Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5518 articles
Browse latest View live

Galeri Foto Aktivitas Darma Wanita Persatuan Unpad

$
0
0

Rilis: Wati Sukmawati
Foto: Yuli Hantoro & DWP Unpad

[unpad.ac.id, 20/2/2020] Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Padjadjaran menggelar acara serah terima kepengurusan di Gedung Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Jatinangor, Selasa (18/2). Dalam acara tersebut, Dr. Reiva Farah Dwiyana, dr., Sp.KK., M.Kes., terpilih sebagai Ketua DWP Unpad.

Dalam acara tersebut, pengurus DWP Unpad juga mengikuti kegiatan pengenalan Budaya Jepang berupa “Upacara Minum Teh (Chanoyu), yang disampaikan oleh pemateri Dr. Puspa Mirani Kadir, M.A bersama Tim dari program studi Sastra Jepang.(am)*

 

 

The post Galeri Foto Aktivitas Darma Wanita Persatuan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Kembali Hidupkan “Tarucing Cakra Basa Sunda”

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Sejumlah peserta mengisi kolom-kolom pertanyaan teka teki silang berbahasa Sunda dengan dibantu kamus bahasa Sunda-Indonesia dalam kegiatan “Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda” yang bertempat di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Jumat (21/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 21/2/20] Memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari, Universitas Padjadjaran melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda menggelar “Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda bertempat di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Jumat (21/2).

Acara ini bekerja sama dengan prodi Sastra Sunda Unpad, Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS), dan Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda (PPSS)

Kegiatan ini diikuti oleh 358 peserta yang terbagi dalam dua kategori, yakni Umum/Mahasiswa sebanyak 277 peserta dan Pelajar sebanyak 81 peserta.

Setelah melakukan registrasi, seluruh peserta mendapat kode unik yang digunakan untuk login menuju akun, kemudian peserta diberi waktu selama 60 menit untuk menyelesaikan soal Tarucing Cakra atau disebut juga Teka-Teki Silang dalam Bahasa Sunda, melalui gawai masing-masing baik smartphone ataupun laptop. Sistem penilaian pun dilakukan terkomputerisasi sehingga proses penilaian dapat berlangsung cepat dan tepat.

Prof. Ganjar Kurnia selaku ketua pelaksana ketika ditemui di sela kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk partisipasi nyata Unpad dalam upaya pelestarian budaya dan bahasa Sunda.

“Secara umum minat masyarakat tampak sudah cukup baik, kita berharap kedepannya semakin banyak partisipan dan skala kegiatannya diperbesar. Agar bahasa Sunda semakin dipelihara dan dijaga oleh masyarakat itu sendiri.“

Kemudian Prof. Ganjar menambahkan bahwa di waktu mendatang, kegiatan serupa akan digelar rutin tiap bulan melalui situs web lopian.unpad.ac.id, sehingga peserta bisa menjawab pertanyaan teka-teki silang melalui gawai masing-masing tanpa batasan ruang dan waktu. Dan disediakan juga hadiah menarik untuk semakin menjaring minat masyarakat luas.

Ditemui secara terpisah oleh tim Kantor Komunikasi Publik Unpad, Riki Nawawi S.Hum., sebagai pengajar Bahasa Sunda di SMA Al-Masoem, yang tengah membimbing 18 siswanya, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda.

Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengasah pengetahuan Bahasa Sunda, karena mampu menambah pengetahuan dan kosakata, terutama kosakata yang tidak umum digunakan sehari-hari baik lisan maupun tulisan.

“Generasi penerus kita harapkan terus menjaga kelestarian bahasa ibu, dan kegiatan ini perlu dilanjutkan dalam upaya memotivasi, mendidik, dan melatih agar generasi Z sadar akan pentingnya melestarikan bahasa ibu, dalam hal ini Bahasa Sunda.” Ujar Riki.

Senada dengan Riki, siswi kelas XI SMA Al-Masoem Khairunnisa memberikan kesan positif yang didapat setelah pertama kali mengikuti Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda, mereka juga menyampaikan kesediaannya untuk kembali berpartisipasi jika kegiatan ini kembali digelar. “Meskipun awalnya tegang tapi setelah berjalan ternyata seru, acaranya juga bagus untuk menguji kemampuan, menambah teman baru, dan wawasan kita soal Unpad,” kata Khairunnisa.

Sebelumnya Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2008 hingga 2011 lalu, dan baru kembali diaktifkan pada tahun ini.*

The post Unpad Kembali Hidupkan “Tarucing Cakra Basa Sunda” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kecamuk Asmara dan Dendam dalam Lakon “Apun Geuncay”

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Aktris Fani Hatinda memerankan tokoh Apun Geuncay dalam pementasan monolog “Apun Geuncay” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (21/2). Pementasan ini merupakan Pidangan Budaya Rumawat Padjadjaran ka-82 yang digelar Universitas Padjadjaran melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 21/2/2020] Universitas Padjadjaran melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda menggelar Pidangan Budaya Rumawat Padjadjaran ka-82 berupa pementasan Monolog “Apun Geuncay” yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (21/2).

Monolog ini merupakan adaptasi dari cerita pendek “Apun Geuncay” karya sastrawan Sunda Prof. Yus Rusyana dengan judul yang sama. Naskah monolog disampaikan dalam bahasa Indonesia dengan penerjemah Prof. Dr. Ganjar Kurnia, DEA., serta dibawakan dengan apik oleh aktris Fani Hatinda.

Mengambil latar pada masa Hindia Belanda. “Apun Geuncay” merupakan nama seorang perempuan asal Cikembar, Sukabumi. Perempuan ini dikenal sebagai kembang desa, dengan parasnya yang sangat cantik. Tidak heran jika banyak pemuda desa yang menggoda Apun.

Meski menjadi primadona, ternyata Apun telah “diikat” oleh seorang pemuda asal Cipamingkis. Pemuda yang kerap dipanggil “akang” oleh Apun ini berjanji akan meminangnya ketika masa panen selesai. Apun, dengan senang hati menunggu sang pujaan meminangnya.

Takdir berkata lain, Apun rupanya “diincar” oleh seorang menak yaitu Dalem (Bupati) Cianjur. Sang Bupati kemudian menjadikan “Apun” sebagai selir. Janji sehidup semati dengan pemuda asal Cipamingkis kandas sudah.

Awal pernikahannya dengan Dalem, Apun merasa tidak bahagia. Ia tidak betah tinggal di rumah sang bangsawan tersebut. Lambat laun, rasa tidak betah Apun pun memudar karena ternyata Dalem begitu menyayanginya.

Sikap lembut Dalem kemudian membuat Apun nyaman dan bahagia. Hingga suatu hari, kebahagiaan yang dirasakannya berubah menjadi luka yang dalam. Suatu pagi, Apun menemukan suaminya tergeletak bersimbah darah dengan sebilah pisau menancap di dadanya. Dalem meninggal akibat huru hara yang terjadi di kediamannya saat pagi hari.

Melihat suaminya meninggal secara mengenaskan. Rasa asmara yang tengah memuncak dengan Dalem harus kandas dengan cara yang menyedihkan. Rupanya, Dalem meninggal di tangan “akang”, pemuda Cipamingkis, sosok lelaki yang dicintai Apun sebelum Dalem dan telah berjanji untuk meminangnya kala itu.

Pada kondisi ini, batin Apun terbelit antara dua asmara. Walau pada ujungnya, “akang” juga harus mati dengan cara mengenaskan akibat konsekuensinya membunuh Dalem. Apun, perempuan cantik asal Cikembar, Sukabumi, ini harus menerima kenyataan bahwa dua lelaki pujaannya harus mati mengenaskan akibat asmara.

Sang aktris, Hana Fatinda menyuguhkan kemampuan akting yang luar biasa. Monolog sekira 1 jam tersebut berhasil menghadirkan nuansa emosi kepada penonton. Mulai dari kebahagiaan, kecemasan, hasrat, kesedihan, hingga kehilangan. Penonton pun larut dalam pertunjukan yang disutradarai oleh Asep Supriatna tersebut.

Ihwal naskah berbahasa Indonesia, Prof. Ganjar menyampaikan, hal ini menjadi bukti bahwa karya sastra Sunda bisa diterjemahkan dan dikembangkan oleh berbagai jenis bahasa. “Ini akan menjadikan karya Sunda bisa dikenal lebih luas,” kata Prof. Ganjar.*

The post Kecamuk Asmara dan Dendam dalam Lakon “Apun Geuncay” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Panitia Pemilihan Umumkan 6 Calon Ketum Ika Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arief Maulana

[unpad.ac.id, 24/2/2020] Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni (Ika) Universitas Padjadjaran 2020-2024 akan digelar pada 4 April mendatang. Panitia pemilihan telah menetapkan 6 calon terpilih Ketum Ika Unpad berdasarkan hasil verifikasi berkas administrasi pendaftaran bakal calon Ketum Ika Unpad.

Penetapan calon terpilih dilakukan dalam pertemuan yang digelar di Sekretariat Ika Unpad Gedung Bumi Padjadjaran, Jalan Singaperbangsa No. 1, Bandung, Rabu (19/2) lalu. Keenam calon Ketum berasal dari berbagai fakultas di lingkungan Unpad.

Secara alfabetis, keenam calon terpilih Ketum Ika Unpad tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dr. Ary  Zulfikar, S.H.,M.H.,

2. Dr. H. Ferry Kurnia Rizkiyansyah, S.IP,M.Si.,

3. Dr. Hadiyanto, S.H.,LL.M.,

4. Irawati Hermawan, S.H.,M.H.,

5. Dr. Tasdiyanto, S.P.,M.Si.,

6. Tatan Pria Sudjana, S.Sos.,M.H.

Proses pendaftaran bakal calon Ketum Ika Unpad sendiri telah dibuka pada 16 Januari hingga 14 Februari lalu. Setelah itu, panitia melakukan verifikasi berkas administrasi pada 15 – 18 Februari.

Ketua Ika Unpad 2016-2020 Hikmat Kurnia mengatakan, keenam calon terpilih merupakan kandidat yang telah memenuhi syarat yang diperlukan. Ada 8 syarat yang diajukan panitia pemilihan terhadap pelamar.

Beberapa di antaranya adalah pernah mengenyam pendidikan dan lulus di Unpad, baik program Diploma, Sarjana, maupun Pascasarjana yang dibuktikan dengan ijazah atau keterangan mendukung, serta mendapat dukungan dari komisariat fakultas dan/atau komisariat daerah, atau memperoleh dukungan minimal dari 250 alumnus yang dibuktikan dengan kartu tanda alumni berikut formulir dukungannya.

Selanjutnya, enam calon terpilih melakukan sosialisasi dan kampanye hingga 4 April mendatang. Panitia juga memfasilitasi digelarnya dialog publik calon Ketum Ika Unpad pada 20 Maret mendatang.

Pemilu Raya Ika Unpad dilaksanakan bersamaan dengan acara Reuni Akbar Ika Unpad yang akan digelar di Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.*

The post Panitia Pemilihan Umumkan 6 Calon Ketum Ika Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rahmah Ramadhani Jadi Delegasi Terbaik di Asia Youth International Model United Nations, Malaysia

$
0
0

Rilis

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Rahmah Ramadhani memperoleh Grand Award sebagai Delegasi terbaik dalam konferensi Asia Youth International Model United Nations, Malaysia, 15 – 18 Februari 2020.*

[unpad.ac.id, 25/2/2020] Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Rahmah Ramadhani memperoleh Grand Award sebagai Delegasi terbaik dalam konferensi Asia Youth International Model United Nations yang diselenggarakan di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia. 15 – 18 Februari lalu.

Asia Youth International Model United Nations merupakan simulasi sidang PBB bergengsi. Setiap delegasinya dituntut menjadi diplomat negaranya dengan menerapkan skill public speakingdebatingdiplomatingbrainstorming, hingga collaborating.

Lebih dari 500 peserta bersaing dalam 6 council. Peserta tersebut berasal dari berbagai negara dari benua Asia, Afrika, Amerika, hingga Eropa. Rahmah sendiri berlomba engan 95 delegasi lainnya sebagai delegasi Netherlands di SOCHUM, dengan topik Combating Xenophobia and Bigotry in Sovereign Countries.

Terdapat 4 Grand Award yang diberikan kepada 4 delegasi terbaik, yaitu Best Delegate, Outstanding Delegate, Best Position Paper, hingga Honorable Mention. Penghargaan Best Delegate merupakan penghargaan tertinggi berdasarkan nilai yang terbaik. Penilaian meliputi sisi akademik, kepemimpinan, dan pengaruhnya dalam ajang itu.

“Banyak yang ingin mengikuti ajang ini, namun kendala dana dan kefasihan berbahasa Inggris biasanya menjadi permasalahannya. Saya ingin teman-teman dari Universitas Padjadjaran lainnya memberanikan diri juga untuk mengikuti acara-acara seperti ini. Selain bermanfaat untuk pengembangan diri, membawa pulang penghargaan dapat membuktikan pula bahwa almamater kita punya sumber daya manusia yang bagus untuk bersaing di luar sana,” ujar Rahmah.(am)*

The post Rahmah Ramadhani Jadi Delegasi Terbaik di Asia Youth International Model United Nations, Malaysia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Delapan Pimpinan Baru Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., melantik delapan pejabat baru dalam upacara yang digelar di ruang Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (25/2). (Foto: Arief Maulana)*

[unpad.ac.id, 25/2/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., melantik delapan pejabat baru dalam upacara yang digelar di ruang Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (25/2).

Delapan jabatan pimpinan tersebut antara lain: Kepala Kantor Internasional, Kepala Pusat Pengembangan Karier, Kepala Kantor Komunikasi Publik, Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran, Kepala Pusat Teknologi dan Sistem Informasi, Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia, Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan, serta Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Saya, Rektor Unpad, dengan ini secara resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Unpad,” ujar Rektor.

Rektor mengatakan, pelantikan ini merupakan upaya untuk mengisi sejumlah organ sesuai Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unpad. Dinamika pengisian organisasi Unpad ini juga mengikuti Rencana Strategis 2020 – 2024.

Terkait dibentuknya sejumlah Pusat, Rektor menjelaskan bahwa Pusat merupakan suatu unit pengembangan lembaga yang di bawah koordinasi Wakil Rektor. Unit ini memiliki tugas untuk melaksanakan dan mengembangkan fungsi layanan tertentu untuk mendukung penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi

Para pejabat yang dilantik diharapkan dapat menjalankan tugas dengan baik. “Selamat bekerja. Lakukan semuanya dengan niat dan menyukai pekerjaannya. Insyaallah hasilnya akan berdampak pada kemajuan Unpad dan masyarakat,” kata Rektor.

Berdasarkan Keputusan Rektor Unpad Nomor 207 – 218/UN6.RKT/KP/2020, nama-nama pejabat yang dilantik adalah sebagai berikut:

1. Ronny, dr., M.Kes., AIFO, PhD dilantik sebagai Kepala Kantor Internasional;

2. Rosaria Mita Amalia, M.Hum., dilantik sebagai Kepala Pusat Pengembangan Karier;

3. Dandi Supriadi, M.A. (SUT), dilantik sebagai Kepala Kantor Komunikasi Publik;

4. Anne Nurbaity, M.P., PhD, dilantik sebagai Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran;

5. Alan Ridwan Maulana, M.Kom., dilantik sebagai Kepala Pusat Teknologi dan Sistem Informasi;

6. Dewi Rostiawati, M.Ak., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia;

7. Wina Erwina, M.A., PhD, dilantik sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan; dan

8. Maman Setiawan, M.T., dilantik sebagai Wakil Dekan FEB Unpad.*

 

The post Rektor Lantik Delapan Pimpinan Baru Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Sampaikan Program Kampus Merdeka dan Dana Abadi Padjadjaran

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., menyampaikan program “Kampus Merdeka” dan “Dana Abadi Padjadjaran” kepada pimpinan universitas, fakultas, serta pengelola program studi dalam pertemuan yang digelar di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Selasa (25/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 25/2/2020] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim meluncurkan konsep “Kampus Merdeka” sebagai implementasi dari kebijakan program Merdeka Belajar untuk perguruan tinggi. Kebijakan ini mendapat dukungan dari perguruan tinggi, termasuk Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengungkapkan, ada 4 urutan kebijakan terkait konsep Kampus Merdeka. Empat kebijakan itu meliputi, merdeka atas pembukaan program studi, kemerdekaan akreditasi perguruan tinggi, keleluasaan menjadi PTN Badan Hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi.

“Untuk akreditasi, sesuai dengan ketentuan peredaran, kita bersikap bahwa prodi di Unpad yang sudah terakreditasi A tidak perlu reakreditasi. Kami dorong untuk akreditasi internasional bereputasi,” ujar Rektor saat melakukan pertemuan dengan pimpinan universitas, fakultas, serta pengelola program studi di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Selasa (25/2).

Sementara untuk kebijakan hak belajar tiga semester di luar prodi, Rektor mendukung hal ini dilaksanakan. Untuk itu, dibutuhkan kurikulum yang fleksibel. Karena itu, Rektor mendorong pimpinan fakultas dan pengelola prodi untuk melakukan inovasi kurikulum.

Rektor menjelaskan, inovasi yang dibutuhkan, di antaranya penguatan prodi agar semakin adaptif terhadap IoT dan relevan dengan kebutuhan pasar. “Relevansinya adalah cocok dengan tuntutan dunia usaha atas tuntutan karier dari lulus program studinya,” tutur Rektor.

Pengelola prodi juga bisa menginsersikan berbagai keterampilan. Dengan demikian, kurikulum yang ada mampu mengakomodasi muatan pengetahuan, keterampilan praktis, serta kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Untuk hak belajar tiga semester di luar prodi, Rektor memberikan keleluasaan bagi prodi untuk penerapannya. Untuk satu semester pertama atau setara 20 SKS, kuliah ditujukan untuk pengetahuan tambahan, literasi teknologi dan data, serta manajerial dan penguatan karakter.

“Untuk dua semester, bertujuan untuk mewujudkan experimential learning dan soft skill/karakter, meliputi kuliah pada prodi yang sama atau prodi berbeda di perguruan tinggi lain, dan/atau pembelajaran di luar PT. Bentuk kegiatan di luar PT meliputi magang di dunia usaha/pemerintahan, kegiatan proyek di desa (KKN), pertukaran mahasiswa, kegiatan wirausaha, proyek independen, dan proyek kemanusiaan,” papar Rektor.

Dana Abadi Padjadjaran

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga memaparkan mengenai rencana penyelenggaraan Dana Abadi di Unpad. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan amanat Statuta Unpad sebagai PTN Badan Hukum.

“Bagi Unpad, dana abadi ini penting untuk mendukung kemandirian dan keberlanjutan Unpad sebagai PTN Badan Hukum,” kata Rektor.

Dana ini dihimpun dari hasil donasi untuk disimpan selamanya dan diinvestasikan. Donatur yang berpartisipasi merupakan kelompok yang peduli untuk mewujudkan peningkatan keunggulan Unpad. Donatur ini meliputi kaum filantropi, alumni, dunia usaha, lembaga, dan masyarakat.

“Pengumpulan dan pengelolaannya dilakukan secara transparan dan akuntabel,” imbuhnya.

Menurut Rektor, pendapatan atas hasil investasi dari dana abadi dimanfaatkan untuk beasiswa, mendukung aktivitas riset dan inovasi, pengembangan kampus hijau, serta program pemberdayaan masyarakat.*

The post Rektor Sampaikan Program Kampus Merdeka dan Dana Abadi Padjadjaran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kembangkan Kawasan Agroforestri, Pemkot Cimahi Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Hendarmawan, Ir., M.Sc., menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama kelitbangan antara Pemkot Cimahi dan Unpad yang digelar di Kantor Wali Kota Cimahi, Rabu (26/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 27/2/2020] Pemerintah Kota Cimahi menggandeng Universitas Padjadjaran untuk pelaksanaan kelitbangan di kota tersebut. Ada sejumlah program rintisan yang akan dilakukan antara Pemkot Cimahi dengan Unpad.

Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyelenggara pemerintah, hingga perekonomian masyarakat Cimahi.

“Kerja sama ini Insyaallah didukung oleh para ahlinya. Mudah-mudahan Cimahi bisa lebih maju dan dikenal dengan segala kebaikannya,” ujar Ajay dalam acara penandatanganan Kerja Sama dan Kick off Pelaksanaan Kelitbangan Kota Cimahi Tahun 2020 di Kantor Wali Kota Cimahi, Rabu (26/2).

Ajay mengatakan, kerja sama riset ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan di Kota Cimahi. Hal ini akan meningkatkan peran Pemkot di tengah masyarakat.

Kerja sama kelitbangan ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Ajay dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Hendarmawan, Ir., M.Sc., dan dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Kepala Bappeda Kota Cimahi Huzen Rachmadi dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Dr. Ir. Edy Suryadi, M.T.

Dalam kesempatan itu, Huzen menjelaskan, salah satu kerja sama kelitbangan dengan Unpad adalah program rintisan pengembangan kawasan agroforestry di Kelurahan Cibeber dan Bojong Jawa. Khusus di daerah Cibeber, pihaknya akan mengembangkan salah satu varietas lokal durian kamajaya.

Durian kamajaya merupakan varietas durian asli dari Kamarung, Cimahi Utara. Di wilayah itu, hanya ada satu pohon durian kamajaya yang berusia lebih dari 100 tahun. Untuk itu, Pemkot bekerja sama dengan Unpad untuk memperbanyak bibit durian tersebut agar bisa menjadi varietas unggulan dari Cimahi.

Selain durian, potensi lain yang bisa dikembangkan untuk kawasan agroforestri adalah ternak lebah dan tanaman bunga matahari.

Perwakilan dosen FTIP Unpad Bambang Nurhadi, M.Sc., PhD, menjelaskan, kerja sama Unpad dengan Pemkot Cimahi sudah lama dilaksanakan sejak 2017. Ada sejumlah kajian bersama yang sudah dilaksanakan.

Untuk rencana kawasan agroforestri di Cimahi, Unpad sudah menawarkan konsep penangkaran lebah urban. Konsep ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan urban farming di Cimahi.

Bambang menjelaskan, tawaran pengembangan kawasan penangkaran lebah dinilai baik diterapkan di Cimahi. Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, model penangkaran lebah di lahan perkotaan cocok diterapkan di Cimahi.

“Penangkaran lebah ini akan berjalan mulai tahun ini,” kata Bambang.

Sementara kerja sama pengembangan durian kamajaya, Bambang menilai varietas ini memiliki keunikan dibanding varietas durian lainnya. “Berdasarkan hasil analisis kita, kadar vitamin C lebih tinggi, sedangkan kadar kolesterolnya lebih rendah,” jelas Bambang.*

 

 

The post Kembangkan Kawasan Agroforestri, Pemkot Cimahi Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


PSDKU Unpad Pangandaran Gelar Seminar Internasional ICEST

$
0
0

Rilis: PSDKU Unpad

Foto bersama pada acara seminar internasional perdana “International Conference on Creative Economy and Sustainable Tourism” (ICEST) yang digelar Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (25/2).*

[unpad.ac.id, 27/2/2020] Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran di Pangandaran menggelar seminar internasional perdana “International Conference on Creative Economy and Sustainable Tourism” (ICEST) yang digelar di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (25/2).

Kepala Kantor PSDKU Unpad Pangandaran Dr. Bambang Hermanto, M.Si., mengatakan, gelaran ICEST perdana ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk menyediakan platform dalam studi ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan.

“Selain itu, untuk menghadirkan dan mempromosikan Pangandaran ke dalam atmosfer akademik internasional,” ujar Dr. Bambang dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Menggandeng mitra Research Synergy Foundation (RSF) serta mitra perguruan tinggi lain, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Pariwisata (STIEPAR) Bandung serta STIA LPPN Padang, ICEST diikuti sekitar 70 orang pemakalah dari beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia dan Jepang. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Hendarmawan, Ir., M.Sc.,

“Acara akademik ini juga diharapkan menjadi sarana untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan para peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi,” tambah Dr. Bambang.

Seminar internasional ini memiliki lima topik ilmiah, antara lain Track Community Development, Mitigation Of Natural Disaster,  Economic, Entrepreneurial Economics,  Entrepreneurship, Entrepreneurial Economics, Resources Of Animal Husbandry Development, Fisheries And Marine Related Tourism, dan Track Entrepreneurial Economics.

Setelah pembukaan,  acara dilanjutkan  paparan pembicara kunci dari Dr. Bambang Hermanto mengenai Pariwisata sebagai bisnes Kebahagiaan, serta Associate Professor Hiram Ting, Ph.D dari Faculty of Hospitality and Tourism Management, UCSI University, Malaysia mengenai Pariwisata Berkelanjutan.(am)*

 

The post PSDKU Unpad Pangandaran Gelar Seminar Internasional ICEST appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menwa Unpad Raih Juara di Pasinas YMC 2020

$
0
0

Rilis: Menwa Unpad

Resimen Mahasiswa Batalyon II Universitas Padjadjaran di ajang Pekan Integrasi Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia “Yudha Manunggal Chakti” (Pasinas YMC) 2020 di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, 20 – 25 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 28/2/2020] Resimen Mahasiswa Batalyon II Universitas Padjadjaran meraih empat gelar  juara dalam ajang Pekan Integrasi Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia “Yudha Manunggal Chakti” (Pasinas YMC) 2020 di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, 20 – 25 Februari lalu.

Pasinas YMC merupakan ajang silaturahmi antar Menwa se-Indonesia yang digelar setiap 2 tahun sekali. Kegiatan ini memiliki berbagai lomba unjuk ketangkasan dan kemampuan setiap anggota Menwa, antara lain lomba esai, lari estafet, menembak, halang rintang, dan napak tilas. Pada tahun ini, sebanyak 17 tim dari berbagai perguruan tinggi mengikuti lomba tersebut.

Menwa Unpad sendiri mengirimkan enam delegasi, yaitu Moh. Rizal Fauzi Hamzah (Agribisnis), M. Alfa Rival Mahendra (Ilmu Sejarah), Agus Salim (Sastra Arab), Fitri Yulianti (Antropologi), Nasril Mahendra (Hubungan Internasional), dan Renita Arinanda (Sastra Rusia).

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad, Menwa Unpad berhasil meraih empat juara, antara lain: Juara II lomba halang rintang, Juara II lari estafet, Juara II lomba napak tilas, serta Juara III lomba esai.*

The post Menwa Unpad Raih Juara di Pasinas YMC 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kemendikbud Sosialisasikan Program Magang Industri

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus\

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Web Based Seminar (Webinar) Sosialisasi Magang Industri yang diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, Jumat (28/2). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 28/2/2020] Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Web Based Seminar (Webinar) Sosialisasi Magang Industri yang dihadiri oleh Kepala Program Studi S1 & D4 Fakultas di Lingkungan Universitas Padjadjaran dan mahasiswa, di Bale Sawala, Gedung Rektorat kampus Jatinangor, Jum’at (28/2).

Webinar ini terselenggara atas kerja sama Kemendikbud dengan READI Project Canada, dalam rangka implementasi Permendikbud No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kepmenristekdikti No. 123/M/KPT/2019 tentang Magang Industri dan Pengakuan Satuan Kredit Semester Magang Industri untuk Program Sarjana dan Sarjana Terapan.

Webinar ini menghadirkan narasumber utama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Dalam paparannya, ia menyebutkan dalam implementasi kebijakan Kampus Merdeka sedikitnya terdapat delapan program yang dapat dilaksanakan oleh perguruan tinggi, diantaranya magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, wirausaha, penelitian, proyek independen, dan proyek kemanusiaan.

Terkait dengan delapan program tersebut, ia mengatakan program pertama yakni magang/praktik kerja dalam hal ini magang hingga tiga semester di luar program studi, dirancang sebagai program untuk meningkatkan kompetensi lulusan terutama softskill yang tidak didapatkan di kampus.

“Kampus Merdeka membuka peluang mahasiswa untuk engaged dengan industri lebih awal dan lebih matang, sehingga kelak semakin siap menghadapi persaingan dunia kerja dengan kompetensi yang lebih baik. Sehingga proses belajar tidak hanya secara teori di perkuliahan tapi juga praktiknya di industri.” Ungkap Prof. Nizam

Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi untuk selalu tanggap terhadap cepatnya perkembangan dunia, salah satu upayanya dengan mengintensifkan interaksi antara perguruan tinggi dengan industri melalui penyerapan mahasiswa magang. Mengingat industri merupakan salah satu mitra perguruan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul.

Prof. Nizam menilai durasi magang untuk mahasiswa hingga tiga semester akan menguntungkan mahasiswa, dengan durasi lebih lama, mahasiswa dapat memperoleh tingkat pemahaman akan pekerjaan dan kompetensi lebih baik di perusahaan. Lebih lanjut, materi yang diajarkan di kampus mampu selaras dengan kebutuhan industri sehingga ilmu yang diajarkan dapat dipraktikkan tepat guna saat magang.

Kemudian Prof.Nizam menambahkan “Jadi kalau ada ungkapan lebih cepat lulus lebih baik, tidak selamanya tepat. Lebih penting untuk lulus dengan matang berbekal kompetensi hasil dari studinya tidak terbatas dari rumpun ilmu yang dipelajari saja, bahkan multidisiplin ilmu.”

Kegiatan Webinar Sosialisasi Magang Industri dalam implementasi kebijakan Kampus Merdeka bertema “Co-Operative Education, Lulus Kuliah Berbekal Pengalaman Kerja Profesional” ini, diikuti juga oleh berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.*

The post Kemendikbud Sosialisasikan Program Magang Industri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bupati Sumedang: “Good Village Governance” Hindari Penyimpangan Dana Desa

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan ringkasan disertasinya di hadapan tim promotor, tim oponen, dan representasi guru besar dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Akuntansi yang digelar di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (28/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 28/2/2020] Hadirnya dana desa sebagai amanat Undang-undang Desa bertujuan memajukan perekonomian masyarakat desa hingga mengatasi kesenjangan pembangunan. Sayangnya, banyak terjadi penyimpangan alokasi dana desa di sejumlah wilayah di Indonesia.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, indikasi penyimpangan dana desa terjadi ketika sudah berada di kas desa. Banyak pemerintahan desa memiliki kinerja yang kurang baik.

“Penyimpangan dana desa terjadi hampir sebagian besar pemerintahan desa di Indonesia,” kata Dony.

Hal tersebut diungkapkan Dony saat menyampaikan ringkasan disertasinya berjudul “Pengaruh Implementasi Good Village Governance, Kompetensi Aparat Desa dan Implementasi Sistem Pengendalian Internal terhadap Penyimpangan Dana Desa dan Implikasinya terhadap Kinerja Pemerintahan Desa”.

Disertasi tersebut dipertahankan di hadapan tim promotor, tim oponen, dan representasi guru besar dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Akuntansi yang digelar di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (28/2).

Berdasarkan temuan Inspektorat pada sejumlah desa di Kabupaten Sumedang tahun 2018, Dony memaparkan bahwa penyimpangan dana desa tersebut di antaranya berupa kelebihan bayar/kekurangan volume pekerjaan fisik dan nonfisik, mark up harga dan pekerjaan tidak dilaksanakan, hingga tidak dilakukan pembayaran atas PPN dan PPh.

“Tahun 2017, hasil penilaian SAKIP Kabupaten Sumedang berada pada posisi terendah di Jawa Barat. Ini mencerminkan ada pemborosan sekitar 30%,” kata Doni.

Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Dony menyebut kurangnya sumber daya yang kompeten hingga lemahnya sistem pengendalian internal di tingkat organisasi menjadi penyebab menyimpangnya alokasi dana desa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Doni menawarkan konsep good village governance untuk memperkuat kinerja pemerintahan desa. Konsep ini berupa proses pengelolaan pemerintahan yang dikelola secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

“Implementasi Good Village Governance berpengaruh negatif terhadap penyimpangan dana desa,” ujarnya.

Penyiapan kompetensi aparatur desa sangat dibutuhkan. Penguasaan teknologi informasi serta pemahaman mengenai pengelolaan dana desa wajib dimiliki oleh aparatur desa. Dalam diserrtasinya Doni menjelaskan, penguatan kompetensi ini berpengaruh negatif terhadap tingkat penyimpangan dana desa.

Selain itu, Doni mendorong sistem pengendalian internal harus memainkan peran dalam mengawasi kinerja pemerintahan. Hasil disertasi ini kemudian diterapkan Doni saat menjabat sebagai Bupati. Hasilnya, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Sumedang masuk pada posisi 7 besar di Jawa Barat pada 2019.

“Implementasi SPI berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap kinerja pemerintahan desa,” kata Dony.

Adapun tim promotor dalam sidang Doktor Dony Ahmad Munir antara lain, Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CSFA., CPA., dan Dr. Musa Yosep, M.Ak. Sementara tim oponen ahli terdiri dari Dr. Srihadi Winarningsih, M.S., Ak., CA., Citra Sukmadilaga, MBA, PhD, CA., dan Poempida Hidayatulloh, N.Eng., PhD, DIC., serta representasi guru besar oleh Prof. Dr. HM. Wahyudin Zarkasyi, M.S., Ak., CA.

Dalam sidang promosi tersebut, Dony dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Predikat ini diberikan atas publikasi internasional yang diraih Dony pada jurnal Q2.*

The post Bupati Sumedang: “Good Village Governance” Hindari Penyimpangan Dana Desa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. R. H. Husen Djajasukanta, M.Sc., PhD., Berpulang

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Prof. R. H. Husen Djajasukanta, M.Sc., PhD. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 1/3/2020] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Guru Besar Emeritus dari Fakultas Pertanian, Prof. R. H. Husen Djajasukanta, M.Sc., PhD, meninggal dunia dalam usia 87 tahun di Rumah Sakit Salamun, Bandung, pada Minggu (1/3) sekira pukul 04.30 WIB.

Prof. Husen lahir di Bandung, 26 Februari 1933. Pendidikan terakhir almarhum adalah Doktor dari Michigan State University, Amerika Serikat pada 1979.

Selama pengabdiannya di Faperta Unpad, almarhum pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian Unpad periode 1970 – 1972.

Selain itu, almarhum juga berjasa dalam pengembangan Program Pascasarjana yang dikelola di Faperta. Pada akhirnya menjadi embrio bagi pengembangan Program Pascasarjana di Unpad. Tercatat, Prof. Husen menjabat sebagai ketua Sub Panitia Program Pascasarjana pada 1979.

Kemudian, pada 1983, program Pascasarjana Unpad secara fundamental berubah menjadi Fakultas Pascasarjana Unpad. Pengelolaannya tidak lagi dilakukan oleh Faperta. Prof. Husen sendiri menjabat sebagai dekan pertama Fakultas Pascasarjana Unpad  yang kemudian berubah menjadi Direktur Program Pascasarjana Unpad.

Almarhum mendapat penghormatan terakhir lewat upacara pelepasan yang digelar di Masjid Al-Jihad kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Minggu (1/3). Usai pelepasan, almarhum langsung dibawa untuk dikebumikan di komplek pemakaman di Cihideung, Bandung.*

 

 

The post Prof. R. H. Husen Djajasukanta, M.Sc., PhD., Berpulang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa FPIK Unpad Raih Juara di Untirta

$
0
0

Rilis

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran meraih juara di acara Tirtayasa National Paper Competition (2020) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, 7 -10 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 2/3/2020] Tiga mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Zaki Ali Fahrezi, Saeful Anwar, dan Bram Nthanael meraih dua juara di acara Tirtayasa National Paper Competition (2020) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, 7 -10 Februari lalu.

Tirtayasa National Paper Competition merupakan gelaran kompetisi Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat nasional berbasis inovasi teknologi. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun ini, kegiatan mengangkat tema “Pengembangan Riset & Teknologi Untuk Memantapkan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia”.

Kegiatan ini diikuti oleh 49 tim dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia. Dari 49 tim tersebut, dan terpilih 10 tim untuk melanjutkan presentasi pada tanggal 7-10 Februari 2020.

Delegasi Unpad sendiri membawakan judul “Ocean Cleaner dengan Mikrocontroller IOT (Internet Of Things) sebagai solusi Pembersih Lingkungan Laut” dengan dosen pembimbing Subiyanto, P.hD.

Saeful menjelaskan, Ocean Cleaner merupakan alat yang dirancang untuk mengatasi permasalahan sampah laut/marine debris di perairan laut Indonesia maupun dunia. Saat ini, sampah laut merupakan isu global yang masih kompleks ditangani.

“Ocean Cleaner memanfaatkan tenaga angin dan berbasis microcontroller IOT sebagai alat monitoringnya, sehingga kita tidak perlu ke lokasi untuk membersihkannya, cukup dengan memonitoring via website atau telepon seluler,” kata Saeful.

Pada kompetisi tersebut, tim Unpad berhasil meraih juara 1 dan juara umum.(am)*

 

The post Mahasiswa FPIK Unpad Raih Juara di Untirta appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto “Bulan Nyapedah” i-Go Unpad

$
0
0

Foto oleh Arif Maulana dan Dadan Triawan

[unpad.ac.id, 2/3/2020] Komunitas sepeda “Ikatan Goweser Unpad” (i-Go Unpad) akan menggelar program bulan bersepeda di kampus Unpad pada Maret 2020 mendatang. Program bertajuk “Bulan Nyapedah” ini berlangsung mulai 2 – 31 Maret mendatang.

Ketua i-Go Unpad Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, “Bulan Nyapedah” merupakan inisiasi i-Go Unpad untuk mendorong kebiasaan dan budaya bersepeda di kampus Unpad. Program ini ditujukan bagi dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta warga Unpad seluruhnya. Setiap harinya, peserta akan mengelilingi rute jalan di kampus Unpad di Jatinangor dengan jarak tempuh sekira 5,7 kilometer.

Hari pertama pelaksanaan “Bulan Nyapedah” di Unpad, Senin (2/3) dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD..*

 

The post Galeri Foto “Bulan Nyapedah” i-Go Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Peneliti Unpad Ciptakan Alat Ukur Kemampuan Dokter Gigi dalam Melakukan Dental Hipnosis

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Tiga peneliti Universitas Padjadjaran Dr. Gilang Yubiliana, drg., M.Kes., (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr. Ahmad Gimmy Prathama S., M.Si., Psikolog, (Fakultas Psikologi), dan Aulia Iskandarsyah, M.Psi., PhD., (Fakultas Psikologi) berhasil menciptakan alat ukur kemampuan melakukan proses dental hipnosis bagi dokter gigi.*

[unpad.ac.id, 2/3/2020] Peneliti Universitas Padjadjaran berhasil menciptakan alat ukur kemampuan melakukan proses dental hipnosis bagi dokter gigi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur indikator kompetensi dan performa dokter gigi dalam melaksanakan dental hipnosis sesuai standar.

Tim peneliti yang mengembangkan alat ukur tersebut antara lain: Dr. Gilang Yubiliana, drg., M.Kes., (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr. Ahmad Gimmy Prathama S., M.Si., Psikolog, (Fakultas Psikologi), dan Aulia Iskandarsyah, M.Psi., PhD., (Fakultas Psikologi).

Dr. Gilang menjelaskan, pengembangan alat ukur ini merupakan tindak lanjut dari penelitian disertasinya terkait dental hipnosis-komunika hiperdontik sejak 2015. Dalam penelitian itu, Dr. Gilang menemukan bahwa metode dental hipnosis efektif menurunkan kadar hormon kortisol saliva sebagai biomarker ansietas dental (kecemasan pasien sebelum atau saat perawatan gigi dan mulut).

Dari penelitian awal itu, Dr. Gilang menghasilkan dua tahapan. Tahap pertama menyusun modul skrip “Komunika Hiperdontik” yang berisi “kalimat mantra” tersistem untuk proses dental hipnosis. Penyusunan ini dibantu dosen program studi Sastra Indonesia Unpad, Dr. Nani Darmayanti, M.Hum.

Tahap kedua yaitu implementasi alat intervensi Dental Hypnosis-Komunika Hipnodontik. Proses intervensi ini telah menjalani serangkaian kajian ilmiah. Pada akhirnya, dental hipnosis yang dikembangkannya sudah menjadi formula yang bisa diterapkan oleh dokter gigi.

“Kalau ada dokter gigi yang bilang bisa melakukan proses dental hipnosis, parameternya apa? Kompetensinya harus diukur. Untuk itu, dihasilkanlah alat ukur ini,” ujar Dr. Gilang saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Senin (2/3).

Ada tiga kategori penilaian dari alat ukur ini. Kategori kurang dengan skala 0-10 berarti kemampuan dental hipnosis dokter gigi masih belum memenuhi standar minimal dan terdapat kekurangan mayor di beberapa aspek.

Kategori sedang dengan skala 11 – 25 berarti kemampuan dokter sudah memenuhi standar minimal dengan kekurangan minor di beberapa aspek. Sementara kategori baik dengan skala 26 – 40 berarti kemampuan dokter gigi sudah dikatakan memenuhi standar.

“Alat ukurnya berupa kuesioner yang diisi oleh pengamat ahli. Dinilainya ketika dokter sedang melaksanakan dental hipnosis,” kata Dr. Gilang.

Dr. Gilang mengungkapkan, alat ukur ini menjadi pertama di Indonesia untuk mengukur kemampuan dokter gigi melakukan dental hipnosis. Alat ukur ini juga telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Secara sederhana, dental hipnosis merupakan upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien (ansietas dental) saat akan menjalani tindakan medis. Upaya ini merupakan keterampilan dokter dalam memberikan relaksasi kepada pasien.

Menurut Dr. Gilang, dokter gigi dapat melakukan dental hipnosis jika sudah mempraktikkan komunikasi terapeutik pada pasien. Untuk itu, dokter gigi harus memiliki kemampuan komunikasi efektif untuk bisa mempraktikkan dental hipnosis.

“Dari dokter menyapa pasien, menyebutkan nama depan dan belakang, itu sudah bagian dari komunikasi terapeutik. Hipnosis mainnya sudah di relaksasi,” kata Dr. Gilang.*

 

The post Peneliti Unpad Ciptakan Alat Ukur Kemampuan Dokter Gigi dalam Melakukan Dental Hipnosis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Antisipasi Penyebaran Virus Korona, Ini Imbauan Rektor bagi Warga Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

 

[unpad.ac.id, 3/3/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengimbau seluruh warga Unpad untuk siaga terhadap penyebaran wabah virus Korona atau Coronavirus Disease (Covid 19). Saat ini, dilaporkan sedikitnya 2 warga dalam negeri dinyatakan positif terpapar virus Korona.

(baca juga:Ancaman Virus Corona: Tetap Tenang dan Jaga Kesehatan

Melalui Surat Edaran Nomor 529/UN6.RKT/TU/202o tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Coronavirus Disease (Covid 19) di Lingkungan Universitas Padjadjaran, ada empat imbauan yang disampaikan Rektor. Imbauan pertama adalah menangguhkan semua perjalanan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan ke luar negeri. Penangguhan dilakukan untuk keperluan yang sekiranya dapat ditunda.

“Penangguhan dilakukan terutama ke dan dari negara-negara yang terdampak Covid-19,” tulis Rektor.

Imbauan kedua, yaitu, bagi yang baru datang dari negara yang terdampak Korona, termasuk tamu dan mahasiswa asing, diimbau untuk membatasi interaksi dengan orang lain selama 14 hari pasca-kedatangan ke Indonesia. Jika dalam 14 hari terindikasi mengalami gejala Korona, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak pernapasan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan diri ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, serta melapor ke Direktorat Sumber Daya Manusia Unpad.

Imbauan ketiga, Rektor mendorong sivitas akademika, tenaga kependidikan, hingga tamu dan mahasiswa asing mengaplikasikan Gerakan Masyarakat Sehat, antara lain mengonsumsi makanan sehat, mencuci tangan menggunakan sabun dan/atau pembersih tangan berbasis alkohol. Selain itu, warga Unpad diminta untuk mengenakan masker selama berada di pusat keramaian, dalam kampus, serta angkutan kampus.

Terakhir, warga Unpad diminta meningkatkan literasi pengetahuan terkait bahaya virus Korona. Menjaga kebersihan lingkungan kerja merupakan salah satu bagian dari aktivitas kesiapsiagaan menghadapi virus Korona.*

The post Antisipasi Penyebaran Virus Korona, Ini Imbauan Rektor bagi Warga Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dosen FH Unpad Sampaikan Pemikiran Terkait Kekayaan Intelektual dalam Konferensi IPIRA

$
0
0

Rilis: FH Unpad

Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran  berkesempatan menyampaikan sejumlah pemikirannya dalam Konferensi Internasional “Second Intelectual Property & Innovation Researchers of Asia (IPIRA) di kampus Universitas Indonesia, Depok, 27 – 28 Februari lalu.*

[unpad.ac.id, 3/3/2020] Sejumlah dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran berkesempatan menyampaikan sejumlah pemikirannya dalam Konferensi Internasional “Second Intelectual Property & Innovation Researchers of Asia (IPIRA) di kampus Universitas Indonesia, Depok, 27 – 28 Februari lalu.

IPIRA merupakan forum untuk mendiseminasikan hasil penelitian di bidang kekayaan intelektual dan inovasi. Acara ini dihadiri oleh pengajar dan peneliti bidang kekayaan intelektual dari 24 negara.

FH Unpad mengirimkan sejumlah dosen yang terdiri dari Miranda Risang Ayu, LL.M., Ph.D., Dr. Enni Soerjati, M.H., Dr. Laina Rafianti, M.H., Aam Suryamah, M.H., dan Helitha Novianty Mochtar, M.H., serta mahasiswa yang terdiri dari  Naila Amatullah, Eureka Inola Kadly, Denindah Olifia, Farhan Helmi Setiawan, dan Jeremias Palito.

Dalam konferensi tersebut, dosen FH Unpad memaparkan hasil penelitiannya tentang kekayaan intelektual komunal. Miranda menyampaikan makalah berjudul “The Concept of Communal Intellectual Property Rights in Indonesia”, “Intellectual Property and Digital Economy Aspects After the UNESCO Intangible Cultural Heritage Convention: Case Study of Angklung Inscription from Indonesia” disampaikan oleh Dr. Laina, dan “Intellectual Property Protection for Preventing Human Trafficking: The Case of Sumbanese Women and their Woven Clothes” oleh Helitha.

Sementara itu Enni menyampaikan makalah tentang The Comparison of Patent on Internet of Things and Artificial Intelligence Regulation between Indonesia and Other Asian Countries sebagai wujud perhatian sivitas akademika Unpad seiring perkembangan revolusi industri 4.0.

Seusai konferensi, kegiatan dilanjutkan dengan Workshop untuk para pengajar dan peneliti yang dilaksanakan pada 29 Februari. Dalam kesempatan ini, Miranda menjadi salah satu pembicara untuk sesi panel dengan topik metodologi penelitian di bidang kekayaan intelektual berjudul “Research Methodology: What and How to Choose?

Hasil penelitian yang disampaikan dalam konferensi internasional ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah.

Kepala Departemen Hukum Teknologi Informasi Komunikasi dan Kekayaan Intelektual-Fakultas Hukum Unpad Dr. Danrivanto Budhijanto, S.H., LL.M in IT Law, FCBArb., mengatakan, keikutsertakan dosen dan mahasiswa dalam konferensi internasional ini merupakan wujud penguatan ekosistem akademik di FH Unpad.

“Ekosistem akademik di Unpad, khususnya Fakultas Hukum memiliki kontinuitas dalam fasilitasi dan akselerasi sumbet daya manusia baik dosen maupun mahasiswanya,” kata Danrivanto.*

Kami menyakini  penguatan peran “game changer” Unpad dalam merespon Revolusi Industri 4,0 salah satunya melalui  Ekonomi Kreatif.”

The post Dosen FH Unpad Sampaikan Pemikiran Terkait Kekayaan Intelektual dalam Konferensi IPIRA appeared first on Universitas Padjadjaran.

KKN Tematik Kewirausahaan Unpad, Wujud Kebijakan Kampus Merdeka

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir secara simbolis memakaikan jas almamater kepada peserta KKN Tematik Kewirausahaan dalam acara pelepasan KKN yang digelar di Lapangan Parkir Kawasan Sains dan Teknologi Unpad, Jatinangor, Jumat (12/7/2019). (Foto: Tedi Yusup)*

[unpad.ac.id, 3/3/2020] Kebijakan “Kampus Merdeka” di perguruan tinggi baru dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI beberapa bulan yang lalu. Namun ternyata, Universitas Padjadjaran telah melakukan kegiatan pembelajaran yang memiliki bentuk yang sama dengan kebijakan tersebut lama sebelum kementerian mengeluarkan kebijakan tersebut. Salah satunya melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan Unpad.

Program “Kampus Merdeka” merupakan inisiatif dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim untuk mendorong kampus semakin fleksibel dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Satu di antara empat kebijakan dari program tersebut adalah kebijakan hak belajar selama tiga semester di luar program studi.

Kebijakan tersebut bermaksud memberikan keleluasaan mahasiswa untuk menjalani proses pembelajaran di luar program studinya. Karena itu, perguruan tinggi diminta untuk menyiapkan sejumlah pendukungnya.

Unpad mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut. Bahkan, kebijakan ini pada hakikatnya sudah dijalankan oleh Unpad sejak pertengahan tahun 2019.

Program KKN Tematik Kewirausahaan (KKN KWU) Unpad dipandang sebagai perwujudan dari gagasan Menteri tersebut. Selain mendapatkan kompetensi di bangku perkuliahan, mahasiswa diberikan kemampuan di bidang kewirausahaan dalam KKN tersebut. Ini mendorong terciptanya kreativitas dan kemampuan kewirausahaan di setiap mahasiswa.

Program KKN KWU ini mengintegrasikan proses pembelajaran transformatif. Proses ini mengedepankan kolaborasi Pentahelix bersama mitra strategis, antara lain pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Penempatan lokasi KKN dilakukan melalui kerja sama dengan Pemkab Sumedang dan Pemkab Bandung.

Selain mahasiswa, program KKN KWU juga mengikutsertakan dosen untuk mengaplikasikan berbagai riset yang sudah dihasilkan. Riset ini diharapkan dapat menghidupkan beragam potensi usaha yang ada di setiap desa lokasi KKN, sehingga tujuan akhirnya program KKN KWU ini bisa memiliki manfaat bagi masyarakat.

Istimewa

Pelaksanaan KKN KWU terbilang istimewa khususnya bagi Unpad. Selain karena Unpad menjadi pionir di Indonesia untuk hal ini, program ini saat diinisiasi pertama kali mendapat dukungan USAID dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI kala itu. Pada pelaksanaannya, program ini menggunakan modul kewirausahaan yang sudah teruji dari USAID, meliputi pemetaan potensi desa, pemberian pembelajaran terkait model bisnis dan keuangan, hingga monitoring dan evaluasi.

Ada beberapa capaian yang bisa diraih sekaligus dari KKN ini. Utamanya adalah bagaimana aspek kewirausahaan sosial bisa diimplementasikan di masyarakat. Mahasiswa juga akan mendapatkan penguatan kepribadian Pancasila, kreativitas dan kemampuan solutif, meningkatkan empati, penguatan semangat kolaborasi, hingga membangun kemandirian.

Karena berbasis kewirausahaan, KKN KWU berfokus pada pengembangan usaha desa dengan pendekatan inklusif dan modern. Mahasiswa dan dosen bersama-sama mengembangkan model kewirausahaan efektif untuk memasarkan setiap potensi yang ada di desa.

Luaran dari KKN KWU ini adalah menghasilkan satu laman (website) untuk satu desa. Laman ini, dapat memunculkan berbagai produk unggulan dari desa lokasi KKN. Produk yang sudah unggul bisa dimasukkan ke sejumlah lokapasar (Marketplace) di Indonesia. Selain itu, diharapkan akan terbentuk forum-forum kewirausahaan di tingkat desa dan kecamatan.

Setelah dua kali pelaksanaan KKN KWU Unpad, terdapat begitu banyak pencapaian yang

diperoleh, antara lain; terdapat  72 usaha basis desa dari 53 desa di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Usaha ini bisa dikembangkan menjadi lebih profesional dan maju.

Selain itu juga telah dikembangkan 53 laman dan lokapasar hasil kerja sama antara Unpad dan Kamar Dagang Industri Jawa Barat, 10 Forum Wirausaha Desa dan Kecamatan hingga 108 publikasi ilmiah dari hasil rekam proses inovasi sosial perbaikan usaha desa.(ds)*

The post KKN Tematik Kewirausahaan Unpad, Wujud Kebijakan Kampus Merdeka appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Unang Supratman Terima HKI Lifetime Achievement Award 2020

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Guru Besar akultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Unang Supratman, M.Si., PhD, menerima penghargaan Himpunan Kimia Indonesia Capaian Sepanjang Waktu (HKI Lifetime Achievement Award) 2020 dalam bidang Kimia Organik dari Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Divisi Kimia Organik di kampus ITB, Senin (2/3) lalu.

[unpad.ac.id, 3/3/2020] Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Unang Supratman, M.Si., PhD, menerima penghargaan Himpunan Kimia Indonesia Capaian Sepanjang Waktu (HKI Lifetime Achievement Award) 2020 dalam bidang Kimia Organik dari Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Divisi Kimia Organik. Penghargaan didasarkan atas jasa Prof. Unang dalam memajukan kimia organik di Indonesia.

Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Divisi Kimia Organik HKI yang juga Guru Besar Kimia Organik FMIPA ITB Prof. Yana Maolana Syah dalam acara yang digelar di Gedung CRCS kampus Institut Teknologi Bandung, Senin (2/3) kemarin. Acara dihadiri langsung Peraih Nobel Kimia tahun 2016, Prof. Bernard L. Feringa.

Penilaian penghargaan ini didasarkan atas sejumlah capaian terhadap tiga kriteria, yaitu performa riset, pengembangan pendidikan, serta rekognisi internasional. Prof. Unang dinilai sebagai kimiawan terbaik dengan beragam capaian dari tiga kriteria tersebut.

“Berdasarkan penilaian, saya dikatakan sebagai kimiawan organik terbaik yang menghasilkan produk riset dan publikasi di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Unang saat ditemui Kantor Komunikasi Publik Unpad di ruang kerjanya, Selasa (3/3).

Pada bidang pendidikan, Prof. Unang dinilai berhasil memajukan pendidikan kimia organik, baik dari jenjang Sarjana hingga Pascasarjana. Dalam aktivitas penelitiannya, ia membentuk grup riset kimia organik.

“Di Unpad, grup riset kita termasuk yang kuat,” tambah Prof. Unang.

Selanjutnya pada bidang internasionalisasi, Kepala Lab Sentral Unpad ini juga banyak menjalin kerja sama riset dengan peneliti dari berbagai negara. Hal ini pula yang menjadikan Prof. Unang banyak diundang sebagai pembicara pada forum ilmiah internasional.

Prof. Unang sendiri sudah lama meneliti di bidang kimia organik. Menurutnya, senyawa kimia organik memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan, pertanian, hingga makanan. Senyawa ini banyak memberikan efek farmakologi maupun toksik.

Bahkan, senyawa ini juga digunakan untuk menanggulangi penyakit kanker hingga HIV. Karena itu, Prof. Unang berpendapat, tidak menutup kemungkinan senyawa organik ini bisa digunakan untuk menanggulangi wabah virus Korona.

Karena itu, melalui penghargaan ini, Prof. Unang dipicu untuk belajar dan meneliti lebih luas terkait senyawa organik lainnya. Ia menilai, keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki banyak potensi senyawa organik yang bisa diteliti dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Peluang Kerja Sama

Ada hal prestisius yang diperoleh Prof. Unang dalam acara pemberian penghargaan tersebut. Ia berkesempatan bertatap muka dan berdiskusi langsung dengan Prof. Bernard L. Feringa. Prof. Bernard sendiri merupakan ahli kimia organik dari University of Groningen, Belanda.

Kunjungan Prof. Bernard ke Indonesia sendiri dalam rangka menerima penghargaan profesor kehormatan dari ITB dalam acara puncak peringatan Dies Natalis ke-61 ITB, Senin (2/3).

Dari pertemuan itu, Prof. Bernard menawarkan kerja sama dengan kimiawan Indonesia, terutama pada penentuan stereokimia senyawa organik bahan alam. Hal ini tentunya membuka peluang kerja sama lebih luas.

Prof. Unang juga belajar banyak dari apa yang telah diraih Prof. Bernard. Menurutnya, ahli Indonesia juga memiliki peluang yang sama untuk meraih Nobel asalkan menghasilkan produktivitas keilmuan yang baik.

“Kita jangan berpikir melakukan penelitian untuk mendapat hadiah. Kita bekerja saja, kalau suatu saat hasil penelitian kita bagus, teruji, dan bisa dimanfaatkan, orang akan mengakuinya,” kata Prof. Unang.*

The post Prof. Unang Supratman Terima HKI Lifetime Achievement Award 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5518 articles
Browse latest View live