Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5522 articles
Browse latest View live

Berani Menggapai Mimpi ala Putri Maulida Jasmin

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Putri Maulida Jasmin. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 5/2/2020] Putri Maulida Jasmin terpilih sebagai Wisudawan Terbaik Program Sarjana pada Wisuda Lulusan Gelombang II Tahun Akademik 2019/2020 Universitas Padjadjaran 4-5 Februari 2019. Putri merupakan lulusan Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Unpad dan berhasil menempuh masa studi selama 3 tahun 5 bulan.

Ia menyandang gelar sarjana dengan IPK 3,95 pada 14 Januari 2020 lalu setelah menuntaskan skripsi berjudul “Implementasi Smart Governance oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Aplikasi Qlue.”

Saat mahasiswa, Putri tidak hanya fokus di akademik. Ia tidak lupa memperluas relasi dan wawasan dengan mengikuti berbagai konferensi, kompetisi, hingga magang. Ia pun pernah magang di Deputi IV Kantor Staf Presiden Republik Indonesia yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, selama 2 semester.

Berbagai prestasi pun banyak diraih Putri baik di tingkat lokal hingga mancanegara. Tercatat, Putri terpilih sebagai Juara Harapan I ajang Abang None Jakarta Timur 2019. Sementara di tingkat internasional, Putri pernah mewakili delegasi Indonesia di ajang 2nd Asean-India Youth Summit di India 2019.

Putri pasangan Hendri Tanjung dan Lina Noventi ini juga aktif berorganisasi di kampus sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad dan Foreign Policy Community Of Indonesia (FPCI) Chapter Unpad.

Menurut wanita berdarah Minang ini, pintar secara akademik saja belum cukup. Membangun relasi seluas mungkin sambil mengasah softskill, manner, dan tetap pandai menempatkan diri di berbagai situasi.

Untuk menyeimbangkan antara segala kesibukan agar tidak menghambat kegiatan akademiknya, ia menyatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam mengatur waktu,

“Lelah itu pasti ada, tapi kita harus berani mendobrak batas,” ujarnya.

Wanita kelahiran Jakarta, 3 Juli 1998 mengungkapkan, keberhasilan dalam studi sarjananya telah diusahakan dan direncanakan sejak awal ketika masih berstatus mahasiswa baru. Bahkan ia telah menyiapkan setidaknya lima rancangan skripsi sejak semester keempat.

“Lulus 3,5 tahun sudah jadi tekad dan prinsip sejak awal kuliah, dan sekarang ketika dipilih jadi wisudawan terbaik sebenarnya adalah bonus,” ujarnya.

Kelulusan dan status wisudawan terbaik Putri turut didedikasikan kepada dosen pembimbingnya, (alm.) Drs. Pipin Hanapiah, M.Si  yang telah tutup usia beberapa waktu lalu. Sebelum wafat, Putri menyatakan bahwa ia tengah berencana menyusun publikasi jurnal internasional bersama almarhum.

Putri pun berencana untuk meneruskan studi di bidang Komunikasi Politik di luar negeri melalui beasiswa LPDP. Selanjutnya ia bercita-cita kembali mengabdi untuk negeri di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.

Kepada para mahasiswa, ia pun berpesan bahwa menerima diri sendiri dengan segala kekurangan adalah hal yang membanggakan. Selain itu, beranilah untuk mulai melangkah menggapai semua yang diinginkan, selalu berdoa dan bersyukur atas semua pencapaian, dan tidak lupa memohon doa restu kepada orangtua.(am)*

 

 

 

 

The post Berani Menggapai Mimpi ala Putri Maulida Jasmin appeared first on Universitas Padjadjaran.


Prof. Dr. Ir. Zahidah, M.S., “Pencemaran Citarum Turunkan Kualitas Ikan di KJA Waduk Cirata”

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. ir. Zahidah, M.S., membacakan orasi ilmiah berjudul “Citarum Bersih, Cirata Sehat” berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar pada bidang Ilmu Produktivitas Pertanian di FPIK Unpad yang digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 6/2/2020] Sungai Citarum adalah nadi kehidupan masyarakat Jawa Barat. Di sepanjang daerah alirannya padat oleh aktivitas manusia dan industri. Hal ini mendorong potensi pencemaran di wilayah sungai Citarum sangat memprihatinkan.

Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. ir. Zahidah, M.S., menjelaskan, pencermaran masif yang terjadi di kawasan DAS Hulu Citarum menyebabkan kerusakan parah. Ini menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir saat musim hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung.

“Sementara pada musim kemarau debit air mencapai 2,7 m3.s-1, sehingga menyebabkan kekeringan, gagal panen, dan PLTA Saguling kekurangan pasokan air. Tentu saja fluktuasi debit air yang besar ini mengganggu pula aktivitas budidaya KJA pada ketiga waduk serial Citarum,” ujar Prof. Zahidah saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Citarum Bersih, Cirata Sehat”, Kamis (6/2).

Orasi ilmiah itu dibacakan berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar Prof. Zahidah pada bidang Ilmu Produktivitas Pertanian di FPIK Unpad. Upacara digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Rusaknya sungai Citarum juga berpengaruh pada aktivitas Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata. Prof. Zahidah menjelaskan, di satu sisi jumlah aktivitas KJA di Cirata semakin lama semakin banyak dan melampaui daya dukung dari waduk tersebut. Kondisi tersebut menimbulkan banyak masalah, di antaranya yang paling menonjol adalah penurunanan kualitas air.

“Penurunanan kualitas air berdampak pada timbulnya banyak masalah lain yang berpotensi menjadi Musibah untuk banyak pihak,” ujarnya.

Melalui program “Citarum Harum” yang digagas Pemerintah, evaluasi pengelolaan KJA di Waduk Cirata menjadi salah satu programnya. Prof. Zahidah mengatakan, ada beberapa upaya yang harus diperhatikan agar budidaya ikan di KJA Cirata dapat optimal.

“Perlu dilakukan reevaluasi kualitas air air Waduk Cirata secara keseluruhan,” jelas Prof. Zahidah.

Pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan harus tepat mengingat semakin menurunnya kualitas air. Selain itu, kata Prof. Zahidah, pemanfaatan teknologi untuk mengantisipasi penurunan kualitas air.

Ada sejumlah teknologi yang dapat diadopsi. Teknologi tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika FPIK Unpad.

“Teknologi pertama yang dapat diadopsi untuk meminimalkan sisa pakan yang dapat mengendap di dasar perairan adalah dengan mengaplikasikan jaring penangkap limbah yang dipasang pada bagian bawah KJA. Teknologi kedua yang dapat diadopsi ditujukan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut adalah dengan pemberian aerasi pada saat-saat kritis,” pungkasnya.*

The post Prof. Dr. Ir. Zahidah, M.S., “Pencemaran Citarum Turunkan Kualitas Ikan di KJA Waduk Cirata” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Muhammad Fadhil Nurdin, M.A., PhD., “Ahli Sosiologi Memiliki Tugas dalam Pembangunan”

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengukuhkan Prof. Muhammad Fadhil Nurdin, M.A., PhD., sebagai Guru besar bidang lmu Sosiologi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dalam acara yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 6/2/2020] Kemiskinan merupakan masalah bangsa yang perlu dilakukan penanganan intensif. Masalah utama penanganan kemiskinan adalah masih cukup besarnya penduduk miskin, sedangkan capaian penanganannya relatif kecil jumlahnya.

“Saat ini kemiskinan perlu ditangani dengan melibatkan berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena setiap tahun permasalahan kemiskinan semakin kompleks dan memiliki keterkaitan antara satu bidang kehidupan dengan bidang yang lain,” ujar guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Prof. Muhammad Fadhil Nurdin, M.A., PhD.

Prof. Fadhil menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Sosiologi Pembangunan untuk Mengatasi Kemiskinan di Indonesia” berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiologi Pembangunan yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2).

Prof. Fadhil mengatakan, ilmu sosiologi pembangunan berguna untuk mengeksplorasi pemikiran dan merekonstruksi teori, pendekatan dan intervensi – fokus pada pengembangan “sosiologi terapan baru” untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.

Seiring berkembangnya teknologi dan kondisi sosial, sosiologi mengalami transformasi. Dalam hal ini, akademisi juga berperan penting dalam melakukan riset terkait sosiologi pembangunan.

Lebih lanjut Prof. Fadhil mengungkapkan, ahli sosiologi saat ini memiliki tugas dalam pembangunan. Tugasnya adalah menyelesaikan masalah sosial melalui proyek riset yang terintegrasi dan tepat sasaran.

“Penguatan sosiologi pembangunan yang bereputasi akademik merupakan capaian yang perlu terus diupayakan, untuk mewujudkan spesialisasi dan produktivitas akademik, dijadikan standar dan ukuran keberhasilan keilmuan sosiologi, khususnya sosiologi pembangunan,” jelasnya.*

The post Prof. Muhammad Fadhil Nurdin, M.A., PhD., “Ahli Sosiologi Memiliki Tugas dalam Pembangunan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Parikesit, M.Sc., PhD, “Atasi Krisis Keanekaragaman Hayati Butuh Pendekatan Interdisiplin”

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Parikesit, M.Sc., PhD, membacakan orasi ilmiah berjudul “Ilmu Keanekaragaman Hayati Terapan: Solusi Menuju Kesejahteraan Manusia di Tengah Isu Keberlanjutan dan Ketidakpastian Global” dalam Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Biologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati FMIPA Unpad yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 6/2/2020] Indonesia dipandang belum baik memanfaatkan potensi keanekaragaman hayatinya. Padahal, potensi keanekaragaman hayati merupakan modal dasar untuk tercapainya kesejahteraan manusia.

Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Parikesit, M.Sc., PhD, saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Ilmu Keanekaragaman Hayati Terapan: Solusi Menuju Kesejahteraan Manusia di Tengah Isu Keberlanjutan dan Ketidakpastian Global”.

Orasi ilmiah tersebut dibacakan Prof. Parikesit berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Biologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati FMIPA Unpad yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2).

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan hayati penting untuk menerapkan pola pengelolaan yang berkelanjutan. Ini disebabkan, sejumlah masyarakatnya sangat bergantung pada keanekaragaman hayati sebagai sumber kehidupan.

“Tidak kurang dari 40 juta penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan menggantungkan kebutuhan subsisten mereka pada kehati. Sementara kehati di wilayah laut Indonesia menjadi sandaran hidup ± 12 juta penduduk di daerah pesisir,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Prof. Parikesit, Indonesia belum maksimal memanfaatkan keanekaragaman hayatinya untuk kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, eksploitasi sumber daya hutan mendorong deplesi sumber daya hutan yang serius.

“Eksploitasi yang dilakukan tidak serta merta memberikan kesejahteraan kepada masyarakat luas, bahkan yang terjadi di beberapa daerah adalah pemiskinan masyarakat yang menyertai kerusakan lingkungan,” kata Prof. Parikesit.

Sebagai akademisi, Prof. Parikesit mendorong adanya transformasi keilmuan untuk mengatasi krisis keanekaragaman hayati. Pengembangan ilmu keanekaragaman hayati terapan menjadi suatu keharusan.

Prof. Parikesit menjelaskan, ilmu keanekaragaman hayati didorong menjadi terapan didasarkan atas kenyataan bahwa saat ini isu hayati banyak terkait dengan kepunahan, konservasi, konflik manusia, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Permasalahan kehati dan alternatif solusinya dewasa ini tidak cukup hanya menggunakan pendekatan monodisiplin dan multidisiplin, tetapi semakin menuntut pendekatan interdisiplin bahkan transdisiplin,” kata Prof. Parikesit.*

The post Prof. Parikesit, M.Sc., PhD, “Atasi Krisis Keanekaragaman Hayati Butuh Pendekatan Interdisiplin” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Iman Permana Maksum, M.Si., “Big Data untuk Kesehatan Manusia”

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Iman Permana Maksum, M.Si., membacakan orasi ilmiah berjudul “Kajian Big Data Varian Genom Manusia Indonesia Sebagai Upaya Penegakan Diagnosis Tingkat Molekul dan Rasionalisasi Pengobatan Penyakit” berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar bidang Ilmu Biokimia di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 6/2/2020] Seiring perkembangan teknologi di era disrupsi, pemanfaatan Mahadata (big data) saat ini menjadi lumrah dikenal di bidang teknologi informasi. Tidak hanya di bidang itu, pemanfaatan mahadata juga bisa digunakan untuk mendukung kemajuan ilmu kesehatan.

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Iman Permana Maksum, M.Si., mengatakan, perlu ada mahadata terkait genom (Informasi genetik) manusia. Ini bertujuan agar dokter maupun peneliti biomedis memiliki banyak data terkait penyakit dan respons obat terhadap penyakit tersebut.

“Indonesia sendiri perlu untuk menerapkan konsep Big Data tersebut khususnya dalam pengarsipan database genomik yang menjadi sumber informasi kesehatan, forensik dan berkontribusi juga dalam bidang antropologi,” ujar Prof. Iman.

Prof. Iman membacakan orasi ilmiah berjudul “Kajian Big Data Varian Genom Manusia Indonesia Sebagai Upaya Penegakan Diagnosis Tingkat Molekul dan Rasionalisasi Pengobatan Penyakit” berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar bidang Ilmu Biokimia di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (6/2).

Selama ini, kata Prof. Iman, kebanyakan obat yang tersedia saat ini terbatas pada “satu dosis akan cocok untuk semua”. Padahal, respons pengguna (manusia) terhadap obat akan berbeda. Obat tidak bekerja dengan cara yang sama untuk semua orang.

“Pengetahuan yang diperoleh dari proyek genom manusia akan memfasilitasi para peneliti untuk mempelajari bagaimana perbedaan gen bawaan dalam mempengaruhi respons tubuh terhadap obat-obatan. Perbedaan genetik ini akan digunakan untuk memprediksi apakah suatu obat akan efektif untuk orang tertentu dan untuk membantu mencegah reaksi obat yang merugikan,” papar Prof. Iman.

Adanya mahadata ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Proses pengobatan melalui mahadata ini memiliki potensi untuk menyesuaikan terapi dengan respons terbaik dan margin keamanan tertinggi untuk memastikan perawatan pasien yang baik.

“Dengan big data, memungkinkan setiap pasien untuk menerima diagnosis terperinci hingga pada tingkat molekul, penilaian resiko, dan perawatan yang optimal,” tuturnya.

Selain itu, Unpad diharapkan menjadi perguruan tinggi yang memiliki mahadata genom manusia Indonesia. Beragamnya rumpun keilmuan di Unpad dapat menjadi hal positif untuk melakukan penelitian bersama membuat database varian yang terkait dengan penyakit tertentu.

“Kerjasama penelitian antar fakultas atau multidisiplin ilmu diyakini akan meningkatkan kualitas penelitian-penelitian di Universitas Padjadjaran,” kata Prof. Iman.*

The post Prof. Dr. Iman Permana Maksum, M.Si., “Big Data untuk Kesehatan Manusia” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Potensi Lokal Kuatkan Sektor Farmasi Indonesia

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Dua guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Marline Abdassah, M.S., Apt., dan Prof. Dr. Sri Adi Sumiwi, M.S., Apt., dikukuhkan sebagai guru besar oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., dalam upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (7/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 7/2/2020] Perguruan tinggi didorong untuk meningkatkan dan mengaplikasikan penelitian terkait alternatif produksi bahan baku obat dari ketersediaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Ini untuk menekan ketergantungan impor bahan baku mentah obat, sehingga pemenuhan bahan baku mentah obat dalam negeri dapat terpenuhi.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Marline Abdassah, M.S., Apt., mengatakan, produk lokal yang digunakan harus memenuhi persyaratan pharmaceutical grade sehingga dapat digunakan oleh industri farmasi. Hal itu diungkapkan Prof. Marline dalam orasi ilmiah yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (7/2).

Orasi ilmiah berjudul “Eksplorasi dan Pengembangan Eksipien Farmasi Berbasis Kearifan Lokal” disampaikan Prof. Marline dalam rangka Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Farmaseutika dan Teknologi Farmasi pada Fakultas Farmasi Unpad.

Dalam pengembangan bahan baku farmasi, Prof. Marline bersama tim melakukan eksplorasi sejumlah tanaman lokal sebagai sumber alternatif baru eksipien farmasi. Ia menggunakan dua tanaman lokal, yaitu jagung sebagai sumber bahan baku untuk pati serta tanaman rami sebagai sumber bahan baku untuk Micro Crystalline Cellulose (MCC).

“Pati digunakan dalam sediaan farmasi sebagai bahan pengisi (filler) pada sediaan tablet. Selain sebagai bahan pengisi tablet, pati banyak digunakan sebagai bahan pembantu dalam sediaan farmasi antara lain bahan 5 pengikat, dan bahan penghancur,” kata Prof. Marline.

Meski demikian, kebutuhan pati jagung sebagai pengisi sediaan tablet belum dapat dipenuhi dari produksi jagung domestik dan masih diimpor. Dibutuhkan kulitivar jagung unggul yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi serta memenuhi standar industri obat di Indonesia.

Karena itu, Prof. Marline meluaskan penelitiannya dengan adanya Tim Pengembangan Jagung Klaster Pangan Fakultas Pertanian Unpad. Hasilnya, tim mengembangkan varietas hibrida jagung unggul yang berdaya hasil dan kandungan nutrisi yang tinggi.

Selain itu, tanaman rami dapat digunakan sebagai selulosa mikrokristal. Selama ini, MCC sebagai eksipien farmasi selama ini diperoleh dari impor.

“Penggunaan tanaman rami lokal sebagai sumber untuk MCC yang memiliki potensi tinggi serta memenuhi standar industri obat di Indonesia dirasa sangat penting untuk dikembangkan dalam rangka meningkatan mutu dan kuantitas bahan baku khususnya selulosa mikrokristal untuk pemenuhan kebutuhan eksipien farmasi di dalam negeri,” paparnya.

Tanaman Obat Sebagai Antiinflamasi

Di sisi lain, keanekaragaman hayati juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal. Hal ini tentunya menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan untuk menunjang sektor kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof. Dr. Sri Adi Sumiwi, M.S., Apt., menjelaskan, tanaman obat dapat dikembangkan menjadi sumber penemuan obat baru dilakukan dengan mengisolasi senyawa aktif yang menimbulkan aktivitas.

Dalam orasi ilmiah berjudul “Peta Jalan Penelitian Tanaman Obat sebagai Antiinflamasi” yang dibacakan Prof. Sri berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Farmakologi, ada dua jalur peta jalan dalam penelitian tanaman obat. Pertama, pencarian simplisia berdasarkan khasiatnya yang dapat mengatasi berbagai gangguan pada tubuh manusia.

“Penelitian ini biasanya dilatarbelakangi oleh penggunaan tanaman obat secara empiris yang turun temurun sebagai obat tradisional yang termasuk kategori jamu, baik jamu godog yang diminum air rebusannya, jamu yang diseduh, maupun jamu gendong,” kata Prof. Sri.

Sementara peta jalan kedua adalah penelusuran senyawa aktif untuk penemuan obat baru atau ditemukan senyawa obat dengan aktivitas baru. Dengan mempelajari sejarah penemuan obat, akan diketahui bahwa beberapa obat yang digunakan sampai sekarang, berasal dari tanaman.

Prof. Sri memaparkan, sebagai contoh, morfin yang diindikasikan sebagai analgesik kuat merupakan metabolit sekunder yang berasal dari getah buah candu (Papaver somniferum), digitoksin yang diindikasikan sebagai kardiotonik berasal dari daun digitalis (Digitalis lanata) yang mengandung glikosida jantung.

“Hal ini membuka peluang untuk melakukan penelitian dalam 5 rangka pencarian senyawa obat,” kata Prof. Sri.*

 

The post Potensi Lokal Kuatkan Sektor Farmasi Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Bank Tabungan Negara dan PT. Tekad Mandiri Citra

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., bersama Kepala Kantor Wilayah I Bank Tabungan Negara Manahan Hutapea menandatangani Nota Kesepahaman di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (7/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 7/2/2020] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., dengan Kepala Kantor Wilayah I BTN Manahan Hutapea di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (7/2).

Rektor mengatakan, penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan kerja sama lanjutan yang sudah dilakukan Unpad dengan BTN. “Unpad membutuhkan BTN di dalam mendukung tridarma perguruan tinggi,” kata Rektor.

Diharapkan, kerja sama yang terjalin tidak hanya pada aktivitas perbankan ataupun kredit konsumer. Rektor menjelaskan, kerja sama ini diarahkan untuk mencetak sumber daya manusia unggul, baik mahasiswa, dosen, maupun pegawai.

Salah satu kerja sama yang ingin dilakukan adalah pengembangan modul pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik. Unpad menawarkan BTN untuk bekerja sama menyusun modul, seperti modul untuk mengukur kinerja pegawai. Dengan demikian, modul ini menjadi pembenahan untuk aktivitas kelembagaan di Unpad maupun BTN.

“Kami ingin belajar dari BTN, tapi kami juga ada pemikiran lain. Lalu kita buat riset kecil dan jadikan pembelajaran,” kata Rektor.

Sementara itu, Manahan mengapresiasi inisiasi Unpad untuk menyusun modul pembelajaran bersama. Sebagai langkah awal kerja sama tersebut, pihaknya siap untuk menyelenggarakan lokakarya ataupun kegiatan pengembangan yang lain.

Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., serta Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes.

Selain itu, Rektor juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Direktur Utama PT. Tekad Mandiri Citra drh. Gowinda Sibit. Kerja sama yang dilakukan antara Unpad dan PT. Tekad Mandiri Citra akan berfokus pada aktivitas penelitian, khususnya pengembangan hilirisasi produk kesehatan hewan.*

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Bank Tabungan Negara dan PT. Tekad Mandiri Citra appeared first on Universitas Padjadjaran.

Institut STIAMI dan Universitas Muhammadiyah Bandung Jalin Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana
Foto oleh Arif Maulana 

 

[unpad.ac.id, 8/2/2020] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan dua perguruan tinggi nasional, yaitu Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI dan Universitas Muhammadiyah Bandung. Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (7/2).

Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Institut STIAMI dilakukan oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., dengan Rektor Institut STIAMI Dr. Ir. Panji Hendrarso, M.M. Sementara penandatanganan Nota Kesepahaman dengan UM Bandung dilakukan oleh Rektor Unpad dan Rektor UM Bandung Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, kerja sama antara perguruan tinggi penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja. Karena itu, poin kerja sama yang akan dilakukan harus memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja.

“Apa pun operasional kerja samanya, tetap harus meningkatkan kinerja baik Unpad maupun perguruan tinggi mitra,” kata Rektor.

Selain itu, Rektor juga membuka tawaran kerja sama riset. Dengan demikian, aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi dapat berjalan dengan baik melalui kerja sama tersebut.

Sementara itu, Dr. Panji menjelaskan, maksud kerja sama yang dijalin Institut STIAMI dengan Unpad khususnya fasilitasi tenaga pendidik untuk mengajar di Institut STIAMI. “Kami saat ini berencana membuka program S3. Karena itu kami membutuhkan beberapa tenaga dosen (dari Unpad) yang memenuhi kriteria,” kata Dr. Panji.

Ia pun sepakat bahwa kerja sama yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Rektor UM Bandung Prof. Suyatno mengatakan, kerja sama yang akan dibangun dengan Unpad bertujuan untuk pengembangan UM Bandung ke depan. Sebagai perguruan tinggi yang baru beroperasi, UM Bandung membutuhkan banyak mitra pengembangan.

“Kami Muhammadiyah ingin hadir memberikan solusi bagi masyarakat. Supaya tidak menjadi trouble maker, kami datang ke Unpad untuk mendapat masukan,” ujar Prof. Suyatno.*

The post Institut STIAMI dan Universitas Muhammadiyah Bandung Jalin Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Ancaman Virus Corona: Tetap Tenang dan Jaga Kesehatan

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Logo Unpad.*

[unpad.ac.id, 10/2/2020] Wabah virus Corona yang mengguncang dunia akhir-akhir ini dipandang sebagai penyakit yang mematikan. Tercatat, virus yang pertama kali tersiar di Wuhan, Tiongkok, ini telah banyak merenggut korban jiwa.

Dampaknya, sejumlah negara telah memberikan travel warning ke Provinsi Hubei, Tiongkok. Bahkan, setiap hari media mengabarkan bahwa virus ini telah menyebar ke beberapa negara. Indonesia menjadi salah satu negara yang waspada akan virus ini.

Lantas, bagaimana kita menyikapinya?

Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dr. Yovita Hartantri, Sp.PD., KPTI, menjelaskan, kasus virus Corona atau dalam bahasa medis ditulis 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov) umumnya rentan menjangkiti orang-orang yang berada di Tiongkok—atau yang pernah melakukan kontak dengan wilayah Tiongkok.

“Virus corona menyerang sel darah putih T limfosit, menyebar melalui mukosa saluran pernafasan dan saluran pencernaan, menginfeksi sel-sel lain,” ujar Yovita dalam seminar di Institut Teknologi Bandung, beberapa waktu lalu.

Serangan virus Corona cenderung bervariasi, bergantung pada imunitas seseorang. Gejala awal yang umum ditemui adalah demam, batuk, dan pilek. Pada tingkat lanjut menyebabkan sesak nafas, infeksi paru, dan menyerang organ tubuh vital, seperti ginjal dan jantung.

Walau hingga Senin (10/2) jumlah korban meninggal akibat virus Corona di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mencapai 902 jiwa, Yovita menyebut bahwa virus Corona umumnya tidak menyebabkan pandemik seperti kasus SARS pada 2002 silam atau MERS pada 2012 silam. Selama ini, serangan virus Corona cenderung ringan.

Masifnya serangan 2019-nCov pada tahun ini dinilai berbeda. “Kasus yang menyebabkan kematian di Wuhan sejauh ini terjadi pada orang usia lanjut, dan sebelumnya telah menderita penyakit dasar yang kronis seperti diabetes, gangguan jantung, dan gangguan ginjal yang begitu kena (Corona), penyakitnya jadi semakin berat dan meninggal,” paparnya.

Jangan Panik

Bisa dikatakan, sebaran virus Corona ini telah membuat kegaduhan di masyarakat, termasuk di Indonesia. Walau mematikan, jangan lantas membuat kita panik. Siaga diri sesuai dengan tetap mengikuti anjuran pihak medis sangat disarankan.

Yovita menjelaskan, panic attack akibat virus Corona telah menyebabkan ludesnya masker di pasaran, terutama masker jenis N-95 yang dianggap khusus untuk menangkal virus Corona. Padahal, masker jenis N-95 sebenarnya digunakan untuk menangani kasus terduga virus Corona.

“Untuk pencegahan, jagalah selalu kebersihan diri, dan cukup menggunakan surgical mask yang mudah diperoleh secara bebas di apotek,” kata Yovita.

Anggota Tim Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin/FK Unpad ini juga mengungkapkan, jika seseorang mengalami gejalan terserang virus Corona, sebaiknya segera untuk melakukan diagnosis ke rumah sakit terdekat. Diagnosis meliputi pemeriksaan riwayat demam, riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit, hingga pemeriksaan gejala infeksi paru-paru.

“Kemudian, barulah diambil tindakan isolasi di Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK),” jelasnya.

Mengingat belum ada obat untuk menyembuhkan virus ini, Yovita mengatakan, pengobatan dilakukan bersifat suportif sesuai gejalan yang muncul, dengan pemberian antibiotik ditambah oseltamivir hingga steroid.

Sebaran Penyakit Corona

Virus Corona bukanlah hal baru di bidang kedokteran, terutama kedokteran hewan. Ini disebabkan, virus ini mulanya menyerang hewan.

Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad Prof. drh. Roostita L. Balia, M.App.Sc., PhD, menjelaskan, virus Corona bukanlah hal baru di bidang kedokteran hewan. Sekitar 2008-2010 banyak pasien yang meminta vaksin virus corona kepada dokter hewan untuk hewan peliharaannya.

Saat ini terjadi perubahan perilaku manusia dalam memelihara hewan. Dari semula hewan jinak sejenis, kucing, anjing, atau marmut, kini banyak manusia yang memelihara hewan liar seperti iguana ataupun ular. Padahal, hewan liar merupakan reservoir alami virus yang berpotensi menularkannya kepada spesies lain.

Terkait sebaran virus Corona, Prof. Roostita menduga kasus ini merupakan kasus zoonotik, di mana virus ditularkan dari hewan. Penyebaran virus ini memerlukan vektor/perantara. Ia menduga kelelawar ditengarai sebagai salah satu vektor penyebaran virus Corona.

“Kemudian penyebaran virus ini semakin diperparah oleh perilaku manusia mengonsumsi hewan-hewan eksotik/liar, banyak menyajikan hidangan olahan hewan liar seperti kelelawar dan ular, dan ditambah pengolahan yang tidak sempurna bahkan dimakan mentah, sehingga meningkatkan resiko penularan virus berbahaya ke manusia,” jelasnya.

Karena itu, Prof. Roostita berpesan untuk tidak mengonsumsi hewan liar. Bagi masyarakat yang memelihara hewan, diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan hewan tersebut.*

The post Ancaman Virus Corona: Tetap Tenang dan Jaga Kesehatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Deputi Senior Gubernur BI Ajak Sivitas Akademika Unpad Aktif Majukan Perekonomian

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, M.Sc menyampaikan kuliah umum bertajuk “Diseminasi Kebijakan Bank Indonesia dan Asesmen Perekonomian Terkini” di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Kampus Dipati Ukur, Bandung, Jumat (7/2). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 8/2/2020] Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, M.Sc menyampaikan kuliah umum bertajuk “Diseminasi Kebijakan Bank Indonesia dan Asesmen Perekonomian Terkini” di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Kampus Dipati Ukur, Bandung, Jumat (7/2).

Dalam pemaparannya Destry mengatakan,situasi perekonomian saat ini tengah menghadapi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Volatility, dimaknai sebagai gejolak perubahan yang terjadi secara dinamis, cepat, dan tak terprediksi. Uncertainty, artinya ketidakpastian kondisi saat ini dan masa mendatang yang akan dihadapi.

Selanjutnya, Complexity, artinya kompleksitas bisa berasal dari berbagai faktor yang saling berkaitan. Ambiguity, artinya ketidakjelasan informasi dalam menjawab suatu dilema.

“Karena itu, BI berperan menjaga stabilitas perekonomian sebagai lembaga keuangan negara independen, melaksanakan tujuan tunggal memelihara kestabilan nilai rupiah yang didukung tiga pilar utama meliputi stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran,” ujar Destry.

Selain itu, lanjut Destry, BI terus berupaya mengakselerasi edukasi dan sosialisasi terhadap generasi milenial dalam transaksi sistem pembayaran digital, dengan implementasi program QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah diwajibkan per 1 Januari 2020 lalu. Diharapkan generasi milenial semakin memanfaatkan pembayaran digital dengan menggunakan kode QR pembayaran standar nasional tersebut.

Menurut Destry, hingga saat ini sedikitnya terdapat 25 penyelenggara jasa sistem pembayaran digital telah menggunakan QRIS dengan total 1.9 juta merchant telah terdaftar merchant yang terdaftar mencapai 1,9 juta.

“Implementasi QRIS diharapkan membuat transaksi berjalan lebih lancar, menyebar, dan inklusif,” ujarnya.

Destry pun mengajak sivitas akademika Unpad untuk terus berkontribusi memajukan perekonomian dan membangun sumber daya manusia unggul secara optimal.

“SDM unggul adalah SDM yang produktif dan cerdas dalam bekerja. Jawa Barat dari dulu terkenal dengan SDM yang sangat kreatif, inovasi banyak sekali yang berasal dari sini, produktivitas SDM penduduk provinsi Jawa Barat juga tertinggi se-Indonesia, penting agar inovasi dan kreativitas ini terus didorong,” ujarnya.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi tinggi atas kehadiran Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk memberikan inspirasi kepada sivitas akademika Unpad.

“Kami menganut keterbukaan dalam belajar, merdekalah dalam cara berpikir, menentukan sikap dan keputusan, teruslah cari pengetahuan seluas-luasnya tidak hanya dari dalam kampus, tetapi juga dari luar kampus, maka berinteraksilah dengan orang-orang hebat sehingga kita semua memiliki inspirasi, yang memacu kita untuk kelak menjadi orang hebat.” pesan Rektor.(am)*

 

The post Deputi Senior Gubernur BI Ajak Sivitas Akademika Unpad Aktif Majukan Perekonomian appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dukung Kampus Hijau, Alumni FIB Unpad Serahkan Bibit Pohon Usai Sidang Akhir

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Sejumlah dosen dan lulusan Sastra Jerman Unpad yang sudah menyelesaikan sidang skripsi secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada Wakil Dekan FIB Unpad Dr. Mumuh Muhsin Zakaria, M.Hum. (Foto: Yuli Hantoro)*

[unpad.ac.id,10/2/2020] Merayakan kelulusan merupakan hal yang tidak akan dilewatkan ketika selesai menjalani sidang akhir. Namun, ada hal unik yang diinisasi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tatkala menyelesaikan sidang skripsi.

Awal 2020, alumni program studi Sastra Inggris Unpad menyumbangkan sejumlah bibit pohon usai menyelesaikan sidang skripsinya. Inisiasi ini kemudian disetujui pihak prodi, sehingga niat baik ini kemudian menjadi kesepakatan bersama dan anjuran kepada mahasiswa lainnya yang akan menempuh sidang skripsi.

Wakil Dekan FIB Unpad Dr. Mumuh Muhsin Zakaria, M.Hum., mengatakan, aktivitas baik ini kemudian diikuti oleh mahasiswa dari program studi lain, seperti Sastra Jerman hingga prodi Sejarah pun menyusul melakukan aktivitas tersebut.

“Kami sepakat untuk menjadi kegiatan bersama, karena ini program bagus sekali,” ujar Dr. Mumuh saat diwawancarai via telepon, Senin (10/2).

Dr. Mumuh mengatakan, dipilihnya bibit pohon sebagai kenang-kenangan dari alumni bertujuan untuk mendukung implementasi kampus hijau (green campus) di Unpad. Upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi sampah balon ataupun sampah plastik yang kerap dihasilkan ketika perayaan kelulusan.

Bibit pohon ini nantinya akan ditanam di area kampus FIB Unpad. Dr. Mumuh menjelaskan, penanaman ini menjadi bagian dari proses peremajaan pohon yang ada di kawasan FIB Unpad, mengingat sebagian pohon sudah berusia tua dan dikhawatirkan roboh.

“Ini akan dikoordinasikan dengan pihak universitas mengenai jenis tanaman dan tempat menanamnya di mana,” tambahnya.

Dr. Mumuh pun mendorong mahasiswa untuk menciptakan tradisi bagus lainnya. Diharapkan tradisi baik ini memberikan manfaat bagi warga kampus Unpad.*

The post Dukung Kampus Hijau, Alumni FIB Unpad Serahkan Bibit Pohon Usai Sidang Akhir appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Punya Lima Guru Besar Baru

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., menyerahkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen kepada lima guru besar baru di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (12/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 12/2/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., menyerahkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen kepada lima guru besar baru di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (12/2).

Lima guru besar tersebut antara lain Prof. Yudi Azis, M.T., PhD., dan Prof. Poppy Rufaidah, M.B.A., PhD, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Arry Bainus, M.A., dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Prof. Dr. Ratu Safitri, M.S., dan Prof. Dr. Tati Herlina, M.Si., dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Prof. Yudi diangkat sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen Inovasi dan Manajemen Operasi. Sementara Prof. Poppy diangkat sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen Pemasaran. Adapun Prof. Arry diangkat sebagai guru besar bidang Ilmu Studi Keamanan.

Selanjutnya, Prof. Ratu diangkat sebagai guru besar bidang Ilmu Mikrobiologi dan Prof. Tati diangkat sebagai guru besar bidang Ilmu Kimia Organik.

Dalam kesempatan tersebut Rektor mengatakan, Unpad memerlukan kontribusi dan kinerja guru besar baru dalam mewujudkan visi misi universitas. Aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi tetap wajib dijalankan oleh para guru besar.

“Jadi, jangan menganggap bahwa guru besar tidak mau mengajar,” kata Rektor.

Selain diberikan SK, para guru besar baru juga diberikan buku karya anggota Dewan Profesor Unpad oleh Sekretaris Dewan Profesor Unpad Prof. Ir. Tarkus Suganda, M.Sc., PhD.*

The post Unpad Punya Lima Guru Besar Baru appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gelar Registrasi Administratif Program Pascasarjana

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Sebanyak 604 calon mahasiswa baru program Pascasarjana Universitas Padjadjaran melakukan registrasi administratif yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (12/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id,12/2/20] Sebanyak 604 calon mahasiswa baru program Pascasarjana Universitas Padjadjaran melakukan registrasi administratif yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (12/2).

Jumlah 604 orang tersebut terdiri dari 236 orang program Magister, 143 orang program Doktor, 65 orang program Profesi, dan 160 orang program Spesialis.

Adapun pelaksanaan registrasi administratif berlangsung mulai pukul 8.00 hingga pukul 14.30. Pelaksanaan registrasi berjalan sesuai pelaksanaan pada umumnya. Mahasiswa menyiapkan dokumen yang telah disyaratkan untuk kemudian diserahkan dan diverifikasi petugas registrasi.

Dokumen yang disyaratkan di antaranya: kartu peserta SMUP, formulir biodata, formulir kesanggupan membayar biaya kuliah, ijazah, transkrip nilai, akte kelahiran, surat pernyataan kesediaan menaati peraturan di Unpad, surat keterangan sehat, pasfoto, dan dokumen legal bagi mahasiswa asing.

Setelah dilakukan verifikasi data, mahasiswa melakukan foto untuk keperluan cetak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berfungsi sekaligus kartu e-money dari empat bank yang bisa mahasiswa pilih, kemudian mahasiswa diberikan jas almamater. Selain itu, bagi mahasiswa yang mengalami masalah teknis, panitia juga telah menyediakan meja layanan bantuan.

Setelah melaksanakan registrasi, mahasiswa baru diharapkan menunggu informasi lebih lanjut untuk proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) melalui akun portal mahasiswa masing-masing.

Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Aji Sasongko, S.Pd., M.Si. menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan registrasi administratif, Unpad terus berupaya meningkatkan pelayanan, dalam hal ini pelayanan yang semakin sigap.

“Dari 20 meja registrasi yang telah disediakan, pelayanan ditargetkan dapat tuntas dalam waktu maksimal tujuh menit setiap orang,” ujarnya.(am)*

 

The post Unpad Gelar Registrasi Administratif Program Pascasarjana appeared first on Universitas Padjadjaran.

Meninggal Dunia, Prof. Dr. A. Himendra Wargahadibrata, Sang “Playmaker” Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

[unpad.ac.id, 14/2/2020] Rektor Universitas Padjadjaran periode 1998-2007 Prof. Dr. Abdullah Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC, meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Kamis (13/2) pukul 22.10 WIB.

Almarhum Prof. Himendra merupakan Rektor ke-9 Unpad. Di bidang akademik, Prof. Himendra merupakan guru besar bidang anestesi pada Fakultas Kedokteran Unpad.

Prof. Himendra mendapat penghormatan terakhir dari sivitas akademika, tenaga kependidikan, serta kerabat di Masjid Al-Jihad kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/2) pagi.

Prof. Himendra lahir di Purwakarta, 11 Februari 1943. Almarhum menjalani studi di Fakultas Kedokteran Unpad pada tahun 1961.

Ada yang unik dalam sosok Prof. Himendra. Selain tercatat sebagai akademisi hingga menjadi Rektor di Unpad, almarhum tercatat pernah menjadi pesepakbola pada kesebelasan Persib pada 1962. Bahkan, Prof. Himendra pernah menjadi salah satu pemain dari Timnas Junior Indonesia. Ada tiga pertandingan besar yang dihadapi Prof. Himendra saat di Timnas, yaitu Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.

Walau karier sepakbolanya melejit, Prof. Himendra akhirnya memilih untuk melanjutkan studi di FK Unpad. Ia pun gantung sepatu pada 1973 dan memilih mengabdi sebagai dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan akademisi di Unpad.

Meski demikian, Prof. Himendra tetap aktif menyuarakan semangat dan pemikirannya kepada rekan-rekan di Persib Bandung.

Prof. Himendra pun terpilih sebagai Rektor ke-9 Unpad pada 1998. Selama 9 tahun kepemimpinannya sebagai Rektor, telah banyak capaian yang diraih Unpad. Salah satunya adalah mengirim delegasi kesenian Unpad untuk tampil di sejumlah negara di Eropa.

Almarhum pun dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik di mata sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan koleganya.

Saat menyampaikan pidato purnabaktinya yang digelar di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, pada 11 Februari 2013 silam, Prof. Himendra menegaskan bahwa menjadi pemimpin yang baik tidak hanya mengandalkan kemampuan intelektualnya, tetapi juga amanah, beriman, dan berakhlak mulia.

Salah satu harapan beliau dalam pidato purnabaktinya adalah akademisi Unpad tidak menjadi “menara gading” yang terbenam di laboratorium dan mengacuhkan masyarakat sekitar. Amanah sebagai kaum intelektual harus dijunjung tinggi.

Usai penyampaian penghormatan terakhir, almarhum dimakamkan di komplek pemakaman Syekh Datuk Kahfi Gunung Djati Cirebon.

Kini, sang Playmaker Unpad ini telah tiada. Namun, dedikasi, keilmuan, sikap, dan pemikirannya tetap melekat kuat di sanubari warga Unpad. Selamat jalan Prof. Himendra.*

The post Meninggal Dunia, Prof. Dr. A. Himendra Wargahadibrata, Sang “Playmaker” Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Sejumlah Pimpinan di Lingkungan Unpad

$
0
0

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Sejumlah pimpinan baru Universitas Padjadjaran dilantik dan diambil sumpah oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 14/2/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., melantik sejumlah pimpinan baru di lingkungan Unpad yang terdiri dari Wakil Rektor, Direktur, dan Sekretaris Direktorat di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/2).

Dalam sambutannya, Rektor mengharapkan pejabat yang baru diangkat dan dilantik siap bersinergi guna menghadapi tantangan kedepan, terutama dalam menyongsong Unpad menuju 500 besar kampus berkelas dunia.

Pimpinan baru Unpad juga diharapkan sigap merespons perkembangan yang terjadi di luar unpad, mampu mengelola organisasi, senantiasa menciptakan terobosan baik, dan mengakselerasi pencapaian visi dan misi Unpad.

“Evaluasi kinerja dilakukan setiap tahun, dan bagi pejabat yang tidak mampu berkinerja sesuai harapan agar siap untuk diturunkan di tengah jalan,” ujar Rektor.

Pelantikan pimpinan baru di Lingkungan Unpad ditandai dengan pengambilan sumpah dan pengalungan medali oleh Rektor, disertai serah terima jabatan dengan pejabat sebelumnya.

Rektor pun menyampaikan ucapan terimakasih atas dedikasi, kontribusi, dan pengabdian oleh para pejabat sebelumnya.

Adapun para pejabat yang telah dilantik adalah:

1. Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., Sp.M., M.Kes, Ph.D., dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan;

2. Prof.Dr. Ida Nurlinda, S.H, M.H., dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan;

3. Prof. Dr.Ir. Hendarmawan, M.Sc., dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi;

4. Prof. Drs. Yanyan Mochamad Yani, M.IR., Ph.D., dilantik sebagai Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan;

5. Mohamad Fahmi, S.E., M.T., dilantik sebagai Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi;

6. Asti Indah Puspita, SE., M.Ak., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi;

7. Edward Henry, S.IP., MM., dilantik sebagai Direktur Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset;

8. Ika Komalasari, ST., M.Ak., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset;

9. Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T., dilantik sebagai Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni;

10. Drs. Sudarma , MM., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni;

11. Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D., dilantik sebagai Direktur Inovasi dan Korporasi;

12. Aji Sasongko, M.Si., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Inovasi dan Korporasi;

13. Rizky Abdulah, S.Si., Apt.. Ph.D., dilantik sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat;

14. Ir. Dadang Sukmana, M.Si., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat;

15. Dr. H. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN., dilantik sebagai Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi;

16. Ahmad Baehaqi, S.Si., MT., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi;

17. Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., Ph.D, dilantik sebagai Direktur Sumber Daya Manusia;

18. Mutia Resmi, SE., MM., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Keuangan dan Tresuri;

19. Arif Firmansyah, S.Si., MT., dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi

20. Nyi. Raden Anita Trikusumawati, SE., MM., dilantik sebagai Kepala Kantor Arsip;

21. Dra. Tjumina Eka Puspita Sri, dilantik sebagai Kepala Kantor Sekretariat Universitas;

22. Nandang Kusnandar, S.AB., M.Ak., dilantik sebagai Kepala Kantor Layanan Pengadaan.(am)*

 

The post Rektor Lantik Sejumlah Pimpinan di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


SPM Bersama Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad Gelar Sosialisasi Sistem AMIED

$
0
0

Rilis: Wati Sukmawati

Kepala Satuan Penjaminan Mutu Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si. memberikan pengarahan tentang sistem akreditasi berdasarkan Permendikbud No. 5 Tahun 2020 kepada para Kaprodi di lingkungan Unpad, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (12/2). (Foto: SPM)*

[unpad.ac.id, 17/2/2020] Satuan Penjaminan Mutu bersama Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Padjadjaran menggelar pembahasan tentang sistem akreditasi berdasarkan Permendikbud No. 5 Tahun 2020 serta pengenalan sistem Audit Mutu Internal Evaluasi Diri (AMIED) di Bale Sawala Gedung Rektorat Lt. 1, Unpad Jatinangor, Rabu (12/2).

SPM bersama Direktorat PSI Unpad telah menyosialisasikan aplikasi untuk sistem Audit Mutu Internal dan Evaluasi Diri bagi para Kaprodi di lingkungan Unpad, untuk mendukung pelaksanaan proses akreditasi berbasis sistem.

Sistem ini akan menjadi rutinitas prodi dalam memetakan potensinya dan juga menabung data atau informasi untuk beragam kebutuhan, termasuk akreditasi. Sistem ini sudah diintegrasikan dengan SIAT.

Sistem Aplikasi Audit Mutu Internal dan Evaluasi Diri (AMIED) ini diperkenalkan oleh Sekretaris Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad Alan Ridwan Maulana, S.Si., M.Kom. kepada para Kaprodi yang akan digunakan sebagai bank data dan proses akreditasi di lingkungan Unpad.

Alan menjelaskan secara detail tata cara pengisian aplikasi tersebut yang diharapkan dapat dilakukan setiap semester.  Aplikasi ini sudah mengakomodir 9 kriteria yang digunakan dalam proses akreditasi.

Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Internasional Unpad Dr. Rony Lesmana, menyampaikan Strategi Unpad Masuk Peringkat 500 Dunia pada tahun 2024,  di antaranya mendorong dan mewujudkan Satu Prodi Satu Mitra PT Internasional (Sasami).

Rony menjelaskan bahwa pencapaian ini tentunya perlu dukungan dari semua pihak. Adanya perubahan data Unpad pada QS akan memberi dampak pada sisi internasionalisasi. Kriteria yang paling terdampak yakni pada faculty ratio dan menurunnya jumlah mahasiswa asing yang melanjutkan studi di Unpad.

“Ada poin-poin yang harus kita benahi bersama, kita harus lebih giat lagi mempersiapkan kinerja universitas, melakukan penguatan dari segi kebijakan tata kelola data dan sistem Informasi. Terutama dari sisi internasionalisasi mari kita membangun jejaring internasional dengan universitas rekanan, komunitas bisnis, dan stakeholders tanpa melupakan kualitas pendidikan dan layanan bagi mahasiswa dalam negeri”, jelas Rony.

Sementara itu, Kepala Satuan Penjaminan Mutu Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., dalam pengarahannya mengatakan, adanya Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi tidak perlu dikhawatirkan. Proses akreditasi tetap dilakukan seperti biasa semberi menunggu terbitnya peraturan BAN-PT yang akan mengatur ketentuan teknis lebih lanjut.

“Jangan sampai prodi mengalami kedaluarsa dari masa berlaku akreditasi, hal ini untuk menjaga keberlakuan akreditasi terutama bagi para lulusan,” ujar Dr. Funny.(am)*

The post SPM Bersama Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad Gelar Sosialisasi Sistem AMIED appeared first on Universitas Padjadjaran.

“Bulan Nyapedah”, i-Go Unpad Ajak Warga Unpad Bersepeda 2.500 km

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

[unpad.ac.id, 18/2/2020] Komunitas sepeda “Ikatan Goweser Unpad” (i-Go Unpad) akan menggelar program bulan bersepeda di kampus Unpad pada Maret 2020 mendatang. Program bertajuk “Bulan Nyapedah” ini berlangsung mulai 2 – 31 Maret mendatang.

Ketua i-Go Unpad Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, “Bulan Nyapedah” merupakan inisiasi i-Go Unpad untuk mendorong kebiasaan dan budaya bersepeda di kampus Unpad. Program ini ditujukan bagi dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta warga Unpad seluruhnya.

“Diharapkan ada kesadaran dan praktek warga Unpad untuk lebih aktif bergerak. Bisa berjalan, berlari atau bersepeda,” ujar Dr. Setiawan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unpad tersebut.

Setiap harinya, peserta akan mengelilingi rute jalan di kampus Unpad di Jatinangor dengan jarak tempuh sekira 5,7 kilometer. Dr. Setiawan menargetkan, setiap harinya kegiatan ini akan diikuti minimal 20 peserta. Jika diakumulasikan, setiap harinya tercapai jarak tempuh sebesar 114 kilometer, sehingga total jarak tempuh selama 25 hari kerja tercapai sekira 2.500 kilometer.

Selain mendorong kebiasaan untuk bergerak, program ini juga berupaya mendukung perwujudan visi i-Go Unpad yaitu “Unpad Sehat-Langit Biru”. “Diharapkan ada political will untuk mengurangi kendaran bermotor ke dan di dalam kampus Unpad,” tambah Dr. Setiawan.

Lebih lanjut Dr. Setiawan menjelaskan, bagi warga Unpad yang ingin mengikuti program ini bisa mendaftar lewat tautan http://bit.ly/38Pd2bg. Sementara untuk melihat rute bersepeda bisa dilihat pada tautan http://bit.ly/RuteBNU.

i-Go Unpad sendiri merupakan komunitas bersepeda sukarela yang digagas oleh sejumlah dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Agenda komunitas ini adalah menyelenggarakan kegiatan bersepeda untuk meningkatkan status kesehatan dan berkontribusi untuk lingkungan bersih dan bebas polusi.

Hingga saat ini, i-Go Unpad tidak hanya melakukan gowes di kampus Unpad. Komunitas ini juga pernah gowes bersama dengan sejumlah kolega lain di luar Jawa Barat. Info lebih lanjut mengenai komunitas ini bisa dilihat di http://igo.unpad.ac.id/ dan pendaftaran anggota di http://bit.ly/iGowes.*

The post “Bulan Nyapedah”, i-Go Unpad Ajak Warga Unpad Bersepeda 2.500 km appeared first on Universitas Padjadjaran.

Akses ke Indonesia Diperketat, Prodi Sastra Indonesia Unpad Gelar Kuliah Streaming untuk Mahasiswa Asal Tiongkok

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Suasana kuliah streaming program studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran, Selasa (17/2) untuk memfasilitasi perkuliahan mahasiswa asing asal Tiongkok yang tidak bisa kembali ke Indonesia menyusul adanya pemberlakuan larangan masuk turis asal Tiongkok ke Indonesia.*

[unpad.ac.id, 19/2/2020] Program studi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran menggelar kuliah streaming untuk mahasiswa asing asal Tiongkok, mulai Selasa (18/2). Hal ini dilakukan menyusul adanya pemberlakuan larangan masuk turis asal Tiongkok ke Indonesia sebagai respons atas wabah virus Corona yang terjadi di negara tersebut.

Ketua prodi Sastra Indonesia Unpad Dr. Lina Meilinawati, M.Hum., menjelaskan, kebijakan ini berdampak pada terhambatnya mahasiswa asing asal Tiongkok untuk kembali berkuliah ke Unpad. Padahal, seyogyanya mahasiswa sudah mulai menempuh studi semester genap di Unpad pada Senin (17/2) lalu.

Sebanyak 72 mahasiswa asal Tiongkok mengikuti program Full Degree di program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unpad selama 1 tahun, sejak September 2019 lalu. Saat libur perkuliahan kemarin, ada 23 orang yang pulang ke Tiongkok. Saat ini, mereka masih tertahan tidak bisa keluar dari Tiongkok.

Karena itu, prodi berinisiatif menggelar kuliah streaming yang dapat diikuti oleh mahasiswa di Tiongkok. Seluruh mahasiswa asing Unpad yang berada di Tiongkok pun bergabung mengikuti kuliah ini.

“Kuliah dibagi ke dalam 2 kelas, yaitu kelas prodi Bahasa dan Budaya Indonesia serta kelas prodi Mandarin,” kata Dr. Lina.

Kuliah daring tersebut berisikan seluruh materi perkuliahan yang diikuti oleh mahasiswa. Total ada 10 mata kuliah yang diberikan pada 2 kelas tersebut. Satu mata kuliah bernilai 3 SKS.

Dr. Lina mengatakan, kuliah ini mendapat respons yang baik dari mahasiswa. Mahasiswa tetap dapat mendapatkan materi perkuliahan dari Unpad meskipun sedang berada di Tiongkok. Program kuliah streaming ini akan terus dilakukan hingga kebijakan larangan tersebut berakhir.

Selain fasilitasi perkuliahan daring, mahasiswa juga akan mendapatkan materi berupa modul digital sehingga bisa dibaca di sana. “Mereka juga diperbolehkan mengumpulkan tugas melalui e-mail,” kata Dr. Lina.

Sementara itu, Kepala Kantor Internasional Unpad dr. Ronny, M.Kes., AIFO, PhD, menjelaskan, dinamika global ini berdampak pada terhambatnya aktivitas pembelajaran mahasiswa Tiongkok di Unpad. Pihaknya pun meminta prodi tempat mahasiswa belajar untuk tetap memfasilitasi proses akademiknya, baik lewat tugas, e-learning, ataupun kuliah daring.

“Semua kebutuhan dan pemenuhan target akademis akan dibicarakan secara strategis di dalam rapat prodi, memfasilitasi mereka tanpa memberatkan,” ujarnya.

Tidak hanya memfasilitasi mahasiswa Tiongkok, Unpad juga memfasilitasi proses kepulangan para mahasiswa Unpad yang sedang menjalani program pertukaran pelajar di Tiongkok. “Untuk kita bisa mendapatkan kepastian dan ketenangan, kita panggil pulang dan fasilitasi kepulangannya melalui dukungan dan komunikasi dengan pihak terkait,” kata Ronny.*

 

The post Akses ke Indonesia Diperketat, Prodi Sastra Indonesia Unpad Gelar Kuliah Streaming untuk Mahasiswa Asal Tiongkok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Boeing Buka Tawaran Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Program  Engineer Boeing Defense, Space, and Security Boeing V22 Osprey Program Azeem Khan (ketiga dari kiri) bersama perwakilan dari Boeing Company melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Rabu (19/2). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 19/2/2020] Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat, Boeing Company, menawarkan kerja sama institusi dengan Universitas Padjadjaran. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan keilmuan di Unpad.

Program Engineer pada Boeing Defense, Space, and Security Boeing V22 Osprey Program Azeem Khan mengatakan, peluang kerja sama ini dibuka untuk mendukung kerja sama utama Boeing dengan TNI dalam hal pengembangan pesawat terbang militer.

“Kami diarahkan untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang punya talenta terbaik untuk mempercepat kerja sama ini,” kata Azeem saat melakukan kunjungan ke kampus Unpad, Rabu (19/2).

Kunjungan ini diterima secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Prof. Dr. Yanyan M. Yani, MAIR, PhD, serta sejumlah dekan dan manajer kerja sama dari beberapa fakultas. Kunjungan diterima di ruang rapat bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Dalam pemaparannya Prof. Yanyan mengatakan, ada beberapa rencana kerja sama yang bisa dilakukan Unpad dan Boeing. Satu di antaranya adalah pengembangan kursus bahasa Inggris khusus di bidang aviasi. Diakui, sektor penerbangan Indonesia masih membutuhkan pilot dan operator ATC yang memahami bahasa Inggris aviasi.

“Saat ini, ada 2.000 operator ATC dan 14.000 pilot/kopilot yang sebagian besar belum memiliki kecakapan bahasa Inggris bidang aviasi. Pengembangan kursus bahasa Inggris ini akan punya kesempatan yang besar,” kata Prof. Yanyan.

Jika kerja sama ini terwujud, lembaga ini diprediksi dapat menghasilkan benefit hingga 4 milyar rupiah. Prof Yanyan juga optimistis, jika didukung penuh oleh ICAO, lembaga ini bisa menjadi mitra resmi aviasi sejumlah negara di ASEAN.

Selain itu, rencana kerja sama lain yang bisa dilakukan adalah pengembangan inovasi dan riset untuk kebutuhan militer, hingga pengembangan sistem informasi mengenai pusat keamanan siber dan akses data terbuka untuk kebutuhan akademik.*

The post Boeing Buka Tawaran Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jadi Koordinator Inkubasi Bisnis wilayah Jabar untuk Penguatan Kewirausahaan Sosial di Kemensos RI

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjadjaran Diana Sari, PhD mewakili Unpad dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI dalam Rapat Koordinasi Program Pemberdayaan Sosial di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Rabu (19/2).*

[unpad.ac.id, 19/2/2020] Universitas Padjadjaran ditunjuk Kementerian Sosial sebagai koordinator wilayah Jawa Barat untuk pelaksanaan program pemberdayaan sosial. Program ini berupa pemberdayaan sosial ekonomi bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) Kementerian Sosial RI.

Program ini diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI dan sejumlah mitra institusi termasuk Unpad dalam Rapat Koordinasi Program Pemberdayaan Sosial di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Rabu (19/2). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin. Sementara dari pihak Unpad diwakili Direktur Inovasi dan Korporasi Diana Sari, M.Mgt., PhD.

Diana mengungkapkan, Unpad melalui Pusat Inkubator Bisnis/Oorange mendapat kepercayaan untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada peserta keluarga penerima manfaat PKH di wilayah Jawa Barat. Program pendampingan ini akan berjalan selama 9 bulan.

“Tujuan dari program ini adalah mengubah keluarga penerima manfaat yang selama ini hanya menerima bantuan sosial untuk dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan melakukan usaha sendiri,” kata Diana.

Unpad akan melakukan program inkubasi bisnis bagi usaha-usaha baru yang dikembangkan oleh keluarga penerima manfaat PKH tersebut. Program yang baru berjalan pada 2020 ini akan mengikutsertakan 1.144 peserta KPM PKH di Indonesia.

“Program inkubasi ini pada akhirnya memungkinkan keluarga penerima manfaat PKM dapat mengakses kredit perbankan, baik itu dari lembaga pemerintah maupun nonpemerintah,” ujarnya.

Pemilihan sebagai koordinator pelaksana didasarkan bahwa Unpad memiliki program inkubasi bisnis mandiri. Diharapkan unit ini dapat mendukung pengembangan kewirausahaan sosial yang dilakukan Kemensos RI.

Acara penandatanganan MoU tersebut disaksikan langsung Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara.*

The post Unpad Jadi Koordinator Inkubasi Bisnis wilayah Jabar untuk Penguatan Kewirausahaan Sosial di Kemensos RI appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5522 articles
Browse latest View live