[unpad.ac.id, 30/8/2018] Semakin terbatasnya sumber pangan yang berasal dari daratan menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan hidup manusia di masa depan. Untuk itu, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran diharapkan dapat menjadi tumpuan masa depan bagi ketersediaan pangan perairan masyarakat Indonesia dan dunia.

Staf Ahli Menteri bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ir. Ananto Kusuma Seta, MSc., Ph.D., saat menjadi pembicara pada kuliah umum Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad di Aula Gedung 2 FPIK Unpad, Jatinangor, Kamis (30/8). (Foto: Tedi Yusup)*
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ir. Ananto Kusuma Seta, MSc., Ph.D., saat menjadi pembicara pada kuliah umum Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad di Aula Gedung 2 FPIK Unpad, Jatinangor, Kamis (30/8).
Ananto mengatakan, diperkirakan pada 2030 jumlah penduduk di Indonesia akan mencapai angka 295 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk di dunia menjadi 8,5 milyar jiwa. Ini berarti ada peningkatan kebutuhan pangan sekitar 60% bagi seluruh penduduk di dunia.
Kenyataannya, ketersediaan pangan di daratan semakin hari semakin berkurang.
“Mengandalkan sumber pangan manusia di daratan rasanya sudah tidak mungkin. Rasanya makin hari makin sulit. Apalagi sekarang impor pangan daratan sudah luar biasa. Pilihannya hanya mengandalkan sumber pangan yang berasal dari perairan di Indonesia,” ujarnya.
Dengan kenyataan seperti itu, Ananto berharap mahasiswa FPIK Unpad untuk menjadikan sumber pangan yang berasal dari perairan menjadi jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Menurutnya, ada beberapa kelebihan sumber pangan perairan dibandingkan sumber pangan daratan, di antaranya; lebih efisien karena kalau tanah semakin hari semakin mahal, keberlanjutannya masih terjaga, tidak banyak mengandung unsur-unsur kimia seperti pestisida sehingga kualitasnya lebih baik, dan bisa dinikmati siapa saja bukan hanya masyarakat kelas atas saja.
Di depan jajaran pimpinan FPIK serta para dosen, Ananto menjelaskan empat tantangan yang sedang dihadapi dunia pendidikan saat ini, yaitu: revolusi industri 4.0, globalisasi, kebutuhan domestik, dan generasi Z. Menurutnya, metode pengajaran saat ini sangat berbeda dengan zaman dulu.
“Kalau dulu mahasiswa membaca buku, saat ini mereka lebih suka membaca lewat gadget. Mereka lebih suka petualangan yang mengedepankan self directed learning dan tidak suka diceramahi, “ ungkapnya.
Selain itu, Ananto juga memberikan wejangan kepada para mahasiswa baru FPIK untuk dapat memanfaatkan waktu empat tahun berkuliah di Unpad seefektif mungkin.
“Intinya selama di FPIK inilah kesempatan adik-adik untuk menemukan kebaikan dan keunikan adik-adik untuk mendapatkan masa depan yang baik. Kamulah yang bisa melukiskan dan menggoreskan tinta kesuksesanmu di kampus ini, “ ujarnya.*
Laporan oleh Luke Andaresta/am
The post Sumber Pangan Perairan Jadi Harapan di Masa Depan appeared first on Universitas Padjadjaran.