Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5523 articles
Browse latest View live

PSDKU Unpad di Kabupaten Garut Punya Andil Tingkatkan Kualitas SDM

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/8/2018] Sebanyak 66 mahasiswa baru Keperawatan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran di Kabupaten Garut mengikuti Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di kampus PSDKU Unpad-Garut, Jalan Proklamasi No. 5, Garut, Rabu (15/8).

Bupati Kabupaten Garut H. Rudy Gunawan, M.P., menyematkan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru program studi Keperawatan PSDKU Unpad di Kabupaten Garut dalam upacara yang digelar di kampus PSDKU Unpad Garut, Jalan Proklamasi No. 5, Garut, Rabu (15/8). (Foto: Arief Maulana)*

Upacara tersebut dihadiri langsung Bupati Kabupaten Garut H. Rudy Gunawan, M.P., Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Ketua Senat Akademik Unpad Prof. Oekan S. Abdoellah, Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Sutyastie Soemitro Remi, pimpinan, dekan, guru besar, dan anggota senat akademik Unpad, serta segenap pimpinan dan kepala dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Garut.

Tidak hanya mahasiswa baru, upacara ini juga diikuti 21 perwakilan lulusan angkatan pertama PSDKU Unpad-Garut yang telah diwisuda awal Agustus lalu. Lulusan ini sebelumnya merupakan mahasiswa Akademi Keperawatan Garut. Pasca pengelolaan kampus diserahkan ke Unpad, status mahasiswa Akper Garut kemudian berubah menjadi mahasiswa PSDKU Unpad.

Dalam sambutannya Rektor mengatakan, keberadaan PSDKU Unpad di Garut diharapkan memperluas akses masyarakat dalam memperoleh pendidikan di perguruan tinggi. Hadirnya PSDKU Unpad juga diharapkan memiliki relevansi kuat dengan masalah di masyarakat.

Meski berada di lokasi di luar kampus utama, mutu pendidikan PSDKU serupa dengan standar yang dijalankan di kampus Unpad.

“Di saat mendapatkan kesempatan, ternyata mahasiswa Akper Garut dapat berprestasi. Menempuh pendidikan sesuai dengan kurikulum yang kita standarkan, tidak ada yang dikurangi,” kata Rektor.

Kepada para wisudawan, Rektor berpesan agar dapat melakukan pengabdian di wilayah Garut. Usai lulus sebagai Sarjana Keperawatan, wisudawan dihadapkan pada proses pembelajaran nyata di rumah sakit.

“Jangan sampai ada program studi Keperawatan PSDKU Unpad di Garut, tetapi Garut kekurangan perawat,” kata Rektor.

Sementara itu, Rudy menyampaikan bahwa Kabupaten Garut masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan. Masalah pelayanan kesehatan merupakan fokus utama yang tengah diselesaikan oleh Pemkab.

Hadirnya kampus Unpad di Garut sangat diapresiasi oleh Rudy. Ia berharap kampus PSDKU Unpad dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Garut.

Prosesi PMB kemudian dilanjutkan dengan pemakaian jas almamater secara simbolis. Pemakaian dilakukan oleh Bupati, Rektor, Ketua Senat Akademik, Ketua Dewan Profesor, dan Dekan Fakultas Keperawatan kepada perwakilan mahasiswa baru.*

Laporan oleh Arief Maulana

Foto oleh Arief Maulana dan Tedi Yusup

The post PSDKU Unpad di Kabupaten Garut Punya Andil Tingkatkan Kualitas SDM appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kantor Kearsipan Unpad Gelar Lokakarya Kearsipan

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/8/2018] Sebanyak  160 peserta mengikuti  Lokakarya “Aktualisasi Arsiparis Universitas Padjadjaran dalam Pengembangan Kearsipan Perguruan Tinggi” yang digelar Kantor Kearsipan Universitas Padjadjaran di Saung Bali, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Rabu (15/8).

Para tenaga kependidikan fungsional arsiparis mengikuti pemaparan dari Kepala Kantor Kearsipan Unpad Drs. Sudarma, M.M., dalam Lokakarya “Aktualisasi Arsiparis Universitas Padjadjaran dalam Pengembangan Kearsipan Perguruan Tinggi” di Saung Bali Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Rabu (15/8).

Lokakarya yang dihadiri pembina kearsipan Unpad Prof. Dr. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum., secara resmi dibuka Kepala Kantor Kearsipan Unpad Drs. Sudarma., MM. Dalam sambutannya, Sudarma menyampaikan bahwa jabatan fungsional adalah jalan untuk membawa ke arah profesional dan merupakan  ujung tombak suatu lembaga untuk bisa berkembang.

Acara ini digelar untuk meningkatkan pemahaman para fungsional arsiparis tentang tugas dan fungsinya. Para arsiparis diharapkan dapat mengembangkan diri dan aktif meningkatkan kompetensinya.

Lokakarya ini diisi dengan pemateri dari para fungsional arsiparis di Unpad, yaitu Sudarma, N.R. Anita Trikusumawati, M.M., Ope Destrian, M.I.Kom., dan Wawat Setiawati. Materi  yang disampaikan meliputi pembinaan dan pengembangan SDM, hukum dan peraturan perundang-undangan, budaya dan etika, serta sarana prasarana dan pendanaan kearsipan.

Ditemui di sela acara, pembina Prof. Nandang mengatakan bahwa di era revolusi industri 4.0, para arsiparis Unpad harus membekali diri dengn berbagai pengetahuan, baik yang eksplisit maupun tacit. Untuk itu, para arsiparis harus mengikuti perkembangan zaman serta meningkatkan pengetahuan dan aktualisasi diri.

Dalam lokakarya ini, Kantor Kearsipan Unpad juga memberikan penghargaan berupa penyematan pin kepada para pengelola arsip dari berbagai fakultas yang dianggap berjasa dan berkomitmen dalam menjalankan tugasnya.  Mereka adalah Wiwi Widaningsih, Nandang Sunardi, Entin Kuraesin, Nana, Sholeh, Heni Rohaeni, dan Yana Herdiana.

Melalui kegiatan ini diharapkan silaturahmi antar arsiparis Unpad dapat terus berlanjut melalui ikatan Jabatan Fungsional  Arsiparis di Unpad,sehingga diharapkan akan terbentuk kebersamaan  dan kolaborasi yang baik bagi para arsiparis. *

Rilils/am

The post Kantor Kearsipan Unpad Gelar Lokakarya Kearsipan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Inovasi dan Iptek Kunci Hadapi Tantangan 73 Tahun Indonesia Merdeka

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/8/2018] Tujuh puluh tiga tahun merdeka, Indonesia dihadapkan pada tantangan revolusi industri tahap 4. Untuk itu, pemerintah berupaya mendorong peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi bagi masyarakat.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad Menjadi Pembina Upacara dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (17/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir dalam pidato Upacara Bendera Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di halaman kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (17/8). Bertindak sebagai pembina upacara Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad.

Rektor membacakan, menghadapi revolusi industri tahap 4, Indonesia perlu memperkuat pola literasi di masyarakat. Jika pola literasi lama mengandalkan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung,maka harus diperkuat dengan pola literasi baru pada pendidikan tinggi.

Literasi baru tersebut meliputi, literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Literasi data merupakan kemampuan mahasiswa untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi dari mahadata (big data) dalam dunia digital.

“Literasi teknologi merupakan kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja, seperti coding dan artificial intelligence serta prinsip teknik rekayasa,” ucap Rektor.

Sementara literasi manusia, lanjut Rektor, merupakan kemampuan untuk berkomunikasi, meraba sisi kemanusiaan, dan mampu mendesain kreativitas. Ketiga literasi ini perlu dikuasai oleh seluruh lulusan perguruan tinggi.

“Untuk menanamkan literasi itu, para dosen, guru, maupun tenaga kependidikan juga harus meningkat kualitasnya, terutama pada skills kepemimpinan dan kerja sama tim, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global, serta mempunyai kemampuan entrepreneurship, termasuk penguasaan social entrepreneurship,” papar Rektor.

Upacara tersebut diikuti oleh sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Bertindak sebagai pembaca naskah UUD 1945 Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Dr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., dan pembaca doa oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Yudi Azis, PhD.

Sejumlah dosen dan tenaga kependidikan PNS juga mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Joko Widodo. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 90/TK/2018 yang dibacakan Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Drs. Gatot Riwi Setyanto, M.Si, sebanyak 51 dosen dan tenaga kependidikan mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun.

Selanjutnya, sebanyak 31 dosen dan tenaga kependidikan mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun, serta 61 dosen dan tenaga kependidikan mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 10 tahun.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Inovasi dan Iptek Kunci Hadapi Tantangan 73 Tahun Indonesia Merdeka appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masuk Perguruan Tinggi Klaster Pertama Kemenristekdikti, Unpad Ikut Berkontribusi Bagi Negeri

$
0
0

[unpad.ac.id, 17/8/2018] Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2018, Jumat (17/8). Universitas Padjadjaran berada dalam kelompok perguruan tinggi klaster pertama bersama 13 perguruan tinggi lainnya.

Logo Unpad.*

Klasterisasi Kemenristekdikti merupakan upaya pemetaan perguruan tinggi nasional di bawah naungan Kemenristekdikti. Pemetaan bertujuan meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi.

Proses klasterisasi dilakukan melalui penilaian lima komponen dari data yang ada di Pangkalan Data Perguruan Tinggi Kemenristekdikti maupun data lain yang relevan, yaitu meliputi: kualitas SDM, kualitas kelembagaan, kualitas kegiatan kemahasiswaan, kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta kualitas inovasi.

Indikator penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi indikator dengan persentase penilaian terbesar, yaitu 30%. Selanjutnya indikator kelembagaan (28%), SDM (25%), kemahasiswaan (12%), dan inovasi (5%). Berdasarkan hasil penilaian, Unpad memperoleh skor total 2,95, dan menduduki peringkat 9.

Capaian Unpad untuk Indonesia

Pengumuman klasterisasi ini bertepatan dengan peringatan HUT ke-73 kemerdekaan Republik Indonesia. Pada momentum ini pula, Unpad merefleksi berbagai capaian yang telah diperoleh atas kinerjanya dalam setahun terakhir.

Senada dengan upaya Kemenristekdikti, Unpad berkomitmen penuh pada penguatan aktivitas riset dan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai riset telah dihilirisasikan menjadi produk yang mampu menjawab berbagai tantangan di masyarakat.

Di sisi riset ini pula, Unpad aktif berkontribusi dalam pembangunan wilayah. Dalam beberapa tahun terakhir, Unpad aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

Atas dukungan yang kuat dalam mengembangkan kawasan Ciletuh-Palabuhanratu, pada April lalu, UNESCO telah menetapkan kawasan ini menjadi UNESCO Global Geopark (UGG). Dari sekian banyak pengajuan geopark di Indonesia, geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi satu-satunya usulan geopark yang melibatkan perguruan tinggi di dalam pengembangannya.

Optimalisasi riset juga semakin digulirkan Unpad. Ini terlihat dari meningkatkan jumlah publikasi internasional yang terindeks Scopus. Meningkatkan capaian ini, Unpad terus mendorong sivitas akademika maupun tenaga kependidikan untuk melakukan aktivitas riset melalui pemberian hibah internal universitas.

Aspek riset yang terintegrasi dengan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unpad diintegrasikan dengan implementasi hibah program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) yang dilakukan para dosen.

Mahasiswa yang menjalankan KKN didampingi seorang dosen yang mendapat hibah PPM. Dengan demikian, diharapkan ada luaran riset yang bisa diimplementasikan di masyarakat.

Dari sisi kelembagaan, Unpad meraih peringkat di rentang 651-700 versi QS World University Rangkings 2019. Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, capaian ini menunjukkan pengakuan atas kinerja yang telah dilakukan Unpad.

Adapun indikator penilaian dilihat dari reputasi akademik, reputasi staf, jumlah sitasi per fakultas, kualitas mahasiswa, internasionalisasi fakultas, dan jumlah mahasiswa asing. Secara keseluruhan, penilaian dilakukan terhadap 1.233 perguruan tinggi yang ada di dunia.

Dari jumlah perguruan tinggi yang dinilai, pemeringkatan ditentukan untuk 1.011 perguruan tinggi terbaik. Di Indonesia, Unpad berada di posisi keempat dari 9 perguruan tinggi yang masuk pemeringkatan tersebut.

Menjawab tantangan pemerataan akses perguruan tinggi, Unpad telah mengembangkan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di dua wilayah di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Pangandaran dan Garut. Bahkan, PSDKU di Kabupaten Garut telah menghasilkan lulusan yang diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan di masyarakat.

Unpad juga berkomitmen mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan didirikannya pusat unggulan SDGs Center  yang diharapkan dapat memainkan peran secara optimal agar agenda pembangunan berkelanjutan dapat tercapai di Indonesia pada 2030 mendatang.

Pusat unggulan ini banyak melakukan riset terkait SDGs. Salah satu riset yang dilakukan adalah menganalisis kesiapan Provinsi dalam mengimplementasikan SDGs. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi pihak terkait, terutama pemerintah, dalam  mengambil kebijakan.

Di aspek lainnya, sivitas akademika Unpad banyak menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional baik di aspek akademik maupun nonakademik. Prestasi menonjol di tingkat dosen salah satunya adalah terpilihnya Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Popy Rufaidah, PhD, sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI pada KBRI di Washington DC.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Masuk Perguruan Tinggi Klaster Pertama Kemenristekdikti, Unpad Ikut Berkontribusi Bagi Negeri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kenalkan Dunia Penyiaran, Radio Unpad Gelar Bimbingan Teknis

$
0
0

[unpad.ac.id. 17/8/2018] Radio Universitas Padjadjaran menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Radio Unpad 2018 di Bale Rucita, Gedung Rektorat kampus Unpad, Jatinangor, Rabu (15/8) dan Kamis (16/8) lalu.

Suasana kegiatan Bimbingan Teknis Radio Unpad 2018 yang digelar Radio Unpad di Bale Rucita, Gedung Rektorat kampus Unpad, Jatinangor, Rabu (15/8) dan Kamis (16/8) lalu.*

Kegiatan Bimtek merupakan agenda rutin untuk mengenalkan dunia penyiaran kepada para anggota baru sebelum turun langsung menjadi penyiar dan kru di Radio Unpad. Pada tahun ini, Bimtek tidak hanya diikuti oleh anggota baru, namun juga para tenaga fungsional Pranata Humas di lingkungan Unpad.

Supervisor Radio Unpad Safa Annisaa, saat membuka kegiatan mengajak para mahasiswa dan tenaga Pranata Humas untuk bisa berkontribusi memanfaatkan Radio Unpad selaku salah satu kanal informasi resmi universitas yang dikelola Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Bimtek ini mencakup pelatihan di bidang manajemen dan operasional dasar radio. Pelatihan ini menghadirkan para pembicara yang terdiri dari akademisi dan praktisi di bidang penyiaran, antara lain Wakil Ketua PRSSNI Jawa Barat Drs. Wawan Abas untuk materi manajemen radio, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad yang juga audio engineer Achwan Noorlistyo untuk materi operasional radio.

Narasumber ketiga yaitu praktisi penyiaran Tubagus  Akmal yang memberikan materi seputar penyiar radio. Narasumber terakhir yaitu Dosen Fikom Unpad yang juga Dewan Redaksi Radio PRFM News Achmad Abdul Basith yang menyampaikan materi mengenai penulisan naskah radio.*

Rilis: Radio Unpad/am

The post Kenalkan Dunia Penyiaran, Radio Unpad Gelar Bimbingan Teknis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Baru Terkait PMB Unpad 2018

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/8/2018] Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 akan berlangsung pada 27 hingga 31 Agustus mendatang. Ada beberapa informasi yang harus diperhatikan mahasiswa baru terkait PMB.

Logo Unpad.*

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., menyampaikan, sesuai dengan Surat Edaran Nomor 1731/UN6.WR1/TU/2018 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad T.A. 2018/2019, masa PMB Unpad terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan di universitas dan fakultas.

Di tingkat universitas, akan dilaksanakan upacara Prosesi PMB pada Senin (27/8). Upacara ini dilaksanakan di lapangan parkir Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS) dan tersebar di beberapa lokasi, antara lain: gedung olahraga dan lapangan parkir Bale Santika, serta lapangan di Fakultas Peternakan di kampus Jatinangor.

Prosesi PMB merupakan upacara penerimaan mahasiswa baru sebagai mahasiswa resmi universitas. Prosesi ini ditandai dengan penyematan jas almamater kepada mahasiswa baru oleh Rektor, Senat Akademik, hingga kepala daerah yang diundang.

Selanjutnya, mahasiswa baru mengikuti kegiatan “Student Festival”, Selasa (28/8). Kegiatan ini berupa pengenalan berbagai Unit Kegiatan Kemahasiswaan di tingkat universitas. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan PPBS, gedung dan lapangan Bale Santika, lapangan Fapet, plaza gedung Rektorat, lapangan parkir Fakultas Farmasi, serta lapangan parkir Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Kegiatan “Student Festival” dilanjutkan pada Rabu (29/8). Kegiatan di hari kedua ini digelar di halaman depang gedung Rektorat Jatinangor.

Selanjutnya, mahasiswa baru mengikuti kegiatan PMB di tingkat fakultas pada Kamis (30/8) dan Jumat (31/8). Kegiatan ini berupa proses penerimaan tingkat fakultas serta pengenalan berbagai aktivitas kemahasiswaan di tingkat fakultas.

Selama kegiatan PMB berlangsung, mahasiswa baru langsung masuk ke kampus dan menuju lokasi kegiatan yang telah ditentukan tanpa harus berkumpul di tempat lain, atau wilayah yang tidak ditetapkan sebagai lokasi PMB.

Selain itu, mahasiswa baru juga tidak diperkenankan membawa kendaraan sendiri. Seluruh mahasiswa baru masuk melalui gerbang timur (gerbang BNI).

Informasi seputar PMB dapat dilihat di laman http://www.unpad.ac.id/pmbunpad2018/ dan http://prabu.unpad.ac.id/ serta di berbagai media sosial resmi Unpad.*

Rilis: Kantor Komunikasi Publik/am

The post Ini yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Baru Terkait PMB Unpad 2018 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar Lokakarya, FK Unpad Akan Publikasikan Hasil Penelitian Selama 29 Tahun di Tanjungsari, Sumedang

$
0
0

[unpad.ac.id, 20/8/2018] Sebanyak 13 peneliti mengikuti “The 3rd Real-time Manuscript Writing Workshop” yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Yayasan Institut Danone Indonesia dan Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition (APJCN). Acara diselenggarakan di Ruang Senat Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jl. Eijkman No. 38, Bandung, Senin (20/8) hingga Selasa (21/8).

Editor Emeritus APJCN Prof. Mark L. Wahlqvist, saat memberikan materi dalam Lokakarya “The 3rd Real-time Manuscript Writing Workshop” yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Yayasan Institut Danone Indonesia dan Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition (APJCN) di Ruang Senat Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jl. Eijkman No. 38, Bandung, Senin (20/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Ketua pelaksana kegiatan Dr. Gaga Irawan Nugraha, dr.,SpGK.,M.Gizi mengungkapkan bahwa tema penelitian yang diangkat dalam kegiatan itu adalah mengenai  Tanjungsari Cohort Study, dimana peserta kegiatan ini merupakan peneliti yang sedang atau pernah terlibat dalam penelitian kohort FK Unpad di Kecamatan Tanjungsari, Pamulihan, dan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini dilakukan selama lebih dari 29 tahun.

“Banyak yang belum tahu bahwa FK Unpad memiliki penelitian di Kecamatan Tanjungsari, Pamulihan, Sukasari yang sudah berjalan lebih dari 29 tahun, yang meneiliti anak dari mulai dia lahir sampai sekarang anak itu berusia 29 tahun,” ungkap Dr. Gaga saat ditemui di sela kegiatan, Senin (20/8).

Lebih lanjut Dr. Gaga mengungkapkan, dari hasil workshop tersebut, setidaknya 13 penelitian Tanjungsari Cohort Study akan dipublikasikan di jurnal internasional Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition.

“Jadi kita sedang mempersiapkan 13 artikel untuk dimuat di jurnal tersebut,” ungkap Dr. Gaga.

Tanjungsari Cohort Study diinisiasi oleh Guru Besar (Emeritus) FK Unpad, Prof. Anna Alisjahbana pada tahun 1988. Saat itu, Prof. Anna meneliti peran dukun beranak (paraji) dalam proses melahirkan di 27 desa di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Saat ini, area tersebut mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Tanjungsari, Pamulihan, dan Sukasari.

Pada tahun 1988-1989,ada 3.500 bayi yang dilahirkan yang perkembangan kesehatannya diikuti hingga kini. “Berbagai penelitian dilakukan selama rentang waktu tersebut,” ujar Dr. Gaga.

Dr. Gaga pun berharap, data penelitian di Tanjungsari selama lebih dari 29 tahun dapat terpublikasikan dan diketahui oleh publik. Penelitian pun diharapkan akan terus berkembang kedepannya.

Lokakarya dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Dr. med. Setiawan, dr., AIFM, Editor Emeritus APJCN Prof. Mark L. Wahlqvist, Direktur Institut Danone Prof. Widjaja Lukito, dan Insiator Tanjungsari Cohort Study Prof. Anna Alisjahbana.

Dalam sambutannya, Dr. Setiawan berharap bahwa dalam kegiatan tersebut, selain dapat menghasilkan artikelilmiah yang terpublikasi internasional, juga dapat terus berlanjut menghasilkan ide-ide penelitian baru.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Gelar Lokakarya, FK Unpad Akan Publikasikan Hasil Penelitian Selama 29 Tahun di Tanjungsari, Sumedang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Resmikan Pusat Studi Ilmu Kedokteran Gigi Militer FKG Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 21/8/2018] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad meresmikan berdirinya Pusat Studi Ilmu Kedokteran Gigi Militer di lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Peresmian dilakukan di aula gedung B komplek Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Selasa (21/8).

Rektor Universitas Padjadjaran (ketiga dari kanan), Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., (kanan), bersama pimpinan dinas kemiliteran meresmikan berdirinya Pusat Studi Ilmu Kedokteran Gigi Militer di lingkungan FKG. Peresmian dilakukan di aula gedung B komplek Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Selasa (21/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam sambutannya Rektor mengatakan, Pusat Studi Ilmu Kedokteran Gigi Militer ini didorong melakukan berbagai penelitian yang didasarkan permasalahan nyata di lapangan. Ini dilakukan mengingat fokus utama pengembangan pusat studi ini adalah menguatkan aspek kedokteran gigi di sektor militer.

“Material yang kita gali dari permasalahan kesehatan gigi di militer pasti banyak,” kata Rektor.

Sebagai salah satu kekuatan negara, penanganan kesehatan seorang prajurit militer menjadi aspek yang penting. Rektor menilai, akan banyak permasalahan kesehatan gigi di tingkat militer yang perlu dilakukan penyelesaian. Selain itu, belum banyak referensi kedokteran gigi militer di Indonesia.

“Masih jarang (penelitian) yang basisnya betul-betul dari masalah yang terjadi,” imbuh Rektor.

Rektor berpendapat, keberadaan pusat studi di tingkat fakultas memang lebih ditekankan pada penguatan aspek penelitian. Setiap tahun, pusat studi di Unpad harus didorong menghasilkan publikasi penelitian.

“Pada saat kita membuka, sudah sangat dipikirkan bahwa dibukanya pusat studi ini menjadi kebutuhan untuk memfasilitasi dijalankannya riset,” kata Rektor.

Melalui kolaborasi dengan sektor militer, diharapkan ada pemetaan permasalahan kesehatan gigi di tingkat militer. Rektor menilai, pengembangan pusat studi ini memiliki dua peluang penting. Selain menyelesaikan permasalahan kesehatan gigi militer, pusat studi ini bisa menyiapkan aksi preventif dalam menangkal menguatnya permasalahan itu.

Acara peresmian tersebut dihadiri langsung Dekan FKG Unpad Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., anggota Senat FKG, Ketua Ikatan Peminatan Kedokteran Gigi Militer (IPKGMI) Laksamana Pertama TNI drg. R. Indra Primadya, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia Kol. (Purn) Dr. R.M. Sri Hananto Seno, drg, serta segenap tamu undangan lainnya.

Laksamana Indra Primadya mengatakan, seorang prajurit tidak jarang dihadapkan pada kondisi perubahan lingkungan secara tiba-tiba saat penugasan. Perubahan ini akan berdampak pada kondisi kesehatan prajurit. Untuk itu, kesehatan tubuh, termasuk gigi, prajurit harus dalam kondisi prima.

Dokter gigi di lingkungan militer dituntut tidak hanya menguasai pengetahuan kedokteran gigi saja. Dokter militer juga harus dibekali pengetahuan komprehensif terkait kemiliteran.

“Saat ini, dokter gigi militer masih jadi satu peminatan dalam cabang ilmu kedokteran gigi dan perkembangannya masih terbatas di kalangan militer,” jelas Indra.

Ia pun mengapresiasi upaya FKG Unpad dalam memfasilitasi kedokteran gigi militer secara akademis. Diharapkan, kedokteran gigi militer dapat meningkat menjadi cabang ilmu kedokteran gigi tersendiri.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Rektor Resmikan Pusat Studi Ilmu Kedokteran Gigi Militer FKG Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Rayakan Iduladha, Unpad Serahkan 84 Hewan Kurban ke 12 Desa di Jatinangor

$
0
0

[unpad.ac.id, 23/8/2018] Universitas Padjadjaran menyerahkan sejumlah hewan kurban kepada 12 desa di kecamatan Jatinangor. Penyerahan tersebut dilakukan langsung Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad kepada perwakilan tiap desa usai pelaksanaan salat Iduladha 1439 Hijirah di Masjid Raya Unpad kampus Jatinangor, Rabu (22/8).

Penyerahan hewan kurban ini merupakan wujud kepedulian Unpad terhadap masyarakat di wilayah Jatinangor melalui program “Unpad Berkurban”. Pada tahun ini, sebanyak 84 domba kurban diberikan Unpad kepada 12 desa di Jatinangor. Setiap desa mendapatkan 7 ekor domba.

Salat Iduladha di Jatinangor dilakukan dengan imam dan khatib Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr. Yudi Nurul Ihsan. Salat Iduladha juga digelar di lapangan parkir utara Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, dengan imam dan khatib Wakil Dekan Fakultas Hukum Unpad R.A. Gusman Catur Siswandi, PhD.*

Laporan oleh Arief Maulana

Foto oleh Tedi Yusup

The post Rayakan Iduladha, Unpad Serahkan 84 Hewan Kurban ke 12 Desa di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Kelompok PKM Unpad Lolos Pimnas ke-31 di Yogyakarta

$
0
0

[unpad.ac.id, 23/8/2018] Sebanyak tiga kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Padjadjaran lolos untuk berlaga di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 2018 di kampus Universitas Negeri Yogyakarta, 28 Agustus hingga 2 September 2018.

Tiga kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Padjadjaran yang lolos berlaga di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 2018 di kampus Universitas Negeri Yogyakarta, 28 Agustus hingga 2 September 2018, sedang mengikuti pengarahan dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., di ruang rapat bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (23/8). (Foto: Arief Maulana)*

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., mengapresiasi kelompok PKM Unpad yang lolos Pimnas. Ia mengharapkan, tiga kelompok ini dapat mendapatkan raihan terbaik.

“Yang terpenting, kita harus percaya diri di lapangan,” kata Dr. Arry dalam acara pelepasan kontingen Pimnas Unpad di ruang rapat bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (23/8).

Acara pelepasan tersebut dihadiri Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Wawan Hermawan, dua tim reviewer PKM Unpad Dr. Marleen Sunyoto, M.P., dan Dr. Cukup Mulyana, M.S., serta dosen pembimbing dan staf dari Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad.

Dr. Arry menilai, membangun kepercayaan diri penting dilakukan oleh kontingen. Sikap ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa Unpad kerap tidak percaya diri saat berkompetisi di luar. Untuk itu, para kontingen diharapkan dapat menjaga kesehatan selama berkompetisi di Pimnas.

“Mudah-mudahan kita mendapat yang terbaik,” imbuhnya.

Dr. Arry mengatakan, Pimnas merupakan ajang penting bagi peningkatan kualitas mahasiswa. Untuk itu, Unpad terus mendorong para mahasiswa melakukan perencanaan lolos Pimnas melalui pendampingan yang komprehensif.

“Bagi kita, Pimnas ini sesuatu. Kita akan dorong perencanaan perolehan prestasi tertentu kepada UKM dan himpunan,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Dr. Arry, Unpad akan melakukan program perencanaan kelompok PKM yang akan berlaga di Pimnas. Perencanaan dilakukan melalui kolaborasi dengan program riset yang dijalankan para dosen.

“Pimnas ini ‘kan prestasi. Jika ini merupakan prestasi yang harus dikejar, maka kita harus sungguh-sungguh diupayakan dan direncanakan dengan baik,” kata Dr. Arry.

Adapun tiga kelompok PKM Unpad yang lolos Pimnas itu adalah sebagai berikut:

1. “Mas Hore atau Metode Self and Home Care, Solusi Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Anak Tunadaksa”

Kelompok PKM kategori Pengabdian kepada Masyarakat ini beranggotakan Nur Fauziana Hayuningtyas, Faizah Salsabila, Egidya Friezca, dan Ina Herlina dan dosen pembimbing Dr. Arlette Suzy Puspa, drg., Sp.KGA(K), M.Si. Kelompok ini mengembangkan program efektif untuk menyosialisasikan program kesehatan gigi dan mulut.

Nur dan kawan-kawan berfokus pada penyusunan program peningkatan kesehatan gigi dan mulut untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ini didasarkan, anak kelompok ini memerlukan perhatian lebih dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Keterbatasan dalam melakukan gerakan menjadi salah satu hambatannya.

Keempatnya memodifikasi sikat gigi untuk mempermudah anak menyikat gigi. Modifikasi ini dibuat dengan menambahkan bahan elastomer bernama putty yang bisa dicetak sesuai genggaman tangan anak.

Pemberian edukasi dilakukan melalui beberapa metode. Pertama, melalui metode tell, show, and do (TSD), para anak diberi edukasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Proses sosialisasi ini juga melibatkan para orang tua dan guru untuk mendukung anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

Metode ini merupakan implementasi prinsip dan teori observasional dalam psikologi. Teori tersebut menjelaskan, setiap individu memiliki kemampuan mengamati dna meniru perilaku yang muncul di lingkungannya. Untuk itu, keterlibatan orang tua dan guru diperlukan karena adanya interaksi langsung yang terbangun dengan anak.

Metode selanjutnya adalah mendorong anak merawat dirinya (self-care) melalui permainan edukatif. Permainan ini menggunakan prinsip multisensori dan individualisasi. Metode lain yang digunakan adalah metode home care yang diberikan kepada orang tua melalui pelatihan dan pembekalan modul tabel sikat gigi pagi dan malam.

2. “Neng Daysi atau Nasi Herbal Bawang Dayak Siap Saji”

Kelompok PKM kategori Kewirausahaan ini beranggotakan Novi Dwi Apriliani, Ika Rohani, Belinda Dwi Astuti, Fadhilla Ridwan dan Listy Cahyaningtyas, serta dosen pembimbing Dr. Ade Zuhrotun MSi. Apt.

Neng Daysi merupakan produk inovasi pangan berupa beras siap saji yang dicampur ekstrak bawang dayak disertai kantung herbal berisi bawang dayak dan rempah kering (salam, sereh dan daun jeruk purut). Produk ini memiliki beberapa keunggulan, seperti rendah indeks glikemik, antidiabetes, antioksidan, antikanker, mampu menstabilkan gula darah.

Dengan proses pembuatan yang cukup singkat, nasi “Neng Daysi” mampu ditanak tiga kali lebih cepat dari nasi biasa. Selain itu, dengan memiliki aroma rempah dan dibalut kemasan yang unik, produk ini sangat cocok bagi kaum perempuan yang tengah menjalankan program diet.

Produk Neng Daysi telah dikenalkan pada komunitas kesehatan seperti tenaga medis dan apoteker, serta telah dijual di berbagai acara kemahasiswaan. Produk Neng Daysi juga memiliki varian rasa, yaitu orisinal, tempe kering, dan kentang mustopa.

3. “PeDe: Inovasi Pewangi Tempel Kaki untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri”

Kelompok PKM kategori Kewirausahaan ini beranggotakan Dede Putri Sriyani, Muhammad Ihsan, Ghina Izdihar, Dini Wahyuni, dan Dini Oktaviani dengan dosen pembimbing Dr. Desi Harneti Putri Huspa, M.Si.

“PeDe” atau Perfect Deodorizer ini merupakan pewangi yang ditempel di kaki. Produk ini terbuat dari racikan sejumlah bahan alami yang didesain sangat praktis, berbentuk pipih dan berukuran setengah kaki orang dewasa. Dengan demikian, pewangi ini mudah dibawa kemana saja.

Produk ini memiliki khasiat mengatasi bau kaki, memberikan sensasi segar saat pemakaian, melancarkan peredaran darah, serta mengurangi rasa pegal di kaki. Selain sehat, produk ini juga diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri para penggunanya.

Kandung bahan alami yang digunakan seperti ekstrak minyak dari jeruk nipis, melati, sereh, dan lavender. Terdapat empat varian aroma produk inovasi ini, yaitu bergemot orange, lemongrass, melati, dan peppermint dicampur lavender.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Tiga Kelompok PKM Unpad Lolos Pimnas ke-31 di Yogyakarta appeared first on Universitas Padjadjaran.

Buat Modeling Pelayanan Kebencanaan Geologi, Badan Geologi Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 23/8/2018] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Badan Geologi. Salah satu rencana kerja yang akan dilakukan adalah menyusun model pelayanan dan penanganan kebencanaan untuk perlindungan masyarakat Indonesia.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala Badan Geologi Ir. Rudy Suhendar, M.Sc., di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (28/8). (Foto: Arief Maulana)*

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Kepala Badan Geologi Ir. Rudy Suhendar, M.Sc., di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (23/8).

Rudy mengatakan, sebagai otoritas pemerintahan di bidang kegeologian, Badan Geologi memiliki peran yang penting. Selain melakukan pemantauan dan inventarisasi data geologi, badan ini juga memiliki fungsi menyusun kebijakan terkait kegeologian.

“Kebijakan ini memerlukan dukungan perguruan tinggi,” ujar Rudy.

Pihaknya juga bertanggung jawab memantau aktivitas geologi dari Sabang sampai Merauke. Sebagai contoh, Indonesia memiliki 127 titik gunung api yang tersebar di seluruh wilayah. Namun, baru 77 lokasi yang sudah dipasang alat pemantau gunung api. Belum lagi potensi kebencanaan yang mungkin terjadi di seluruh wilayah.

Untuk itu, Rudy mendorong adanya kerja sama intensif dengan beberapa perguruan tinggi. Dengan Unpad, Rudy menaruh harapan kuat untuk menyusun model penanganan kebencanaan yang bisa diterapkan oleh perguruan tinggi lainnya.

“Bila modeling ini sudah digunakan perguruan tinggi lain, sehingga kita tidak terlambat menangani masyarakat,” tuturnya.

Sebagai laboratorium geologi terbesar di dunia, Indonesia tentunya menjadi sasaran bagi para peneliti geologi mancanegara. Hal ini menjadi peluang bagi para akademisi dan peneliti geologi nasional untuk melakukan berbagai macam penelitian.

“Kita punya 400 ribu sampel dari seluruh Indonesia di Museum Geologi. Teman-teman bisa manfaatkan untuk riset. Singkat kata, mari bersama-sama lakukan penelitian, khususnya terkait masalah kebijakan, kebencanaan, dan kebutuhan masyarakat,” kata Rudy.

Menanggapi usulan kerja sama tersebut, Rektor mengatakan akan banyak peluang yang bisa dijalankan bersama. Penyelesaian tantangan di bidang geologi memerlukan keterlibatan sektor keilmuan lainnya.

“Setiap kemampuan dari masing-masing, kita manfaatkan dan kerjakan bersama untuk menjadikan sesuatu yang produktif,” kata Rektor.

Dalam acara tersebut, hadir Direktur Kerjasama dan Korporasi Akademik Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Dekan Fakultas Teknik Geologi Dr. Vijaya Isnaniawardhani, M.T., Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Hendarmawan, sejumlah guru besar dan dosen FTG, serta sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Badan Geologi.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Buat Modeling Pelayanan Kebencanaan Geologi, Badan Geologi Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Semarak Syukuran Peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia dan Iduadha 1439 H

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/8/2018] Universitas Padjadjaran menggelar syukuran memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia serta pemberian daging kurban memperingati Iduladha 1439 Hijriah di lapangan area fasilitas praktikum dan penelitian Fakultas Peternakan kampus Unpad, Jatinangor, Kamis (23/8).

Acara ini diikuti pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Berbagai perlombaan juga diselenggarakan Unpad, antara lain: balap makan kerupuk, tarik tambang, dan karaoke. Selain itu, turut pula dibagikan daging kurban kepada sejumlah tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.*

Foto oleh Tedi Yusup/am

The post Semarak Syukuran Peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia dan Iduadha 1439 H appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Kembangkan Nasi Herbal Antidiabetes

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/8/2018] Nasi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi nasi secara berlebihan akan berdampak pada munculnya berbagai masalah kesehatan. Salah satu penyakit yang rentan muncul dari konsumsi nasi yang berlebihan adalah diabetes.

Produk nasi herbal “Neng Daysi” hasil pengembangan mahasiswa Universitas Padjadjaran.*

Namun, masalah ini telah diatasi oleh sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran. Adalah Novi Dwi Apriliani, Ika Rohani, Belinda Dwi Astuti, Fadhilla Ridwan dan Listy Cahyaningtyas yang mengembangkan produk nasi herbal kaya antioksidan. Nasi ini kemudian dicampur dengan ekstrak bawang dayak.

Dibantu dosen pembimbing Dr. Ade Zuhrotun MSi. Apt., produk nasi tersebut diberi nama “Neng Daysi” atau Nasi Herbal Bawang Dayak Siap Saji. Dikatakan siap saji karena proses penanakan nasi ini terbilang tiga kali lebih cepat dari proses penanakan nasi biasa. Produk ini merupakan hasil pengembangan kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unpad yang berhasil didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI serta lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Negeri Yogyakarta.

Neng Daysi merupakan produk inovasi pangan berupa beras siap saji yang dicampur ekstrak bawang dayak disertai kantung herbal berisi bawang dayak dan rempah kering (salam, sereh dan daun jeruk purut). Produk ini memiliki beberapa keunggulan, seperti rendah indeks glikemik, antidiabetes, antioksidan, antikanker, mampu menstabilkan gula darah.

Dengan memiliki aroma rempah dan dibalut kemasan yang unik, produk ini sangat cocok bagi kaum perempuan yang tengah menjalankan program diet.

Produk Neng Daysi telah dikenalkan pada komunitas kesehatan seperti tenaga medis dan apoteker, serta telah dijual di berbagai acara kemahasiswaan. Produk Neng Daysi juga memiliki varian rasa, yaitu orisinal, tempe kering, dan kentang mustopa.*

Rilis/am

The post Mahasiswa Unpad Kembangkan Nasi Herbal Antidiabetes appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wujudkan Reformasi Birokrasi, Dosen Unpad Kembangkan Aplikasi “E-Aparatur”

$
0
0

[unpad.ac.id, 24/8/2018] Sejumlah dosen Universitas Padjadjaran mengembangkan metode efektif untuk memudahkan pengukuran analisis jabatan, beban kerja, hingga evaluasi jabatan bagi perangkat aparatur sipil negara (ASN) dengan memanfaatkan aplikasi teknologi informasi.

Dosen Departemen Administrasi Publik Universitas Padjadjaran Yogi Suprayogi, PhD, menjelaskan mengenai aplikasi “E-Aparatur” dalam diskusi “Riset Unggulan Unpad dan Kerja Sama untuk Masyarakat Sejahtera” (Riung Karsa), di taman Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (24/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Proyek aplikasi bernama “E-Aparatur” ini dikembangkan para dosen Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad, diantaranya Yogi Suprayogi Sugandi, PhD, Dr. Sawitri Budi Utami, Dr. Dedi Sukarno, dan Dr. Ramadhan Pancasilawan.

Yogi menjelaskan, proyek “E-Aparatur” bermula dari riset penyusunan analisis jabatan dan beban kerja suatu pemerintah provinsi dengan menggunakan metode manual. Dikatakan manual karena ia dan tim harus memasukkan satu persatu data ke dalam aplikasi pengolah angka.

“Dari hasil penyusunan ini kami cetak dan ternyata salah, karena ada berbagai macam peraturan yang mengatur analisis jabatan, analisis beban kerja, dan evaluasi jabatan,” terang Yogi saat menjadi pembicara dalam diskusi “Riset Unggulan Unpad dan Kerja Sama untuk Masyarakat Sejahtera” (Riung Karsa), di taman Bale Rumawat Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (24/8).

Yogi mengatakan, setidaknya ada 3 instansi terkait yang mengeluarkan peraturan mengenai analisis jabatan, beban kerja, dan evaluasi jabatan. Tiga instansi tersebut yaitu Kemenpan RB, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Kepegawaian Negara.

Ketiga peraturan tersebut memiliki versi penghitungan yang berbeda. Hal ini kerap membingungkan para pelaksana pemerintah daerah. Setiap pelaporan analisis kepada kementerian terkait harus dibuat berdasarkan peraturan yang dikeluarkan.

“Jadinya teman-teman di pemerintahan harus buat 3 dokumen, itu bisa mengeluarkan biaya sampai 5 Miliar Rupiah,” kata Yogi.

Menangani permasalahan tersebut, Yogi bersama tim membuat sistem aplikasi berdasarkan satu asesmen. Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung, aplikasi tersebut memasukkan penilaian dari 3 peraturan yang ada, yaitu Permendagri Nomor 35 tahun 2012, Permenpan Nomor 33 tahun 2011, dan Peraturan BKN Nomor 12 tahun 2011.

Yogi mengatakan, sebenarnya di beberapa pemerintah daerah telah dikembangkan aplikasi mandiri untuk melakukan analisis jabatan, dan lain-lain. Namun, aplikasi yang dikembangkan hanya merujuk pada satu peraturan saja.

Selain memudahkan pengukuran, aplikasi yang dikembangkan secara offline maupun online memiliki fitur lainnya, seperti mampu menciptakan kode jabatan sendiri dan menyusun peta jabatan. Kode jabatan ini, kata Yogi, merupakan masalah yang kerap terjadi di lapangan.

Aplikasi “E-Aparatur” selanjutnya akan dikembangkan untuk mengukur proses evaluasi jabatan, hingga sampai pada penilaian kerja individu dan kompetensi. Penilaian kompetensi ini menggunakan empat indikator, yaitu manajerial, sosio kultural, teknis, dan pemerintahan.

“Rencananya ketika hasil kompetensinya kurang, ada peringatan bahwa yang bersangkutan harus dilatih apa,” kata Yogi.

Saat ini, sudah ada 9 kota dan kabupaten yang tertarik mengaplikasikan “E-Aparatur”. Namun, Yogi dan tim masih melakukan uji kelayakan, termasuk perolehan Hak Kekayaan Intelektual. “Kami sebagai peneliti ingin dihibahkan ke beberapa Pemprov,” ujar Kepala Pusat Studi Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola FISIP Unpad.

Dalam diskusi Riung Karsa kali ini, hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Wujudkan Reformasi Birokrasi, Dosen Unpad Kembangkan Aplikasi “E-Aparatur” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, “Pembelajaran Transformatif Dorong Mahasiswa Capai Kompetensi dan Wujudkan Cita-cita”

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/8/2018] Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 mengikuti prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di kampus Jatinangor, Senin (27/8). Prosesi PMB dipimpin langsung Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menyampaikan pidato dalam upacara prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpad tahun akademik 2018/2019 di halaman gedung Pusat Penelitian Basic Science (PPBS) Unpad kampus Jatinangor, Senin (27/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Saat menyampaikan pidato Rektor menyebutkan, sebanyak 69.009 orang melamar menjadi mahasiswa Unpad melalui jalur SNMPTN dan 113.127 lewat SBMPTN. Ini berarti, hanya sekitar 3,3% saja yang lolos dari jalur SNMPTN dan 4% dari jalur SBMPTN.

“Hal ini menempatkan Unpad menjadi perguruan tinggi terfavorit di Indonesia dengan jumlah peminat terbanyak selama tujuh tahun berturut-turut,” jelas Rektor.

Rektor juga menerangkan posisi Unpad yang telah diakui sebagai World Class University pada pemeringkatan dunia versi QS World University Rankings 2019. Unpad meraih peringkat ke-4 tingkat nasional dan masuk pada rentang 651-700 dunia. Hal ini merupakan pengakuan akan peningkatan reputasi akademik Unpad.

Sebagai bekal mencapai kompetensi dan mewujudkan cita-cita mahasiswanya, Unpad telah menerapkan pendekatan pembelajaran transformatif, yaitu pembelajaran yang berorientasi pada perubahan frame of refference.

Pendekatan ini akan mendidik dan membimbing mahasiswa agar lebih kritis, inovatif, memiliki kepekaan rasa dan lingkungan sosial, keterampilan, serta kemampuan sesuai bidang keilmuannya.

“Implementasi transformative learning yang saudara-saudara akan peroleh selama menimba ilmu di Unpad diawali dengan Program Tahapan Persiapan Bersama dan mata kuliah OKK yang diarahkan untuk membentuk para mahasiswa memiliki kepekaan dan kreativitas untuk menyajikan solusi-solusi atas permasalahan aktual di lingkungan melalui kajian atas 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” imbuh Rektor.

Lebih lanjut Rektor menjabarkan berbagai kebijakan akademik seperti digitalisasi dokumen pembelajaran secara terintegrasi melalui Sistem Informasi Administrasi Terpadu (SIAT), pembaruan teknologi dan media pembelajaran melalui pengembangan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), e-learning, penyediaan mata kuliah elektif dan open extended campus.

Re-design dan implementasi kurikulum program studi harus kekinian dan sesuai dengan tuntutan zaman now,” ujar Rektor.

Melalui Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” Unpad bertekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan akademik dan karakter.

Selain itu, Unpad senantiasa menjalankan transformasi sistem pendidikan menggunakan nilai-nilai luhur budaya Sunda dan organisasi Unpad yaitu Responsible, Excellent, Scientific Rigor, Profesional, Encouraging, Creative, and Trust (RESPECT).

Di hadapan mahasiswa baru, Rektor mendorong para mahasiswa untuk mampu meraih prestasi akademik. Prestasi tersebut diantaranya mampu lulus tepat waktu, mampu berkontribusi bagi masyarakat, serta menjadi kebanggaan orang tua.

“Semakin lambat saudara lulus dari Unpad, berarti saudara mengurangi peluang adik-adik saudara untuk lebih banyak berkesempatan sekolah di Unpad,” kata Rektor.

Secara keseluruhan, Unpad menerima 8.408 mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dari seluruh program. Jumlah tersebut terdiri dari 6.299 dari jenjang Sarjana, 659 jenjang Sarjana Terapan, 125 jenjang Profesi, 216 jenjang Spesialis, 848 jenjang Magister, dan 261 jenjang Doktor.

Acara prosesi PMB ini dihadiri oleh para kepala daerah atau perwakilan dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga memberikan apresiasi kepada Kepala Program Studi dan mahasiswa yang berhasil mendulang prestasi.*

Laporan oleh Erlangga Pratama/am

Foto oleh Tedi Yusup dan Arief Maulana

The post Rektor Unpad, “Pembelajaran Transformatif Dorong Mahasiswa Capai Kompetensi dan Wujudkan Cita-cita” appeared first on Universitas Padjadjaran.


“Student Festival” Ajak Mahasiswa Baru Unpad Kenali Potensi Diri

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/8/2018] Mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 Universitas Padjadjaran mengikuti kegiatan Student Festival sebagai bagian dari rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru di Kampus Jatinangor, Selasa (28/8). Kegiatan ini menampilkan beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi kemahasiswaan yang ada di Unpad.

Mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 sedang mengunjungi stan Unit Kegiatan Kemahasiswaan dalam kegiatan kegiatan Student Festival sebagai bagian dari rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru di kampus Jatinangor, Selasa (28/8). (Foto: Arief Maulana)*

Menurut Project Officer Prabu 2018 Ardi Arfikri Arbar, kegiatan Student Festival betujuan mengenalkan berbagai elemen yang ada di Unpad. Mahasiswa baru diharapkan dapat mengetahui beragam aktivitas kemahasiswaan sebagai wahana pengembangan diri.

“Tahun ini konsepnya lebih free dan fun, karena selain ada stand juga ada penampilan di setiap venue,” ujar Arbar.

Arbar juga menjelaskan, lokasi Student Festival dibagi berdasarkan ciri khas UKM dan organisasi kemahasiswaannya. Sebagai contoh, kelompok UKM olahraga ditempatkan di satu lokasi tertentu. Di setiap lokasi, juga disediakan panggung sebagai wahana unjuk kebolehan setiap UKM dan organisasi kemahasiswaan.

Selain itu, panitia juga menyediakan satu layar yang akan menampilkan video profil setiap UKM. Ini dilakukan agar mahasiswa baru yang tidak sempat mengunjungi stan bisa mengenal setiap UKM dan lembaga kemahasiswaan.

“Hal itu dilakukan agar mereka bisa mengenalkan diri mereka kepada Pramuda (istilah mahasiswa baru, red) tidak hanya melalui stand, tetapi juga tentang inilah yang kami lakukan,” jelas Arbar.

Dengan adanya kegiatan Student Festival ini, Arbar berharap mahasiswa baru bisa mencintai kampusnya, tidak hanya di tingkat fakultas dan jurusan namun juga universitas. Ia juga berharap mahasiswa baru bisa menggali potensi yang bisa disalurkannya melalui kegiatan di luar perkuliahan.

“Saya ingin Pramuda itu kenal dan memahami bahwa ini loh yang kampus gue punya, ini loh UKM yang ada di Unpad, dan sebagai macamnya,” kata mahasiswa Hubungan Internasional tersebut.

Sri Rahmawati, salah satu mahasiswa baru dari Fakultas Ilmu Budaya, mengatakan bahwa kegiatan Student Festival berlangsung seru. Mahasiswa program studi Sastra Sunda tersebut tertarik bergabung dengan UKM Lingkung Seni Sunda (Lises) karena ingin melestarikan kebudayaan Sunda.

Pengen mendalami budaya Sunda, karena lahir dari tanah Sunda ‘kan. Udah mulai berkurang juga yang pengen belajar budaya Sunda dan pengen ngebuktiin kalo kita tuh punya budaya sendiri yang nggak kalah sama budaya asing,” ujarnya.

Selain itu, Rio, mahasiswa baru prodi Agroteknologi, juga mengaku menikmati rangkaian acara Student Festival.

“Seneng pas ngeliat paradenya, jadi tau ada UKM-UKM apa aja di Unpad,” kata Rio.

 

Sebelumnya, ada juga penampilan dari beberapa UKM, di antaranya; Gelanggang Seni Sastra dan Film, Lises, Paduan Suara Mahasiswa Unpad, dan lain-lain.

“Penampilan PSM itu keren dan memesona. Gak pernah sebelumnya ngeliat paduan suara sekeren itu,” ujar Yuna, mahasiswa baru prodi Hubungan Masyarakat.

Secara keseluruhan, Arbar menyampaikan bahwa kegiatan Student Festival ini menitikberatkan pada eksplorasi dan gerak mahasiswa baru. “Mereka diberi kesempatan untuk bergerak lama dan bebas, sekarang kita bebaskan mereka untuk mengeksplorasi diri mereka sendiri supaya mereka gak bosan,” papar Arbar.*

Laporan oleh Erlangga Pratama dan Luke Andaresta/am

Foto oleh Tedi Yusup dan Arief Maulana

The post “Student Festival” Ajak Mahasiswa Baru Unpad Kenali Potensi Diri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Panitia Pemilihan Umumkan 8 Bakal Calon Rektor Unpad 2019-2024

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/8/2018] Pendaftaran Bakal Calon Rektor Universitas Padjadjaran periode 2019-2024 telah ditutup pada Senin (27/8). Sebanyak delapan pendaftar dinyatakan telah memenuhi persyaratan administratif.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Unpad Prof. Dr. Hj. Diana Harding, M.Si., (keempat dari kanan) bersama anggota PPR menjelaskan mengenai penetapan Bakal Calon Rektor Unpad periode 2019-2024 yang telah memenuhi persyaratan administratif dalam pertemuan yang digelar di Sekretariat PPR Unpad, Jalan Hayam Wuruk No. 14 Bandung, Selasa (28/8) sore. (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Unpad Prof. Dr. Hj. Diana Harding, M.Si., saat ditemui di Sekretariat PPR Unpad, di Jl. Hayam Wuruk No. 14 Bandung, Selasa (28/8) sore. Diungkapkan Prof. Diana, delapan Bakal Calon Rektor Unpad tersebut seluruhnya merupakan dosen Unpad.

“Ada delapan orang semuanya. Berdasarkan administrasi lengkap,” kata Prof. Diana.

Sementara itu, Wakil Ketua PPR Prof. Yanyan M. Yani mengungkapkan bahwa setelah dinyatakan lolos seleksi administratif, para Bakal Calon Rektor Unpad harus mengikuti pemeriksaan kesehatan pada 3 September 2018 di RSUP dr. Hasan Sadikin dan uji kompetensi pada 8 September 2018 di kantor Biro Pelayanan dan Inovasi Psikologi (BPIP) Fakultas Psikologi Unpad, Jl. Ir. H. Juanda, Bandung.

Penyelenggaraan pemilihan rektor ini merupakan kali pertama sejak Unpad ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Berbeda dengan mekanisme sebelumnya, saat ini pemilihan Rektor dilakukan oleh Majelis Wali Amanat.

Berdasarkan agenda PPR, Penetapan dan pengumuman Calon Rektor akan dilakukan pada 17 September 2018. Selanjutnya, pemilihan dan penetapan Rektor akan berlangsung pada 18 September hingga 11 Oktober 2018, dan pelantikan Rektor Unpad akan dilaksanakan pada 2 April 2019.

Secara alfabetis, para Bakal Calon Rektor Unpad tersebut adalah:

1. Prof. Dr. drg. Achmad Syawqie, M. S., dari Fakultas Kedokteran Gigi;

2. Prof. Dr. H. Ahmad Mujahid Ramli, S.H., M.H., FCB.Arb., dari Fakultas Hukum;

3. Aldrin Herwany, S.E., M.M., Ph.D., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis;

4. Prof. H. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D., dari Fakultas Hukum;

5. Prof. Dr. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum., dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;

6. Prof. Dr. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si., dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;

7. Prof. Dr. Sri Mulyani, S.E., M.Si, Ak., dari Fakultas Ekonomi Bisnis; dan

8. Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., dari Fakultas Kedokteran.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Panitia Pemilihan Umumkan 8 Bakal Calon Rektor Unpad 2019-2024 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Mahasiswa Unpad Juara Pertama LKTI Bidikmisi Tingkat Nasional

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/8/2018] Menggagas rancangan aplikasi telehealth untuk pengelolaan diabetes melitus, tiga mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran meraih juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Bidikmisi Tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang, Jumat (24/8). Mereka adalah Asep Solahudin, M. Reza Saputra, dan Dwi Setiadi dengan dosen pembimbing Neti Juniarti, S.Kp., M.Kes., M.Nurs., PhD.

Kiri ke kanan: M. Reza Saputra, Asep Solahudin, dan Dwi Setiasi, tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran meraih juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Bidikmisi Tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang, Jumat (24/8).*

Karya tulis yang digagas Asep dan tim berjudul “Telehealth of Prolanis (TOP): Solusi Pencegahan dan Pengelolaan Penyakit DM Melalui Aplikasi Berbasis Telehealth”. Gagasan yang ditawarkan kelompok ini mendukung Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dari BPJS untuk pengelolaan penyakit diabetes miletus tipe 2 dan hipertensi. Menurut mereka, program ini belum menjangkau seluruh masyarakat serta belum menekankan upaya promotif dan preventif.

“Dengan membandingkan jurnal-jurnal yang ada terkait pengelolaan DM dengan telehealth, maka dianalisis dan disintesis hingga terbentuklah gagasan inovatif TOP sebagai langkah agar program Prolanis lebih efektif dan efisien serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Asep dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Asep menjelaskan bahwa ia dan tim terpilih setelah melalui rangkaian seleksi, yaitu seleksi abstrak, full paper, hingga presentasi finalis di Universitas Negeri Malang. Dari 200 pengirim full paper, terpilih 15 tim untuk presentasi sebagai finalis, dan 2 tim diantaranya merupakan mahasiswa Unpad.

Kompetisi tersebut digelar oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi UM dengan tema “Peran Mahasiswa Bidik Misi dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dan Stabilitas Ketahan Nasional”. Adapun subtema dari kegiatan tersebut adalah inovasi di bidang kesehatan, sumber daya alam, pertahanan, kearifan lokal, pembangunan ekonomi, dan pendidikan.

“LKTI ini terbuka untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan syarat merupakan mahasiswa Bidikmisi atau minimal ketuanya harus Bidikmisi,” jelas Asep.*

Rilis/art

 

The post Tiga Mahasiswa Unpad Juara Pertama LKTI Bidikmisi Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hadapi Perubahan Iklim, Pertanian Harus Sinergikan Adaptasi dan Mitigasi

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/8/2018] Perbahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian dalam mencapai ketahanan pangan. Sektor ini diharapkan dapat ikut berkontribusi dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca.

disampaikan Kepala Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi M.Agr. saat menjadi pembicara kunci mewakili Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP., dalam acara “The Third International Conference on Sustainable Agriculture and Food Security: Innovation and Technology” di Bidakara Grand Savoy Homann Hotel,Bandung, Rabu (29/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi M.Agr. saat menjadi pembicara kunci mewakili Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP., dalam acara “The Third International Conference on Sustainable Agriculture and Food Security: Innovation and Technology” di Bidakara Grand Savoy Homann Hotel,Bandung,  Rabu (29/8).

Prof. Dedi menjelaskan, sektor pertanian menjadi salah satu penyebab sekaligus korban dari adanya perubahan iklim. Dikatakan penyebab, pertanian menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang diakibatkan dari pembukaan lahan, pertanian lahan gambut, aktivitas peternakan, dan sebagainya.

Di saat bersamaan, pertanian juga menjadi korban karena perubahan iklim dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit, timbulnya banjir dan kekeringan, serta  adanya pengurangan lahan akibat penggenangan dan intrusi.

Untuk mengatasinya, Prof. Dedi mengungkapkan bahwa perlu ada sinergi antara adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

“Dengan tindakan yang disinergikan ini kita masih dapat meningkatkan produktivitas dan pada saat yang sama berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Kementerian Pertanian pun telah mengembangkan sejumlah inovasi teknologi sebagai langkah menghadapi perubahan iklim. Menurut Prof. Dedi kolaborasi dari berbagai pihak juga sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian.

“Kerja sama dapat kami dilakukan dengan perguruan tinggi atau dengan berbagai lembaga riset, untuk menghadirkan lebih banyak lagi inovasi dengan dampak yang lebih luas,” harapnya.

Konferensi internasional tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. Acara ini digelar atas kolaborasi empat fakultas agrokompleks di Unpad, yaitu Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Dalam sambutannys, Dr. Keri berharap bahwa konferensi ini akan menghasilkan masukan bagi pemerintah dalam menghasilkan kebijakan. Berbagai inspirasi yang hadir dalam kegiatan ini pun diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat global.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Unpad yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Panitia  Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, M.S. mengungkapkan bahwa acara tersebut digelar sebagai sarana  berbagi ide, hasil penelitian, dan pengalaman di antara peneliti, akademisi, praktisi, dan profesional dari berbagai negara.

Selain itu, acara ini juga digelar untuk mengidentifikasi tantangan dan mencari strategi efektif untuk memperkuat pertanian dan ketahanan pangan yang berkelanjutan, serta untuk membangun jaringan di antara para pemangku kepentingan.

Seminar internasional ini diikuti oleh 194 peserta dengan diisi pembicara dari dalam dan luar negeri. Para pembicara tersebut adalah Prof. Abdul Razak Alimon dari Universiti Putra Malaysia, Prof. Hiroshi Ezura dari University of Tsukuba, Jepang ,Prof. Prof. Jiang Mingguo dari Guang Xie National University, Republik Rakyat China , dan Prof. Yrjo H. Roos, dari University College Cork, Irlandia.

Sementara dari Indonesia, sejumlah dosen Unpad hadir sebagai pembicara, yaitu Prof. Nurpilihan Bafdal dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Dr. Ronnie S. Natawidjaja dari Fakultas Pertanian, Dr. Asep Anang dari Fakultas Peternakan,  dan Dr. Zahidah Hasan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Hadapi Perubahan Iklim, Pertanian Harus Sinergikan Adaptasi dan Mitigasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hari Ketiga PMB, Mahasiswa Baru Unpad Susun Lima Formasi Mozaik

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/8/2018] Mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 Universitas Padjadjaran mengikuti penyusunan formasi mozaik di halaman Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (29/8). Kegiatan ini merupakan kali pertama diadakan dalam rangkaian kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Unpad.

Suasana mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun akademik 2018/2019 saat menyusun formasi mozaik dalam kegiatan “Student Festival” Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (29/8). (Foto: Tedi Yusup)*

Penyusunan mozaik ini menghasilkan kurang lebih lima formasi, di antaranya; bendera merah putih, logo Prabu 2018, tulisan “Prabu 2018”, logo Asian Games, dan logo Unpad.

Koordinator Divisi Manajemen Acara, Rifki Putra Pratama, pembuatan mozaik ini merupakan hasil kerja kolektif dari tiga divisi panitia Prabu 2018. Divisi acara yang membuat rancang bangun dan tata letak mozaik, divisi dokumentasi dan desain yang merekam prosesi mozaik, dan divisi fasilitator yang memberikan briefing kepada Pramuda untuk pelaksanaan mozaik.

“Tujuan dari pembuatan mozaik ini adalah kita ingin menanamkan rasa keunpadan kepada mahasiswa baru. Kami ingin membangkitkan rasa bangga kalau mereka sudah diterima di Unpad. Selain itu pembuatan mozaik ini juga menjadi ciri khas untuk Pramuda (istilah mahasiswa baru, red) karena baru diadakan tahun ini, “ papar Rifki.

Rifki juga menjelaskan bahwa Selain itu, Rifki juga mengatakan bahwa semangat yang coba ditanamkan kepada Pramuda 2018 adalah “Biru Membara”. “Biru” yang merupakan warna almamater Unpad dan “membara” adalah bentuk semangat yang harus dimiliki oleh semua Pramuda 2018.

Rina, mahasiswa baru dari Fakultas Ilmu Komunikasi, mengaku cukup antusias untuk mengikuti kegiatan pembuatan mozaik.

“Walaupun cuaca agak panas, tapi tetep seru dan penasaran mau lihat hasilnya gimana. Tertantang juga untuk buat yang lebih bagus dari universitas lain,” katanya.

Rangkaian kegiatan Prabu 2018 ini ditutup oleh penampilan dari band Hivi yang membuat suasana menjadi meriah. Hal tersebut diungkapkan oleh Ilman Gifari, mahasiswa baru dari Fakultas Peternakan.

“Hari ini paling the best dibanding hari-hari kemarin karena seru abis dan gak ngebosenin. Apalagi terakhirnya ditutup penampilan dari Hivi, itu pecah abis sih,” ungkap Ilman.*

Laporan oleh Luke Andaresta/am

The post Hari Ketiga PMB, Mahasiswa Baru Unpad Susun Lima Formasi Mozaik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5523 articles
Browse latest View live