Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5514 articles
Browse latest View live

Rektor Lantik Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, MSc sebagai Guru Besar Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/07/2015] Hari ini, Kamis (9/07), Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. melantik Guru Besar baru Unpad pada Sidang Pleno Senat Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor. Guru besar yang hari ini dilantik yaitu Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, M.Sc. dari Fakultas Teknik Geologi Unpad.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat melantik Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, MSc sebagai Guru Besar Unpad dalam bidang Ilmu Geologi (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Prof. Edy dilantik sebagai Guru Besar Universitas Padjadjaran dalam bidang Ilmu Geologi. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 34832/A4.3/KP/2015. “Pada kesempatan ini juga, saya melantik Saudara sebagai Anggota Senat Universitas Padjadjaran. Semoga Allah SWT memberi tuntunan dan bimbingan kepada Saudara dalam menjalankan tugas,” kata Rektor saat melantik Prof. Edy.

Pada kesempatan tersebut, Prof Edy juga dilantik sebagai anggota Komisi I dan Komisi II Senat Universitas Padjadjaran, sesuai dengan Keputusan Ketua Senat Universitas Padjadjaran Nomor 2166/UN6.RKT/KP/2015 tentang Pengangkatan Anggota Senat Universitas Padjadjaran.

Di Fakultas Teknik Geologi Unpad, Prof Edy sudah mengabdi selama lebih dari 29 tahun. Saat ini, Prof Edy menjabat sebagai Kepala Laboratorium Sedimentologi dan Geologi Kuarter di Fakultas Teknologi Geologi Unpad. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Lantik Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, MSc sebagai Guru Besar Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Terima 3.363 Calon Mahasiswa Melalui SBMPTN

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/07/2015] Pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah dapat diakses pada Kamis, 9 Juli 2015 mulai pukul 17.00 WIB. Menurut Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Unpad menerima daya tampung mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN sebanyak 3.363 calon mahasiswa. Sementara Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., menegaskan Unpad berkomitmen tidak boleh ada calon mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan studi karena permasalahan ekonomi.

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (Foto oleh: Dadan T.)*

“Jumlah pendaftar melalui jalur SBMPTN ke Unpad pada tahun ini sebanyak 85.879 orang,” ujar Prof. Engkus dalam wawancara melalui email, Kamis (9/07). Pendaftar itu terdiri dari 39.590 orang di kelompok Saintek, dan 46.289 orang kelompok Soshum.

Lima program studi di Unpad yang memiliki jumlah peminat SBMPTN tertinggi, yaitu Ilmu Komunikasi, Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter, Manajemen, dan Manajemen Komunikasi. Sementara Televisi dan Film tercatat sebagai prodi dengan rasio keketatan tertinggi 1:102 dengan 2.743 pendaftar namun hanya menerima 27 calon mahasiswa, disusul kemudian Elektro, Manajemen, Teknik Informatika, dan Manajemen Komunikasi.

Prof. Engkus menjelaskan, calon mahasiswa baru yang dinyatakan lulus dapat melihat secara detail persyaratan yang harus dilengkapi saat pengumuman. Mereka yang dinyatakan lulus harus melengkapi biodata online pada 13-28 Juli 2015 melalui laman http://pengumuman.unpad.ac.id . Kemudian calon mahasiswa melakukan pembayaran penyelenggaraan pendidikan sesuai tarif UKT pada 4 – 11 Agustus 2015 mendatang.

Komitmen Unpad
Unpad tetap berkomitmen ada jaminan dari sisi pemenuhan pembiayaan bagi mereka yang diterima secara akademik di Unpad. Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr.

“Jangan sampai orang tidak bisa melanjutkan proses belajar hanya karena aspek permasalahan ekonomi,” kata Rektor saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (08/07).

Unpad sendiri telah mempersiapkan beberapa formula beasiswa bagi mereka yang secara akademik mampu namun terkendala biaya. Dari Program Bantuan Bidikmisi, program bantuan Pemerintah bagi mereka yang tidak mampu namun berprestasi secara akademik, hingga program beasiswa lainnya. Untuk SBMPTN 2015, Unpad menerima 277 pendaftar Bidikmisi.

Menurut Rektor, jika Perguruan Tinggi tidak berkomitmen seperti itu dikahawatirkan ada pemutusan rantai akademik bagi orang yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Terkait penerimaan program Bidikmisi, tantangan yang dihadapi Unpad adalah mendapatkan peserta Bidikmisi yang sesuai dengan hasil seleksi. Sebab, bisa saja masih banyak calon mahasiswa yang belum paham mengenai program Bidikmisi. Untuk itu, Unpad akan menyiapkan helpdesk untuk menangani permasalahan pembiayaan agar dapat terfasilitasi.

“Jalan keluar yang mau kita tempuh, nanti pascapendaftaran masih bisa melihat calon mahasiswa yang memang masuk ke dalam kategori secara ekonomi kurang beruntung,” kata Rektor.

Menanggapi banyaknya modus penipuan yang mengaku bisa meluluskan masuk Unpad, Rektor pun berpesan agar masyarakat dapat mengikuti pengumuman yang tertera di laman resmi SBMPTN.

“Ikuti saja pengumuman itu. Kalau di situ tidak ada ya berarti tidak ada,” kata Rektor.

Untuk program Sarjana, lanjut Rektor, Unpad hanya membuka dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yakni SNMPTN dan SBMPTN. “Unpad tidak membuka jalur mandiri,” tegasnya.

Rektor pun mengimbau kepada calon mahasiswa baru Unpad untuk dapat berkuliah dengan baik ke depannya.

“Unpad ingin menghasilkan lulusan yang tidak biasa saja. Mahasiswa baru harus punya branding ke arah sana,” pungkasnya.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Unpad Terima 3.363 Calon Mahasiswa Melalui SBMPTN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kementerian Kesehatan Timor Leste Lanjutkan Kerja Sama dengan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/07/2015] Unpad menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU yang dilakukan Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., dengan Direktur Jenderal Kemenkes RDTL, Jose dos Reis Magno, Kamis (11/07) di Ruang Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Rektor Unpad dan (Foto oleh: Dadan T.)*

Dirjen Kemenkes RDTL, Jose dos Reis Magno dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad  (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam acara tersebut hadir Wakil Menteri Kesehatan RDTL, Dr. Ana Isabel de Fatima Sousa Swares, para pejabat di lingkungan Kemenkes RDTL, serta Atase Pendidikan Konsulat RDTL di Jakarta, Agus Finho. Sementara dari pihak Unpad hadir Wakil Rektor bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., Dekan Fakultas Kedokteran dan perwakilan Koprodi FK Unpad.

Selain penandatangan MoU, dilakukan pula penandatangan Memorandum of Agreement antara Dekan FK Unpad, Arief Syamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., MM., PhD., dengan Direktur Jenderal Kemenkes RDTL, Jose dos Reis Magno.

Dalam sambutannya, Dr. Ana mengatakan, hal ini merupakan bentuk kerja sama lanjutan antara Unpad dengan Kemenkes RDTL sejak 2010 lalu. Kerja sama yang telah dilakukan adalah pengiriman 10 orang mahasiswa asal Timor Leste untuk mengambil program Spesialis di FK Unpad. Hal ini bertujuan dalam rangka pemenuhan tenaga Spesialis di Rumah Sakit Daerah di Timor Leste.

Diakui Dr. Ana, Unpad merupakan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang telah banyak menghasilkan lulusan berkualitas. “Para tenaga spesialis lulusan Unpad di Timor Leste ternyata sangat disegani,” jelasnya.

Dr. Ana sendiri berharap, kerja sama dengan Unpad ini dapat berjalan dengan transparan dan komunikatif. Untuk itu, ia meminta ada salah seorang Liasion Officer (LO) dari Unpad sebagai jembatan komunikasi dengan pihak Kemenkes RDTL.

Rektor pun mengapresiasi kerja sama tersebut. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya terbatas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia saja, tetapi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor Leste.

“Kita tidak cukup bergerak pada peningkatan human capital saja. Pelayanan kesehatan itu sangat kompleks,” kata Rektor.

Dengan demikian, Unpad dan Kemenkes RDTL dapat melakukan penelitian bersama untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan baik di Timor Leste maupun Indonesia. Rektor juga membuka kerja sama lanjutan dengan berbagai fakultas yang ada di Unpad.

“Dengan kerja sama ini diharapkan Timor Leste dapat membuka Fakultas Kedokteran di sana. Sehingga punya daya ungkit untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat,” kata Rektor.

Terkait permintaan LO di Unpad, Rektor akan meminta para Koprodi dan Dosen FK yang sempat berbakti di Timor Leste untuk menjadi jembatan komunikasi dengan Timor Leste.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kementerian Kesehatan Timor Leste Lanjutkan Kerja Sama dengan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Resmikan Klinik Pembiayaan Usaha Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/07/2015] Kewirausahaan di kalangan mahasiswa Universitas Padjadjaran kini tengah menggeliat. Banyak dari kalangan mahasiswa yang belajar dan bertekad menjadi wirausahawan. Unpad sendiri terus memfasilitasi melalui berbagai program pengembangan kewirausahaan.

(Foto oleh: Dadan T)

Direktur Jaringan dan Layanan BNI, Adi Sulistiawati, dan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, usai penandatanganan Klinik Pembiayaan Usaha Unpad (Foto oleh: Dadan T)*

“Unpad saat ini tidak semata-mata menghasilkan lulusan ber-IPK tinggi, cepat selesai, dan cepat bekerja. Kita sedang berkonsentrasi agar masyarakat Jawa Barat ini bisa lebih sejahtera,” ujar Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat meresmikan “Klinik Pembiayaan Usaha Unpad” di Gedung Bale Motekar Unpad, Jalan Banda No. 40, Bandung, Kamis (09/07).

Klinik yang dibuka atas kerja sama Unpad dengan BNI ini merupakan salah satu upaya pengembangan Unpad sebagai sarana pengembangan kewirausahaan bagi sivitas akademika maupun masyarakat Kota Bandung.

Dalam mengembangkan kewirausahaan, Unpad telah mengembangkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Program ini memberikan kesempatan bagi wirausahawan muda Unpad untuk mengembangkan beragam usahanya. Terbukti, program ini telah menghasilkan beberapa wirausaha muda Unpad yang sukses.

“Ke depan, berbagai produk akademik kami harus punya nilai enterprising-nya,” kata Rektor.

Untuk itu, klinik ini dibangun sebagai mitra wirausaha di dalam memahami seluk beluk pembiayaan usaha. Berbagai program akan dilakukan di klinik ini, diantaranya pemberian informasi, konsultasi, solusi usaha, asistensi, hingga pelatihan kepada pelaku usaha terutama pada bidang keuangan dan pembiayaan.

Dalam menjalankan aktivitas ke depan, Klinik ini sudah menyiapkan beberapa program terkait pengembangan kewirausahaan, seperti seminar kewirausahaan, pelatihan manajemen usaha mikro, pelatihan penyusunan laporan keuangan, pelatihan menembus akses pembiayaan perbankan, dan pelatihan penyusunan studi kelayakan bisnis.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, klinik ini juga terbuka bagi masyarakat umum. Untuk itu, para mahasiswa yang dinilai telah sukses mengembangkan usahanya harus mampu menarik masyarakat luas untuk bisa memanfaatkan fasilitas ini.

“Targetnya tidak sebatas menjadi klinik pembiayaan, namun bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan Jawa Barat,” tambahnya.

Diharapkan, civitas akademika Unpad maupun masyarakat umum dapat memanfaatkan klinik tersebut. Rektor berharap agar mahasiswa tidak hanya sebagai penikmat layanan klinik, namun mampu menjadi agen perubahan yang lebih baik.

Klinik Pembiayaan Usaha Unpad ini dapat menjadi prototipe pengembangan bisnis di Kota Bandung dan sekitarnya. Rencananya, klinik ini akan direplikasikan di 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Rektor dengan Direktur Jaringan dan Layanan BNI, Adi Sulistiawati. Peresmian ini dihadiri pimpinan universitas dan fakultas, Rektor Unpad periode 1982-1990, Prof. Dr. H. Yuyun Wirasasmita, M.Sc., petinggi BNI, serta perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam PMW Unpad.

Selain peresmian, acara juga diisi dengan Talk Show Kewirausahaan & Pembiayaan Perbankan dengan pembicara Rektor Unpad, Dirut BNI, Rudi Hardjito, dan Prof. Yuyun Wirasasmita dengan moderator Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

brosur klinik pembiayaan 1brosur klinik pembiayaan 2

The post Rektor Resmikan Klinik Pembiayaan Usaha Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Lantik Sejumlah Kabag dan Kasubag di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/07/2015] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. melantik sejumlah Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di Lingkungan Universitas Padjadjaran, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (10/07). Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor 2168 s.d 2169/UN6.RKT/KP/2015.

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat melantik sejumlah Kabag dan Kasubag di lingkungan Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (10/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat melantik sejumlah Kabag dan Kasubag di lingkungan Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (10/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada kesempatan tersebut, Rektor mengatakan bahwa saat ini Unpad sedang mengembangkan struktur organisasi untuk mendorong kinerja Unpad ke depan. Dalam target Unpad untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa, maka diperlukan penguatan di berbagai aspek, diantaranya riset, inovasi, dan kerja sama.

“Untuk mempercepat proses tadi, kita lakukan kegiatan pelantikan para Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian, dan jabatan-jabatan tertentu yang diperlukan untuk mendorong kinerja lebih baik lagi,” ujar Rektor.

Menurut Rektor, pengembangan struktur organisasi yang dilakukan Unpad akan memberikan kesempatan karir dan pengembangan kapasitas yang lebih baik lagi bagi para tenaga kependidikan. “Karena tanggung jawab yang diberikan dan peluang yang diberikan akan lebih besar lagi,” tuturnya.

Disamping itu, Rektor pun berpesan agar kita dapat terus meningkatkan kinerja menjadi lebih produktif sebagai jawaban dari segala tantangan yang ada. Pola membagi kinerja menjadi lebih terarah, terukur, dan merata yang tengah dilakukan ini sebagai bagian dari upaya mendorong agar tercipta sinergi yang lebih baik lagi.

“Mari kita bersama-sama membangun sinergi dan berkoordinasi dengan lebih baik lagi sehingga jangan sampai terbentuk nanti pola-pola fragmentasi dalam pekerjaan. Itu pentingnya pola-pola rotasi seperti ini, kedepan bisa saja akan lebih frequent,” ujar Rektor.

Menurutnya, keberadaan seseorang di suatu posisi terlalu lama, dapat menyebabkan ia menjadi tidak berkembang kemampuan dan karirnya, serta dapat menyebabkan kordinasi antar program menjadi kurang baik.

“Dengan rotasi seperti ini mudah-mudahan akan semakin terinspirasi semua pihak, memahami pekerjaan temannya satu dengan yang lainnya. Ini hal yang juga perlu kita bangun bersama-sama,” harap Rektor.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Rektor Lantik Sejumlah Kabag dan Kasubag di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prosesi PMB Unpad 2015 Akan Tanamkan Semangat Kolaborasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/07/2015] Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpad Tahun Akademik 2015/2016 Agustus mendatang akan lebih terfokus pada pengembangan human capital dari mahasiswa baru Unpad. Seperti pada pelaksanaan PMB sebelumnya, program kali ini diharapkan akan memberikan dampak lebih kuat bagi masyarakat.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, diapit oleh Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim (kiri), dan panitia Dies Unpad ke-58, Prof. Ramdan Panigoro,  saat memaparkan proses Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pelaksanaan Dies ke-58 Unpad di kegiatan Unpad Merespons di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Sabtu (11/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, diapit oleh Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim (kiri), dan panitia Dies Unpad ke-58, Prof. Ramdan Panigoro, saat memaparkan proses Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pelaksanaan Dies ke-58 Unpad di kegiatan Unpad Merespons di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Sabtu (11/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., mengatakan, PMB kali ini akan mulai mengimplementasikan pendekatan transformatif yang saat ini dicanangkan Unpad. Pendekatan ini akan mengolaborasikan seluruh program studi yang ada di Unpad.

“Permasalahan yang ada di masyarakat itu tambah kompleks. Kalau tidak ada keterkaitan bidang ilmu, sulit kita memberikan dampak pada masyarakat,” ujar Rektor dalam Diskusi Unpad Merespons: Mahasiswa Baru Unpad 2015 & Dies Natalis ke-58 Unpad, Sabtu (11/07) di Ruang Executive Lounge, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Untuk itu, mahasiswa baru perlu ditanamkan semangat kolaborasi tersebut. Praktiknya, mahasiswa baru akan dikelompokkan secara heterogen. Pada masa pengenalan lingkungan fakultas, mahasiswa baru akan berbaur dengan kelompok antar fakultas dan program studi lainnya.

“Satu sama lain dapat saling mengenal fakultas maupun program studi,” kata Rektor.

Selain mengenal lingkungan kampus, mahasiswa baru juga didorong mengenal lingkungan sekitar kampus. Mereka akan dikelompokkan untuk melakukan kegiatan di 14 desa di kawasan Jatinangor. Kegiatan ini akan menjadi awal kegiatan Unpad dalam rangka pembinaan desa di kawasan Jatinangor.

Rektor menargetkan kegiatan pembinaan ini akan menjadi kegiatan jangka panjang Unpad. Hal ini diharapkan akan terbangun kekuatan aspek riset yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat.

Unpad juga akan mengundang para Kepala Daerah dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat pada saat prosesi PMB. Hal ini terkait dengan program “Unpad Nyaah ka Jabar” yang dilakukan Unpad.

“Ini supaya para Kepala Daerah tahu bahwa ada mahasiswa asal Kota/Kabupatennya sehingga, nanti ketika mereka lulus mampu berkontribusi bagi pembangunan di daerahnya,” kata Rektor.

Rektor sendiri menjamin PMB Unpad akan jauh dari tindak perpeloncoan. “Program (PMB) ini lebih mendorong pada apa yang akan mereka (mahasiswa baru) lakukan di masa depan,” tandasnya.

Diskusi yang dimoderatori oleh Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., ini juga membahas mengenai persiapan Dies Natalis ke-58 Unpad. Prof. dr. Ramdan Panigoro, PhD., penanggung jawab acara Dies Natalis mengungkapkan, tema besar Dies Natalis kali ini adalah “Bersinergi Menuju Keunggulan Bangsa”.

Tema tersebut telah terintegrasi ke dalam Dies Natalis Unpad periode 2015 – 2018. Pada 2015, Unpad akan memfokuskan pada sinergi Unpad dengan Bandung Raya, fokus tahun 2016 yaitu Unpad Jabar Silih Nyaah, tahun 2017 yaitu sinergi Unpad dan Jawa Barat untuk Indonesia, dan tahun 2018 yaitu sinergi Unpad dan Jabar untuk menjawab tantangan global ASEAN.

Kegiatan Dies Natalis ke-58 Unpad terbagi ke dalam 3 rangkaian kegiatan. Kegiatan pra- event akan diisi oleh Prosesi PMB 2015, Seminar Nasional Entrepreneurship pada 26 Agustus, dan kegiatan Mahasiswa dan Alumni Unpad Peduli Bandung Raya pada 29 – 30 Agustus mendatang.

Kegiatan main event akan diisi oleh Orasi Ilmiah “Reorientasi Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Merespons Perkembangan Global” oleh Soesilo Bambang Yudhoyono pada 11 September, dan pelaksanaan OOTrad dan Folkfest (Pesta Rakyat Jabar) pada 5 September. Sementara kegiatan post event akan diisi oleh acara Unpad Researchfest pada 14 – 15 September dan dilanjutkan dengan Konferensi Pembangunan Jabar pada 17-18 September.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Prosesi PMB Unpad 2015 Akan Tanamkan Semangat Kolaborasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, “Selain Berpikir Pendidikan dan Riset, Perguruan Tinggi Juga Harus Berperan pada Pembangunan”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2015] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., mendorong para pejabat di lingkungan Unpad untuk melakukan interaksi di internal dan eksternal sehingga mampu menciptakan pola kerja sama yang out of the box dan memperkokoh posisi Unpad. Hal tersebut diungkapkan Rektor saat memberi pengarahan pada “Orientasi Jabatan Kabag dan Kasubag” di Mahabharata Room Grand Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika No. 81, Bandung, Senin (13/07).

Suasana kegiatan Orientasi Kabag dan kasubag Unpad" yang baru dilantik. Kegiatan berlangsung di (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana kegiatan Orientasi Kabag dan Kasubag Unpad” yang baru dilantik. Kegiatan berlangsung di Grand Hotel Preanger Bandung, Senin (13/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Di hadapan pejabat fungsional yang baru dilantik pada Jumat (10/07) lalu itu, Rektor memberikan beberapa arahan terkait perkembangan Unpad sebagai Perguruan Tinggi. Selain Kabag dan Kasubag, turut pula dalam orientasi tersebut para Staf Khusus dan Koordinator di lingkungan Unpad. Rektor mengatakan, Unpad harus meningkatkan inovasi karena kondisi yang dihadapi semakin kompleks.

Peningkatan tersebut berpengaruh pula pada pola pengelolaan struktur organisasi Unpad. Menurut Rektor, pengelolaan SOTK Unpad tidak bisa dilakukan oleh satu unit saja. Untuk itu, pengelolaan difokuskan pada berbagai kelompok unit kerja dengan tujuan agar produktivitas kinerja bisa terlihat.

Penyelesaian beberapa perencanaan harus dibangun melalui kerja sama antar unit kerja. Kesepahaman antar Kabag dan Kasubag berdampak pada kualitas teamwork. Hal ini juga mencakup integrasi kemampuan antar masing-masing unit kerja.

Agar terbangun pola kerja sama tersebut, Rektor mendorong rotasi tenaga kependidikan dari pusat maupun fakultas. Dalam perubahan ini, tenaga kependidikan di unit pusat untuk ditugaskan di fakultas, demikian juga sebaliknya di fakultas pun ditugaskan di unit pusat.

“Ini agar para tenaga kependidikan sudah terbiasa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Teman-teman juga dapat merasakan bagaimana suasana kerja di pusat maupun fakultas,” jelas Rektor.

Jika kerja sama tersebut terbangun dengan baik, ada tantangan global yang mesti dihadapi Unpad. Rektor menerangkan, para tenaga kependidikan Unpad diharapkan mampu mendorong peningkatan sektor ekonomi di Jawa Barat.

“Target Perguruan Tinggi sekarang harus bergeser, tidak hanya berpikir di aspek pendidikan dan riset, namun harus berperan pada pembangunan,” terangnya.

Dalam acara “Orientasi Jabatan Kabag dan Kasubag” yang digelar hingga Selasa (14/07), para pejabat fungsional akan dikelompokkan untuk saling berkomunikasi dengan antar unit kerja lainnya. Masing-masing kelompok juga akan berdiskusi dengan para pejabat struktural di lingkungan Unpad.

“Unpad akan berkembang baik kalau kita bisa salin bekerja sama. Potensi kerja sama yang baik salah satunya adalah dari tenaga kependidikan,” pungkas Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Unpad, “Selain Berpikir Pendidikan dan Riset, Perguruan Tinggi Juga Harus Berperan pada Pembangunan” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Industri Pengolahan Hasil Perikanan Dapat Percepat Tercapainya Tujuan Pembangunan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2015] Perikanan merupakan salah satu sektor sumber daya alam potensial yang dapat dijadikan modal dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional. Hal tersebut diantaranya terlihat dari luasnya wilayah perairan Indonesia untuk perikanan tangkap dan budidaya, yakni 672,7 juta hektar, dengan potensi produksi 65 juta ton/tahun.

Prof. Dr. Junianto *

Prof. Dr. Junianto *

“Potensi potensial yang sangat luar biasa dari sektor perikanan haruslah diwujudkan menjadi energi kinetis sehingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya dalam upaya mempercepat tercapai tujuan pembangunan nasional. Upaya perwujudan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan industri pengolahan hasil perikanan,” ujar Prof. Dr. Junianto saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Peran Strategis, Peluang dan Tantangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan dalam Pembangunan Nasional Indonesia”.

Orasi Ilmiah tersebut dibacakan pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad. Acara diselenggarakan di Aula Gedung Dekanat FPIK Unpad, Selasa (7/07) lalu.

Prof. Junianto menjelaskan bahwa industri pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan yang mentransformasikan bahan-bahan hasil perikanan sebagai input menjadi produk yang memiliki nilai tambah atau nilai ekonomi lebih tinggi sebagai outputnya. Proses transformasi tersebut dapat dilakukan baik secara fisik, kimia, biologis, maupun kombinasi diantara ketiganya.

“Dengan demikian, dalam melakukan proses transformasi, rekayasa penerapan teknologi maupun bioteknologi dapat menjadi kekuatan dalam memaksimalkan nilai tambah yang akan diperoleh sehingga menjadi efek pengganda ekonomi bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional,” ujar Prof. Junianto.

Adapun peran sentral dari industri pengolahan hasil perikanan dalam pembangunan nasional diantaranya adalah sebagai penyedia lapangan kerja, sumber peningkatan devisa negara, peningkatan kesehatan dan kecerdasan bangsa melalui peningkatan konsumsi ikan, penjaga lingkungan melaui konsep industri bersih strategi zero waste, serta berperan dalam pemerataan dan pendistribusian dari hasil produksi perikanan.

Lebih lanjut Prof. Junianto mengatakan, industrialisasi pengolahan hasil perikanan harus menjadi objek kegiatan utama di sektor perikanan dalam penanganan dan pengembangannya. Penanganan industri pengolahan hasil perikanan hendaknya dilakukan dengan baik dan benar, begitu pula dengan arah pengembangannya. Hal ini karena industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia memiliki banyak peluang disamping tantangan yang ada.

Dalam upaya mensukseskan peran industri pengolahan hasil perikanan dalam pembangunan nasional dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang ada, Prof. Junianto menyebutkan bahwa beberapa hal perlu dilakukan antara lain, peningkatan jumlah kapal armada penangkapan yang berskala besar (200 GT ke atas), peningkatan pemberlakuan atau penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) bagi unit pengolahan ikan (UPI) atau industri pengolahan ikan, dan peningkatan pendidikan dan pelatihan tentang teknik pengolahan yang baik.

Pada kesempatan tersebut, Dekan FPIK Unpad, Dr. Ir. Iskandar, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jumlah alumni FPIK Sampai bulan Juli 2015 adalah sebanyak 746 orang, terdiri dari alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Perikanan sebanyak 556 orang, dan 190 orang dari prodi Ilmu Kelautan. Ia pun mengimbau pada jajarannya untuk bekerja keras dan mendukung dalam peningkatan nilai akreditasi Prodi Ilmu Kelautan.*

Rilis oleh: FPIK Unpad / art

The post Industri Pengolahan Hasil Perikanan Dapat Percepat Tercapainya Tujuan Pembangunan appeared first on Universitas Padjadjaran.


Prof. Dr. H. Achmad Biben, dr., SpOG., KFER Meninggal Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2015] Universitas Padjadjaran kehilangan salah satu putra terbaiknya, Prof. Dr. H. Achmad Biben, dr., SpOG., KFER., yang meninggal hari ini di Bandung, Selasa 14 Juli 2015 pukul 10.50 WIB dalam usia 75 tahun. Jenazah akan dilepas oleh keluarga besar Unpad di Masjid Al Jihad Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, sore ini pukul 15.00 WIB. Rumah duka beralamat di Jln. Maskumambang Nomor 39 Bandung.

Prof. Dr. H. Achmad Biben, dr., SpOG., K-FER (Foto: Tedi Yusup) *

Prof. Achmad Biben yang lahir di Bandung pada 1 Desember 1940 ini telah mengabdi sebagai dosen di Unpad sejak 1967 usai menyelesaikan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Saat memasuki masa pensiun pada 2011 lalu. FK Unpad meluncurkan biografi Prof. Achmad Biben berjudul “Mensyukuri Nikmat” sekaligus menggelar kuliah kehormatan berjudul “Partisipasi Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan Generasi Penerus yang Sehat, Berbasis Student Friendly Reproductive Health Services”.

Menurut rencana, jenazah almarhum akan dimakamkan di pemakaman Sirnaraga Bandung pada sore ini. *

 

 

The post Prof. Dr. H. Achmad Biben, dr., SpOG., KFER Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini Logo Dies Natalis ke-58 Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/07/2015] Jelang peringatan Dies Natalis ke-58, Universitas Padjadjaran telah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyiapkan logo Dies Natalis. Berdasarkan konsep dari panitia bekerja sama dengan tim konsultan desain dari Idealog, dihasilkan 4 desain logo Dies Natalis. Berikutnya, civitas akademika Unpad melakukan voting untuk menentukan desain mana yang dapat dipakai sebagai logo resmi Dies Natalis.

dies58“Vote dilakukan agar semangat Dies itu lebih melibatkan civitas akademika secara keseluruhan,” ujar Panitia Dies Natalis Unpad, Gusman Siswandi, PhD., saat ditemui Humas Unpad, Selasa (14/07) di Ruang Rektor Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Lebih lanjut Gusman menuturkan, voting dilakukan di portal mahasiswa maupun staf melalui Sistem Informasi Administrasi Terpadu (SIAT) atas fasilitasi tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi. Voting yang telah ditutup pada Sabtu (11/07) lalu ini berhasil menjaring sekitar 19.732 civitas akademika Unpad, baik mahasiswa maupun dosen.

“Mereka bisa mengakses akunnya masing-masing, mereka bisa memilih logo lewat interface khusus,” jelas Gusman.

Hasilnya, sebanyak 9.655 civitas memilih logo nomor 4, disusul 7.221 civitas memilih logo nomor 3. Sementara logo nomor 1 dipilih oleh 1.589 sivitas, dan logo nomor 2 dipilih oleh 907 civitas akademik. Dari hasil voting tersebut ditetapkan logo 4 sebagai logo resmi Dies Natalis Unpad.

Dosen Fakultas Hukum ini menuturkan, konsep logo ini bisa digunakan selama 4 tahun peringatan Dies Natalis. Hal ini didasarkan atas usul Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., bahwa peringatan Dies Natalis Unpad akan memiliki tema besar untuk 4 tahun. Dengan demikian, logo ini akan digunakan untuk peringatan Dies Natalis Unpad tahun 2015 – 2018.

Gusman menjelaskan, konsep desain logo mengacu pada tema rangkaian kegiatan Dies Natalis Unpad 2015 – 2018. Pada 2015, Unpad akan memfokuskan pada sinergi Unpad dengan Bandung Raya, fokus tahun 2016 yaitu Unpad Jabar silih nyaah, tahun 2017 yaitu sinergi Unpad dan Jawa Barat untuk Indonesia, dan tahun 2018 yaitu sinergi Unpad dan Jabar untuk menjawab tantangan global ASEAN.

Keempat desain logo menunjukkan konsep tumbuh dan metamorfosis. Logo terdiri dari 4 warna utama, yakni biru, hijau, merah, dan kuning. Menurut Gusman, keempat warna tersebut merepresentasikan tema rangkaian Dies Natalis Unpad.

“Dies Natalis untuk Bandung Raya dominasi warna biru karena melambangkan warna identitas tim sepakbola asal Bandung, Persib. Untuk Jabar dilambangkan warna hijau. Untuk Indonesia dilambangkan warna merah, sementara untuk ASEAN dilambangkan warna kuning,” kata Gusman.

Dengan penentuan logo Dies Natalis Unpad berdasarkan voting ini diharapkan selalu terbangun semangat kebersamaan di antara civitas akademika.

“Ada semangat kolaborasi, sebab Dies Natalis ini bukan hanya acara masyarakat Unpad, tapi juga masyarakat umum,” pungkas Gusman.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Ini Logo Dies Natalis ke-58 Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ramadan Bantu Wujudkan Masyarakat Madani yang Bertakwa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/07/2015] Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan bukan hanya mengharap limpahan pahala dari Allah Swt, namun juga bertujuan mentransformasikan seorang mukmin menjadi muttaqin. Demikian disampaikan Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat menyampaikan ceramah dan imam Shalat Idul Fitri 1436 H, Jumat (17/07) di Lapangan Parkir Utara Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Dalam ceramah berjudul “Ramadan Bulan Transformasi Sosial”, Rektor menyampaikan selama Ramadan manusia diikat dengan berbagai ibadah wajib maupun sunah selama 24 jam. Aktivitas baik yang dijalankan di bulan ini pun dapat dikategorikan sebagai ibadah.

“Betapa tingginya intensitas ibadah kita di bulan Ramadan sehingga menjadi fasilitas bagi kita untuk dapat lebih dekat lagi kepada Sang Pencipta yang membuka peluang bagi kita untuk dapat memperoleh apa yang kita mohonkan kepadaNya,” papar Rektor.

Dengan tingginya intensitas ibadah di bulan Ramadan, ada beberapa ganjaran yang akan diterima seorang Mukmin. Selain dilipatgandakan pahala, ada jaminan terkabulkannya berbagai doa yang dipanjatkan seorang Mukmin kepada Allah.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, berbagai hasil transformatif yang diperoleh dari hasil menjalankan ibadah di bulan Ramadan ialah berupa pembentukan individu yang semakin bertakwa. Harapannya, dengan transformatif Ramadan ini dapat mewujudkan masyarakat madani yang bertakwa.

“Wujud dari transformasi ini adalah energi besar yang kita miliki untuk mengisi bulan-bulan berikutnya dalam kehidupan ini sehingga lebih produktif dan akan menjadi tolok ukur bagi target transformasi berikutnya insya Allah pada Ramadan yang akan datang,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Ramadan Bantu Wujudkan Masyarakat Madani yang Bertakwa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Oktap Ramlan Meninggal Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/07/2015] Universitas Padjadjaran kehilangan salah satu putera terbaiknya, Prof. Dr. H. Oktap Ramlan Madkar, Ir., Guru Besar dari Fakultas Pertanian yang meninggal dunia pada Kamis 23 Juli 2015 pukul 5 pagi di RS Advent Bandung.

Prof. Oktap Ramlan *

Prof. Oktap Ramlan *

Prof. Oktap yang pernah menjabat sebagai Asister Direktur III Pascasarjana Unpad periode 2000-2004 ini meninggal pada usia 73 tahun. Almarhum adalah lulusan S-1 Agronomi Faperta Unpad tahun 1969 dan meraih gelar doktor Agronomi dari Univ. Justus Liebig University Jerman pada tahun 1974.

Pada kegiatan silaturahmi Idul Fitri Keluarga Besar Unpad, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, Prof. Oktap adalah salah satu putera terbaik Unpad. Dalam kesempatan tersebut, Rektor memimpin doa bagi almarhum Prof. Oktap dan mendoakan agar amal ibadah almarhum semasa hidup diterima Allah Swt. *

The post Prof. Oktap Ramlan Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Presiden RI Telah Tandatangani Statuta Unpad sebagai PTN Badan Hukum

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/07/2015] Statuta pelaksanaan Universitas Padjadjaran sebagai Peguruan Tinggi Negeri Badan Hukum telah resmi dikeluarkan Pemerintah. Hal ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Padjadjaran yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Pada Idul Fitri 1436 H ini, Unpad mendapatkan hadiah Lebaran yang cukup luar biasa. Ini adalah sesuatu yang sudah lama kita perjuangkan,” ucap Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Idul Fitri 1436 H Keluarga Besar Universitas Padjadjaran, Kamis (23/07) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35, Bandung. Acara silaturahmi ini dihadiri oleh pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Acara diisi dengan ceramah oleh Ustadz Budi Prayitno.

Lahirnya peraturan ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan Unpad pasca ditetapkan menjadi PTN Badan Hukum melalui PP No. 80 Tahun 2014 pada Oktober 2014 lalu. Sejak ditetapkan menjadi PTN Badan Hukum, Unpad memiliki masa transisi selama satu tahun untuk menyempurnakan statutanya.

Lebih lanjut Rektor Unpad saat ditemui bersama para wartawan di ruang kerjanya mengungkapkan, statuta merupakan anggaran dasar yang menjadi landasan pembenahan pengelolaan. Dengan demikian, pola pengelolaan Unpad harus didasarkan pada statuta ini.

Langkah selanjutnya yang dilakukan Unpad adalah melengkapi beberapa pilar organisasi sesuai statuta. Salah satu aspek yang harus dilengkapi kata Rektor adalah membentuk Lembaga Rektor, Senat Akademik, dan Majelis Wali Amanah.

“Di pola PT lama, senat itu menjadi lembaga normatif untuk seluruh pengelolaan universitas. Sekarang senat akademik hanya menjadi lembaga yang berpikir mengenai pengelolaan akademik,” jelas Rektor.

Pembenahan tersebut juga terkait pembenahan Struktur, Organisasi, dan Tata Kelola. Menurut Rektor, jika dahulu SOTK ini harus mendapatkan pengesahan dari Pemerintah, dengan PTN Badan Hukum, Rektor memiliki otorisasi untuk membentuk organisasi dan tata kelola sendiri sehingga ke depan, SOTK ini juga menjadi fokus pembenahan.

“Kami berharap selambat-lambatnya akhir Desember bisa kita selesaikan,” kata Rektor.

Dengan menjadi PTN Badan Hukum, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Unpad. Sebagai Perguruan Tinggi dengan keleluasaan otonomi, Unpad harus membangun budaya enterprise sehingga punya value yang luar biasa.

Melalui keleluasan otonomi ini, Unpad juga mendapatkan resources yang jauh lebih besar. Pendapatan yang diterima Unpad bukan hanya dari biaya kuliah mahasiswa, namun bisa melalui serangkaian riset dan kerja sama dengan pihak ketiga.

Namun, keleluasan otonomi ini harus diimbangi dengan performa yang jauh lebih baik. Rektor menekankan, capaian yang telah diraih Unpad seperti peraihan akreditasi “A”, perolehan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian, serta capaian lainnya harus tetap dipertahankan.

“Kalau tidak menunjukkan performa, suatu saat status PTN Badan Hukum ini bisa dicabut lagi,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Presiden RI Telah Tandatangani Statuta Unpad sebagai PTN Badan Hukum appeared first on Universitas Padjadjaran.

Angkat Tema Anti-Bullying, Nunuy Nuraeni Wakili Unpad di International Conference on Education & Social Sciences di Malaysia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/07/2015] Mengangkat mengenai anti-bullying, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad, Nunuy Nuraeni terpilih menjadi salah satu peserta pada International Conference on Education and Social Sciences di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini digelar oleh The Institute of Research Engineers and Scientists di Kuala Lumpur, Malaysia pada 16 Juli 2015 lalu.

Nunuy Nuraeni menunjukkan sertifikat keikutsertaannya di International Conference on Education and Social Sciences di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Juli 2015 lalu. (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Nunuy Nuraeni menunjukkan sertifikat keikutsertaannya di International Conference on Education and Social Sciences di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Juli 2015 lalu. (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Pada kegiatan tersebut, Nunuy mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Application of Integrated Education as an Anti-bullying Approach to Reduce the Number of School Bullying: A Literature Study”. Ia menjadi satu-satunya peserta asal Indonesia dari 35 peserta yang melakukan presentasi makalah pada konferensi yang diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai negara di dunia itu.

“Saya membuat paper tentang aplikasi pendidikan yang terintegrasi untuk menghindari bully. Karena di tingkat anak sekolah banyak sekali aktivitas bully, dan tidak semua orang tahu bully. Bahkan secara tidak sadar gurunya pun bisa melakukan bully,” ungkap Nunuy saat ditemui di ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat, kampus Jatinangor, Senin (27/07).

Menurutnya, untuk menghindari tindak bully, maka perlu adanya integrasi pendidikan antara di rumah (orang tua/keluarga), sekolah (guru), dan komunitas (teman pergaulan). Menurutnya, saat ini pendidikan mengenai hal tersebut masih dilakukan secara terpisah (belum terintegrasi).

“Antara orang tua, guru, dan komunitas itu harus bergabung. Soalnya untuk menghindar sifat ini kan tidak bisa dari orang tua dijaga tapi di sekolahnya enggak,” kata Nunuy.

Untuk mengintegerasikannya, Nunuy mengungkapkan bahwa perlu adanya peran dari pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah. Dengan demikian, ia mengharapkan hasil penelitiannya ini dapat berkontribusi bagi pengembangan kebijakan pemerintah kedepannya.

“Kebetulan saya dari Kedokteran. Sebenarnya ini unik juga sih ngebahas tentang ilmu sosial gitu. Tapi karena saya memang tertarik tentang pendidikan. Dan di sini ada hubungannya tentang psikologi anak tuh seperti apa,” ujar Nunuy. Dalam penyusunan makalah ini, ia dibantu oleh temannya yaitu Aisha Shannaz dari Fakultas Psikologi Unpad dan Uha Julaeha dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

Nunuy sendiri tertarik untuk mendalami mengenai anti kekerasan ini sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pada saat itu, meski ia masih tidak tahu apa itu bully dan tidak pernah menjadi korban bullying, tapi ia sudah melihat tindak kekerasan yang dilakukan teman sebayanya di sekolah. Saat ini, tindak bully bahkan sudah berkembang hingga cyber bullying.

Ia pun tertarik untuk melakukan penelitian mengenai anti-bullying bagi anak sekolah, karena menurutnya hinggga saat ini masih banyak tindak bully oleh anak sekolah. “Mereka itu generasi penerus bangsa. Kalau misalnya mereka selalu melakukan hal yang negatif, mau jadi apa negara kita kedepannya?” ujarnya.

Dengan mengikuti konferensi internasional bertema pendidikan dan ilmu sosial tersebut, Nunuy pun mengaku mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan relasi baru. “Harapnya ya makin menggali ilmu lagi, enggak hanya di Kedokteran. Ternyata ilmu itu luas. Ilmu-ilmu lain juga penting diketahui juga.”*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Angkat Tema Anti-Bullying, Nunuy Nuraeni Wakili Unpad di International Conference on Education & Social Sciences di Malaysia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 2.056 Mahasiswa Unpad Ikuti KKNM-PPMD Integratif di 100 Desa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/07/2015] Sebanyak 2.056 mahasiswa Unpad mengikuti pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM)-PPMD Integratif Gelombang II, Juli-Agustus 2015. Peserta dilepas secara simbolis oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, pada saat upacara pemberangkatan KKNM, Selasa (28/07) pagi di Lapangan PPBS Unpad Kampus Jatinangor.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melepas peserta KKNM PPMD Integratif periode Juli-Agustus 2015 di Lapangan PPBS Unpad Jatinangor, Selasa (28/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat melepas peserta KKNM PPMD Integratif periode Juli-Agustus 2015 di Lapangan PPBS Unpad Jatinangor, Selasa (28/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam sambutannya Rektor mengatakan, KKNM merupakan kesempatan baik untuk mengetahui realitas kehidupan yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat mulai mengimplementasikan kompetensi keilmuan yang telah didapat guna pengembangan kehidupan masyarakat.

“Berbuatlah sesuatu untuk masyarakat. Minimal saudara berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di masyarakat,” jelas Rektor.

Melalui kegiatan KKNM, mahasiswa dapat belajar dari masyarakat. Rektor pun menginstruksikan peserta KKNM melalui dosen pembimbingnya untuk memperoleh beragam data terkait kondisi masyarakat. Data ini akan menjadi pendukung mengenai gambaran kehidupan masyarakat Jawa Barat.

“Meskipun validitas data belum bisa diyakini, paling tidak itu bisa menjadi sesuatu yang suatu saat bisa ditindaklanjuti,” terangnya.

Pengumpulan data ini merupakan bagian dari peran Unpad dalam mengembangkan Jawa Barat. Rektor berharap para mahasiswa memiliki ketertarikan untuk ikut berkontribusi mengembangkan desa yang ditinggalinya melalui KKNM ini. Unpad pun akan mendukung jika ada mahasiswa yang akan kembali lagi ke desa setelah KKNM untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian.

Lebih lanjut Rektor menyampaikan, KKNM bukan hanya aktivitas yang mengintegrasikan keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat, namun juga integrasi antara mahasiswa dengan masyarakat.

“Doronglah sikap-sikap saling ketergantungan bahwa suatu saat jika Saudara bekerja nanti, itu tidak akan lepas dari peran masyarakat,” kata Rektor.

Kepala Puslitbang KKNM LPPM Unpad, Rudi Saprudin Darwis, S.Sos., M.Si., mengatakan, ada 4 Kabupaten yang menjadi lokasi KKNM Unpad kali ini, Yakni Ciamis (4 Kecamatan/28 Desa), Majalengka (5 Kecamatan/46 Desa), Kuningan (3 Kecamatan/24 Desa), dan Sumedang (1 Kecamatan/2 Desa) dengan melibatkan 50 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

humas unpad_2015_07_28_035070 humas unpad_2015_07_28_034759 humas unpad_2015_07_28_034750 humas unpad_2015_07_28_034746 humas unpad_2015_07_28_034843 humas unpad_2015_07_28_034904

KKNM kali ini juga melakukan program KKN-Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) yang didanai oleh Dikti. Program ini dilakukan oleh Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si., dosen prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad serta DPL untuk Kabupaten Sumedang . Dr. Agus melakukan Kegiatan PPM mengenai pengendalian lalat buah untuk peningkatan produksi mangga jenis gedong gincu di 2 desa di Kabupaten Sumedang.

Penelitian ini juga bekerja sama dengan 2 universitas di Jepang, yaitu Shiga University dan Mie University. Rencananya, Profesor dan 2 orang mahasiswa dari Mie University akan melakukan kunjungan ke lokasi KKNM yang juga menjadi lokasi penelitian Dr. Agus di Kabupaten Sumedang pada akhir Agustus mendatang.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sebanyak 2.056 Mahasiswa Unpad Ikuti KKNM-PPMD Integratif di 100 Desa appeared first on Universitas Padjadjaran.


Delegasi Unpad Ikut 10 Cabang Lomba di MTQ Mahasiswa Nasional XIV

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/07/2015] Sebanyak 21 mahasiswa Unpad siap berlaga dalam Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XIV yang akan digelar pada 1-8 Agustus 2015 mendatang di Kampus Universitas Indonesia. Para mahasiswa tersebut terpilih untuk mewakili Unpad setelah melalui serangkaian seleksi dan pembekalan selama satu tahun.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberi arahan kepada delegasi Unpad yang akan berlaga di MTQ Mahasiswa Nasional XIV. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Delegasi Unpad yang akan berlaga di MTQ Mahasiswa Nasional XIV saat diterima Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, di ruang rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Selasa (28/07). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Mari kita pandang kegiatan ini sebagai kesempatan lahan amal untuk berdakwah,” pesan Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. saat memberikan pengarahan dan pelepasan kepada para mahasiswa, di Ruang Rapat Rektor, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Selasa (28/07).

Pada kesempatan tersebut, Rektor memberikan apresiasi, semangat, dan dukungan kepada para peserta terpilih tersebut. Ia mengharapkan, para peserta dapat mengikuti kompetisi dengan didasari tekad untuk syiar dan dakwah. “Kalau pengertiannya kesana, yang ditargetkan menjadi juara itu sampingan, karena niatnya lebih jauh dari itu sebetulnya,” ujar Rektor.

Rektor juga berpesan, agar para peserta senantiasa menjaga nama baik Universitas Padjadjaran terutama dalam menjalin silaturahmi dengan peserta dari perguruan tinggi lain. Silaturahmi perlu terus dijalin, diantaranya untuk mempelajari strategi dalam berdakwah.

Ditemui usai acara, Kepala Bagian Kemahasiswaan Unpad, Drs. Rd. Dida Herwanda Barnas mengatakan bahwa sebelum terpilih untuk mewakili Unpad di tingkat nasional, para peserta terlebih dahulu melalui serangkaian seleksi di tingkat fakultas dan universitas pada tahun 2014. Selama satu tahun, 3 besar juara universitas dari masing-masing cabang kemudian diberi pembekalan,  untuk selanjutnya dipilih lagi satu perwakilan dari masing-masing cabang untuk mengikuti ajang tersebut di tingkat nasional. Para peserta juga telah melalui proses pemantapan dan karantina pada 26-28 Juli 2015 lalu di Wisma Unpad, Bandung.

Dari 13 Cabang Lomba, mahasiswa Unpad akan berlaga di 10 Cabang (putra dan putri). Cabang lomba yang diikuti oleh mahasiswa Unpad yaitu Tilawatil Qur’an, Tartillil Qur’an, Hifzhil Qur’an 1 juz, Hifzhil Qur’an 5 juz, Hifzhil Qur’an 10, Fahmil Qur’an, Syahril Qur’an, Karya Tulis, Debat Bahasa Arab, dan Debat Bahasa Inggris.

MTQMN merupakan gelaran Kementerian Riset, Teknologi (Kemenristek) dan Pendidikan Tinggi (Dikti)  yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Dilansir dari laman MTQMN XIV, tahun ini  MTQMN akan diikuti oleh  167 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Adapun tema yang diangkat kali ini adalah “Membentuk Mahasiswa yang Beriman, Bertakwa, dan Berakhlakul Karimah Menyongsong Indonesia Emas”.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Delegasi Unpad Ikut 10 Cabang Lomba di MTQ Mahasiswa Nasional XIV appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Ruhyat Kartasudjana Meninggal Dunia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/07/2015] Salah satu putra terbaik Universitas Padjadjaran, Prof. Ruhyat Kartasudjana, Guru Besar Unpad dari Fakultas Peternakan, meninggal dunia pada Selasa (28/07) pukul 22.00 WIB. Almarhum telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Padjadjaran sejak tahun 1973, dan menjadi Guru Besar sejak tahun 2003.

Prof. Ruhyat meninggal dalam usia 71 tahun meninggalkan seorang istri, Tjitjih Saripah, dan 4 orang anak, yaitu Tresnasaru, Rani Pujasari, Fajar Nugraha, dan Farid Purnama. Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di Sumedang setelah disalatkan di Mesjid Sukaasih Ujungberung Bandung pada hari ini, Rabu (29/07) pukul 8.30 WIB.

 

 

The post Prof. Ruhyat Kartasudjana Meninggal Dunia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Calon Mahasiswa Baru Unpad Mulai Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/07/2015] Calon mahasiswa baru program Sarjana Tahun Akademik 2015/2016 yang diterima melalui jalur SBMPTN serta Program Diploma wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan di kampus Unpad. Pemeriksaan ini berlangsung dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus di UPT Kesehatan Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 46, Bandung atau Lab SKILLS Gedung C3 Fakultas Kedokteran Unpad Kampus Jatinangor dengan tidak dipungut biaya.

Salah seorang calon mahasiswa sedang menjalani proses pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter di UPT Kesehatan Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Salah seorang calon mahasiswa sedang menjalani proses pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter di UPT Kesehatan Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala Sub Bagian Registrasi Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Ahmad Baihaqi mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini berdasarkan Surat Pengumuman Rektor nomor 24288/UN6.RKT/TU/2015 yang dimuat di laman resmi Unpad pada 24 Juli 2015. Calon mahasiswa baru terlebih dahulu dikirim SMS blast untuk dipersilakan mengecek pengumuman tersebut.

“Teknisnya, calon mahasiswa diminta untuk mengakses laman https://students.unpad.ac.id/peserta/index.php/login, login dengan memasukkan nomor peserta dan password-nya tanggal lahir,” ujar Ahmad saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/07).

Setelah login untuk melakukan pendaftaran, calon mahasiswa tinggal menentukan slot yang kosong dari 2 lokasi pemeriksaan. Slot tersebut sudah disiapkan berdasarkan ruangan dan waktunya. Calon mahasiswa tinggal memilih salah satu lokasi yang ditentukan.

Lebih lanjut Ahmad menuturkan, ada 12 ruangan yang disediakan dengan Lab SKILLS Gedung C3 FK Unpad serta 6 ruangan di UPT Kesehatan Unpad. Sementara waktu pemeriksaan disesuaikan dengan jam kerja, yakni Senin – Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Lama pemeriksaan kesehatan maksimal 15 menit untuk setiap orang. Dengan demikian, calon mahasiswa baru dapat menentukan sendiri waktu pemeriksaan yang tepat sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

“Ini juga memberikan peluang bagi mahasiswa dari luar kota untuk mengatur waktu pemeriksaan,” kata Ahmad.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan dasar, seperti berat badan, tinggi badan, pemeriksaan nadi, suhu tubuh, riwayat kesehatan, hingga tes buta warna. Pada saat melakukan pemeriksaan, calon mahasiswa diwajibkan mengenakan kemeja dan celana panjang bukan jeans.

Sementara itu, Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, drs. Sudarma, M.M., mengatakan, pendaftaran secara online ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa baru melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan jumlah mencapai ribuan orang, Unpad telah mengantisipasi melalui penyediaan beberapa ruangan baik di Bandung maupun Jatinangor.

“Kita sudah siapkan agar pemeriksaan ini dapat nyaman, mudah, dan cepat dengan kualitas pemeriksaan kesehatan yang lengkap,” kata Sudarma.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak UPT Kesehatan maupun Fakultas Kedokteran. Di lokasi FK Unpad sendiri ada 12 ruangan yang telah disiapkan dengan tim dokter, perawat, dan fasilitas pemeriksaan yang lengkap.

“Kita apresiasi, FK Unpad sendiri sangat siap,” kata Sudarma.

Hasil pemeriksaan ini akan menjadi data medical record mahasiswa Unpad. “Dengan data peserta pemeriksaan kesehatan ini menjadi manfaat awal untuk dijadikan informasi selanjutnya bagi kepentingan Unpad maupun peserta didik,” jelas Sudarma.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Calon Mahasiswa Baru Unpad Mulai Lakukan Pemeriksaan Kesehatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kesanggupan Menafkahi Jadi Salah Satu Kunci Berhasilnya Reunifikasi Anak dari Panti Asuhan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/07/2015] Keterbatasan ekonomi rentan membuat orang tua di Indonesia menitipkan anaknya ke Panti Asuhan. Padahal, anak-anak yang tinggal di panti asuhan rentan mendapatkan perlakuan diskriminatif. Proses reunifikasi atau pengembalian anak dari panti asuhan ke keluarganya juga tidak serta merta menjamin terpenuhinya hak-hak anak.

Nurliana Cipta Apsari, S.Sos., MSW. (Foto oleh: Arief Maulana)*

Nurliana Cipta Apsari, S.Sos., MSW. (Foto oleh: Arief Maulana)*

Save the Children, sebuah organisasi independen dunia perwakilan Indonesia, merancang sebuah program bernama Pusat Dukungan Anak dan Keluarga (PDAK). Program ini bertujuan melakukan reunifikasi anak dari panti asuhan ke keluarganya. Program tersebut didasarkan atas kemauan anak serta kesanggupan orang tua untuk menafkahi kembali anaknya.

“Program ini juga sebagai dasar perubahan paradigma pengasuhan berbasis lembaga kembali menjadi pengasuhan berbasis keluarga,” ujar Nurliana Cipta Apsari, S.Sos., MSW., Dosen prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar Kamis (30/07) di Ruang Sidang Promosi Doktor Pascasarjana Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Dalam disertasinya, Nurliana meneliti tentang bagaimana pemenuhan hak-hak anak pasca reunifikasi. Mengutip dari penelitian terdahulu, ia mengungkapkan, reunifikasi anak kembali kepada keluarga kandungnya merupakan tujuan utama dari sistem kesejahteraan anak. Namun, beberapa hasil penelitian menunjukkan, jika keluarga belum siap di-reunifikasi cenderung membuat anak kembali masuk dalam sistem panti asuhan.

Menggunakan metode gabungan sekuensial, Nurlina mengungkapkan, hak anak yang tidak terpenuhi pasca reunifikasi disebabkan tidak terpenuhinya hak orang tua dalam mendapatkan pekerjaan maupun penghasilan yang memadai. Kembalinya sang anak ke panti asuhan akan berdampak buruk karena kehilangan kesempatan mendapatkan asuhan dari orang tua.

“Meskipun hak anak tidak terpenuhi, tidak ada anak yang mengalami re-entry pasca reunifikasi di Indonesia,” kata Nurlina.

Adapun proses reunifikasi didahului dengan kunjungan orang tua ke Panti Asuhan. Adanya pertemuan tersebut akan memperkuat ikatan anak dengan orang tuanya.

Dosen kelahiran Bandung, 28 April 1978 ini juga mengungkapkan, adanya nilai-nilai mengandalkan diri sendiri serta nilai solidaritas keluarga yang melekat dalam budaya Indonesia membuat orang tua merasa malu untuk selalu mendapatkan bantuan. Mereka juga berusaha untuk mandiri dalam kewajiban mereka sebagai orang tua pasca reunifikasi.

Keterlibatan aktif para pekerja sosial profesional mampu memunculkan nilai-nilai tersebut dari para orang tua. Pekerja sosial ini berperan untuk lebih mendekatkan anak dan keluarga pada berbagai akses layanan yang dapat mendukung pemenuhan hak mereka sebagai warga negara.

Sidang promosi Doktor ini digelar dengan Ketua Sidang Prof. Dr. Sutyastie Soemitro R, Tim Promotor Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD., Prof. Em. Dr. Kusdwiratri Setiono, M.Si., dan Dr. Hj. R. Nunung Nurwati, M.S., Tim Oponen Ahli Budi Gunawan, drs., M.A., PhD., Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., dan Dra. Binahayati, MSW., PhD., serta representasi Guru Besar oleh Prof. Dr. H. Dede Mariana, M.Si.

Dalam Sidang Promosi Doktor bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial ini, Nurlina mendapat yudisium “Sangat Memuaskan”.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kesanggupan Menafkahi Jadi Salah Satu Kunci Berhasilnya Reunifikasi Anak dari Panti Asuhan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mulai Tahun Ini, Mahasiswa Baru Farmasi Unpad Wajib Tinggal di Asrama

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/07/2015] Fakultas Farmasi Unpad meluncurkan empat program barunya, Rabu (29/07) lalu. Peluncuran program tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan Halal Bi Halal Keluarga Besar Fakultas Farmasi di Auditorium Lantai 3 Fakultas Farmasi Unpad, Jatinangor.

Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari Dandan, S.Si., M.Si., Apt. (kanan) saat secara simbolik meluncurkan program Boarding School di Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor, Kamis (29/07) lalu. (Foto oleh: Roni Yanwar / Farmasi)*

Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari Dandan, S.Si., M.Si., Apt. (kanan) saat secara simbolik meluncurkan program Boarding School di Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor, Rabu (29/07) lalu. (Foto oleh: Roni Yanwar / Farmasi)*

Salah satu program yang diluncurkan adalah Boarding School yang diperuntukkan bagi mahasiswa Sarjana Fakultas Farmasi Unpad semester 1 dan 2. Program ini akan mulai diterapkan pada mahasiswa baru tahun 2015. Pelaksanaan boarding school dilakukan di Asrama Padjadjaran 3 Unpad.

“Mereka tidak hanya tinggal dalam satu asrama, tetapi diperkaya dengan program-program untuk mengenalkan mereka dengan suasana perkuliahan, menyiapkan fisik dan mental untuk masuk ke dalam kurikulum baru Fakultas Farmasi,” ungkap Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Keri Lestari Dandan, S.Si., M.Si., Apt.

Program yang akan dilaksanakan diantaranya adalah terkait capacity building, peningkatan kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengatasi stres, meningkatkan kemampuan critical thinking, pelatihan membaca buku teks, dan meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan. Selain itu, para mahasiswa juga akan diberikan bimbingan spiritual sesuai agama mereka masing-masing.

“Jadi dalam program boarding school itu kita berikan program-program yang sifatnya life skills dan soft skills,” ujar Dr. Keri.

Disamping itu, Dr. Keri juga mengungkapkan bahwa akan ada tutorial bersama senior mahasiswa. Dalam hal ini, kerja sama dengan BEM Fakultas, mengintegerasikan program BEM, seperti kaderisasi dan leadership training.

“Program-program kemahasiswaan untuk mahasiswa baru diintegrasikan di boarding school tersebut,” jelas Dr. Keri.

Program lain yang diluncurkan, adalah Summer Program berbasis riset di Bidang Farmasi. Dr. Keri mengungkapkan, Fakultas Farmasi Unpad sendiri menawarkan beberapa program riset untuk Summer Program, yakni riset selama 3 bulan, 1 bulan, dan riset komunitas selama 2 minggu.

Untuk saat ini, kegiatan yang tengah berlangsung adalah program 3 bulan, dimana aktivitas risetnya disinergikan dengan program yang didukung US Agency for International Development (USAID) melalui USAID Research and Innovation Fellowships. “Fakultas Farmasi Unpad merupakan salah satu dari dua institusi di Indonesia yang terdaftar dalam program Research and Innovation Fellowships yang bermitra dengan universitas di USA . Riset yang didukung USAID ini adalah riset tentang resistensi antibiotik dan penelusuran aktivitas farmakologi dari tanaman obat Indonesia, dengan outcome publikasi bersama dan pengembangan produk,” ungkap Dr. Keri.

Kerja sama Fakultas Farmasi Unpad dengan USAID ini berlaku tiga tahun, dimana setiap semesternya mereka akan mengirimkan maksimal 2 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di USA untuk melakukan riset dengan dukungan dana dari USAID. Pada tahun ini, dua mahasiswa dari Rutgers University mengikuti program tersebut di Unpad, mulai bulan Juli hingga Oktober 2015.

Sementara itu, untuk meningkatkan pendidikan Farmasi berbasis riset, Fakultas Farmasi Unpad juga meluncurkan program terkait database obat berbasis teknologi informasi, dengan memanfaatkan aplikasi dari Micromedex Solutions. Dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad akan diberikan user name dan password untuk dapat memanfaatkan aplikasi tersebut.

IMG_0369 IMG_0363 IMG_0359

Menurut Dr. Keri, program tersebut merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi civitas akademika Fakultas Farmasi Unpad, disamping penyediaan pustaka seperti buku dan e-book. “Melalui (aplikasi) ini kita bisa melihat langsung database obat berbasis riset, termasuk monografi dan IV compatibility. Kemudian kita bisa melihat langsung efek samping atau interaksi obat dengan obat juga interaksi obat dengan makanan. Aplikasi ini sangat membantu untuk menunjang pembelajaran Farmasi dalam setting klinis. Jadi kita bisa lebih mengeksplor metode pembelajaran yang menarik kepada mahasiswa,” jelas Dr. Keri.

Selain itu, bekerja sama dengan Vienna University, Austria, Fakultas Farmasi Unpad mengembangkan software Ligand Scout, yang berfungsi untuk skrining virtual senyawa aktif dari bahan alam serta mengidentifikasi farmakofor (gugus yang memiliki aktifitas farmakologi) pada senyawa aktif tersebut.

Lebih lanjut Dr. Keri menjelaskan, dengan software Ligand Scout ini peneliti dapat melakukan penapisan untuk mencari kandidat senyawa aktif dari bahan alam secara virtual. “Software ini sangat berguna untuk mendukung riset penemuan bahan baku obat baru,” ujarnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Mulai Tahun Ini, Mahasiswa Baru Farmasi Unpad Wajib Tinggal di Asrama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5514 articles
Browse latest View live