Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5537 articles
Browse latest View live

SPM Unpad Selenggarakan Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/05/2016] Sebanyak 30 Auditor Internal dan 17 Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM) Fakultas di Lingkungan Universitas Padjadjaran mengikuti kegiatan Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal yang diselenggarakan oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad di Laboratorium Komputer Fakultas Keperawatan Unpad Jatinangor, 18-19 Mei 2016.

Suasana Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal yang diselenggarakan SPM Unpad di Lab. Komputer Fakultas Keperawatan Unpad, 18-19 Mei 2016. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal yang diselenggarakan SPM Unpad di Lab. Komputer Fakultas Keperawatan Unpad, 18-19 Mei 2016. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada hari pertama, Rabu (18/5), peserta mendapatkan materi tentang Pengukuran dan Penilaian Borang 3A standar 1 – 7 yang disampaikan oleh Kepala SPM Unpad, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., dan pada hari kedua besok peserta akan mendapatkan materi tentang Pengukuran dan Penilaian Borang 3B standar 1 – 7 serta Borang Evaluasi Diri yang disampaikan oleh narasumber Prof. Dr. Ir. Hj. Nurpilihan Bafdal, M.Sc.

Dalam sambutannya, Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si. mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas para Auditor dan Ketua UPM di lingkungan Unpad serta menambah jumlah asesor yang kompeten sesuai keahliannya. Pelatihan ini bukan sekedar pelatihan biasa tetapi pelatihan yang bersertifikasi dan untuk menjaga kualitas maka peserta harus mengikutinya secara utuh (100%) selama dua hari berturut-turut.

Lebih lanjut dikatakan pula bahwa saat ini Satuan Penjaminan Mutu akan melakukan pendampingan bagi program studi yang akan di re-akreditasi oleh asesor internal. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas pengelolaaan borangnya. Tahun ini kita masih memberlakukan  instrumen penilaian standar 1-7, mulai tahun depan (2017) akan mulai menggunakan instrumen baru berupa standar 1-9, sementara LAM PT KES sudah menggunakan 9 (Sembilan) kriteria. Funny juga mengingatkan bahwa bagi prodi yang sudah habis masa berlakunya harap segera mengirimkan borangnya sebelum Oktober 2016.

Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat terjaring peserta yang sudah memenuhi kualifikasi untuk direkomendasikan atau dilamarkan menjadi Asesor Eksternal yang dapat berkiprah di tingkat nasional dan melaksanakan tahap-tahap selanjutnya berupa psikotest serta persyaratan lain yang ditentukan oleh BAN PT antara lain berusia dibawah 56 tahun,   berpendidikan S3, serta berasal dari prodi yang berakreditasi “A” (untuk pulau Jawa).

Peserta tampak antusias melakukan pelatihan tersebut yang langsung di pandu oleh Kepala SPM. Selain mendapatkan teori peserta diberikan software instrumen simulasi Borang Program Studi Unpad secara silang, dan langsung melakukan penilaian borang mulai standar 1-7. *

Rilis oleh: SPM Unpad / eh   

The post SPM Unpad Selenggarakan Pelatihan Sertifikasi Asesor Akreditasi Internal appeared first on Universitas Padjadjaran.


Adaptasi dengan Sistem Pembelajaran Kampus, Mahasiswa Baru Unpad 2016 Akan Ikuti Program Happiness Integrity Transition Study (HITS)

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/05/2016] Direktorat Pendidikan Universitas Padjadjaran telah mengembangkan program HITS (Happiness Integrity Transition Study) bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2016/2017. Program ini merupakan implementasi dari program Tahapan Persiapan Bersama (TPB) yang akan diterapkan Unpad kepada mahasiswa baru tahun 2016.

“Lokakarya Peran Dosen Konselor dalam Program HITS Untuk Mahasiswa Baru 2016” di Unpad Training Center, Jln Ir. H. Djuanda No.4, Bandung, Rabu (18/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Lokakarya Peran Dosen Konselor dalam Program HITS Untuk Mahasiswa Baru 2016” di Unpad Training Center, Jln Ir. H. Djuanda No.4, Bandung, Rabu (18/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan Unpad Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes., mengatakan, program HITS yang merupakan implementasi dari program TPB di Unpad ini bertujuan untuk mengedepankan proses pembelajaran yang melahirkan kebahagiaan.

“Kalau sudah dibikin suasana nyaman dan bahagia, yang pasti akan enak menjalankan proses pembelajaran, baik mahasiswanya ataupun dosennya,” kata Prof. Budi saat membuka “Lokakarya Peran Dosen Konselor dalam Program HITS Untuk Mahasiswa Baru 2016”, di Unpad Training Center Jalan Ir. H. Djuanda No.4, Bandung, Rabu (18/05).

Lokakarya ini dikuti oleh para dosen konselor dari seluruh fakultas yang tergabung dalam Tim Pelaksana Bimbingan Konseling (TPBK) Unpad. Lokakarya ini digelar hingga Kamis (19/05). Setelah mengedepankan konsep “happiness”, Program HITS ini juga mencakup penerapan pembelajaran terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu dan transisi. Ini bertujuan agar lulusan yang dihasilkan Unpad akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan, penerapan TPB di Unpad pada dasarnya tidak akan menambah kredit SKS, mata kuliah, atau mengubah kurikulum yang sudah ada di program studi. Program ini hanya mereposisi mata kuliah wajib yang sudah ada di setiap prodi, seperti Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

“Mata kuliah tersebut di setiap prodi berbeda-beda pelaksanaannya. Sekarang, semua dipindahkan di semester satu,” jelasnya.

Pada pelaksanaan mata kuliah bersama, mahasiswa baru dari seluruh prodi akan digabung dalam satu kelas. Setiap kelas akan diisi oleh 40 mahasiswa. Selain dari mata kuliah tersebut, mahasiswa kembali mengikuti mata kuliah prodi yang sudah ditentukan oleh setiap prodi.

“TPB itu bagian kecil dari keseluruhan kurikulum,” imbuh Prof. Budi.

Dalam program HITS, mahasiswa baru disiapkan agar mampu beradaptasi terhadap sistem pembelajaran di perguruan tinggi. Selain itu, program ini diharapkan dapat membentuk karakter mahasiswa yang tentunya berbeda dengan karakter siswa.

Selain menghadapi tantangan global, program HITS ini juga bertujuan menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan internal, baik akademik maupun nonakademik. Prof. Budi menjelaskan, tantangan internal yang dimaksud diantaranya peningkatan persentase mahasiswa yang menyelesaikan studi tepat waktu, peningkatan nilai IPK, hingga minimalisasi angka drop out (DO).

“Masalah-masalah tersebut jangan-jangan terjadi karena mahasiswa belum siap beradaptasi dengan lingkungan akademik di perguruan tinggi,” kata Prof. Budi.

Melalui lokakarya ini, Prof. Budi mengharapkan kontribusi para dosen TPBK dalam menangani berbagai tantangan tersebut. “Berbagai penanganan masalah tersebut akan mulai dilakukan pada program TPB (HITS) ini,” ujarnya.

Untuk itu, rencananya pada setiap kelas Tahapan Persiapan Bersama mendatang akan dikoordinasikan oleh satu orang dosen wali kelas, satu dosen TPBK, serta satu pendamping mahasiswa senior. Lokakarya tersebut juga membahas berbagai kemungkinan masalah yang akan dialami oleh mahasiswa baru.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Adaptasi dengan Sistem Pembelajaran Kampus, Mahasiswa Baru Unpad 2016 Akan Ikuti Program Happiness Integrity Transition Study (HITS) appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. Deddy Mulyana Raih Anugerah Bintang Utama Aspikom Award 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/05/2016] Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Prof.Deddy Mulyana, MA., PhD., memperoleh anugerah “Bintang Utama” (Bintang Lima) Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (Aspikom) Award 2016 dalam Kongres ke-4 Aspikom yang berlangsung  di Medan, Sumatera Utara, 10 – 13 Mei 2016. Penyerahan anugerah disaksikan Plt Gubernur Sumatera Utara, Ir. H. Tengku Eri Nuradi, MSi.

diesfikom-bukuprofdeddyProf. Deddy Mulyana oleh tim penilai dari pengurus Aspikom Pusat dianggap berjasa sebagai intelektual ilmu komunikasi dan loyal terhadap bidang keilmuan. Penghargaan diterima Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos, SH., MSi pada acara jamuan makan malam yang diselenggarakan Kantor Gubernur Sumatera Utara dan dihadiri oleh Plt Gubernur Sumut, Ir.Tengku Erry Nuradi MSi. Prof Deddy Mulyana sendiri berhalangan hadir dalam acara tersebut.

Selain Prof Deddy, Dr.Fajar Junaedi, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY Yogyakarta juga mendapat penghargaan untuk bidang penulisan buku. Fajar dinilai sebagai dosen produktif dalam penulisan buku ajar. Sedangkan Eko Harry Soesatyo,MSi dari Universitas Tarumanagara Jakarta meraih “Bintang Madya” karena produktivitas penulisan di berbagai jurnal ilmiah.

Menurut Ketua Aspikom Periode 2013-2016, Dr. Atwar Bajari,MSi, selama ini belum pernah ada ilmuwan komunikasi yang meraih “Bintang Utama” untuk intelektual yang loyal terehadap bidang ilmu komunikasi.

“Prof Deddy adalah orang pertama” ujar Atwar yang juga dikenal sebagai Kaprodi Program Doktor Ilmu Komunikasi Fikom Unpad.

Tahun 2013, ungkap Atwar Fikom Unpad pernah juga meraih penghargaan sebagai lembaga pendidikan tinggi penggagas pendirian Aspikom.*

Rilis oleh: Fikom Unpad (fikom.unpad.ac.id)

The post Prof. Deddy Mulyana Raih Anugerah Bintang Utama Aspikom Award 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pesan Hari Kebangkitan Nasional: Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/05/2016] Saat ini, bukan saatnya lagi mengedepankan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara yang penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama hanya karena telah menjadi kebiasaan. Kita harus membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Acmad, menyampaikan pidato tertulis Menkominfo pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 di Halaman Gedung Rektorat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (20/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menyampaikan pidato tertulis Menkominfo pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 di Halaman Gedung Rektorat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (20/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam pidato peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 bertema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter”. Pidato tersebut dibacakan oleh Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di halaman Gedung Rektorat Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (20/05).

“Mari pangkas segala proses pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan,” ujar Rudiantara, yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Unpad.

Pada kesempatan tersebut, Rudiantara juga mengingatkan pentingnya menegaskan kembali komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena tantangan terus hadir mengancam. NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat.

“Setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan teroris, misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya,” papar Rudiantara.

Selain itu, lanjut Rudiantara, Indonesia juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif secara cepat dan massif.

“Tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga NKRI akibat keterlambatan mengantisipasi kecepatan dan meluasnya anasir-anasir ancaman karena tak tahu bagaimana bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini,” ujarnya.

Rudiantara juga mengatakan, salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908, sebagai momentum kebangkitan nasional yang kita peringati setiap tahun, adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. “Dengan tampilnya SDM yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai,” tegasnya. *

Kebangkitan 1 Kebangkitan 18 Kebangkitan 2 Kebangkitan 16 Kebangkitan 7 Kebangkitan 19 Kebangkitan 6 Kebangkitan 4 Kebangkitan9 Kebangkitan 3 Kebangkitan 10 Kebangkitan 11 Kebangkitan 12 Kebangkitan 13 Kebangkitan 8

Laporan oleh: Erman

The post Pesan Hari Kebangkitan Nasional: Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Resmikan Perpustakaan Djoehana Wiradikarta Fakultas Kedokteran Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/05/2016] Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad meresmikan Perpustakaan “Djoehana Wiradikarta” Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Jalan Eijkman No.38, Bandung, Jumat (20/05). Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan sebelumnya atas kerja sama FK dengan Ikatan Alumni FK Unpad.

Pengguntingan pita

Pengguntingan pita peresmian Perpustakaan “Djoehana Wiradikarta” Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman No. 38 Bandung, Jumat (20/05). (Foto oleh: Tedi Yusup) *

Peresmian tersebut dihadiri oleh pimpinan FK Unpad, pengurus Ika FK Unpad, jajaran direksi RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RS Mata Cicendo Bandung, Kepala UPT Perpustakaan Unpad Wina Erwina, dra., M.A., keluarga besar Prof. Dr. Rd. M. Djoehana Wiradikarta, serta guru besar dan alumni FK Unpad. Turut hadir Ketua Umum Ika Unpad, Hikmat Kurnia.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, perpustakaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan. “Ini adalah upaya kita membangun kesadaran terhadap inspirasi dan nilai-nilai bagaimana membangun universitas kita ke depan,” kata Rektor.

Penamaan Djoehana Wiradikarta sebagai nama perpustakaan dipandang tepat, mengingat peran kuat almarhum Prof. Dr. Rd. M. Djoehana terhadap perkembangan FK Unpad. Prof. Djoehana ini merupakan Dekan pertama FK Unpad pada tahun 1957. “Ini valuenya lebih dari sekadar pendirian sebuah perpustakaan,” imbuh Rektor.

Selain menyediakan ilmu, perpustakaan ini juga menjadi wadah bagi penyampaian nilai-nilai yang dikembangkan Prof. Dr. Rd. M. Djoehana maupun pendiri FK lainnya kepada generasi muda. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pengelola untuk bisa mengembangkan perpustakaan lebih dari sekadar pusat informasi.

“Mari kita manfaatkan perpustakaan ini untuk mereaktivasi lagi nilai-nilai filsafat kedokteran untuk menjawab tantangan kemajuan zaman saat ini,” tutur Rektor.

Sementara Person In Charge (PIP) pengembangan Perpustakaan FK Unpad, Prof. Dr. Endang Sutedja, mengatakan, perpustakaan ini merupakan implementasi dari program “Ayakan” atau Alumni Nyaah ka Perpustakaan yang dilakukan Ika FK Unpad.

Berdasarkan hasil rapat kerja pengurus Ika FK Unpad, ada kesepakatan untuk merenovasi perpustakaan FK Unpad yang terletak di lantai VI Gedung RSP Unpad. Diharapkan, keberadaan perpustakaan di FK Unpad menjadi lebih representatif.

“Sarana yang kami perbaiki adalah pemasangan CCTV, penambahan ruang Tesis, pemasangan AC dan stop kontak, pemasangan meja diskusi, serta mengembangkan sistem software perpustakaan,” jelasnya.

Prof. Endang menjelaskan, pengusulan nama Prof. Djoehana merupakan hasil dari kesepakatan bersama dengan anggota senat FK Unpad. Ia berharap, dengan pengembangan perpustakaan ini juga menjadi ruang alumni untuk berkontribusi kuat bagi pengembangan almamater.

“Harapan kami, jangan sampai inisiasi para alumni ini tidak dilanjutkan oleh pengelola,” pungkasnya.*

Perpustakaan FK 6 Perpustakaan FK 4 Perpustakaan FK 3 Perpustakaan FK 5 Perpustakaan FK 7 Perpustakaan FK 2

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Rektor Resmikan Perpustakaan Djoehana Wiradikarta Fakultas Kedokteran Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Resmikan Berdirinya Center for Sustainable Development Goal Studies

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/05/2016] Universitas Padjadjaran meresmikan Center for Sustainable Development Goal Studies atau SDGs Center yang diharapkan dapat memainkan peran secara optimal agar agenda pembangunan berkelanjutan dapat tercapai demi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera di masa yang akan datang. Peresmian dilakukan di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (20/05).

Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana, tokoh pembangunan berkelanjutan Prof. Emil Salim, dan para Wakil Rektor Unpad meresmikan berdirinya SDGs Center Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (20/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana, tokoh pembangunan berkelanjutan Prof. Emil Salim, dan para Wakil Rektor Unpad meresmikan berdirinya SDGs Center Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (20/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peresmian SDGs Center dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad, Dr. Keri Lestari, S.Si., MSi., Apt mewakili Rektor Unpad, didampingi oleh Prof. Emil Salim, Prof. Armida S. Alisjahbana, dan para Wakil Rektor Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata.

Dalam sambutannya, Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana mengatakan, pendirian SDGs Center merupakan gagasan dari Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, yang peduli dengan isu pembangunan berkelanjutan. “Selain itu, SDGs juga telah menjadi komitmen semua negara di dunia,” ujar Prof. Armida, Guru Besar Unpad yang saat ini juga menjadi penasihat independen PBB untuk SDGs.

Sementara Direktur Eksekutif SDGs Center Unpad, Dr. Arief Anshory Yusuf, memaparkan, misi SDGs Center Unpad adalah menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian serta menghasilkan inovasi dan strategi untuk mencapai; memonitor kemajuan pencapaian SDGs secara independen; mengarusutamakan SGDs dalam penelitian dan kebijakan; serta memfasilitasi dialog antar pemangku kepentingan. Semua misi tersebut ditujukan untuk visi pencapaian SDGs Indonesia pada tahun 2030.

Usai peresmian SDGs Center, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan tokoh pembangunan berkelanjutan dari Universitas Indonesia, Prof. Emil Salim, dan Direktur King’s International Development Institute dari King’s College London, Dr. Andy Sumner, dan moderator Direktur Kerja Sama Unpad, Dr. Parikesit. *

Website SDGs Center Unpad, kunjungi http://sdgcenter.unpad.ac.id/

humas unpad 2016_05_20 EOS 7D 14_37_180121humas unpad 2016_05_20 EOS 7D 15_06_460154

Laporan oleh: Erman

The post Unpad Resmikan Berdirinya Center for Sustainable Development Goal Studies appeared first on Universitas Padjadjaran.

Besok, Unpad Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Megawati Soekarnoputri

$
0
0

[Unpad.ac.id, 24/05/2016] Berbagai pemikiran dan kebijakan yang dihasilkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri, dapat memberikan kontribusi berharga bagi kalangan akademik karena memiliki aspek originalitas. Pola pemikiran, kepemimpinan, serta konsistensi Megawati dalam ilmu politik serta pemerintahan, juga memberi inspirasi bagi generasi bangsa berikutnya.

Suasana jumpa pers menjelang Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan bagi Hj. Megawati Soekarnoputri di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (24/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana jumpa pers menjelang Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan bagi Hj. Megawati Soekarnoputri di Executive Lounge Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (24/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian dikatakan Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menggelar jumpa pers terkait penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bagi Megawati Soekarnoputri di Executive Lounge Unpad, JLn. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (24/05). Besok, Rabu 25 Mei 2016, Unpad akan memberikan anugerah Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Politik dan Pemerintahan bagi Hj. Megawati Soekarnoputri di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung.

Hadir sebagai narasumber dalam jumpa pers tersebut Ketua Tim Promotor Penganugerahan Doktor Honoris Causa bagi Megawati, Prof. Dr. Obsatar Sinaga, MSi., teman satu angkatan Megawati di Fakultas Pertanian Unpad, Prof. Dr. Nurpilihan Bafdal dan Iwan Abdurrahman, serta Ketua DPP PDI Perjuangan, Dr. Andreas Pareira.

“Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad melakukan analisis terhadap pemikiran-pemikiran ibu Megawati, dan menemukan nilai-nilai akademik yang original. Besok dalam pertanggungjawaban akademik akan disampaikan oleh tim promotor. Alasan lainnya, ada hubungan emosional antara Unpad dengan ibu Megawati,” ujar Rektor.

Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Unpad pada 1965 hingga 1967. Ketika itu, kampusnya berada di Jln. Maulana Yusuf Bandung. Namun karena situasi politik nasional ketika itu, Megawati tidak bisa melanjutkan studi dan kembali ke Jakarta. Dalam karir politiknya, Megawati Soekarnoputri memimpin PDI Perjuangan hingga saat ini, menjadi Wakil Presiden RI (1999-2001), dan menjadi Presiden RI ke-5 periode 2001-2004.

Narasumber jumpa pers

Narasumber jumpa pers

Prof. Dr. Obsatar Sinaga, MSi., Ketua Tim Promotor yang merupakan Guru Besar FISIP Unpad, memaparkan, timnya menemukan sejumlah pemikiran dan kebijakan Megawati yang memberi nuansa kuat terhadap ilmu politik dan secara nyata memberi pengaruh kuat dalam pemerintahan hingga saat ini. “Kami meyakini sepenuhnya, secara akademik, ibu Megawati layak diberikan gelar Doktor Honoris Causa,” tegas Prof. Obsatar.

Sementara Ketua DPP PDI Perjuangan, Dr. Andreas Pareira mengatakan, pihaknya atas nama Megawati mengucapkan terima kasih kepada Unpad atas anugerah gelar ini. “Ini bukan sekadar sebuah gelar kehormatan, ini adalah pertemuan dunia praksis dengan dunia akademis. Model kepemimpinan yang ibu Mega tampilkan selama ini memperoleh penghargaan yang sepantasnya dari dunia akademik yang terhormat, dari Universitas Padjadjaran, tempat ibu dulu juga mulai menimba ilmu,” ujar Dr. Andreas Pareira.

Sedangkan Iwan Abdurrahman dan Prof. Dr. Nurpilihan Bafdal menceritakan pengalaman mereka saat menjalani kuliah bersama Megawati selama hampir satu semester di tahun 1965. Dalam pandangan mereka, Megawati adalah sosok yang rajin dan cerdas. “Jadi Megawati tidak bisa menyelesaikan kuliahnya bukan karena ketidakmampuannya, tapi karena kondisi politik yang memaksa ketika itu,” ujar Prof. Dr. Nurpilihan yang kini merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad. *

Laporan oleh: Erman

The post Besok, Unpad Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Megawati Soekarnoputri appeared first on Universitas Padjadjaran.

Megawati Soekarnoputri, “Unpad Membentuk Saya Menjadi Politisi”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 25/05/2016] Hakikat politik sejatinya adalah membangun peradaban yang berangkat dari realitas kehidupan rakyat. Petani adalah gambaran nyata wong cilik dimana seluruh keberpihakan politik seharusnya ditujukan kepadanya. Inilah kesadaran yang muncul ketika Hj. Megawati Soekarnoputri belajar di Universitas Padjadjaran pada tahun 1965-1967.

Hj. Megawati Soekarnoputri saat membacakan orasi ilmiah pada Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (25/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hj. Megawati Soekarnoputri saat membacakan orasi ilmiah pada Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (25/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut terungkap saat Megawati Soekarnoputri membacakan Orasi Ilmiah berjudul “Bernegara dengan Satu Keyakinan Ideologi” dalam Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (25/05). Upacara penganugerahan dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.

“Pada akhirnya, bukan hanya Ilmu Pertanian yang saya dapatkan. Di kampus ini pula mental saya ditempa untuk belajar memahami dan bertahan pada keyakinan terhadap ideologi, dalam arti yang sesungguhnya. Peristiwa yang saya alami di kampus inilah yang kemudian membentuk saya menjadi seorang politisi dan memilih untuk terus mengorganisir rakyat melalui jalan kepartaian,” ujar Megawati.

Selain itu, dalam orasi ilmiahnya Megawati berpesan kepada kaum muda agar tidak menganggap sejarah sebagai barang rongsokan. Sejarah, ujar Megawati, adalah harta karun yang begitu berharga. Mempelajari sejarah bukan berarti sekadar mengingat peristiwa atau periodisasi dalam sejarah. Mempelajari sejarah adalah memahami pemikiran, nilai, keyakinan, dan keseluruhan dialektika yang terjadi di setiap peristiwa penting di masa lalu atas dasar kebenaran sejarah. Megawati juga menyampaikan beberapa hal yang disebutnya sebagai “pertanggungjawaban sejarah” atas berbagai persoalan penting saat dirinya menjadi presiden.

Pertama, betulkah Sipadan – Ligitan serta merta lepas pada saat Megawati menjabat Presiden? Pada dasarnya, Sipadan – Ligitan bukan merupakan wilayah Indonesia jika didasarkan pada UU Nomor 4/Perppu/1960 tentang Negara Kepulauan. Tapi juga bukan merupakan wilayah Malaysia sehingga diperebutkan dengan berbagai argumentasi.

“Bukti sejarah yang diterima Mahkamah Internasional adalah dokumen dari pihak Malaysia yang membuktikan bahwa Inggris, negara yang menjajah Malaysia dan menjadi bagian dari commonwealth, paling awal masuk Sipadan – Ligitan dengan bukti berupa mercusuar dan konservasi penyu. Putusan tersebut kebetulan ditetapkan pada 2002 saat saya menjabat sebagai presiden,” jelas Megawati.

Kedua, tentang Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura. Saat itu pulau Nipah hampir tenggelam karena pengerukan pasir oleh Singapura. Jika pulau itu tenggelam dan hilang, wilayah Singapura akan semakin luas. “Saya segera perintahkan untuk menimbun kembali pulau itu,” ujar Megawati.

Ketiga, proyek LNG Tangguh antara Indonesia dengan Tiongkok. Saat itu, tidak ada satupun negara yang mau membeli gas Indonesia. Bukan hanya Indonesia yang dalam keadaan krisis, tapi dunia pun sedang dilanda resesi. Indonesia pun dalam kondisi harus bersaing dengan Rusia dan Australia yang bertetangga dengan Tiongkok dan sudah berencana membangun pipa gas ke negara tersebut.

“Saya akhirnya memutuskan melakukan lobby diplomatik ‘Lenso Bengawan Solo’ secara langsung dengan Presiden Tiongkok, Jiang Zemin. Akhirnya, Tiongkok membatalkan kerja sama dengan Rusia dan Australia, lalu memilih bekerja sama dengan Indonesia,” papar Megawati.

Catatan sejarah lainnya, ujar Megawati, sedang disusun oleh para menteri Kabinet Gotong Royong. Megawati ingin tekankan sekali lagi betapa penting sejarah bagi kehidupan bangsa ini ke depan, terutama keputusan-keputusan politik untuk mengelola pemerintahan dan negara.

Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Megawati Soekarnoputri diajukan oleh Tim Promotor yang terdiri dari Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, MSi (Ketua), Prof. H. Oekan S. Abdoellah, MA., PhD (Anggota) dan Dr. Arry Bainus, MA (Anggota). Dalam pertanggungjawaban akademiknya, tim promotor menjelaskan serangkaian gagasan yang pernah disampaikan Megawati melalui pidato maupun pernyataan politiknya sejak awal berkiprah hingga saat ini yang dijadikan pertimbangan mengapa Megawati layak memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Politik dan Pemerintahan.

Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Megawati Soekarnoputri ini antara lain dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI periode 1983-1998 Try Sutrisno, Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Prof. Boediono, sejumlah Guru Besar Tamu, Ketua Majelis Wali Amanat Unpad Rudiantara, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir dan sejumlah sejumlah menteri Kabinet Kerja, sejumlah menteri Kabinet Gotong Royong, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, sejumlah pimpinan daerah, pengurus PDI Perjuangan, anggota DPR dan DPRD, serta sejumlah tokoh nasional lainnya.

Sebelum memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Unpad, Megawati pernah memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang Hukum dari Waseda University Tokyo Jepang (2001), bidang Politik dari Moscow State Institute of International Relations Rusia (2003), dan bidang Politik dari Korea Maritime and Ocean University  Korea Selatan (2015).

Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, memperoleh gelar Doktor secara akademis bukanlah hal yang mudah. Tetapi mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa itu jauh lebih sulit karena membutuhkan puluhan tahun untuk membuktikan bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan itu sesuatu yang benar.

“Dan itulah Dr. Megawati hari ini. Puluhan tahun beliau menjadi politisi, memimpin PDIP dengan berbagai tantangan,  merebut kemenangan nasional dua kali sebagai oposisi, menjadi Wakil Presiden dan Presiden, semuta itu adalah prestasi yang memang sangat pantas mendapatkan kehormatan ini,” ujar Jusuf Kalla. *

megawati DR.HC 1 Megawati DR.HC 10 Megawati DR.HC 3 Megawati DR.HC 9 humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 2 DADAN humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 3 DADAN Megawati DR.HC 7 Megawati DR.HC 5 humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 8 DADAN humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 7 DADAN humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 6 DADAN humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 5 DADAN humas unpad 2016_05_25 Dr HC Megawati 4 DADAN Megawati DR.HC 6 Megawati DR.HC 8

Laporan oleh: Erman

The post Megawati Soekarnoputri, “Unpad Membentuk Saya Menjadi Politisi” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Raih Juara Umum Jambore Ilmu Tanah Indonesia ke-7 di Universitas Sriwijaya Palembang

$
0
0

Tim Himatan Unpad yang meraih gelar Juara Umum Jambore Ilmu Tanah Indonesia (JITI) ke-7 di Universitas Sriwijaya, 15-21 Mei 2016. *

[Unpad.ac.id, 26/05/2016] Mahasiswa Universitas Padjadjaran meraih gelar juara umum pada Jambore Ilmu Tanah Indonesia ke-7 yang diselenggarakan Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (Fokushimiti) di Universitas Sriwijaya Palembang, 15-21 Mei 2016. Juara umum diraih setelah para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah & Sumberdaya Lahan (Himatan) Fakultas Pertanian Unpad ini meraih juara 2 Soil Judging Contest, juara 2 dan juara favorit Lomba Fotografi, juara 1 Lomba Poster, dan Best Costume.

“Fokushimiti menyelenggarakan Jambore Ilmu Tanah Indonesia (JITI) dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional (Pilmitanas) secara bergantian setiap tahunnya. Tahun 2016 ini, kami meraih juara umum di JITI. Tahun 2015 lalu, kami juga juara umum di Pilmitanas,” ujar Fajar Maulana, Ketua Himatan Unpad, saat ditemui di Gedung Rektorat Unpad, Kamis (26/05) bersama anggota Himatan, Arby Falahul Haq.

Mahasiswa yang berangkat ke JITI terdiri dari 5 peserta lomba, yaitu Teddy Marpaung, Putri Tamara, Ismail Hasvi, Juli Enita Sinaga, dan Winona Retni Pawestri, beserta 6 pendamping yaitu Fajar Maulana, Arby Falahul Haq, Fiolya Alifa, Melani, Zaky Abdul Haris, dan Ammar Muhtadi. JITI 2016 diikuti oleh 18 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia yang tergabung di Fokushimiti, antara lain Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan Universitas Andalas.

Juara 2 Soil Judging Contest diraih oleh Teddy Marpaung, Putri Tamara, dan Juli Enita Sinaga, juara 2 dan terfavorit lomba fotografi diraih oleh Winona Retni Pawestri, sekaligus meraih Best Costume. Sementara juara 1 Poster diraih oleh Ismail Hasvi.

“Yang menarik, dalam lomba soil judging biasanya yang diteliti hanya tanah mineral saja, tetapi di jambore ini diteliti juga tanah gambut dan tanah rawa karena di Palembang ada ketiga jenis tanah itu. Peserta lain mungkin sudah terbiasa dengan ketiga jenis tanah itu, kita di sini tidak ada gambut dan rawa. Tapi alhamdulillah kita tetap bisa meraih juara dua,” ujar Arby.*

Poster karya Ismail Hasvi

Poster karya Ismail Hasvi

Foto karya Winona Retni

Foto karya Winona Retni

Laporan oleh: Erman

The post Unpad Raih Juara Umum Jambore Ilmu Tanah Indonesia ke-7 di Universitas Sriwijaya Palembang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Galeri Foto: Bazaar Jelang Ramadhan 1437 Dharma Wanita Unpad

MPR Goes to Campus Kumpulkan Pendapat Ahli dan Masyarakat Terkait GBHN

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/05/2016] Dalam rangka mendengar pandangan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum tentang pedoman perencanaan pembangunan, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyelenggarakan kegiatan Diskusi Kebangsaan “MPR Goes to Campus” dengan tema “Garis-Garis Besar Haluan Negara” di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (27/05).

Suasana Diskusi Kebangsaan "MPR Goes to Campus" dengan tema "Garis-Garis Besar Haluan Negara" di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (27/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana Diskusi Kebangsaan “MPR Goes to Campus” dengan tema “Garis-Garis Besar Haluan Negara” di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (27/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hadir sebagai narasumber diskusi ini adalah akademisi Unpad, Prof. Dr. Dede Mariana, MSi., Dra. Mudiyati Rahmatunnisa, MA., PhD., dan Dr. Indra Perwira, SH., MH., serta anggota MPR RI, Tb. Hasanuddin dari Fraksi PDI Perjuangan, Ruhut Poltak Sitompul dari Fraksi Partai Demokrat, dan Ahmad Zacky Siradj dari Fraksi Partai Golkar. Hadir pula Kepala Biro Pengkajian Sekretariat Jenderal MPR RI, Drs. Yana Indrawan, MSi.

GBHN merupakan pedoman penyelenggaraan negara pada masa Orde Baru yang ditetapkan oleh MPR dengan jangka waktu 5 tahun. Setelah Amandemen UUD 1945m terjadi perubahan peran MPR dan Presiden sehingga GBHN tidak berlaku lagi. Kemudian, terbit UU Nomor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memuat tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dengan jangka waktu 20 tahun dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan jangka waktu 5 tahun.

Menurut Mudiyati, PhD., dokumen perencanaan pembangunan yang pernah ada di Indonesia bukan hanya GBHN. Dahulu pada jaman Soekarno ada perencanaan Pembangunan Nasional Semesta Berencana, di era Soeharto ada GBHN, lalu ada Program Pembangunan Nasional (Propenas) pada tahun 2000-2004, dan sekarang RPJP Nasional.

“Dokumen perencanaan pembangunan ini sangat strategis, terlepas dari apapun namanya. Dokumen ini akan menjadi induk dari amanat konstitusi, dan yang ada di bawahnya harus menginduk ke sana. Masalahnya, jika ada dokumen yang terpusat, otonomi daerah menjadi absurd. Tetapi jika tidak tersinergi juga jadi tidak terarah,” ujar Mudiyati, PhD.

Sementara Prof. Dede Mariana mengatakan, tataran birokrasi sebenarnya senantiasa memikirkan dan membuat perencanaan pembangunan. Namun jika perencanaan itu tidak sampai menjadi sebuah kebijakan oleh para politisi yang berkuasa, nasibnya menjadi tidak jelas.

 

humas unpad 2016_05_27 EOS 7D 14_35_230342humas unpad 2016_05_27 EOS 7D 14_37_020357Sedangkan Dr. Indra Perwira menegaskan, isu pentingnya bukan apakah GBHN perlu lahir kembali atau tidak, melainkan bagaimana kita menjaga konsistensi perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan.

“Kita ini negara pengurus, memberikan tanggung jawab kepada negara untuk memberikan pelayanan publik yang membangun kesejahteraan umum. Untuk itu negara membutuhkan pedoman, arahan dalam rangka membangun kesejahteraan. Pertama, arahan investasi, dahulu namanya GBHN. Lalu ada arahan lokasi atau Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,” jelas Dr. Indra.

Para anggota MPR RI yang hadir mengaku berterima kasih atas saran dan pendapat dari para akademisi. Selain dari Unpad, mereka telah berkeliling ke berbagai kampus di Indonesia untuk memperoleh masukan terkait GBHN ini. Baik Ruhut Sitompul, Achmad Zacky Siradj, dan Tb. Hasanuddin merasa semakin yakin bahwa haluan atau pedoman itu memiliki peran strategis, dan kita harus menjaga konsistensinya agar tidak terhenti hanya karena pergantian rezim.

“Sekarang ini, kita blank dengan rencana pembangunan nasional. Setiap presiden hanya mengacu pada janji kepada rakyat, janji kepada konstituen pada saat nyapres. Itu yang ditagih, yang kadangkala juga tidak nyambung dengan rencana pembangunan yang ada. Sekarang orang kaget ketika ada kereta api cepat, ada poros maritim. Lalu kalo poros maritim dipandang bagus, apa presiden berikutnya akan melanjutkan? Jika tidak, terjadi ketidakberlanjutan,” ujar Tb. Hasanuddin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. *

Laporan oleh: Erman

The post MPR Goes to Campus Kumpulkan Pendapat Ahli dan Masyarakat Terkait GBHN appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebulan Penuh Kenangan, Kiprah Tim Unpad di Ekspedisi Bhakti PMK 2016

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/05/2016] Sejak berlayar dengan KRI Banda Aceh pada 30 April 2016  dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, sebulan kemudian pada 29 Mei Tim Universitas Padjadjaran yang mengikuti Ekspedisi Bhakti PMK  yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) telah berlabuh kembali di tempat yang sama,  Program Bhakti PMK telah menyelesaikan misi menengok saudara di daerah terpencil dengan acara Puncak di Kaimana, Papua Barat pada 19 Mei 2016.

IMG-20160409-WA0028

Tim Ekspedisi Bhakti PMK 2016 di KRI Banda Aceh *

Pelabuhan pemberhentian pertama adalah Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat,  dilanjutkan dengan kapal nelayan ke desa Bajo Pulo, Sumbawa, NTB.  Oleh-oleh Unpad untuk saudara kita di sana yaitu buku, baju bekas layak pakai, sepatu baru dan angklung diterima oleh Bupati Bima,  Hj. Indah Dhamayanti Putri, sebelum dibagikan kepada masyarakat Bajo Pulo. Desa berbukit dan tandus di pulau Bajo ini pernah terbakar habis pada 25 November 2015 dan pada saat ini telah kembali memulai pembangungn fisik.

Tim Unpad selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam ekspedisi ini, dan mendapat apresiasi dari penyelenggara, setidaknya diungkapkan oleh Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus, Drs. RM. Wijanarko Setyawan, MSc., dalam beberapa kesempatan. Salah satu tim Unpad, Samson Jayawinata juga ditunjuk menjadi koordinator informal. Tim Unpad pun melatih Anak Buah Kapal KRI 593 Banda Acek bermain angklung dalam rangka persiapan Hari Angkatan Laut.

Program champion Unpad, Angklung, telah dimplementasikan di empat lokasi tujuan yaitu Desa Bajo Pulo, Kota Ilwaki di Pulau Wetar, Kota Sumlaki di Pulau Tanimbar dan Kota Kaimana di Kabupaten Kaimana Papua Barat. Tim Unpad melatih angklung untuk siswa SD, SMP dan SMA, bahkan guru-guru mereka dengan lagu andalan Halo-Halo Bandung. Misi Unpad untuk menyebarluaskan kesenian Sunda tersampaikan melalui Angklung. Tim Unpad membagikan buku dilengkapi story telling kepada pelajar di Bajo Pulo dan mendirikan rumah baca di Selaru, pulau yang berdekatan dengan Yamdena.

Sebelum berlabuh di Tanjung Priok

Sebelum berlabuh di Tanjung Priok

Melatih angklung di Saumlaki Maluku

Melatih angklung di Saumlaki Maluku

Acara puncak di kota Kaimana diawali dengan karnaval dan pameran produk masyarakat lokal. Di malam hari, angklung dari Unpad  dimainkan oleh murid-murid SMP Yapis dan pencak silat mewakili Bhakti PMK pada pembukaan acara utama di hadapan Menko PMK, Puan Maharani.  Setelah acara puncak,  secara simbolik angklung diserahkan kepada Pos Angkatan Laut (AL) Kaimana. Angklung untuk Kota Kaimana dibagi dua, sebagian disimpan di SMP Islam dan sebagian lagi di Pos AL agar dapat dipinjam oleh siapapun yang memerlukannya.

Onak dan Duri telah  terlalui, kesulitan telah terlupakan dan kelelahan telah terbayar. Misi Kementerian Koordinator PMK menengok saudara-saudara kita di tempat jauh telah memberikan pengalaman berharga kepada para mahasiswa, alumni dan mitra Unpad, bukan saja pengalaman fisik tetapi juga pengalaman batin.  Anggota Tim Unpad juga telah menginventarisasi permasalahan di keempat lokasi tujuan, yang akan diserahkan kepada Kemenko PMK. Unpad akan membentuk tim yang sama tangguhnya untuk Ekspedisi Bhakti PMK di tahun mendatang. *

Rilis oleh: Tim Unpad di Ekspedisi Bhakti PMK 2016 / eh

The post Sebulan Penuh Kenangan, Kiprah Tim Unpad di Ekspedisi Bhakti PMK 2016 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ratusan Pemuda Ikuti Workshop Kewirausahaan Kemenpora dan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/05/2016] Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI bekerja sama dengan Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran menyelenggarakan seminar dan workshop kewirausahaan pemuda dengan tema Creative Leadership Skills for Young Entrepreneurs di Aula PSBJ Unpad, Selasa (24/5).

Suasana seminar dan workshop kewirausahaan pemuda bertema "Creative Leadership Skills for Young Entrepreneurs" di Aula PSBJ Unpad, Selasa (24/5). *

Suasana seminar dan workshop kewirausahaan pemuda bertema “Creative Leadership Skills for Young Entrepreneurs” di Aula PSBJ Unpad, Selasa (24/5). *

Acara yang dibuka oleh Direktur Inovasi dan Pengembangan Usaha Unpad, Prof. Dr Tualar Simarmata, ini diisi oleh narasumber Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Dr.H. Sakhyan Asmara, MSP., Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Dr. Ponijan, MPd., Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Unpad, Popy Rufaidah, Ph.D, Dekan Sekolah Bisnis & Manajemen ITB Prof. Dr Sudarso Kaderi, serta Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda Kota Bandung, Dea Arianti.

Kegiatan ini dihadiri oleh 600 orang mahasiswa dan pemuda, kegiatan workshop dipandu oleh komunitas kreatif yang dibina oleh Universitas Padjadjaran yakni Forum Kreatif Jatinangor dan The Local Enablers. Workshop diadakan untuk membekali para pemuda dalam menguasai keterampilan teknis dan cara berpikir dalam pengembangan usahanya.

Dr. Satrija mewakili Deputi Bidang Pengembangan Usaha mengatakan, kewirausahaan dapat menjadi pilar utama pengembangan kepemudaan. Kewirausahaan menjadi daya tarik tersendiri dimana pemuda karena mampu menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Sementara itu, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan harapannya agar pemuda juga mampu berkontribusi positif bagi pengembangan pembangunan desa. Saat ini sebagai contoh, Kabupaten Tasikmalaya menitikberatkan pada pembangunan pedesaan dengan pelibatan pemuda untuk membangkitkan potensi lokalnya. Pemuda dipacu untuk dapat terlibat aktif dalam pengembangan komoditas lokal yang memiliki nilai tambah dan berdampak luas bagi masyarakat.

IMG_7595Popy Rufaidah, PhD., menyampaikan paparan tentang berbagai tips dan trik pengembangan usaha melalui pengenalan potensi pasar dan skill marketing dan branding sehingga produk-produk pemuda dapat masuk ke pasar dan menjamin keberlangsungannya.  Dekan SBM ITB Prof Dr. Sudarso Kaderi mengapresiasi proses pembentukan kewirausahaan pemuda yang dilakukan dengan pendekatan-pendekatan kreatif kepemudaaan. Paparan yang disampaikan beliau sangat erat dengan pengembangan technopreneur yang diselaraskan dengan pembangkitan minta keilmuan dan Teknologi di lingkungan kepemudaan.

Totok Pujianto, Ir., MT, selaku Kepala Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN Unpad) Unpad mengapresiasi ajakan Kemenpora dalam menyelenggarakan seminar dan workshop karena hal ini sangat terkait dengan upaya TIN Unpad untuk menjadi Centre of Excellent dalam Technopreneurship dan Usaha Kecil Menengah. Selain itu, TIN Unpad melalui salah satu staf pengajarnya yakni Dr. Dwi Purnomo, STP, MT. merupakan penyandang juara I penggerak kewirausaahaan tingkat nasional dari Kementerian Pemuda dan Olah raga RI tahun 2015. Universitas Padjadjaran sendiri memiliki komitmen yang kuat dalam memfasilitasi pemuda untuk menjadi motor penggerak wirausaha.

Acara ini mendapat dukungan penuh dan dihadiri oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Prof. Dr. Ir. Roni Kastaman, MSIE., yang dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa upaya kerja sama antara institusi Unpad dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan pengembangan kewirausahaan terutama yang berbasis komoditas lokal khususnya Kabupaten Tasikmalaya.

Workshop yang diadakan dalam kegiatan ini terbagi kedalam beberapa bagian yaitu Idea Generating, Key Partnership Generating, Business Model Canvas, Empathy Map dan Costumer Journey. Selama workshop yang dipandu oleh komunitas Forum Kreatif Jatinangor dan The Local Enablers ini para peserta dengan antusias tinggi melakukan simulasi bagaimana mengkreasikan ide, menjalin partnership, menggali sudut pandang costumer melalui empathy map, menuangkannya ke dalam costumer journey serta menyusun business model canvas sesuai dengan usahanya masing-masing.*

Rilis oleh: FTIP Unpad / eh

The post Ratusan Pemuda Ikuti Workshop Kewirausahaan Kemenpora dan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Resmikan Kampung Digital “Suka Padjadjaran” dan Toko Buku Online “Bale Pabukon”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/05/2016] Pengembangan sektor kewirausahaan saat ini dipandang penting guna mendongkrak jumlah wirausaha di Indonesia. Berbagai program telah dikembangkan oleh para pemangku kepentingan, salah satunya pemanfaatan media digital teknologi informasi untuk mendukung aktivitas bisnis para pelaku usaha.

Rektor saat meresmikan Kampung Digital "Suka Padjadjaran" di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Senin (30/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kiri ke kanan: Direktur Enterprise & Business Service Telkom M. Awaluddin, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal,Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Ketua Ikapi Jabar Drs. H. Anwarudin, dan Wakil Rektor Unpad, Dr. Keri Lestari, SSi., MSi., Apt., saat meresmikan Kampung Digital “Suka Padjadjaran” di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Senin (30/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kekuatan akademik harus dimanfaatkan untuk mendorong berbagai kemajuan,” kata Rektor Unpad saat meresmikan Kampung Digital Suka Padjadjaran di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Senin (30/05). Peresmian ini sekaligus membuka gelaran kegiatan “Padjadjaran Book Fair, Campus Festival & Exhibition 2016” di Bale Pabukon Unpad, 30 Mei – 5 Juni mendatang.

Sektor teknologi informasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia. Melalui program “Kampung Digital Sentra Usaha Kecil dan Menengah (Suka) Padjadjaran”, Unpad dan Telkom mendukung pengembangan aktivitas kewirausahaan baik di kalangan civitas academica maupun masyarakat Jawa Barat.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, Kampung Digital Suka Padjadjaran diharapkan mampu mewadahi berbagai start up bisnis di Jawa Barat. Implementasi pengembangan bisnis yang harus dilakukan civitas academica Unpad ialah menciptakan berbagai produk unggulan melalui proses akademik.

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan artefak Kampung Digital Suka Padjadjaran oleh Rektor Unpad dengan Direktur Enterprise & Business Service Telkom, M. Awaluddin. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat, Drs. H. Anwarudin, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal, perwakilan penerbit, Muspida, serta pimpinan Unpad.

Tantangan kontribusi akademik dalam pengembangan bisnis ialah menciptakan produk dari hasil aktivitas penelitian. Berbagai produk yang dihasilkan harus mampu menjawab tantangan dan permasalahan di sektor masyarakat. Kendati demikian, masih banyak produk hasil penelitian yang belum memberikan dampak bagi masyarakat.

“Hal ini yang sering menjadi gap antara produk akademik dengan kebutuhan yang sebenarnya,” kata Rektor.

Untuk itu sesuai dengan namanya, Kampung Digital Suka Padjadjaran mampu menyentuh potensi bisnis di pedesaan Jawa Barat. “Kalau kita lihat tantangan yang ada, potensi masih besar yang harus kita gali adalah kekuatan yang ada di kampung atau desa,” kata Rektor.

Dengan demikian, Kampung Digital ini mewadahi aktivitas kewirausahaan dengan dilandasi potensi akademik yang dimiliki Unpad. “Dengan berbagai kemampuan digital dan kreativitas yang dimiliki masyarakat akademik, program ini harus bisa menggali potensi 46 juta masyarakat Jawa Barat,” imbuh Rektor.

Awaluddin sendiri mengatakan, Kampung Digital Suka Padjadjaran pada dasarnya merupakan implementasi program Kampung UKM Digital yang digagas Telkom Unpad. Kampung Digital Suka Padjadjaran merupakan program ke-117 dari target 300 Kampung UKM Digital yang dihasilkan Telkom.

Peresmian Kampung Digital 7, tedi Peresmian Kampung Digital 6, tedi Peresmian Kampung Digital 2, tedi Peresmian Kampung digital 4, tedi Peresmian Kampung Digital 3, tedi Peresmian Kampung Digital 1,tedi

Dibandingkan dengan Kampung Digital lainnya, Kampung Digital Suka Padjadjaran merupakan kampung pertama yang pengembangan dan pengelolaannya bekerja sama dengan perguruan tinggi. Selain itu, program ini juga mengadaptasi konsep kerja sama Pentahelix (akademisi, pengusaha, pemerintah, komunitas, dan media) yang telah digagas Unpad.

“Kampung Digital di Unpad ini sangat menarik, karena konsepnya berlokasi di kampus dan dikelola oleh civitas academica kampus,” kata Awaluddin.

Kampung Digital Suka Padjadjaran sendiri nantinya akan memanfaatkan teknologi Informasi secara komprehensif dan integratif untuk mendukung proses bisnis yang berjalan di Sentra UKM atau UKM. Melalui sektor digital, UKM diharapkan memiliki daya saing di tingkat global dan turut berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saat ini program Suka Padjadjaran telah mewadahi sekitar 20 start up bisnis.

Terkait acara “Padjadjaran Book Fair, Campus Festival & Exhibition 2016”, Andri Yanto, M.I.Kom., ketua pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh penerbit dan pelaku UMKM di wilayah Bandung dan Sumedang. Selain pameran buku dan usaha, kegiatan ini juga diisi oleh bedah buku, workshop, hingga pameran produk unggulan Teknologi Tepat Guna yang dihasilkan civitas academica Unpad.

Acara tersebut juga meresmikan toko buku online Bale Pabukon di laman http://balepabukon.unpad.ac.id/. Laman ini menjadi wahana penjualan buku-buku yang diterbitkan Unpad maupun penerbit lainnya.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Unpad Resmikan Kampung Digital “Suka Padjadjaran” dan Toko Buku Online “Bale Pabukon” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dr. Hj. Netty Heryawan, “Perppu Perlindungan Anak Lebih Menyasar Pasca Kejadian, Bukan Pemicu Kejahatan Seksual”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/05/2016] Terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang revisi UU Perlindungan Anak telah memberikan sanksi yang lebih berat bagi para pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Perppu ini terbit antara lain karena meningkatnya angka kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur.

Para narasumber kegiatan Unpad Merespons bertema “Kekerasan Seksual terhadap Anak” yang digelar di Executive Lounge Gedung 1 Lantai 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (30/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

Para narasumber kegiatan Unpad Merespons bertema “Kekerasan Seksual terhadap Anak” yang digelar di Executive Lounge Gedung 1 Lantai 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (30/05). (Foto oleh: Dadan T.)*

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A),  Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, Perppu ini masih lebih menyasar pada titik hilir (pasca kejadian), belum sepenuhnya menyasar pada faktor pemicu terjadinya kejahatan seksual. Perppu ini pun tidak secara langsung memberikan perlindungan kepada korban.

“Jadi ketika kita bicara Perppu ini, maka memang ini hanya berbicara proses hukum pada pelaku kejahatan seksual,” ujar Dr. Netty saat menjadi salah satu pembicara pada Unpad Merespons bertema “Kekerasan Seksual terhadap Anak” yang digelar di Executive Lounge Gedung 1 Lantai 2 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (30/05).

Untuk upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak, Dr. Netty pun menyarankan mengenai perlunya revisi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan, juga perlu adanya perbaikan kebijakan dan program dalam berbagai lingkungan, seperti keluarga, institusi pendidikan, masyarakat, dan media.

Dalam upaya pencegahan kejahatan seksual, ia pun menegaskan mengenai peran penting keluarga. Jika delapan fungsi keluarga benar-benar dijalankan, maka berbagai perilaku menyimpang bisa dicegah sejak dini. Keluarga lah yang semestinya paling tahu tumbuh kembang dan setiap perubahan di anggota keluarganya, termasuk anak.

“Kita harus mengembalikan persoalan kejahatan seksual itu pada fungsi keluarga,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Guru Besar Psikologi Sosial Unpad, Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskandar, M.Sc. Ia mengatakan, akar permasalahan kejahatan seksual ada pada keluarga. “Pendidikan di rumah sangat penting, ini adalah akar masalahnya,” tuturnya.

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter anak, setidaknya hingga usia 12 tahun, dimana orang tua harus dapat memberikan pendidikan moral, agama, dan tentang aturan kehidupan yang dihadapi . Hubungan orang tua dan anak harus baik dan menyenangkan. “Bagaimana pola asuh yang terjadi di keluarga, itulah yang sangat penting,” ujar Prof. Zulrizka.

Selain itu, upaya jangka pendek yang dapat dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah kejahatan seksual adalah dengan adanya penegakan hukum yang baik, dengan perlunya ada pemberian hukuman kepada para pelaku kejahatan seksual dengan hukuman yang seberat-beratnya dan berlapis.

Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Konflik Unpad Prof. Dr. Drs. Ir. H. Mumuh Munandar, MS mengatakan bahwa sebagai solusi mengatasi permasalahan kejahatan seksual pada anak, maka perlu adanya upaya pembenahan pola tindakan sosial bagi para pelaku penyimpangan sosial. Secara makro, upaya penyelesaian masalah ini pun perlu dilakukan secara sistemik melalui pendekatan strukturasi, yakni dimulai dari signikansi hingga legitimasi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh  

The post Dr. Hj. Netty Heryawan, “Perppu Perlindungan Anak Lebih Menyasar Pasca Kejadian, Bukan Pemicu Kejahatan Seksual” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad Jalin Kerja Sama dengan Kementerian Pertanian dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 30/05/2016] Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI melakukan kerja sama pengembangan sumber daya manusia dengan Universitas Padjadjaran. Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dengan BPPSDMP Kementan RI di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (30/05).

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Kepala BPPSDMP Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev., saat penandatanganan Nota Kesepahaman di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (30/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Kepala BPPSDMP Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev., saat penandatanganan Nota Kesepahaman di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (30/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Kepala BPPSDMP Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh perwakilan BPPSDMP, Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, Inovasi, dan Usaha Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., Dekan Fakultas Pertanian Unpad Dr. Ir. Sudarjat, M.P., Dekan FPIK Dr. Ir. Iskandar, M.Si., serta Direktur Kerja Sama Unpad Parikesit, M.Sc., PhD.

Pending mengatakan, kerja sama dengan Unpad dilakukan dalam rangka menyiapkan SDM profesional di BPPSDMP melalui tugas belajar di Unpad. Saat ini tercatat sekitar 17 pegawai BPPSDMP yang sudah menempuh studi Pascasarjana di Fakultas Pertanian serta Fakultas Peternakan.

Sebagai lembaga yang mendukung peningkatan kualitas SDM di Kementan, BPPSDMP memberikan fasilitasi kepada para pejabat eselon maupun pegawai Kementan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Unpad sendiri dipilih karena memiliki program studi yang sesuai dengan bidang di Kementan.

Dalam kesempatan tersebut, Pending juga menitip pesan untuk mahasiswa Faperta Unpad untuk benar-benar terjun di dunia pertanian saat lulus nanti. Ia menjelaskan, saat ini banyak lulusan pertanian yang tidak mengaplikasikan keilmuannya di masyarakat.

Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berencana membuka rekrutmen bagi calon lulusan Unpad untuk diterjunkan menjadi ahli-ahli pertanian. “Harapan kami dapat menemukan tenaga-tenaga yang benar-benar mau terjun di pertanian. Kita akan bina selama tiga tahun untuk benar-benar mempersiapkan menjadi seorang agripreneur,” kata Pending.

Menanggapi kerja sama tersebut, Rektor mengapresiasi langkah BPPSDMP untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang pertanian. Terkait belum optimalnya lulusan untuk terjun di bidang pertanian. Rektor mengatakan, hal ini butuh dukungan dan kerja sama semua pihak.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Naskah Kerja Sama Swakelola antara BPPSDMP dengan Faperta Unpad. Penandantanganan dilakukan oleh Pending dengan Dekan Faperta Unpad.

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Senior Vice President Corporate Secretary PT PII Pratomo Ismujatmika. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Senior Vice President Corporate Secretary PT PII Pratomo Ismujatmika. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Sementara itu, dalam rangka mendukung pengembangan pembangunan infrastruktur kampus, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penjaminan infrastruktur Indonesia PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan Universitas Padjadjaran. Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman Bersama antara PT. PII Persero dengan Unpad.

Penandatanganan MoU dilakukan secara desk to desk antara Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, dengan Direktur Utama PT PII Shintya Roesli di Ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (30/05). Dalam penandatanganan tersebut hadir Senior Vice President Corporate Secretary PT PII Pratomo Ismujatmika.

Pratomo mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan terkait penguatan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi dalam aspek penjaminan pembangunan infrastruktur di kampus Unpad. Penjaminan ini dilakukan terutama bagi proyek pembangunan infrastruktur kampus yang bekerja sama dengan pihak swasta.

Kerja sama penjaminan pengembangan infrastruktur sendiri sudah dilakukan PT PII dengan 20 Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia. Selain memberikan penjaminan bagi pembangunan infrastruktur kampus, PT. PII juga mengundang Unpad untuk menjadi bagian dalam jejaring kerja sama University Networking for Indonesia Infrastructure Development (UNIID). Pratomo mengatakan, jejaring kerja sama ini dilakukan dalam rangka menghimpun seluruh potensi perguruan tinggi dalam hal pengembangan infrastruktur.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh            

The post Unpad Jalin Kerja Sama dengan Kementerian Pertanian dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sebanyak 46.056 Peserta Ikuti SBMPTN 2016 di Bandung dan Tasikmalaya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/05/2016] Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2016 digelar serentak pada Selasa (31/05). Panitia Lokal (Panlok) Bandung mencatat, total peserta yang mengikuti SBMPTN di wilayah Bandung dan Tasikmalaya berjumlah 46.056 orang.

Jumpa pers SBMPTN 2016 yang digelar di Gedung Labtek V Kampus Institut Teknologi Bandung, Selasa (31/05). (Foto oleh: Dadan Triawan)*

Jumpa pers SBMPTN 2016 yang digelar di Gedung Labtek V Kampus Institut Teknologi Bandung, Selasa (31/05). (Foto oleh: Dadan Triawan)*

Sekretaris Eksekutif I SBMPTN Panlok Bandung, Prof. Dr. Asep Gana Suganda mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 43.056 peserta di wilayah Bandung, dan 3.000 peserta di wilayah Tasikmalaya. Angka ini melebihi target pendaftar yang ditentukan panlok sebelumnya, yakni 42.800 orang.

“Ada 218 lokasi ujian di wilayah Bandung dengan jumlah pengawas mencapai 4.308 orang,” kata Prof. Asep dalam jumpa pers SBMPTN yang digelar di Gedung Labtek V Kampus Institut Teknologi Bandung, Selasa (31/05). Dalam jumpa pers tersebut hadir Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Rektor ITB, UPI, dan UIN Sunan Gunung Djati, serta Ketua Panlok SBMPTN Bandung yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A.

Selain pelaksanaan ujian tertulis, Panlok juga menyediakan metode seleksi berbasis komputer (Computer Based Testing). Di wilayah Bandung sendiri, pelaksanaan seleksi berbasis CBT diikuti oleh 320 orang yang tersebar di tiga PTN yang menjadi CBT center, yaitu Unpad (100 peserta), UPI (100 peserta), dan ITB (120 peserta).

Dr. Arry mengatakan, pelaksanaan CBT SBMPTN di Unpad sendiri digelar di Gedung C kampus Fakultas Kedokteran Unpad, Jatinangor. Seleksi CBT sendiri hanya untuk peserta yang memilih kelompok Saintek saja atau Soshum saja. Bagi peserta yang memilih kelompok campuran, ujian masih menggunakan Paper Based Test (PBT).

Unpad sendiri akan menerima calon mahasiwa baru dari jalur SBMPTN sebanyak 3.074 orang. Pada jalur SNMPTN, Unpad menerima 3.064 calon mahasiswa baru dengan total pendaftar mencapai 58.937 orang. Jumlah ini kembali menjadikan Unpad sebagai PTN dengan jumlah pendaftar SNMPTN terbanyak di Indonesia.

Mengantisipasi tindak perjokian, Dr. Arry mengatakan, panlok akan menindak tegas bagi peserta yang ketahuan menggunakan joki pada pelaksanaan SBMPTN kali ini. “Kita selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari adanya perjokian. Yang jelas, apabila terjadi perjokian, kami tidak akan sungkan memberikan sanksi bagi peserta maupun joki,” kata Dr. Arry.

Selain itu, Rektor juga mengatakan peserta maupun masyarakat umum diimbau untuk mewaspadai berbagai informasi selain dari yang disampaikan panitia SBMPTN. “Kita ingatkan masyarakat untuk tidak mudah terkelabui oleh berbagai tawaran, isu, maupun informasi yang tidak pada tempatnya,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sebanyak 46.056 Peserta Ikuti SBMPTN 2016 di Bandung dan Tasikmalaya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hari Ini, Calon Mahasiswa Unpad yang Lulus Melalui SNMPTN Lakukan Registrasi Administrasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/05/2016] Sebanyak 3.064 calon mahasiswa baru Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2016/2017 melakukan registrasi administrasi di Bale Santika Unpad kampus Jatinangor, Selasa (31/05). Mereka adalah calon mahasiswa baru Unpad  yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016, dan 422 diantaranya adalah penerima bantuan dana pendidikan Bidikmisi.

Salah satu mahasiswa baru Unpad usai melaksanakan registrasi di Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (31/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Salah satu mahasiswa baru Unpad usai melaksanakan registrasi di Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (31/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pelaksanaan registrasi administrasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang hari ini dilaksanakan serentak secara nasional. “Registrasi ini bersamaan dengan tes SBMPTN agar calon mahasiswa yang sudah diterima di SNMPTN tidak bisa ikut tes SBMPTN,” ujar Direktur Pendidikan Unpad, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes. saat ditemui di sela pelaksanaan registrasi.

Saat melakukan registrasi administrasi, para calon mahasiswa diminta untuk membawa sejumlah berkas yang telah ditentukan untuk diverifikasi oleh petugas. Setelah melakukan registrasi administrasi, mereka pun mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa. Khusus untuk penerima Bidikmisi, KTM sudah dapat diterima langsung setelah melakukkan registrasi administrasi.

“Bidikmisi itu dalam satu hari dia sudah registrasi, kemudian juga dia langsung difoto, dan saat itu juga sudah mendapatkan NPM dan KTM-nya. Sedangkan yang bukan Bidikmisi, dia hari ini hanya mendapatkan NPM saja. Pada tanggal 1 dan 2 Juni, baru dilakukan pemotretan dan dia akan mendapatkan KTM,” jelas Prof. Budi.

Tidak ditemui kendala yang berarti dalam pelaksanaan registrasi administrasi kali ini. Bagi calon mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mempersiapkan berkas, Unpad pun sudah menyediakan tim di meja bantuan.

“Kita menyediakan meja bagi calon mahasiswa yang ada masalah-masalah. Kita bantu di sini,” katanya.*

Registrasi Mahasiswa Baru 13,tedi Registrasi Mahasiswa Baru 2,tedi Registrasi Mahasiswa Baru 6,tedi

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Hari Ini, Calon Mahasiswa Unpad yang Lulus Melalui SNMPTN Lakukan Registrasi Administrasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Para Calon Dokter Ini Siap Mengabdi di Daerah Setelah Lulus

$
0
0

[Unpad.ac.id, 31/05/2016] Kewajiban menjalani ikatan kerja di instansi pemerintah atau institusi swasta yang bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran setelah lulus pendidikan ternyata tidak membuat khawatir para calon mahasiswa yang memilih program studi Pendidikan Dokter Unpad, termasuk bagi mereka yang berasal dari luar Jawa Barat maupun yang mampu secara finansial.

Fiki Amalia

Fiki Amalia

“Kalau jadi dokter kan harus siap mengabdi untuk negara. Jadi tidak masalah, saya siap,” ujar Fiki Amalia, alumni SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang ditemui saat registrasi administrasi mahasiswa baru Unpad 2016 yang diterima melalui jalur SNMPTN di Bale Santika Unpad Jatinangor, Selasa (31/05).

Fiki Amalia adalah salah satu mahasiswa yang diterima di Program Studi Pendidikan Dokter Unpad tahun 2016. Anak yatim yang memiliki 2 orang adik ini memperoleh bantuan pendanaan Bidikmisi dari pemerintah sehingga selain tidak mengeluarkan biaya pendidikan hingga lulus, dirinya juga akan memperoleh subsidi biaya hidup setiap bulan dari pemerintah.

“Saya pilih Unpad karena menurut saya kedokterannya paling bagus di Indonesia, pendaftarnya juga terbanyak. Saya juga tahu ada ikatan kerja setelah lulus nanti, ya tidak masalah walaupun harus tetap berada di Jawa Barat dan tidak kembali ke Aceh demi tugas,” ujar Fiki.

Hazel Faras Alhafiz

Hazel Faras Alhafiz

Sementara Hazel Faras Alhafiz, alumni SMAN 1 Padang Sumatera Barat, juga mengaku siap dengan kewajiban ikatan kerja tersebut. Meskipun Hazel mengakui, fasilitas pembebasan biaya pendidikan di Kedokteran Unpad memberikan daya tarik tersendiri. Hazel bukan peserta Bidikmisi.

“Mengapa pilih Kedokteran itu karena memang sudah jadi cita-cita sejak kecil. Dan kenapa pilih Unpad, salah satunya karena tawaran beasiswa (pembebasan biaya pendidikan -red.) jadi tidak terlalu membebani keluarga,” ujar Hazel yang baru berusia 15 tahun 7 bulan.

Dengan usianya tersebut, Hazel tercatat sebagai mahasiswa termuda Unpad angkatan 2016 yang diterima melalui SNMPTN. Anak sulung yang dua adiknya masih duduk di bangku SD itu lahir pada 14 Oktober 2000. Pada saat SD dan SMA, Hazel masuk dalam kelas akselerasi sehingga mempersingkat waktu studinya.

“Aku gak nyangka bisa keterima di Kedokteran Unpad. Katanya kalau dari luar Jawa susah masuk FK Unpad. Aku speechless, ternyata gosip itu tidak benar. Kaget juga ternyata jadi yang termuda di sini. Dulu di kelas akselerasi SMA, ada beberapa teman yang lebih muda dari saya,” ujar Hazel.

Registrasi Mahasiswa Baru 12,tediPutri Nadhira Adinda Adriansyah juga berpendapat ikatan kerja setelah lulus pendidikan dokter bukanlah hal yang buruk. Meski demikian, ia mengaku ikatan kerja dan pembebasan biaya pendidikan bukan hal yang membuatnya memilih Kedokteran Unpad.

“Saya memang bercita-cita jadi dokter, dan kebetulan di Bandung ada keluarga. Lagipula, Bandung itu tempat yang nyaman untuk kuliah,” ujar alumni SMAN 3 Bogor kelahiran 4 Maret 2000 ini.

Tentang ikatan kerja setelah lulus studi yang menjadi persyaratan khusus bagi calon mahasiswa Kedokteran Unpad, Putri menilai hal itu secara positif dan siap melaksanakannya.

“Saya kira, banyak orang lebih tertarik dengan adanya ikatan kerja karena sudah pasti setelah lulus akan ditempatkan dimana. Bagi saya tidak masalah, apalagi kalau masih di wilayah Jawa Barat juga,” ujar Putri yang saat studi di SMAN 3 Bogor masuk dalam kelas akselerasi.

Mulai tahun ini, Unpad membebaskan biaya pendidikan bagi seluruh mahasiswa baru Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis. Setelah lulus pendidikan, mereka wajib melaksanakan ikatan kerja di institusi yang bekerja sama dengan Unpad, terutama di wilayah Jawa Barat.  *

Laporan oleh: Erman

The post Para Calon Dokter Ini Siap Mengabdi di Daerah Setelah Lulus appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mawapres Unpad 2016 Siap Berkompetisi di Tingkat Nasional

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/06/2016] Dua Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Universitas Padjadjaran siap berkompetisi di Pemilihan Mawapres Tingkat Nasional 2016 yang penilaiannya akan dilaksanakan pada Juni 2016 ini. Mawapres Unpad tersebut adalah Syafrida Hanum, mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP angkatan 2012 yang mengikuti Mawapres Sarjana dan Yuliana, mahasiswa Analis Kimia FMIPA angkatan 2014 yang mengikuti Mawapres Diploma.

Syafrida Hanum (Foto oleh: Purnomo Sidik)

Syafrida Hanum (Foto oleh: Purnomo Sidik)

“Kita sudah mendapat yang terbaik, tetapi mereka akan tetap diasah lagi untuk persiapan menuju kompetisi nasional di Jakarta. Dengan evaluasi hasil tahun sebelumnya, kita berupaya mempersiapkan yang terbaik dan semoga mendapat hasil yang terbaik pula,” ujar Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, MSc., saat ditemui di Bale Rumawat Unpad, Rabu (25/05).

Sementara Syafrida dan Yuliana mengaku terus mempersiapkan diri memenuhi berbagai persyaratan yang akan menjadi bahan penilaian di Mawapres Tingkat Nasional nanti, antara lain mempersiapkan karya tulis ilmiah dan rekaman video yang menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris.

“Saya bersyukur bisa terpilih, sebenarnya tidak memprediksi juga. Saya hanya berupaya memberikan yang terbaik sebagai rasa terima kasih atas adanya kepercayaan dan dukungan dari teman-teman dan dosen, juga dari jurusan. Saya optimis, tapi tidak ambisi. Pemilihan mawapres ini menjadi prioritas saya saat ini,” ujar Syafrida yang merupakan alumni SMAN 9 Siak Riau.

Yuliana

Yuliana (Foto oleh: Purnomo Sidik)

Untuk fokus di Mawapres 2016, Syafrida terpaksa meninggalkan sejumlah aktivitas kemahasiswaan lainnya. Bahkan dia rela menunda penyelesaian skripsinya agar kualitas skripsi dan persiapan seleksi Mawapres tidak saling mengganggu. Yuliana pun begitu, ada tiga mata kuliah praktikum yang terpaksa tak bisa diikutinya agar konsentrasi pada seleksi Mawapres.

“Saya berusaha semaksimal mungkin, ini kali pertama jurusan saya mewakili Mawapres. Saya fokus di seleksi dulu, setelah ini baru mengejar ketinggalan praktikum di semester berikutnya. Target saya, minimal tiga besar dan maksimalnya tentu jadi juara,” ujar alumni SMAN 1 Sindangkasih Ciamis.*

Laporan oleh: Erman

The post Mawapres Unpad 2016 Siap Berkompetisi di Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5537 articles
Browse latest View live