Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5526 articles
Browse latest View live

Mahasiswa FH Unpad Raih Penghargaan di Kompetisi Peradilan Semu Internasional

$
0
0

Rilis

Delegasi Fakultas Hukum Unpad di ajang The 17th Annual Willem C. Vis (East) International Commercial Arbitration Moot, 22-29 Maret lalu.*

[unpad.ac.id, 20/4/2020] Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran kembali menorehkan prestasi meski di tengah pandemi Coronavirus (COVID-19). Kali ini tim FH Unpad berhasil mendapatkan “Honorable Mention Award For The Respondent Memorandum” di ajang The 17th Annual Willem C. Vis (East) International Commercial Arbitration Moot, 22-29 Maret lalu.

Ajang The 17th Annual Willem C. Vis (East) International Commercial Arbitration Moot merupakan kompetisi tahunan peradilan semu internasional di bidang transaksi dagang internasional.

Tahun ini, delegasi Unpad terdiri dari Jovanka Lingkanaya (Ketua Delegasi), Hafidz Laksamana Botua, Gilbert William David Sitorus, Mohamad Rafi Andiansyah, Elizabeth Calista Nawangsari, Ribqha Claudya, serta Carrens Leuwinsky sebagai tim ofisial. Delegasi sendiri dipandu oleh dosen pembimbing Prita Amalia, M.H.

Terdapat dua bagian dari kegiatan perlombaan Willem C. Vis (East), yaitu pembuatan memorandum dan oral rounds. Untuk kompetisi ini, tim membuat dua Memorandum for Claimant dan Memorandum for Respondent. Pembuatan memorandum telah dilaksanakan oleh tim delegasi sejak Januari 2020.

Pengalaman menyusun memorandum menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Selama proses pembuatan memorandum, tim delegasi juga mendapatkan kesempatan untuk dibimbing secara langsung oleh foreign legal counsel dari beberapa law firm terkemuka, salah satunya Makarim & Taira S.

Penghargaan ini diberikan kepada delegasi terbaik untuk kategori “memorandum respondent” pada ajang tersebut. Penghargaan ini merupakan pencapaian terbaik sejak  Unpad berpartisipasi dalam Willem C. Vis (East).

Substansi memorandum ini, selanjutnya akan dipublikasikan dalam Jurnal Internasional yang bereputasi, sehingga hasil penelitian tim dapat menjadi masukan dalam proses beracara arbitrase di Indonesia.(art)*

The post Mahasiswa FH Unpad Raih Penghargaan di Kompetisi Peradilan Semu Internasional appeared first on Universitas Padjadjaran.


Membangun Kembali Pendidikan yang Terdampak Akibat Coronavirus

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sedang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran.(Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 20/4/2020] Praktisi pendidikan Indonesia Yusra Tebe menyebut bahwa sektor pendidikan menjadi satu di antara sektor terdampak selama masa kedaruratan Pandemi COVID-19. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI per 16 April 2020, sedikitnya 68,7 juta pelajar terdampak akibat Coronavirus.

“Faktanya hampir seluruh sekolah dan madrasah terdampak,” ujar Yusra saat menjadi pembicara dalam “WFH COVID-19 Webinar Series Unpad: Dampak COVID-19 Terhadap Dunia Pendidikan di Indonesia”, Senin (20/4).

Ada empat dampak yang mendera anak akibat pandemi ini. Faktor kerentanan kesehatan, pendidikan yang terputus, kurangnya hak bermain dan bersosialisasi, serta perubahan siklus sosial anak merupakan dampak yang timbul.

“Anak-anak mulai kecanduan gawai karena banyak kegiatan atau tugas sekolah yang dilakukan lewat gawai, dan akhirnya dipakai kesempatan bermain. Orangtua pun akhirnya kewalahan,” kata Yusra.

Pemberlakuan metode belajar dari rumah sendiri dilanda sejumlah tantangan. Yusra menjelaskan, sebanyak 46 ribu lebih atau 18% dari total satuan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia belum memiliki fasilitas akses internet. Bahkan, 8 ribu sekolah belum teraliri listrik.

Selain itu, belum terbiasanya siswa melakukan belajar daring atau belajar mandiri, terbatasnya jaringan dan kuota internet, minimnya fasilitas gawai, serta lingkungan belajar yang kurang kondusif juga menjadi tantangan pemberlakukan belajar dari rumah.

Bahkan, lanjut Yusra, anak sejatinya memiliki energi besar dan cenderung lebih dekat bersama teman ketimbang keluarga untuk konteks belajarnya. Selain itu, kemampuan orangtua dalam mendampingi pembelajaran anak akan berbeda. Saat ini, banyak orangtua yang mulai merasa tertekan saat mendampingi proses belajar anak.

Konsultan pendidikan dalam situasi bencana ini mengutip hasil survei yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Salah satu hasilnya menyebut bahwa 49% anak berpendapat bahwa program belajar dari rumah membebani mereka.

Survei tersebut juga menjelaskan, 49% anak menjalankan aktivitas bermedia sosial selama belajar dari rumah. Hanya 22% dari responden yang mengerjakan tugas, 13% menjalankan hobi, serta 9% melakukan aktivitas olahrahga.

Kontribusi Semua Pihak

Dalam webinar yang dimoderatori Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohammad Fahmi, M.T., PhD, tersebut, ada empat saran yang disampaikan Yusra untuk mendorong peningkatan aktivitas belajar dari rumah.

Yusra menjelaskan, akademisi diharapkan dapat mengembangkan teknologi tepat guna untuk mendukung pembelajaran lebih efektif. Beragam materi pendidikan diharapkan dapat dikemas dan disampaikan secara menarik dengan memanfaatkan sosial media.

Untuk wilayah yang belum terfasilitasi listrik dan internet, distribusi buku bacaan sangat dianjurkan. Namun, proses distribusi ini tetap sesuai dengan standar protokol pencegahan COVID-19.

“Selain itu, selemah-lemahnya kontribusi kita adalah tidak menyebarkan informasi hoaks dan salah, sehingga tidak menyebabkan kepanikan. Tingkat share informasi yang positif,” kata Yusra.*

The post Membangun Kembali Pendidikan yang Terdampak Akibat Coronavirus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Refleksi Kiprah R.A. Kartini, Perempuan Indonesia Bisa Menjadi Inspirator

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE.(Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 21/4/2020] Kiprah perjuangan Raden Ajeng Kartini seabad silam telah menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia saat ini. Kiprah itu tidak hanya bicara soal kesetaraan, tetapi bagaimana perempuan bisa memberikan keteladanan dan inspirasi bagi lingkungan sekitar.

Menurut Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., R.A. Kartini merupakan sosok pembelajar. Meski demikian, proses belajar Kartini justru tidak didapat dari bangku sekolah. Dari aktivitas belajar dan bertukar pikiran dengan kerabatnya melalui surat, Kartini mendapat gagasan untuk mendidik perempuan Jawa lainnya.

“Seorang pembelajar biasanya bisa berbuat sesuatu yang lebih bermanfaat,” ujar Rektor saat menjadi pembicara dalam Webinar “Perempuan Hebat Indonesia Bermanfaat” yang digelar Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (Permadani Diksi Nasional), Selasa (21/4).

Rektor menjelaskan, gagasan untuk mendidik perempuan lain kala itu merupakan ide kreatif yang luar biasa. Apalagi, gagasan ini akhirnya terwujud berkat dukungan suami Kartini. Dengan segala keterbatasannya, ia bisa membuka sekolah untuk perempuan di luar rumahnya.

Catatan hidup R.A. Kartini bagi Rektor bisa menjadi refleksi bagi perempuan masa kini. Perempuan diharapkan bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain mengejar gelar akademik, ada banyak metode lain yang bisa digunakan untuk belajar.

Dari hasil belajar, perempuan bisa menghasilkan sejumlah gagasan. Gagasan ini akan ada jika perempuan memiliki kepekaan sosial. Dengan mengasah kepekaan sosial, gagasan bisa disinergikan dengan strategi yang bermanfaat.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, becermin dari Kartini, gagasan perempuan akan terwujud jika ada dukungan dari pihak lain. Dalam hal ini, keluarga menjadi kelompok dasar untuk memberikan dukungan.

“Kalau kita peka, kita punya gagasan, ada dukungan dan diterapkan, maka seorang perempuan bisa jadi insiprator,” kata Rektor.

Selain Rektor Unpad, pembicara pada Webinar tersebut juga menghadirkan Rektor Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Dr. Een Herdiani, M.Hum., dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Amany Lubis, M.A.(am)*

 

The post Refleksi Kiprah R.A. Kartini, Perempuan Indonesia Bisa Menjadi Inspirator appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Buka Seleksi Mandiri, Kelas Internasional, dan Jalur Prestasi untuk Program Sarjana

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastui, M.SIE., bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., menggelar jumpa pers secara daring terkait penerimaan mahasiswa baru Unpad tahun akademik 2020/2021, Rabu (22/4). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 22/4/2020] Universitas Padjadjaran membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 untuk jalur Sarjana, Sarjana Terapan, dan Pascasarjana berbasis daring. Khusus untuk program Sarjana, Unpad membuka seleksi penerimaan di luar jalur SNMPTN dan SBMPTN, yaitu Jalur Mandiri, Kelas Internasional, dan Jalur Prestasi.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., mengatakan, pembukaan pendaftaran seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk Jalur Mandiri dapat dilakukan mulai 23 Juni di laman http://smup.unpad.ac.id/. Seleksi seluruhnya akan berbasis dari nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sehingga Unpad tidak akan menggelar tes lain lagi.

Saat menggelar jumpa pers secara daring, Rabu (22/4), Rektor menjelaskan, kebijakan tidak adanya tes mandiri di luar UTBK dilakukan menyusul adanya masa kedaruratan akibat pandemi Coronavirus (COVID-19).

“Kami khawatir pada bulan-bulan tersebut, pandemi belum bersih sama sekali,” ujar Rektor.

Pendaftaran seleksi sendiri dibuka sebelum pelaksanaan UTBK dan SBMPTN, yaitu 5 – 12 Juli. Dengan demikian, penilaian pada Jalur Mandiri, Kelas Internasional, dan Jalur Prestasi akan dilakukan setelah pelaksanaan UTBK.

Lebih lanjut Rektor menjelaskan, seleksi Jalur Mandiri akan murni menggunakan hasil penilaian UTBK. Untuk jalur Kelas Internasional, penilaian akan menggunakan hasil UTBK ditambah tes kemampuan bahasa Inggris. Sementara untuk Jalur Prestasi, penilaian akan menggunakan hasil UTBK serta portofolio prestasi yang berhasil diraih peserta.

Terkait kriteria prestasi yang dinilai, Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, M.T., menjelaskan, ada sejumlah prestasi yang bisa dimasukkan antara lain olimpiade sain, olimpiade penelitian, festival inovasi dan kewirausahaan, lomba debat, hingga tahfiz Al-quran.

“Kriteria lebih lengkap nanti bisa dilihat di laman smup.unpad.ac.id,” ujar Dr. Boy.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., mengatakan, seleksi mandiri tidak hanya diikuti oleh peserta lulusan tahun terbaru saja. Bagi peserta lulusan tahun sebelumnya bisa memilih untuk mengikuti UTBK tahun 2020 atau menggunakan hasil UTBK tahun sebelumnya.

Prof. Arief menjelaskan, untuk pembukaan pendaftaran Sarjana Terapan sendiri disesuaikan dengan pendaftaran Jalur Mandiri, Kelas Internasional, dan Jalur Prestasi, yaitu 23 Juni. Pendaftaran Sarjana Terapan sendiri memiliki dua jalur, yaitu Jalur Mandiri dengan menggunakan nilai UTBK, serta Jalur Prestasi dengan menggunakan nilai UTBK ditambah portofolio prestasi.

Secara lengkap, pendaftaran untuk Jalur Mandiri dan Sarjana Terapandibuka pada 23 Juni hingga 17 Juli, sedangkan pengumuman kelulusan akan dibuka pada 28 Juli 2020. Untuk Jalur Prestasi, pendaftaran akan dimulai tanggal 12 Mei hingga 5 Juni 2020. Hasil seleksi Jalur Prestasi akan diumumkan pada 19 Juni 2020. Sementara Program Sarjana Jalur Internasional akan memulai pendaftaran tanggal 23 Juni sampai dengan 16 Juli 2020, dan diumumkan pada tanggal 23 Juli 2020.

Pendaftaran Program Pascasarjana sendiri akan mulai dilakukan pada tanggal 1 Mei hingga 3 Juni 2020 dan
hasilnya akan diumumkan tanggal 10 Juli 2020. Calon mahasiswa ditekankan memiliki hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dibuktikan dengan sertifikat TKA dari Unpad, Bappenas, Himpsi, atau sertifikat TKA/TPA yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Selain itu, calon mahasiswa juga harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris tertentu yang diukur dari hasil TOEFL, IELTS, atau TKBI. Penilaian kelulusan juga akan dipengaruhi oleh kinerja akademik di jenjang sebelumnya.

Khusus untuk jenjang S2, akan ada tes tambahan berupa wawancara. Sementara untuk Program Spesialis, Subspesialis, dan Profesi, selain ditambah wawancara, juga akan ada tes akademik khusus di tingkat Program Studi atau tes keprofesian. Tes tambahan ini akan berlangsung tanggal 15 sampai dengan 19 Juni 2020.

Komitmen terhadap Siswa Kurang Mampu

Rektor mengungkapkan, pendaftaran SMUP Unpad terbuka bagi semua kalangan. Ini disebabkan, seleksi mandiri Unpad murni sepenuhnya menggunakan seleksi akademik.

Bagi mereka yang kurang mampu hingga pemegang Kartu Indonesia Pintar terbuka untuk melanjutkan studi di Unpad melalui jalur mandiri.

Tidak hanya itu, bagi mereka yang perekonomiannya terdampak akibat Pandemi COVID-19, Unpad juga memberikan fasilitasi untuk bisa mengikuti seleksi dan melanjutkan studi.

“Kami di dalam hal memutuskan diterimanya seseorang, kami tidak lihat status ekonominya,” kata Rektor.

Rektor menjelaskan, usai dinyatakan diterima, calon mahasiswa baru kemudian melaksanakan registrasi. Pada saat registrasi ini, Unpad akan menerima data mengenai kondisi finasial dari calon mahasiswa baru.

Untuk keluarga yang terdampak COVID-19, data terlebih dahulu akan dianalisis untuk menentukan apakah calon mahasiswa baru tersebut berhak untuk difasilitasi oleh Unpad.

“Tentu dari data itu kami akan sebijak mungkin untuk melakukan penyesuaian UKT,” kata Rektor.

Prof. Arief mengatakan, calon mahasiswa baru dari jalur mandiri tetap akan dikelompokkan sesuai jenis UKT yang ditetapkan pemerintah.*

 

The post Unpad Buka Seleksi Mandiri, Kelas Internasional, dan Jalur Prestasi untuk Program Sarjana appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kolaborasi, Dosen Anestesiologi FK Unpad Berikan Rekomendasi Ilmiah untuk Alat Ventilator Portabel

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Dr. Reza Widianto Sudjud, dr., Sp.An-KIC, M.Kes., (kedua dari kanan) salah satu dosen dari Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad sedang memberikan inform consent mengenai ventilator portabel “Vent-I” kepada keluarga pasien saat alat ini akan digunakan untuk membantu pernapasan pasien..*

[unpad.ac.id, 22/4/2020] Sejumlah dosen Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menjadi konsultan dalam pengembangan alat ventilator portabel “Vent-I”.

Tim dosen yang terdiri dari Dr. Ike Sri Rejeki, dr., Sp.An-KIC, M.Kes., Rully Sitanggang, dr., Sp.An-KIC, dan Dr. Reza Widianto Sudjud, dr., Sp.An-KIC, M.Kes., berkolaborasi dengan tim perancang “Vent-I” yang diinisiasi oleh Dr. Syarif Hidayat. Kolaborasi ini bertujuan agar ventilator yang dikembangkan dapat efektif digunakan untuk alat bantu pernapasan pasien Coronavirus (COVID-19).

Saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dr. Reza menjelaskan, ada sejumlah peran yang dilakukan akademisi Unpad dalam pengembangan Vent-I, antara lain, melakukan penjelasan terhadap pemanfaatan alat ventilator secara medis, pendampingan di dalam pembuatan, monitoring saat uji ventilator, memberikan umpan balik selama uji pakai, hingga publikasi bersama dengan pihak ITB dan Salman.

“Kita juga memberikan saran dan masukan kepakaran untuk perbaikan dan pengembangan alat ventilator tersebut,” ujar Dr. Reza.

Hampir sebulan tim melakukan pendampingan dari proses pengembangan ventilator ini. Dr. Reza menjelaskan, tim memberikan sejumlah rekomendasi ilmiah kepada para perancang. Hal utama adalah menentukan jenis ventilator yang dikembangkan. Tim merekomendasikan untuk mengembangkan jenis non-invasive ventilator (NIV) dengan mode continous positive airway pressure (CPAP).

Pengembangan ventilator ke jenis NIV dengan mode CPAP ini didasarkan pada penggunaan ventilator yang nantinya digunakan untuk pasien COVID-19. Pasien COVID-19 memiliki tingkat kegawatan menengah, yaitu sudah terjadi sesak dan penurunan kadar oksigen dalam darah. Karena itu, ventilator jenis NIV berfungsi agar pasien tidak jatuh ke dalam kondisi yang parah.

Hal berikutnya adalah tim intens berdiskusi dengan perancang mengenai apa saja yang harus ada di dalam sebuah ventilator, seperti aliran oksigen, kandungan oksigen, serta tekanan yang dapat diberikan.

“Alhamdulillah, semua baik dan berhasil,” imbuhnya.

Dari hasil uji coba, Vent-I terbukti efektif membantu pasien dapat bernapas lebih enak, sehingga mampu mampu mengurangi rasa sesak.

Alat Vent-I sendiri sudah dinyatakan lolos uji oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, per tanggal 21 April 2020. Rencananya, alat ini akan diproduksi massal dan dibagikan gratis kepada rumah sakit yang membutuhkan.*

The post Kolaborasi, Dosen Anestesiologi FK Unpad Berikan Rekomendasi Ilmiah untuk Alat Ventilator Portabel appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tim Forensik Odontologi FKG Unpad Lakukan Identifikasi Gigi Terdakwa Kasus Pembunuhan Berencana

$
0
0

Rilis: FKG Unpad

Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 23/4/2020] Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran berhasil mengidentifikasi struktur gigi salah satu terdakwa kasus pembunuhan berencana di Papua. Dari hasil identifikasi ini, terdakwa diidentifikasi sebagai anak di bawah umur dan dibebaskan dari tuntutan hukuman mati.

Terdakwa tersebut berinisial MG, yang terjerat dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap pekerja Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua, 2018 silam. Atas dugaan ini, MG dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati oleh pengadilan.

Guna mengungkap bahwa terdakwa merupakan anak di bawah umur, tim Forensik Odontologi FKG Unpad kemudian mengidentifikasi umur MG berdasarkan struktur giginya. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, tim mengambil radiografi gigi MG dengan menggunakan 5 metode dari gigi, 3 metode dari tulang, dan metode analisis patologis tumbuh kembang. Proses ini melibatkan 13 dokter gigi sebagai anggota tim identifikasi.

Hasilnya, MG terbukti secara ilmiah memiliki estimasi umur antara 16-18,9 tahun atau rata-rata berusia 17,5 tahun per tanggal 9 Maret 2020. Ini berarti ketika kasus tersebut terjadi di 2018, MG masih berusia sekitar 15,5 tahun.

Dalam Seminar Daring “Bicara HAM: MG, Anak di Bawah Umur yang Terjerat Unfair Trial di Papua”, Kamis (16/4) lalu, salah satu tim, drg. Fahmi Oscandar, M.Kes., mengatakan, umur manusia dapat ditentukan dari umur kronologis (umur lahir), umur tulang, umur psikologis, dan umur gigi.

Umur gigi dapat telah diterima di internasional sebagai identifikasi primer. Banyak metode identifikasi umur dari gigi dan masing masing metode mempunyai kelebihan dan keterbatasan.

“Hanya praktisi Forensik Odontologi yang dapat menentukan/memilih metode identifikasi umur tersebut yang tepat untuk seseorang,” ujar Fahmi.

Spesialis Odontologi Forensik yang juga ketua tim identifikasi kasus umur MG ini menyebutkan, gigi dapat memberikan informasi identitas jenis kelamin, ras, profesi, budaya serta umur dari seseorang. Karena itu, bidang ilmu Forensik Odontologi menjadi suatu cabang ilmu dari bidang forensik dan kedokteran gigi yang digunakan untuk mengidentifikasi identitas manusia dari gigi atau jaringan sekitarnya.

Selain itu dalam Forensik Odontologi juga sedang dikembangkan upaya identifikasi identitas individu manusia secara utuh dari sidik enamel gigi sebagai alternatif sidik jari. Hal ini dimungkinkan dan dapat dijadikan dasar ilmiah karena gigi mempunyai sifat sifat yang unik seperti kuat dan tidak mudah rusak disebabkan oleh suhu yang tinggi/terbakar (900 sampai 1.000 derajat celcius), tidak mudah larut dalam perendaman air laut dan zat kimia serta tidak mengalami kerusakan bila terkubur di dalam tanah untuk waktu yang lama/ribuan tahun.

Sementara itu, salah satu tim, drg. Yuti Malinda, M.M., M.Kes., mengatakan, jaringan keras gigi mempunyai karakter tersendiri, yaitu tidak mengalami perubahan oleh faktor fungsi serta lingkungan. Ini berbeda dengan jaringan keras dari tulang yang dapat terjadi proses perbaikan bila terdapat kerusakan seperti patah.

Fakta ilmiah ini menyebabkan gigi dapat digunakan untuk identifikasi di bidang Forensik Odontologi. “Penelitian untuk mengidentifikasi umur MG ini juga telah melalui metodologi ilmiah dengan dilakukan menggunakan beberapa metode, dilakukan pemeriksaan/pengukuran yang berulang, dilakukan dengan lebih satu orang observer untuk meningkatkan hasil penelitian yang valid,” ujarnya.(art)*

The post Tim Forensik Odontologi FKG Unpad Lakukan Identifikasi Gigi Terdakwa Kasus Pembunuhan Berencana appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Raih Peringkat 4 Nasional THE Impact Rankings 2020

$
0
0

Laporan oleh Erman

Universitas Padjadjaran. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 23/4/2020] Universitas Padjadjaran mencapai peningkatan peringkat signifikan dalam penilaian The Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2020 dengan berada di peringkat 101-200 dunia atau peringkat ke-4 secara nasional. Pada tahun sebelumnya, Unpad berada di peringkat 301+ dunia atau ke-6 secara nasional.

THE Impact Rankings merupakan penilaian terhadap apa yang dilakukan universitas melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakatnya terhadap 17 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta bagaimana dampak yang dihasilkannya kepada masyarakat luas.

Pada tahun ini, penilaian dilakukan kepada 766 universitas dari 85 negara. Pengumuman THE Impact Rankings 2020 dilaksanakan Rabu (22/4).

“Sivitas akademika Unpad patut bersyukur mendapat apresiasi penilaian ini. Hal yang patut disyukuri adalah apa telah dosen, mahasiswa dan kita semua lakukan melalui tridarma perguruan tinggi memiliki  kontribusi pada SDGs,” ujar Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti.

Penilaian ini, lanjut Rektor, menguatkan bahwa berbagai pekerjaan yang dilakukan sivitas akademika melalui riset, pengabdian pada masyarakat, pendidikan, dan kolaborasi memiliki kontribusi kuat terhadap implementasi SDGs karena Unpad memiliki disiplin yang kuat di bidang agrokompleks, kesehatan masyarakat, sosiohumaniora, dan kerja sama global.

“Ke depan, kebijakan pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat akan diperluas kekuatannya tidak hanya pada keunggulan tadi. Kita juga ingin masuk pada agenda berikutnya, terutama menyukseskan bagaimana pendidikan bisa dijangkau oleh masyarakat luas secara inklusif,” ujar Rektor.

THE Impact Ranking 2020 menilai kontribusi Unpad terhadap 17 indikator SDGs, dan empat indikator dengan nilai terbaik yang diraih Unpad adalah indikator No Poverty dengan nilai 66,1, Zero Hunger dengan nilai 74,3, Good Health and Well-being dengan nilai 64, dan Partnership for the goals dengan nilai 88,4. Secara keseluruhan, nilai rata-rata yang diraih Unpad adalah 75,4 – 83,3 naik signifikan dibanding nilai rata-rata tahun sebelumnya sebesar 23,8 – 53,6.

“Ya betul, kita memperoleh penilaian sangat baik di indikator partnership. Saya rasa ini memang salah satu kekuatan Unpad. Terima kasih kepada Prof. Tri Hanggono Achmad (Rektor Unpad ke-11) yang juga merupakan penggagas berdirinya SDGs Center Unpad, juga Prof. Rina Indiastuti (Rektor Unpad) yang sangat mendorong dan mengakomodir seluruh komponen di Unpad untuk senantiasa mengembangkan kerjasama riset dan kerjasama lainnya baik secara nasional maupun internasional,” ujar Direktur Eksekutif SDGs Center Unpad, Prof. Zuzy Anna.

Sementara itu, Kepala Kantor Internasional Unpad, Ronny, dr. M. Kes., AIFO., PhD., yang telah mengikuti perkembangan THE Impact Rankings selama ini mengatakan, Unpad saat ini berhasil melakukan koordinasi dan pendataan dengan lebih komprehensif, disertai perbaikan website dan pembaruan konten sehingga turut berkontribusi dalam peningkatan signifikan ini.

SDGs Center Unpad

Lebih lanjut Prof. Zuzy mengatakan, prestasi ini tidak lepas dari kerja seluruh komponen di Unpad, terkait pelaksanaan SDGs, supporting, dan implementasinya pada institusi. SDGs Center hanya merupakan satu entitas saja dalam pelaksanaan SDGs di Unpad. Pencapaian ini memberi keyakinan bahwa SDGs Center didirikan dengan amanat membawa marwah pembangunan berkelanjutan yang secara historis terekam dalam ‘DNA’ Unpad.

Selain itu, ujar Prof. Zuzy, penghargaan THE Impact Rankings ini juga berjalan seiring dengan pengakuan terhadap SDGs Center Unpad baik secara nasional maupun internasional sebagai salah satu pelopor, pemain aktif dalam pencapaian SDGs di Indonesia, dan menjadi referensi dalam berbagai permasalahan SDGs. SDGs Center Unpad diresmikan pada 1 April 2016 dan tercatat sebagai Center SDGs pertama di Indonesia. SDGs Center Unpad memiliki fungsi strategis sebagai salah satu aktor yang berperan mendorong percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan serta memberi rekomendasi kebijakan kepada para penentu keputusan.

“Selama ini, Unpad melalui SDGs Center telah menghasilkan beberapa riset terkait SDGs di Indonesia yang menjadi rujukan dalam pelaksanaan SDGs di Indonesia, terlibat dalam kegiatan transfer pengetahuan, fasilitasi dan pembangunan kapasitas bagi aparat pemerintah dalam menyusun Rencana Aksi Daerah dan roadmap nasional. SDGs Center Unpad juga mengembangkan SDGs Solution berupa pengembangan inovasi hasil riset, teknologi dan kebijakan. Serta melakukan seminar, workshop, publikasi buku, kerjasama riset, dll.,” jelas Prof. Zuzy.

Prof. Zuzy menegaskan, SDGs Center Unpad akan terus berusaha mengembangkan kompetensi dalam pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Harapannya, SDGs Center bisa mengembangkan kerja sama yang lebih intens dengan lembaga dalam dan luar negeri. “Tujuan utamanya adalah memberikan dampak yang lebih luas lagi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Prof. Zuzy.(am) *

 

 

 

The post Unpad Raih Peringkat 4 Nasional THE Impact Rankings 2020 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Jelang Ramadan, Unpad Bagikan 1.957 Paket Sembako

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

Universitas Padjadjaran membagikan 1.957 paket sembako kepada warga yang kerap terlibat dalam akitivitas dalam kampus di Jatinangor, Dipati Ukur, Arjasari, dan PSDKU Pangandaran, Kamis (23/4). Pembagian sembako tetap mematuhi protokol COVID-19, yaitu menggunakan masker dan menjaga jarak antrean. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 24/4/2020] Universitas Padjadjaran membagikan paket sembako kepada masyarakat  yang ikut serta dalam mendukung pelaksanaan kegiatan kampus. Bantuan yang diberikan sejak Selasa (21/4) hingga Kamis (23/4) ini ditujukan kepada  masyarakat yang terdampak kebijakan penutupan kampus akibat pandemi Coronavirus (COVID-19).

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti mengatakan, sebanyak 1.957 paket sembako program “Unpad 1957 Berbagi” diberikan kepada warga Unpad di kampus Jatinangor, Dipati Ukur, Arjasari, dam PSDKU Pangandaran. Jumlah 1.957 paket ini disesuaikan dengan tahun kelahiran Unpad, yaitu 1957.

“Memasuki bulan Ramadan, pimpinan dan jajaran menyatukan niat dan aksi berbagi untuk kelompok masyarakat terdampak. Pengumpulan sumbangan akhirnya bisa didedikasikan untuk 1.957 paket sembako,” ujar Rektor.

Donasi terkumpul dari pimpinan dan pengelola 17 fakultas di lingkungan Unpad. Paket sembako ini diberikan kepada masyarakat yang selama ini beraktivitas di dalam kampus, seperti tenaga K3L, tenaga kebersihan ruangan, satpam, sopir angkutan dalam kampus, tukang ojek, hingga pengurus kantin.

Uniknya, proses pembagian sembako sendiri tetap mematuhi pembatasan sosial selama pandemi COVID-19, yaitu menggunakan masker kain serta menjaga jarak antrean.

Rektor mengatakan, pandemi COVID-19 memaksa sejumlah aktivitas dihentikan, termasuk kegiatan belajar mengajar tatap muka di dalam kampus. Akibat adanya pademi ini, masyarakat terdampak semakin luas. Kerugian sosial dan ekonomi semakin membesar.

“Semangat berbagi ini semoga meringankan beban masyarakat. Tetap bekerja dan beribadah di rumah saja,” kata Rektor.*

The post Jelang Ramadan, Unpad Bagikan 1.957 Paket Sembako appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Gelar “Workshop” Penguatan Kompetensi Dosen Terhadap Perkuliahan Daring

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Suasana pembukaan workshop daring “Digital Teaching Skills Workshop” di aplikasi Zoom, Kamis (23/4).*

[unpad.ac.id, 24/4/2020] Direktorat Sumber Daya Manusia bersama Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi Universitas Padjadjaran menggelar lokakarya (workshop) daring “Digital Teaching Skills Workshop” mulai Kamis (23/4). Lokakarya ini diikuti oleh sejumlah dosen di lingkungan Unpad.

Direktur SDM Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., PhD, mengungkapkan, seri lokakarya ini digelar untuk melakukan standardisasi dari proses pembelajaran dan pengajaran di Unpad selama masa pandemi Coronavirus (COVID-19).

Saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan lokakarya daring via aplikasi Zoom, Kamis (23/4), Aulia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sejumlah survei terkait evaluasi pelaksaan perkuliahan daring di Unpad yang mulai diberlakukan sejak 18 Maret lalu.

Hasil survei awal dijelaskan, banyak hal yang menyangkut belum samanya keterampilan dosen dalam membuat materi ajar, familiarisasi dengan sistem daring, hingga masalah kuota internet yang membebankan mahasiswa.

Lewat lokakarya ini, dosen diharapkan dapat menemukan metode ajar yang efektif serta aplikasi pembelajaran yang tanpa membebani mahasiswa. Untuk itu, ada sejumlah lokakarya yang digelar, antara lain e-Material Production Series pada Kamis (23/4), Google Classroom Series kategori basic pada Kamis (23/4) dan advance pada 6 Mei, serta LMS LivE Unpad Series basic pada 29 April dan advance pada 13 Mei.

“Mudah-mudahan hal ini dapat membantu bapak/ibu dosen, sehingga meskipun perkuliahan daring digelar sampai akhir semester ini, capaian pembelajaran tetap bisa kita target dengan tepat,” kata Aulia.

Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Unpad Anne Nurbaity, PhD, mengatakan, sebelum mengikuti lokakarya, para dosen diminta terlebih dahulu mengisi placement test pada tautan yang telah ditentukan.

“Tes ini untuk memudahkan kami mengelompokkan kira-kira bapak/ibu itu cocoknya mengikuti workshop yang mana,” kata Anne.(am)*

The post Unpad Gelar “Workshop” Penguatan Kompetensi Dosen Terhadap Perkuliahan Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

Komunikasi Kesehatan Berperan Penting di Masa Pandemi COVID-19

$
0
0

Rilis

Suasana kegiatan Webinar 3S (Sumbang Saran Solutif) seri pertama bertema “Komunikasi Kesehatan Memang Urgent!” yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jumat (24/4) pagi.*

[unpad.ac.id, 25/4/2020] Menyampaikan informasi yang benar kerap berisiko membuat panik masyarakat. Namun, hal tersebut dapat diminimalisir dengan pemilihan kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh seluruh masyarakat. Strategi komunikasi dalam penyampaian informasi di masa darurat pandemi seperti saat ini dinilai sangat penting.

Pernyataan tersebut tersirat dalam kegiatan Webinar 3S (Sumbang Saran Solutif) seri pertama bertema “Komunikasi Kesehatan Memang Urgent!” yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jumat (24/4) pagi.

Webinar ini menghadirkan narasumber Dr. Susanne Dida, MM, Kepala Pusat Studi Komunikasi Kesehatan Unpad dan Aang Koswara, S.Sos., M.Si., dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Fikom Unpad yang sedang menyelesaikan studi S3 di Institut für Interkulturelle Kommunikation, Ludwig Maximilian Universität, München, Jerman.

Strategi komunikasi bukan hanya untuk mengatasi hoaks, tetapi untuk menghindari kepanikan massal yang dapat berakibat lebih buruk dari pandemi itu sendiri. Strategi komunikasi inilah yang diyakini sebagai salah satu penyebab keberhasilan Jerman termasuk dalam kelompok negara dengan angka kematian akibat COVID-19 terendah di dunia.

Seminar daring yang dihadiri peserta lebih dari 130 orang ini dimulai dengan pemaparan “Komunikasi Kesehatan dan Kesehatan Mental Menghadapi Pandemi Covid-19” oleh Dr. Susanne. Ia menyinggung betapa banyaknya masyarakat yang mengalami stres karena diterpa kabar tidak akurat mengenai wabah ini. Tidak ada pengelolaan informasi yang terawasi sehingga menciptakan informasi yang tumpang tindih, ditambah dengan bermunculannya berita hoaks.

Dr. Susanne menekankan, pesan yang disampaikan harus yang mudah dimengerti, karena inti dari komunikasi kesehatan ini adalah bagaimana caranya agar pesan sampai ke masyarakat.

“Etika komunikasi kesehatan doing good, doing right harus diterapkan di saat seperti ini. Informasi yang disampaikan haruslah jujur, otentik, bertanggungjawab, juga adil,” jelasnya.

Dari perspektif yang lain, Aang Koswara membawakan topik “Pandemi Covid-19: Cerita Harian Singkat dari Jerman”. Ia menyoroti bagaimana penanganan wabah virus Corona di Jerman dilakukan dengan strategi komunikasi satu pintu dari Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Menurut Aang, kebijakan pemerintah Jerman yang hanya menampilkan satu sumber informasi telah berhasil mencegah kesimpangsiuran, sehingga tingkat kepatuhan masyarakat lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

Aang berpendapat, informasi yang disampaikan harus diselaraskan, jangan bertolak belakang dan berulang-ulang. “Inilah mengapa one voice with one clear message sangat penting untuk keadaan seperti ini,” tegas Aang.

Webinar 3S seri pertama ini merupakan awal dari seri webinar yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. Manajer Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fikom Unpad, FX. Ari Agung Prastowo, M.I.Kom., menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu contoh dari kegiatan komunikasi solutif “KomuniAksi” yang dikembangkan Fikom Unpad. Ari menegaskan, sesuai arahan pimpinan fakultas, kegiatan webinar ini rencananya dilaksanakan seminggu sekali.(eh)*

The post Komunikasi Kesehatan Berperan Penting di Masa Pandemi COVID-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Aman Berolahraga Saat Ramadan Menurut Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

[Foto Ilustrasi]. Aktivitas lari maraton di pesisir pantai Pangandaran dalam acara “Pangandaran Run” yang digelar Program Studi di Luar Kampus Utama Unpad-Pangandaran, Oktober 2019 lalu. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 27/4/2020] Olahraga menjadi suatu aktivitas yang tetap bisa dilakukan selama menjalani puasa di bulan Ramadan. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan berolahraga saat puasa.

Menurut Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Unpad Deta Tanuwidjaja, dr., Sp.KFR., AIFOK, ada tiga efek dari olahraga ketika Ramadan, yaitu ancaman hipoglikemia, ancaman dehidrasi, dan ambang laktat yang mudah tercapai.

Saat menjadi pembicara dalam webinar “Meraih Kebugaran di Bulan Ramadan” seri Kajian Ramadan Masjid Unpad, Minggu (26/4) Deta menjelaskan, hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Penurunan gula darah ini menyebabkan tubuh mudah lemas, gemetar, hingga berkeringat dingin.

Sementara ancaman dehidrasi merupakan kondisi tubuh mulai kekurangan cairan. “Kondisi dehidrasi masih bisa ditoleransi asalkan dipertahankan di bawah kebutuhan hidrasi, yaitu di bawah 3 persen dari total cairan tubuh, serta mendekati waktu hidrasi,” kata Deta.

Adapun Ambang laktat merupakan kondisi peredaran darah mulai jenuh sehingga otot tubuh akan menjadi lelah. Pada saat puasa, ambang laktat akan lebih mudah tercapai.

Untuk mengantisipasi tiga efek tersebut, Deta menjelaskan, ada sejumlah waktu yang disarankan untuk berolahraga saat berpuasa. Waktu ideal adalah dekat dengan waktu loading (waktu tubuh mendapat asupan karbohidrat) serta waktu hidrasi, antara lain setelah subuh, sebelum magrib, serta antara setelah salat tarawih dan sebelum tidur.

Waktu subuh menurut Deta merupakan kondisi ketika tubuh sudah menerima asupan nutrisi dan hidrasi dari makan sahur. Rasa haus yang timbul di waktu ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh dengan adanya respons renin-angiotensin-aldosteron, yang mampu menahan air di dalam tubuh.

Sementara waktu sebelum magrib merupakan kondisi ketika tubuh akan menerima asupan makanan dan hidrasi saat berbuka puasa. Namun, lanjut Deta, berolahraga pada waktu ini memiliki risiko dehidrasi dan hipoglikemia apabila tidak terkontrol.

Lebih lanjut Deta menjelaskan, jenis olahraga kebugaran yang baik dilakukan di bulan puasa adalah jogging dan cardio calisthenic. Lakukan olahraga dengan intensitas ringan, yaitu minimal 20 menit per sesi. Namun, dilakukan dengan frekuensi rutin, yaitu antara 4 – 5 sesi per pekan.

Meski demikian, olahraga yang dilakukan juga tetap harus menaati kebijakan pembatasan fisik dan sosial yang diterapkan pemerintah saat ini. Jika lingkungan sekitar cenderung ramai, hindari berolahraga di luar rumah.

Deta mengatakan, kurangnya aktivitas olahraga selama bulan Ramadan ditambah adanya masa pandemi Coronavirus (COVID-19) saat ini akan berisiko terkena infeksi sedang hingga tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil studi bahwa orang yang tidak berolahraga, risiko infeksinya sedang hingga tinggi.

Ketika seseorang berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang, maka risiko infeksinya berkurang. Tingkat imunitas tubuh pun akan meningkat. “Itulah kenapa olahraga dibutuhkan. Olahraga mengintervensi berupa overload terhadap fisiologi tubuh manusia, sehingga terjadi peningkatan fungsi,” kata Deta.*

The post Aman Berolahraga Saat Ramadan Menurut Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gagas APD Nanopartikel, Dua Mahasiswa Kimia Unpad Juara II Lomba Esai Inovatif di IPB

$
0
0

Rilis

Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 28/4/2020] Dua mahasiswa Kimia Universitas Padjadjaran, Annisa Luthfiah dan Muhamad Diki Permana, berhasil meraih juara kedua pada Lomba Esai Inovatif “Student at Home Challenge (SHC) IPB 2020” yang digelar IPB University, Senin (20/4) lalu.

Dalam lomba itu, keduanya mengajukan esai berudul “Optimalisasi Alat Pelindung Diri (APD) Medis Menggunakan Nanopartikel Sebagai ‘Self-Cleaning’ dan Antiviral”. Penyusunan esai ini dibimbing langsung Dosen Departemen Kimia Unpad Dr. Diana Rakhmawaty Eddy, M.Si.

Diki menjelaskan, nanopartikel dapat digunakan untuk mematikan virus maupun bakteri hanya dengan menggunakan sinar matahari. Penggunaan fotokatalis ini dinilai lebih ramah untuk lingkungan dibanding menggunakan disinfektan alkohol sebagai agen pembunuh virus.

Annisa juga menjelaskan, penggunaan nanopartikel sebagai self-cleaning dan antiviral yang di-coating-kan ke dalam APD medis mampu meningkatkan kualitasnya. Selain itu, nanopartikel ini membuat APD dapat digunakan berkali-kali (reusable).

Lewat esai tersebut, keduanya mengklaim nanopartikel dapat mengurangi tingginya permintaan akan kebutuhan suplai APD. Selain itu, aspek keamanan dan keselamatan tim medis saat menangani pasien COVID-19 dapat ditingkatkan.

“Harapannya ialah gagasan ini dapat diterapkan sehingga angka kematian dan angka tenaga medis yang terpapar dapat dihindari,” kata Annisa.

Lomba Esai Inovatif SHC IPB 2020 mengangkat tema “Pendekatan Multisektor dalam Pengendalian Dampak Wabah COVID-19”. Lomba esai ini diikuti oleh 1.513 karya dari 139 perguruan tinggi. Gelaran acara ini digagas untuk menghasilkan karya – karya inovatif mahasiswa di tengah masa krisis pandemi COVID-19.(art)*

The post Gagas APD Nanopartikel, Dua Mahasiswa Kimia Unpad Juara II Lomba Esai Inovatif di IPB appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Administrasi Keuangan Publik Unpad Buat Blog Edukasi Terkait Pandemi Coronavirus

$
0
0

Rilis

COVID-19; Kampus Unpad'

Tampilan laman blog https://kewirausahaanakp19.blogspot.com/ yang dibuat mahasiswa kelas Kewirausahaan Program Studi Sarjana Terapan Administrasi Keuangan Publik Universitas Padjadjaran. Blog tersebut berisi ragam edukasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang bisa dilakukan di masa pandemi Coronavirus.*

[unpad.ac.id, 29/4/2020] Wabah pandemi Coronavirus (COVID-19) yang melanda Indonesia sejak awal Maret lalu mendorong masyarakat untuk mengubah aktivitas dan perilaku hidup agar tidak menjadi korban selanjutnya. Meski demikian, belum semua masyarakat teredukasi dengan baik mengenai bagaimana aktivitas yang tepat selama masa pandemi ini.

Berangkat dari hal tersebut, sejumlah mahasiswa kelas Kewirausahaan Program Studi Sarjana Terapan Administrasi Keuangan Publik Universitas Padjadjaran mengembangkan blog khusus berisi ragam edukasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang bisa dilakukan di masa pandemi ini.

Dikutip dari laman resmi FISIP Unpad, beragam informasi tersebut dapat diakses di laman https://kewirausahaanakp19.blogspot.com/. Informasi edukasi yang disampaikan antara lain: bagaimana menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental, upaya membangun produktivitas dan kreativitas selama masa karantina di rumah, hingga siraman rohani.

“Tebersit harapan bahwa website ini dapat menjadi salah satu sumber informasi positif dan edukatif bagi masyarakat Indonesia, sehingga dapat melakukan langkah2 terbaik dalam upaya mempertahankan kesehatan keluarga dan membangun produktifitas yang kontributif selama masa karantina mandiri di rumah,” ujar Manajer Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Unpad Dr. Hery Wibowo, M.M.(am)*

The post Mahasiswa Administrasi Keuangan Publik Unpad Buat Blog Edukasi Terkait Pandemi Coronavirus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pusat Pengembangan Karier Unpad Sediakan Layanan Konsultasi Karier Secara Daring

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

kampus Unpad

[unpad.ac.id, 30/4/2020] Di masa kedaruratan akibat pandemi Coronavirus (COVID-19) ini, Pusat Pengembangan Karier (PPK) Universitas Padjadjaran tetap menyediakan layanan konsultasi seputar karier gratis bagi lulusan baru. Bedanya, saat ini layanan konsultasi diberlakukan secara daring.

Ketua PPK Unpad Dr. Rosaria Mita Amalia, M.Hum., menjelaskan, layanan konsultasi karier ini ditujukan bagi mahasiswa yang baru saja lulus ataupun mahasiswa yang akan lulus. Tujuannya untuk memberikan pembekalan mengenai rencana karier ataupun arah karier yang ingin mereka tuju.

Melalui layanan ini, PPK Unpad memfasilitasi pertemuan antara pendaftar layanan dengan tim psikolog. Layanan yang sudah dibuka sejak awal 2019 ini awalnya dilakukan secara tatap muka.

“Seiring dengan perubahan gaya bekerja dan berbagai pertemuan di era pandemi ini, kami memfasilitasi melalui pertemuan secara daring,” ujar Dr. Rosaria.

Dr. Rosaria melanjutkan, prosedur untuk mendapatkan layanan konsultasi ini tetap sama. Pendaftar terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran di laman http://cdc.unpad.ac.id/bimbingan-karir/ atau di bit.ly/KonselingKarierUnpad.

Pada form tersebut, peserta juga dapat memilih waktu konseling karier. Sesuai dengan jadwal, pendaftar akan melakukan konsultasi dengan Psikolog melalui aplikasi Goggle Meet.

Saat ini, layanan konsultasi daring bisa dilakukan pada hari Senin (09.00-11.00), Rabu (10.00-12.00), Kamis (10.00-12.00) dan Jumat (10.00-12.00). Setiap sesi konsultasi dilakukan selama 1 jam.

Adapun konselor yang melakukan layanan merupakan tim adhoc dari PPK Unpad, yaitu  Puspita Adhi Kusuma W.,M.Psi., dan Rezki Ashriyana, M.Psi.

“Kami tidak menutup kemungkinan menambah psikolog agar layanan lebih maksimal. Selain itu, ada komunikasi kepada para pelaku SDM (HR) di beberapa perusahaan yang merupakan alumni Unpad dan bersedia menjadi partner kami dalam kegiatan ini,” kata Dr. Rosaria.

Ada sejumlah permasalahan karier yang bisa dikonsultasikan pada layanan ini, seperti perencanaan karier, kesiapan kerja, pemilihan profesi atau bidang kerja, pemahaman minat dan kemampuan dalam bekerja, serta persoalan personal yang menghambat persiapan karier dan kesiapan kerja.

Melalui layanan ini, Dr. Rosaria berharap nosa menjadi media sekaligus pendamping strategis bagi seluruh mahasiswa dalam merencanakan dan menentukan kariernya di masa depan.

“Perencanaan yang tepat akan membawa  alumni ke pekerjaan yang tepat sesuai dengan potensi diri dan minat, sehingga masa tunggu alumni Unpad dapat menjadi sangat singkat,” tambahnya.

Layanan ini khusus disediakan untuk mahasiswa Unpad dan alumni yang terbilang fresh graduate. PPK Unpad sendiri membuka kesempatan bagi alumni berlatar belakang sebagai Psikolog untuk berkontribusi menjadi tim konselor. Selain itu, bagi alumni yang sudah bekerja (praktisi/wirausahawan), PPK Unpad juga mengajak berkontribusi dalam program karier lainnya, seperti seminar dan bincang karier.*

The post Pusat Pengembangan Karier Unpad Sediakan Layanan Konsultasi Karier Secara Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

Masa Kedaruratan Pandemi COVID-19, Unpad Tetap Gelar Program Pengembangan Karier Secara Daring

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

lowongan kerja; unpad;

Pusat Pengembangan Karier Unpad tetap menggelar sejumlah program pengembangan karier secara daring di masa pandemi ini.*

[unpad.ac.id, 30/4/2020] Pusat Pengembangan Karier (PPK) Unpad tetap melaksanakan sejumlah program pengembangan karier di masa pandemi ini. Salah satunya adalah menggelar berbagai seminar dan bincang karier yang yang menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai perusahaan dan juga para pengusaha (enterpreneurship) dalam bentuk webinar.

“Keadaan pandemi  ini tidak mengurangi minat mitra perusahaan/pembicara juga para partisipan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan karir yang telah kami rancang,” jelas Dr. Rosaria.

Pihaknya juga tengah menyiapkan program pendampingan karier yang mulai akan diaplikasikan dari mahasiswa tingkat awal, menengah, hingga akhir. Ini dilakukan karena rencana karier sejatinya sudah dapat disiapkan sejak semester awal, sehingga mahasiswa lebih bersiap diri menentukan kariernya di masa depan.

Selain itu, PPK Unpad juga bekerja sama dengan lebih dari 50 Pusat Karier dari beragam perusahaan di Indonesia akan menggelar bursa kerja virtual (National Virtual Job Fair) di masa pandemi ini.

Pameran kerja virtual ini didukung penuh oleh Ditjen Dikti, sehingga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para alumni Unpad yang baru lulus untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Dr. Rosaria juga mengharapkan para alumni Unpad, khususnya lulusan tahun 2018 hingga 2020 dapat mengisi tracer study melalui tautan http://cdc.unpad.ac.id/tracer-study/ .

“Isian dari para alumni ini sangat merupakan salah satu kontribusi alumni bagi Unpad sehingga Unpad dapat melakukan berbagai pengembangan terkait iformasiyang diberikan, juga sebagai salah satu indikator pemeringkatan nasional maupun internasional,” pungkas Dr. Rosaria.(am)*

The post Masa Kedaruratan Pandemi COVID-19, Unpad Tetap Gelar Program Pengembangan Karier Secara Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad dan Dispangtan Kota Bandung Gelar Pelatihan Daring Olahan Hasil Pertanian

$
0
0

Rilis: Dr. Dwi Purnomo

Suasana Pelatihan Daring Olahan Hasil Pertanian yang digelar Universitas Padjadjaran dan ekosistem binaannya The Local Enablers (TLE) bekerja sama dengan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Kamis (30/4).*

[unpad.ac.id, 30/4/2020] Universitas Padjadjaran dan ekosistem binaannya The Local Enablers (TLE) bekerja sama dengan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung mengadakan kegiatan Pelatihan Daring Olahan Hasil Pertanian bagi warga masyarakat terutama ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Kamis (30/4).

Program pemberdayaan yang dilaksanakan saat pandemi COVID-19 melanda masyarakat ini diikuti kurang lebih 55 warga dengan memanfaatkan aplikasi Google Meet. Meski dilakukan secara daring, pelatihan ini tetap memeragakan tata cara pengolahan hasil pertanian secara detail, sehingga peserta belajar menghasilkan bahan makanan yang bernilai gizi baik serta memiliki nilai jual tinggi.

Pelatihan ini juga disaksikan oleh Ketua Penggerak PKK Kota Bandung, Umi Siti Muntamah, yang merupakan istri Wali Kota Bandung, serta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Gin Gin Ginanjar, beserta jajarannya. Pelatihan tersebut merupakan salah satu aktivasi program Ruang Kerja Bersama Kota Bandung.

“Agar di masa pandemik ini kita selalu bisa bergerak mewujudkan keluarga dengan ketahanan pangan yang baik melalui hidangan dengan gizi yang baik bagi keluarga dan orang tercinta. Kami mendukung penuh kegiatan ini yang merupakan terobosan baik, terutama bagi ibu-ibu PKK untuk mengetahui asupan gizi yang baik bagi keluarga,” ujar Siti Muntamah.

Selama pelatihan berjalan, para peserta pelatihan tampak sangat bersemangat, terlihat dari banyaknya respons selama sesi praktek yang dipimpin oleh Ina Sawitri. Salah seorang peserta, Yuli Rachmatiah, mengatakan bahwa pelatihan ini mudah diaplikasikan di rumah dan berpotensi menjadi usaha baru keluarga.

Sementara peserta lainnya, Ambari Retno, mengaku senang mengikuti pelatihan ini karena mudah diikuti dengan bahan-bahan yang juga mudah diperoleh. “Materi pelatihannya pun bisa langsung diunduh ke ponsel masing-masing,” ujarnya.(eh)*

The post Unpad dan Dispangtan Kota Bandung Gelar Pelatihan Daring Olahan Hasil Pertanian appeared first on Universitas Padjadjaran.

Media Massa, Oasis Informasi di Tengah Pandemi

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

COVID-19; unpad;

Universitas Padjadjaran. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 1/5/2020] Media massa sejatinya ambil bagian dalam penanganan wabah pandemi Coronavirus (COVID-19) di Indonesia. Salah satu tugas yang diemban media adalah meningkatkan kesadaran publik atas krisis pandemi ini.

Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dr. Eni Maryani, M.Si., mengatakan, media memengaruhi persepsi publik tentang krisis pandemi. Ini disebabkan, persepsi publik tentang pandemi saat ini sangat terkait dengan informasi yang diperoleh oleh media.

Saat menjadi pembicara dalam Webinar Komuniaksi Fikom Unpad “Media: Bisakah Menjadi Solusi?” Jumat (1/5), Dr. Eni mengungkapkan, hal penting yang harus dipunyai media di masa pandemi adalah kepercayaan dari publik. Faktor ini sempat menjadi masalah saat publik mulai tidak memiliki kepercayaan terhadap media sebelum masa pandemi terjadi.

“Ketika trust tidak ada, media akan menjadi sulit, sehingga upaya bersama dalam menangani krisis seringkali terganggu,” ujarnya.

Selain membangun kepercayaan, media juga perlu memperhatikan framing pemberitaan. Menurut Dr. Eni, framing berita harus diperhatikan agar jangan sampai mendiskreditkan khayalak tertentu. Framing yang tidak dirancang dengan baik berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap media tersebut.

Karena perannya yang krusial dalam penyebaran informasi akurat seputar COVID-19, media tetap harus menjalankan fungsi kritisnya. Sejumlah kekurangan dalam penanganan pandemi harus dikomunikasikan dengan baik oleh media. Selain itu, media juga perlu melakukan edukasi publik terkait aspek-aspek COVID-19.

“Media akan lebih baik jika mampu meng-create pesan-pesan komunikasi berdasarkan analisis narasumber. Jangan sekadar hanya bergantung pada narasumber,” ujarnya.

Dosen Program Studi Jurnalistik Unpad Dandi Supriadi, M.A. (SUT), menjelaskan, peran jurnalis di masa pandemi memiliki banyak tantangan. Ia harus mampu meraih kepercayaan publik di tengah berita hoaks yang berseliweran di masyarakat.

Karena itu, dosen yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad ini mendorong agar sejumlah media konvensional bisa berkolaborasi, baik antarmedia maupun institusi terkait. Kolaborasi ini penting untuk memerangi berita-berita yang tidak akurat di masyarakat.

Webinar yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat, M.Si., ini juga menghadirkan pembicara lainnya, yaitu GM Current Affairs TV One Indiarto Priadi.*

The post Media Massa, Oasis Informasi di Tengah Pandemi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Isi Ramadan dan Masa Pandemi COVID-19, Usaha Rintisan Mahasiswa Unpad Gelar Sejumlah Aktivitas Sosial

$
0
0

Rilis

knowlej.id; mahasiswa Unpad;

Suasana webinar yang diselenggarakan oleh salah satu usaha rintisan mahasiswa Unpad, knowlej.id.*

[unpad.ac.id, 2/5/2020] Knowlej Edumedia Indonesia atau knowlej.id, salah satu usaha rintisan mahasiswa Universitas Padjadjaran, melakukan sejumlah kegiatan mengisi momentum bulan suci Ramadan dan masa pandemi Covid-19 seperti webinar, pelatihan daring, kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

“Hingga hari ini (Jumat, 1 Mei 2020) sudah terdapat 9 edisi webinar dengan menghadirkan pembicara dengan latar belakang yang berbeda dan juga berasal dari kampus yang berbeda pula. Peserta terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya,” tulis Knowlej.id dalam rilisnya.

Serangkaian kegiatan webinar ini diberi nama program “Now We Know”. Tema yang diangkat cukup menarik, mulai dari 21st Century Skills, ramadan dan corona, penulisan ilmiah dan populer, public speaking skill, UI/UX design, tips lolos beasiswa, dan masih banyak lainnya.

Pembicara yang dihadirkan berasal dari sejumlah kampus, antara lain Unpad, ITB, ITS, Unair, Unsyiah, Monash University, UGM, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dll. Platform yang digunakan adalah Zoom Conference yang langsung tersinkronisasi dengan Youtube Live Streaming Knowlej id.

“Harapan kami, kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk mendapatkan ilmu bermanfaat dari sumber kredibel serta menjadi amal jariyah bagi para pembicara,” ujar Muhamnad Ihsan, co-founder & CEO Knowlej Edumedia Indonesia, yang juga mahasiswa Manajemen Komunikasi Fikom Unpad.

Bukan hanya kegiatan berbagi pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan knowlej.id, tetapi juga melakukan kegiatan sosial dan pemberdayaan yang mengikutsertakan kelompok PKK Desa Nanggerang Kabupaten Sumedang, yang jaraknya kurang lebih 15 menit dari Unpad kampus Jatinangor. Mereka bekerja sama dengan sejumlah pihak menggalang donasi agar warga Desa Nanggerang yang secara ekonomi terkena dampak pandemi Covid-19 bisa tetap memperoleh penghasilan dari hasil pertanian mereka.

Donasi tersebut akan dipergunakan untuk mengolah hasil pertanian Desa Nanggerang menjadi 1.000 paket makanan sehat Ramadan yang akan didistribusikan kepada mahasiswa di Jatinangor yang belum bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19 ini. Hasil pertanian itu akan diolah oleh ibu-ibu dari Kelompok PKK desa tersebut.(eh)*

The post Isi Ramadan dan Masa Pandemi COVID-19, Usaha Rintisan Mahasiswa Unpad Gelar Sejumlah Aktivitas Sosial appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pendaftaran SMUP Pascasarjana Dibuka

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 1/5/2020] Pendaftaran Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Program Pascasarjana sudah mulai dibuka sejak Jumat, 1 Mei 2020, hingga 3 Juni 2020. Informasi pendaftaran SMUP Pascasarjana dapat dilihat pada laman http://smup.unpad.ac.id/.

Bagi calon pendaftar SMUP Pascasarjana, ada sejumlah mekanisme pendaftaran yang harus diperhatikan. Tahap pertama pendaftaran adalah dengan membuat akun dan mengisi biodata diri pada laman https://pendaftaran.unpad.ac.id/login. Informasi yang perlu dimasukkan dalam akun tersebut antara lain: nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK)/Nomor Paspor, alamat e-mail, nomor ponsel, membuat password, data kewarganegaraan, hingga identitas diri, alamat, data asal pendidikan, data pekerjaan, serta pilihan jenjang dan program studi.

Usai pembuatan akun, pendaftar wajib mengunggah sejumlah dokumen yang disyaratkan. Dokumen tersebut antara lain pasfoto terbaru berwarna dengan latar belakang putih ukuran 3×4 cm, pindaian KTP dan Kartu Keluarga, ijazah dan transkrip pendidikan terakhir, sertifikat TKA (Unpad, Bappenas, Himpsi, atau tes TKA/TPA yang dikeluarkan PTN Badan Hukum), sertifikat TOEFL, Pernyataan Tujuan (Statement Purpose) dalam bahasa Indonesia atau Inggris, serta dokumen lain yang disyaratkan program studi.

Khusus untuk Program Doktor, pendaftar wajib mengunggah dokumen surat rekomendasi dari pihak terkait. Selain itu, pendaftar Program Doktor juga dipersilakan memilih calon promotor. Pemilihan dilakukan lewat Direktori Kepakaran Unpad. Usai menemukan calon, pendaftar diharuskan menjalin komunikasi dengan calon promotor untuk mendapatkan persetujuan.

Selanjutnya, peserta dipersilakan membayar biaya pendaftaran SMUP dengan membawa bukti tagihan ke bank yang ditunjuk oleh Unpad. Untuk program Profesi dan Magister biaya pendaftaran sebesar Rp600.000, sedangkan biaya untuk program Spesialis Rp1.250.000, dan Subspesialis Rp1.750.000, serta program Doktor sebesar Rp750.000.

Peserta kemudian mencetak dan menyimpan kartu peserta ujian yang diperoleh setelah menyelesaikan pembayaran. Seleksi dilakukan dengan menggunakan tes wawancara yang digelar secara daring sesuai jadwal yang ditetapkan. Adapun pengumuman SMUP Pascasarjana sendiri akan dibuka pada 10 Juli 2020.(am)*

 

 

The post Pendaftaran SMUP Pascasarjana Dibuka appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mengenal Herbarium, Penyelamat Informasi Botani Indonesia

$
0
0

Rilis

Suasana Webinar Series I “Pengelolaan Herbarium Bandungense dan Rekaman Baru Jenis Asteraceae di Jawa” oleh Departemen Biologi Universitas Padjadjaran, Sabtu (2/5).*

[unpad.ac.id, 3/5/2020] Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat biodiversitas di dunia. Namun, hanya sebagian kecil saja spesimen tumbuhan yang sudah dikoleksi dalam bentuk spesimen herbarium. Padahal, herbarium ini dapat berfungsi sebagai penyedia informasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Demikian disampaikan Kurator Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Arifin Surya Dwipa Irsyam, M.Si., dalam Webinar Series I “Pengelolaan Herbarium Bandungense dan Rekaman Baru Jenis Asteraceae di Jawa” oleh Departemen Biologi Universitas Padjadjaran, Sabtu (2/5).

Arifin menjelaskan, fungsi utama herbarium  adalah untuk media penelitian dan pendidikan. Selain itu, herbarium juga bisa memberikan informasi botani yang detail kepada masyarakat umum.

Berdasarkan Indeks Herbariorum Indonesianum Pusat Penelitian Biologi LIPI pada 2016, saat ini terdapat 30 lembaga herbarium yang sudah terindeks nasional. Sebagian besar terdapat pada beberapa perguruan tinggi, salah satunya adalah Herbarium Bandungense di SITH ITB.

Arifin yang juga alumnus Departemen Biologi FMIPA Unpad ini mengungkapkan, Herbarium Bandungense merupakan herbarium tertua di Indonesia. Herbarium ini menyimpan sekira 14.000 koleksi yang meliputi awetan basan, koleksi kering, karpologi (koleksi buah), artefak etnobotani, fosil tetumbuhan, koleksi kulit kayu (xylarium) serta tumbuhan berbunga.

“Beberapa koleksi merupakan specimen tipe yang menjadi rujukan dalam penemuan spesies baru seperti Begonia incudiformicarpa Ardi & D.C. Thomas, B. iskandariana Ardi & D.C. Thomas, B. johntania Ardi & D.C. Thomas, Pinanga schwanerensis A. Randi, Hikmat & Heatubun,” ujar Arifin.

Fokus utama penelitian di Herbarium Bandungense adalah eksplorasi spesies introduksi yang ternaturalisasi di Jawa, salah satunya adalah suku Asteraceae yang merupakan suku terbesar dalam kelas Eudikotil  dalam sistem klasifikasi APG (Angiosperm Phylogenetic Group) dengan bentuk bunga menarik serta merupakan tanaman hias.

Tanaman introduski tersebut seperti, Eupatorium capillifolium (Lam.) Small ex Porter & Britton yang mirip dengan tanaman adas dan tanaman daun pait (daun basmallah) (Gymnanthemum amygdalinum). Tanamn ini secara tradisional digunakan untuk obat diabet merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Tropik yang tumbuh meliar di Jawa.

Ketua panitia Webinar Biologi Unpad Budi Irawan, M.Si., mengatakan, webinar ini diikuti lebih dari 200 partisipan dengan menggunakan aplikasi Google Meet dan live streaming YouTube. Peserta berasal dari  65 Institusi di Indonesia, meliputi 47 PTN/PTS, 10 Lembaga non PT (LIPI, BIOTROP, P4TK IPA Kemendikbud) dan 8 Sekolah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.(art)*

The post Mengenal Herbarium, Penyelamat Informasi Botani Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5526 articles
Browse latest View live