Bank Mandiri. Setelah melewati tahapan registrasi ulang, dari 99 peserta, tercatat 66 peserta yang lolos ke tahap scoring profile yang diseleksi oleh tim juri dari internal Unpad.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 peserta lolos ke tahap scoring profile yang diseleksi oleh tim PIB Unpad dan perwakilan dari Bank Mandiri. Scoring profile ini dalam bentuk tanya jawab, presentasi selama tiga menit dengan tujuan untuk memvalidasi data profil, produk dan data dukung bisnis mereka,” ujarnya saat ditemui di sela-sela seleksi.

Pada kesempatan tersebut hadir sebagai Dewan Juri adalah Ketua PIB Unpad Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D., Wakil Ketua PIB Rivani S.IP, MM.,anggota PIB Unpad Gema Wibawa Mukti, S.P., M.P., dan Retail Funding Officer Bank Mandiri Puspa Ayu Wulandari.

Adapun yang menjadi kriteria penilaian pada tahap tersebut Rivani menjelaskan ada empat kriteria. Pertama, kualitas individu yang mencakup profil individu, pengalaman terbaik dan penghargaan yang pernah diterima berkaitan dengan bisnisnya. Kedua, inovasi usaha yaitu keunikan, hal yang baru dari bisnis dan produk yang dihasilkan. Ketiga, dampak sosial dan lingkungan yang mencakup solusi terhadap masalah lingkungan, pemberdayaan dan penyerapan sumber daya manusia, serta penggunaan bahan baku ramah lingkungan. Terakhir, kapasitas bisnis yang terkait dengan omset, penerapan Standard Operational Procedure (SOP),  legalitas usaha termasuk struktur organisasi perusahaannya.

Sementara itu, kategori wirausaha yang diajukan pada kompetisi ini meliputi wirausaha industri, wirausaha jasa, wirausaha perdagangan, wirausaha sosial, wirausaha kreatif, wirausaha boga, dan wirausaha teknologi. Adapun masa waktu bisnis berjalan adalah minimal satu tahun.

Menurut Rivani, keikutsertaan Unpad secara rutin pada kompetisi Wirausaha Muda Mandiri ini merupakan bagian dari upaya Unpad mengembangkan program kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Model-model kompetisi seperti ini menjadi upaya menjaring para wirausaha muda di kalangan mahasiswa Unpad.

Rivani juga menambahkan bahwa melalui PIB diharapkan pengembangan kewirausahaan di Unpad tersebut dapat berkembang dengan lebih baik. Upayanya antara lain dengan melakukan pembinaan kepada wirausaha muda, hilirisasi produk dan fasilitasi pelatihan, sosialisasi dan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD), serta menyelenggarakan business matching dengan berbagai pemangku kepentingan.

“PIB Unpad berusaha menjadi penggerak di bidang kewirausahaan. Kita juga sedang berupaya menyusun kurikulum kewirausahaan dan mengoptimalkan jejaring Unpad,” lanjutnya.*

 

Laporan oleh: Marlia

 

 

 

The post Seleksi Wirausaha Muda Mandiri di Unpad Masuki Tahap Final appeared first on Universitas Padjadjaran.

UNESCO Tetapkan Ciletuh Sebagai Geopark Kelas Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id 20/04/2018]. Setelah melalui proses penjurian sejak bulan Agustus 2017 lalu, akhirnya Geopark Ciletuh – Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG). Pengesahan ini disampaikan dalam sidang Executive Board UNESCO ke 204, Komisi Programme and External Relations, Selasa (17/4/18) di Paris, Perancis. Ini artinya Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi satu-satunya kawasan yang  berada di Jawa Barat yang diakui dunia.  Selain Ciletuh, Unesco juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG.

Sidang Executive Board UNESCO ke-204 di Paris, Selasa (17/4)

Penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu sebagai Geopark Dunia  merupakan yang tercepat prosesnya di Indonesia. Proses penetapan berjarak sekitar tiga tahun setelah menjadi geopark nasional.

Sebagaimana diketahui, Universitas Padjadjaran sudah sejak lama terlibat dalam pembangunan Geopark Ciletuh – Palabuhanratu. Berbagai riset Unpad di Ciletuh menunjukkan bahwa produk akademik Unpad diakui dengan baik. Kontribusi Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Geopark Global versi UNESCO didorong semakin kuat. Hal ini menjadi nilai tambah dibanding rencana pengusulan geopark lainnya di Indonesia, dimana Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia.

Kawasan geopark Ciletuh telah ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional sejak 2015 dengan luas area 45.820 ha mencakup 15 desa dan 2 kecamatan. Dalam perkembangannya, kawasan Geopark Ciletuh meluas hingga mencapai wilayah Cisolok dan Palabuhanratu dengan peningkatan luas area menjadi 126.100 ha dan mencakup 74 Desa di 8 Kecamatan.

Terkait potensi wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad, Prof. Mega Fatimah Rosana, PhD, menyebut kawasan ini terbilang istimewa jika dilihat dari sudut geologi, biodiversity, dan budaya.

Pada aspek Geologi, Ciletuh merupakan satu-satunya wilayah yang memiliki singkapan batuan tertua di Jawa Barat, berupa batuan langka ofiolit, metamorfik, dan batuan “melange”. Batuan ini merupakan produk hasil tumbukan antar lempeng benua Eurasia dengan Samudera Hindia (Indo-Australian) sekitar 60 juta tahun yang lalu.

Kawasan Ciletuh juga memiliki batuan lanskap berbentuk setengah lingkaran menyerupai tapal kuda terbuka. Batuan tebing ini membentang dengan diameter bentangan sekitar 15 kilometer. Bentangan ini banyak disebut sebagai amphiteater (teater alam) terbuka dengan banyak air terjun yang jatuh di sela tebing.

Di segi keanekaragaman hayati, Ciletuh memiliki ragam kawasan konservasi alam, mulai dari nature reserve, wildlife reserve, forest conservation, dan taman nasional, serta memiliki kawasan konservasi penyu hijau. Kawasan ini juga memiliki berbagai budidaya tambak, perkebunan, pertanian, dan hutan produksi.

Sedangkan dari segi budaya, lanjut Guru Besar yang telah melakukan penelitian di Ciletuh sejak 2006, Ciletuh menyimpan kearifan lokal masyarakat Sunda yang masih terjaga hingga kini. Mulai dari tinggalan mitos dan folklor, hingga berbagai tinggalan situs Megalitikum, tinggalan kolonial, serta Kampung Budaya Kasepuhan yang masih memegang kuat tradisi Sunda.*

 

Rilis /WEP

 

The post UNESCO Tetapkan Ciletuh Sebagai Geopark Kelas Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Bank Rakyat Indonesia

$
0
0

[unpad.ac.id, 23/04/2018] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia mengenai penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Direktur BRI Sis Apik Wijayanto di ruang Rektor,  Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (23/04).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama Direktur Bank Rakyat Indonesia Sis Apik Wijayanto menandatangani Nota Kesepahaman yang dilakukan di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (23/04). (Foto: Tedi Yusup)*

“Fokus Unpad adalah ingin memberikan kontribusi lebih kuat pada masyarakat. Keberadaan perguruan tinggi semestinya seperti itu,” ungkap Rektor.

Berbagai aktivitas kerja sama pun akan dilakukan oleh Unpad dengan BRI terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai bagian dari kerja sama, BRI memberikan bantuan sarana dan prasarana pendidikan serta fasilitas kredit Briguna Pendidikan.

“Nanti kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan kita kembangkan bersama-sama lagi,” kata Sis Apik.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Fasilitas Briguna Pendidikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. dengan Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandung M. Fankar Umran.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD dan sejumlah pimpinan di lingkungan Universitas Padjadjaran.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Bank Rakyat Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Indonesia Science Day 2018, Unpad Pamerkan Teknologi Padi Rakit Apung-Ikan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/4/2018] Universitas Padjadjaran ikut berpartisipasi di ajang Indonesia Science Day (ISD) 2018 di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 20 – 22 April lalu.

Teknologi padi rakit apung pada wahana eco garden hasil penelitian Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., ditampilkan di ajang pameran Indonesia Science Day 2018 di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 20 – 22 April lalu.*

Di ajang tersebut, Unpad menampilkan berbagai produk hilirisasi riset dan kewirausahaan dari para sivitas akademika. Salah satu inovasi Unpad yang dipamerkan di ajang tersebut adalah teknologi “Padi Rakit Apung-Ikan” pada wahana eco garden karya Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., yang berkolaborasi dengan Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI).

Teknologi Sawah Apung (floating rice technology) merupakan adaptasi penanaman padi pada daerah rawan banjir. Selain menampilkan teknologi Sawah Apung-Ikan, Prof. Tualar juga memamerkan teknologi “Inovasi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT BO), serta tanaman hidroponik.

Pembukaan ISD 2018 dibuka secara langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir. “ISD 2018 merupakan wadah bagi peneliti dari lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri di Indonesia untuk mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat umum, agar lebih mengenal hasil inovasi karya anak Indonesia,” ujar Prof. Nasir seperti dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Prof. Nasir pun berharap, PP-IPTEK secara khusus menjadi rujukan sebagai taman sains nasional atau National Science Park di Indonesia. Selain itu, PP-IPTEK juga diharapkan menjadi lembaga pemberi pendidikan non-formal kepada anak-anak Indonesia untuk lebih memahami ilmu pengetahuan melalui koleksi alat peraga yang dimiliki oleh PP-IPTEK.

Pameran yang digelar untuk memperingati hari ulang tahun ke-27 PP-IPTEK ini diikuti oleh 41 instansi yang terdiri dari lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi, industri, juga komunitas. Di sela pameran tersebut, PP-IPTEK juga meluncurkan 2 wahana baru bernama Self Balancing Wheel dan Stereo Visual.

Direktur PP-IPTEK, Ir. Mochammad Syachrial Annas, M.M., saat menutup pameran, Minggu (22/4) mengatakan, pameran ISD akan digelar rutin setiap tahunnya. Pihaknya juga siap memfasilitasi berbagai lomba sains yang digelar di tingkat lembaga/institusi untuk diangkat menjadi lomba berskala nasional.*

Rilis/am

The post Indonesia Science Day 2018, Unpad Pamerkan Teknologi Padi Rakit Apung-Ikan appeared first on Universitas Padjadjaran.


FPIK Unpad Tuan Rumah Pertemuan Peneliti Biodiversitas di Kawasan Asia Pasifik

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/04/18] Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menjadi tuan rumah penyelenggaraan 1st Regional Asian Alumni Conference of Leibniz Centre for Tropical Marine Research yang digelar mulai Senin (23/04) kemarin hingga Jumat (27/04) mendatang. Tema yang diangkat adalah “Marine Biodiversity for Future Life: Threats, Ecosystem Service, and Connectivity”.

Sejumlah peneliti biodiversitas se-Asia Pasifik alumni Leibniz Centre for Tropical Marine Research/ZMT Leibniz Centre, Jerman, melakukan pertemuan dalam “1st Regional Asian Alumni Conference of Leibniz Centre for Tropical Marine Research ” yang digelar atas kerja sama Unpad melalui FPIK, Leibniz Centre for Tropical Marine Research/ZMT Leibniz Centre, German Academic Exchange Service (DAAD), dan Universitat Bremen, Jerman, di kampus Unpad, 23 – 27 April. (Foto: Tedi Yusup)*

“Kita akan mengulas mengenai potensi, ancaman, solusi bersama secara regional, dan konektivitas untuk mengatasi masalah-masalah biodiversity antar negara-negara Asia Pasifik,” ungkap ketua panitia kegiatan tersebut Dr.rer.nat. Tri Dewi K. Pribadi saat ditemui di sela acara.

Acara ini digelar atas kerja sama Unpad, Leibniz Centre for Tropical Marine Research/ZMT Leibniz Centre, German Academic Exchange Service (DAAD), dan Universitat Bremen, Jerman. Peserta berjumlah 45 orang dari 15 negara di Asia Pasifik, yang berasal dari berbagai institusi.

Pembukaan acara telah dilakukan di Pendopo Kota Bandung, Senin (23/04) kemarin, dengan dihadiri oleh Pjs Walikota Bandung Dr. H. Muhamad Solihin, M.Si dan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. Acara tersebut juga menghadirkan pembicara kunci Prof. Widi Agoes Pratikto, Ph.D selaku Direktur Eksekutif Coral Triangle Initiative.

Sebagai kegiatan pertama, digelar Workshop and Alumni Talks di Unpad Training Center, pada Selasa (24/04) hingga Rabu (25/04). Dalam kegiatan ini, para alumni ZMT Leibniz Centre se-Asia Pasifik berkumpul untuk berdiksusi tentang aktivitas dan pengalaman riset yang telah dilakukan, serta peluang kerja sama yang dapat dilakukan.

Selanjutnya, akan digelar Genetic Barcoding Short Course yang digelar di Laboratorium Central Unpad, Jatinangor, pada Kamis (26/04) dan Jumat (27/04).  Kegiatan ini digelar sebagai bekal para peserta untuk dapat menambah wawasan mengenai urgensi data biodiversitas.

Dr. Dewi menjelaskan, data biodiversitas masih perlu dikembangkan sebagai upaya awal konservasi keragaman genetik, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Diharapkan, ketersediaan data keragaman genetik di kawasan Asia Pasifik akan menjadi kekuatan regional dan meningkatkan posisi tawar negara tropis di Asia.

“Dasar utama ketika kita membahas biodiversitas adalah keragaman hayati. Keragaman yang belum banyak dieksplorasi adalah keragaman genetik, yang tentunya krusial untuk tujuan konservasi,” ungkap Dr. Dewi.

Dr. Dewi pun berharap kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu dasar untuk membangun kerja sama yang lebih terarah bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi bidang kemaritiman di Asia Pasifik. Secara akademis, kerja sama yang akan dilakukan adalah riset dan publikasi bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta memperkuat jejaring komunikasi dan akses untuk kepentingan bersama.

“Harapannya ini akan menjadi dasar utama supaya kita memulai langkah nyata untuk membangun kerja sama yang lebih terintegrasi dan terarah,” harapnya.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post FPIK Unpad Tuan Rumah Pertemuan Peneliti Biodiversitas di Kawasan Asia Pasifik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Awasi Konten Penyiaran, KPID Jawa Barat Gandeng Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/4/2018] Universitas Padjadjaran menjadi salah satu perguruan tinggi mitra Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Jalinan kemitraan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Piagam Kerja Sama antara KPID Jawa Barat dan Unpad.

Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K)., M.Kes., melakukan penandatanganan PIagam Kerja Sama dengan Ketua KPID Jabar Dr. Dedeh Fardiah, M.Si., di sela kegiatan “Workshop Gerakan Media Sehat dan Pemirsa Cerdas” di Mini Ballroom Hotel Grand Asrilia, Bandung, Selasa (24/4). (Foto: Tedi Yusup)*

Penandatanganan tersebut dilakukan Ketua KPID Jabar Dr. Dedeh Fardiah, M.Si., dengan Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K)., M.Kes., di sela kegiatan “Workshop Gerakan Media Sehat dan Pemirsa Cerdas” di Mini Ballroom Hotel Grand Asrilia, Bandung, Selasa (24/4).

Dalam penandatanganan itu, Unpad bersama 21 perguruan tinggi se-kota Bandung digandeng KPID untuk melaksanakan sejumlah agenda kerja sama. Sebagai lembaga pengawas terhadap konten siaran suara maupun televisi di Jawa Barat, KPID membutuhkan sinegitas dengan sejumlah pemangku kepentingan.

“Selama ini ada 336 konten siaran di Jabar yang harus diawasi. Sementara Komisioner di KPID Jabar hanya 7 orang. Kalau tidak dibantu, kami kewalahan,” ujar Dedeh.

Perguruan tinggi dinilai representatif dalam meningkatkan literasi media di masyarakat. Dedeh mengatakan, melalui kegiatan tridarma yang dilakukan perguruan tinggi, proses literasi media akan semakin efektif disampaikan kepada masyarakat.

Walaupun penandatanganan ini baru dilakukan, KPID Jabar sebelumnya telah banyak melakukan kerja sama informal dengan sejumlah perguruan tinggi. Kerja sama yang telah dilakukan diantaranya terkait program magang hingga penelitian bersama.

“Selama ini kami selalu bingung ketika ada kajian, kami harus kemana. Justru ke perguruan tinggilah kami akan bekerja sama,” kata Dedeh.

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Dr. Dadang Sugiana, M.Si., yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, kerja sama tridarma ini menjadi langkah baik bagi pengembangan literasi media di Jawa Barat.  Ia menilai, pembangunan literasi media di masyarakat saat ini harus segera ditingkatkan.

“Saat ini gonjang-ganjing di masyarakat terkait beredarnya berita-berita hoaks salah satunya dipicu dengan mudah oleh kesalahan dalam menggunakan media,” ujar Dr. Dadang.

Ia melanjutkan, salah satu upaya peningkatan tersebut adalah dengan aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan. Dengan menggandeng perguruan tinggi, kegiatan pengabdian ini tentunya telah didahului melalui serangkaian penelitian ilmiah.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Awasi Konten Penyiaran, KPID Jawa Barat Gandeng Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peningkatan Inklusi Lembaga Keuangan Syariah dapat Atasi Ketimpangan Sosial

$
0
0

[unpad.ac.id, 25/04/2018] Angka inklusi keuangan syariah, sebagai salah satu tujuan pengembangan keuangan syariah, saat ini masih perlu ditingkatkan. Padahal, inklusi lembaga keuangan syariah semestinya dapat mengatasi ketimpangan sosial di indonesia.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Dr. Nasirwan Ilyas (kanan) saat menjadi pembicara dalam Diskusi Panel “Inklusivitas Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial” yang digelar Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad di Auditorium Magister Manajemen Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 46 Bandung, Rabu (25/04). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dibahas dalam Diskusi Panel “Inklusivitas Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial” yang digelar Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad di Auditorium Magister Manajemen Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 46 Bandung, Rabu (25/04). Acara dibuka oleh Dekan FEB Unpad, Yudi Azis, Ph.D.

Para pembicara yang jadir yaitu Dr. Nasirwan Ilyas selaku Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Budhi Santoso dari Learning Center Group Bank Syariah Mandiri, Dr. Herlas Yuniar selaku Anggota DPRD Jabar, Dr. Ahmad Juwaini selaku Direktur Eksekutif Koperasi Syariah 212, Dr. Cupian selaku Ekonom dari FEB Unpad, dan Prof. Dr. Syamsudin Arif dari Universitas Darussalam, Gontor.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Nasirwan mengungkapkan bahwa angka inklusi keuangan syariah tidak dapat dibandingkan secara apple to apple dengan angka inklusi keuangan konvensional. Ada beberapa layanan keuangan syariah yang  dapat menjadi nilai tambah jika dibandingkan dengan layanan keuangan konvensional.

Dijelaskan Dr. Nasirwan, setidaknya ada dua hal penting yang dimiliki lembaga keuangan syariah terkait inklusi keuangan. Pertama, model bisnis dan produk layanan lembaga keuangan syariah yang tidak dimiliki lembaga keuangan konvensional.

“Model-model usaha yang dikembangkan lembaga keuangan syariah itu kalau dijalankan secara ideal, maka dia mengatasi berbagai persoalan inaccessibility dari masyarakat yang tidak bisa akses lembaga keuangan,” kata Dr. Nasirwan.

Hal kedua yang menjadi kontribusi penting sistem keuangan syariah terkait inklusi keuangan adalah adanya instrumen yang memang melekat dalam ekonomi Islam, yaitu zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

“Zakat, infak, sedekah, dan wakaf itu instrumen yang memang dalam agama lain juga ada, tetapi dalam Islam ini bult in dan melekat, dan secara besaran ekonomi angkanya luar biasa,” ujar Dr. Nasirwan.

Sejumlah program pun telah dijalankan OJK dalam upaya mendorong inklusi keuangan, diantaranya adalah Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), Kredit Usaha Rakyat, dan Bank Wakaf Mikro.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Peningkatan Inklusi Lembaga Keuangan Syariah dapat Atasi Ketimpangan Sosial appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dosen dan Alumni Unpad Sampaikan Rekomendasi Pembangunan Jawa Barat kepada Kandidat Gubernur/Wakil Gubernur

$
0
0

[unpad.ac.id26/4/2018] Sejumlah pakar dan praktisi alumni Universitas Padjadjaran memberikan ulasan mengenai tantangan dan potensi yang ada di Jawa Barat. Ulasan ini diharapkan dapat menjadi perhatian para pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur jelang pemilihan umum kepala daerah Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada 27 Juni mendatang.

Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menyampaikan gagasan dan rencana program di hadapan tim panelis dan penonton dalam acara acara “Mimbar Pemimpin Indonesia: Ngaruwat Kandidat keur Ngarawat Jawa Barat” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Komis Pemilihan Umum (KPUD) Jabar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (25/4). (Foto: Tedi Yusup)*

Ulasan tersebut disampaikan dalam acara “Mimbar Pemimpin Indonesia: Ngaruwat Kandidat keur Ngarawat Jawa Barat” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Komis Pemilihan Umum (KPUD) Jabar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (25/4). Acara bertajuk diskusi interaktif tersebut dihadiri tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Sejumlah pakar dan praktisi yang bertindak menjadi panelis tersebut yaitu Dosen FTIP sekaligus pakar ekologi Unpad Ir. Chay Asdak, PhD, ahli politik dar FISIP Unpad Dr. Yusa Djuandi, Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI 2011 – 2014 Sapta Nirwandar,  serta Akademisi dan ahli Semiotika Dr. Acep Iwan Saidi. Panelis juga menghadirkan perwakilan generasi muda, yaitu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema Unpad Izmu Tamami Roza.

Chay mengatakan, dari segi lingkungan, Jawa Barat sangat rentan terhadap bencana hidro meteorolgis dan ekologis. Sebanyak 60% bencana hidro meteorologi dan ekologi di Indonesia terjadi di Jawa Barat. Hal ini tentunya harus diantisipasi oleh Gubernur terpilih ke depan.

“Siapapun yang ingin menjadi kepala daerah di Jabar harus menyadari bahwa ia akan berhadapan dengan daerah yang luas namun rentan,” kata Chay.

Rentannya kebencaan di Jawa Barat salah satunya diakibatkan dari permasalahan tata ruang wilayah. Chay menjelaskan, penyimpangan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jabar sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, masalah ini tidak pernah terselesaikan dengan baik.

Dr. Yusa menyoroti berbagai masalah seputar stabilitas keamanan. Ia mengatakan, permasalahan keamanan tidak hanya seputar isu terorisme dan radikalisme. Masalah lingkungan dan pangan jika dibiarkan akan memicu ketidakstabilan keamanan di Jabar.

“Gubernu harus mampu menjalin komunikasi dan menjalin sinergi antar walikota/bupati di bawah,” kata Dr. Yusa.

Di tingkat kepala daerah, gubernur harus mampu membangun sinergi antar kepala daerah dalam menangani berbagai permasalahan lingkungan yang ada.

Sementara di tingkat bawah, gubernur harus bisa membangun komunikasi yang intens dan efektif dengan rakyat. Komunikasi ini dilakukan untuk mencegah timbulnya ideologi ekstrem di masyarakat. Komunikasi ini harus dibangun dengan baik oleh Gubernur beserta jajarannya.

Di sektor pariwisata, Sapta Nirwandar menyoroti soal peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar. Mantan ketua Ika Unpad 2012 – 2014 ini mengatakan, pariwisata memiliki efek ganda.  Secara langsung maupun tidak langsung, sektor kepariwisataan akan banyak menyerap jumlah tenaga kerja.

Sapta menilai, geliat pariwisata di Jabar terbilang minim. Padahal, Jabar kaya akan potensi alam dan budaya yang bisa diangkat menjadi destinasi wisata. Untuk itu, ia mendorong agar investasi di Jabar dapat dialihkan ke sektor pariwisata.

Dr. Acep Iwan Saidi memberikan rekomendasi agar setiap paslon mampu menonjolkan karakter kepemimpinan Sunda. Penguatan karakter ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kebinekaan Indonesia.

“Pemimpin Jabar harus punya karakter sendiri yang mencerminkan kebudayaannya. Sehingga diharapkan lahir pemimpin nasional kebanggaan Jawa Barat,” kata Acep yang juga alumnus Unpad tersebut.

Sementara dari perwakilan generasi muda, Izmu meminta setiap paslon untuk memberikan rekomendasi program dalam peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA dan SMK di Jabar. Ia menilai APK Jabar masih buruk dibanding provinsi lain di Indonesia.

Selain usulan dan rekomendasi, setiap paslon juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan berbagai gagasan dan rencana programnya untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan tim panelis.

Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, M.Hum., mengapresiasi acara tersebut. Ia mengharapkan, melalui acara ini, sivitas akademika maupun masyarakat umum bisa mendalami berbagi konsep dan pemikiran setiap paslon.

“Dalam lima tahun ke depan, kita memerlukan pemimpin yang bisa membawa Jabar lebih maju,” ujar Dr. Sigid.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dosen dan Alumni Unpad Sampaikan Rekomendasi Pembangunan Jawa Barat kepada Kandidat Gubernur/Wakil Gubernur appeared first on Universitas Padjadjaran.

Fikom Unpad Raih Juara Umum di Ajang Pekan Komunikasi UI 2018

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/4/2018] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran kembali meraih gelar juara umum dalam ajang Pekan Komunikasi (Pekom) Universitas Indonesia (UI) 2018, di kampus UI, Depok, 16 – 20 April lalu.

Delegasi Fikom Unpad di ajang Pekan Komunikasi (Pekom) Universitas Indonesia 2018, di kampus UI, Depok, 16 – 20 April lalu.*

Sebanyak 13 tim Fikom Unpad berkompetisi pada kegiatan tahunan yang digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (HMIK UI). Pada tahun ini, Pekom UI 2018 diikuti 343 tim dari seluruh Indonesia dengan mempertandingkan lima mata lomba utama, yaitu kompetisi bidang periklanan (Adwar), kompetisi bidang industri kreatif dan penyiaran (creabo), kompetisi jurnalisme (Journalight), kompetisi kajian media (Media Matters), dan kompetisi bidang kehumasan (PR Vaganza).

Di ajang tersebut, Fikom berhasil meraih juara di berbagai cabang lomba yang diselenggarakan, yaitu juara I di kategori lomba PR Vaganza, juara I, II, dan III di kategori lomba Creabo Lomba Desain Program TV, serta juara I dan II di kategori nlomba Journalight dan Media Matters.

Tidak hanya meraih juara, tim Fikom Unpad juga meraih berbagai penghargaan, diantaranya Best Presentation Media Matters, Best Media Practice Media Matters, Best Program Plan Media Matters, dan Best Research Media Matters.

Dengan menyabet sejumlah juara dan penghargaan, delegasi Fikom berhak meraih gelar sebagai juara umum di ajang Pekom UI 2018. Perolehan juara umum ini sekaligus menjadikan Fikom Unpad sebagai juara umum Pekom UI selama tiga tahun berturut-turut.*

Rilis/am

The post Fikom Unpad Raih Juara Umum di Ajang Pekan Komunikasi UI 2018 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ketua BPK RI, “Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia Perlu Ditingkatkan”

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/04/2018] Masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mengakibatkan masyarakat mudah tertipu oleh beragam produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka pendek tanpa mempertimbangkan risikon. Sebelum melakukan keputusan ekonomi atau investasi, masyarakat seringkali tidak melakukan verifikasi terhadap kondisi dan kredibilitas perusahaan.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, CA., CPA., saat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Urgensi Profesionalisme Pengelolaan Keuangan melalui Kewajiban Pelaporan Keuangan” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (26/04). Prof. Moermahadi diangkat Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad sebagai Dosen Tidak Tetap dalam jabatan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. (Foto: Tedi Yusup)*

“Kredibilitas lembaga keuangan sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dan jangan cepat tergiur oleh iming-iming harga murah dan bunga tinggi karena di ilmu manajemen keuangan berlaku istilah high risk, high return. Dengan kata lain, imbal hasil yang tinggi selalu ditemani oleh risiko yang tinggi. Mereka selalu berjalan beriringan seperti halnya sahabat baik,” kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, CA., CPA.

Hal tersebut disampaikan Prof. Moermahadi  saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Urgensi Profesionalisme Pengelolaan Keuangan melalui Kewajiban Pelaporan Keuangan” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (26/04). Prof. Moermahadi diangkat Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad sebagai Dosen Tidak Tetap dalam jabatan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.

Dalam paparannya, Prof. Moermahadi mengungkapkan bahwa verifikasi terkait kondisi perusahaan diantaranya dapat dilakukan melalui laporan keuangan ataupun laporan-laporan lainnya yang menunjukkan kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut.

“Kurangnya literasi keuangan dan pemanfaatan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan merupakan salah satu penyebab masyarakat mudah terbujuk untuk berinvestasi di perusahaan atau entitas tanpa melihat dan menganalisa kondisi keuangannya,” ujar Prof. Moermahadi.

Selain literasi keuangan masyarakat perlu ditingkatkan, Prof. Moermahadi  juga menyarankan bahwa perlu aturan dan sanksi yang tegas mengenai kewajiban perusahaan menyelenggarakan laporan keuangan usahanya dengan baik.

“Untuk itu, sangat diperlukan Undang-Undang Pelaporan Keuangan yang mewajibkan perusahaan dari berbagai tingkatan untuk menyusun laporan keuangan,” kata Prof. Moermahadi.

Hal penting lainnya yang dibutuhkan adalah kualifikasi profesional bagi para pembuat laporan keuangan. Mengingat pentingnya kualifikasi profesional bagi para pembuat laporan keuangan, sudah seharusnya dilakukan pengaturan yang mewajibkan para pembuat laporan keuangan tersebut diisi oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi profesional yang diperlukan.

Prof. Moermahadi mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian akademis Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), belum ada negara yang menerapkan kompetensi minimum bagi pihak manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaporan keuangan.

“Padahal, kewajiban tersebut saya nilai sangat penting untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. Kepada para akademisi, organisasi profesi, dan juga pemerintah, marilah kita bekerja sama untuk menyusun dan merumuskan program sertifikasi ini agar pembuatan laporan keuangan diberikan kepada orang-orang yang tepat dengan keahlian yang tepat,” kata Prof. Moermahadi.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Ketua BPK RI, “Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia Perlu Ditingkatkan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Ikuti Simulasi Model United Nation di Kuala Lumpur

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/04/2018] Dua mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Mila Dian Hasanah dan Tri Wahyu Melani terpilih mengikuti Global Goals MUN di Kuala Lumpur, Malaysia, 13-16 April 2018.

Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran, Mila Dian Hasanah dan Tri Wahyu Melani menjadi wakil Indonesia dalam Global Goals MUN di Kuala Lumpur, Malaysia, 13-16 April 2018.*

Global Goals MUN digelar sebagai sarana bertukar pikiran bagi para pemuda yang peduli mengenai pentingnya pembangunan keberlanjutan, juga memberikan ruang untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan networking.

Program ini meliputi Model United Nation dengan sistem parlemen mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), serta Grand Symposisum yang menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Bijaksana Junerosano (Founder Greneration), Yasmin Rasyid (Founder EcoKnights) dan Hamish Daud (artis).

Pada kegiatan Model United Nation, para delegasi mewakili negara mereka masing-masing untuk memberikan pandangan terkait masalah yang ada pada negaranya. Proses ini berlanjut kepada proses diskusi dimana semua delegasi negara memberikan opini untuk menghasilkan solusi yang paling efektif bagi semua negara yang hadir. Hasil tersebut diharapkan dapat diimplementasikan pada negara asalnya masing-masing.*

Rilis/ art

 

The post Dua Mahasiswa Unpad Ikuti Simulasi Model United Nation di Kuala Lumpur appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kementerian Luar Negeri dan Pusat Studi ASEAN Unpad Hadirkan Tiga Duta Besar RI

$
0
0

[unpad.ac.id, 30/4/2018] Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Pusat Studi ASEAN Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Forum Debriefing III di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (30/4). Forum Debriefing yang dihadiri oleh tamu undangan, dosen, dan mahasiswa ini menghadirkan tiga Duta Besar yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai kepala perwakilan RI di luar negeri.

Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia Drs. Soegeng Rahardjo saat menjadi pembicara dalam acara Forum Debriefing III yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Pusat Studi ASEAN Universitas Padjadjaran di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (30/4). (Foto: Nugrah Nurrohman)*

Tiga duta besar tersebut adalah Linggawaty Hakim. S.H., LL. M. (Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein), Drs. Soegeng Rahardjo (Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia), serta Drs. Yuwono Agus Putranto, M. A. (Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia merangkap Republik Islandia).

Acara dibuka dengan sambutan Sekretaris BPPK Kementerian Luar Negeri RI Drs. Eko Hartono, MPP. dan dilanjutkan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si.

“Forum Debriefing ini sebelumnya hanya diselenggarakan di Kemenlu, tetapi sejak tahun 2017 kami menyelenggarakannya di kampus-kampus tempat para Duta Besar ini berasal,” ucap Eko Hartono dalam pidato sambutannya.

Eko Hartono selanjutnya memoderatori diskusi yang melibatkan para Duta Besar sebagai narasumber dan Drs. Chandra Purnama, M.S. sebagai pembahas. Diskusi mengusung tema “Membangun Kerangka Kemitraan Pembangunan melalui Pengembangan Kerjasama Bilateral, Regional, dan Multilateral”.*

Laporan oleh Rona Ikram Putri/am

The post Kementerian Luar Negeri dan Pusat Studi ASEAN Unpad Hadirkan Tiga Duta Besar RI appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menristekdikti Jadi Pembina Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/05/2018] Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah penyelenggaraan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan RI Prof. Mohamad Nasir bertindak menjadi Pembina Upacara peringatan Hardiknas 2018 yang digelar di kampus Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (2/05).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir, PhD, Ak., menjadi pembina upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018 yang diselenggarakan di halaman kampus Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (2/05). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam  kesempatan tersebut, Prof. Nasir mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama upacara peringatan Hardiknas dilaksanakan di Jawa Barat, khususnya Bandung. “Mudah-mudahan ini adalah merajut kebersamaan, antara kementerian dengan pendidikan tinggi, baik dengan perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri yang berada di wilayah Jawa Barat,” harapnya.

Peringatan Hardiknas tahun ini mengangkat tema  “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” dengan sub tema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Sebagai kontribusi nyata pada momen Hardiknas tahun ini, Kemenristekdikti juga mendorong program nasional dalam meningkatkan kualitas Sungai Citarum, dengan menyelenggarakan Sarasehan bertajuk “Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk Wujudkan Citarum Harum”. Acara ini akan diselenggarakan di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl.  Dipati Ukur No. 35, Kamis (3/05) besok.

Prof. Nasir mengungkapkan bahwa Sungai Citarum merupakan salah satu sumber kehidupan bagi rakyat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Menjadi catatan penting ketika Sungai Citarum tercatat sebagai sungai terkotor di dunia.

“Saya mengajak bersama perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, mari kita bersama-sama membangun sungai Citarum menjadi sungai Citarum  yang bersih di dunia,” ujar Prof. Nasir.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Nasir juga mengungkapkan mengenai pentingnya peranan teknologi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Di era Revolusi Industri 4.0, pendidikan tinggi di Indonesia harus mencoba melakukan berbagai perubahan yang sangat mendasar. Peningkatan mutu perguruan tinggi di Indonesia ini dilakukan mulai dari proses pembelajaran yang baik, penelitian, inovasi, dan publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh satu perguruan tinggi.

Prof. Nasir menyebutkan bahwa tahun ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi masih 31,5%, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga, Malaysia (35%), Thailand (51%) dan Singapura (81%). Salah satu kebijakan dari Kemenristekdikti untuk meningkatkan APK adalah melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dengan pendidikan dalam jaringan, penyebaran pendidikan Indonesia diharapkan dapat semakin meningkat untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Kalau kita melakukan proses pembelajaran dengan yang selama ini kita lakukan dengan konvensional, artinya dengan face to face, dengan tatap muka, setiap tahun peningkatan APK kita hanya 0,5%,”kata Prof. Nasir.

Melihat perubahan dunia yang sangat cepat, Kemenristekdikti pun mendorong seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan pembelajaran jarak jauh, sehingga mampu memberikan pembelajaran kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Teknologi informasi yang berkembang pesat, maka kita harus mengantisipasinya dengan  lebih cepat lagi,” kata Prof. Nasir.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Sylvana Teressha Simatupang/am

Foto oleh Tedi Yusup dan Nugrah Nurrohman

 

The post Menristekdikti Jadi Pembina Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kemenristekdikti Luncurkan Sistem Pembelajaran Perguruan Tinggi Berbasis Daring

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/5/2018] Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI meluncurkan “Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (Spada)” perguruan tinggi yang didukung dengan fasilitas sistem Indonesian Research and Education Network (Idren). Sistem pembelajaran ini mendukung program perkuliahan jarak jauh dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat Indonesia terhadap perguruan tinggi.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi RI Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., (kedua dari kanan) bersama Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad (kanan), Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof. Ainun Naim, PhD (kedua dari kiri), Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Rina Indiastuti, M.SIE., (kiri) saat menggelar jumpa pers bersama para wartawan di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (2/5). (Foto: Tedi Yusup)*

Program Spada-Idren diluncurkan secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., dalam acara jumpa pers yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (2/5). Jumpa pers digelar usai pelaksanaan Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang digelar di kampus Unpad.

Jumpa pers ini dihadiri Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof. Ainun Naim, PhD, Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Rina Indiastuti, serta sejumlah pejabat eselon di lingkungan Unpad dan Kemenristekdikti.

Prof. Nasir mengatakan, Spada diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Di era disruptif dan revolusi industri 4.0, APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih berkisar 31,5%. Diharapkan penerapan sistem pendidikan jarak jauh ini akan meningkatkan APK pendidikan tinggi secara signifikan.

“Adanya sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Indonesia minimal menjadi 40% dalam 1 – 2 tahun,” katanya.

Lebih lanjut Prof. Nasir menjelaskan, Spada merupakan pelopor pembelajaran perguruan tinggi digital. Sistem yang digunakan di lebih dari 58 perguruan tinggi yang telah terkoneksi di Idren. Dengan demikian, sistem ini didukung oleh jaringan pendidikan dan riset nasional, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat lebih fleksibel dilakukan.

“Tujuannya kalau Spada diterapkan dengan fasilitas Idren, maka satu profesor bisa mengajari lebih dari 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia lintas waktu dan daerah,” kata Prof. Nasir.

Meski sistem perkuliahan bersifat daring (online), Prof. Nasir memastikan bahwa mutu pendidikan ini tetap terjaga. Pihaknya melalui berbagai direktorat di Kemenristekdikti tengah mengatur berbagai regulasi dalam menjaga mutu pendidikan di Spada tetap sama dengan mutu pendidikan konvensional.

“Jangan sampai standar minimalnya tidak terpenuhi. Nanti akan ada sistem berupa cyber university untuk melakukan evaluasi sistem pembelajaran,” kata Prof. Nasir.

Di sisi biaya kuliah, sistem pembelajaran daring diperkirakan dapat menekan biaya perkuliahan hingga 50%. “Ini akan memudahkan rakyat Indonesia mendapatkan mutu pendidikan yang lebih baik,” tambah Prof. Nasir.

Selain itu, Prof. Nasir juga mengatakan, sistem Spada akan meningkatkan aktivitas kerja sama antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.

Luncurkan Pembelajaran Jarak Jauh

Merespons upaya Kemenristekdikti dalam meningkatkan aksesibilitas perguruan tinggi, Unpad telah menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada program Pascasarjana. Program ini merupakan program yang diinisiasi Unpad untuk meningkatkan asesibilitas mahasiswa yang secara waktu dan geografis tidak memungkinkan melakukan pembelajaran di kampus utama.

Rektor menjelaskan, melalui program PJJ di Pascasarjana, Unpad menyasar pada pengembangan sumber daya manusia. Dua aspek yang ditargetkan untuk ditingkatkan kapasitasnya adalah kalangan dosen dan birokrat. Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan relevansi kuat terhadap berbagai permasalahan seputar peningkatan kapasitas sumber daya manusia, maupun masalah di lingkup pemerintahan.

Sistem PJJ Unpad ini diterapkan untuk pembelajaran di program studi Inovasi Regional dan Kebijakan Publik. Pada prodi Inovasi Regional, PJJ telah dilakukan untuk pembelajaran perkuliahan program kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Seluruh layanan PJJ dan kegiatan pembelajaran daring di Unpad dapat diakses di live.unpad.ac.id.*

Laporan oleh Arief Maulana dan Novianti Siswandini

The post Kemenristekdikti Luncurkan Sistem Pembelajaran Perguruan Tinggi Berbasis Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

Melalui Tridarma, Perguruan Tinggi Punya Peran dalam Benahi Citarum

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/5/2018] Pemerintah mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan perannya dalam mengimplementasikan program Citarum Harum. Salah satu upaya tersebut adalah dimulainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum yang dilaksanakan oleh sejumlah perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan pengarahan terkait program pemerintah dalam merevitalisasi sungai Citarum dalam acara Sarasehan Citarum Harum di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (3/5). Luhut mengatakan, peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung revitalisasi sungai Citarum. (Foto: Arief Maulana)*

KKN Tematik Citarum Harum dicanangkan pada acara Sarasehan Citarum Harum di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (3/5). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Hari Pendidikan Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Saya sangat mendorong kepada para Rektor, khususnya perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri bersama-sama untuk bersinergi dalam membersihkan Citarum,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohammad Nasir, PhD.

Melalui program tersebut, perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup, termasuk dalam hal pengelolaan lingkungan. Prof. Nasir berharap, program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa melalui fungsi tridarma perguruan tinggi, peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung revitalisasi sungai Citarum. KKN Tematik tersebut juga diharapkan dapat melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Ditegaskan Luhut, permasalahan Citarum perlu menjadi perhatian bersama. Peran perguruan tinggi diperlukan dalam hal pengembangan riset dan teknologi, pendampingan masyarakat, dan mendorong perubahan perilaku masyarakat.

Permasalahan Citarum pun sudah sangat kompleks, khususnya terkait sampah dan air yang terkontaminasi. Hal ini juga memberikan efek buruk bagi kesehatan masyarakat, seperti meningkatkan potensi stunting pada masyarakat dan generasi mendatang.

“Marilah kita bekerja sama-sama untuk menyelesaikan ini. Dengan demikian Indonesia dapat lebih bagus lagi, dan Jawa Barat bisa lebih hebat lagi,” kata Luhut.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengungkapkan bahwa kiprah Unpad dalam memberikan sumbangsih terhadap kebermanfaatan Citarum sudah dilakukan sejak lebih dari 30 tahun lalu. Dengan bekerja bersama dan bersungguh-sungguh, Rektor yakin permasalahan Citarum dapat teratasi dengan baik.

“Kami merasa mendapatkan tambahan energi dan semangat yang luar biasa untuk dapat melanjutkan upaya-upaya kita. Karena sangat kami sadari sejak awal, tanpa kebersamaan dan sinergitas tidak mudah itu kita lakukan,” kata Rektor.

Rektor pun meyakini bahwa penyelesaian permasalahan Citarum bukan hanya untuk kebaikan Jawa Barat, tetapi akan memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia secara keseluruhan.

“Kalau kita sungguh-sungguh, mari kita buktikan pada dunia, bahwa orang Indonesia bisa menjalankannya” kata Rektor.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan simbolis bibit kopi kepada 10 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Acara sarasehan tersebut mempertemukan berbagai pemikiran dari para akademisi, tokoh masyarakat, komunitas, hingga mahasiswa dalam mendukung program revitalisasi Citarum. Sarasehan juga diisi dengan pameran foto dan hasil penelitian di sekitar DAS Citarum.*

 

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Melalui Tridarma, Perguruan Tinggi Punya Peran dalam Benahi Citarum appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Harapkan Lulusan Unpad Miliki Kualitas “3H”

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/5/2018] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad melantik 1.945 wisudawan pada pelaksanaan Wisuda Lulusan Gelombang III Tahun Akademik 2017/2018 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (4/5) hingga Sabtu (5/5). Para wisudawan tersebut terdiri dari  lulusan Program Diploma III, Program Sarjana, Program Profesi, Program Spesialis, Program Magister, dan Program Doktor.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad melantik 1.945 wisudawan pada pelaksanaan Wisuda Lulusan Gelombang III Tahun Akademik 2017/2018 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (4/5) hingga Sabtu (5/5). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam pidatonya, Rektor berharap bahwa lulusan Unpad memiliki kualitas 3 H, yaitu Head, Heart, dan Hands. Para lulusan diharapkan dapat menggunakan kekuatan akademik dimana pun ia berkarya (Head), memiliki kepekaan terhadap masalah sosial di masyarakat dan juga memiliki integritas yang kuat (Heart), dan memiliki keterampilan yang unggul di bidang ilmunya masing-masing (Hands).

“Jika ketiga aspek itu sudah dimiliki, dimana pun kalian berkarya akan senantiasa membawa dampak positif baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa,” kata Rektor.

Menurut Rektor, wisuda kali ini menjadi peristiwa yang istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pelaksanaan wisuda bukan sekadar upacara pelantikan dan perayaan atas keberhasilan para mahasiswa yang telah menuntaskan kegiatan akademiknya. Wisuda merupakan momentum tepat untuk melaksanakan refleksi atas proses dan capaian akademik Unpad sebagai salah satu insitusi yang menjadi pilar dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2018, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memiliki tema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Rektor mengatakan bahwa membumikan perguruan tinggi tidak hanya berbicara tentang peningkatan kualitas pendidikan, namun juga harus membicarakan peningkatan akses pendidikan tinggi secara merata untuk seluruh anak bangsa. Data terkini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia masih mencapai angka 31,5% dengan rata-rata peningkatan APK 0,5% pertahun.

Ditegaskan Rektor, untuk dapat mempercepat kenaikan angka APK diperlukan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Unpad pun telah melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya adalah melalui program “Unpad Nyaah ka Jabar”, Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), dan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Sementara itu, pesan kedua dari peringatan Hardiknas tahun ini adalah mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia. Rektor pun mengajak untuk merenungkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dimana pendidikan didefinisikan sebagai upaya kebudayaan yang berasaskan keadaban untuk memberikan dan memajukan tumbuhnya budi pekerti (karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak yang selaras dengan dunianya.

“Konsep mengenai integrasi pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara tersebut sampai dengan sekarang memiliki relevansi yang kuat. Saat ini dunia sudah memasuki revolusi industri 4.0 dan menghadapi Disruptive Innovation Era, dimana terjadi perubahan yang cepat dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memerlukan adanya sumber daya manusia yang mampu adaptif dengan perkembangan zaman,” kata Rektor.

Di Barat, konsep yang serupa dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut dikenal dengan The Head, Heart, and Hands Model for Transformational Learning. Mengutip dari Singelton, konsep ini menyatakan bahwa perlu adanya model yang holistik dalam sistem pendidikan masa kini untuk bisa menerapkan pendidikan transformatif, yang menyasar domain kognitif untuk mengembangkan pemikiran kristis dan inovatif (Head), domain afektif untuk mengasah kepekaan rasa dan kepekaan terhadap lingkungan (Heart), dan domain psikomotor untuk melatih keterampilan dan kemampuan dalam bidang keilmuannya masing-masing (Hands). Aspek-aspek tersebut harus dapat dikuasai oleh para lulusan Unpad.

Para Wisudawan Terbaik

Pada kesempatan tersebut, secara khusus Rektor mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik untuk masing-masing jenjang.

Wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh AV Rahajeng Widyasih dari Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Indrawan Dwisetya Suhendi dari Program Studi Sastra Fakultas Ilmu Budaya, wisudawan terbaik Program Spesialis diraih oleh Elfira Megasari dari Program Studi Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi, wisudawan terbaik Program Profesi diraih oleh Monica Andreas dari Program Studi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi, wisudawan terbaik Program Sarjana diraih oleh Risa Rosalina dari Program Studi Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya, dan wisudawan terbaik Program Diploma diraih oleh Nadya Hanifar dari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Sementara itu, wisudawan tertua adalah Edward Syah Pernong dari Program Magister, yang lulus pada usia 62 tahun 11 bulan 2 hari dari Program Studi Hukum Fakultas Hukum. Wisudawan termuda adalah Yan Yan Yasirulhaq dari Program Sarjana yang lulus Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran pada usia 19 tahun 10 bulan 11 hari.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Rektor Harapkan Lulusan Unpad Miliki Kualitas “3H” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5553 articles
Browse latest View live