Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5523 articles
Browse latest View live

PSDKU Unpad Pangandaran Gelar Lokakarya Penulisan Riset Kuantitatif dan Kualitatif

$
0
0

Rilis

Suasana kegiatan “Workshop Designing Quantitative and Qualitative Research Towards Publishing in Scopus/WOS Journal” yang digelar Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Padjadjaran di Pangandaran di Ruang Serba Guna Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, 26 – 27 Februari lalu.

[unpad.ac.id, 4/3/2020] Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Padjadjaran di Pangandaran menggelar “Workshop Designing Quantitative and Qualitative Research Towards Publishing in Scopus/WOS Journal” di Ruang Serba Guna Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, 26 – 27 Februari lalu.

Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan seminar internasional ICEST terkait ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan pada 25 Februari lalu. Lokakarya berupa pelatihan penulisan riset kuantitatif dan kualitatif dengan pembicara ahli dari Malaysia.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad disebutkan, hari pertama lokakarya diisi dengan kolaborasi penyampaian ide dalam menentukan topik riset berkualitas tinggi serta tips mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) jurnal internasional bereputasi tinggi.

Materi tersebut disampaikan oleh narasumber Associate Professor Dr. Hiram Ting dari University College Sedaya International Malaysia dan Dr. Cheah Jun Hwa (Jacky) dari Universiti Putra Malaysia.

Dr. Hiram memberikan tips bagaimana cara efektif mengirimkan karya ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Saat menghadapi adu argumen dengan reviewer, ia mendorong akademisi untuk memperkuat teori dan cari tahu fokus dari jurnal yang disasar.

Managing Editor untuk Asian Journal of Business Research ini juga mengimbau peserta untuk menyeleksi beragam jurnal maupun konferensi sebelum mengirimkan karya ilmiah. Pastikan untuk memilih jurnal atau konferensi yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga karya yang tinggi memiliki pengaruh dalam sitasi.

Sementara Dr. Jacky memberikan praktik cara mengolah data Structural Equation Modeling menggunakan Smart PLS yang menurutnya lebih mudah digunakan apabila dibandingkan dengan SPSS maupun IBM Amos.

Di hari kedua pelaksanaan, Dr. Hiram membahas pentingnya kemampuan observasi dan reasoning pada penelitian kualitatif. Memahami perbedaan paradigma dan pendekatan yang digunakan antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah langkah awal yang benar dalam merumuskan penelitian. Peserta dilatih juga untuk menganalisis karakteristik pendekatan kualitatif dengan menjawab pertanyaan tentang proses, purposive sampling, asumsi filosofi dan kategori data.

Kepala Kantor PSDKU Unpad Pangandaran Dr. Bambang Hermanto, M.Si., mengatakan, lokakarya ini digelar atas kerja sama dengan Research Synergy Foundation. Tujuannya membangun ekosistem riset global.

“Diharapkan program-program serupa yang khusus mendorong peningkatan kolaborasi riset, kualitas jurnal dan mindset peneliti di Indonesia, terutama di dalam institusi Universitas Padjadjaran dapat berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Dr. Bambang.*

The post PSDKU Unpad Pangandaran Gelar Lokakarya Penulisan Riset Kuantitatif dan Kualitatif appeared first on Universitas Padjadjaran.


Bidang Ilmu Kedokteran Unpad Raih Peringkat 551-600 Dunia QS World University Rankings by Subject

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Logo Unpad.*

[unpad.ac.id, 4/3/2020] Sistem pemeringkatan QS World University Rankings by Subject merilis hasil pemeringkatan perguruan tinggi dunia berdasarkan bidang keilmuan tahun 2020, Rabu (4/3). Hasilnya, bidang ilmu Kedokteran Universitas Padjadjaran berada pada peringkat 551-600 dunia dan peringkat 3 di nasional.

Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny, dr., M.Kes., PhD, AIFO, mengatakan, pemeringkatan ini dinilai berdasarkan 4 parameter, yaitu reputasi akademik, reputasi staf, H-Index, serta sitasi per karya ilmiah. Bidang ilmu Kedokteran Unpad meraih poin 51 untuk parameter reputasi akademik, 61,9 untuk parameter reputasi staf, 53 untuk sitasi H-Index, serta 50,8 untuk sitasi per karya ilmiah.

“Ini menunjukkan bahwa riset dan akademik yg dilakukan dalam bidang ilmu tersebut menunjukkan performa yang cukup baik di mata peer dunia. Bidang ilmu tersebut bisa jadi rujukan parameter yang baik,” ujar Ronny, Rabu (4/3).

Lebih lanjut Ronny menjelaskan, tahun ini ada 13 bidang ilmu Unpad yang dilakukan asesmen. Beberapa bidang ilmu sudah masuk ke dalam level penilaian yang cukup baik.

Pada kategori sosial, bidang ilmu sosio manajemen dan bidang ilmu bisnis memiliki penilaian yang cukup tinggi. Sementara pada kategori saintek, bidang ilmu kedokteran, farmasi, dan ilmu pengetahuan alam memiliki penilaian yang tinggi.

“Tahun ini dari 13 bidang ilmu yang dinilai, Kedokteran yang masuk ke dalam QS WUR by Subject,” kata Ronny.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengatakan, semua bidang ilmu di Unpad diupayakan untuk masuk ke dalam pemeringkatan ini. Peningkatan aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi terus didorong.

Dosen diharapkan bisa meningkatkan produktivitas riset dan publikasi internasional. Hal ini akan mendorong reputasi akademiknya akan meningkat. Peningkatan ini juga harus didukung dengan meningkatnya jumlah dosen bergelar Doktor serta meningkatnya kerja sama dengan mitra internasional.

“Kalau reputasi akademiknya baik, lulusanya direkognisi oleh pengguna, dan jejaring internasionalnya baik, rekognisi yang didapat bukan cuma dari domestik tetapi juga internasional,” kata Rektor.

Upaya ini diwujudkan dalam Rencana Strategis Unpad 2020-2024. Target utama Unpad pada 2024 adalah masuk ke dalam 500 perguruan tinggi terbaik dunia. “Kalau targetnya 500 besar perguruan tinggi dunia pada 2024, seharusnya bidang ilmu lain selain Kedokteran bisa masuk pemeringkatan,” kata Rektor.*

The post Bidang Ilmu Kedokteran Unpad Raih Peringkat 551-600 Dunia QS World University Rankings by Subject appeared first on Universitas Padjadjaran.

RUU Omnibus Law Cipta Kerja Harus Berpihak pada Rakyat

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Staf Khusus Kemenko Bidang Perekonomian RI Umar Juoro saat menyampaikan pidato kunci dalam Diskusi Ilmiah Penyerapan Aspirasi Publik untuk Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (5/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 5/3/2020] Draft Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja menuai sejumlah pro dan kontra dari berbagai pihak. Di luar pro kontra tersebut, Universitas Padjadjaran mengharapkan agar peraturan tersebut tetap berpihak pada rakyat.

Demikian disampaikan Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., dalam Diskusi Ilmiah Penyerapan Aspirasi Publik untuk Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (5/3).

Rektor mengatakan, secara substansi Unpad mendukung agar Undang-undang ini nantinya bisa memperkuat sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan tenaga kerja. Karena itu, pembahasan RUU Cipta Kerja harus mendapat masukan dari berbagai kelompok terkait.

“Kami berpikir positif bahwa Omnibus Law ini semangatnya untuk menciptakan banyak lapangan kerja agar semua bisa kerja. Ujung-ujungnya ekonomi meningkat,” kata Rektor.

Unpad sendiri menaruh harapan terhadap aturan ini. Pasalnya, lulusan perguruan tinggi harus memiliki pasar kerja yang baik. Jangan sampai pengangguran terjadi akibat menyempitnya lapangan kerja karena peraturan pemerintah yang tidak mendukung.

“Kami berkomitmen menciptakan lulusan yang unggul. Di lain pihak, pasar juga harus kondusif sehingga mendukung lulusan bisa berkontribusi dan berkarier bagi Indonesia,” jelasnya.

Walaupun sejumlah lulusan memilih untuk menjadi pengusaha, kata Rektor, tetap memiliki kaitan erat dengan aturan ini. Pengusaha rintisan tetap membutuhkan investasi yang baik. Rektor berharap, investasi tersebut diperoleh dari dalam negeri.

Rektor menegaskan, Unpad menaruh perhatian kuat agar aturan ini dapat berjalan tanpa merugikan sejumlah pihak. “Kampus tentu akan mendukung seluruh kebijakan yang sifatnya menyejahterakan masyarakat,” tuturnya.

Staf Khusus Kemenko Bidang Perekonomian RI Umar Juoro menjelaskan, sisi positif RUU Cipta Kerja adalah semangat untuk mempercepat peningkatan ekonomi serta pemerataan kesejahteraan di Indonesia. Isu mengorbankan tenaga kerja sejatinya tidak dilakukan Pemerintah.

Umar menjelaskan, pertumbuhan ekonomi memerlukan produktivitas dan tenaga kerja yang berkualitas. Karena itu, aturan ini harus mengakomodasi kepentingan pemerintah, pelaku bisnis, hingga pekera. Jangan sampai ada hak yang tidak dijalankan.

“Ibaratnya kalau kita utamakan pekerja, tapi pengusahanya bangkrut. Begitu juga sebaliknya,” kata Umar.

Melalui diskusi ini, Rektor mengharapkan ada aspirasi yang bisa menjadi rumusan bagi pemangku kebijakan terkait pembahasan draft RUU ini. Diharapkan, semangat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

Diskusi yang digelar Center of Economics and Development Studies Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini  dihadiri sejumlah pelaku usaha, serikat pekerja, hingga mahasiswa.

Adapun pembicara pada diskusi kali ini antara lain: Umar Juoro, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Indonesia Indra Munaswar, Dosen FEB Unpad Dr. Purnagunawan, Chief Economist Institute of International Finance Reza Siregar, perwakilan Apindo Jabar Asep Hendra Maulana, serta Dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Indra Perwira, M.H.*

The post RUU Omnibus Law Cipta Kerja Harus Berpihak pada Rakyat appeared first on Universitas Padjadjaran.

LTMPT Berlakukan Pelaksanaan UTBK Menjadi 2 Kali

$
0
0

Rilis: LTMPT

Logo Unpad.*

[unpad.ac.id, 9/3/2020] Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) merevisi kebijakan terkait pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020. Berdasarkan revisi terbaru, pelaksanaan UTBK digelar menjadi dua gelombang ujian. Dengan demikian, peserta dapat mengikuti UTBK paling banyak dua kali.

Pada kebijakan sebelumnya, UTBK hanya digelar satu kali pelaksanaan saja, yaitu pendaftaran pada 30 Maret hingga 11 April 2020, sedangkan pelaksanaannya pada 20 – 26 April 2020. Melalui siaran pers yang dikirim LTMPT disebutkan, pendaftaran UTBK tahap 2 akan dilaksanakan pada 14 – 16 April 2020, sedangkan pelaksanaannya pada 1 – 3 Mei 2020.

Ketua LTMPT Prof. Mohammad Nasih mengatakan, pemberlakukan pelaksanaan 2 tahap UTBK didasarkan atas hasil analisis tim Kajian dan Pengembangan LTMPT. Selain itu, kebijakan ini didasarkan atas implementasi fleksibilitas pola penerimaan mahasiswa baru sesuai Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020.

“(Pada) Bab II Pasal 2, butir c, disebutkan bahwa Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada PTN dilaksanakan dengan prinsip fleksibel, yaitu diselenggarakan beberapa kali dan setiap calon mahasiswa dapat menempuh paling banyak 2 (dua) kali UTBK. Sehubungan dengan hal tersebut, UTBK akan dilaksanakan 2 tahap,” kata Prof. Nasih.

Secara lengkap, ketentuan mengenai UTBK dalam siaran pers tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendaftaran UTBK tahap 1 akan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret – 11 April 2020, dan tes akan dilaksanakan pada tanggal 20 – 26 April 2020;
2. Pendaftaran UTBK tahap 2 akan dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 April 2020, dan tes akan dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 Mei 2020;
3. Peserta Pemilik Nomor Pendaftaran KIP Kuliah tidak dikenakan biaya pendaftaran untuk satu kali UTBK (baik tahap 1 atab tahap 2). Peserta Pemilik Nomor Pendaftaran KIP Kuliah akan dikenakan biaya untuk keikutsertaan tes yang kedua kalinya, dengan biaya sebesar Rp200.000,00 (untuk Kelompok Ujian Saintek atau Soshum) dan Rp300.000,00 (untuk Kelompok Ujian Campuran);
4. Peserta Non-KIP Kuliah yang akan mengikuti UTBK, baik tahap 1 maupun tahap 2, dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,00 (untuk Kelompok Ujian Saintek atau Soshum) dan Rp300.000,00 (untuk Kelompok Ujian Campuran);
5. Kelompok Ujian yang diambil harus sama antara Tes UTBK tahap 1 dan 2;
6. Pengumuman Hasil UTBK tahap 1 dan 2 akan dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2020.(am)*

The post LTMPT Berlakukan Pelaksanaan UTBK Menjadi 2 Kali appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kembara Palawa Unpad Rintis Jalur Pendakian Gunung Suket, Bondowoso

$
0
0

Rilis: Palawa Unpad

Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran berhasil merintis jalur pendakian di Gunung Suket, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, 8 – 19 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 10/3/2020] Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran berhasil merintis jalur pendakian dan melakukan sejumlah penelitian di gunung Suket, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, 8 – 19 Februari lalu. Perintisan jalur ini dilakukan oleh Tim Pengembaraan Gunung Hutan Palawa Unpad.

Tim beranggotakan Moch. Irzal Fauzi (FPIK), Adi Suwardi (FIKOM), Adhiba Adi Amani (FKEP), Yudha Diparta (FISIP), Lasmi Febrianti (FMIPA), M. Mus’hab Adlan R (Faperta), Mh. Dedek Ibrohim (FEB) serta dua pembimbing yaitu Faiq Dhiya Ulhaq (FIB) dan Bakhtiar Ibrahim (Fapet).

Gunung Suket memiliki ketinggian sekira 2.950 meter di atas permukaan laut. Terletak di antara Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, gunung ini masih termasuk ke dalam rangkaian Pegunungan Ijen. Gunung ini dipilih karena masih minimnya informasi mengenai jalur pendakian atau data dukung lainnya.

“Gunung Suket memang belum populer di kalangan pegiat alam, salah satu faktornya adalah belum adanya jalur pendakian resmi untuk gunung ini sendiri,” ujar Irzal yang menjadi ketua tim.

Kembara dimulai dari Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, Kamis (13/2). Tim berhasil menyelesaikan lintasan rintisan sepanjang 13 km dengan dua titik kamp. Irzal mengatakan, salah satu kendala yang ditemui di Suket adalah minimnya sumber air.

Di hari kelima, tim berhasil mencapai puncak Gunung Suket. Tim pun sudah membuat ploting jalur yang cukup jelas serta membuat file gpx untuk jalur pendakian sehingga mempermudah pendaki selanjutnya.

Tidak hanya merintis jalur pendakian, tim Palawa juga melakukan penelitian di lereng Suket. Mengangkat judul penelitian “Evaluasi Lahan Perkebunan Kopi di Kaki Gunung Suket”, tim berkeinginan mengetahui lebih lanjut mengenai perkebunan kopi di lereng gunung Suket.

“Tujuan penelitian ini yakni mengevaluasi lahan perkebunan kopi di kaki Gunung Suket yang nanti hasilnya berupa informasi mengenai klasifikasi kesesuaian lahan perkebunan kopi kaki gunung Suket. Informasi yang didapat akan kembali di sosialisasikan kembali kepada petani setempat,” tutur Irzal.

Untuk memenuhi data yang dibutuhkan, tim telah mengambil sampel tanah di tiga titik untuk diteliti lebih lanjut di Laboratorium Unpad. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan  komparatif.

Metode deskriptif dilakukan dengan menggunakan analisis data secara kualitatif. Metode komparatif dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kriteria kesesuaian lahan perkebunan kopi dengan luasan lahan aktual. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode composite sampling yang dilakukan dimasing-masing lahan.(am)*

The post Kembara Palawa Unpad Rintis Jalur Pendakian Gunung Suket, Bondowoso appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Ambil Bagian dalam Program Revitalisasi Sungai Citarum Bersama Pemerintah Australia

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Ketua Pusat Riset Citarum Universitas Padjadjaran Dr. Cipta Endyana, M.T., memaparkan hasil riset yang telah dilakukan akademisi Unpad terkait sungai Citarum dalam Lokakarya (workshop) Revitalisasi Sungai Citarum di Melbourne, Australia,  2 – 4 Maret lalu.*

[unpad.ac.id, 10/3/2020] Universitas Padjadjaran ikut serta dalam kolaborasi riset dan aksi revitalisasi sungai Citarum bersama Pemerintah Kota Melbourne, Australia. Kolaborasi ini mengikutsertakan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga satuan tugas.

Ketua Pusat Riset Citarum Harum Unpad Dr. Cipta Endyana, M.T., mengatakan, otoritas Melbourne bersama Monash University menaruh perhatian besar terhadap kondisi sungai Citarum. Hal ini didasarkan atas pengalaman otoritas dalam merevitalisasi sungai Yarra di Melbourne.

Dijelaskan Dr. Cipta, Dulunya, sungai Yarra mirip dengan kondisi sungai Citarum sekarang. Pencemaran akibat limbah industri, agrikultur, hingga domestik banyak terjadi di sungai ini. Selama 40 tahun, sungai ini berhasil direvitalisasi dengan baik.

Beragam upaya yang dilakukan meliputi penguatan aspek kebijakan, hingga mengubah kultur dan pola pikir masyarakat sepanjang daerah aliran sungai. Bahkan, pemerintah Victoria juga membentuk tim khusus di setiap anak sungai (merri creek organization).

“Monash optimistis Citarum bisa sembuh seperti Yarra,” ujar Dr. Cipta.

Titik awal kolaborasi ditandai dengan digelarnya lokakarya (workshop) yang digelar di Melbourne, Australia, 2 – 4 Maret lalu. Lokakarya ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Pemerintah Melbourne dan Victoria, Pemkot Bandung, Monash University, Unpad, UI, ITB, UPI, Satuan Tugas Citarum Harum, hingga dinas terkait di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Unpad sendiri diwakili oleh Dr. Cipta.

Dalam lokakarya tersebut dipaparkan sejumlah masalah yang terjadi di Citarum. Setiap perguruan tinggi, termasuk Unpad, juga memaparkan berbagai hasil riset yang pernah dilakukan. Hasil riset ini menjadi rencana langkah revitalisasi ke depan.

Mengikutsertakan banyak pemangku kepentingan, kolaborasi ini mencakup dua aspek. Aspek kajian akan dilakukan oleh para akademisi dari Monash University, Unpad, UI, ITB, dan UPI. Sementara pengembangan aksi dan penyediaan infrastruktur akan dilakukan oleh pemerintah terkait.

“Harapannya semoga bisa bersinergi dan berkembang menjadi kolaborasi yang bagus,” kata Dr. Cipta.*

The post Unpad Ambil Bagian dalam Program Revitalisasi Sungai Citarum Bersama Pemerintah Australia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Teliti Strategi Komunikasi Politik, Edhy Prabowo Raih Doktor dengan Yudisium Cumlaude

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo menyampaikan ringkasan disertasinya berjudul “Komunikasi Persuasif Calon Legislatif dalam Kampanye Politik: Studi Kasus pada Pemilihan Caleg 2014-2019 Dapil I Sumatera Selatan)” dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (11/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 11/3/2020] Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo mengatakan calon legislatif seharusnya memiliki modal sosial agar bisa mengambil simpatik masyarakat di masa pemilihan umum. Modal ini dinilai lebih efektif meraih simpati ketimbang modal material.

“Dengan modal sosial inilah seorang Caleg dapat meraih empati, simpati, dan kepercayaan dari masyarakat pemilih,” tutur Edhy saat menyampaikan ringkasan disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (11/3).

Disertasi berjudul “Komunikasi Persuasif Calon Legislatif dalam Kampanye Politik: Studi Kasus pada Pemilihan Caleg 2014-2019 Dapil I Sumatera Selatan)” ini disampaikan Edhy di hadapan tim promotor, tim oponen ahli, serta representasi guru besar.

Edhy menjelaskan, modal sosial perlu ditunjang dengan strategi komunikasi yang mengedepankan persuasif. Strategi ini diharapkan dapat menekan besarnya biaya politik yang menjadi konsekuensi suatu sistem pemilihan terbuka.

Ada banyak kasus caleg yang berhasil mendulang suara melalui penguatan strategi komunikasi. Ini disebabkan, caleg tersebut telah dipersepsikan sebagai sosok yang patut dan amanat dalam memperjuangan aspirasi pemilihnya.

Mengambil studi kasus pemilihan legislatif di Dapil I Sumatera Selatan pada 2014 – 2019, Edhy memaparkan lokasi ini memiliki banyak anggota legislatif yang lolos kontestasi dengan tidak banyak mengeluarkan biaya politik. Hal ini menelisik Edhy untuk menguak lebih jauh lewat disertasinya.

Lewat penelitiannya, Edhy merumuskan ada tiga kategori strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh caleg, yaitu strategi persuasif psikodinamika, sosiokultural, dan construction of meaning.

“Caleg mengedepankan aspek kognitif dan emotional persuade dengan mengedepankan pendekatan sosial budaya dengan mengonstruksi makna pesan yang dibuat sedemikianrupa agar pemilih mudah memahami,” kata Edhy.

Selain komunikasi persuasif, faktor modal sosial, pendekatan kultural, transformasi ide, serta transparansi program oleh kontestan ternyata mampu memengaruhi publik.

Di Dapil I Sumsel sendiri, pola strategi yang umum dilakukan oleh kontestan pemilu untuk mendapatkan suara antara lain dengan ikut serta pada advokasi sengketa tanah, membuka klinik kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, senam orang tua lanjut usia, serta ikut serta dalam pengajian ibu-ibu.

“Berdasarkan temuan, pesan kampanye pun masih jauh lebih efektif melalui kaum ibu yang memiliki komitmen tinggi untuk menyukseskan calonnya,” ujarnya.

Menguatkan silaturahmi antara kontestan dengan pemilih mampu menafikan politik uang karena tumbuhnya rasa simpati.

“Teknik persuasif yang paling efektif adalah dengan terjun langsung ke daerah yang menjadi basis konstituen pemilihan,” kata Edhy.

Dalam sidang terbuka yang dipimpin Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., ini, tim promotor dalam disertasi ini yaitu: Dr. Dadang Rahmat Hidayat, M.Si., Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. Sementara tim oponen ahli antara lain Dr. Siti Karlinah, M.Si., Prof. Dr. Soleh Soemirat, M.S., serta Dr. Suwandi Sumartias, M.Si. Adapun representasi guru besar oleh Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.Si.

Sejumlah tamu penting pun hadir dalam sidang terbuka ini. Edhy Prabowo pun berhasil meraih gelar doktor dengan yudisium “Cumlaude”.*

 

The post Teliti Strategi Komunikasi Politik, Edhy Prabowo Raih Doktor dengan Yudisium Cumlaude appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wujudkan Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

Rilis: Helitha Novianty Muchtar

Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari, M.Mgt., PhD, mewakili Rektor menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Jenderal Kekayaan Intelektual Dr. Freddy Harris, ACCS, di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (10/3) lalu.*

[unpad.ac.id, 11/3/2020] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Asasi Manusia RI terkait Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi.

Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Rektor Unpad yang diwakili Direktur Inovasi dan Korporasi Diana Sari, M.Mgt., PhD, dengan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Dr. Freddy Harris, ACCS, di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (10/3) lalu.

Secara singkat, ada sejumlah program yang menjadi komitmen bersama, salah satunya dukungan peningkatan inovasi melalui Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi (Technology and Innovation Support Centre/TISC).

Diharapkan, kerja sama ini dapat meningkatkan hasil inovasi produk Unpad yang dapat dikomersialisasi, serta mengarahkan tema penelitian yang potensial untuk dikomersialisasi.

Diana menyampaikan, kerja sama ini menjadi bukti komitmen Unpad untuk komersialisasi produk inovasi, meningkatkan jumlah paten dan kekayaan intelektual Unpad, sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian Unpad.

“Ke depannya, riset dan inovasi Unpad diharapkan dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” kata Diana dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Dengan adanya implementasi TISC, peneliti dan inventor dapat mencari kebaruan terkait invensi yang dimiliki. Program ini juga berguna untuk proses prapenelitian, karena inventor dapat mengetahui invensi yang ada maupun belum ada.(am)*

 

The post Wujudkan Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Antisipasi COVID-19

$
0
0

Laporan oleh Marlia

Pemeriksaan suhu tubuh kepada pengunjung Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor dalam rangka sosialisasi pencegahan penyebaran COVID-19, Kamis (12/03). (Foto: Dadan T)*

[unpad.ac.id, 12/03/2020] Menindaklanjuti instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang pencegahan dan penanganan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19), Universitas Padjadjaran telah melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada pengunjung yang datang ke Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor oleh Tim Medis Asy Syifaa Fakultas Kedokteran (FK) Unpad pada Kamis (12/03) siang ini.

Pada sosialisasi tersebut, Ketua Tim Medis Asy Syifa, Falah, menjelaskan bahwa ia bersama rekan-rekannya melakukan sosialisasi kepada para pengunjung Gedung Rektorat mulai dari pemeriksaan suhu tubuh dengan termometer inframerah, penggunaan hand sanitizer, sosialisasi gerakan mencuci tangan yang benar dan penyampaian informasi mengenai COVID -19.

“Kami melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada pengunjung yang memasuki lobi rektorat. Bila suhu tubuhnya normal akan diberi penjelasan tentang cara mencuci tangan yang benar dan pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Falah.

Sementara bagi yang suhu tubuhnya tinggi diatas 38,5⁰C, akan dirujuk untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut dan tidak disarankan untuk melanjutkan aktivitas di dalam kampus, diminta membatasi interaksi dengan orang sekitarnya dan diberi masker.

“Kami berharap dengan sosialisasi ini akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan kita semua, sehingga akan mengurangi penyebaran virus ini,” lanjutnya.

 

 

Dengan semakin merebaknya penyebaran COVID-19 ini, Unpad berharap seluruh pihak dapat bersikap waspada dan meningkatkan kebiasaan hidup sehat. Selain sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran tersebut, Unpad juga telah menyediakan hand sanitizer di berbagai tempat di lingkungan kampus baik rektorat maupun fakultas, penyebaran media sosialisasi baik melalui media luar ruang seperti baligo, banner, poster di berbagai tempat dan e-poster melalui media sosial dan grup percakapan (WhatsApp Group dan Line Group).

Upaya tersebut juga dilakukan untuk memperkuat imbauan dari Rektor terkait kesiapsiagaan menghadapi infeksi COVID-19 di lingkungan Universitas Padjadjaran. (Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Korona, Ini Imbauan Rektor bagi Warga Unpad)

Bagi fakultas atau unit kerja lainnya di lingkungan Universitas Padjadjaran yang ingin mendapat penjelasan atau sosialisasi lebih lanjut mengenai COVID-19 di unit kerjanya, dapat menghubungi Dandi Supriadi, M.A. (SUT) (Kantor Komunikasi Publik) dan Ronny, dr., M.Kes., AIFO, Ph.D (Kantor Internasional) di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.*

The post Unpad Antisipasi COVID-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Minta Dukungan Alumni dalam Wujudkan Unpad Masuk 500 Perguruan Tinggi Dunia

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., memberikan sambutan dalam acara “Gala Dinner dan Malam Apresiasi Ikatan Alumni Unpad yang digelar di Ballroom Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD, Jakarta, Kamis (12/3) malam. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 13/3/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., bersama sejumlah pimpinan melakukan pertemuan dengan alumni dan pengurus Ikatan Alumni (Ika) Unpad di Ballroom Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD, Jakarta, Kamis (12/3) malam.

Pertemuan bertajuk “Gala Dinner dan Malam Apresiasi Ika Unpad” ini diinisiasi oleh pengurus Ika Unpad. Kegiatan ini menjadi rangkaian dalam acara Musyawarah Besar dan Reuni Akbar dalam rangka pemilihan Ketua Umum Ika Unpad 2020 – 2024, April mendatang.

Rektor mengatakan, pertemuan ini menjadi strategis untuk mengomunikasikan berbagai capaian yang telah diraih sekaligus tantangan yang dihadapi Unpad. “Begitu banyak tantangan yang dihadapi. Tapi kami senang, karena kami akan dapat dukungan penuh dari para alumni,” kata Rektor.

Unpad telah dipercaya menjadi PTN Badan Hukum. Dengan menjadi PTN Badan Hukum, Unpad dipercaya Pemerintah untuk meningkatkan mutu secara mandiri berbekal jejaring yang dimiliki. Salah satu jejaring potensial adalah alumni.

“Dengan menjadi PTN BH, Unpad ditargetkan wajib masuk ke dalam peringkat 500 perguruan tinggi dunia,” tutur Rektor.

Untuk mewujudkan target ini, Rektor meminta masukan dari alumni. Berbagai ide kreatif dari alumni akan berperan dalam meningkatkan peringkat Unpad di tingkat dunia. Karena itu, alumni melalui organisasi Ika Unpad diharapkan menjadi mitra yang tidak terpisahkan dalam pengembangan kelembagaan universitas.

“Siapa pun akang/teteh yang akan menjadi Ketua Ika, mohon menjadi mitra kami yang paling dekat, karena kami memerlukan para alumni yang hebat-hebat,” ujarnya.

Alumni juga diharapkan menjadi inspirasi bagi para mahasiswa. Banyaknya alumni yang sukses dan menduduki posisi penting di dunia karier diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk meraih impiannya.

Dalam pertemuan itu, Rektor juga menyosialisasikan program Dana Abadi Padjadjaran. Program ini membuka peluang bagi alumni untuk memberikan donasi dalam rangka berkontribusi untuk pengembangan universitas.

Rektor menjelaskan, donasi yang terkumpul dalam Dana Abadi Padjadjaran ini akan disimpan selamanya dan diinvestasikan. Pendapatan atas hasil investasi inilah yang akan digunakan untuk pengembangan kampus. Bentuk donasi sendiri bisa berupa uang, asset, atau instrumen.

Ada lima aktivitas pemanfataan dari investasi Dana Abadi Padjadjaran. Lima aktivitas itu antara lain implementasi kampus hijau (Padjadjaran Khresna), penguatan inovasi dan riset (Padjadjaran Prakarsa), penguatan kebermanfaatan masyarakat (Padjadjaran Phrama), program beasiswa (Padjadjaran Bimapada), dan pengabdian pada masyarakat (Padjadjaran Dayawira).

“Insyaallah melalui Dana Abadi Padjadjaran, Unpad menjadi bermanfaat,” kata Rektor.

Pertemuan ini dihadiri langsung Ketua Ika Unpad Hikmat Kurnia dan Ketua Majelis Wali Amanat Unpad Rudiantara. Di sela pertemuan, pengurus Ika Unpad juga memberikan Lifetime Achievement Award kepada Rektor ke-9 Unpad, (alm) Prof. Himendra Wargahadibrata. Penghargaan diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Ika Unpad Prof. Muradi, PhD, kepada perwakilan keluarga Prof. Himendra.

Para alumni juga dipertontonkan pertunjukan terbaik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda (Lises) dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad.*

The post Rektor Minta Dukungan Alumni dalam Wujudkan Unpad Masuk 500 Perguruan Tinggi Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

SAR Unpad Gelar Latihan Gabungan dengan UiTM Malaysia

$
0
0

Rilis: SAR Unpad

Suasana latihan gabungan Unit SAR Unpad dengan Angkatan Pertahanan Awam (APM) & Bomba Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia, di Kampus Unpad, Jatinangor, 25 – 29 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 13/3/2020] Unit SAR Universitas Padjadjaran menggelar latihan gabungan bersama Angkatan Pertahanan Awam (APM) & Bomba Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia, di Kampus Unpad, Jatinangor, 25 – 29 Februari lalu.

Sebanyak 20 orang anggota Unit SAR Unpad, 21 mahasiswa UiTM, 2 pendamping dan 1 Deputi Kemahasiswaan UiTM mengikuti latihan gabungan bertajuk “Mobility Knowledge Transfer” ini.

Ada empat tujuan utama digelarnya latihan gabungan ini, antara lain meningkatkan pengetahuan mengenai kebencanaan dan SAR di Indonesia, meningkatkan keterampilan Medical First Responder dalam kegiatan SAR secara umum, meningkatkan keterampilan dalam aktivitas water rescue dan vertical rescue, serta mempererat silaturahmi antara Unpad dan UiTM.

Latihan gabungan ini diisi oleh pemateri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, praktik water rescue di Danau Arboretum, latihan gabungan MFR oleh KSR PMI Unpad, serta praktik vertical rescue di Lapangan UKM Barat kampus Unpad, Jatinangor. Acara ditutup oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad sekaligus Pembina SAR Unpad Dr. Ir. Edy Suryadi, M.T.(am)*

The post SAR Unpad Gelar Latihan Gabungan dengan UiTM Malaysia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Ambil Bagian Jadi Sahabat Sensus 2020

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Universitas Padjadjaran rof. Drs. Yanyan Mochamad Yani, MAIR., Ph.D., menandatangani Memorandum of Understanding dengan Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Ir. Dody Herlando, M.Econ., di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (13/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 13/03/2020] Dalam mendukung pelaksanaan program Sensus Penduduk 2020, Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Rapat Koordinasi Kampus serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang bertempat di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (13/3).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Drs. Yanyan Mochamad Yani, MAIR., Ph.D., bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Ir. Dody Herlando, M.Econ. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh pimpinan universitas, fakultas, serta jajaran pimpinan BPS Provinsi Jawa Barat dan BPS Kabupaten Sumedang.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yanyan menegaskan komitmen Unpad dalam membangun bangsa dan negara melalui Tridarma Perguruan Tinggi.

“Unpad sebagai lembaga pendidikan tinggi, berkomitmen sangat kuat untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa bersama BPS, sebab bicara statistik tentu bicara soal data-data sebagai basis untuk membangun negara. Sebuah negara perlu perencanaan, dan memerhatikan kesinambungan bagi hidup generasi selanjutnya.” Ungkap Prof. Yanyan.

Partisipasi Unpad dalam menyukseskan Sensus Penduduk 2020, juga dilakukan dengan mengikutsertakan 100 mahasiswa, khususnya dari program studi Statistika Fakultas MIPA sebagai Sahabat Sensus guna mengedukasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melakukan pengisian data sensus berbasis daring.

Prof Yanyan berpesan agar membumikan pemahaman teori yang didapat di kampus dalam kehidupan nyata saat bertugas. “Melalui Sensus Penduduk 2020 kita jadikan statistik sebagai alat pendukung kemajuan bangsa, kita bangun negara dengan statistik.” Pungkasnya.

Setelah penandatanganan MoU, kegiatan dilanjutkan dengan Pengukuhan Sahabat Sensus yang ditandai dengan pemakaian jaket secara simbolis oleh Prof. Yanyan bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Barat kepada perwakilan mahasiswa. Dan rapat koordinasi serta pembekalan bagi Sahabat Sensus yang telah dikukuhkan.

Dalam kesempatan ini, Dody menyampaikan pada tahun 2020-2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia produktif jumlahnya jauh melebihi penduduk dengan usia tidak produktif, atau diartikan secara singkat sebagai bonus demografi.

Ia berharap peran generasi muda, terutama mahasiswa untuk menghadapi bonus demografi dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna menyongsong Indonesia Emas 2045 kelak.

“Salah satu manfaat sensus adalah untuk proyeksi arah pembangunan hingga 25 tahun kedepan. Tidak mungkin Indonesia maju, jika penduduk kita datanya masih semrawut.” Ujarnya.

Sensus penduduk kali ini merupakan kali ketujuh sejak Indonesia merdeka, tercatat sebelumnya Sensus telah dilaksanakan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.*

 

The post Mahasiswa Unpad Ambil Bagian Jadi Sahabat Sensus 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Keluarkan Edaran Terkait Kesiapsiagaan Hadapi Pandemi Covid-19

$
0
0

Rilis: Kantor Komunikasi Publik Unpad

[unpad.ac.id, 15/3/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengeluarkan edaran terkait tindak lanjut kesiapsiagaan menghadapi eskalasi Koronavirus (Covid-19) di Indonesia. Edaran ini ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh warga Unpad terkait merebaknya wabah ini.

Melalui Surat Edaran Nomor 627/UN6.RKT/TU/2020, ada 8 kebijakan yang perlu diperhatikan oleh sivitas akademika, tenaga kependidikan, maupun tenaga pendukung Unpad. Delapan poin tersebut antara lain:

1. Bertindak waspada dan tidak bersikap panik dalam menghadapi pandemi Covid-19;

2. Menghindari kegiatan yang dihadiri banyak orang dan tidak menyelenggarakan kegiatan baik akademik maupun nonakademik yang mengikutsertakan banyak peserta;

3. Berperilaku hidup sehat. Apabila dalam kondisi tidak sehat (demam, batuk, pilek, dan/atau sesak nafas) dapat melakukan hal-hal seperti berikut:

  • melaporkan segera kepada pusat data melalui aplikasi/call center;
  • melakukan self-isolation sesuai Protokol Penanganan Kesehatan dan melapor ke unit kerja/call center untuk dapat diadministrasikan sehingga tidak mengurangi kehadiran;
  • segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat;

4. Mulai tanggal 18 Maret 2020, kegiatan pembelajaran secara tatap muka dikurangi bertahap dan menggantikannya dengan metode daring. Untuk kegiatan pembimbingan tugas akhir dilaksanakan dengan kombinasi daring dan tatap muka dalam jumlah terbatas;

5. Pendidikan program Profesi terutama yang berhubungan dengan pasien tetap berjalan dengan memperhatikan prinsip Universal Precaution sebagaimana tertera dalam Protokol Kesehatan;

6. Meningkatkan literasi informasi terkait Covid-19 dan tidak mempercayai hoaks;

7. Terlibat secara aktif di kampus dan lingkungan tempat tinggal dalam melakukan pencegahan pandemic Covid-19 sesuai protokol yang ditetapkan;

8. Alamat dan nomor penting yang dapat dijadikan referensi atau dihubungi:

  • Laman resmi: unpad.ac.id/covid-19
  • Pusat Informasi/Call Center: 082116187892; 082119695900; (022) 2506641; (022) 7797432; (022) 2512497; dan 08112093306 (Dinas Kesehatan)
  • Aplikasi Self Reporting di: https://is.gd/covid19unpad
  • Tempat Pelayanan: Klinik Unpad Kampus Jatinangor dan Balai Kesehatan Unpad Kampus Dipati Ukur.

Selain itu, warga Unpad juga wajib mengetahui dan melaksanakan Protokol Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Unpad dengan melihat pada laman: www.unpad.ac.id/covid-19 atau http://www.unpad.ac.id/protokol-pencegahan-dan-penanganan-covid-19-unpad/.*

 

The post Rektor Keluarkan Edaran Terkait Kesiapsiagaan Hadapi Pandemi Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Modifikasi Pupuk untuk Produktivitas Lahan Salin, Mahasiswa Faperta Unpad Juara I LKTI Kujang Fest 2020

$
0
0

Rilis: Faperta Unpad

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran raih juara dalam acara “Kujang Fest 2020: Bukti Nyata Trasnformasi Pupuk dan Pertanian” di Karawang, Sabtu (7/3).*

[unpad.ac.id, 16/3/2020] Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran menjadi pemenang pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah “Teknologi Inovasi Pertanian” di acara “Kujang Fest 2020: Bukti Nyata Trasnformasi Pupuk dan Pertanian” di Karawang, Sabtu (7/3).

Mahasiswa tersebut terdiri dari Muhammad Kholil Masruri, Sri Muji Rahayu, dan Adina Lailatus Sa’diyyah dengan bimbingan dosen Faperta Unpad Dr. Rija Sudirja, M.T.

Pada LKTI itu, tim mengangkat karya tulis berjudul “AGRAPANA: Modifikasi Pupuk Urea, Arang Aktif, Gipsum, dan Kompas Jerami Beragen Hayati Sebagai Optimalisasi Lahan Sawah Salin di Jawa Barat”.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad Kholil menjelaskan, pupuk tersebut merupakan modifikasi pupuk N atau pupuk yang mengandung Nitrogen dengan ameliorant khusus untuk mengoptimalkan produksi padi di lahan salin. Lahan salin sendiri merupakan lahan pasang surut yang terintrusi air laut selama lebih dari 3 bulan.

“Produk dan formulasi pupuk ini juga diperkaya dengan bakteri Azotobacter sebagai bakteri penambat N dan amelioran yang berfungsi sebagai bahan pembenah tanah,” kata Kholil.

Kholil memaparkan, pupuk modifikasi ini terbukti mengurangi kebutuhan petani akan pupuk N yang notabene merupakan pupuk anorganik. Selain itu, pupuk ini diharapkan dapat memperbaiki kesuburan lahan salin untuk meningkatkan produktivitas beras di Indonesia.

“Ini bisa menjadi solusi dalam bidang pertanian demi menjaga ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia,” tukas Kholil.

Kujang Fest 2020 merupakan acara yang digelar PT. Pupuk Kujang Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Gelaran LKTI ini digagas untuk memberikan bukti nyata pengembangan transformasi produksi pupuk dan pertanian.(am)*

The post Modifikasi Pupuk untuk Produktivitas Lahan Salin, Mahasiswa Faperta Unpad Juara I LKTI Kujang Fest 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Palawa Unpad Kuak Keindahan Gua di Kawasan Karst Malang Selatan

$
0
0

Rilis: Palawa Unpad

Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran melakukan pemetaan gua di kawasan karst Malang Selatang, 10 – 22 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 16/3/2020] Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran melalui Tim Pengembaraan Susur Gua meneroka, memetakan goa, serta mengobservasi biota gua di kawasan karst Malang Selatan, Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, 10 – 22  Februari lalu.

Tim beranggotakan Ginatia Damayanti (FISIP), Sharfina Raudhatul F.(FEB), Istiani Yoviana (FKEP), dan Timothy Syalom Gurusinga (FTG) serta dua pembimbing yaitu Samudra Rahman (FISIP) dan Rizkia Mutiara (FMIPA).

Pemilihan gua di kawasan karst Malang Selatan dipilih karena terdapat banyak potensi di dalamnya. Selain itu, sejumlah gua di kawasan ini belum banyak yang dipetakan.

Kembara dimulai dari Desa Banjarejo, Kamis (13/2). Tim berhasil memetakan gua sepanjang lebih dari 1 kilometer. Di hari ketujuh, tim berhasil memetakan lebih dari 1 kilometer akumulatif dari 3 gua. Saat meneroka ke dalam 4 gua, tim berhasil menemukan 6 gua lainnya.

“Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya sungai bawah tanah di gua, sehingga tim harus lebih waspada karena penelusuran dilakukan saat musim hujan,” ujar salah satu tim, Timothy kepada Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Timothy menjelaskan, metode pemetaan yang dilakukan adalah top to bottom. Metode ini merupakan pemetaan yang dilakukan dari mulut gua hingga bagian bawah. Metode ini dipilih mengingat waktu penelusuran dilakukan saat musim hujan, sehingga apabila terjadi hujan, tim di basecamp dapat segera mengevakuasi tim peneroka dan pemetaan.

Selain meneroka, tim juga melakukan fotografi gua serta observasi biota yang hidup di dalam gua tersebut.

“Hasil pemetaan akan dibuat menjadi peta digital 3 dimensi, peta 2 dimensi tampak samping dan atas. Peta yang dibuat akan memuat informasi tentang gua seperti ornamen yang terdapat, rekomendasi untuk penelusur dan biota yang terdapat dalam gua,” kata Timothy.(am)*

 

The post Palawa Unpad Kuak Keindahan Gua di Kawasan Karst Malang Selatan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Cegah Penularan Coronavirus, Unpad Siap Menggelar Perkuliahan Daring

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Staf Layanan E-learning Universitas Padjadjaran sedang mengecek kesiapan perkuliahan daring yang secara bertahap akan diberlakukan mulai Rabu (18/3). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 16/3/2020] Universitas Padjadjaran secara bertahap mulai mengurangi proses perkuliahan tatap muka dan menggantinya menjadi perkuliahan berbasis daring (online). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran pandemi Coronavirus (Covid-19).

Kebijakan ini selaras dengan imbauan Pemerintah untuk menggelar metode perkuliahan jarak jauh di perguruan tinggi sebagai upaya pencegahan Covid-19. Berdasarkan surat edaran dari Rektor Unpad Nomor 627/UN6.RKT/TU/2020 terhitung mulai Rabu (18/3), Unpad mulai menerapkan metode perkuliahan daring.

Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Unpad Anne Nurbaity, PhD, menjelaskan, pihaknya melalui tim layanan e-learning Unpad siap memfasilitasi perkuliahan daring ini. Ini didasarkan bahwa Unpad sudah lama menerapkan metode pembelajaran berbasis daring.

“Alhamdulillah, kami siap melaksanakan ini, karena ini bukan hal baru di Unpad dan sudah berjalan lama,” ujar Anne saat dikonfirmasi Kantor Komunikasi Publik Unpad, Senin (16/3).

Anne menjelaskan, ada beragam rekomendasi aplikasi daring yang bisa dimanfaatkan untuk perkuliahan daring, seperti Google Classroom, Google Meet, Google Suite for Education, Zoom, ataupun layanan perkuliahan daring Unpad di laman http://live.unpad.ac.id/. Bahkan, di aplikasi Live Unpad, mahasiswa bisa mengakses beragam konten pembelajaran dengan cukup mudah.

Unpad sendiri membebaskan para dosen untuk menggelar perkuliahan daring sesuai kemampuan, kebutuhan, dan preferensinya. Bahkan, lanjut Anne, perkuliahan via email, media sosial, ataupun podcast sekalipun diperbolehkan selama ada kesepakatan dengan mahasiswa.

“Mulai dari sederhana kita perbolehkan, karena prinsipnya kita mendukung keputusan Pemerintah dan pimpinan Unpad untuk tidak mengerahkan masa,” kata Anne.

Tim layanan e-learning Unpad sendiri siap memfasilitasi sekiranya ada kendala di dalam proses pembelajarang daring. Ada layanan helpdesk yang siap membantu dosen maupun mahasiswa. Selain itu, petunjuk teknis perkuliahan daring juga sudah disediakan di laman http://live.unpad.ac.id/.

Lebih lanjut Anne menjelaskan, sesuai jadwal, perkuliahan daring dilaksanakan mulai Rabu (18/3). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapan dalam menggelar perkuliahan ini. Meski demikian, ada beberapa perkuliahan daring yang sudah dilakukan pada Senin (16/3).

“Unpad sangat bijak menerapkan (perkuliahan daring) ini pada Rabu, sehingga Senin dan Selasa memberikan kesempatan bagi para dosen dan tendik lebih siap menghadapi kuliah daring,” kata Anne.

Sebagai pengganti perkuliahan pada Senin (16/3) dan Selasa (17/3), Unpad menginstruksikan setiap dosen untuk memberikan tugas mandiri yang dikerjakan dan dikirimkan via daring.

Anne mengungkapkan, metode daring ini tidak hanya diterapkan untuk proses perkuliahan saja. Aktivitas praktikum, bimbingan tugas akhir, hingga sidang secara bertahap diganti dengan aktivitas non tatap muka. Namun, bagi pembelajaran program Profesi terutama yang berhubungan dengan pasien akan tetap berjalan dengan memperhatikan prinsip Universal Precaution sebagaimana tertera dalam Protokol Kesehatan.*

 

 

The post Cegah Penularan Coronavirus, Unpad Siap Menggelar Perkuliahan Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Raih Juara Duta Baca Jawa Barat 2020

$
0
0

Rilis

Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran, Rohman Hikmat (kanan) dan Fajar Akbar Gumelar meraih juara dalam ajang Duta Baca Jawa Barat 2020 yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat di Hotel Lingga, Bandung, 10 – 12 Maret lalu.*

[unpad.ac.id, 17/3/2020] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran meraih juara dalam ajang Duta Baca Jawa Barat 2020 yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat di Hotel Lingga, Bandung, 10 – 12 Maret lalu.

Di ajang tersebut, mahasiswa Ilmu Keperawatan Unpad Rohman Hikmat sebagai wakil dari Kabupaten Sukabumi meraih juara pertama, sedangkan mahasiswa Agroteknologi Unpad Fajar Akbar Gumelar sebagai wakil dari Kabupaten Bandung berhasil meraih juara ketiga.

Ajang pemilihan Duta Baca Jabar tahun ini mengangkat tema “Perpustakaan Mendukung Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial”. Di ajang itu, Rohman membuat presentasi program literasi masyarakat yang terintegrasi perpustakaan untuk mengembangkan ruang kerja bersama (co-working space) sebagai tempat pelatihan kewirausahaan.

Adapun Fajar menawarkan program “Arisan Bedah Buku untuk Siswa Sekolah”. Program yang terintegrasi dengan Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan untuk membudayakan literasi sejak dini.

Ajang Duta Baca ini diikuti oleh 229 Peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Peserta tersebut kemudian disaring menjadi 54 finalis. Selama tiga hari karantina, para peserta mengikuti seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi, membuat vlog, tes tulis 1 dan 2, dan presentasi karya tulis. Sesi ini menyaring 54 finalis menjadi 24 besar.

Pada tahap selanjutnya, dilakukan sesi wawancara publik oleh para juri hingga terpilih 12 besar. Para 12 besar ini kemudian dihadapkan dengan sesi tanya jawab terbuka untuk menentukan juara. Para pemenang maupun finalis nantinya akan bertugas untuk mengembangkan literasi di Jawa Barat.(am)*

 

 

The post Dua Mahasiswa Unpad Raih Juara Duta Baca Jawa Barat 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peneliti Lab Sentral Unpad Kembangkan Hand Sanitizer dengan Formula Potensial

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Peneliti Labortorium Sentral Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., dan dr. Ronny Lesmana, M.Kes., AIFO, PhD., membuat alternatif produk penyanitasi tangan (hand sanitizer) dengan kandungan formula potensial. Secara formulasi, hand sanitizer Unpad mengandung alkohol 70%, air, hidrogen peroksida, gliserol, minyak esensial, serta disinfektan khusus yang biasa digunakan untuk aktivitas di Lab BSL 3. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 17/3/2020] Peneliti Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran membuat alternatif produk penyanitasi tangan (hand sanitizer) dengan kandungan formula potensial. Kandungan ini menjadikan hand sanitizer Unpad lebih ampuh membunuh virus, jamur, dan bakteri.

Produk hand sanitizer ini dikembangkan oleh Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., dan dr. Ronny Lesmana, M.Kes., AIFO, PhD. Secara formulasi, hand sanitizer Unpad mengandung alkohol 70%, air, hidrogen peroksida, gliserol, minyak esensial, serta disinfektan khusus yang biasa digunakan untuk aktivitas di Lab BSL 3.

“Disinfektan ini aman untuk dipakai sebagai sanitizer, sehingga kami formulasikan di produk hand sanitizer ini,” ujar Ronny.

Ronny menjelaskan, ide awal pengembangan produk ini bermula ketika mulai menipisnya stok hand sanitizer di pasaran akibat tingginya permintaan, menyusul merebaknya wabah Coronavirus (Covid-19) di Indonesia. Selain itu, Unpad juga membutuhkan stok hand sanitizer untuk disediakan dan digunakan di beberapa lokasi kampus.

Untuk memenuhi kebutuhan internal, Lab Sentral kemudian mengembangkan produk hand sanitizer. Gayung bersambut, pengembangan produk ini juga mendapat dukungan dari sektor industri. Salah satu mitra, PT. Mondave International, bersedia menyuplai bahan baku khusus, berupa disinfektan terstandar untuk Lab BSL 3. Disinfektan ini diimpor secara resmi dari benua Eropa.

Berdasarkan kajian, formula disinfektan tersebut ampuh membunuh virus Herpes Simplex, Poliovirus Type 2, hingga Bacteriophage T2 dan Herpes Simplex Type 1. “Logikanya kalau virus jenis lain dia mati, virus yang lain (Coronavirus) kemungkinan mati juga, sehingga efektivitasnya jadi lebih tinggi, tidak sekadar hanya menggunakan alkohol dan H2O2,” kata Ronny.

Secara sederhana, apabila formulasi suatu produk disinfektan baik, kerjanya akan semakin efektif membunuh virus. Karena itu, diharapkan produk buatannya ini dapat lebih maksimal membunuh virus.

“Kita cukup bahagia apabila memakai komposisi yang sesuai anjuran, serta dibuktikan dalam perjalanannya dalam membunuh virus selama ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut Prof. Unang menjelaskan, secara keseluruhan kandungan produk hand sanitizer buatannya sesuai dengan standar BPPOM. Hanya, ia dan tim menyusun formula baru dengan menambahkan disinfektan khusus tersebut agar lebih efektif menangani virus, jamur, dan bakteri.

Kandungan minyak esensial herbal juga berfungsi ganda. Selain mengeluarkan aroma wangi, juga turut meningkatkan kemampuan hand sanitizer dalam membunuh virus. Dalam hal ini, produk minyak esensial yang digunakan berasal dari jeruk.

“Jeruk mengandung limonen yang bisa meningkatkan daya bunuh bakteri dan virus. Jadi produk kita ada kandungan herbal dan ada kandungan khususnya,” ujar Prof. Unang yang juga menjabat sebagai Kepala Lab Sentral Unpad ini.

Produk ini dijual dengan harga yang cukup murah dibanding produk lain di pasaran. Diakui Prof. Unang, produk ini sudah mendapat permintaan pasokan yang cukup tinggi di beberapa wilayah. Namun, untuk saat ini, pihaknya fokus terlebih dahulu untuk pemenuhan di lingkungan kampus.

“Produk ini dibuat bukan semata untuk Coronavirus, tetapi untuk pola hidup sehat di Unpad,” pungkas Prof. Unang.*

The post Peneliti Lab Sentral Unpad Kembangkan Hand Sanitizer dengan Formula Potensial appeared first on Universitas Padjadjaran.

Matematika Punya Peran Cegah Coronavirus

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana dan Agus Purwanto

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, M.S., menjadi pemateri dalam Workshop “Pemodelan Spatiotemporal untuk Prediksi Penderita Coronavirus (COVID-19) di Lokasi Tidak Tersampel menggunakan R” yang digelar KBK Pemodelan Stokastik Departemen Matematika FMIPA Unpad di Jatinangor, Jumat (13/3).*

[unpad.ac.id, 17/3/2020] Penanganan wabah Coronavirus (COVID-19) bukan hanya menjadi tanggung jawab rumpun kesehatan saja. Ilmu matematika pun punya peranan dalam menanggulangi wabah pandemi ini melalui pemodelan matematika.

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, M.S., bersama tim peneliti dari Kelompok Bidang Keahlian Pemodelan Sktokastik Departemen Matematika FMIPA Unpad telah mencoba mengidentifikasi peluang penyebaran Coronavirus. Identifikasi ini menggunakan model stokastik.

“Model stokastik adalah model yang berkaitan dengan peluang. Kita memandang segala sesuatu di alam itu bersifat acak, contohnya virus Corona begitu datang ke dunia juga acak, tidak pernah tahu siapa yang akan ditulari,” ujar Prof. Budi.

Dengan menerapkan pemodelan spatio-temporal atau pengamatan acak berdasarkan lokasi dan waktu, Prof. Budi secara sederhana mencari peluang penyebaran Coronavirus berdasarkan data yang ada di laman https://www.worldometers.info/coronavirus/. Data yang diambil merupakan data yang terinfeksi Coronavirus di seluruh dunia dalam rentang waktu 23 Januari hingga 9 Maret 2020.

Analisis data pertama dilakukan untuk menentukan peluang keadaan berdasarkan keadaan sebelumnya dari pengamatan  banyaknya penderita Coronavirus  yang diamati setiap hari dengan keadaan diasumsikan konstan dan homogen di seluruh belahan bumi,  serta jika ditentukan ruang keadaan berupa banyaknya penderita di atas rata-rata (banyak) dan di bawah rata-rata (sedikit),

Analisis data pertama menggunakan distribusi stasioner rantai Markov. Dari data yang ada, Prof. Budi merata-ratakan jumlah penderita Coronavirus per harinya sekitar 2.433 orang. Jumlah rata-rata ini masih diasumsikan bahwa fenomena wabah Coronavirus di setiap negara adalah sama.

Data rata-rata itu kemudian dihitung menggunakan distribusi stasioner rantai Markov, dengan keadaan bahwa kurang dari rata-rata diasumsikan sedikit, sedangkan di atas rata-rata diasumsikan banyak. Maka diperoleh hasil awal bahwa  penderita Coronavirus di bawah rata-rata sebesar 53%, sedangkan penderita di atas rata-rata sebesar 47%.

“Ini masih menjadi studi awal, harus dilakukan pemodelan terus menerus,” ujarnya.

Selanjutnya, penghitungan dilakukan untuk menentukan prediksi banyaknya penderita berdasarkan lokasi yang belum tersampel. Hal ini disebabkan, ada sejumlah negara, terutama yang dekat dengan Tiongkok, belum ada informasi terinfeksi virus. Dua negara yang dijadikan sampel dalam identifikasi ini adalah Laos dan Myanmar, dua negara yang hampir berdekatan dengan Tiongkok.

Prof. Budi menjelaskan, dengan asumsi bahwa fenomena penyebaran Coronavirus di dunia serbasama, ada kemungkinan wilayah-wilayah yang dekat dengan Tiongkok juga rentan terinfeksi.

Proses pencarian prediksi di lokasi tidak tersampel ini menggunakan metode Ordinary Point Kriging (OK). Hasilnya, diprediksikan bahwa rata-rata ada 3-4 orang yang akan terinfeksi Coronavirus di Laos atau Myanmar.

“Secara rekomendasi kita berani menyampaikan walaupun masih di atas kertas secara angka. Tetapi ini bisa menjadi suatu peringatan untuk lebih waspada,” kata Prof. Budi.

Diakui Prof. Budi, hasil dari dua penghitungan ini masih memerlukan analisis lebih lanjut. Ini disebabkan, data yang digunakan masih diasumsikan homogen belum heterogen. Selain itu, kolaborasi penelitian multidisiplin juga sangat diperlukan.

Meski demikian, lanjutnya, data awal ini bisa menjadi gambaran untuk meningkatkan kewaspadaan terjadap pandemi Coronavirus. Prediksi di lokasi yang tidak tersampel bertujuan bukan untuk memicu kepanikan, tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan ke depan.

Proses penghitungan peluang dan prediksi di lokasi tidak tersampel ini merupakan bagian dari gelaran Lokakarya/Workshop “Pemodelan Spatiotemporal untuk Prediksi Penderita Coronavirus (COVID-19) di Lokasi Tidak Tersampel menggunakan R” yang digelar KBK Pemodelan Stokastik Departemen Matematika FMIPA Unpad di Jatinangor, Jumat (13/3) yang dihadiri sekitar 130 partisipan dari wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Prof. Budi mengatakan, lokakarya ini digelar untuk memperingati Hari Matematika Internasional yang jatuh pada 14 Maret. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Konsorsium Internasional Research Innovation and Staff Exchange_Social Media Analytics (RISE_SMA) kerja sama peneliti  Departemen Matematika dan Departemen Ilmu Komputer FMIPA Unpad dengan University Duisburg Essen-Jerman (Koordinator) serta perguruan tinggi lainnya dari Leiden, Norwegia, Brazil, dan Australia dengan dana penuh Uni Eropa tahun 2019-2022.*

 

The post Matematika Punya Peran Cegah Coronavirus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tangani Coronavirus di Jawa Barat, Rektor Sampaikan Sejumlah Rekomendasi kepada Gubernur

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., (kiri) menyampaikan sejumlah rekomendasi pemikiran, aksi, dan riset Unpad kepada Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil untuk menangani Coronavirus (COVID-19) dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Bandung, Kamis (19/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 19/3/2020] Masifnya penyebaran pandemi Coronavirus (COVID-19) di Indonesia mulai berpengaruh pada stabilitas ekonomi. Di Jawa Barat sendiri diperkirakan terjadi keterlambatan pertumbuhan ekonomi di angka 4,6 hingga 5,1 persen berdasarkan data Bank Indonesia.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengatakan, perlambatan ekonomi akibat Coronavirus tidak bisa dihindarkan. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal 2020 dipastikan terdampak.

“Seperti halnya perekonomian China, tetap dua kuartal akan terdampak akibat COVID-19,” ujar Rektor dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Dampak Ekonomi dan Penanganan COVID-19 di Jawa Barat yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Bandung, Kamis (19/3). Rapat ini dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil serta Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Herawanto.

Rektor menjelaskan, berdasarkan hasil kajian peneliti Unpad, dampak ekonomi ini dirasakan oleh seluruh sektor dan strata sosial. Karena itu, penanganan dampak ekonomi jangan hanya dilakukan di sektor makro saja. Sektor mikro dan informal juga harus diperhatikan.

Apalagi, sebagian besar perekonomian masyarakat saat ini berada di sektor mikro dan informal. Rata-rata bergerak di bidang perdagangan, transportasi, hingga pengolahan makanan. Menurut Rektor, pemerintah harus segera memberikan solusi bagi sektor ini selama masa darurat Coronavirus.

Rektor menyebut, kepanikan akibat Coronavirus di masyarakat memicu kelangkaan sejumlah bahan pokok maupun produk tertentu. Hal ini juga memicu naiknya harga sejumlah produk pokok di pasaran.

Menurut Rektor, untuk mencegah kepanikan, informasi berkala harus rutin disampaikan dengan tetap mengacu pada Protokol Pencegahan Coronavirus. Ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu panik sehingga kondisi dan harga bahan pokok tetap terjaga.

“(Pemerintah) bisa lakukan policy respons lebih dini sehingga ekspektasi optimisme masyarakat bisa cepat pulih,” kata Rektor.

Kecepatan pemulihan ekonomi bergantung pada kecepatan untuk mewujudkan kondisi normal kembali. Rektor menjelaskan, secara bersama, Indonesia harus segera memerangi Coronavirus hingga mampu memulihkan kondisi trauma sosial akibat wabah pandemi tersebut.

“Karena ini juga bencana sosial, mohon dipertimbangkan ada trauma sosial akibat Coronavirus,” kata Rektor.

Di hadapan Gubernur, Rektor juga menyampaikan berbagai kontribusi yang telah dilakukan Unpad dalam hal penanganan Coronavirus di Jawa Barat. Unpad sendiri telah mengeluarkan sejumlah edaran dan protokol terkait pencegahan dan penanganan Coronavirus di lingkungan kampus.

Rektor melanjutkan, Unpad juga telah mengembangkan aplikasi penilaian dini COVID-19 dan Aplikasi Pemeriksaan Mandiri (AMARI-COVID 19) sebagai pendeteksi dini gejala Coronavirus. Aplikasi ini telah banyak digunakan oleh masyarakat.

Dari segi infrastruktur, Unpad memiliki Rumah Sakit Pendidikan yang berdekatan dengan komplek RSU Hasan Sadikin Bandung. Rektor menyilakan Gubernur untuk memanfaatkan RSP Unpad sebagai lokasi tambahan untuk menampung dan merawat pasien.

Selain itu, Unpad juga telah mengembangkan Laboratorium COVID-19 yang bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan Coronavirus. “Sampai hari ini kita bisa lakukan pemeriksaan dan kurang lebih 96 sampel per hari,” ujarnya.

Kembangkan Obat

Di bidang riset, saat ini Unpad juga ambil bagian dalam riset untuk menemukan obat Coronavirus. Dalam hal ini, Ketua Institut Jawa Barat (Injabar) Unpad yang juga Guru Besar Fakultas Farmasi Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., bersama dosen Fakultas Kedokteran Unpad dr. Trully Sitorus, M.Si., Sp.FK., tengah mengkaji potensi tanaman kina sebagai alternatif penangkal Coronavirus.

Prof. Keri menjelaskan, kajian mengenai potensi kina berangkat dari riset awal yang sudah dilakukan China untuk menidentifikasi pola virus Corona. Dari riset awal tersebut, ditemukan bahwa Coronavirus masuk dalam virus RNA yang satu jenis dengan virus HIV dan Hepatitis C.

Peneliti kemudian memindai sejumlah obat yang selama ini digunakan untuk menangani virus HIV dan Hepatitis C. Salah satu obat yang direkomendasikan adalah Klorokuin Fosfat yang sudah lama beredar di Indonesia.

Meski demikian, Indonesia masih mengimpor Klorokuin Fosfat. Dikhawatirkan, adanya masa karantina wilayah di sejumlah negara akan berdampak pada berkurangnya impor obat ini. Karena itu, Prof. Keri bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan mencoba menganalisis kandungan dari Klorokuin Fosfat.

Hasil dari analisis tersebut ditemukan bahwa struktur Klorokuin Fosfat memiliki kesamaan dengan Quinine Sulfat. Zat ini terkandung dalam tanaman kina. Mengingat Indonesia memiliki tanaman kina, sehingga hal ini bisa menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai obat.

Saat ini, Prof. Keri dan tim bersama dokter ahli farmakologi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Farmakologi (IKAFI), Persatuan Dokter Spesialis Ahli Farmakologis Indonesia (PERDAFKI), UI, ITB, serta peneliti dari Wuhan Institut of Virology tengah melakukan riset terkait dosis dan cara pemakaian untuk pasien. Diharapkan temuan ini dapat bermanfaat bagi penanganan Coronavirus di Indonesia.*

The post Tangani Coronavirus di Jawa Barat, Rektor Sampaikan Sejumlah Rekomendasi kepada Gubernur appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5523 articles
Browse latest View live