Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5543 articles
Browse latest View live

Mahasiswa FTG Unpad Presentasikan Makalahnya pada The 3rd Bangkok International Conference on Biological Engineering & Natural Science

$
0
0

[Unpad.ac.id, 05/03/2015] Meskipun masih menjadi mahasiswa program Sarjana di Fakultas Teknik Geologi Unpad, Fikri Abdulah ikut menjadi peserta pemakalah dalam konferensi tingkat internasional di Bangkok. Pada ajang tersebut, ia satu-satunya peserta undergraduated di antara peserta lain yang berkategori Master, Doktor, hingga Profesor.

Fikri Abdulah, mahasiswa FTG Unpad. (Foto: Dadan T)

Fikri Abdulah, mahasiswa FTG Unpad. (Foto: Dadan T)

Fikri Abdullah mengikuti “The 3rd Bangkok International Conference on Biological Engineering & Natural Science (BBENS 2015)” pada 26 – 28 Februari di Bangkok, Thailand. Dalam acara yang digelar oleh Higher Education Forum Thailand, ia didampingi oleh Rifky Meisa A, Alumnus FTG Unpad, dan Dr. Bambang Sunarwan, M.T., dosen Institut Teknologi Bandung.

“Itu semacam konferensi interdisipliner buat para ilmuwan dan mahasiswa di seluruh dunia untuk sharing tentang kemajuan penelitian mereka di negaranya masing-masing,” ujar Fikri saat diwawancarai Humas Unpad, Kamis (05/03).

Pada konferensi tersebut, ia mempresentasikan hasil penelitiannya terkait hubungan kondisi hidrogeomorfologi dengan kemunculan mata air di cekungan air tanah Bandung. Ia meneliti hubungan dari kondisi morfologi dengan kemunculan air tanah, mulai dari wilayah Rancaekek, Sumedang, hingga Pangalengan.

“Tujuan dari penelitian ini saya ingin di daerah kemunculan mata air tersebut dilakukan konservasi untuk menjaga cadangan airnya,” ujar mahasiswa angkatan 2012 tersebut.

Ia mengaku penelitian yang dilakukannya cukup sederhana. Namun, luarannya adalah dapat melakukan konsentrasi pada beberapa titik konservasi untuk menjaga cadangan airnya. Hal ini dianjurkan dilakukan di wilayah Kota Bandung dimana penggunaan lahan terus dilakukan demi pembangunan.

“Jika tidak dilakukan konservasi, bisa saja 5 – 10 tahun lagi bakal kekurangan air,” kata Fikri yang aktif di Padjadjaran Intellectual Research (PIR).

Tampil mempresentasikan penelitiannya di luar negeri merupakan pengalaman pertama baginya. Meski sempat didera gugup, Fikri berhasil mempresentasikan dengan baik. Para peserta lain pun mengapresiasi penelitian sederhana yang dilakukannya. Berbagai komentar dan masukan dari peserta lain pun membuat dirinya semakin percaya diri.

Ia mengaku, motivasi untuk ikut menjadi pemakalah dalam ajang tersebut adalah ingin membuktikan bahwa mahasiswa Sarjana pun dapat mempresentasikan penelitiannya di luar negeri. Menurutnya, selama ini mahasiswa lebih memilih mengikuti kompetisi internasional daripada menjadi pemakalah.

Motivasi lainnya adalah ia ingin melengkapi koleksi publikasi ilmiah di Unpad. Dengan mempresentasikan di konferensi tingkat internasional, penelitian Fikri akan dipublikasi di jurnal ilmiah internasional.

Selain dipresentasikan, penelitian tersebut juga ia aplikasikan ke dalam penelitian yang kini lolos didanai Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM P) tahun 2015.

Berkaca pada penelitian peserta dari negara lain, ia mengaku Indonesia tertinggal 10 tahun dari negara lain dalam bidang penelitian. Sehingga, hal itu menjadi motivasi bagi Fikri untuk terus meningkatkan iklim penelitiannya.

“Disadari atau enggak, meneliti itu meningkatkan kita untuk membaca lebih dalam dan teliti lagi. Dari sana pengetahuan itu jauh lebih luas,” tandasnya.*
Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Mahasiswa FTG Unpad Presentasikan Makalahnya pada The 3rd Bangkok International Conference on Biological Engineering & Natural Science appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Mulai Susun RPP Statuta Unpad PTN Badan Hukum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 6/03/2015] Setelah berubah status menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH), langkah selanjutnya yang dilakukan Universitas Padjadjaran adalah menyusun draft Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Statuta Universitas Padjadjaran. Rancangan ini akan dikaji oleh Dikti, Sekretariat Negara, dan harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM sebelum diputuskan.

Suasana Temu Konsolidasi Finalisasi Draft Peraturan Pemerintah tentang Statuta Universitas Padjadjaran di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipatiuku No. 35, Bandung, Jumat (6/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Temu Konsolidasi Finalisasi Draft Peraturan Pemerintah tentang Statuta Universitas Padjadjaran di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipatiuku No. 35, Bandung, Jumat (6/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., menargetkan, RPP ini diharapkan dapat diselesaikan sebelum bulan April 2015 mendatang. Target ini juga berlaku bagi 3 PTN lain, yakni Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Hasanuddin yang bersama-sama berubah status menjadi PTN BH.

“Statuta ini juga akan menjadi pegangan bagi Rektor baru, khususnya di ITS dan Unpad,” ujar Dr. Setiawan saat membuka temu Konsolidasi Finalisasi Draft Peraturan Pemerintah tentang Statuta Universitas Padjadjaran di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipatiuku No. 35, Bandung, Jumat (6/03).

Rapat ini dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, beserta pimpinan universitas dan fakultas, Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, tim penyusun RPP statuta ITS dan Unhas, serta tim dari Dikti, Kemenkumham, Kemenkeu, dan Setneg.

Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Kemenkumham, Pocut Eliza, S.Sos., SH., MH., yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, draft RPP Unpad dapat mengacu pada draft RPP statuta Undip yang telah dibahas sebelumnya. Secara substantif dan teknik perumusan, draft RPP tersebut memiliki pola yang sama.

“Acuan kepada pola yang sama ini dibuat supaya dapat memudahkan dalam pembahasan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama,” kata Pocut.

Ia melanjutkan, ada catatan dari hasil pembahasan draft RPP Statuta Undip terkait masa berlakunya, Dalam draft disebutkan masa berlaku statuta adalah 3 bulan setelah ditetapkan. Hal ini terjadi karena berlangsung Pemilihan Rektor. Padahal . menurut Pocut, pemberlakukan PP dapat berjalan sejak tanggal ditetapkan.

Oleh karena itu, ia meminta Unpad untuk segera menyelesaikan harmonisasi draft tersebut. Apabila ditemukan beberapa hal yang berbeda dari draft RPP Undip, tim Unpad dapat segera menginformasikannya.

“Mohon disampaikan secara transparan sehingga dari Kementerian dan Lembaga dapat memberi masukan,” tutur Pocut.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Mulai Susun RPP Statuta Unpad PTN Badan Hukum appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lintas Jurusan di SNMPTN Tidak Dilarang, Tapi Kecil Kemungkinan Berhasil

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/03/2015] Saat mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, ada pelajar yang ingin mendaftar ke program studi lintas program, misalnya siswa program IPA ingin mendaftar ke program IPS, atau sebaliknya. Hal ini mengundang beragam pertanyaan bagi para pelajar, guru, maupun orang tua.

Unpad kembali melakukan sosialisasi SNMPTN, kali ini sosialisasi dilaksanakan di Aula SMAN 3 Bandung. Narasumber dari Unpad (dari kiri ke kanan): Kepala UPT Humas Unpad  Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., Anggota tim seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Drs. Gatot Riwi Setyanto, MS., Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad Dr. H. Isis Ikhwansyah, SH.,MH., CN, serta Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. Dari SMAN 3 Bandung hadir kepala sekolah Drs. Encang Iskandar, M.Pd. (Foto oleh: Dadan T.)

Unpad kembali melakukan sosialisasi SNMPTN, kali ini sosialisasi dilaksanakan di Aula SMAN 3 Bandung. Narasumber dari Unpad (dari kiri ke kanan): Kepala UPT Humas Unpad Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., Anggota tim seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) Drs. Gatot Riwi Setyanto, MS., Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad Dr. H. Isis Ikhwansyah, SH.,MH., CN, serta Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. Dari SMAN 3 Bandung hadir kepala sekolah Drs. Encang Iskandar, M.Pd. (Foto oleh: Dadan T.)

“Khusus SNMPTN, secara filosofis, jalur ini menyinambungkan antara pilihan jurusan di sekolah menengah dengan pilihan di Perguruan Tinggi,” ujar Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., saat menjawab pertanyaan dari orangtua pelajar dalam Sosialisasi Masuk Unpad di Aula SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/03).

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan pelajar, orang tua, guru Bimbingan Konseling, dan anggota Komite SMAN 3 Bandung. Turut hadir Kepala SMAN 3 Bandung, Drs. Encang Iskandar, M.Pd.

Selain Prof. Engkus, tim Unpad yang hadir dalam sosialisasi tersebut adalah Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. H. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN., Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., dan Wakil Dekan II FMIPA Unpad, Gatot Riwi Setyanto, drs., M.Si

Menurut Prof. Engkus, SNMPTN merupakan seleksi yang didasarkan pada kemampuan akademik pelajar dengan basis nilai rapor dari Semester I hingga V. Jika memilih program studi lintas program, maka nilai-nilai untuk mendukung seleksi ke program studi tersebut tidak akan mencukupi.

Maka, direkomendasikan untuk memilih program studi yang sama saat mendaftar SNMPTN. Pelajar dari program IPA memilih program studi kelompok Saintek, sementara siswa program IPS memilih program studi kelompok Soshum.

Meskipun secara aturan bisa mendaftar lintas program, namun kemungkinan diterima di PTN sangat kecil. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Gatot.

“Kita lihat impelementasinya. Apakah anak-anak IPA memiliki nilai IPS yang lengkap atau sebaliknya? Mereka hanya punya di semester I dan II saja.Kalau mendaftar lintas jurusan, maka nilai di 2 semester itu dibagi menjadi 5 (sesuai aturan penghitungan 5 semester), pasti tersingkir,” jelasnya.

Baik Prof. Engkus maupun Gatot pun menganjurkan calon mahasiswa mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) apabila ingin mendaftar lintas program. Seleksi ini lebih didasarkan pada hasil ujian tulis.

Terkait SNMPTN, ada 3 indeks penilaian dari mekanisme seleksi yang harus diperhatikan, yaitu indeks siswa, indeks sekolah dan indeks wilayah. Indeks siswa didasarkan pada bobot nilai akademik, sementara indeks sekolah meliputi reputasi sekolah, akreditasi, serta kinerja alumni di PTN.

“Jika alumni sebelumnya sudah diterima di PTN, maka itu juga akan berpengaruh pada citra sekolah juga,” kata Prof. Engkus.

Untuk itu, pelajar diharapkan dapat memilih program studi yang sesuai dengan keinginan serta tidak bergantung pada satu program studi saja. “Unpad menawarkan 50 program studi Sarjana,” kata Prof. Engkus.

Prof. Engkus sendiri menjamin, Unpad tidak melakukan diskriminasi terhadap sekolah. “Unpad menggunakan 2 jalur seleksi secara nasional yang lebih fair, adil, dan secara transparan kita buka. Tidak ada unsur yang mendiskreditkan sekolah lain,” kata Prof. Engkus.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Lintas Jurusan di SNMPTN Tidak Dilarang, Tapi Kecil Kemungkinan Berhasil appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tim Sosialisasi SNMPTN Kunjungi Tasikmalaya dan Garut

$
0
0

[Unpad.ac.id, 7/03/2015] Menutup rangkaian kegiatan sosialisasi SNMPTN dan Program Unpad Nyaah ka Jabar ke seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat, tim Unpad mengunjungi Tasikmalaya dan Kabupaten Garut pada Jumat (6/03) kemarin. Sosialisasi telah dilakukan di 27 kota/kabupaten seluruh Jawa Barat untuk memberikan informasi lebih detail tentang SNMPTN dan Program Unpad Nyaah ka Jabar.

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. (tengah) bersama Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS. (kedua dari kanan), Wakil Rektor 1 Unsil Dr. Hj. Sri Wardani, Dra., M.Pd. (paling kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Achdiat Siswandi MP (kedua dari kiri) saat kegiatan Sosialisasi SNMPTN 2015 bagi guru dan pelajar se-Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di Aula Gedung Rektorat Unsil di Jln. Siliwangi Tasikmalaya, Jumat (6/03).

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS. (tengah) bersama Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS. (kedua dari kanan), Wakil Rektor 1 Unsil Dr. Hj. Sri Wardani, Dra., M.Pd. (paling kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Achdiat Siswandi MP (kedua dari kiri) saat kegiatan Sosialisasi SNMPTN 2015 bagi guru dan pelajar se-Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di Aula Gedung Rektorat Unsil di Jln. Siliwangi Tasikmalaya, Jumat (6/03).

Hal penting yang diingatkan kepada peserta sosialisasi adalah masih rendahnya penyelesaian pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN 2015. Per 6 Maret 2015 kemarin, secara nasional baru 35% sekolah menyelesaikan PDSS. “Padahal, batas waktu kurang dari satu minggu lagi. Ini lebih lamban dari tahun lalu,” ujar Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Engkus Kuswarno, MS., di depan guru dan pelajar SMA/SMK/MA se-Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Universitas Siliwangi yang April 2015 mendatang telah satu tahun menjadi perguruan tinggi negeri belum bergabung di SNMPTN sehingga belum bisa dipilih oleh calon mahasiswa pada tahun ini. Namun, Unsil bisa dipilih sebagai salah satu PTN di SBMPTN tahun ini. “Kami baru bisa bergabung di SNMPTN dua tahun lagi,” ujar Rektor Unsil, Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS.

Terinspirasi program “Unpad Nyaah ka Jabar”, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Achdiat Siswandi MP., yang hadir hingga acara selesai mengharapkan Unsil juga memiliki program serupa, yaitu “Unsil Nyaah ka Tasikmalaya” agar warga Tasikmalaya memiliki kesempatan lebih baik kuliah Unsil sebagai PTN kebanggaan Tasikmalaya. “Semoga hal ini bisa terealisasi, sehingga lebih banyak lagi warga Tasikmalaya melajutkan pendidikan tinggi ke Unpad atau Unsil,” ujar Achdiat.

Sementara itu di Kabupaten Garut, kurang lebih 200 orang terdiri dari guru BK dan pelajar SMA/SMK/MA di Kabupaten Garut memadati Aula SMAN 1 Garut di Jln. Merdeka No. 91 Garut untuk menghadiri sosialisasi SNMPTN 2015 dan Program Unpad Nyaah ka Jabar. Sosialisasi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Drs. H. Mahmud, MSi., MPd.

Setelah memberikan presentasi Tim Unpad yang ditugaskan langsung datang ke lokasi yaitu Dr. H. Agus  Mulya Karsona, S.H, M.H. (Wakil Dekan 1 Unpad) dan Dr. Ir. Deni Heryadi, MS. (Koordinator SMUP) mendapatkan berbagai pertanyaan terkait dengan mekanisme pendaftaran yang bersifat teknis, sistem seleksi, UKT, bidikmisi, program studi, prospek kerja dan program Unpad Nyaah ka Jabar.

Pada kesempatan itu Deni mengingatkan sekolah dan pelajar untuk segera menyelesaikan PDSS, jangan dilakukan di akhir waktu untuk menghindari kendala teknis, serta menghimbau kepada para siswa agar memilih program studi yang paling diminati dan ditunjang dengan kemampuan prestasi akademik yang dimiliki.*

Laporan oleh: Erman/Wati

The post Tim Sosialisasi SNMPTN Kunjungi Tasikmalaya dan Garut appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Selenggarakan Diklat Teknis Orientasi Pegawai Tenaga Badan Layanan Umum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/03/2015] Dalam rangka meningkatkan kompetensi bagi pegawai Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Universitas Padjadjaran, Unpad melaksanakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Teknis Orientasi Pegawai Tenaga BLU pada 9 – 12 Maret 2015 di Ruang Rapat Bersama Lantai 2 Gedung Rektrorat Unpad di Jatinangor, yang diikuti oleh 25 peserta pegawai tetap BLU (non PNS) di lingkungan Unpad.

Wakil Rektor Bidang SDM, Sarana & Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE., didampingi Kepala Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma, MM., pada pembukaan Diklat Teknis Orientasi Pegawai Tenaga Badan Layanan Umum di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (9/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang SDM, Sarana & Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE., didampingi Kepala Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma, MM., pada pembukaan Diklat Teknis Orientasi Pegawai Tenaga Badan Layanan Umum di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (9/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE., didampingi Kepala Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma, MM. Prof. Roni mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan dalam membentuk kepribadian dan etika kepada pegawai BLU/pegawai tetap non PNS mengenai pengetahuan dasar tentang Tata Kelola Unpad, supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya.

“Kami berharap ada peningkatan kualitas kerja yang lebih baik, terkait dengan pegawai tetap non PNS ini kami sedang membuat road map akan kebutuhan SDM yang profesional sesuai kompetensi dan bidang tugas yang dimilikinya. Perlakuan yang sama seperti PNS juga akan diberikan kepada pegawai tetap non PNS ini terkait hak dan tanggungjawabnya. Biasakanlah bekerja dengan melakukan perencanaan. Kita merencanakan apa yang akan dilaksanakan lalu melaksanakan apa yang telah direncanakan. Tupoksinya apa? orientasi pekerjaannya seperti apa? Input dan outputnya bagaimana? sehingga apa yang dikerjakan benar-benar terukur,” ujar Prof. Roni.

Sementara Drs. Sudarma, MM, mengatakan bahwa Unpad mengangkat pegawai BLU sejak tahun 2012 adalah untuk memenuhi kebutuhan ketenagaan profesional yang tidak terpenuhi oleh PNS. Pegawai BLU yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS ini adalah berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan ketentuan yang berlaku.

“Setiap pegawai yang baru diterima melalui seleksi yang kompetitif, maka sebelum menjadi tenaga tetap 100% harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi dan tata kerja serta tugas dan fungsinya sehingga mereka dapat mengetahui kewajiban yang harus dilaksanakan dan hak yang harus diterima sebagai pegawai. Berbekal pengetahuan dan pemahaman tersebut para pegawai dapat bekerja sesuai tugas dan fungsi serta posisinya, sehingga lebih cepat menyesuaikan dengan lingkungan kerja dan berperan aktif melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan baik sesuai dengan sasaran IKU/IKK Unpad yang telah ditetapkan,” papar Sudarma.

Dalam materinya Sudarma juga menjelaskan pula mengenai Permendikbud No. 46 Tahun 2013 Tentang Organisasi & Tata Kerja Unpad. Selain itu dikatakannya pula bahwa dalam pengelolaan SDM di Unpad, Rektor Unpad telah menetapkan pola pengembangan SDM Unpad yaitu pengembangan profesi dosen dan pengembangan kemampuan tenaga kependidikan, serta peningkatan kesejahteraan pegawai baik bersifat materi maupun non materi, keadaan ini tentunya sudah kita rasakan bersama, tidak hanya dalam pengembangan SDM tetapi juga dalam pembangunan fisik, fasilitas, sarana dan prasarana. *

Laporan oleh: Wati Sukmawati/ eh

The post Unpad Selenggarakan Diklat Teknis Orientasi Pegawai Tenaga Badan Layanan Umum appeared first on Universitas Padjadjaran.

Apresiasi atas Keteladanan dan Kiprah Prof. Dr. Sucherly, SE., MS.

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/03/2015] Manajemen Pemasaran Stratejik erat kaitannya dengan pengambilan keputusan. Keputusan itu harus bernilai. Dalam proses pemasaran, kita bisa menggunakan pola CICIS, yaitu Critic, Idea, Creativity, Inovation, dan Solution. Maksud dari pola ini adalah berpikir kritis, menggagas ide dari permasalahan, menerjemahkan ide ke dalam bentuk kreativitas, menghasilkan inovasi, hingga menemukan solusi yang tepat.

Prof. Dr. Sucherly, SE., MS. saat membacakan orasi ilmiah purnabakti di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (10/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Dr. Sucherly, SE., MS. saat membacakan orasi ilmiah purnabakti di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (10/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad, Prof. Dr. Sucherly, SE., MS., mengatakan hal tersebut saat orasi ilmiah purnabakti berjudul “Manajemen Pemasaran Stratejik” pada kegiatan “Apresiasi atas Keteladanan dan Kiprah Prof. Dr. Sucherly, SE., MS” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (10/03/15). Prof. Sucherly telah berkiprah sebagai dosen di Unpad sejak 1978.

Prof. Sucherly mencontohkan pengaplikasian Manajemen Pemasaran Stratejik dalam bidang pendidikan. Misalnya dalam pembukaan program studi baru. Universitas harus mengenal terlebih dahulu keinginan pasar yang dalam hal ini adalah minat calon mahasiswanya. Setelah hal tersebut dilakukan, maka selanjutnya dilakukan segmentasi serta riset value yang diinginkan. Selanjutnya, akan bisa ditentukan target pasar, sehingga universitas akan bisa mengambil keputusan program studi baru apa yang akan dibuka.

“Dengan demikian, ia akan memiliki value dan calon mahasiswa akan berminat untuk memilih program studi yang baru tersebut,” tutur Prof. Sucherly.

Prof. Sucherly juga mengatakan, bahwa Ilmu Pemasaran intinya bersumber dari kreativitas. Ciri dari kreativitas adalah ia merupakan hasil dari berpikir. “Oleh karena itu, jangan pernah berhenti berpikir,” pesannya.

Dalam acara tersebut, Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, menyampaikan sambutan serta apresiasi kepada Prof. Sucherly melalui media video, “Selain dikenal sebagai peneliti yang handal dan khusus bagi Universitas Padjadjaran, Prof. Sucherly juga memberikan kontribusi yang sangat besar dalam hal yang bersifat substantif, terutama di dalam perencanaan, yang berkaitan dengan rencana strategis Unpad , rencana jangka panjang Unpad termasuk dalam Statuta Unpad,” ujar Rektor.

2015_03_10 apresiasi atas keteladanan dan kiprah prof sucherly foto tedi 32015_03_10 apresiasi atas keteladanan dan kiprah prof sucherly foto tedi 4Dekan FEB Unpad, Nury Effendi, SE., MA., PhD., dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi atas kiprah yang dilakukan Prof. Sucherly. Telah banyak sistem dan metodologi penelitian yang menjadi Tradisi dan diterapkan di FEB yang merupakan sumbangsih dari Prof. Sucherly. Selain itu, apresiasi juga disampaikan bagi karya-karya Prof. Sucherly seperti karya tulis, buku, dan artikel yang menjadi Legacy Prof. Sucherly bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.

“Sebagai wakil dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kami masih tetap mengharapkan peran, bimbingan, dan nasihat Beliau dalam bentuk yang lain,” ujar Dekan FEB.

Acara ini dihadiri oleh Rektor Unpad ke-7, Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc., Rektor Unpad ke-9, Prof. Dr. H. A. Himendra Wargahadibrata, dr., Sp.An., KIC, dan Rektor Terpilih periode 2015-2019,  Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., para Wakil Rektor, para Guru Besar, alumni, para mahasiswa yang pernah menjadi bimbingan Prof. Sucherly, serta keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. *

Laporan oleh: Dewanthi Putri dan Dadan Triawan / eh

The post Apresiasi atas Keteladanan dan Kiprah Prof. Dr. Sucherly, SE., MS. appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kepala PPATK, “Korupsi, Pencucian Uang, dan Hindari Pajak adalah Kriminal Berat”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/03/2015]  Potensi sumber daya negeri kita sejatinya luar biasa besar. Laut Indonesia menduduki posisi nomor 2 terpanjang di dunia. Ada 17.000 pulau di negeri ini dengan total luas wilayah 133 juta hektar. Namun karena kondisi paradoksial yang terjadi menyebabkan kenyataan yang ada berbanding terbalik. Kemiskinan ada dimana-mana. Hal ini terjadi karena banyaknya oknum-oknum yang melakukan tindak pidana korupsi.

Kepala PPATK, Dr. Muhammad Yusuf, saat memberikan kuliah umum di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Rabu (10/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

Kepala PPATK, Dr. Muhammad Yusuf, saat memberikan kuliah umum di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Rabu (10/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dr. Muhammad Yusuf, pada Kuliah Umum bertajuk “Peran PPATK dalam Mewujudkan Good Governance” di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Rabu (11/03). Kuliah umum ini merupakan hasil kerja sama Program Studi Ilmu Pemerintahan dan Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad dengan PPATK.

Dalam paparannya, Dr. Yusuf mengatakan bahwa pelaku korupsi tidak mengenal strata pendidikan maupun jabatan. Tindakan ini telah terlalu jauh menjerat berbagai lini di masyarakat. Ditambah lagi dengan massive-nya peredaran uang di masyarakat dalam empat tahun terakhir.

“Berdasarkan hal tersebut, PPATK melakukan pendekatan 3 in 1 criminality, dimana 3 tindakan pidana yang meliputi tindakan korupsi (corruption), pencucian uang (money laundry), dan penghindaran kewajiban membayar pajak (tax evasion), menjadi 1 tindakan kriminal berat,” ujar M. Yusuf.

Demi mengatasi tindakan tersebut, PPATK membuat sebuah paradigma baru yang bisa digunakan dalam memberantas tindak pidana ini. Tahap pertama, jelasnya, adalah follow the suspect. Pada tahap ini, PPATK menyelidiki segala aktivitas maupun kegiatan oknum yang tidak jelas dan terkesan mencurigakan. Selanjutnya, tahap kedua adalah follow the money, yang melacak alur transaksi keuangan si oknum tersebut.

“Dengan demikian, pemberantasan akan bisa dituntaskan tidak hanya dengan menangkap pelaku dan memproses perkara, tapi juga menelusuri aliran dana dan lokasi keberadaan harta yang tidak sah untuk kemudian dirampas oleh negara,” jelas M. Yusuf.

Koordinator Program Studi Ilmu Pemerintahan, Dr. Nandang Alamsyah Deliarnoor, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan tentang perlunya dilakukan pengawasan terhadap anggaran pemerintah. Pengawasan ini wajib dilakukan untuk menciptakan check and balance yang baik sehingga akan mampu mewujudkan tujuan yakni untuk menciptakan Good Governance. PPATK merupakan lembaga yang bertugas melakukan pengawasan tersebut.

Kuliah umum ini dibuka oleh Dekan FISIP Unpad, Dr. Arry Bainus, M.A., yang dalam sambutannya juga memberikan apresiasinya dengan memberikan dukungan bagi fakultas untuk selanjutnya secara kontinyu tetap melaksanakan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan serupa. “Dari penyelenggaraan kegiatan-kegiatan semacam ini, mahasiswa bisa memperoleh manfaat berupa ilmu dari informasi yang disampaikan,” ucap Dr. Arry.

Laporan oleh: Dewanthi Putri / eh *

The post Kepala PPATK, “Korupsi, Pencucian Uang, dan Hindari Pajak adalah Kriminal Berat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Ajak Mahasiswa Rancang Program Bermanfaat Melalui PHBD

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/03/2015] Untuk mewujudkan idealisme kampus, mahasiswa bisa merancang kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Melalui PHBD, mahasiswa diajak berkreasi mengajukan program kegiatan yang melibatkan interaksi dengan masyarakat.

Suasana sosialisasi Program Hibah Bina Desa Dikti kepada mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Rabu (11/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana sosialisasi Program Hibah Bina Desa Dikti kepada mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Rabu (11/03). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LPKA), Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., mengatakan hal tersebut saat melakukan sosialisasi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2015 bagi Organisasi Mahasiswa Unpad di Bale Rucita Unpad, Jatinangor, Rabu (11/03) kemarin.

Dr. Heryawan mengatakan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi tentang program unggulan yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti serta mempersiapkan Unit-Unit Organisasi Mahasiswa Unpad untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

“Program Hibah Bina Desa ini merupakan salah satu kegiatan yang presitisius. Program ini juga merupakan program yang menarik karena sifatnya yang berkelanjutan dengan estimasi waktu 1-3 tahun. Melalui PHBD, mahasiswa bisa belajar mandiri dengan mengajukan suatu program kegiatan yang akan didanai oleh Dikti,” jelas Heryawan.

PHBD yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan ini sudah berjalan selama 2 tahun sejak tahun 2013. Pada tahun 2014, BEM Fakultas Peternakan Unpad berhasil menembus seleksi dengan mengusung proposal berjudul “Swasembada Pangan Papan Desa Karangwangi Kabupaten Garut.” Untuk tahun 2015 ini, partisipasi diharapkan tidak hanya datang dari BEM, melainkan juga BPM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dengan semakin banyaknya partisipasi dari mahasiswa, diharapkan akan bisa merealisasikan idealisme kampus untuk diwujudkan di masyarakat.

“Jadi dengan demikian akan terjalin akselerasi yang baik saat mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat,” ucap Dr. Heryawan.

Adapun tema yang tersedia untuk pengajuan proposal meliputi Pengentasan Kemiskinan, Keragaman Hayati, Energi Baru dan Terbarukan, Ketahanan dan Keamanan Pangan, Kesehatan, Penyakit Tropis, Gizi & Obat-obatan, Pengelolaan Bencana, Seni dan Budaya/Industri Kreatif/Pariwisata, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Tema yang diusungkan dalam proposal bisa juga menggunakan konsep integrasi. Misalnya tim yang terdiri dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan, temanya akan cenderung ke ketahanan dan keamanan pangan. Namun karena ada integrasi kajian dari masing-masing fakultas dalam tim tersebut, pada akhirnya proposal juga jadi memiliki keterkaitan dengan tema pengentasan kemiskinan serta energi baru dan terbarukan. Hal itulah yang nantinya bisa menjadi nilai tambah karena punya tema utama namun secara tidak langsung juga menyentuh tema-tema lainnya.

Setelah menentukan tema, ada beberapa persyaratan administratif yang wajib dipenuhi. Setelah persyaratan tersebut dipenuhi, tim juga wajib mengirimkan praproposal terlebih dahulu untuk memberikan gambaran umum dari kegiatan yang diusulkan. Adapun persyaratan-persyaratan tersebut bisa diunduh langsung melalui website Dikti http://phbd.dikti.go.id/.*

Laporan oleh: Dewanthi Putri / eh

The post Unpad Ajak Mahasiswa Rancang Program Bermanfaat Melalui PHBD appeared first on Universitas Padjadjaran.


Teknologi Industri Pertanian Unpad Inisiasi Kolaborasi Multiprodi dalam Temu UMKM-Akademisi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/03/2015] Sebanyak tiga puluh usaha kecil menengah yang tergabung dalam Forum Kemitraan Pengembangan Ekonomi Lokal (FKPEL), Komunitas Wirausaha Muda Cimahi (KWACI), Forum Kreatif Jatinagor (JTN), dan Komunitas The Local Enablers (TLE) turut berpartisipasi dalam acara “Temu UMKM-Akademisi”. Acara yang diinisiasi oleh Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad ini digelar pada Rabu (11/03) lalu di Ampitheatre Gedung Jurusan  Teknik dan Manajemen Industri Pertanian FTIP Unpad.

Peserta "Temu UMKM-Akademisi" di Ampitheatre Gedung Jurusan  Teknik dan Manajemen Industri Pertanian FTIP Unpad *

Peserta “Temu UMKM-Akademisi” di Ampitheatre Gedung Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian FTIP Unpad *

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Koordinator Program Studi TIN FTIP Unpad, Dr. Dwi Purnomo mengatakan bahwa acara tersebut digelar seiring dengan semakin terbukanya akses Unpad bagi kegiatan kemitraan antara dunia usaha, terutama dengan kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang semakin aktif mencari keilmuan dan Teknologi terbaru untuk dapat diterapkan dalam pengembangan usahanya.

Kegiatan tersebut melibatkan civitas akademika dari berbagai Program Studi (Prodi) di Unpad, seperti Nandi Sukri, STP. MSi dari Teknologi Pangan FTIP, Anas Bunyamin dan Selly Harselina dari Prodi TIN FTIP, Wahyu Gunawan, Drs. Msi dari Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Nenden Indrayati, Dra, Msi dari Prodi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr. Dewi Ratnasari. M.Hum, dari Prodi Sastra Jerman Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Dr. Yoga Sendjaja dari Fakultas Teknik Geologi (FTG) dan Dr. Tuti Karyani dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian (Faperta).

“Pelibatan multi program studi dalam satu kegiatan ini diharapkan dapat mendorong secara aktif kegiatan-kegiatan yang dapat dikolaborasikan sehingga membentuk sinergitas dalam berbagai kegiatan penelitian, pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Dr. Dwi.

Selain UMKM, acara tersebut juga turut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, diantaranya FTIP dan FIB Unpad. Para usahawan yang hadir pada umumnya ingin mendapatkan jejaring luas dan pengetahuan serta teknologi terbaru untuk mengembangan usahanya. Pada kesempatan tersebut, beragam permasalahan pengembangan usaha dikemukakan, seperti masalah permodalan, pengemasan, pendampingan, pengawetan, proses pengembangan produk dan beragam masalah lainnya yang disampaikan langsung pada akademisi Unpad yang hadir.

Dalam “Temu UMKM-Akademisi” ini, hadir pula dari pihak Pemerintah, yakni dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertanian dan Peternakan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai sebuah terobosan baru dalam memandirikan dan menjadikan katalisator  UMKM menjadi industri yang lebih kuat.

Menurut Dr. Dwi, kolaborasi 4 Pilar yang mencakup Akademisi, Bisnis, Pemerintah dan Komunitas dapat terlihat dengan nyata dengan kegiatan ini. “Terlebih lagi dari tujuh Prodi dengan latar belakang yang berbeda ternyata dapat dikolaborasikan dalam bentuk-bentuk yang lebih konkrit dalam berbagai kegiatan pendampingan, pembelajaran ataupun penelitian,” kata Dr. Dwi.

Acara ini diakhiri dengan kunjungan ke Laboratorium Uji yang dimiliki FTIP Unpad, dengan dipandu oleh kepala Lab Uji, Indira Lanti, Msi. Dalam kunjungan tersebut, dijelaskan bahwa Laboratorium Uji ini dapat menerima pengujian berbagai aspek yang dapat mendukung produk-produk UMKM dan Industri, seperti uji kadaluarsa, TPC, hingga pengujian dengan tingkat kesulitan tinggi dengan proses yang mudah dan cepat. *

Rilis oleh: TIN FTIP Unpad / art

The post Teknologi Industri Pertanian Unpad Inisiasi Kolaborasi Multiprodi dalam Temu UMKM-Akademisi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Otong Suhara, “Sistem Perikanan Kita Belum Berkelanjutan”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/03/2015] Mewujudkan sistem perikanan berkelanjutan bukan hanya dengan menerapkan teknologi baru saja. Sistem perikanan berkelanjutan juga perlu memperhatikan peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan/nelayan.

Prof. Otong Suhara Djunaedi saat menyampaikan Orasi Ilmiah Dalam Rangka Purnabakti yang digelar di kampus FPIK Unpad, Kamis (12/03) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Otong Suhara Djunaedi saat menyampaikan Orasi Ilmiah Dalam Rangka Purnabakti yang digelar di kampus FPIK Unpad, Kamis (12/03) kemarin. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Apabila kita menyadari tentang makna sistem perikanan berkelanjutan itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani ikan/nelayan, meningkatkan kesejahteraan petani ikan/nelayan, dan meningkatkan lapangan kerja di pedesaan, ditambah dengan memperhatikan ciri-ciri dari sistem perikanan berkelanjutan yang sudah dilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan, maka cukup beralasan apabila menyatakan bahwa sistem perikanan kita masih jauh (belum) berkelanjutan,” tutur Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, Prof. Otong Suhara Djunaedi saat menyampaikan Orasi Ilmiah Dalam Rangka Purnabakti, yang digelar di kampus FPIK Unpad, Kamis (12/03).

Menurutnya, sistem perikanan kita belum berkelanjutan juga terlihat dari berbagai kenyataan di lapangan, seperti terjadinya overeksploitasi sumber daya perairan dan pencemaran perairan yang semakin berat kita rasakan. “Di lain pihak, kita juga telah banyak melanggar kaidah-kaidah pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan, terutama dari berbagai aspek ekologis,” ungkapnya.

Prof. Otong menjelaskan, salah satu prinsip ekologis yang dapat menjamin tercapainya pembangunan perikanan berkelanjutan adalah adanya keharmonisan spasial, yaitu tidak seluruh sumber daya perairan diperuntukan bagi zona pemanfaatan, tetapi juga harus dialokasikan untuk zona preservasi (pemeliharaan dan penjagaan), dan zona konservasi (pengawetan dan perlindungan).

Dari sudut pandang sumber daya perairan, untuk merealisasikan pembangunan perikanan berkelanjutan sangat tergantung pada dua aspek, yaitu kesehatan dan kelestarian ekosistem, serta keberlanjutan stok. “Hal inilah yang harus menjadi dasar untuk menggerakan pembangunan perikanan berkelanjutan,” ujar Prof. Otong.

Dari perspektif ekonomi, penyebab penangkapan berlebihan pada umumnya dikarenakan tidak adanya hak kepemilikan ikan, serta tidak adanya institusi yang dapat memberikan kontrol eksklusif terhadap pemanenan dan berbagai hasilnya. Selain itu, sulit juga diterapkan sistem insentif bagi nelayan untuk menjaga (mengkonservasi) sumber daya, tetapi sebaliknya sangat mudah untuk menerapkan insentif untuk menangkap ikan sebanyak dan secepat mungkin.

“Para pengelola perikanan semakin menyadari bahwa penyebab utama terjadinya overeksploitasi sumber daya perikanan dan degradasi ekosistem sumber daya perairan adalah karena faktor sosial, ekonomi, kelembagaan, dan politik,” tutur Prof. Otong.

Berlandaskan pada faktor-faktor tersebut, maka yang seharusnya menjadi keprihatinan mendasar pada pengelolaan perikanan adalah kesejahteraan manusia dan konservasi sumbar daya perikanan agar dapat digunakan di masa mendatang. “Berarti pengelolaan perikanan harus terfokus pada manusianya, bukan pada ikannya,” ujar Prof. Otong.

Laporan oleh: Artanti Hendriyana

The post Prof. Otong Suhara, “Sistem Perikanan Kita Belum Berkelanjutan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pertumbuhan Sektor Agroindustri Belum Optimal

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/03/2015] Sebagai negara agraris, sektor agroindustri menjadi potensi Indonesia. Namun, apakah sektor tersebut sudah siap menghadapi Asean Economic Forum (AEC) yang akan dimulai pada akhir tahun 2015?

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Dr. Ferry Sofwan Arief, M.Si., saat berbicara di Seminar Nasional “Kesiapan Agroindustri Indonesia Menghadapi AEC 2015, Jumat (13/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Dr. Ferry Sofwan Arief, M.Si., saat berbicara di Seminar Nasional “Kesiapan Agroindustri Indonesia Menghadapi AEC 2015, Jumat (13/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Kita punya banyak potensi bahan baku, tinggal didorong oleh knowledge base untuk bisa bersaing dengan produk luar,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Dr. Ferry Sofwan Arief, M.Si., saat berbicara dalam Seminar Nasional “Kesiapan Agroindustri Indonesia Menghadapi AEC 2015, Jumat (13/03).

Seminar yang menjadi rangkaian acara “Supernature #3” ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Teknologi Indutsri Pertanian (FTIP) Unpad. Selain Ferry, hadir pembicara Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., Dekan FTP UGM dan Dr. Dwi Purnomo, S.TP., MT., Dosen FTIP Unpad.

Ia mencontohkan Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi geografi dan market yang baik. Potensi geografi dimana terdapat kekayaan alam yang melimpah sekaligus memiliki sentra produksi. Namun, sektor ini belum dikembangkan secara penuh.

Berdasarkan data yang dipaparkan Ferry, 40% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat berasal dari industri manufaktur. Arus ekspor yang terjadi berasal dari perusahaan besar, mulai dari komponen otomotif hingga produk tekstil. Sektor agroindustri belum dimunculkan secara maksimal.

“Dari Jawa Barat kita sudah mengekspor karet, teh, dan hasil perkebunan, namun jumlahnya kalah dengan manufaktur. Ekspor produk olahan pangan pun belum besar,” ujar Ferry.

Untuk meningkatkan sektor agroindustri, Ferry mendorong penggarapan sektor agro tersebut menjadi lebih optimal. Hal ini harus didukung oleh teknologi dan Sumber Daya Manusia yang baik.

Untuk itu, ia pun mengajak peserta dn mahasiswa FTIP Unpad untuk dapat menciptakan teknologi yang mendorong pertumbuhan sektor agroindustri. “Produk akan menghadapi konsumen yang semakin pintar sehingga harus memenuhi standardisasi dan brand yang menarik,” ujarnya.

Sementara kualitas SDM yang ada pun masih kalah dengan negara ASEAN lainnya. Hal tersebut dikemukakan oleh Prof. Lilik. Menurutnya, 70% dari tenaga kerja Indonesia masih sebatas lulusan SD dan SMP.

“Sumbangan lulusan sarjana kita masih berjumlah 7%. Negara maju di ASEAN sudah hampir mencapai 40%,” imbuhnya.

Namun, ia optimis sektor Agroindustri dapat bersaing dalam AEC 2015. Pasalnya, Indonesia punya pasar yang baik yang tersebar di seluruh penjuru wilayah. Hal ini dapat terwujud asalkan didukung dengan SDM, infrastruktur, dan teknologi yang baik, hingga regulasi Pemerintah yang kuat.

“Sewaktu krisis moneter 1998, sektor Agroindustri masih bisa menahan gejolak krisis. Kita lihat, seberapa tangguhkah sektor ini menjadi kekuatan Indonesia di AEC,” ujar Prof. Lilik.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Pertumbuhan Sektor Agroindustri Belum Optimal appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hadapi MEA, Kita Perlu Diplomat yang Mengerti Pajak

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/03/2015] Pengamat perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo mengatakan penerimaan pajak di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan ASEAN, seperti Singapura dan Thailand. Hal ini salah satunya disebabkan banyak perusahaan yang menghindar membayar pajak.

Pengamat perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, saat memberikan kuliah umum “Perpajakan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Selasa (7/03). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Pengamat perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, saat memberikan kuliah umum “Perpajakan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Selasa (7/03). (Foto oleh: Arief Maulana)*

“Persoalan menghindari pajak ini yang sering mendera di negara berkembang seperti Indonesia,” ujar Prastowo saat memberikan kuliah umum berjudul “Perpajakan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” di hadapan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad, Selasa (17/03) di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor.

Prastowo menyebut dari total pendapatan pajak negara, penerimaan pajak dari pihak sipil sebesar Rp 150 triliun. Sementara penerimaan pajak dari pihak pengusaha hanya sebesar Rp 5 triliun saja. Padahal sebagai negara dengan jumlah populasi besar, pendapatan pajak merupakan sumber pendapatan utama.

“Kebanyakan pengusaha ‘melarikan’ uangnya ke luar negeri, seperti Singapura. Data menunjukkan, sekitar Rp 3.500 triliun uang orang Indonesia yang disimpan di Singapura supaya tidak dipajaki,” tutur Prastowo.

Sayangnya, Indonesia tidak memiliki akses mengetahui rekening penduduknya di Singapura karena belum adanya hukum yang mengikat. Kondisi ini menyebabkan Singapura sebagai salah satu negara “tax haven” bagi para penghindar pajak.

Lebih lanjut Ahli Kebijakan Pajak ini mengungkapkan Indonesia menjadi negara ke-9 dunia sekaligus negara pertama di ASEAN dengan jumlah aset keuangan di Negara Tax Haven berdasarkan sumber dari Tax Justice Network. Sementara jumlah dana yang tersimpan mencapai 331 Miliar US Dollar.

Belum adanya aturan hukum internasional yang jelas menjadi faktor banyak penghindar pajak melarikan uangnya. Kondisi ini tentunya menjadi hal yang harus dipertimbangkan Pemerintah mengingat Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2014.

Dengan demikian, Indonesia dihadapkan pada tantangan menghadapi MEA, salah satunya yaitu membangun model of tax cooperation melalui hubungan bilateral. Unilateral, dan multilateral. Termasuk diantaranya adalah membangun model tersebut dengan negara-negara tax haven di ASEAN.

“Ini juga harus dipersiapkan diplomat-diplomat yang mengerti tentang perpajakan. Kalau tidak, bagaimana bisa bersaing di MEA?” kata Prastowo.*

Laporan oleh: Arief Maulana/ eh

The post Hadapi MEA, Kita Perlu Diplomat yang Mengerti Pajak appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dorong Peningkatan Prestasi dan Kinerja, Unpad Selenggarakan Workshop Kontrak Kinerja Individu

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/03/2015] Para Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Unpad mengikuti Workshop Kontrak Kinerja Individu (KKI)/ Key Performance Indicator (KPI) yang diselenggarakan di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Selasa (17/03). Acara tersebut digelar agar tercipta pemahaman bersama tentang bagaimana menyusun KKI oleh para pegawai Unpad.

Suasana Workshop Kontrak Kinerja Individu (KKI)/ Key Performance Indicator (KPI) bagi Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Unpad di Bale Rucita Unpad, Jatinangor, Selasa (17/03). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Suasana Workshop Kontrak Kinerja Individu (KKI)/ Key Performance Indicator (KPI) bagi Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan Unpad di Bale Rucita Unpad, Jatinangor, Selasa (17/03). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Keuangan Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE mengatakan bahwa insentif kinerja akan diberikan kepada para pegawai, jika mereka memiki prestasi dan kinerja. Insentif kinerja sendiri dibayarkan atas prestasi kerja, dedikasi kerja, dan ketercapaiaan target kinerja individu berdasarkan kontrak kinerja individu.

Prof. Rina pun berharap, para pegawai Unpad dapat mengisi waktu kerja dengan baik, bukan hanya melewatkan waktu kerja tanpa hasil. “Orientasi kita adalah prestasi atau kinerja,” tegas Prof. Rina.

Bagi para pegawai yang memang punya kinerja, dan dapat menghasilkan hasil usaha yang baik, maka seharusnya dapat insentif yang besar. “Orang-orang yang berprestasi saya jamin dia akan dapat insentif lebih banyak, tetapi tertulis dan terukur,” ujar Prof. Rina.

Sebagai dasar pembayaran gaji BLU dan insentif kinerja, maka para pegawai diharuskan membuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan KKI/KPI individu. Pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma, MM, serta para pimpinan Bagian Hukum dan Tata Laksana Unpad membahas mengenai pembuatan SKP dan KKI para pegawai.

KKI sendiri terdiri dari tiga komponen, yakni peningkatan kompetensi, prestasi individu terkait IKU/IKK, dan tugas khusus. Sudarma mengungkapkan, pembuatan KPI diperlukan untuk memberikan penghargaan kepada pegawai yang memiliki kinerja tertentu berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditentukan dalam remunerasi. “KPI ini sangat menentukan besar kecilnya, memperoleh atau tidaknya seseorang mendapatkan insentif. Itu dilihat dari KPI-nya,” ungkap Sudarma saat ditemui usai kegiatan workshop.

Sudama menambahkan, sistem remunerasi sebagai bagian dari pemberian penghargaan dari Unpad kepada para pegawai sesuai prestasi yang dicapainya, berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor.

“Ini adalah salah satu kebijakan Pimpinan Unpad dalam bentuk penghargaan yang real kepada setiap pegawai yang memiliki prestasi kerja dalam meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Dorong Peningkatan Prestasi dan Kinerja, Unpad Selenggarakan Workshop Kontrak Kinerja Individu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pelajar SMAN 1 Kota Jambi Kunjungi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/03/2015] Rombongan SMAN 1 Kota Jambi yang terdiri dari 115 pelajar kelas XI dan 7 guru mengunjungi Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor untuk memperoleh penjelasan tentang proses penerimaan mahasiswa baru Unpad. Pelajar dan guru tersebut diterima oleh Staf UPT Humas Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (17/03) kemarin.

Pelajar dan guru SMAN 1 Kota Jambi saat berkunjung ke Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (27/03). (Foto oleh: Atep R.) *

Pelajar dan guru SMAN 1 Kota Jambi saat berkunjung ke Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (27/03). (Foto oleh: Atep R.) *

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Kota Jambi, Irwansyah, S.Pd., M.Pd., mengatakan, kunjungan ini dalam rangka wisata pendidikan untuk mendapatkan gambaran informasi yang lebih lengkap tentang Unpad, bagaimana seleksi masuk, program studi apa saja yang dimiliki Unpad serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya.

“Kami kagum melihat Unpad, kampusnya begitu asri, nyaman dan sejuk, kunjungan ini adalah untuk yang pertama kalinya, sengaja datang jauh-jauh dari kota Jambi untuk memotivasi anak-anak agar mau melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, dan Unpad adalah salah satu tujuan yang diimpi-impikan mereka seperti kakak-kakaknya yang sudah lebih dahulu diterima di sini”, ungkapnya.

Adil Ginting, Ketua OSIS SMAN 1 Kota Jambi, juga mengaku bangga bisa melihat langsung kampus Unpad, “Baru datang saja saya sudah merasa bangga, apalagi kalau saya di terima di Unpad ini”, ujarnya.

Diawali dengan pemutaran video profil tentang Unpad, para pelajar pun diberikan informasi terkait program studi, tata cara pelaksanaan seleksi SNMPTN dan SBMPTN, fasilitas, program Beasiswa dan UKT. Sebagian besar dari mereka mengacungkan tangannya ketika ditanya siapa yang ingin kuliah di Unpad. Suasana berlangsung interaktif dan para pelajar antusias menyimak serta mendengarkan pengarahan dan informasi yang disampaikan.

Terkait dengan pertanyaan tentang program Bidikmisi, dijelaskan bahwa seleksi dan pendaftaran bidikmisi sudah dilakukan sejak awal melalui sekolah masing-masing. Jika sudah dinyatakan diterima baik melalui SNMPTN maupun SBMPTN, calon peserta bidkmisi tersebut akan diverifikasi kembali keabsahannya datanya saat registrasi. Jika ternyata yang bersangkutan tidak layak masuk dalam kriteria bidikmisi, ini tidak lantas menggugurkan kelulusannya sebagai mahasiswa, tetapi akan dikenakan tarif UKT sesuai prodi dan penghasilan orang tua yang telah diisinya. *

Laporan oleh: Wati Sukmawati / eh

The post Pelajar SMAN 1 Kota Jambi Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 60 Mahasiswa Ikuti Seleksi Olimpiade Nasional MIPA – Perguruan Tinggi Tingkat Universitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/03/2015] Sebanyak 60 mahasiswa FMIPA Unpad mengikuti Seleksi Olimpiade Nasional (ON) MIPA-Perguruan Tinggi Tingkat Universitas yang digelar Kamis (19/03) di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Seleksi ini difasilitasi oleh Subbagian Minat, Penalaran, dan Informasi Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad.

Peserta seleksi Olimpiade Nasional MIPA - Perguruan Tinggi tingkat Universitas Padjadjaran di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Kamis (19/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

Peserta seleksi Olimpiade Nasional MIPA – Perguruan Tinggi tingkat Universitas Padjadjaran di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Kamis (19/03). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Seleksi universitas ini digelar untuk mempersiapkan ke tingkat wilayah Jabar,” ujar Budi Irawan, M.Si., saat ditemui di sela pelaksanaan seleksi, Kamis (19/03).

Seleksi meliputi 4 bidang keilmuan, yakni Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Pada seleksi kali setiap bidang keilmuan diikuti oleh 15 peserta. Nantinya, seleksi ini akan menjaring 7 mahasiswa dari setiap bidang keilmuan untuk diikutsertakan dalam kompetisi tingkat wilayah pada 8-9 April mendatang di Kopertisi Wilayah 4 Jabar.

Lebih lanjut Kepala Pusat Pengembangan Kegiatan dan Kreativitas Mahasiswa (P2K2M) FMIPA Unpad ini mengungkapkan, seleksi terbagi ke dalam 4 sesi yang terdiri dari seleksi sub bidang keilmuannya. Soal pun disesuaikan dengan karakteristik soal Olimpiade.

“Dengan seleksi ini, mahasiswa juga minimal tahu bagaimana tipikal soal olimpiade. Mungkin saja di antara mereka yang sudah mengikuti olimpiade waktu SMA. Namun, Olimpiade kali akan beda dan lebih berat soalnya,” jelas Budi.

Penilaian sendiri akan dilakukan oleh tim dosen dari FMIPA Unpad. Budi menargetkan pada Selasa 24 Maret mendatang sudah muncul nama-nama yang lolos untuk diikutsertakan pada tingkat Wilayah.

Di tingkat wilayah, peserta akan bertanding dengan 4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kopertis seluruh Jabar untuk memperebutkan tiket menuju ON MIPA-PT Tingkat Nasional. Tingkat nasional ini akan memperebutkan 25 medali dan honorable mention untuk setiap bidnag ilmu.

ON MIPA-PT ini merupakan olimpiade tahunan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) terutama untuk membina dan mengembangkan bidang keilmuan MIPA. Pada tahun 2013 dan 2014 Unpad berhasil meraih 3 medali perunggu dan honorable mention untuk bidang Kimia di tingkat Nasional.

“Untuk tingkat nasional kita baru bidang Fisika dan Kimia saja yang sudah masuk. Kita harapkan tahun ini seluruh bidang akan masuk ke tingkat Nasional,” terang Budi.

Setelah terjaring untuk tingkat wilayah, panitia sendiri akan memberikan pembekalan bagi para peserta. Pembekalan ini berupa pemantapan melalui latihan soal agar lebih siap menghadapi seleksi selanjutnya.

“Seleksi ini diharapak dapat memotivasi mahasiswa untuk memiliki semangat kompetisi. Mungkin mereka pandai tapi semangat kompetisinya gak ada. Kita terus dorong agar dia punya semangat untuk juara,” harap Budi.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Sebanyak 60 Mahasiswa Ikuti Seleksi Olimpiade Nasional MIPA – Perguruan Tinggi Tingkat Universitas appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Kembali Selenggarakan Bimbingan Belajar Gratis “Super Motivasi” untuk Pelajar SMA di Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/03/2015] Sebagai salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, Universitas Padjadjaran kembali mengadakan Super Motivasi, yakni bimbingan belajar gratis bagi pelajar kelas XII di kecamatan Jatinangor. Tahun ini, sekitar 200 siswa dari 12 sekolah di Kecamatan Jatinangor akan mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini terakhir kali diadakan pada tahun 2012.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, ketika membuka kegiatan Super Motivasi pada tahun 2012 (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, ketika membuka kegiatan Super Motivasi pada tahun 2012 (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala Bagian Kemahasiswaan Unpad, Dadang Abdurahim, SH mengungkapkan bahwa jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan, yakni 150 peserta. Sebelum pendaftaran dibuka, tim Unpad melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah terkait kegiatan tersebut. Bagi yang berminat, dapat langsung melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

Dadang menuturkan, Super Motivasi digelar dengan tujuan agar para pelajar dapat mempersiapkan Ujian Nasional (UN) dengan baik. Dengan demikian, materi yang diajarkan pun terkait pelajaran-pelajaran yang akan diujikan di UN. Bertindak sebagai pengajar adalah para dosen di lingkungan Unpad.

“Tujuannya memang untuk UN, jadi pelajaran-pelajaran yang berkaitan sama UN saja. Nanti dikasih modul, ada bahan-bahan buat pesertanya, dikasih bimbingan juga di kelas,” ungkap Dadang. Ia menambahkan, pembelajaran akan dilakukan hingga April mendatang, setiap hari Senin hingga Sabtu, pukul 13.00 -16.30 WIB di Gedung Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS) Unpad. Pembukaan Super Motivasi akan dilakukan pada Senin (23/03) mendatang di Gedung PPBS Unpad.

Dadang menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Unpad untuk masyarakat di wilayah kampus Jatinangor. Diharapkan, kegiatan ini dapat berkontribusi positif, terutama agar para siswa di wilayah Jatinangor dapat memperoleh hasil UN yang baik. “Itu tujuan utamanya, untuk pengabdian pada masyarakat,” ujar Dadang.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Kembali Selenggarakan Bimbingan Belajar Gratis “Super Motivasi” untuk Pelajar SMA di Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dubes Inggris, “Kaum Muslim Tidak Perlu Khawatir Hidup di Inggris”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/03/2015] Dewan Keluarga Masjid (DKM) Unpad menggelar Islamic Intellectual Forum Edisi IV yang bertema “Life of Muslim In Europe”di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) kemarin. Acara ini menghadirkan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Mr. Moazzam Maliq.

Dubes Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, Mr. Moazzam Maliq, (kedua dari kiri) saat menjadi pembicara di Islamic Intellectual Forum Edisi IV  bertema “Life of Muslim In Europe” di Bale Rucita Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) *

Dubes Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, Mr. Moazzam Maliq, (kedua dari kiri) saat menjadi pembicara di Islamic Intellectual Forum Edisi IV bertema “Life of Muslim In Europe” di Bale Rucita Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis (19/03) *

“Acara ini bertujuan memberikan wawasan kepada peserta mengenai kehidupan muslim di Eropa serta memberikan motivasi untuk dapat melanjutkan studi. Menjadi spesial karena duta besar yang kita hadirkan adalah seorang muslim,” ujar Akbar Nazary ketua pelaksana kegiatan seperti dikutip dalam rilis.

Selain menghadirkan Mr. Moazzam Maliq, kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai kampus di Kota Bandung, dan peserta umum ini, juga menghadirkan narasumber Atip Latiful Hayat, Ph.D (Dosen FH Unpad yang juga perwakilan Tim World Class University Unpad) Mokhamad Anwar, Ph.D (Dosen FEB Unpad), dan moderator Budi Harsanto, MM (Ketua DKM Unpad).

Pembicara pertama, Moazzam Maliq, Duta Besar Inggris yang beragama Islam, menjelaskan mengenai kehidupan sosial muslim di Eropa, khususnya Inggris. Secara statistik jumlah muslim di Inggris adalah 5%, kebanyakan berusia relatif muda dengan tingkat kelahiran (birth rate) lebih tinggi dibandingkan komunitas lain.

Meski termasuk ke dalam kelompok minoritas, ia optimis tak perlu ada kekhawatiran untuk hidup sebagai muslim di Inggris termasuk dalam penggunaan jilbab ke sekolah atau universitas.

Pembicara kedua, Atip menyampaikan mengenai world class university dan pengalamannya sebagai interviewer beasiswa LPDP. Ia pun memotivasi peserta untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Eropa.

Sementara pembicara ketiga, Mokhamad Anwar menyampaikan pengalaman melakukan studi di Inggris, mulai dari persiapan, pengiriman aplikasi, hingga saat melakukan dan menyelesaikan studi. Ia banyak memberikan motivasi bagi peserta untuk dapat melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Inggris.

Menanggapi antusiasme peserta yang bertanya mengenai tips untuk studi ke Inggris, Moazzam menyampaikan berbagai informasi dan tips terkait studi ke Inggris. Di akhir paparan pria lulusan London School of Economics dan Oxford University ini pun memberikan pesan kepada para peserta.

Work hard, study hard, become leader, change your country,” ucap Moazzam.*

Rilis: DKM Unpad/arf

The post Dubes Inggris, “Kaum Muslim Tidak Perlu Khawatir Hidup di Inggris” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Tuan Rumah Perumusan Kurikulum Nasional Prodi Teknologi Industri Pertanian

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/03/2015] Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah perumusan kurikulum nasional untuk Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA) yang beranggotakan 24 Program Studi Teknologi Industri Pertanian dari seluruh Indonesia. Lokakarya nasional ini berlangsung di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (12/03) kemarin.

Para peserta Lokakarya Nasional perumusan kurikulum nasional Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Kamis (12/03) *

Para peserta Lokakarya Nasional perumusan kurikulum nasional Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Kamis (12/03) *

Pada kesempatan tersebut, dirumuskan berbagai arah terkait kurikulum yang dirancang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Diantaranya dengan merancang profil lulusan yang diharapkan dan disepakati bersama. Masalah yang mencuat dalam lokakarya nasional ini antara lain adalah mengenai gelar lulusan, perumusan mata kuliah inti yang perlu diakomodir, penyesuaian dengan perkembangan dan arah teknologi, penelitan, pendidikan, serta isu-isu terkait lainnya.

Dalam acara yang mengundang 24 Prodi Teknologi Industri Pertanian di Indonesia ini, dipresentasikan pula pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan di Unpad dan berbagai kegiatan yang telah dilakukan sebagai pelaksanaan pembaruan kurikulum dengan basis KKNI dan SNPT terbaru.

“Pada kesempatan ini, Unpad menerangkan mengenai profil lulusan hasil penyempurnaan yang telah dirumuskan, yang diantaranya adalah untuk menciptakan lulusan dengan orientasi Technopreneur, Creative Leaders dan Local Enablers yang dituangkan dalam beragam mata kuliah yang diracik dengan metoda pembelajaran Student Centered Learning terkini,” ungkap Koordinator Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, Dr. Dwi Purnomo dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Disamping itu, FTIP Unpad juga memperkenalkan sejumlah produk technopreneurship dengan menampilkan beragam panganan yang berasal dari mahasiswa yang dibina oleh FTIP Unpad dalam wadah The Local Enablers dan Forum Kreatif Jatinangor. Dengan pelibatan mahasiswa secara langsung, dapat menggambarkan secara visual proses pembelajaran yang dilakukan oleh Program Studi TIN FTIP Unpad.

“Hal tersebut cukup menarik perhatian Prodi-prodi yang hadir sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dilakukan kerja sama antar Prodi untuk saling memperbaiki kurikulumnya,” harap Dr. Dwi.*

Rilis oleh: FTIP Unpad/art

The post Unpad Tuan Rumah Perumusan Kurikulum Nasional Prodi Teknologi Industri Pertanian appeared first on Universitas Padjadjaran.

Meninggal Dunia Drs. Yanuar Ikbar, MA., PhD

$
0
0

Telah meninggal dunia, Drs. Yanuar Ikbar, MA., PhD., dosen Hubungan Internasional FISIP Unpad, pada Minggu 22 Maret 2015 pukul 23.58 WIB di RS Santo Yusuf Bandung karena sakit. Almarhum yang lahir di Barabai Kalimantan Selatan pada 4 Januari 1959 pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad periode 2007-2011. Almarhum yang mengabdi di Unpad sejak 1988 juga merupakan salah satu dari 14 dosen Unpad yang menyampaikan kesediaan maju dalam ajang Pemilihan Rektor Unpad periode 2015-2019. Rumah duka di Komplek Mandala VII No. 138 Jatihandap Cicaheum Bandung.

The post Meninggal Dunia Drs. Yanuar Ikbar, MA., PhD appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peduli Kondisi Cirata, Mahasiswa FPIK Unpad Bersihkan Sampah dan Eceng Gondok

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/03/2015] Kegiatan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai Citarum dan anak sungainya, serta kegiatan yang ada di Waduk Cirata sudah memperlihatkan dampak negatif pada perairan Waduk Cirata. Kondisi perairan tercemar bahan organik (hypereutrofik) yang diindikasikan dengan warna air berwana hijau dan ditutupi oleh Eceng Gondok (Eichornia crassipes).

Proses pengangkatan Eceng Gondok dan sampah di Cirata yang melibatkan mahasiswa FPIK Unpad pada  *

Proses pengangkatan Eceng Gondok di Cirata yang melibatkan mahasiswa FPIK Unpad pada 18 Maret 2015 *

Dalam rangka mewujudkan potensi sumber daya hasil perikanan yang berdaya saing berkelanjutan, Forum Peningkatan Masyarakat Sadar Mutu Karantina Ikan Jawa Barat bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad melakukan kegiatan “Ngaraksa Cirata” pada Rabu (18/03) lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari pembudidaya ikan Cirata, serta perwakilan mahasiswa FPIK angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013. Acara dibuka oleh Kepala Badan Karantina Ikan Pengelolaan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan RI, R. Narmoko Prasmadji.

Aktivitas yang dilakukan adalah pengangkatan eceng gondok dan sampah yang menutupi perairan Waduk Cirata dan Saresehan. “Kegiatan pengangkatan eceng gondok dan sampah dilakukan di 4 wilayah meliputi Cipicung, Ganda Soli, Cirata dan Cipeundeuy,” tutur dosen FPIK Unpad, Dra. Titin Herawati. M.Si. dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Titin menyebutkan, Ngaraksa Cirata merupakan suatu tindak dari kepedulian terhadap Cirata. Apabila kondisi buruk tersebut terus dibiarkan, akan terjadi dampak eutrofikasi, yakni perairan waduk tidak sesuai dengan fungsinya. “Minimal perairan Cirata tidak tertutup eceng gondok,” kata Titin.*

Rilis oleh: FPIK Unpad / art

The post Peduli Kondisi Cirata, Mahasiswa FPIK Unpad Bersihkan Sampah dan Eceng Gondok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5543 articles
Browse latest View live