Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5643 articles
Browse latest View live

Mahasiswa Unpad Hasilkan Listrik dari Limbah Tahu Sumedang

$
0
0

[unpad.ac.id, 7/6/2018] Melakukan penelitian mengenai aplikasi Microbial Fuel Cell (MFC), mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran menemukan potensi limbah tahu sumedang menjadi sumber listrik. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mechdi Ghazali (Geofisika 2015), Mella Sholehah P. (Biologi 2014) , dan Fadhila Soraya (Biologi 2014).

Tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran, Mechdi Ghazali (Geofisika 2015), Mella Sholehah P. (Biologi 2014), dan Fadhila Soraya (Biologi 2014), mengolah limbah tahu sumedang menjadi sumber listrik. (Foto: Tedi Yusup)*

Di Kabupaten Sumedang, Mechdi dan tim melihat produktivitas industri pembuatan tahu sumedang sangat tinggi. Menurut mereka, masih banyak produsen tahu sumedang yang berskala rumah tangga yang belum memiliki unit pengolahan limbah tahu secara baik dan benar. Limbah tahu kebanyakan langsung dibuang ke sungai sehingga terjadi ancaman bagi  lingkungan.

“Dari limbah cair tahu ini banyak mengandung bahan-bahan organik yang dapat mencemari lingkungan,” ujar Mella saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Jatinangor, Kamis (7/6).

Selain itu, melalui penelitian tersebut Mechdi dan tim juga ingin menemukan sumber energi baru terbarukan dengan memanfaatkan faktor biotik. Ketiganya melihat bahwa limbah tahu sumedang ini memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber listrik. Berdasarkan hasil penelitian, dari 500 ml limbah tahu sumedang, dapat dihasilkan listrik 0,67 Volt.

Mella menjelaskan, MFC merupakan salah satu teknologi untuk memperoleh sumber energi listrik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang ada pada substrat. Aktivitas metabolisme bakteri tersebut menghasilkan ion-ion yang dapat ditangkap oleh elektroda sehingga menghasilkan energi listrik.

Selain limbah tahu sumedang sebagai substrat utama, dalam penelitian tersebut juga menggunakan kompos dan lumpur sebagai campuran substrat. Dengan perbandingan komposisi tertentu dari ketiga substrat, dihasilkan energi listrik yang optimal.

“Dari tiga substrat itu, masing-masing mempunyai bakteri dominannya masing-masing. Setelah dicampurkan, akan menghasilkan listrik yang paling optimal,” ujar Fadhila.

Penelitian ini sendiri merupakan penelitian lanjutan yang dilakukan Mechdi dan tim terkait MFC sejak tahun 2017. Pengembangan penelitian terus dilakukan, dan telah membawa ketiganya menjuarai berbagai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional, yaitu Juara 1 Chemistry Expo 2017 UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Juara 2 Greeneration 2017 UPN  Veteran Yogyakarta, Juara 3 Instinct 2017 USU Medan, dan Juara 3 Geotrap 2017 Unpad.

Kali ini, penelitian difokuskan pada pemanfaatan limbah tahu sumedang dan menjadikan Mechdi dan tim sebagai salah satu tim yang lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa 2018. Dalam melakukan penelitian, kelompok ini dibimbing dosen FMIPA Unpad Dr. Cukup Mulyana.

Selain berharap dapat lolos Pimnas, ketiganya pun menginginkan penelitian ini dapat diaplikasikan untuk masyarakat. Penelitian ini pun diharapkan dapat terus dikembangkan, bahkan menjadi referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan metode tersebut.

“Kalau penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang lain, itu menjadi harapan utama,” harap Mechdi.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Mahasiswa Unpad Hasilkan Listrik dari Limbah Tahu Sumedang appeared first on Universitas Padjadjaran.


Safari Ramadan Unpad 2018: Tingkatkan Silaturahmi Perkuat Keunggulan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/6/2018] Selama bulan Ramadan 1439 H, Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan Safari Ramadan 2018, dari 19 Mei hingga 8 Juni. Dalam kegiatan ini, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad melakukan silaturahmi ke setiap pimpinan, sivitas akademika, dan tenaga kependidikan di 16 fakultas yang ada di Unpad.

Selain bersilaturahmi, Rektor juga melakukan rapat terbatas dengan pimpinan fakultas guna menindaklanjuti berbagai program unggulan yang sudah ditetapkan. Jika setiap fakultas memiliki target program unggulan, diharapkan capaiannya dapat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja universitas.

Setiap bersilaturahmi ke tiap fakultas, Rektor didampingi pimpinan di lingkungan universitas.

Di Fakultas Hukum, program unggulan yang diusung mengangkat tema “Upholding Justice and Promoting Sustainability in Challenging Times”. Tema ini dijabarkan ke dalam aspek Tridarma pendidikan dengan mengintegrasikan pendidikan, riset, dan pengembangan masyarakat.

Di Fakultas Ekonomi, target program unggulan yang diusung fakultas adalah “FEB Unpad Digital Transformation by 2021”. Tema ini dijabarkan ke dalam program utama peningkatan kompetensi digital ekonomi dan bisnis untuk penguatan sektor industri kreatif dan ekonomi syariah.

Fakultas Kedokteran mengusung tema program unggulan “Jawa Barat Sehat Melalui Academic Health System (AHS)”. Selain integrasi pada kegiatan pembelajaran, riset translasional multi-center, implementasi program dilakukan dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan lintas sektor.

Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, tema program unggulan yang diusung adalah “Correlations for Global Challenge: Collaboration of Researches to Reach and Enhance Leaderships, Academic Transformation, and Innovations on Natural Sciences for Global Challenge”. Reorientasi kurikulum, pengejaran akreditasi internasional, dan akreditasi lab ISO 17025 merupakan beberapa program turunan dari tema utama itu.

Program unggulan Fakultas Pertanian difokuskan pada “Pengembangan Tanaman Potensial Berbasis Agrotechno-sociopreneurship (ATSP)”. Fokus ini disesuaikan dengan aktivitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen Faperta, seperti produksi benih padi bersertifikat Ciparay, produksi benih hanjeli, produksi jagung pakan ternak umur pendek dan evergreen (kerja sama dengan Fakultas Peternakan), produksi benih ubi rambat, produksi benih kentang di dataran medium, produksi benih cabai, produksi benih stroberi introduksi Jepang dan paket teknologi, serta produksi benih tomat tanpa biji

Fakultas Kedokteran Gigi mengusung tiga program unggulan utama, yaitu: “Collaborative Project in Health Professional Education (CPHE), “Teaching, Training dan Simulation Centre in Dental Education (TSCDE)” serta perolehan capaian Padjadjaran Jurnal of Dentistry (PjoD) terindeks Scopus.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki program unggulan bertajuk “Pembaruan Tata Kelola Sumber Daya Secara Berkelanjutan dalam Kerangkat Collaborative Governance di Jawa Barat”. Program ini mengangkat dua isu utama sebagai implementasi program tersebut, yaitu kajian sungai Citarum, serta kajian dioperasikannya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

Pada Fakultas Psikologi, program unggulan yang dilakukan diarahkan pada tema utama “Menuju Fakultas Psikologi yang Unggul dalam Asesmen dan Intervensi Psikologi berbasis teknologi di tingkat Regional “. Dua agenda utama yang dilakukan adalah peningkatan aktivitas riset yang mengarah pada dihasilkannya prototipe atau pengembangan teknologi di bidang asesmen dan intervensi teknologi, serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan keunggulan program studi.

Fakultas Peternakan mengusung program unggulan bertajuk “Sustainable Livestock Technopark”. Selain pengembangan Tridarma (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), Fapet Unpad juga berfokus pada hilirisasi hasil penelitian serta pengembangan bisnis dengan melibatkan kerja sama antar pemangku kepentingan, hingga pendampingan usaha.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan memiliki program unggulan “Pengembangan Bio-Ekoregion Jawa Barat”. Program ini diwujudkan melalui sub program berupa optimalisasi kegiatan budidaya perikanan darat dan laut dengan lokasi pengembangan di Ciparanje dan Pangandaran, serta program konservasi di pesisir selatan dan utara Jawa Barat.

Di Fakultas Teknik Geologi, program unggulan yang diusung bertajuk “World Competitive Faculty of Earth Sciences and Applied Technology Toward Environment Sustainability”. Program ini fokus pada aspek konservasi geologi dengan sub program peningkatan penelitian, pendidikan, publikasi dan pengembangan aplikasi teknologi terkait pemetaan dan pemanfaatan sumber daya di kawasan Jawa Barat yang berorientasi pada pemuliaan lingkungan, eksplorasi sumber daya air melalui penelitian transdisiplin, serta program pengabdian kepada masyarakat terkait menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Jawa Barat bagian selatan.

Sementara pada Fakultas Teknologi Industri Pertanian, program unggulan yang diusung adalah “Centre of Excellent for Transformative Technology on Local Resources Development”. Tema ini mendorong FTIP Unpad untuk menjadi pusat unggulan teknopreneurship di sektor UMKM.

Sekolah Pascasarjana memiliki arah pengembangan program unggulan berupa dorongan peningkatan prodi unggulan, penyelenggaraan kursus non formal melalui pembentukan Pusat Studi Pengelola Kursus, Kolaborasi lintas keilmuan terkait bidang lingkungan, serta peningkatan kerja sama di sektor regional dan internasional.*

am

 

 

The post Safari Ramadan Unpad 2018: Tingkatkan Silaturahmi Perkuat Keunggulan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jelang Cuti Bersama, Perhatikan Kondisi Keamanan dan Keselamatan Lingkungan Kampus

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/6/2018] Menjelang hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah yang jatuh pada tanggal 15 – 16 Juni 2018, Unversitas Padjadjaran telah menetapkan cuti bersama sesuai Surat Edaran Nomor: 962/UN6.WR4/TU/2018 adalah pada tanggal 11, 12, 13, 14, 18, 19, dan 20 Juni 2018 (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Senin, Selasa, dan Rabu).

Logo Unpad.*

Dalam surat edaran tersebut, tidak diperkenankan mengambil cuti tahunan, sebelum maupun sesudah pelaksanaan cuti bersama Idul Fitri 1439 H.

Penetapan cuti bersama ini sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 223 tahun 2018, Nomor 46 tahun 2018, dan Nomor 13 tahun 2018, serta Surat Edaran dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.

Menanggapi cuti bersama tersebut, Unpad mengimbau kepada sivitas akademika maupun tenaga kependidikan untuk memperhatikan dan mengantisipasi faktor keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja masing-masing selama cuti bersama dilaksanakan.

Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan bersama adalah sebagai berikut:

  1. Keamanan lingkungan Universitas Padjadjaran akan memberlakukan penggunaan sistem satu pintu untuk Kampus Jatinangor maupun Kampus Dipati Ukur. Hal ini juga diberlakukan pembatasan penggunaan fasilitas (gedung) layanan akademik dan layanan kemahasiswaan, kecuali kegiatan yang tidak dapat ditunda.
  2. Apabila sivitas atau pegawai akan melaksanakan kegiatan selama masa cuti, diwajibkan membuat surat izin khusus dari pimpinan fakultas atau pimpinan unit kerjanya, dan membuat dan menggunakan tanda pengenal selama bekerja di masa cuti libur bersama;
  3. Melakukan penguncian pintu dan jendela, mematikan jaringan listrik yang tidak diperlukan, menutup keran air induk, menyalakan lampu gedung dan menutup/mengunci pintu portal keluar/masuk gedung dan melibatkan keamanan internal di tingkat masing-masing fakultas/unit kerja;
  4. Mempersiapkan alat pemadan kebakaran (APAR) pada petugas keamanan yang akan berjaga untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran
  5. Membuang/mengamankan limbah padat (sampah) dan limbah laboratorium (B3/Korosif) di luar gedung;
  6. Menyiapkan dan mengamankan kendaraan operasional pada masing-masing fakultas dalam kondisi terkunci tersimpan pada tempat yang disegel oleh pimpinan fakultas/unit kerja;
  7. Membentuk tim pengamanan mandiri dan berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk fakultas dan unit kerja yang memiliki kegiatan riset dan sarana pendukung lainnya yang berada di laboratorium lapangan;
  8. Setiap fakultas menunjuk personal in charge (PIC) selama cuti libur bersama dan diinformasikan kepada fihak keamanan internal fakutas maupun keamanan utama;

Kontak PIC dan kemanan utama adalah:

Baherman/Chief Security PT. Kartika Cipta Indonesia,

Edward Henry/Sekretaris Direktorat Sarana & Prasarana (081-122-53254),

Teguh Husodo/Kepala Kantor Lingkungan (081-220-15773),

Kamaludin/Rudi selaku penanggung jawab listrik dan air (0812 2028 6099).*

 

Kantor Komunikasi Publik Unpad

The post Jelang Cuti Bersama, Perhatikan Kondisi Keamanan dan Keselamatan Lingkungan Kampus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dekan FEB Unpad Dorong Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri Rumpun Ilmu Ekonomi dan Bisnis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/6/2018] Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Yudi Azis, PhD, ikut menyusun naskah studi kelayakan pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri untuk program studi Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntasi (LAMEMBA) di Jakarta, Kamis (7/6).

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Yudi Azis, PhD, (kedua dari kanan) saat mengikuti rapat penyusunan naskah studi kelayakan pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri untuk program studi Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntasi (LAMEMBA) di Jakarta, Kamis (7/6).*

Yudi mewakili FEB Unpad dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI). Penyusunan naskah tersebut dilakukan dalam rapat yang melibatkan tiga unsur penting, yaitu AFEBI, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).

Rapat penyusunan ini membahas berbagai hal strategis pendirian LAMEMBA, seperti struktur organisasi, pendanaan, ruang lingkup jenjang program studi, hingga rancangan sistem dan proses kelembagaan.

Dikutip dari rilis yang diterima Humas Unpad, LAMEMBA nantinya memiliki peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan prodi di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis se-Indonesia.

Yudi mengatakan, AFEBI memiliki kepedulian yang sangat besar atas pendirian LAMEMBA. Nantinya, para pengelola fakultas akan menjadi pihak yang membutuhkan akreditasi dan layanan lembaga ini.

“Para asesor LAMEMBA juga ‘kan berasal dari perguruan tinggi. Tentunya kita ingin LAMEMBA menjadi lembaga yang dapat mendorong kualitas pendidikan ekonomi dan bisnis menjadi lebih baik tanpa harus membebani universitas terlalu berat,” ujar Yudi dalam rapat tersebut.

Selama ini Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) menjadi  lembaga pemerintah yang memberikan akreditasi bagi semua institusi dan prodi perguruan tinggi di Indonesia. Bila LAMEMBA resmi berdiri, akreditasi untuk program studi di bawah naungan FEB akan beralih menjadi tanggung jawab LAMEMBA. Sementara BAN PT akan bertanggung jawab untuk akreditasi institusi/fakultas.

Namun, LAMEMBA menjadi lembaga akreditasi di luar lembaga pemerintah. Diperkirakan, proses akreditasi akan berbiaya.

Yudi yang juga Ketua Komisi Akreditasi dan Penjaminan Mutu AFEBI mengatakan, kualitas akreditasi LAMEMBA harus setara dengan badan akreditasi internasional, sepertiABEST 21 atau lembaga sertifikasi Asean University Network Quality Assurance (AUN QA).

“Saat ini sudah banyak FEB di Indonesia yang memiliki akreditasi internasional. Jangan sampai terlalu banyak proses akreditasi sehingga membebani perguruan tinggi, misalnya dengan membuat borang akreditasi yang berbeda. Bila bisa diselaraskan tentu akan meringankan beban proses ini,” imbuhnya.

FEB Unpad sendiri saat ini telah memiliki tiga program studi yang berakreditasi ABEST 21. Tiga prodi tersebut diantaranya Magister Manajemen, Magister Akuntansi, dan Magister Ekonomi Terapan. Proses akreditasi ABEST 21 juga tengah dilakukan untuk tingkat fakultas.*

Rilis/am

 

The post Dekan FEB Unpad Dorong Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri Rumpun Ilmu Ekonomi dan Bisnis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gubernur Jawa Barat Resmikan Pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/6/2018] Gubernur Jawa Barat Dr. Ahmad Heryawan menggelar sejumlah agenda dinas di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sabtu (9/6). Agenda yang dilakukan Gubernur antara lain pemberian kuliah umum, peresmian Pusat Data Jawa Barat Unpad, serta peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad dan Gubernur Jawa Barat Dr. Ahmad Heryawan menandatangani prasasti pembangunan gedung Rumah Sakit Hewan Pendidikan Unpad di area kampus Unpad, Jatinangor, Sabtu (9/6). (Foto: Tedi Yusup)*

Ihwal pembangunan gedung Rumah Sakit Hewan Pendidikan merupakan kelanjutan dari pembukaan program studi Kedokteran Hewan di Unpad sejak 2016. Rencana ini merupakan inisiasi dari Pemprov dalam meningkatkan jumlah tenaga dokter hewan di Jawa Barat.

Gubernur yang akrab disapa Aher ini menjelaskan, pembangunan tersebut diinisiasi karena adanya kekhawatiran terindikasinya cacing pita pada hati hewan. Kejadian yang kerap terjadi di masyarakat itu tidak sebanding dengan banyaknya tenaga dokter hewan yang tersedia.

“Di Jawa Barat sendiri, rumah sakit hewan hanya ada satu. Di Indonesia hanya ada tujuh dan Unpad menjadi yang kedelapan,” ujar Aher.

Aher menambahkan dengan banyaknya tenaga dokter hewan dan rumah sakit hewan yang memadai maka kesehatan hewan pun akan terdeteksi. “Jumlah dokter hewan saat ini masih jauh dari jumlah memadai dalam rangka menjamin kesehatan daging hewan untuk konsumsi manusia,” ujar Aher.

Mengingat pentingnya menjaga kesehatan hewan sebagai salah satu upaya perlindungan kesehatan manusia, Pemprov kemudian mendorong Unpad membuka program studi Kedokteran Hewan sekaligus membangun Rumah Sakit Hewan milik pemerintah di Cikole, Lembang. Langkah Pemprov dilanjutkan dengan mendukung pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di kampus Unpad.

“Alhamdulillah, kita terus lengkapi fasilitas-fasilitas kedokteran hewan. Insyaallah ke depan kita lebih banyak bisa menghasilkan para dokter hewan untuk menjaga kesehatan hewan demi menjaga kesehatan hewan,” kata Aher.

Lebih lanjut Aher mengatakan, Rumah Sakit Hewan Pendidikan menjadi media penting dalam mengasah keahlian calon dokter hewan. Untuk itu, ia harapkan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Unpad menjadi bagian penting dari kualitas sumber daya manusia yang akan diluluskan prodi Kedokteran Hewan.

“Tentu setiap program kedokteran hewan di perguruan tinggi lain sudah memiliki Rumah Sakit Hewannya. Tetapi, di Unpad ada keistimewaannya, karena baru dua tahun berdiri sudah dibangun rumah sakitnya,” kata Aher.

Peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit dilakukan Aher bersama Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Ketua program studi Kedokteran Hewan Dr. Endang Yuni Setyowati, drh., M.Sc.Ag., serta sejumlah perwakilan dinas terkait, di area Kawasan Sains dan Teknologi Unpad, Jatinangor.

Peresmian ini juga dihadiri pimpinan universitas dan fakultas, perwakilan mahasiswa, perwakilan kepala dinas, serta perwakilan pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Rektor mengapresiasi langkah berlanjut Pemprov dalam mendukung peningkatan dokter hewan di Jawa Barat. Dukungan pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Unpad dinilai sebagai upaya nyata Gubernur dalam mewujudkan komitmen tersebut.

“Tugas pemimpin itu bukan hanya memberi challenge, tapi juga bisa memfasilitasi. Itu yang luar biasa,” kata Rektor.

Terima Penghargaan

Atas komitmennya mendukung peningkatan dokter hewan di Jawa Barat, Gubernur Jabar mendapat penghargaan “Anugrah Manusya Mriga Satwa Sewaka” dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Anugerah ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan PDHI.

Pemberian anugerah diberikan langsung Ketua Umum Pengurus Besar PDHI Dr. Heru Setijanto, drh., PAVet. (K)., dan disaksikan Rektor Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

“Anugerah diberikan sebagai penghargaan atas komitmen Gubernur terhadap pembangunan bidang kesehatan hewan, yaitu dengan merintis pembukaan program studi Kedokteran Hewan, dan mewujudkan adanya Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Unpad,” kata Gubernur.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur memberikan kuliah umum bertema “Memacu Peran Pembangunan Jawa Barat dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Indonesia”. Selain itu, Gubernur juga secara simbolis memberikan beasiswa dari Pemprov Jabar kepada 67 mahasiswa Unpad. Beasiswa juga secara simbolis diberikan Bank Jabar Banten kepada 54  mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad.

Resmikan Pusat Data Jawa Barat

Gubernur juga meresmikan berdirinya Pusat Data Jawa Barat Unpad. Pusat data yang berlokasi di lantai 2 Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor ini menyajikan berbagai data yang terjadi di Jawa Barat serta berbagai program Aliansi Strategis Unpad (ASUP) Jabar yang menjadi program unggulan Unpad.

Berbagai data yang tersaji mengenai Jawa Barat diantaranya mencakup luas wilayah, jumlah penduduk, potensi, hingga angka kemiskinan di setiap Kota/Kabupaten. Ke depan, Unpad akan terus melengkapi data ini, sehingga informasi di pusat data ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian yang pada akhirnya menjadi rekomendasi kebijakan bagi Pemprov.

Dalam mendukung penyediaan data, Unpad sendiri menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Daerah provinsi Jawa Barat beserta Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat terkait kerja sama pemanfaatan data dan pertukaran data sektoral.

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., dengan Kepala Bappeda Jabar Ir. Yerry Yanuar, M.M., dan Kepala Diskominfo Jabar Hening Widiatmoko.*

Laporan oleh Novianti Siswandini dan Arief Maulana

The post Gubernur Jawa Barat Resmikan Pembangunan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Unpad Sosialisasikan Pentingnya Humas bagi Pustakawan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/6/2018] Dorong peningkatan kesadaran akan pentingnya kehumasan bagi tenaga Pustakawan, mahasiswa kelas B program studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran angkatan 2016 menggelar pameran “Library Public Relation (Liration)” yang digelar di Grha Kandaga Unpad, Jatinangor, Senin (4/6).

Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas sedang mengamati pameran “Library Public Relation (Liration)” yang digelar mahasiswa kelas B program studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran angkatan 2016 di Grha Kandaga Unpad, Jatinangor, Senin (4/6).*

“Acara ini diadakan untuk memperkenalkan pentingnya kehumasan kepada pustakawan yang ada di lingkungan sekitar Unpad,” ujar Ahmad Yusuf Taufik Ghinawan, ketua pelaksana kegiatan.

Kegiatan ini mengundang tenaga pustakawan di tingkat fakultas, staf Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Unpad, dan para mahasiswa. Turut hadir Ketua program studi Ilmu Perpustakaan Unpad, Dr. Agus Rusmana, drs., M.A.

Dalam sambutannya, Dr. Agus mengatakan, kehumasan sangat diperlukan di suatu lembaga, terutama perpustakaan sebagai lembaga informasi. Demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Acara diisi dengan pameran poster yang dibuat oleh mahasiswa kelas B Ilmu Perpustakaan. Pameran ini menjelaskan berbagai lembaga yang memiliki unit atau aktivitas kehumasan. Beberapa lembaga yang diambil adalah SDN 2 Cikeruh, SMPN Jatinangor, SMAN 1 Gegesik, Open Library Telkom University, Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah  Jawa Barat, UPT Balai Informasi dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, Museum Bosscha, Taman Baca Masyarakat Rumah Baca Ujung Berung, dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.*

Rilis/am

The post Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Unpad Sosialisasikan Pentingnya Humas bagi Pustakawan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Mahasiswa Unpad Kembangkan Alat Pertanian Multifungsi untuk Pertanian Holtikultura

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/6/2018] Tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran, Pipit Pitriani (Agribisnis 2015), Fajar Budi Cahyanto (Fisika 2015) dan Khairunisa Ainun (Agroteknologi 2014) mengembangkan alat pertanian multifungsi untuk tanaman holtikultura.

Alat bernama “Kita Nougaku” ini merupakan alat multifungsi yang terdiri dari dua bagian, yaitu: mobil tanam-panen dan paper chain pot. Mobil tanam-panen digunakan untuk proses penanaman dan pemanenan. Sementara paper chain pot digunakan untuk pemupukan yang terdiri dari 3 lapisan kertas. Setiap lapisan kertas akan terdegradasi berdasarkan proses penanaman selama kurang lebih 45 hari.

Pengembangan alat ini didasarkan atas menurunnya jumlah petani Indonesia setiap tahunnya. Guna menyiasati sedikitnya jumlah petani ini, dibutuhkan suatu alat yang efektif dan bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

Didampingi dosen pembimbing dosen Fakultas Pertanian Unpad Vira Kusumah Dewi, PhD, alat “Kita Nougaku” ini difokuskan untuk digunakan pada sistem tanaman holtikultura. Ini didasarkan, sektor holtikultura memiliki potensi baik untuk dikembangkan di Indonesia saat ini.

Nama “Kita Nougaku” diambil dari bahasa Jepang, yaitu gabungan dari kata kikai (alat), ta kino (multifungsi), dan Nougaku (pertanian).

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut salah satu solusinya dengan penggunaan alat yang efektif dan efisien, yaitu Kita Nougaku. Alat ini diterapkan pada tanaman hortikultura dimana di Indonesia sendiri tanaman hortikultura memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Penggunaan “Kita Nougaku” tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Proses penanaman sampai dengan pemanenan bisa dilakukan hanya menggunakan satu orang tenaga kerja dengan luasan lahan sekitar 0,5 ha.

Sistem kerja alat ini hanya perlu mengoperasikan mobil tanam-panen pada saat penanaman. Untuk pemanenan tinggal menarik tuas khusus sehingga mobil akan memanen secara otomatis. Proses ini tidak memerlukan aktivitas petik satu persatu sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Sementara untuk pemupukan, petani tidak perlu lagi membuat lubang pupuk secara manual. Ini disebabkan, paper chain pot yang ada di alat ini sudah mengandung pupuk.

Protipe “Kita Nougaku” berhasil lolos pendanaan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Tim ini masuk pada kategori PKM Karsa Cipta (PKM KC).

Selain didanai, mahasiswa juga mendapat dukungan dari Fakultas Pertanian Unpad, Balai Besar Pulp dan Kertas, serta Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Banyak dukungan ini diharapkan prototipe ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan bisa diaplikasikan di kalangan petani holtikultura.*

Rilis/am

The post Tiga Mahasiswa Unpad Kembangkan Alat Pertanian Multifungsi untuk Pertanian Holtikultura appeared first on Universitas Padjadjaran.

Halalbihalal Lanjutkan Amaliah Ramadan

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/6/2018] Universitas Padjadjaran menggelar Halalbihalal Idulfitri 1439 Hijriah di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (21/6). Kegiatan ini diikuti segenap keluarga besar Unpad, meliputi para pimpinan, pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan sejumlah mitra Unpad.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar halalbihalal dengan pimpinan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan kolega Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (21/6). (Foto: Tedi Yusup)*

“Mari kita terus bersama-sama  meningkatkan kebersamaan dan kinerja kita, untuk kebaikan kita khususnya, dan kemaslahatan masyarakat pada umumnya,” ujar Rektor.

Selain halalbihalal keluarga besar Unpad, dalam waktu dekat juga akan digelar halalbihalal di tingkat fakultas. Halalbihalal ini tidak dilaksanakan oleh satu persatu fakultas, melainkan dilaksanakan oleh 2 atau 3 fakultas bersamaan.

“Mudah-mudahan kebiasaan baik ini juga mempererat hubungan di antara kita,” harap Rektor.

Acara halalbihalal keluarga besar Unpad tahun ini juga diisi oleh siraman rohani dari Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. Dalam ceramahnya, Prof. Mahmud membahas mengenai makna halalbihalal.

Menurut Prof. Mahmud, secara substansi, halalbihalal merupakan bagian dari silaturahmi. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menyempurnakan Idulfitri, melalui saling memaafkan terhadap sesama.

“Jadi sebenarnya halalbihalal adalah merupakan kelanjutan dari aktivitas amaliah Ramadan kita. Supaya apa? Betul-betul Idulfitri kita kembali kepada kesucian, baik yang terkait dosa kepada Allah maupun dosa kepada sesama,” ujar Prof. Mahmud.

Sebelumnya, Unpad menggelar Salat Idulfitri 1439 di dua lokasi, yaitu Lapangan Parkir Utara Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, dan di Kampus Jatinangor, Jumat (15/6). Di kampus Dipati Ukur, bertindak sebagai penyampai khotbah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Yudi Azis, PhD. Sementara di area kampus Jatinangor, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. med. Setiawan, menjadi penyampai khotbah.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Halalbihalal Lanjutkan Amaliah Ramadan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Unpad Kembangkan Abon dari Jerami Nangka

$
0
0

[unpad.ac.id, 22/6/2018] Belum banyak masyarakat yang memanfaatkan jerami nangka sebagai produk ekonomis. Selama ini jerami nangka biasanya hanya dijadikan pakan ternak. Namun di tangan mahasiswa Universitas Padjadjaran, jerami nangka bisa diolah menjadi abon bernilai ekonomis.

Produk “Abrakadabra” atau “Abon Jerami Nangka Dahsyat Berasa” hasil pengembangan lima mahasiswa Sastra Arab Universitas Padjadjaran.*

Adalah Pidi Apriyadi, Muhamad Iqbal, Lisna Afriyanti, Rina Nurul Shobariah, dan Rifa Rafkahanun, lima mahasiswa program studi Sastra Arab Unpad yang mengembangkan abon jerami nangka. Kelimanya memanfaatkan bagian nangka yang kerap dibuang ini sehingga mampu menggantikan serat daging sebagai bahan utama abon.

Abon merupakan produk pangan yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia. Terbuat dari serat daging, baik daging sapi, ayam, atau ikan, abon memiliki rasa manis dan gurih. Hal inilah yang membuat abon banyak dinikmati masyarakat Indonesia.

Harga daging di pasaran acapkali mengalami fluktuasi harga. Ini berdampak pada manajemen produksi abon. Untuk itu, pengolahan jerami nangka menjadi alternatif untuk menekan biaya produksi abon.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Pidi dan kawan-kawan mengolah abon secara sederhana. Jerami nangka dipotong untuk memisahkan kulitnya. Jerami yang sudah dipotong kemudian dicuci sampai bersih.

Selanjutnya, jerami nangka direbus bersama daun salam, lengkuas, dan garam hingga empuk. Jerami kemudian ditirikan menggunakan mesin peniris serta diaduk dan ditumbuk bersama rempah-rempah yang telah dihaluskan.

Jerami nangka masih melakukan proses selanjutnya, yaitu disangrai sampai kering. Setelah disangrai hingga kering dan berwarna cokelar muda, jerami nangka kembali ditiriskan. Di tahap akhir, olahan diblender untuk mendapatkan tekstur abonnya.

Produk abon kreasi Pidi dan kawan-kawan ini diberi nama “Abrakadabra” atau “Abon Jerami Nangka Dahsyat Berasa”. Produk ini berhasil didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-Kewirausahaan tahun 2018 dengan dosen pembimbing Dr. Titin Nurhayati Ma’mun, M.S.

Abon jerami nangka ini juga berpotensi menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menikmati abon nondaging. Abon ini juga dapat dinikmati semua kalangan.*

Rilis: PKM-K Abrakadabra/am

 

The post Mahasiswa Unpad Kembangkan Abon dari Jerami Nangka appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masyarakat Dukung Pembangunan Kampus PSDKU Unpad Pangandaran di Desa Cintaratu

$
0
0

[unpad.ac.id, 25/6/2018] Masyarakat di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Pangandaran, menyatakan siap mendukung keberadaan kampus Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran Pangandaran di wilayahnya. Hal ini didasarkan atas dimulainya pembangunan kampus PSDKU Unpad di lahan seluas 33 hektar di Desa Cintaratu, akhir Maret lalu.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menggelar sosialisasi pembangunan kampus Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad Pangandaran di Balai Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Pangandaran, Jumat (22/6). (Foto: Tedi Yusup)*

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cintaratu, Musta’in, mengatakan, dukungan mengalir dari sejumlah masyarakat sejak rencana pendirian kampus diutarakan dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut diungkapkan Musta’in saat acara sosialisasi pembangunan kampus PSDKU Unpad Pangandaran di Balai Desa Cintaratu, Pangandaran, Jumat (22/6).

Sosialisasi ini digelar Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad beserta sejumlah pimpinan di lingkungan Unpad. Sosialisasi juga dihadiri langsung Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Wakil Bupati Pangandaran H. Adang Hadari, sejumlah pimpinan SKPD, pimpinan kecamatan, pimpinan dan tokoh masyarakat Desa Cintaratu, serta para undangan lainnya.

Musta’in mengatakan, keberadaan kampus PSDKU Unpad di Desa Cintaratu diharapkan tetap mengedepankan nilai-nilai religius. Sebagai tokoh masyarakat Cintaratu, ia sendiri menyatakan siap membantu Unpad dalam membina nilai-nilai kerohanian di lingkungan kampus PSDKU ke depan.

Dukungan juga mengalir dari masyarakat di luar Desa Cintaratu dan sejumlah instansi lainnya. Pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga menyatakan siap mendukung pasokan listrik untuk kampus PSDKU Unpad di Cintaratu.

Dalam sosialisasi itu, Rektor mengatakan, pasca peletakan batu pertama pembangunan kampus oleh Gubernur Jawa Barat Dr. Ahmad Heryawan, diikuti penandatangan Berita Acara Serah Terima dan perjanjian hibah oleh Bupati dan Rektor akhir Maret lalu, Unpad secara resmi memulai pembangunan kampus PSDKU di lahan seluas 33 hektar itu.

(Baca juga: Unpad Mulai Pembangunan Gedung Perkuliahan Kampus PSDKU Pangandaran)

Lahan ini merupakan implementasi dari komitmen Bupati Pangandaran dalam merealisasikan berdirinya kampus Unpad di Pangandaran. Menurut Rektor, komitmen Bupati ini sejalan dengan komitmen Gubernur Jawa Barat dalam upaya meningkatkan pembangunan sumber daya manusia di kawasan Pangandaran.

“Hadirnya kampus ini (di Pangandaran) bukan semata mendorong pembangunan akademik dan sumber daya manusia, tetapi juga bisa mendorong pembangunan sektor lainnya,” kata Rektor.

Rektor mencontohkan beberapa wilayah yang bergerak lebih maju tatkala perguruan tinggi hadir di sana. Masyarakat juga diminta ikut aktif bersama perguruan tinggi dalam memajukan wilayahnya.

“Kami optimis suatu hari Cintaratu akan menjadi magnet tersendiri untuk Pangandaran,” kata Rektor.

Terkait pembangunan kampus ini, Unpad tetap berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di Cintaratu. Rektor mengatakan, rencana pembangunan kampus di Cintaratu ini telah diawali dengan kajian visibilitas lingkungan yang bisa dibangun gedung perkuliahan. Dari 33 hektar lahan, sekitar 20% lahan memungkinkan untuk dibangun.

Unpad sendiri, lanjut Rektor, akan patuh terhadap hasil kajian tersebut. Untuk itu, dalam masterplan pembangunan kampus PSDKU di Cintaratu, mayoritas akan digunakan sebagai lahan konservasi. Unpad juga akan menjadikan kampus ini menjadi kampus terbuka. Masyarakat akan diajak aktif menjaga kelestarian lingkungan kampus.

“Kalau sejak awal lelang sosialisasi ini sudah kita lakukan, mudah-mudahan terbangun kesadaran bersama, bahwa membangun itu harus terencana. Ada wilayah yang bisa dibangun, ada yang harus tetap dijaga,” kata Rektor.

Sementara itu, Jeje Wiradinata mengapresiasi kunjungan sosialisasi yang dilakukan Rektor dan pimpinan Unpad. Menurutnya, suksesnya pembangunan ini memerlukan dukungan dari seluruh pihak. Selain pemerintah daerah, masyarakat juga diminta untuk aktif berpartisipasi mendukung pembangunan kampus ini.

Sosialisasi dilanjutkan dengan penjelasan masterplan kampus PSDKU Unpad Pangandaran oleh Direktur Tata Kelola,Komunikasi Publik, dan Kantor Internasional Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD, dan tim penyusun dokumen lingkungan Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Masyarakat Dukung Pembangunan Kampus PSDKU Unpad Pangandaran di Desa Cintaratu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sektor Perlebahan Nasional Harus Mampu Bersaing

$
0
0

[unpad.ac.id, 25/6/2018] Indonesia berpotensi menjadi sentra perlebahan di tingkat global. Ini disebabkan, Indonesia memiliki banyak spesies lebah. Melalui pendampingan intensif, sektor perlebahan diharapkan bisa berkembang baik di Indonesia.

Direktur Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi Universitas Padjadjaran Rizky Abdullah, PhD, saat membuka “Country User Centered Design Workshop of Joint Horizon 2020 Project” di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Senin (25/6). Unpad berhasil menjadi bagian dalam konsorsium program Horizon 2020 ICT-39 Uni Eropa, suatu program riset terbesar di kawasan Uni Eropa, yang diarahkan pada pengembangan penelitian perlebahan berbasis teknologi digital “Smart Apiculture Management Services (SAMS)”. (Foto: Tedi Yusup)*

Ketua Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) Perum Perhutani, Tunggul Riksi Pamrih mengatakan, sektor perlebahan saat ini masih dilakukan sebagai bisnis berskala kecil dan belum terlalu dipertimbangkan. Sebagai negara dengan tingkat kelembapan yang tinggi, madu yang dihasilkan di Indonesia  kerap memiliki kadar air yang tinggi.

“Dengan pendampingan kepada masyarakat beserta teknologinya, kami yakin suatu saat lebah dan produk madu yang dihasilkan bisa berkembangan dengan baik di Indonesia,” ujar Tunggul dalam acara pembukaan “Country User Centered Design Workshop of Joint Horizon 2020 Project” di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Senin (25/6).

Lokakarya ini merupakan implementasi awal dari kerja sama konsorsium program Horizon 2020 ICT-39 Uni Eropa, suatu program riset terbesar di kawasan Uni Eropa. Unpad berhasil menjadi bagian dalam konsorsium tersebut yang diarahkan pada pengembangan penelitian perlebahan berbasis teknologi digital “Smart Apiculture Management Services (SAMS)”.

Tunggul menjelaskan, Perum Perhutani telah siap mengembangkan sektor perlebahan. Di Jawa Barat sendiri, sebanyak  678.000 hektar kawasan hutan dikelola oleh Perhutani. Kawasan ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbudidaya lebah.

Tanaman khas yang bisa didapat dari hutan di Jawa Barat adalah Kaliandra. Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, sehingga nutrisinya bisa dimanfaatkan oleh lebah. Dengan demikian, madu bisa dipanen dari lebah sepanjang tahun.

“Masyarakat pun sudah siap dan terorganisasi dengan baik untuk mendukung program-program perlebahan,” kata Tunggul.

Potensi ini diharapkan dijembatani melalui adanya program pendampingan yang bisa menghasilkan produk madu berkualitas. Tunggul berharap, program SAMS ini bisa menjembatani aspek teknologi, teknis budidaya, hingga manajemen budidayanya.

“SAMS ini diharapkan bisa menjembatani sektor hulu (masyarakat) dan sektor hilir (produk madu),” kata Tunggul.

Direktur Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi Unpad Rizky Abdullah, PhD, mengatakan, Unpad mendorong menciptakan ekosistem yang mampu menghasilkan inovasi meningkatkan daya ungkit dari industri perlebahan.

Inovasi ini meliputi manajemen rantai pasok, model bisnis, teknologi, hingga model marketingnya. Diharapkan inovasi ini lahir dari lokakarya yang digelar selama seminggu ke depan.

Lebih lanjut Rizky mengatakan, potensi perlebahan di Indonesia tidak hanya berbicara soal produk madunya. Salah satu contoh, budidaya lebah bisa dikembangkan menjadi sektor pariwisata.

“Kalau kita sukses di Jawa Barat, Insyaallah kita akan bisa menerapkannya di luar Jawa Barat,” kata Rizky.

Sebagai informasi, konsorsium Horizon 2020 merupakan instrumen finansial yang akan mengimplementasikan Uni Eropa menjadi Innovation Union dalam kerangka Eropa 2020 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Dipilihnya lebah sebagai spesifikasi riset didasarkan pada kemampuan hewan ini yang menjadi indikator penting dalam keberlanjutan keseimbangan ekosistem.

Saat ini, keberandaan lebah menjadi terancam karena perubahan ekosistem yang disebabkan aneka ragam pertumbuhan industri dan lingkungan yang tidak mengutamakan keberlanjutan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antar keilmuan dan instusi dalam menciptakan inovasi yang diperlukan.

Konsorsium penelitian ini juga akan menjadi wadah bagi berkecimpungnya ilmuwan dari beragam bidang ilmu yang juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Proyek ini terdiri dari enam paket pekerjaan, yaitu manajemen proyek; user centered design (UCD) cycles, pengembangan bisnis dan analisis pasar, dan hive system.

Selanjutnya, pengembangan sistem pendukung keputusan, manajemen API, dan transferabilitas. Unpad memperoleh paket pekerjaan terkait UCD dan pengembangan bisnis analisis pasar. Kerja sama ini diharapkan mendukung komitmen Unpad dalam berkontribusi mengimplementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di dunia.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Sektor Perlebahan Nasional Harus Mampu Bersaing appeared first on Universitas Padjadjaran.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Murdaningsih Tutup Usia

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/6/2018] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan insan terbaiknya. Guru Besar Emeritus Fakultas Pertanian Unpad, Prof. Dr. Murdaningsih Haeruman Karmana, Ir., M.Sc., meninggal dunia pada usia 76 tahun di Rumah Sakit Santo Boromeus, Bandung, Selasa (26/6) siang.

Prof. Dr. Murdaningsih Haeruman Karmana, Ir., M.Sc.*

Almarhum mendapat penghormatan terakhir dari Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad beserta keluarga besar Unpad di Masjid Al Jihad kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (27/6). Usai dilepas, almarhum dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga, Bandung, di hari yang sama.

Prof. Murdaningsih merupakan guru besar bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad. Hasil pemikiran dan penelitiannya di bidang pertanian banyak tersebar di berbagai jurnal ilmiah.*

am

Suasana pelepasan Guru Besar Emeritus Fakultas Pertanian Unpad, Prof. Dr. Murdaningsih Haeruman Karmana, Ir., M.Sc., Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad beserta keluarga besar Unpad di Masjid Al Jihad kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (27/6).*

The post Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Murdaningsih Tutup Usia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Berbekal Sensor CMOS, Tiga Mahasiswa Unpad Hasilkan Detektor Penangkap Partikel Muon

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/6/2018] Tiga mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran, Muhammad Rizky Nurawan, Dhio Alfafian, dan Akhmad Saufi mengembangkan alat detektor sederhana untuk mendeteksi partikel muon dari sinar kosmis luar angkasa yang membias ke bumi.

Kiri ke kanan: tiga mahasiswa Fisika Unpad, Dhio Alfafian, Akhmad Saufi, dan Muhammad Rizky Nurawan mengembangkan detektor sederhana untuk mengidentifikasi partikel muon sinar kosmik sehingga bisa digunakan untuk mendeteksi material besi dan aluminium. (Foto: Tedi Yusup)*

Dengan menggunakan sensor Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS), detektor rancangan tiga mahasiswa tersebut bekerja menangkap partikel muon yang mengenai material-material di bumi. Meski partikel ini berasal dari luar angkasa, energinya yang cukup besar membuat partikel ini bisa sampai ke bumi.

Rizky mengatakan, detektor ini berfungsi mengidentifikasi material tertentu. Identifikasi dilakukan dengan cara mendeteksi keberadaan partikel muon dalam suatu material dengan menggunakan sensor CMOS pada webcam yang terpasang di detektor.

“Prototipe ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi material berupa besi dan aluminium, sehingga diharapkan bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari,” kata Rizky saat ditemui Humas Unpad, Kamis (28/6).

Cara kerja detektor ini terbilang sederhana. Delapan sensor CMOS mendeteksi keberadaan energi partikel muon di sekitar. Begitu partikel muon tertangkap, sensor mengonvensi partikel menjadi gambar. Gambar inilah yang akan menandakan material apa yang tertangkap detektor.

Karena digunakan untuk mendeteksi material besi dan aluminium, maka prototipe ini dapat digunakan untuk detektor keamanan di bandara, pendeteksi kontainer, keperluan radiografi, deteksi tingkat pendendapan silica scaling di pipa geotermal, hingga untuk memonitor aktivitas gunung berapi.

Detektor ini pun dirancang dari komponen yang sederhana. Mulai dari webcam, USB hub, laptop, hingga perangkat lunak Opencv untuk mengolah citra yang ditangkap detektor.

Detektor ini telah dikembangkan Rizky dan kawan-kawan sejak 2017 lalu. Saat ini, detektor tersebut berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI untuk Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) dengan dosen pendamping Dr. Cukup Mulyana, M.S.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Berbekal Sensor CMOS, Tiga Mahasiswa Unpad Hasilkan Detektor Penangkap Partikel Muon appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Bersama Masyarakat Olah Limbah Menjadi Produk Bermanfaat

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/6/2018] Aktivitas pertanian dan peternakan kerap menghasilkan limbah produksi. Sebagian besar petani maupun peternak membuang limbah tersebut karena dinilai sudah tidak bermanfaat. Padahal, limbah pertanian dan peternakan masih bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Empat mahasiswa Universitas Padjadjaran melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidamukti, Majalengka. Dalam program tersebut, mahasiswa membantu masyarakat mengolah limbah peternakan dan jerami padi menjadi produk organik bermanfaat.*

Sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran tergerak untuk menyosialisasikan potensi pengolahan limbah pertanian dan peternakan kepada masyarakat. Pengabdian yang dilakukan adalah membantu masyarakat mengolah limbah ternak dan jerami padi menjadi produk organik yang dapat digunakan kembali dalam produksi peternakan maupun pertanian.

Adalah Arifa Syahanna Mahdya (Agroteknologi), Fuji Hartati (Agroteknologi), Siti Nurohmah (Agroteknologi), Eva Oktaviani (Agroteknologi), dan Pandu Budiman (Peternakan) aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidamukti, Majalengka.

Bersama masyarakat, keempat mahasiswa mengolah limbah ternak menjadi produk biourine yang bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produksi tanaman padi. Sementara jerami padi difermentasi menjadi pakan ternak bagi para peternak di Desa Sidamukti.

Melalui pengabdian tersebut, masyarakat desa kini tidak lagi membuang limbah dan jerami padi begitu saja. Pengolahan ini juga dapat mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial ekonomi.

Integrasi ini mamupun menciptakan keuntungan ekonomis, keuntungan sosial, dan konservasi lingkungan. Sektor pertanian dan peternakan di Desa Sidamukti pun semakin produktif dan menguntungkan.

Program pengabdian yang dinamai “Bioindustri Limbah Ternak dan Jerami Padi di Desa Sidamukti, Majalengka (Bahtera)” ini juga berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M).

Integrasi Teknologi IPAT-BO dan Biourine

Tidak hanya di Desa Sidamukti, Arifa dan kawan-kawan juga melakukan pengabdian di Dusun Ciandeu, Majalengka. Daerah ini merupakan salah satu sentra ternak penggemukan sapi yang juga memiliki aktivitas pertanian padi yang cukup tinggi.

Di dusun ini, keempatnya mengaplikasikan teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) hasil inovasi Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., yang diintegrasikan dengan teknologi Biourine.

Teknologi IPAT-BO dirancang sebagai teknologi hemat air, hemat pupuk organik, serta hemat benih. Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman, serta pemupukan berbasis organik secara terpadu.

Teknologi IPAT-BO milik Prof. Tualar telah banyak diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia. Banyak keuntungan yang bisa petani dapat dengan menerapkan teknologi ini.

Pemanfaatan sumber daya pertanian di Dusun Ciandeu dilakukan berupa pengembangan usaha pertanian biodigester-biorefinery dari sistem IPAT-BO yang dipadu dengan produk biourine ternak. Melalui intergrasi kedua usaha pertanian ini, hasil produksi pertanian dapat meningkat.

Tidak hanya itu, keberadaan limbah ternak sapi dapat diolah kembali menjadi produk yang lebih bernilai sebagai input pertanian berbasis organik.

Di bawah bimbingan Dosen Faperta Unpad Dr. Ir. Neni Rostini, M.S., sejak April 2018 para mahasiswa bersama masyarakat telah membangun beberapa fasilitas pendukung seperti demplot IPAT-BO, instalasi penyaluran urin ternak, bak penampungan dan bak filtrasi, serta tempat fermentasi urin ternak.

Program pengabdian di Ciandeu ini juga berhasil didanai Kemenristekdikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa kategori Teknologi (PKM T). Diharapkan melalui program ini kegiatan pertanian dan peternakan masyarakat di Ciandeu dapat lebih terintegrasi. Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan juga diharapkan menjadi upaya menguntungkan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.*

Rilis/am

 

 

The post Mahasiswa Unpad Bersama Masyarakat Olah Limbah Menjadi Produk Bermanfaat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Meninggal Dunia, Prof. Dr. Kusdwiratri Setiono

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/7/2018] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah satu keluarga terbaiknya. Guru Besar Emeritus Fakultas Psikologi Unpad Prof. Dr. Kusdwiratri Setiono meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Sabtu (30/6) sekitar pukul 15.45 WIB.

Selama mengabdi di Unpad, Prof. Kusdwiratri pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi periode 1985 – 1988 dan 1988 – 1991. Di bidang keilmuannya, Prof. Kusdwiratri dikenal sebagai akademisi yang mengembangkan “Indigenous Psychology” di Indonesia.

Almarhum juga pernah mendapat penghargaan Satya Karya Bhakti Padjadjaran dalam acara peringatan Dies Natalis ke-52 Unpad pada 2009 lalu.

Almarhum dilepas oleh Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno di rumah duka jalan Sangkuriang S-5, Bandung dan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Cibarunai, Bandung, Minggu (1/7). Segenap keluarga besar Unpad menyampaikan duka mendalam atas kepergian Prof. Kusdwiratri.*

am

The post Meninggal Dunia, Prof. Dr. Kusdwiratri Setiono appeared first on Universitas Padjadjaran.


Hadapi Reakreditasi, Unpad Optimis Pertahankan Peringkat “A”

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/7/2018] Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan Finalisasi Penyusunan Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan Evaluasi Diri, di Auditorium Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda, No. 4, Bandung, 28 – 29 Juni lalu.

Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum., dalam acara Finalisasi Penyusunan Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan Evaluasi Diri, di Auditorium Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda, No. 4, Bandung, 28 – 29 Juni lalu. (Foto: Tedi Yusup)*

Kegiatan ini digelar sebagai salah satu tahapan persiapan dalam rangka penyusunan borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). Dalam beberapa bulan ke depan, Unpad akan melaksanakan proses reakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum., mengatakan, jelang reakreditasi Unpad optimis bisa mempertahankan peringkat “A”. Sikap ini perlu didukung penyusunan borang dan dokumen yang paling baik.

Untuk itu, melalui kegiatan ini, diharapkan setiap tim standar bisa saling memberikan pandangan terhadap penyajian dokumen yang tengah dibuat. Hal ini bertujuan untuk melihat progres dari setiap standar.

“Harus sudah mulai memperlihatkan sinkronisasinya, jangan sampai terpisah-pisah,” ujar Dr. Sigid saat membuka kegiatan.

Dalam pembukaan tersebut, Dr. Sigid didampingi Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD, dan Kepala SPM Unpad Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si.

Kegiatan juga dihadiri Wakil Kepala SPM Unpad, sejumlah Direktur dan Sekretaris Direktorat, serta tim teknis dari SPM dan Direktorat di lingkungan Unpad.

Kegiatan diisi dengan presentasi, diskusi, dan simulasi borang tiap-tiap standar per direktorat. Simulasi ini langsung dilakukan peninjauan oleh Dr. Funny.

Dr. Funny juga menekankan terkait pembuatan expert judgement yang bisa dipertanggungjawabkan bagi borang untuk mencapai tingkatan akreditasi yang lebih baik lagi.*

Rilis: Wati Sukmawati/am

The post Hadapi Reakreditasi, Unpad Optimis Pertahankan Peringkat “A” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masyarakat Diminta Siap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/7/2018] Memasuki revolusi industri 4.0, bukanlah hanya terkait kesiapan teknologi, tetapi juga kesiapan masyarakat untuk menghadapinya. Revolusi industri tahap empat ini terjadi di berbagai bidang, termasuk pertanian.

Associate Professor of Data Analytics Trinity Business School, The University of Dublin, Republik Irlandia Dr. Bhakti Stephan Onggo SFHEA saat menyampaikan kuliah umum “Improving Data Literacy and Research Method in the Social Sciences to Anticipate the Fourth Industrial Revolution” di Student Center Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor, Senin (2/7). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Dr. Bhakti Stephan Onggo SFHEA selaku Associate Professor of Data Analytics Trinity Business School, The University of Dublin, Republik Irlandia, saat menyampaikan kuliah umum “Improving Data Literacy and Research Method in the Social Sciences to Anticipate the Fourth Industrial Revolution”. Acara digelar di Student Center Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor, Senin (2/7).

“Jika industri pertanian di Indonesia ingin kompetitif di dunia global, maka hal penting yang harus diingat adalah kita tidak lagi berkompetisi dengan sesama petani dari dalam negeri, melainkan berkompetisi dengan petani dari berbagai negara. Kita adalah komunitas global,” katanya.

Untuk itu, diperlukan adaptasi dari proses bisnis untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar, termasuk melalui supply chain. Ia menyebutkan, pada industri pertanian 4.0, ada konektivitas yang lebih kuat dari setiap pelaku industri pertanian, mulai dari industri hulu hingga hilir.

Bhakti juga menyebutkan bahwa dalam revousi tahap empat, hal yang paling penting dalam menghadapinya adalah mengenai kecerdasan manusia. Menurutnya, memahami data analitik di era industri 4.0 sangat diperlukan.

Selain kuliah umum, acara dilanjutkan dengan Research Workshop dengan pemateri  Dr. Bhakti Stephan Onggo yang digelar Selasa (9/7) besok. Rangkaian acara tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unpad  Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Masyarakat Diminta Siap Hadapi Era Revolusi Industri 4.0 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pelajari Teknologi Terkini, Mahasiswa Akuntansi Unpad Ikuti Workshop di Singapura

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/7/2018] Sebanyak 12 mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Padjadjaran program internasional mengikuti kegiatan ASEAN Students Workshop, Simposium, dan kunjungan ke perusahaan Unilever di Singapura, 28-29 Juni lalu.

Dua belas mahasiswa prodi Akuntansi Universitas Padjadjaran bersama kaprodi Akuntansi Dr. Nanny Dewi Tanzil saat mengikuti kegiatan ASEAN Students Workshop, Simposium, dan kunjungan ke perusahaan Unilever di Singapura, 28-29 Juni lalu.*

Kegiatan ASEAN Students Workshop digelar ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW), sebuah asosiasi universitas di ASEAN yang beranggotakan 23 universitas di tujuha negara ASEAN. Organisasi ini diketuai Dr. Nanny Dewi Tanzil, dosen dan ketua program studi Sarjana Akuntansi Unpad.

Workshop ini menjadi bagian dalam rangkaian kegiatan 7th AAEW Conference yang diselenggarakan oleh Singapore Institute of Technology (SIT) selaku tuan rumah.

Saat mengikuti workshop, delegasi bersama mahasiswa dari 7 universitas di ASEAN lainnya belajar tentang pemanfaatan teknologi dalam pendidikan akuntansi. Mahasiswa belajar menggunakan perangkat lunak untuk data analisis dan simulasi pasar modal.

Mahasiswa juga berkesempatan mengikuti simposium AAEW yang dihadiri lebih kurang 150 peserta dari kalangan profesional, akademisi, dan mahasiswa se-ASEAN. Simposium tersebut membahas mengenai aplikasi teknologi dalam pendidikan akuntansi.

Simposium tersebut dibuka oleh Dr. Nanny. Ia mengatakan, tantangan pendidikan akuntansi menghadapi era revolusi industri 4.0 sangat besar. Pendidikan akuntansi didorong menghasilkan lulusan yang semakin relevan dalam derasnya arus perubahan teknologi.

“Apalagi di dunia profesi akuntansi sudah semakin banyak dipakai teknologi artificial intelligence dan blockchain,” ujar Dr. Nanny dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Usai menghadiri simposisum, mahasiswa Unpad melakukan kunjungan ke kantor Unilever Singapura. Kunjungan diterima secara resmi oleh Global Audit Director Unilever Singapura, Akhmad Saeful, yang juga alumni Akuntansi Unpad.

Di hadapan Akhmad, mahasiswa banyak bertanya mengenai peluang pengembangan karir setelah lulus kuliah. Mahasiswa juga bertanya mengenai perkembangan terkini terkait praktik internal audit di perusahaan kelas dunia. Kegiatan workshop, simposium, dan kunjungan lapangan ini dirasakan bermanfaat dan menginspirasi mahasiswa.*

Rilis/am

The post Pelajari Teknologi Terkini, Mahasiswa Akuntansi Unpad Ikuti Workshop di Singapura appeared first on Universitas Padjadjaran.

4.161 Orang Diterima di Unpad Melalui Jalur SBMPTN

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/7/2018] Sebanyak 4.161 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 dinyatakan lulus sebagai calon mahasiswa Universitas Padjadjaran. Pengumuman hasil kelulusan dapat diakses di http://pengumuman.sbmptn.ac.id dan http://pengumuman.unpad.ac.id.

Logo Unpad.*

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A. mengimbau kepada para peserta yang lulus untuk mencermati setiap pengumuman yang dilakukan panitia SBMPTN dan  Unpad. Dengan demikian, calon mahasiswa baru dapat melaksanakan setiap tahapan registrasi dengan tepat dan mudah.

“Cermati semua pengumuman yang diberikan oleh panitia pusat maupun oleh panitia dari Unpad,” kata Dr. Arry saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (3/7).

Adapun tahapan yang harus dilakukan yaitu mengisi biodata dalam jaringan (online), mengisi kuesioner Unpad, tes kesehatan, membayar Uang Kuliah Tunggal, dan registrasi administratif. Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad sendiri akan dilaksanakan pada akhir Agustus 2018 mendatang.

Dr. Arry mengungkapkan bahwa tahun ini, program studi Teknik Informatika kembali memiliki angka keketatan yang tertinggi di Unpad, dengan perbandingan pendaftar dan peserta yang diterima adalah 1 banding 74. Program studi selanjutnya yang memiliki angka keketatan tertinggi adalah Bisnis Digital, yaitu 1:56, dan Ilmu Komunikasi, yaitu 1:51.

Kepada para peserta yang lulus, Dr. Arry pun mengharapkan agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, mengingat seleksi perguruan tinggi negeri saat ini semakin kompetitif. Para peserta diharapkan dapat melakukan setiap tahapan registrasi mahasiswa baru dengan baik, dan kedepannya juga dapat mengikuti kuliah dengan baik.

“Setelah diterima ya harus belajar dengan baik, dengan masa waktu studi yang sudah direncanakan. Semakin cepat semakin baik, tetapi tentunya harus berkualifikasi,” ujar Dr. Arry.

Tahun ini, Unpad menerima mahasiswa Sarjana dari jalur SBMPTN (62%) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (38%). Dari peserta yang lulus SBMPTN, 211 orang diantaranya merupakan peserta Bidikmisi.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post 4.161 Orang Diterima di Unpad Melalui Jalur SBMPTN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dukung Asian Games 2018, Unpad Inisiasi Parade dan Ekshibisi Olahraga Tradisional se-Asia

$
0
0

[unpad.ac.id, 4/7/2018] Universitas Padjadjaran siap mendukung suksesnya pesta olahraga akbar se-Asia atau Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Indonesia, Agustus-September mendatang.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah menginisiasi kegiatan Pra-event Asian Games 2018 berupa Parade Budaya dan Ekshibisi Olahraga Tradisional yang diintegrasikan dengan gelaran Olimpiade Olahraga Tradisional (Ootrad). Kegiatan ini akan digelar di Kampus Unpad Dipati Ukur dan area Car Free Day Jln. Ir. H. Djuanda, Bandung, Minggu (8/7) pagi.

Parade dan ekshibisi ini menampilkan beragam budaya dan olahraga tradisional dari 46 negara peserta Asian Games 2018 oleh para sivitas akademika, mahasiswa asing, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad serta perwakilan masyarakat umum.

Gelaran parade dan ekshibisi akan dibuka secara langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nachrawi di lapangan parkir selatan kampus Unpad. Dalam pembukaan tersebut, Menpora juga akan mempromosikan gelaran Asian Games 2018 kepada peserta dan masyarakat Kota Bandung.

Parade menempuh rute dari lapangan parkir selatan kampus Unpad Dipati Ukur menuju kawasan Car Free Day Dago dan singgah di area Taman Cikapayang. Di Taman Cikapayang, akan ditampilkan ekshibisi budaya dan olahraga tradisional dari setiap kontingen parade negara peserta Asian Games. Selanjutnya, parade akan kembali ke kampus Unpad melalui jalan Dipati Ukur.

Usai kegiatan parade dan ekshibisi, akan digelar Ootrad sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-61 Unpad. Mengambil tema “Daya Tradisi Asia dari Tanah Legenda”, Ootrad akan menampilkan berbagai jenis olahraga tradisional dari Jawa Barat. Pada tahun ini, ada 5 cabang lomba yang ditandingkan, yaitu balap egrang dan catur lomba yang meliputi: ngagandong boboko, balap karung, nyuhun jukut, dan manggul suluh.

Selain menggelar kegiatan pra-event Asian Games 2018, dukungan Unpad juga terlihat dari digunakannya Stadion Jati Padjadjaran di kampus Jatinangor sebagai tempat latihan tim peserta Asian Games. Stadion Jati ini melengkapi penggunaan Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Jalak Harupat di Kota dan Kabupaten Bandung sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018.*

am

The post Dukung Asian Games 2018, Unpad Inisiasi Parade dan Ekshibisi Olahraga Tradisional se-Asia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5643 articles
Browse latest View live