Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5516 articles
Browse latest View live

Unpad Terlibat Aktif di Masyarakat Marketing Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/04/2016] Masyarakat Marketing Indonesia (MMI) merupakan perhimpunan yang memiliki visi meningkatkan pengembangan pengetahuan, penerapan marketing, dan branding produk dan jasa dalam negeri. Universitas Padjadjaran dalam hal ini menjadi bagian dari perhimpunan yang baru didirikan pada 3 April lalu di Gedung Sate Bandung.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya (tengah), Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri) dan Dosen FEB Unpad, Poppy Rufaidah, SE., MBA., PhD saat melakukan pertemuan perdana  MMI di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (9/04) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menteri Pariwisata, Arief Yahya (tengah), Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri) dan Dosen FEB Unpad, Poppy Rufaidah, SE., MBA., PhD saat melakukan pertemuan perdana MMI di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (9/04) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pendiri sekaligus pengurus MMI Poppy Rufaidah, SE., MBA., PhD, mengatakan MMI secara resmi didirikan bertepatan dengan pelaksanaan program Wirausaha Baru Jabar yang digagas Pemprov Jawa Barat. Selain itu, visi MMI tersebut juga menunjang peningkatan sektor pariwisata nasional, salah satunya target mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.

“Tentunya kita harus bahu membahu membentuk pariwisata nasional semakin sukses. Kita sebagai masyarakat marketing ingin melakukan dukungan tersebut,” kata Poppy saat melakukan pertemuan perdana dengan anggota MMI di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (09/04) malam.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Jonni BS Nugroho (Ketua Harley Davidson Club Indonesia Chapter Bandung), serta para pengurus dan perwakilan anggota MMI.

Lebih lanjut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini menjelaskan, perhimpunan didirikan dan dibina oleh Arief Yahya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Prof. Yuddy Chrisnandi, Gubernur Jawa Barat Ir. Ahmad Heryawan, dan Rektor Unpad.

Sementara pendiri lainnya yang menjadi pengurus MMI yaitu Dr. Dudi Sudrajat (Kadis KUKM Jabar), Ferry Kristianto (Presdir The Big Price Cut), Yanuar Ruswita (Direktur HU Pikiran Rakyat), Herman Muchtar (pengusaha), dan Poppy Rufaidah. Sampai saat ini MMI memiliki anggota sebanyak 250 orang.

marketing FEB 1Marketing FEB 4Sementara Rektor Unpad mengatakan, kontribusi Unpad dalam mengembangkan MMI merupakan implementasi dari kerja sama Pentahelix. “Tidak mudah bagi Perguruan Tinggi untuk bisa, bukan hanya memberikan kontribusi tetapi pengembangan diri sendiri, tanpa mengembangkan aliansi strategis dengan sektor lain,” kata Rektor.

Sektor marketing sendiri, kata Rektor, menjadi aspek yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi. Menurutnya, saat ini tidak mudah bagi perguruan tinggi melakukan diseminasi keilmuan tanpa adanya proses marketing. Mengingat peran perguruan tinggi saat ini menjadi knowledge hub, maka proses marketing dapat memberikan banyak masukan untuk peningkatan keilmuan.

Dalam pertemuan tersebut, Arief yang juga alumni Program Doktor Ilmu Manajemen Unpad kemudian memaparkan terkait strategi promosi pariwisata Indonesia guna mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Terlibat Aktif di Masyarakat Marketing Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Jelang Pemilihan, Tiga Calon Ketua Umum Ika Unpad Paparkan Gagasannya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/04/2016] Tiga calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) 2016-2020 melakukan dialog publik di Aula Kantor Redaksi HU Pikiran Rakyat, Jln. Asia Afrika No. 77, Bandung, Sabtu (9/04). Dialog Publik ini merupakan rangkaian dari tahapan pemilihan Ketua Umum Ika Unpad.

Tiga calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Hikmat Kurnia (kiri), Doli Kurnia (kanan), hadir dalam dialog publik di Aula Pikiran Rakyat, Jln. Asia Afrika Bandung. Satu calon lainnya, Yuddy Chrisnandi berhalangan hadir dan diwakili oleh (Foto oleh: Dadan T.)*

Tiga calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Hikmat Kurnia (kiri), Doli Kurnia (tenah), hadir dalam dialog publik di Aula Pikiran Rakyat, Jln. Asia Afrika Bandung. Satu calon lainnya, Yuddy Chrisnandi berhalangan hadir dan diwakili oleh Wahyu AP (kanan).  (Foto oleh: Dadan T.)*

Berdasarkan hasil pengundian, tiga calon tersebut yaitu: Hikmat Kurnia (FIB 1991), Ahmad Doli Kurnia (FMIPA 1991), dan Yuddy Chrisnandi (FEB 1991). Dalam dialog tersebut, Yuddy yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI berhalangan hadir.

Setiap calon mempresentasikan gagasan dan visi misi di hadapan panelis Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, Wakil Ketua Umum Ika Unpad 2012-2016 Drs. Eka Santosa, dan Wakil Ketua BEM Kema Unpad Rinaldi M. Azka, serta perwakilan alumni dengan moderator Islaminur Pempasa, Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat. Turut hadir Ketua Majelis Wali Amanat Unpad yang juga menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, MBA.

Hikmat Kurnia mengatakan, Ika Unpad harus menjadi organisasi yang mampu memberikan manfaat bagi Unpad maupun masyarakat. Salah satu kunci mewujudkan gagasan tersebut ialah mengondisikan kekuatan seluruh alumni Unpad.

“Unpad itu surplus orang-orang pintar dan hebat. Masalahnya, mau gak kita berkoneksi?” kata Hikmat.

Konektivitas ini menjadi langkah penting yang akan dibangun Hikmat di Ika Unpad. Pihaknya akan membentuk kelompok kerja (pokja) yang disesuaikan dengan profesi tiap-tiap alumni. Pokja ini nantinya akan menjadi ruang koneksi alumni yang sesuai dengan perannya.

Sementara gagasan yang disampaikan Yuddy Chrisnandi yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Wahyu Agung Permana menyampaikan gagasan bahwa Ika Unpad merupakan wadah fasilitasi alumni untuk melaksanakan berbagai program. Program yang dijalankan harus memiliki dimensi yang terus menerus, jangka panjang.

“Ika Unpad harus punya visi yang berkelanjutan dan mampu menjembatani jejaring alumni dengan potensi yang dimiliki kampus,” kata Wahyu.

Ada beberapa program yang akan dijalankan Yuddy untuk Ika Unpad, yaitu mendorong para alumni aktif berkiprah hingga level internasional, membuat program yang memberikan manfaat bagi masyarakat, memfasilitas lulusan dengan dunia kerja, memfasilitasi lulusan yang ingin melanjutkan studi, serta meningkatkan pendanaan di lini Ika Unpad maupun universitas.

2015_04_09 diskusi panel caketum ika 4 DADAN 2015_04_09 diskusi panel caketum ika 3 DADAN 2015_04_09 diskusi panel caketum ika 1 DADAN

Adapun Ahmad Doli Kurnia menyampaikan gagasan untuk meningkatkan kolektivitas alumni Unpad. Alumni Unpad harus mampu memberikan kontribusi pada empat aspek, yaitu untuk negara, kemanusiaan, masyarakat, hingga dunia.

Ada empat misi yang akan dijalankan Ahmad, yaitu Ika Unpad menjadi simpul persatuan dan jembatan komunikasi antara alumni dengan almamater; Ika Unpad menjadi episentrum minat bakat serta pengabdian para alumni; memperkuat mitra Ika sebagai salah satu pendukung Unpad menjadi World Class University (WCU); serta Ika menjadi penggerak sinergi pada semua kekuatan yang dimiliki Unpad.

Rudiantara sendiri berkomentar hingga saat ini pengorganisasian alumni Unpad tidak sebagus perguruan tinggi lainnya. “Tetapi kalau dilihat dari kualitas dan kinerja, kita tidak kalah,” kata Rudiantara.

Ia menambahkan, ketum Ika Unpad yang nanti terpilih secara ex-officio akan menjadi anggota dari Majelis Wali Amanat Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Jelang Pemilihan, Tiga Calon Ketua Umum Ika Unpad Paparkan Gagasannya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Raih Honorable Delegates dan Best Performance di IVYFP 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2016] Mahasiswa Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Hanas Nurpijar Kaloka dan Atika Permata Sari meraih penghargaan sebagai  Honorable Delegates dan Best Perfomance di acara Indonesia-Vietnam Youth Friendhsip Program(IVYFP) pada 20-26 Maret 2016 lalu di University of Social, Sciences and Humanities, Ho Chi Minh City, Vietnam.

Hanas Nurpijar Kaloka dan Atika Permata Sari saat menghadiri Indonesia-Vietnam Youth Friendhsip Program (IVYFP) di University of Social, Sciences and Humanities, Ho Chi Minh City, Vietnam, 20-26 Maret 2016 *

Hanas Nurpijar Kaloka dan Atika Permata Sari saat menghadiri Indonesia-Vietnam Youth Friendhsip Program (IVYFP) di University of Social, Sciences and Humanities, Ho Chi Minh City, Vietnam, 20-26 Maret 2016 *

Hanas dan Atika merupakan perwakilan delegasi dari Unpad untuk IVFYP tahun ini. IVFYP merupakan program yang dinaungi oleh ASEAN Friendship Youth Network dan tahun ini diikuti oleh sebanyak 26 delegasi dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Tujuan digelarnya program ini yaitu untuk mengenalkan budaya Indonesia dan Vietnam, serta membahas mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah dimulai sejak akhir 2015 tahun lalu.

Selama program tersebut,  Hanas dan Atika sudah mempersiapkan tarian budaya dari Indonesia  yang harus ditampilkan di Cultural Exchange and Indonesia Exhibition Day, serta mempersiapkan solusi-solusi cemerlang yang harus dijawab saat sesi diskusi pembahasan isu yang terjadi di MEA saat ini. Selain itu, dalam program yang dilaksanakan selama satu minggu ini para delegasi  juga turut memberikan pengetahuan dan informasi tentang negara Indonesia, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, sosial hingga politik kepada Cho Gao Senior High School di Tien Giang Province.

Selain itu, penghargaan juga diberikan langsung oleh Dekan Ilmu Bahasa Indonesia dari University Of Social, Sciences and Humanities kepada Universitas Padjadjaran. Penghargaan ini telah diterima oleh Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc. Diharapkan, penghargaan ini menjadi sebuah motivasi bagi mahasiswa Unpad untuk terus berkarya dan berprestasi mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. *

Rilis / art

 

The post Mahasiswa Unpad Raih Honorable Delegates dan Best Performance di IVYFP 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Salurkan Beasiswa ke Lebih Dari 2 Juta Mahasiswa, Supersemar Telah Banyak Lahirkan Tokoh Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2016] Program beasiswa Supersemar menjadi salah satu fasilitas penunjang pembiayaan di perguruan tinggi. Dalam perjalanan panjangnya, beasiswa yang diinisiasi oleh Presiden kedua RI (alm) H.M. Soeharto ini telah banyak melahirkan berbagai tokoh hingga petinggi negara.

Mantan Menteri Perindustrian RI 2005-2009 Fahmi Idris, SE., MH., saat menjadi keynote speaker dalam dalam Diskusi Nasional “Implikasi Supersemar bagi Peradaban Indonesia” memperingati 50 Tahun Supersemar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (11/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mantan Menteri Perindustrian RI 2005-2009 Fahmi Idris, SE., MH., saat menjadi keynote speaker dalam dalam Diskusi Nasional “Implikasi Supersemar bagi Peradaban Indonesia” memperingati 50 Tahun Supersemar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (11/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA PBS) Dr. H.M. Syahrial Yusuf, S.E., M.M., saat menjadi pembicara dalam Diskusi Nasional “Implikasi Supersemar bagi Peradaban Indonesia” memperingati 50 Tahun Supersemar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (11/04).

Diskusi Nasional ini menghadirkan pembicara lainnya yaitu Yudi Latief (cendekiawan) dan Dr. Dudy Heryadi (Dosen FISIP Unpad) dengan moderator Erwin Kustiman (Redaktur Pelaksana HU Pikiran Rakyat). Turut hadir Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., dan mantan Menteri Perindustrian RI 2005-2009 Fahmi Idris, SE., MH.

Syahrial mengatakan, sebagai salah satu alumni penerima beasiswa Supersemar, ia mengakui manfaat beasiswa ini terhadap kualitas pendidikan mahasiswa. Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini merupakan penerima beasiswa Supersemar pada tahun 1985 hingga 1986.

“Beasiswa Supersemar ini telah melahirkan banyak orang besar. Seandainya mereka pada waktu itu tidak mendapat beasiswa, saya yakin belum tentu mereka bisa lulus dan menjadi besar,” kata Syahrial.

Program beasiswa yang telah bergulir sejak 1974 ini dikelola oleh Yayasan Supersemar. Sang inisiator yayasan, Presiden Soeharto, memiliki tekad baik untuk memfasilitasi generasi muda untuk bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Sampai saat ini, tercatat beasiswa Supersemar telah melahirkan berbagai tokoh negara, diantaranya: mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Moh. Mahfud MD., mantan Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 Prof. Dr. Muhammad Nuh, Menteri Keuangan RI 2014-2109 Bambang Brodjonegoro, hingga Sekretaris Kabinet RI saat ini Pramono Anung. Kiprah alumni lain diantaranya berprofesi sebagai Guru Besar, direktur perusahaan, akademisi, hingga pengusaha.

Dalam kurun 1974 hingga saat ini, dana yang telah disalurkan Yayasan Supersemar mencapai lebih dari Rp. 700 miliar dengan jumlah penerima mencapai lebih dari 2 juta orang. Syahrial pun yakin program beasiswa ini harus tetap dilanjutkan, meski saat ini kondisi yayasan tengah dirundung kasus.

Nama Supersemar
supersemar 1
Penamaan beasiswa Supersemar oleh Presiden Soeharto diambil dari akronim Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966. Surat ini merupakan surat perintah instruksi kepada Soeharto yang saat itu menjabat Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno guna mengatasi buruknya situasi keamanan pasca pemberontakan G 30 S PKI.

Fahmi Idris dalam kesempatan menyampaikan keynote speech mengatakan, Supersemar merupakan bukti peralihan kekusaan yang berlandaskan tertib secara konstitusi dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto.

“Peralihan kekuasaan pedomannya nilai-nilai dasar konstitusi. Itulah nilai-nilai peradaban yang maju dari suatu bangsa,” kata Fahmi.

Alumni Magister Hukum Bisnis Unpad ini mengatakan, melalui Supersemar ini, penanganan masalah keamanan dinilai baik dan terhindar dan berbagai konflik lainnya. Peristiwa ini diharapkan menjadi refleksi bagi pemerintah sekarang untuk kembali berpedoman pada dasar konstitusi Indonesia.

Cendekiawan Yudi Latief menilai ada ketidakadilan terhadap eksekusi kasus Yayasan Supersemar oleh pemerintah. Ia membandingkan, banyak pelaku pengemplang pajak yang bebas berkeliaran yang notabene tidak memiliki implikasi terhadap pencerdasan bangsa.

“Boleh saja Yayasan Supersemar ini ada masalah. Tetapi di atas prosedur hukum itu harus ada aspek rasa keadilan. Jika para pengemplang pajak diberikan tax amnesty, maka suatu yayasan yang jelas-jelas mendedikasikan diri untuk pendidikan tidak diberi ruang untuk hidup,” papar Yudi.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Sampul Peringatan 50 Tahun Supersemar oleh Dr. Heryawan dengan Ketua KMA PBS Jawa Barat, Cecep Darmawan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Salurkan Beasiswa ke Lebih Dari 2 Juta Mahasiswa, Supersemar Telah Banyak Lahirkan Tokoh Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Setahun Berdiri, Bale Balantik Unpad Bina Puluhan Komunitas Bisnis Kreatif

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2016] Bale Balantik Unpad sebagai wadah pengembangan kreativitas civitas academica Universitas Padjadjaran dan masyarakat Kota Bandung genap berusia satu tahun pada Minggu (10/04) kemarin. Bangunan yang berlokasi di Jalan Cisangkuy No. 62, Bandung ini didirikan atas kerja sama Unpad dengan Bank Mandiri.

Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., MS., saat menghadiri peringatan Balantik Kahiji di Bale Balantik, Jln. Cisangkuy 62 Bandung, Minggu (10/04). *

Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., MS. (mengacungkan jari jempol), saat menghadiri peringatan Balantik Kahiji di Bale Balantik, Jln. Cisangkuy 62 Bandung, Minggu (10/04). *

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, dalam kurun satu tahun telah banyak kegiatan dan aktivitas saja aktivitas jual beli yang terjadi di Bale Balantik. Kegiatan yang dilakukan meliputi: pembinaan dan pendampingan tenant start up,  penyelenggaraan seminar dan workshop bidang bisnis, hingga pameran dan bazaar berbagai produk kreatif.

Memperingati usia setahunnya, berbagai acara bertajuk syukuran pun digelar di Bale Balantik, Minggu (10/04). Berbagai acara dengan tema utama “Balantik Kahiji” tersebut yaitu senam pagi, workshop membuat kerajinan dengan peserta dari anak-anak difabel dan yatim piatu, tausyiah inspiratif oleh Ustad Erick Yusuf yang membahasa mengenai “Berkah Bersama Bisnis Syariah”, serta pembagian doorprize dan pengumuman pemenang lomba gelar produk kreatif.

Acara syukuran ini dihadiri oleh Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., Kepala Biro Administrasi Akademik Unpad Drs. Sudarma, MM., dan Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Inkubator Bisnis Unpad Dr. Asep Mulyana, Kabid Pengawasan Dinas KUMKM Jawa Barat Ir. Syariful Yusda, MM, serta president Rotary Club Bandung President Rotary Club Bandung Ibu Sri Susiagawati.

Acara ini juga diikuti oleh peserta dari para tenant relations, Komunitas UKM Coet Bunda, Komunitas difabel, perwakilan anak-anak yayasan yatim piatu serta beberapa komunitas kreatif lainnya.

Sejak diresmikan oleh Rektor ke-10 Unpad Prof. Ganjar Kurnia setahun yang lalu, Bale Balantik telah membina sejumlah 85 tenant, baik yang berasal dari lingkungan civitas academica Unpad maupun yang berasal dari berbagai komunitas di Bandung dan Jawa Barat. Aktivitas ini dimotori langsung oleh Dr. Asep.

Pengelola Bale Balantik sendiri sangat bersyukur atas dukungan universitas dan pihak lain apresiasi dalam mendukung program “Balantik Kahiji”. *

Rilis oleh: Bale Balantik Unpad/am

The post Setahun Berdiri, Bale Balantik Unpad Bina Puluhan Komunitas Bisnis Kreatif appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lima Cabang Ilmu Bahas Hipnosis Secara Ilmiah

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/04/2016] Banyak orang yang menganggap bahwa hipnosis merupakan sesuatu yang berkaitan dengan magis, mitos, atau misteri, dimana seseorang yang terkena hipnosis dapat kehilangan kesadaran atau berperilaku di luar kontrol. Padahal, hipnosis merupakan sebuah kajian ilmiah.

(Foto oleh: Dadan T.)*

Kiri ke kanan: Dr. Nani Damayanti, Dr. Dian Ekawati, dan Gilang Yubiliana, drg., MKes., saat menjadi narasumber pada Vivat Academia Seminar bertema “Hipnosis dalam Perspektif 5 Cabang Keilmuan” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (11/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Dalam Vivat Academia Seminar yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jatinangor, Senin (11/04), dibahas mengenai Hipnosis dalam 5 cabang keilmuan, yaitu Komunikasi, Fisika, Psikologi, Linguistik, dan Kesehatan. Dalam seminar yang dibuka oleh Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Ayi Bahtiar, Msi., hadir sejumlah dosen Unpad yang mendalami hipnosis dari lima cabang ilmu tersebut, yakni dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Dr. Antar Venus, MA Comm., dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., dosen Fakultas Psikologi Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Budaya Dr. Dian Ekawati dan Dr. Nani Damayanti, serta dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Gilang Yubiliana, drg., M.Kes.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Venus menyampaikan bahwa inti dari hipnosis adalah komunikasi. Hipnosis sendiri merupakan proses pengiriman pesan verbal secara instruktif, parsipatif, repetitif, dan imajinatif untuk menanampakan sugesti kepada para penerima pesan.

“Hipnosis itu ya komunikasi, dan melibatkan ekspresi dan persepsi,” ujarnya.

Dr. Venus pun menyayangkan masih minimnya penelitian hipnosis di Indonesia, khususnya dari kajian Ilmu Komunikasi. Ia menyebutkan, penelitian mengenai hipnosis dilihat dari Ilmu Komunikasi sudah banyak dilakukan di sejumlah negara.

Sementara itu, Dr. Andri menjelaskan bahwa dalam Ilmu Fisika, dirumuskan model dalam melakukan hipnosis untuk kemudian dirumuskan cara “penyajian” atau dilakukan evaluasi. Ia menjelaskan, Fisika merupakan ilmu dasar yang bisa mengamati kondisi alam secara umum, salah satunya adalah manusia.

Seseorang yang terhipnotis pun dapat terukur, dilihat dari gelombang otaknya. Dr. Andri mengungkapkan, saat paling baik untuk memberikan sugesti pada seseorang adalah saat orang tersebut berada dalam gelombang theta. “Saat theta ini dia ekstrem relaks. Pada saat itu sangat bagus memeberikan sugesti,” jelasnya.

Antar Venus,

Aulia Iskandarsyah, PhD., Antar Venus, Dr. Andri Abdurochman, SSi., MT (Foto oleh: Dadan)

Sementara dari segi Ilmu Linguistik, Dr. Dian dan Dr. Nani, memaparkan hasil penelitian mereka sebagai suatu kajian pragmatik dan percakapan. Mereka mengungkapkan, bahasa yang digunakan dalam hipnosis biasanya terstruktur. Dari segi gaya bahasa, biasanya yang digunakan adalah gaya bahasa klimaks, paralelisme, antitesis, dan repetisi. Dari segi tindak tutur, tipe yang digunakan adalah aserif (menyatakan), direktif (memerintah), dan ekspresif (memuji).

Pembicara lain, Dr. Aulia mengungkapkan bahwa hipnosis merupakan fenomena keseharian, termasuk dalam ilmu kesehatan. Dalam ilmu kesehatan, hipnosis pun dikenal sebagai bagian dari behavioral medicine. “Anjuran perilaku pun dapat menjadi obat,” ujarnya.

Hipnosis dalam ilmu kesehatan pun telah dipraktikan oleh drg. Gilang. Ia mengungkapkan, dengan dental hypnosis, lebih efektif dalam mengurangi kecemasan pasien dan mendukung kesembuhannya dibandingkan dengan melakukan sedasi.

“Prosesnya itu terletak pada proses biologi transduksi komunika hipnodontik,” katanya.

Dijelaskan drg. Gilang, komunika hipnodontik merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang bertujuan untuk membawa pasien menjadi lebih saantai dan tidak merasa kesakitan ketika dilakukan tindakan medis.

“Semakin santai, maka ambang toleransi pasien terhadap dental ansietas semakin besar hingga dapat menurunkan nyeri,” jelasnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh  

The post Lima Cabang Ilmu Bahas Hipnosis Secara Ilmiah appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ingin Bangun Konservasi Penyu, Kabupaten Bangka Barat Jalin Kerja Sama dengan FPIK Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/04/2016] Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menjalin kerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran untuk mempersiapkan rencana pembangunan konservasi penyu di wilayah mereka. Penandatanganan Piagam Kerja Sama (PKS) antara FPIK Unpad dengan Pemkab Bangka Barat dilakukan di Ruang Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (12/04).

Dekan FPIK Unpad, Dr. Iskandar, MSi (kiri) dan Kepala Bappeda Kab. Bangka Barat H. Aries Supriatna, usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (12/04). (Foto oeh: Tedi Yusup)*

Dekan FPIK Unpad, Dr. Iskandar, MSi (kiri) dan Kepala Bappeda Kab. Bangka Barat H. Aries Supriatna, usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (12/04). (Foto oeh: Tedi Yusup)*

Penandatanganan dilakukan oleh Dekan FPIK Unpad Dr. Ir. Iskandar, M.Si., dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Bangka Barat H. Aries Supriatna. Menurut Dr. Iskandar, ada beberapa lokasi yang menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur sehingga Pemkab meminta Unpad untuk menentukan lokasi yang tepat untuk dibangun pusat penangkaran penyu.

“Penyu ini merupakan hewan yang dilindungi sehingga ke depan ada harapan akan menjadi kawasan konservasi yang bisa dikaitkan menjadi kawasan pariwisata daerah,” kata Dr. Iskandar saat diwawancarai usai penandatanganan.

Dari lima spesies penyu yang dilindungi, ada dua spesies yang terdapat di kawasan Kab. Bangka Barat, yaitu Penyu Hijau dan Penyu Belimbing.

“Kami akan ke sana untuk melakukan peninjauan lanjutan, sekaligus kami akan menawarkan berbagai potensi keilmuan lain di Unpad yang bisa dikerjasamakan untuk masyarakat Kab. Bangka Barat,” kata Dr. Iskandar.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Ingin Bangun Konservasi Penyu, Kabupaten Bangka Barat Jalin Kerja Sama dengan FPIK Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Jalin Kerja Sama dengan Queen Mary University of London

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/04/2016] Universitas Padjadjaran sepakat melakukan kerja sama dengan Queen Mary University of London (QMUL), Inggris. Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui penandatangan Nota Kesepahaman antara Unpad dengan QMUL di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (12/04).

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dan Vice Principal (International) QMUL Inggris Prof. David Sadler usai penandatanganan Nota Kesepahaman di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (12/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dan Vice Principal (International) QMUL Inggris Prof. David Sadler usai penandatanganan Nota Kesepahaman di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (12/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., dengan Vice Principal (International) QMUL Prof. David Sadler dengan disaksikan Direktur Kerja Sama Unpad Parikesit, PhD dan Head of International QMUL Lee Wildman. Turut hadir Kepala Kantor Internasional Unpad Rizky Abdullah, PhD., dan Koordinator World Class University Unpad Ronny Lesmana, PhD.

Keri dalam sambutannya mengatakan, banyak kerja sama yang bisa dilakukan antara Unpad dengan QMUL. Kerja sama tersebut bisa dilakukan pada pengembangan riset bersama, hingga pertukaran mahasiswa antara Unpad dengan QMUL. Termasuk implementasi Program Academic Recharging yang diinisiasi oleh Kementerian Ristek Dikti.

“Kementerian sudah melakukan banyak kerja sama dengan perguruan tinggi di dunia terkait program ini,” kata Dr. Keri.

Saat ini, QMUL sendiri akan menggelar program Summer Program dan membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk belajar dan tinggal di lingkungan kampus QMUL.

Ada dua kegiatan dalam Summer Program tersebut, yaitu program Shakespeare: Performance and Practice pada 3 Juli – 11 Agustus, serta International Relations Summer School pada 3 – 29 Juli mendatang.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Queen Mary University of London appeared first on Universitas Padjadjaran.


UPBM Unpad Gelar Aksi Sosial Perkenalkan Budaya Nusantara kepada Anak SD dan Panti Asuhan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/04/2016] Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan peduli sosial dan budaya berajuk “UPBM Care Project” di kawasan Jatinangor pada 9-10 April 2016 lalu. Kegiatan ini meliputi empat acara utama, yaitu Peduli Kebersihan Tangan dan Gigi Anak di SDN Cibeusi Jatinangor, Peduli Kebersihan Lingkungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unpad, serta Children Have Fun for Wawasan Nusantara dan Aksi Peduli Tolak Lupa Budaya melalui lagu daerah dan lagu nasional di Panti Asuhan Riyadhul Jannah Jatinangor.

Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Unpad saat melakukan aksi memperkenalkan budaya nusantara kepada anak-anak SD dan panti asuhan di Jatinangor, 9-10 April 2016 *

Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Unpad saat melakukan aksi memperkenalkan budaya nusantara kepada anak-anak SD dan panti asuhan di Jatinangor, 9-10 April 2016 *

Ketua Umum UPBM Unpad, Muhammad Zaki mengungkapkan bahwa empat kegiatan ini mengusung semangat sosial dan kepedulian  dari para mahasiswa. “Sekarang mahasiswa sudah saatnya beraksi dan melakukan hal-hal positif jangan hanya duduk diam dan nongkrong-nongkrong yang tidak jelas,” tegas Zaki.

Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDMO) UPBM, Delvia Idola menambahkan, masing-masing kegiatan ini memiliki keunikan dan tujuan sosial tersendiri.  Misalnya, kegiatan Aksi Peduli Tolak Lupa Budaya merupakan suatu langkah untuk menanamkan budaya Indonesia melalui lagu kepada anak-anak agar mereka mencintai dan juga menjaga kelestarian budaya sejak dini.

“Kita menanamkan kesadaran kepada anak-anak yang saat itu masih di sekolah dasar dan juga menengah. Kita menyampaikan kenapa kita harus belajar dan tahu dengan budaya terutama lagu daerah sejak dini, seperti makna dan pesan yang disampaikan dari lagu daerah tersebut,” ungkap perempuan yang akrab disapa Dola ini.

IMG_4564Sementara itu, aksi Peduli Kebersihan Tangan dan Gigi Anak dilakukan dengan memberikan ilmu kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan dilanjutkan dengan praktek langsung cara membersihkan tangan dan gigi yang baik dan benar .

Adapun konsep dari kegiatan Children Fun for Wawasan Nusantara lebih difokuskan pada kegiatan permainan  yang menyenangkan bagi anak-anak dimana di setiap permainan selalu diselipkan wawasan nusantara dan esensi karakter bagi sang anak. Sedangkan kegiatan peduli kebersihan UKM, mengusung ide kesadaran kebersihan dan kerapihan sekretariat UKM Barat. Kegiatan ini berupa ajakan kerja sama dan penandatanganan ikrar bersama untuk menjaga kebersihan.

“Sebagai simbolisasi, kami menyumbangkan tong sampah diikuti dengan penempelan stiker kepada seluruh UKM-UKM Barat dan juga pengucapan ikrar perjanjian untuk selalu menjaga kebersihan,” ucap Dola.

Humas Eksternal UPBM Unpad, Ferik Trianda, mengungkapkan  bahwa para peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sangat antusias dan aktif. “Salah satu peserta bernama Syura dari panti asuhan Riyadul Jannah aktif  bertanya dan penasaran mengenai lagu daerah di Indonesia, dia sangat senang dengan kedatangan kami,” ujar Ferik.*

Rilis oleh: UPBM Unpad /art

The post UPBM Unpad Gelar Aksi Sosial Perkenalkan Budaya Nusantara kepada Anak SD dan Panti Asuhan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Atur Efisiensi Air, Peneliti Pertanian Unpad Hasilkan Teknologi Self Watering Fertigation System

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/04/2016] Menghadapi perubahan iklim global, sektor pertanian perlu memiliki sistem yang bisa mengatur efisiensi air. Hal ini guna menyiasati sulitnya air pada musim tertentu yang bisa memengaruhi supply and demand kebutuhan air tanaman.

Peneliti Unpad yang dipimpin Prof. Dr. Hj. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc., menciptakan teknologi Self Watering Fertigation System yang memungkinkan pemberian air secara otomatis tanpa menggunakan energi listrik kepada tanaman. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peneliti Unpad yang dipimpin Prof. Dr. Hj. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc., menciptakan teknologi Self Watering Fertigation System yang memungkinkan pemberian air secara otomatis tanpa menggunakan energi listrik kepada tanaman. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal ini yang berhasil disiasati oleh para akademisi Unpad melalui program Academic Leadership Grant (ALG) 1-1-6. Salah satu tim yang diketuai Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad, Prof. Dr. Hj. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc., menicptakan teknologi Self Watering Fertigation System. Teknologi ini merupakan sistem pemberian air secara otomatis tanpa menggunakan energi listrik.

Tim tersebut beranggotakan Dr. Ir. Edy Suryadi, M.T., Dr. Dwi Rustam Kendarto, S.Si., M.T., Ir. Chay Asdak, M.Sc., PhD., Dr. Santi Rosniawaty, M.P., Wawan Herawan, dan Dr. Ir. Wagiono. Teknologi ini dipasang pada mini greenhouse yang berlokasi di Kampus Jatinangor. Pada mini greenhouse tersebut ditanam tiga jenis tanaman, yaitu tomat ceri, melon, dan paprika.

Secara sederhana, sistem ini mengalirkan air hujan dari talang di atap greenhouse untuk ditampung di dua buah drum penyimpan. Setiap drum memiliki kapasitas 5.300 liter. Air dari drum tersebut kemudian dialirkan ke dalam 3 buah drum kecil di dalam greenhouse.

“Drum kecil ini yang akan mengalirkan air ke tanaman,” kata Prof. Nurpilihan saat ditemui di sela kegiatan panen buah dan sayuran di mini greenhouse, Rabu (13/04).

Air di dalam drum kecil tersebut kemudian dicampur dengan pupuk. Selanjutnya, air campuran tersebut kemudian dialirkan secara otomatis kepada pot tanaman. Adapun jenis pot tanaman yang digunakan merupakan autopot.

“Di dalam autopot itu, air yang dialirkan dari drum dikontrol oleh sebuah valve (katup). Katup akan mengatur air sesuai dengan kebutuhan tanaman. Air dialirkan ke tanaman tanpa menggunakan energi listrik,” paparnya.

DW 1 DW 2 DW 3 DW 4 DW 5 DW 6 DW 8 DW 9 DW 12

Adapun media tanam sendiri, kata Prof. Nurpilihan, tidak menggunakan tanah. Ia menggunakan campuran arang sekam dengan bahan organik, arang sekam dengan humus, serta arang sekam dengan sabut kelapa. “Yang paling bagus adalah campuran arang sekam dengan humus,” kata Prof. Nurpilihan.

Dalam waktu tiga bulan, tanaman yang saat ini berjumlah 41 autopot tersebut telah panen sebanyak 12 kali. Ke depan, teknologi ini akan digunakan untuk 150 autopot. Kegiatan panen tersebut diikuti oleh para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unpad. Turut hadir ketua DWP Unpad Tina Tri Hanggono Achmad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Atur Efisiensi Air, Peneliti Pertanian Unpad Hasilkan Teknologi Self Watering Fertigation System appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mendagri, “Tanpa Komunikasi yang Baik, Program Pemerintah Tidak Akan Optimal”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/04/2016] Komunikasi merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan program, khususnya dalam sistem pemerintahan. Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa sehebat apapun program pemerintah, jika tidak dikomunikasikan dengan  baik maka akan sulit untuk berjalan optimal.

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo saat menyampaikan Kuliah Umum pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (13/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo saat menyampaikan Kuliah Umum pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (13/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut disampaikan Tjahjo saat menyampaikan Kuliah Umum pada sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (13/04). Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan kuliah umum mengenai Komunikasi Politik dalam Pemerintahan.

Komunikasi yang dimaksud, yaitu mulai dari komunikasi antara yang “memerintah” dengan “diperintah”, hingga mengomunikasikan program pada masyarakat untuk mendukung suksesnya program. Komunikasi pun penting dilakukan demi tercapainya sinergitas dari berbagai pihak agar program dapat berjalan dengan baik.

Tjahjo pun mencontohkan gaya komunikasi khas Jokowi, yang ia sebut sebagai salah seorang ahli pemasaran terbaik di Indonesia karena berhasil memasarkan dirinya untuk terpilih sebagai pemimpin. Gaya komunikasi yang Jokowi lakukan, bersifat dekat dengan masyarakat. Jokowi seringkali langsung datang ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan melihat secara nyata apa yang sedang terjadi pada masyarakat.

“Kalau ingin mengajak masyarakat, ingin bisa menggerakan masyarakat, ingin bisa mengorganisir masyarakat, ya harus bersentuhan dengan masyarakat,” tutur Tjahjo.

Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo pun menyampaikan sejumlah program yang sedang dijalankan pemerintah saat ini, yang menurutnya perlu dilakukan sinergi dari sejumlah pihak. Sinergi yang dilakukan yaitu oleh pemerintah pusat, daerah, masyarakat, termasuk perguruan tinggi. Sinergi juga penting dilakukan untuk menghadapi tiga ancaman besar yang terjadi saat ini, yaitu korupsi, narkoba, serta radikalisme dan terorisme.*

humas unpad 2016_04_13 kuliah umum komunikasi politik pemerintahan oleh mendagri 8 DADAN humas unpad 2016_04_13 kuliah umum komunikasi politik pemerintahan oleh mendagri 6 DADAN humas unpad 2016_04_13 kuliah umum komunikasi politik pemerintahan oleh mendagri 1 DADAN

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Mendagri, “Tanpa Komunikasi yang Baik, Program Pemerintah Tidak Akan Optimal” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Angklung Landung Tasikmalaya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/04/2016] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Sunda (Lises) Unpad kembali melaksanakan penelitian dan pengembangan budaya Sunda. Pada kesempatan kali ini, Lises Unpad melakukan dokumentasi budaya Angklung Landung di daerah Tasikmalaya. Dokumentasi dilakukan bertepatan dengan acara Festival Pesona Galunggung, Sabtu (10/04) lalu.

Atraksi angklung Landung di Festival Pesona Galunggung, Sabtu (10/04)*

Atraksi angklung Landung di Festival Pesona Galunggung, Sabtu (10/04)*

Daerah Tasikmalaya menyimpan kekayaan budaya alat musik Angklung Landung, yang bisa dimainkan dalam acara pembukaan, khitanan, pernikahan, maupun upacara panen raya. Angklung Landung merupakan alat musik modifikasi dari Angklung Buncis dan Angklung Badud yang pertama kali diciptakan pada tahun 2000an oleh Apep Suherlan.

Yang menarik dari Angklung Landung ini adalah memiliki ukuran yang lebih besar dari angklung biasa, yaitu memiliki panjang 2,75 meter. Selain itu, angklung ini menggunakan laras pentatonik dengan jumlah bingkai 3, sedangkan pada angklung biasa jumlah bingkainya hanya dua.

“Membuat angklung yang berbeda tujuannya supaya bisa membedakan antara angklung ciptaannya dengan angklung yang lainnya terutama dalam acara festival di beberapa kegiatan yang ditandai dengan modifikasi angklung yang tinggi dihias dengan dengan rumbe-rumbe warna warni yang terdiri dari warna merah yang berani menciptakan angklung landung, warna biru yang berarti air sebagai sumber kehidupan, warna kuning berarti kasugihan atau kemakmuran seperti panen raya, warna hijau yang berarti alam,” ujar Apep kepada Lises Unpad.

Angklung ini biasanya selalu ada yang mengiringi, yaitu tarian helaran yang dibawakan oleh para pemain angklung dengan cara berputa. Tarian ini mengandung makna bahwa jika seseroang pergi merantau, maka harus ingat akan asal muasalnya.

Angklung Landung diharapkan menjadi salah satu nilai jual dan mendapat perhatian lebih dari masyarakat, terutama generasi muda.*

Rilis: Lises Unpad/am

The post Lises Unpad Lakukan Dokumentasi Budaya Angklung Landung Tasikmalaya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Standar Operasional Prosedur Wajib Tersedia untuk Dukung Pencapaian Keunggulan Lembaga

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/04/2016] Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) saat ini harus dilakukan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Unpad. Tujuan penyusunan SOP ini antara lain untuk menjaga konsistensi kinerja pegawai maupun tim serta mengetahui target kinerja yang akan dicapai dalam suatu unit kerja.

Bimbingan Teknis Penyusunan SOP untuk Kantor Pusat di Gedung Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (14/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Bimbingan Teknis Penyusunan SOP untuk Kantor Pusat di Gedung Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (14/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Jika unit kerja melalui Kasubbag tidak menyusun SOP, maka terlihat tidak punya target kerja tahunan. Jika tidak punya target maka otomatis tidak ada anggaran,” kata Asep Sutiadi, S.Sos., M.Si., Staf Ahli Biro Administrasi Akademik Unpad saat memberikan penjelasan mengenai penyusunan SOP pada acara Bimbingan Teknis Penyusunan SOP untuk Kantor Pusat di Gedung Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (14/04).

Bimtek ini diikuti oleh Kepala Bagian dan Kepala Subbagian di lingkungan Kantor Pusat Unpad. Kepala Bagian Tata Kelola, Tata Usaha, dan Hukum Unpad Dra. Heni Suryaningsih, M.I.Kom., mengatakan, para peserta Bimtek saat ini berasal dari unit kerja yang belum rampung merumuskan SOP.

Sementara itu, Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., mengatakan, SOP diambil berdasarkan rutinitas kerja yang sudah dilakukan oleh para tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Seiring tantangan menghasilkan otonomi pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, para staf Unpad dituntut mampu menghasilkan inovasi.

“Tuntutan dalam SOP ini adalah bagaimana mengkreasikan kegiatan tersebut bahkan pada akhirnya menghasilkan inovasi. Ada kegiatan yang baru, layanan baru, metode baru, dan juga produk baru,” kata Dr. Soni.

Dengan inovasi, lanjutnya, maka akan dicapai keunggulan perguruan tinggi. Guna mewujudkan hal tersebut, maka penyusunan SOP menjadi salah satu parameter wajib yang harus segera diselesaikan oleh seluruh unit kerja.

“Sesuai dengan arahan Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya, selesaikan dahulu SOP 10 kegiatan terpilih. Penuhi itu dulu,” kata Dr. Soni.

Diharapkan, seluruh SOP tiap unit kerja dapat diselesaikan di bulan ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, penyusunan SOP ini hanya didasarkan pada apa yang sehari-hari dikerjakan oleh setiap unit kerja.

“SOP ini bukan sesuatu yang sifatnya sulit, tapi punya kemauan yang totalitas dari Bapak/Ibu untuk menyelesaikannya,” kata Dr. Soni.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Standar Operasional Prosedur Wajib Tersedia untuk Dukung Pencapaian Keunggulan Lembaga appeared first on Universitas Padjadjaran.

Disdikpora Kabupaten Purwakarta Kunjungi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 14/04/2016] Universitas Padjadjaran menerima kunjungan dari rombongan staf Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta. Kunjungan diterima secara resmi oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dr. Soni A. Nulhaqim, S.Sos., M.Si., di Gedung Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (14/04).

Direktur Tata Kelola & Komunikasi Publik Unpad saat menerima kunjungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta di Gedung Unpad Training Center Bandung, Kamis (14/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur Tata Kelola & Komunikasi Publik Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim (depan, kiri)  saat menerima kunjungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta di Gedung Unpad Training Center Bandung, Kamis (14/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Kab. Purwakarta Drs. H. Diaudin, M.Si., selaku kepala rombongan mengatakan, kunjungan dinas ke Unpad tersebut digelar dalam rangka menambah wawasan mengenai mekanisme seleksi masuk ke Unpad. “Kami sengaja datang ke Unpad ingin mendapatkan informasi secara komprehensif, agar informasi yang didapat bisa kami sampaikan langsung ke masyarakat maupun para guru,” kata Diaudin.

Seperti diketahui Diaudin, Unpad sendiri telah ikut berkontribusi dalam peningkatan pendidikan dasar dan menengah di Kab. Purwakarta. Salah satu kontribusi tersebut ialah penamaan sekolah yang diambil dari nama Raja-raja Kerajaan Sunda. Upaya ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama Fakultas Ilmu Budaya Unpad dengan Kab. Purwakarta.

“Sampai sekarang sudah ada Peraturan Bupati terkait penamaan ini. Tujuannya adalah agar anak-anak Purwakarta lebih tahu tentang karakter orang-orang Sunda zaman dulu,” jelas Diaudin.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Soni juga menjelaskan mengenai mekanisme seleksi masuk di Unpad, yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Menurut Dr. Soni, Unpad tidak membuka seleksi mandiri untuk program Sarjana. Seleksi mandiri dibuka hanya untuk program Diploma (III dan IV) serta Pascasarjana.

Berdasarkan data dari Biro Akademik, pada tahun akademik 2016/2017 daya tampung Unpad melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN sebesar 6.128 orang untuk 51 prodi di jenjang Sarjana. Ia juga mengatakan, selama 4 tahun berturut-turut, Unpad menjadi PTN dengan jumlah peminat tertinggi di Indonesia.

“Untuk jumlah pendaftar SNMPTN sekarang ditentukan berdasarkan akreditasi sekolah. Akreditasi A mendapat kuota 75% terbaik di sekolah, Akreditasi B 50%, Akreditasi C 20%, dan Akreditasi di luar itu 10%,” kata Dr. Soni.

Terkait sistem seleksi ini, ia juga mengimbau untuk mewaspadai berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan Unpad. Modus yang sering terjadi, kata Dr. Soni, ialah menjanjikan dapat membantu calon mahasiswa diterima masuk ke Unpad.

Selain informasi seleksi masuk, Dr. Soni juga menyampaikan terkait program “Unpad Nyaah ka Jabar”. Program yang pertama digagas untuk Rektor ke-10 Unpad Prof. Ganjar Kurnia ini merupakan program afirmasi bagi para siswa dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat untuk bisa masuk Unpad.

Berdasarkan data tahun 2015, tercatat ada 78 mahasiswa asal Purwakarta yang berkuliah di Unpad. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9 orang menjadi penerima program Bidikmisi.

Dalam perkembangannya, program “Unpad Nyaah ka Jabar” bukan hanya melakukan program afirmasi, tetapi juga ikut berkontribusi membangun wilayah. Program ini diperkenalkan oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, sebagai program “Aliansi Strategis Universitas Padjadjaran-Jawa Barat (ASUP Jabar).

Dalam acara penerimaan kunjungan tersebut, hadir Kepala Bagian Kesekretariatan, Humas dan Protokoler St. Intan Ratna Dewi, MM., Kabag Administrasi Kerja Sama Dra. Ita Indriani, Kasubbag Kesekretariatan Suryaman, Kasubbag Humas dan Protokoler Rury Ratnasari, S.Sos., Kasubbag Kerja Sama Dalam Negeri Budi Widarsa Surya, dan Kasubbag Seleksi dan Registrasi Ahmad Baehaqi.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Disdikpora Kabupaten Purwakarta Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Buruknya Citra Polantas Bukan Semata Faktor Internal

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2016] Buruknya citra polisi lalu lintas bukan hanya disebabkan oleh faktor internal, tetapi juga faktor-faktor sosiologis yang lebih luas termasuk ketimpangan pertumbuhan kota, kondisi sosial, ekonomi dan budaya pemangku kepentingan.

Sidang Doktor Aqua Dwipayana pada bidang Ilmu Komunikasi di Gedung II Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (15/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sidang Doktor Aqua Dwipayana pada bidang Ilmu Komunikasi di Gedung II Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (15/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian dikatakan Aqua Dwipayana saat mempertahankan disertasi berjudul “Citra Kepolisian Republik Indonesia dalam Pandangan Pemangku Kepentingan – Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polda Jawa Barat” untuk memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran di Gedung II Lantai 4 Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (15/04).

“Faktor utama yang menyebabkan buruknya citra polantas pada Ditlantas Polda Jabar adalah fakta sosial yang mendorong terciptanya citra polantas itu sendiri. Dengan kata lain, faktor internal bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan buruknya citra polantas,” ujar Aqua Dwipayana, yang berpengalaman sebagai konsultan komunikasi di jajaran kepolisian.

Aqua Dwipayana mencontohkan, pertumbuhan kota-kota di Jawa Barat menunjukkan ketimpangan. Kota Bandung mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandungkan dengan kota-kota sekitarnya. Kota Bandung menjadi daya tarik bagi kaum urban dan komuter. Pada malam hari, kota Bandung dihuni sekira 2 juta jiwa, sedangkan siang hari dihuni sekira 4 juta jiwa sehingga terjadi defisiensi fasilitas perkotaan, termasuk daya tampung infrastruktur lalu lintas seperti sarana jalan dan lahan parkir, serta penurunan kualitas layanan polantas.

Aqua Dwipayana

Aqua Dwipayana

Berdasarkan alasan itu, Aqua Dwipayana memfokuskan penelitian pada pada faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kualitas layanan dan memburuknya citra polantas dalam perspektif pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah, swasta ataupun kelompok masyarakat.

“Citra polantas merupakan fenomena di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat. Apalagi polantas merupakan etalase bagi citra polri secara keseluruhan karena memiliki intensitas pertemuan atau interaksi yang tinggi dengan masyarakat. Jika citra polantas baik maka citra polisi juga semakin tinggi,” ujar Aqua Dwipayana.

Untuk meningkatkan citra polantas, lanjut Aqua Dwipayana, perlu peningkatan SDM polantas melalui berbagai pelatihan, penambahan jumlah personil polantas secara bertahap, melengkapi infrastruktur lalulintas, serta edukasi masyarakat terkait kesadaran berlalulintas.

Sidang promosi doktor ini diketuai oleh Dr. Dadang Rahmat Hidayat dan sekretaris Dr. Atwar Bajari, Drs. MSi. Tim Promotor terdiri dari Prof. H. Deddy Mulyana, Drs., MA., Phd., Dr. Atwar Bajari, Drs., MSi., dan Dr. Edwin Rizal, MSi, sementara tim Oponen Ahli terdiri dari Dr. Dadang Rahmat Hidayat, MHum., Prof. Dr. Hj. Nina Winangsih Syam, MS., dan Dr. Suwandi Surmartias, MSi. Aqua Dwipayana memperoleh yudisium “Sangat Memuaskan” atas disertasinya ini.*

Laporan oleh: Erman

The post Buruknya Citra Polantas Bukan Semata Faktor Internal appeared first on Universitas Padjadjaran.


Penelitian Jangan Berakhir di Lembar Kerja, Tapi Hasilkan Inovasi yang Bermanfaat bagi Masyarakat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/04/2016] Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) didorong untuk melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Kerja sama ini perlu dilakukan agar pertanian Indonesia menuju ke arah modern, yang semata bukan hanya mengaplikasikan teknologi guna meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Seminar dan FGD  “Membangun Pola Kemitraan Penelitian, Pengkajian, dan Percepatan Diseminasi dalam Rangka Menunjang Pertanian Modern” di Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung, Jumat (15/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Seminar dan FGD “Membangun Pola Kemitraan Penelitian, Pengkajian, dan Percepatan Diseminasi dalam Rangka Menunjang Pertanian Modern” di Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung, Jumat (15/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Banyak hasil penelitian pertanian di perguruan tinggi yang belum diimplementasikan kepada masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ir. E. Herman Khaeron, M.Si., saat menjadi pembicara pada Seminar dan focus group discussion “Membangun Pola Kemitraan Penelitian, Pengkajian, dan Percepatan Diseminasi dalam Rangka Menunjang Pertanian Modern” di Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung, Jumat (15/04).

Seminar dan FGD ini digelar atas kerja sama Fakultas Pertanian Unpad dengan Balitbang. Selain Herman, ada dua pembicara lain yaitu: Kepala Balitbangtan Dr. Ir. Muhammad Syakir, M.S., serta , Dekan Fakultas Pertanian Unpad Dr. Ir. Sudarjat, M.P. Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Dekan Fakultas Pertanian dari seluruh Indonesia, akademisi, pejabat SKPD, hingga peneliti dari Balitbangtan. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad.

Menurut Herman, kampus dipandang efektif sebagai media untuk melahirkan berbagai inovasi. Kemitraan ini bukan hanya dibangun secara personal dengan satu atau beberapa peneliti, melainkan denga institusi perguruan tinggi secara keseluruhan.

“Ini yang terus kami di DPR dorong untuk melakukan kemitraan dengan berbagai disiplin ilmu,” tambahnya.

Keniscayaan pertanian modern, kata Herman, adalah untuk menjawab berbagai masalah yang selama ini menjadi persoalan krusial dalam sistem pertanian Indonesia. Untuk itu, upaya ini harus menjadi tujuan bersama baik pemerintah, pelaku pertanian, hingga akademisi.

Dengan demikian, kerja sama penelitian yang nanti akan dihasilkan bukan sebatas berakhir di pelaporan atau lembar kerja, tetapi terminal akhirnya ialah menghasilkan berbagai karya inovasi. Teknologi tersebut, menurut Syakir dapat dikelola secara efektif dan efisien, ramah lingkungan, dan mampu memberikan kesejahteraan masyarakat.

Penguatan sektor inovasi melalui kerja sama dengan perguruan tinggi juga harus didukung dengan penguatan sektor lainnya. Herman mengatakan, peningkatan insentif bagi peneliti juga harus diperhatikan guna mendorong peneliti lebih mampu menghasilkan inovasi.

Terkait dengan kerja sama ini Sudarjat mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran yang sama dalam pengelolaan pertanian modern. “Semua perguruan tinggi perannya sama. Tidak ada dikotomi perguruan tinggi terkait siapa yang paling berhak mengerjakan,” kata Sudarjat.

Hal terpenting dari kerja sama ini ialah setiap perguruan tinggi memiliki memiliki satu fokus penelitian komoditas unggulan yang didasarkan pada kearifan lokal wilayahnya sehingga, kerja sama yang dilakukan perguruan tinggi di satu wilayah dengan Balitbang akan terfokus pada satu produk unggulan.

“Inovasi yang dicari akan jelas dan terarah, tidak mandeg dan berputar-putar,” kata Sudarjat.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Penelitian Jangan Berakhir di Lembar Kerja, Tapi Hasilkan Inovasi yang Bermanfaat bagi Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 21 Perempuan Ikuti Kegiatan Kartini Goes to Ciletuh Geopark

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2016] Sebanyak 21 perempuan akan mengikuti kegiatan Kartini Goes to Ciletuh Geopark untuk mengkampanyekan Ciletuh sebagai tujuan wisata di daerah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Perjalan tim yang terdiri dari anggota dan sahabat Palawa Universitas Padjadjaran ini dilaksanakan pada 15-17 April 2016.

Sebagian tim yang akan mengikuti kegiatan Kartini Goes to Ciletuh Geopark (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sebagian tim yang akan mengikuti kegiatan Kartini Goes to Ciletuh Geopark berfoto bersama di depan Gedung Rektorat Unpad Jatinangor bersama dengan Dekan FTG Unpad, Dr. Vijaya Isaniawardhani, dan Ketua Puslit Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad, Prof. Mega Fatimah Rosana (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Dengan memanfaatkan momen peringatan Hari Kartini, kami akan menjelajahi geopark Ciletuh sekaligus memberikan penyuluhan kepada pengunjung agar tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kepada penduduk lokal, kami akan mengkampanyekan perlunya menyambut wisatawan dengan ramah, dan tidak membuat pengunjung kapok (menyesal) datang ke Ciletuh,” ujar Derien Kadarno, penanggung jawab kegiatan, saat pelepasan keberangkatan tim di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Jumat (5/04) sore.

Lebih lanjut Derien mengatakan, tim yang berangkat seluruhnya perempuan dan berasal dari berbagai latar profesi. Sebanyak 17 diantaranya merupakan anggota perhimpunan mahasiswa pencinta alam Palawa Unpad, dan 4 lainnya adalah sahabat Palawa Unpad yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad, Dr. Vijaya Isnaniawardhani, Ir., MT., dalam sambutannya mengatakan, arah penelitian Unpad saat ini adalah memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. “Mudah-mudahan, apa yang diupayakan ini dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat serta membawa nama baik Unpad,” ujar Dr. Vijaya yang oleh Rektor Unpad ditunjuk sebagai ketua tim untuk pengembangan wilayah Kabupaten Sukabumi.

Geopark Ciletuh

Mega Amphitheater Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi (Foto oleh: Dadan T.)

Mega Amphitheater Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi (Foto oleh: Dadan T.)

Ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad , Prof. Mega Fatimah Rosana, PhD., menjelaskan, Unpad bekerja sama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat telah mulai meneliti kawasan Ciletuh sejak tahun 2005, dan sejak tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Sukabumi mulai tertarik mengembangkan kawasan Geopark Ciletuh.

Pada November 2015 lalu, Geopark Ciletuh resmi dikukuhkan sebagai Geopark Nasional oleh Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian ESDM. Kini, Geopark Ciletuh ditargetkan dapat diresmikan sebagai Geopark Internasional atau Global Geopark pada tahun 2017.

“Di Indonesia saat ini ada 6 geopark, 4 diantaranya geopark nasional dan 2 sudah menjadi geopark internasional. Yang sudah menjadi geopark internasional adalah Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu,” papar Prof. Mega.

Meski demikian, Prof. Mega menegaskan, upaya meraih status geopark internasional ini bukanlah tujuan akhir dari keterlibatan Unpad dalam memperkenalkan kawasan Ciletuh.

“Geopark Ciletuh mengusung tema ‘Memuliakan Bumi, Menyejahterakan Masyarakat’. Jadi kita berharap bahwa dengan semakin dikenalnya Ciletuh maka kelestarian alamnya akan lebih terjaga dan masyarakatnya jadi lebih sejahtera,” ujar Prof. Mega.

National Geographic Indonesia menuliskan, Geopark Nasional Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kawasan wisata alam yang sarat dengan pemandangan yang indah. Selain dikelilingi dengan perbukitan yang hijau, kawasan geopark ini juga memiliki air terjun di antara tebing bebatuan. Batuan alam yang terdapat di geopark ini merupakan hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi puluhan juta tahun silam.*

Laporan oleh: Erman

The post Sebanyak 21 Perempuan Ikuti Kegiatan Kartini Goes to Ciletuh Geopark appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pencari Kerja Padati Ika Unpad Job Fair 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2016] Sebanyak 22 perusahaan berpartisipasi dalam Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) Job Fair 2016 di Bale Santika Unpad Jatinangor mulai hari ini, Sabtu (16/04) hingga Minggu (17/04) besok. Sejumlah perusahaan terkemuka tampak diminati oleh banyak pelamar kerja sehingga tampak antrian panjang di stan mereka. Job fair ini terbuka untuk umum.

Antrian peserta Ika Unpad Job Fair di Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (16/04). Job fair ini akan berlangsung hingga Minggu (17/04) besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Antrian peserta Ika Unpad Job Fair di Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (16/04). Job fair ini akan berlangsung hingga Minggu (17/04) besok. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Perusahaan yang terlibat ada 22 perusahaan, dari berbagai jenis bidang usaha,” ungkap Ketua Pelaksana Ika Unpad Job Fair 2016, Ogi Ahmad saat ditemui disela kegiatan.

Lebih lanjut Ogi mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya menjembatani para alumni dengan dunia kerja. Selain menghadirkan sejumlah perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja, dalam kegiatan ini juga digelar seminar seputar dunia kerja, meliputi pelatihan pembuatan CV, tips dan trik wawancara kerja, serta trend dunia kerja dengan pembicara dari Job Street.

“Karena peranan Ikatan Alumni tuh di situ. Jadi jangan sampai alumni-alumni muda ini tidak merasakan kehadiran Ika Unpad. Job Fair ini hanya satu dari sekian banyak program dari Ikatan Alumni Unpad untuk menjembatani para pencari kerja, atau para lulusan baru, atau alumni-alumni muda ini, untuk masuk ke dunia baru, dunia kerja,” jelas alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2004 ini.

Meski terbuka untuk umum, ada keistimewaan tersendiri bagi alumni Unpad yang berkunjung. Khusus untuk alumni Unpad, dengan menunjukan KTM atau fotokopi ijazah, mereka dapat memasuki area Job Fair ini secara gratis.

jobika6 jobika5 jobika4 jobika1 jobika2 jobika7

Di  Job Fair ini, para alumni pun diminta untuk membawa berkas lamaran dalam bentuk soft dan hard copy untuk diserahkan pada stan perusahaan yang mereka minati. Selain menyerahkan berkas lamaran, ada juga perusahaan yang langsung melakukan interview.

“Harapannya, tentunya para pencari kerja atau alumni-alumni muda ini dapat cepat terserap di dunia kerja. Kemudian kedepannya, ketika dia sudah ada di level management, mereka juga bisa berkontribusi pada Ikatan Alumni Unpad untuk kembali menjembatani adik-adiknya untuk masuk ke dunia kerja,” harap Ogi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Pencari Kerja Padati Ika Unpad Job Fair 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Kebersamaan Terbangun Bila Alumni Tidak Hanya Berorientasi Fakultas, Tapi Universitas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/04/2016] Ikatan Alumni (Ika) Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan Reuni Akbar dan Musyawarah Besar ke-IX di Kampus Jatinangor, 16 dan 17 April 2016. Salah satu agenda utama kegiatan tersebut ialah pemilihan Ketua Umum Ika Unpad periode 2016 – 2020.

Kiri ke kanan: Ketua Ika Unpad, Sapta Nirwandar, Ketua MWA Unpad, Rudiantara, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan moderator Slamet Usman, MSi., saat sarasehan bertema “Kontribusi dan Peran Strategis Unpad dalam Pembangunan Indonesia” di Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (16/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kiri ke kanan: Ketua Ika Unpad, Sapta Nirwandar, Ketua MWA Unpad, Rudiantara, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan moderator Slamet Usman, MSi., saat sarasehan bertema “Kontribusi dan Peran Strategis Unpad dalam Pembangunan Indonesia” di Bale Santika Unpad Jatinangor, Sabtu (16/04). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mengusung tema “Hayu Ngahiji” Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, alumni merupakan salah satu komponen penting Unpad. Untuk itu, melalui kegiatan ini alumni diharapkan mampu menuangkan berbagai gagasan untuk bisa memberikan kontribusi lebih baik bagi bangsa.

“Jiwa roh Unpad adalah insan abdi masyarakat, pembina nusa bangsa. Kegiatan ini menjadi momentum terbaik untuk kembali memperkuat jati diri kita untuk mengabdi pada bangsa,” kata Rektor saat membuka kegiatan di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (16/04).

Dalam acara pembukaan tersebut, hadir Ketua Majelis Wali Amanat Unpad Rudiantara, MBA., Ketua Ika Unpad Dr. Sapta Nirwandar, Dewan Penasihat dan pengurus Ika Unpad, Rektor ke-7 Unpad Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc., pimpinan dan Dekan fakultas di lingkungan Unpad, tamu undangan, serta perwakilan alumni dan civitas academica.

Selain Mubes dan Reuni Akbar, kegiatan ini diisi oleh rangkaian acara lainnya, meliputi Sarasehan bertema “Kontribusi dan Peran Strategis Unpad dalam Pembangunan Indonesia” dengan pembicara Rektor Unpad, Ketua MWA, dan Ketua Ika Unpad serta kegiatan Job Fair 2016.

Lebih lanjut dalam acara Sarasehan Rektor mengungkapkan, seiring penetapan status PTN Badan Hukum, Unpad tidak lagi berbicara di sektor masa tunggu alumni untuk mendapat kerja, angka efisiensi edukasi, serta jumlah publikasi internasional.

“Indikator yang paling penting adalah seberapa penting perguruan tinggi, yang salah satunya adalah alumni, dalam pembangunan ekonomi makro serta pengembangan budaya,” papar Rektor.

Guna mewujudkan  hal tersebut, Sapta mengatakan setiap alumni harus membangun sosial kohesivitas. Kohesivitas ini akan terbangun apabila setiap alumni tidak lagi bersifat faculty oriented. Hal ini yang menurutnya masih belum tampak pada alumni Unpad.

“Akan lebih bagus lagi kalau alumni bisa bersinergi antar fakultas,” kata Sapta.

sarsehika5 sarsehika4 sarsehika3 sarsehika2 sarsehika7 sarsehika6

Dengan potensi keilmuan yang beragam, sinergi alumni Unpad diharapkan dapat mendorong penguatan program pemerintah. Hal tersebut dikemukakan oleh Rudiantara yang juga merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Menurutnya, berbagai program yang dijalankan pemerintah saat ini membutuhkan banyak kontribusi dari berbagai pihak.

“Alumni Unpad diharapkan bisa menciptakan program yang mampu melakukan planning maupun controling dari setiap program yang dijalankan pemerintah,” kata Rudiantara.

Terkait dengan kegiatan reuni akbar ini, Rektor mengharapkan para pimpinan fakultas juga dapat menginformasikan berbagai perubahan yang terjadi di Unpad.

Musyawarah besar sendiri akan membahas beberapa kewenangan, antara lain penetapan AD/ART, perumusan garis besar program kerja, serta menetapkan Ketua Umum Ika Unpad terpilih serta penetapan berbagai keputusan lainnya.

Sementara pemilihan ketua umum akan diselenggarakan pada Minggu (17/04) di sela pelaksanaan Mubes. Sapta mengatakan, partisipasi alumni dalam pemilihan umum ini akan mencapai 5.000 orang. Ada 3 kandidat Calon Ketua Umum Ika Unpad 2016-2020, yaitu Hikmat Kurnia, Ahmad Doli Kurnia, dan Yuddy Chrisnandi.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Kebersamaan Terbangun Bila Alumni Tidak Hanya Berorientasi Fakultas, Tapi Universitas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tertunda, Hasil Pemilihan Ketua Ikatan Alumni Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 17/04/2016] Berdasarkan hasil Musyawarah Besar IX Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) yang digelar pada Minggu (17/04), panitia memutuskan pemilihan Ketua Umum Ika Unpad 2016-2020 diserahkan melalui musyawarah antar tiga kandidat calon ketua umum.

Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Rudiantara, dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat memberikan suara pada Pemilu Ika Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, Minggu (17/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Rudiantara (kemeja putih), dan Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad (kaos lengan kuning), saat memberikan suara pada Pemilu Ika Unpad di Bale Santika Unpad Jatinangor, Minggu (17/04). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut dikatakan Budi Cahyana, Ketua Pelaksana Mubes IX dan Reuni Akbar Ika Unpad usai pelaksanaan Mubes di Aula Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS) Unpad Jatinangor, Minggu (17/04). Menurut Budi, hasil pemilihan Ketua Umum Ika Unpad ditunda sementara selama satu minggu ke depan. Hal ini disebabkan adanya jumlah surat suara yang belum dihitung oleh panitia.

“Mubes sudah memberi mandat kepada kandidat untuk menyelesaikan, diharapkan ini akan selesai dalam satu minggu ke depan, ” ungkap Budi.

Sebelumnya, pemungutan suara dilakukan oleh para alumni Unpad di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Minggu (17/04) hingga pukul 12.00 WIB. Para pemilih merupakan alumni Unpad dari setiap fakultas yang telah melakukan registrasi.

Pada hasil penghitungan suara yang digelar Minggu sore, Hikmat Kurnia meraih suara sebanyak 546 suara, Ahmad Doli Kurnia sebanyak 455 suara, dan Yuddy Chrisnandi 530 suara. Adapun total pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 1541 orang.

pemiluika2 pemiluika3 pemiluika4

Dari total 1542 suara yang telah dibacakan, panitia menemukan masih ada 59 surat suara yang belum dihitung di kotak suara. Menanggapi adanya perbedaan tersebut, pimpinan Mubes IX Ika Unpad, Drs. Eka Santosa, memutuskan mencabut seluruh suara tiga kandidat. Para pimpinan, pengurus, komisariat fakultas (komfak), serta komisariat daerah (komda) Ika Unpad akhirnya melakukan rapat internal guna menyelesaikan perselisihan tersebut.

“Kami akui jumlah antusiasme alumni sangat besar, sementara kapasitas panitia belum mencukupi,” kata Budi Cahyana, alumni prodi Statistika FMIPA Unpad.

Budi sendiri berharap, tiga kandidat tersebut mampu menyelesaikan persoalan tersebut. “Mudah-mudahan terpilih yang terbaik. Ketiganya calon yang terbaik, Insya Allah yang terpilih adalah yang terbaik,” kata Budi.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Arief Maulana / eh

The post Tertunda, Hasil Pemilihan Ketua Ikatan Alumni Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5516 articles
Browse latest View live