Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5622 articles
Browse latest View live

Tahun 2013, FKG Unpad Menjadi Fakultas Kedokteran Gigi Terfavorit se-Indonesia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 06/09/2013] Memasuki usia ke-54, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad terus berupaya untuk meningkatkan kualitas. Terbukti pada tahun ini, FKG Unpad berhasil menorehkan beberapa capaian terbaiknya dalam bidang akademik dan pelayanan.

Dekan FKG Unpad, Prof. Dr. H. Eky S. Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort (K) memberikan penghargaan kepada salah satu tenaga kependidikan teladan di FKG Unpad pada Pembukaan Dies Natalis ke-54 FKG Unpad, Jumat (06/09) di Hotel Harris Bandung. (Foto: Arief M.)

Dekan FKG Unpad, Prof. Dr. H. Eky S. Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort (K) mengungkapkan capaian tersebut pada pembukaan Dies Natalis ke-54 FKG Unpad, di Hotel Harris Bandung, Jumat (06/09). Dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III Unpad, Dr.Med. Setiawan, serta senat dan guru besar FKG Unpad, Prof. Eky mengungkapkan, salah satu capaian dalam bidang akademik adalah meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar ke FKG Unpad pada tahun 2013.

“FKG Unpad ini menjadi fakultas Kedokteran Gigi terfavorit se-Indonesia. Bukan hanya itu, FKG Unpad juga menjadi terfavorit bagi mahasiswa dari Malaysia,” ujar Prof. Eky.

Lebih lanjut Prof. Eky menjelaskan, pada tahun ini jumlah pendaftar ke FKG Unpad mencapai  5250 orang. Sementara daya tampung untuk Program Studi Pendidikan Dokter Gigi adalah 90 orang, sehingga perbandingannya 1 : 57, setiap 1 kuota diperebutkan oleh 37 orang. Sementara pada tahun 2007, perbandingannya masih berkisar antara 1 : 11.

“Ternyata, sesuai dengan program Unpad Nyaah ka Jabar, presentase mahasiswa pada tahun ini sebagian besar berasal dari Jawa Barat,” tambahnya.

Selanjutnya, masa studi program Sarjana di FKG Unpad terbilang cepat. Prof. Eky menerangkan, masa studi program Sarjana di FKG Unpad berkisar antara 3,5 – 4 tahun dengan rentang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) antara 2,75 sampai 3,5. Sementara itu, pendidikan Profesi Dokter Gigi FKG Unpad juga mencetak keberhasilannya, yakni dengan seringnya menghasilkan lulusan-lulusan dengan nilai IPK tertinggi di Unpad untuk program Profesi.

Terkait dalam bidang pelayanan, beberapa Tenaga Kependidikan FKG Unpad pun sedang melanjutkan pendidikannya di Jepang. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada mahasiswanya.

“Kita harapkan dengan menginjak usia 54 tahun ini, FKG Unpad tetap terus meningkatkan kualitasnya sebagai bagian dari Universitas Padjadjaran,” harap Prof. Eky.

Pada peringatan Dies Natalis kali ini, FKG Unpad menggelar serangkaian acara dengan tema “Sinergi Multidisiplin Ilmu Kedokteran Gigi dalam Upaya Meingkatkan Pelayanan Praktik Dokter Gigi”. Acara tersebut antara lain Integrated Lecture, Short Lecture, Workshop, Dental Scientific Award, Dental Exhibition, Dental Student Competition, dan Pameran alat-alat kedokteran gigi.

Selain itu, Prof. Eky pun memberikan penghargaan kepada drg. Jono Salim Sp. Ort. (K) sebagai dosen teladan, Prof. Dr. Hj. Roosje Rosita Oewen, drg., Sp.KGA (K), Prof. Dr. H. R. Moch Richata Fadil, serta kepada dua pegawai teladan di FKG Unpad, yaitu Alex S. Kusnaidi, dan Eong Warsi.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Tahun 2013, FKG Unpad Menjadi Fakultas Kedokteran Gigi Terfavorit se-Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.


Fikom Unpad Raih Peringkat I Indonesia Best School of Communications 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 6/09/2013] Universitas Padjadjaran meraih tiga piagam penghargaan dari Majalah Mix Marketing Communication sebagai salah satu universitas terbaik penyelenggara pendidikan ilmu manajemen dan komunikasi di Indonesia. Piagam diserahkan dalam acara penganugerahan, yang diselenggarakan Kamis malam (5/9) di Hotel Shangrila Jakarta.

Dari kiri-kanan: Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, Manager Bidang Pendidikan dan Kerja Sama Internasional FEB Unpad, Dr. Diana Sari, Pembantu Dekan III Fikom Unpad, Dr. Aceng Abdullah, dan Pembantu Dekan I Fikom Unpad, Dr. Atwar Bajari saat menerima penghargaan dari Mix Marketing Communications, Kamis malam (5/9) di Hotel Shangrila Jakarta.*

Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad terpilih dan menduduki peringkat pertama  Indonesia Best School of Communications 2013 mengalahkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka pemyelenggara pendidikan komunikasi lainnya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad di peringkat ke-enam nasional Indonesia Best School of Management 2013, dan Unpad sebagai universitas terbaik ke-7 penyelenggara pendidikan komunikasi dan manajemen.

Menurut Pimpinan Redaksi majalah Mix Marketing Communications (Kelompok Media Swa) Kemal E Gani, pihaknya melakukan survey di lima kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan) dengan 2.100 responden siswa serta orangtuanya dan 155 perusahaan pengguna. Fikom Unpad terpilih sebagai Juara Pertama Indonesia Best School of Communications 2013 untuk kategori PTN Berakreditasi A. Peringkat I Fikom Unpad dengan indeks Total 8.19 ini diikuti Jurusan Ilmu Komunikasi UI dengan indeks total 8.09, UGM (dengan indeks total 7.99), Unair (7.62), Undip (7.52), dan Universitas Bandar Lampung (6.75)

Penghargaan bergengsi ini diterima oleh Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., yang didampingi Pembantu Dekan I Dr. Atwar Bajari dan pembantu Dekan III, Dr. Aceng Abdullah, sedangkan FEB Unpad diwakili oleh Manager Bidang Pendidikan dan Kerja Sama Internasional FEB, Dr. Diana Sari,SE, M.Mgt.

Empat Tahun Berturut-turut

Menurut Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, selama beberapa tahun ini Fikom menjadi salah satu dari beberapa fakultas favorit bukan saja di Unpad, tetapi juga di Indonesia. Tahun ini Program Studi Ilmu Komunikasi menjadi program studi peringkat pertama dari 43 program studi tingkat S-1 di Unpad yang diminati calon mahasiswa, baik melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN.

Semua program studi di Fikom Unpad, mulai dari Program Diploma, Program Sarjana (Ilmu Komunikasi dan Ilmu Perpustakaan) hingga Program Magister Ilmu Komunikasi, memiliki Nilai Akreditasi A berdasarkan penilaian BAN PT Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun ini Program Magister Fikom Unpad bahkan menjadi satu-satunya Program Magister Ilmu Komunikasi dari 18 Program Magister Ilmu Komunikasi di seluruh Indonesia yang mendapatkan nilai A berdasarkan penilaian BAN PT ini.

”Fikom semakin internasional. Akademisi dari berbagai negara di seluruh dunia memberikan kuliah umum, seminar, dan mengajar hingga setahun di Fikom. Tahun ini sejumlah dosen Fikom menulis di beberapa jurnal internasional, beberapa dosen lainnya melakukan riset postdoctoral di Australia dan di Belanda, dan beberapa dosen lainnya menjadi pembicara di konferensi internasional di Rusia, Cina, Thailand, dan Turki. Beberapa doktor baru akan segera pulang dari Australia, Belanda, dan Perancis. Sementara beberapa dosen lain sedang dan akan studi doktoral di Inggris, Jerman, dan Belanda. Ini pencapaian terbaik Fikom dalam sejarahnya selama 53 tahun,”  ujar Deddy Mulyana.

Predikat Indonesia Best School of Communications ini, lanjut Deddy merupakan yang keempat kalinya sejak tahun 2010, artinya Fikom Unpad sudah empat tahun berturut-turut meraih prestasi versi majalah tersebut.*

Rilis oleh: Fikom Unpad / art

 

 

The post Fikom Unpad Raih Peringkat I Indonesia Best School of Communications 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Unpad Siap Tampil di Pimnas XXVI di Universitas Mataram

$
0
0

[Unpad.ac.id, 6/09/2013] Delegasi Unpad siap tampil berkompetisi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI yang akan berlangsung di Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat 10-13 September 2013 mendatang. Delegasi yang beranggotakan 9 kelompok ini diharapkan dapat meraih prestasi minimal sama dengan yang diraih Unpad pada penyelenggaraan Pimnas sebelumnya.

Delegasi Unpad yang akan tampil di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI di Universitas Mataram, 10-13 September 2013 (Foto: Dadan T.) *

Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, MSc., mengatakan, meskipun jumlah kelompok yang dikirimkan lebih sedikit dari yang tampil di Pimnas tahun sebelumnya namun prestasi yang diraih diupayakan minimal sama dengan raihan tahun sebelumnya.

“Melalui pembekalan ini, kita harapkan mahasiswa jadi lebih siap menghadapi Pimnas XXVI nanti. Persiapannya menjadi lebih optimal dan meraih prestasi yang lebih baik dibanding sebelumnya, paling tidak sama raihannya dengan sebelumnya,” ujar Heryawan Kemal saat ditemui di Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Jumat (6/09).

Selama tiga hari pada tanggal 3, 4, dan 6 September 2013, seluruh mahasiswa delegasi Unpad yang akan tampil di Pimnas XXVI memperoleh pembekalan agar bisa lebih optimal menghadapi kompetisi nanti. Mereka dibimbing oleh para dosen Unpad, diuji, dan diberi arahan bagaimana mempersiapkan presentasi dan menghadapi pertanyaan para penguji nanti.

“Pembekalan ini bermanfaat sekali, banyak materi baru, teknik persiapan, sampai sikap disiplin yang diajarkan. Kegiatan ini membuat kami lebih profesional dan bisa membayangkan seperti apa kompetisi di sana nanti,” ujar Mangasa Paruhum Lumbantobing, salah satu mahasiswa yang menjadi delegasi Unpad.

Mahasiswa lainnya, Binar Mahatni Putri, pun mengaku menjadi lebih siap menghadapi Pimnas setelah mengikuti pembekalan selama tiga hari itu. “Banyak saran yang kami peroleh untuk memperbaiki materi yang kami sajikan. Kami merasa jadi lebih matang dalam menghadapi Pimnas,” ujarnya.

Pada Pimnas XXVI di Universitas Mataram NTB ini, Unpad mengirimkan 9 kelompok, terdiri dari 4 kelompok di Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), 4 kelompok di Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta, dan 1 kelompok di Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKMP). Tahun lalu di Pimnas XXV di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Unpad mengirimkan 15 tim dan meraih satu penghargaan setara emas, tiga penghargaan setara perak, dan dua penghargaan setara perunggu. *

Laporan oleh: Erman *

The post Mahasiswa Unpad Siap Tampil di Pimnas XXVI di Universitas Mataram appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ini Dia Mahasiswa Unpad yang Akan Tampil di Pimnas XXVI di Universitas Mataram

$
0
0

Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)

Q-Art Code: Cinderamata dengan Pesan Rahasia, Memanfaatkan Teknologi Quick Response Code sebagai Peluang Usaha dalam Industri Kreatif di Indonesia
Mahasiswa: Muhammad Nur Khawarizmi, Vito Arvisa Putra, Syahrul Fitriyadi, Niko Fitriyadi, Niko Fahadi
Dosen Pendamping: Cukup Mulyana

The Nutricall: Revolusi Pelayanan Sarapan Modern bagi Mahasiswa Mandiri sebagai Solusi Gaya Hidup Sehat
Mahasiswa: Tegar Jolandraw, Cesis Rahmi Riana Sani, Intan Larasati Setia
Dosen Pendamping: Richie Agusta Iwan Chandra

Tomcat (Take Your Comfortable Waistcoat): Rompi Penghangat Herbal Beraroma Terapi sebagai Sahabat dan Pelindung bagi Pengendara Motor
Mahasiswa: Entri Aprilia, Fajar Farhan Muhtasir, Lenny Komariyah Suparno, Tiara Dwinda Pratiwi
Dosen: Hana Rizmadewi Agustina

Chasimpy: Menghirup Laba Wangi Kamper Seni Aromaterapi
Mahasiswa: Rakean Hafidz Suardaya, Fathirohmah OD, Siti Aska N
Dosen Pendamping: Muhammad Arief Budiman

Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKMKC)

Sistem Optimalisasi Daya Serap Air Tanah Ecogreen Watertrapment Revolution
Mahasiswa: Mangasa Paruhum Lumantobing, Gerson Valdo Siahaan, Ari Rosanti
Dosen Pendamping: Rija Sudirja

Windbelt: Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Sistem Mekanik Vibrasi Pita Dawai
Mahasiswa: Angga Apriansyah, Gilang Ramdhany, Tiar Rinaldi, Tia Kharisma
Dosen Pendamping: Kusnahadi Susanto

Hypnosomn.mp3: Alat Hipnosis untuk Membantu Orang-orang dengan Kesulitan Tidur
Mahasiswa: Fitra Suharya, Muhamad Irfan Agia, Vonnie Varesty, Gerizcha Aprila Pardede
Dosen Pendamping: Yanti Rubiyanti

Train Automatic Security Gate
Mahasiswa: R. Nurlina Hardiyanti, Feny Subekti, Binar Mahatni Putri, R. Surya Wijaya
Dosen Pendamping: Erick Paulus

Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKMP)

Anti Tuberkulosis dari Laut: Potensi Jamur sebagai Anti Mycobacterium Tuberculosis dari Alga Coklat dan Karang Lunak
Mahasiswa: Tria Karina Hasyim, Nidia Primastia, Mentari Rizki Mayanda, Nur Rahmatika, Nani Purwaty
Dosen Pendamping: Nia Rossiana

 

The post Ini Dia Mahasiswa Unpad yang Akan Tampil di Pimnas XXVI di Universitas Mataram appeared first on Universitas Padjadjaran.

Delegasi Unpad Telah Tiba di Lokasi Pimnas XXVI

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/9/2013] Delegasi Universitas Padjadjaran telah tiba di lokasi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI Tahun 2013 di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (10/09) pagi. Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., melepas keberangkatan rombongan yang terdiri dari 34 mahasiswa dan didampingi sejumlah dosen serta tenaga kependidikan itu Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Minggu (8/09) malam.

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS., berfoto bersama delegasi Unpad di Pimnas XXVI 2013 (Foto: Erman)*

“Berikan yang terbaik untuk Unpad. Jangan lupa, bawa oleh-oleh ilmu untuk memotivasi rekan-rekan mahasiswa lainnya agar bisa meraih prestasi juga di masa mendatang. Anda pergi membawa nama Unpad, jaga nama baik Unpad di sana,” ujar Prof. Engkus.

Sementara Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa MSc., mengharapkan seluruh delegasi Unpad dapat tampil optimal. “Setelah sejumlah pembekalan di sini, tampilkan yang terbaik di sana. Tidak perlu mencoba secara berlebihan, tampilkan saja sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan di sini. Jika mencoba berlebihan, takut justru malah tidak optimal,” ujar Dr. Heryawan.

Pimnas XXVI sendiri baru akan dibuka pada Selasa (10/09) besok di Rektorat Universitas Mataram. Pada hari ini, akan ada technical meeting bagi peserta dan dewan juri, serta kirab keliling kota Mataram. *

Laporan oleh: Erman

The post Delegasi Unpad Telah Tiba di Lokasi Pimnas XXVI appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tingkatkan Kinerja Dosen, Unpad Gelar Silaturahmi dan Sosialisasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 09/09/2013] Untuk meningkatkan kinerja dosen setiap program studi, Unpad menggelar silaturahmi sekaligus sosialisasi dengan para dosen. Kegiatan tersebut dimulai dengan para dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, Senin (09/09) di ruang belajar FIK kampus Unpad Jatinangor.

Suasana acara silaturahmi para Wakil Rektor Unpad dengan para dosen FIK dan FPIK di kampus FIK, Jatinangor, Senin (09/09). (Foto: Tedi Tusup)

Silaturahmi ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor I, Prof. Engkus Kuswarno, Wakil Rektor II Prof. Rina Indiastuti, Wakil Rektor III Dr. Setiawan, dan Wakil Rektor IV Prof. Roni Kastaman. Dimoderatori oleh Kepala UPT Humas Unpad, Bambang Hermanto, M.Si., tiap-tiap mempresentasikan beberapa kebijakan yang terkait dengan kualitas kinerja dosen Unpad.

Prof. Engkus pun mengawali presentasi mengenai pemaham dan peningkatan partisipasi dosen. Ada beberapa aturan yang dijelaskan, seperti jalur masuk di Unpad, kalender akademik, serta aturan pemblokiran oleh SIAT (early warning system) untuk mahasiswa ber-IPK di bahwa 2,00 dan mahasiswa yang melewati batas studi seperti yang telah dimuat di website Unpad.

“Ada beberapa hal yang ditegaskan dalam early warning system, yaitu IPK di bawah 2,00 yang ke depannya akan meningkat menjadi 2,25, belum sidang ujian proposal, belum Prelim bagi S3, belum bisa ujian naskah tesis/disertasi serta publikasi ilmiah, serta belum mengajukan permohon perpanjangan masa studi bagi mahasiswa yang melewati batas studi,” ujar Prof. Engkus di hadapan para dosen FIK dan FPIK.

Tindak lanjutnya, pemblokiran tersebut mengakibatkan tidak akan mendapatkan pelayanan akademik ketika masa perkuliahan baru dimulai kembali. Selain itu, Prof. Engkus pun menyosialisasikan mengenai konversi nilai belajar, yaitu memindahkan angka interval menjadi angka mutlak.

“Selama ini, huruf mutu diperoleh dari rentang angka interval, misalnya 80 – 100 maka huruf mutunya digenapkan menjadi A. Ke depannya, dosen hanya memasukkan angka murninya saja ke SIAT. Selanjutnya, SIAT akan menentukan huruf mutunya. Ini menjadikan peluang untuk predikat cumlaude akan semakin ketat,” jelasnya.

Untuk program Magister dan Doktor, predikat cumlade akan didapat apabila mahasiswanya selain mendapatkan nilai yang sempurna juga telah melakukan publikasi ilmiah. Untuk doktor, publikasi ilmiah tersebut hingga pada taraf publikasi internasional.

Terkait publikasi ilmiah internasional, Dr. Setiawan juga menyosialisasikan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan kualitas aktivitas penelitian. Ia membeberkan, dari 56 universitas di Indonesia yang terindeks Scopus, Unpad masih menduduki peringkat ke-16. Oleh karena itu, Unpad pun terus mendorong peningkatkan komunikasi dengan pihak luar untuk meningkatkan joint research.

“Dari publikasi ilmiah di Unpad, 80 – 90 % adalah hasil dari kolaborasi. Untuk itu, kita mendorong peningkatan komunikasi dengan pihak luar untuk mendukung kolaborasi tersebut,” ujar Setiawan.

Melalui kolaborasi tersebut diharapkan dosen di Unpad menjadi agen kerja sama dengan pihak luar. Unpad sendiri telah menyediakan dana penelitian bagi para dosen untuk melakukan penelitian. Namun, Dr. Setiawan menstrategikan, bahwa dana penelitian diutamakan dulu dari dana kompetitif bukan dari dana internal. “Ini supaya para dosen memiliki pengalaman mendapatkan dana hibah,” cetusnya.

Pemberian Insentif bagi Dosen

Sementara itu, Prof. Roni menyosialisasikan mengenai tugas pokok dan fungsi dari dosen. Sesuai dengan Permenpan RI no 17 Thn 2013, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tekonologi, dan seni. Selain itu, dosen pun mengemban tugas untuk melaksanakan penelitian, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Setiap dosen memiliki beban kerja mengajar sesuai dengan jumlah SKS yang telah ditetapkan. Bila melebihi beban kerja, maka ada insentif yang diperoleh oleh dosen. Hal tersebut dikemukakan oleh Prof. Rina. Menurutnya, insentif berupa tunjangan akan diterima dosen untuk beberapa kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu ketika melebihi beban kerja, banyaknya aktivitas pendidikan dan penelitian, prestasi kinerja, serta tunjangan umum yang diterima sebagaimana seorang PNS pada umumnya.

“Prestasi dan kinerja merupakan alat dari profesionalisme seorang dosen. Apabila prestasi dan kinerjanya tidak jelas, maka tentu saja insentif dan penghasilannya akan dihentikan sementara,” tegas Prof. Rina.

Silaturahmi dan sosialisasi tersebut juga akan digelar kepada para dosen di setiap fakultas di Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Tingkatkan Kinerja Dosen, Unpad Gelar Silaturahmi dan Sosialisasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad, “Lokalisasi Pengelolaan Zakat Lebih Efektif di Dalam Mendistribusikan Zakat”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 09/09/2013] Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia menerangkan, zakat sebagai salah satu rukun wajib di dalam agama Islam, menjadi instrumen yang tidak terpisahkan dalam sistem ekonomi Islam. Zakat tersebut memiliki peran yang sangat besar di dalam mengentaskan kemiskinan.

Para pembicara Musyawarah Nasional Jaminan Sosial dan Perlindungan Kesehatan Berbasis Zakat di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (07/09). (Foto: Tedi Yusup)

“Dilihat dari segi potensi, Zakat berpotensi juga untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” ujar Rektor saat menjadi pembicara dalam Musyawarah Nasional Jaminan Sosial dan Perlindungan Kesehatan Berbasis Zakat di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (07/09). Munas ini digelar oleh Majelis Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPP ICMI) dengan Unpad.

Melihat dari potensinya yang besar, mengelola zakat perlu dilandasi oleh manajemen yang efektif. Rektor pun memberikan konsep “lokalisasi”. Menurutnya, lokalisasi lebih baik dari sentralisasi pengelolaan zakat. Sebab, lokalisasi pengelolaan zakat dinilai lebih efektif di dalam mendistribusikan zakat.

Dilihat dari segi manfaat, ada beberapa manfaat yang dikemukakan Rektor melalui konsep lokalisasi tersebut. Manfaat tersebut adalah melibatkan panitia zakat dari organizasi lokal/komunitas yang mampu menciptakan tanggung jawab sosial, masyarakat pun mampu berpartisipasi dengan memonitor dan membantu panita zakat lokal sehingga dapat menciptakan keharmonisan bermasyarakat. Selain itu, lokalisasi pun dapat memudahkan koordinasi dan birokrasi.

Agar mampu terlaksana secara optimal, Rektor pun menekankan adanya program pengelolaan zakat yang terencana selama 5 tahun di dalam suatu wilayah. Tujuannya, agar program pengelolaan zakat ini lebih terencana dan mencapai hasil yang maksimal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pun mengungkapkan, saat ini ada wacana mengenai optimalisasi pengelolaan zakat yang mengemuka dewasa ini, yaitu konsep investasi dana zakat. Konsep ini sejatinya memiliki kelebihan dalam hal keteraturan manajemen, ketepatan jumlah, serta optimalisasi sistem pengawasan sebagaimana pengelolaan pembiayaan dalam lembaga usaha modern.

“Namun, jika mengkaji dalam aspek syar’i, sistem konsep investasi dana zakat baik dalam bentuk asuransi ataupun lainnya hingga kini masih menjadi pembahasan para ulama-ulama,” terang Aher, panggilan akrab dari Ahmad Heryawan.

Pengelolaan zakat di Indonesia sendiri sudah diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Di dalam UU tersebut disebutkan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh Pemerintah, mulai di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, sampai dengan tingkat Kecamatan.

“Idealnya, BAZ yang dibentuk pemerintah mampu menjadi prototipe serta menjadi pengontrol bagi BAZ yang dibentuk oleh masyarakat. Kedepannya, tentu kita semua mengharapkan agar BAZ yang dibentuk oleh pemerintah dapat bersinergi dengan BAZ bentukan masyarakat,” ujar Aher.

Selain Rektor dan Gubernur, tampil sebagai pembicara Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar, Ketua Dewan Penasihat ICMI Jimly Asshiddiqie, Ketua Presidium ICMI Marwah Daud, Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Masudi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anwar Abbas, dan Ketua Organisasi Wilayah (Orwil) ICMI Jabar Prof. Muhammad Najib.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

 

The post Rektor Unpad, “Lokalisasi Pengelolaan Zakat Lebih Efektif di Dalam Mendistribusikan Zakat” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Ikuti 4th University Scholars Leadership Symposium di Filipina

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/09/2013] Dua mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad berkesempatan mewakili Unpad dalam acara “4th University Scholars Leadership Symposium” pada 1-7 Agustus lalu di Manila, Filipina. Ajang ini merupakan sebuah pertemuan para pemimpin muda dari seluruh dunia yang membahas isu–isu kemanusiaan global. Kedua mahasiswa tersebut adalah Rinaldi Yudakusumah dan Andika Rizaldy Ramadhan.

Andika Rizaldy Ramadhan (kiri) dan Rinaldi Yudakusumah (kanan) berforo bersama peraih CNN Heroes 2011, Robin Lim (tengah). *

Acara tersebut diadakan oleh Humanitarian Affairs United Kingdom, sebuah organisasi sosial internasional yang bergerak dalam urusan kemanusiaan dalam memprakarsai dan mendukung upaya bantuan kemanusiaan dan program pembangunan di negara-negara yang dilanda kemiskinan dan rawan bencana. Acara yang berlangsung meriah ini setidaknya berhasil mengundang 700 pemimpin muda dunia dari 45 negara.

Dengan jumlah delegasi sebanyak itu, membuat acara semakin menarik ditambah dengan para pembicara yang memang sudah ahli pada bidangnya seperti, Bam Aquino (senator termuda Filipina), Pushpa Basnet (CNN Heroes 2012) hingga Robin Lim (CNN Heroes 2011). Khusus untuk Robin Lim, beliau sangat menginspirasi para delegasi Indonesia yang berjumlah kurang lebih 20 orang. Ia merupakan seorang wanita Amerika yang mengabdikan dirinya sebagai bidan untuk masyarakat Bali yang tidak mampu membayar biaya persalinan selama lebih dari 22 tahun.

Hal tersebut tentu saja membuat semua delegasi terharu karena bagaimana tidak seorang wanita asing saja mampu membuat dampak bagi masyarakat Indonesia, khususnya Bali. “Oleh karena itu, saya sebagai pemuda Indonesia merasa sudah waktunya pemuda Indonesia memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya,” ujar Rinaldi.*

Rilis oleh: Delegasi Unpad pada 4th University Scholars Leadership Symposium/mar

 

The post Dua Mahasiswa Unpad Ikuti 4th University Scholars Leadership Symposium di Filipina appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mendikbud Janjikan Beasiswa bagi Para Juara Pimnas XXVI

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/09/2013] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhammad Nuh, menjanjikan beasiswa studi lanjutan bagi para juara Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Apresiasi ini diharapkan dapat memotivasi seluruh mahasiswa Indonesia untuk berlomba dalam kreatifitas karya ilmiah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Nuh, saat membuka Pimnas XXVI di Mataram. Mendikbud didampingi Gubernur NTB, M. Zainul Majdi, Rektor Universitas Mataram, Prof. H. Suhardi, dan Dirjen Dikti, Prof. Djoko Santoso (Foto: Erman)*

“Sebagai salah satu wujud apresiasi, kementerian akan memberikan beasiswa bagi para mahasiswa yang menjadi juara di Pimnas ini. Bagi mereka yang sedang belajar di Diploma 3, akan diberi beasiswa untuk melanjutkan ke Diploma 4 atau S-1. Bagi mereka yang sedang belajar di S-1, akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi ke S-2,” ujar Mendikbud saat membuka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI di Universitas Mataram, Jl. Majapahit Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (10/09).

Pembukaan tersebut dihadiri pula oleh Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, serta Rektor Universitas Mataram, Prof. H. Sunarpi, sebagai tuan rumah. Usai meresmikan pembukaan Pimnas XXVI, Mendikbud melihat-lihat lokasi Presentasi Poster para peserta di Auditorium Universitas Mataram.

Dalam sambutan pembukaannya, Mendikbud mengatakan, Pimnas diselenggarakan untuk membangun tradisi keilmuan. Sebagai kaum cendikia, mahasiswa diharapkan dapat kreatif dalam menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Pimnas juga diselenggarakan untuk membangun tradisi berprestasi. Menurut Mendikbud, jumlah mahasiswa di Indonesia tidak mencapai 6 juta orang. Dari jumlah kurang dari 6 juta mahasiswa tersebut, tidak semua bisa mampu berprestasi.

“Para peserta Pimnas ini adalah mereka yang mampu menunjukkan prestasinya. Kalian harus bangga menjadi mahasiswa yang berprestasi. Untuk itu, agar setiap anak bangsa berlomba-lomba menunjukkan prestasinya, diperlukan tradisi apresiasi. Semoga apresiasi beasiswa ini bisa memberi motivasi bagi para mahasiswa,” ujar Mendikbud.

Sementara Rektor Universitas Mataram menjelaskan, Pimnas XXVI ini diikuti oleh 106 perguruan tinggi dari 28 provinsi di Indonesia. Jumlah peserta mencapai hampir 2.000 mahasiswa, dan mereka akan mempresentasikan 400 karya ilmiah yang telah disaring dari 30 ribu karya ilmiah yang masuk untuk mengikuti seleksi Pimnas.*

Laporan oleh: Erman

The post Mendikbud Janjikan Beasiswa bagi Para Juara Pimnas XXVI appeared first on Universitas Padjadjaran.

K.H. Athian Ali Ajak Civitas Akademika Unpad Tingkatkan Aqidah dan Keimanan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/09/2013] Dalam agama Islam, wujud orang bersyukur adalah orang yang menjalani kehidupan sesuai dengan amanah yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Allah pun mengibaratkan manusia yang beriman itu seperti pohon yang baik dan memberikan manfaat bagi yang berteduh di bawahnya.

KH. Athian Ali Da’i, M.A.,(kanan) memberikan ceramah dalam kegiatan “Unpad Bersyukur” memperingati Dies Natalis ke-56 Unpad, Selasa (10/09) di Selasar Lantai III Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. (Foto: Tedi Yusup)

Hal di atas disampaikan ulama KH. Athian Ali Da’i, M.A., saat memberikan ceramah dalam kegiatan “Unpad Bersyukur” memperingati Dies Natalis ke-56 Unpad, Selasa (10/09) di Selasar Lantai III Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Menurutnya, agar pohon tersebut dapat menjadi kuat dan baik, maka yang harus diperkuat adalah akarnya.

“Yang dimaksud akar pada pohon dalam ayat tersebut adalah aqidah. Memperkuat aqidah akan memperkuat pohonnya,” ujar KH. Athian.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, apabila akar aqidah dalam diri seseorang dibiarkan rusak dan lepas, maka sia-sialah kehidupannya. Dewasa ini, banyak sekali faham-faham yang dapat merusak aqidah. Maraknya faham sekulerisme atau liberalisme mengancam rusaknya aqidah seseorang.

“Kelompok-kelompok tersebut kini telah merasuk hingga ke Perguruan Tinggi Islam, bahkan bisa jadi di Unpad pun ada kelompok-kelompok tersebut. Kita harus mewaspadainya,” tegas KH. Athian.

KH. Athian pun mengajak para civitas akademika Unpad untuk meningkatkan aqidah dan keimanan. Menurutnya, aqidah yang paling mendasar adalah ketika seorang manusia dituntut oleh Allah untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas kecintaannya terhadap dunia. Islam sendiri tidak melarang seorang manusia mencintai dunia selama kecintaannya tersebut dilandasi oleh kecintaannya terhadap Allah dan Rasul-Nya.

“Salah satu ciri orang yang selalu dilandasi oleh Allah adalah bersyukur. Bersyukur adalah ketika kita telah menempatkan diri di jalan yang diridhoi oleh Allah,” imbuhnya.

Bersyukur memiliki banyak cara. Salah satunya adalah mampu membuat hubungan yang baik dengan sesama manusia. Sebab, menurut KH. Athian, porsi terbesar dari ibadah kepada Allah terletak pada bagaimana menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (hablumminannas).

Terkait dengan Dies Natalis Unpad, KH. Athian pun berharap Unpad dapat menjadi buah amal bukan hanya bagi civitas akademikanya tapi juga bagi masyarakat yang berada di sekitarnya.

“Unpad Bersyukur” ini dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Wakil Rektor, para dekan, dan pegawai di lingkungan Unpad. Selain ceramah, kegiatan pun diisi dengan Shalat Dzuhur berjamaah dan membaca Surah Ar-Rahman bersama-sama.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post K.H. Athian Ali Ajak Civitas Akademika Unpad Tingkatkan Aqidah dan Keimanan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sudah Tampilkan yang Terbaik, Delegasi Unpad Berharap Hasil Bagus di Pimnas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/09/2013] Pada hari pertama pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI, Selasa (10/09) kemarin, sejumlah mahasiswa Unpad telah tampil mempresentasikan karya ilmiah mereka di depan juri dan peserta lain. Sebagian lainnya akan tampil di hari kedua Rabu (11/09) ini. Mereka yang tampil mengaku telah memberikan upaya terbaik.

Salah satu kelompok mahasiswa Unpad sedang melakukan presentasi di depan juri dan peserta Pimnas XXVI di Universitas Mataram (Foto: Erman)*

“Dalam presentasi tadi, pertanyaan juri lebih mengarah kepada istilah terapi di produk kami. Tapi kami bisa memberikan penjelasannya. Presentasi juga berjalan lancar, tidak ada kendala berarti. Kami sudah memberikan yang terbaik, semoga hasilnya bagus,” ujar Rakean Hafidz Suardaya, yang bersama Fathirohmah OD dan Siti Aska, tampil di Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan produk “Chasimpy, Menghirup Laba Wangi Kamper Seni Aromaterapi”.

Peserta PKMK dari Unpad yang juga tampil kemarin adalah presentasi produk “Tomcat (Take Your Comfortable Waistcoat), Rompi Penghangat Herbal Beraroma Terapi sebagai Sahabat dan Pelindung bagi Pengendara Motor” yang dibawakan oleh Entri Aprilia, Fajar Farhan Muhtasir, Lenny Komariyah Suparno, dan Tiara Dwinda Pratiwi.

“Sedikit ada kesulitan saat slide sempat maju secara otomatis, tapi bisa kami tangani sehingga juri tidak terlalu ngeh. Secara umum, kami tidak ada kendala saat presentasi,” ujar Fajar.

Sementara salah seorang dosen pendamping, Dr. Cukup Mulyana, MA., mengaku senang melihat penampilan mahasiswa bimbingannya. Dr. Cukup mendampingi tim PKMK “Q-Art Code, Cinderamata dengan Pesan Rahasia: Memanfaatkan Teknologi Quick Response Code sebagai Peluang Usaha dalam Industri Kreatif di Indonesia”.

“Sesuai dengan rencana, artinya mereka tampil sebagaimana telah dipersiapkan sebelumnya. Secara umum bagus, dan semua pertanyaan juri bisa terjawab dengan baik. Tim kami bahkan tampil beda dengan memberi sedikit drama singkat dalam presentasi sehingga lebih menarik,” ujar Dr. Cukup.

Lebih lanjut ia mengatakan, semoga timnya memperoleh hasil yang bagus dengan memperoleh salah satu penghargaan yang diperebutkan dalam kompetisi ini. Lebih jauh lagi, dia pun berharap karya para mahasiswa ini dapat menjadi bisnis nyata yang memberikan keuntungan bagi pengelolanya.

Sikap optimistis juga dikatakan Dr. Ir. Iman Hernaman MSi., koordinator peserta Pimnas Unpad. Dr. Iman melihat bahwa semua peserta telah melakukan tugasnya sesuai prosedur, artinya telah mengikuti persiapan, pembekalan, dan presentasi secara optimal. Meski begitu, Dr. Iman menilai bahwa Unpad perlu melakukan pembinaan di awal lebih intensif lagi.

“Kita perlu membangun sistem yang bisa mendukung kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa ini. Jika sistem sudah jalan maka kegiatan PKM ini bisa menjadi budaya, dan kita tidak akan kekurangan karya ilmiah mahasiswa yang bagus,” ujar Dr. Iman. *

Laporan oleh: Erman

The post Sudah Tampilkan yang Terbaik, Delegasi Unpad Berharap Hasil Bagus di Pimnas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Taufik Nurhidayatulloh dan Puji Astiningsih Jadi Delegasi Harvard Project for Asian and International Relations di Dubai

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/09/2013] Tahun ini, dua orang mahasiswa Unpad, yaitu Taufik Nurhidayatulloh (Ilmu Pemerintahan FISIP) dan Puji Astiningsih (Manajemen FEB) berhasil menjadi delegasi Indonesia pada acara Harvard Project for Asian and International Relations (HPAIR) di Dubai, Uni Emirat Arab pada 22-26 Agustus lalu.

Taufik Nurhidayatulloh dan Puji Astiningsih, delegasi Harvard Project for Asian and International Relations di Dubai.*

Acara HPAIR ini kembali digelar dengan tema Extending Horizons: Charting Asia’s Flourishing Future. Setelah Taipe sukses menjadi tuan rumah pada tahun 2012, untuk pertama kalinya gelaran akbar ini diadakan dengan melibatkan 400 mahasiswa dari universitas-universitas terkemuka dari 50 negara.

Taufik dan Puji terpilih melalui seleksi esai, bersama delegasi Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Indonesia, Sampoerna School dan Universitas Parahyangan. HPAIR 2013 kali ini terdiri dari Academic Plenary, Business Plenary, Case Study Workshop, Panel Session, University Day, Career Day, Networking Session, International Night, dan Entertainment Night.

Kegiatan yang mempertemukan mahasiswa dengan pemimpin-pemimpin dunia ini membagi isu pilihan pada panel yang dapat dipilih oleh peserta seperti Media, Finance, Global HealthBusiness, Security, Entrepreneurship, dan Energy. Setiap panel yang diselenggarakan diisi oleh mereka yang ahli di bidangnya, contohnya, pada panel media yang diikuti kedua mahasiswa Unpad yaitu Steven Herman, Bureau Chief, Voice of America.

Tahap seleksi yang cukup ketat ditambah pencarian sponsor yang sulit tidak mematahkan kedua mahasiswa ini untuk datang pada acara yang sudah di selenggarakan sejak tahun 1992 ini. “Selain memperbaharui pengetahuan, membentuk pola pikir, acara ini juga mempertemukan berbagai ide dari mahasiswa dengan universitas terkemuka di dunia,” ungkap Taufik, salah seorang delegasi.*

Rilis oleh: Delegasi Unpad pada HPAIR 2013/mar

 

 

The post Taufik Nurhidayatulloh dan Puji Astiningsih Jadi Delegasi Harvard Project for Asian and International Relations di Dubai appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Sempurnakan Sistem Informasi untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Perencanaan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/9/2013] Hari ini, Rabu (11/09), Universitas Padjadjaran memasuki usianya yang ke-56 tahun.  Di usia 56 tahun, serta memasuki tahun kelima sebagai Badan Layanan Umum, Unpad terus  berusaha secara optimal dalam meningkatkan pelayanan prima, khususnya bagi civitas akademika. Hal tersebut disampaikan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia pada Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran dalam rangka  Dies Natalis ke-56 Unpad. Acara digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung.

Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia membacakan pidato rektor pada Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung, Rabu (11/09). (Foto: Dadan T)

“Dalam bidang akademik, apabila pada semester ganjil tahun 2011 Unpad memulai melaksanakan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT), dewasa ini walaupun namanya tetap SIAT, namun dikembangkan menjadi Sistem Informasi Administrasi Terpadu,” tutur Prof. Ganjar.

Di Unpad, saat ini juga telah diintegrasikan IT dalam keseluruhan proses pendidikan, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, registrasi, penetapan rencana studi, perwalian, kehadiran dalam proses pembelajaran, pelaksanaan ujian dan pemberian nilai akhir, proses KKN, tugas akhir, early warning system untuk IPK terendah, seminar usulan penelitian, ujian prakualifikasi dan batas ujian akhir studi, lama masa studi, pendaftaran wisuda, sampai kepada penerbitan ijazah.

“Dengan penyempurnaan sistem informasi ini, diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan, kualitas perencanaan, serta yang tidak kalah pentingnya, dapat melakukan pengambilan kebijakan dan keputusan berbasis data dan berbasis bukti melalui decision supporting system,” lanjut Prof. Ganjar.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan beberapa capaian yang telah Unpad peroleh. Diantaranya adalah meningkatnya jumlah peminat pendaftar mahasiswa baru Unpad, khususnya pendaftar mahasiswa baru jenjang S-1 jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SMUP. Karena daya tampung relatif tetap, meningkatnya jumlah peminat ini telah meningkatkan tingkat ketetatan untuk masuk Unpad.

Selain itu, sebagai universitas yang memiliki Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan untuk Pembangunan”, Unpad berupaya untuk selalu menjadi garda terdepan di dalam penegakan hukum dan lingkungan. Diantaranya adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk dalam bidang keuangan adalah pencirinya. Sebagaimana laporan keuangan tahun 2011, pada tahun 2012 Unpad kembali memperoleh opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”.

Rektor pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada beberapa pihak yang telah turut berpartisipasi dalam pencapaian Unpad selama ini. “Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah berbakti dan mengabdi kepada Unpad, terutama kepada para dosen dan tenaga kependidikan, alumni dan juga para mahasiswa yang telah berjasa dalam membangun, mengembangkan, dan mengharumkan universitas tercinta ini,” tutur Prof. Ganjar.

Penghargaan khusus juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan melakukan berbagai kerja sama dengan Unpad selama ini. Penghargaan “Anugerah Padjadjaran Utama” diberikan Unpad untuk Dahlan Iskan dan Gubernur Jawa Barat. Penghargaan “Anugerah Mahaguru” diberikan kepada Prof. Dr. Nurhalim Shahib, “Satya Karya Bhakti Padjadjaran” diberikan kepada (alm) Prof. Dr. Sulaeman Tirtawijaya, dan “Anugerah Rumawat Padjadjaran” diberikan kepada Majalah Mangle dan Wahyu Wibisana.

Orasi Ilmiah

Rangkaian acara Dies Natalis ke-56 Unpad ini menyajikan acara utama Orasi Ilmiah dari Prof. Dr. Hj. Etty Roesmaryati Agoes, S.H., LL.M yang bejudul “Aktualisasi Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Melalui Prinsip Negara Kepulauan.” Dalam orasinya, Prof. Etty mengatakan bahwa Wawasan Nusantara telah menunjukkan perannya sebagai suatu tatanan nilai pemersatu bangsa, dan sekaligus memperoleh pengakuan dari negara-negara tetangga.

Prof. Dr. Hj. Etty Roesmaryati Agoes, S.H., LL.M., membacakan orasi ilmiahnya dalam rangka Dies Natalis ke-56 Unpad, Rabu (11/09) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung. (Foto: Dadan T)

Prof. Etty juga mengungkapkan, bahwa saat ini dirasakan masih kurangnya sumber daya manusia yang menguasai atau memahami semua aspek negara kepulauan. “Masih kurang sekali program pendidikan yang menunjang pemahaman dan penguasaannya yang lebih baik,” tuturnya.

Sebagai contoh, lanjut Prof. Etty, belum semua fakultas hukum memasukkan mata kuliah Hukum Laut sebagai mata kuliah wajib ke dalam kurikulumnya, padahal penguasaan dan pemahaman tentang arti dan makna Negara Kepulauan harus didasari oleh pemahaman Hukum Laut dengan benar.

“Di bidang pendidikan, perlu dikembangkan berbagai program pendidikan di bidang kelautan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Untuk itu perlu didorong dengan pengalokasian dana yang cukup bagi pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, termasuk dengan mewajibkan hukum laut sebagai mata kuliah wajib untuk pendidikan ilmu hukum,” tutur Prof. Etty.

Sementara itu, dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-56 Unpad ini, digelar pula acara senam bersama Dahlan Iskan di pelataran Lapangan Parkir Utara Unpad, Jl. Dipati Ukur Bandung. Selain itu, ditampilkan juga senam Rengkenek Bandung oleh tim kesenian Unpad. Acara yang digelar pagi tadi ini diikuti oleh civitas Unpad mulai dari jajaran pimpinan hingga mahasiswa.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/mar

The post Unpad Sempurnakan Sistem Informasi untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Perencanaan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Berikan Sejumlah Penghargaan dalam Rangka Dies Natalis ke-56

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/09/2013] Memperingati Dies Natalis ke-56, Unpad memberikan sejumlah anugerah penghargaan kepada tokoh, lembaga, dan civitas akademika Unpad yang dinilai berjasa dalam peningkatan kualitas pendidikan, budaya, serta kemajuan Unpad. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia saat Sidang Terbuka Senat Unpad pada Dies Natalis ke-56, Rabu (11/09) di Aula Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwakoesoemasoemantri, Bandung.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia (tengah) menyerahkan produk penelitian Unpad kepada Gubernur Jawa Barat Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc., (kiri) dan Menteri BUMN RI, Dr. (HC) Dahlan Iskan (kanan) pada Dies Natalis ke-56 Unpad, Rabu (11/9). (Foto: Tedi Yusup)

Ada beberapa anugerah penghargaan yang diberikan oleh Unpad, yaitu Anugerah Padjadjaran Utama, Anugerah Mahaguru, Anugerah Rumawat Padjadjaran, Satya Karya Bahkti Padjadjaran, serta Satya Karya Adi Siswa Padjadjaran. Selain itu, penghargaan Satya Karya Bhakti Kelas I, Satya Karya Bhakti Kelas II, Satya Karya Purnabakti, Satya Karya Jasabhakti juga diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan di Unpad.

Adapun untuk Anugerah Padjadjaran Utama diberikan kepada Menteri BUMN RI, Dr. (HC) Dahlan Iskan. Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi yang tinggi terhadap negara Indonesia, khususnya dalam mendorong kerja sama perguruan tinggi dengan BUMN.

“Atas fasilitasi Dahlan Iskan, Unpad pun diberikan penugasan untuk terlibat dalam pengembangan penelitian bahan baku obat seperti Paracetamol, Albumin, dan Bahan Eksipien, bekerja sama dengan PT. Kimia Farma, PT. Indofarma, dan PT. Biofarma,” ujar Rektor dalam pidatonya.

Dahlan pun mengapresiasi pemberian penghargaan tersebut. Menurutnya, pemberian penghargaan tersebut akan terus memotivasinya untuk meningkatkanya kinerjanya. “Tentunya, ini akan terus meningkatkan motivasi saya untuk terus meningkatkan kinerja saya. Banyak sekali di Unpad juga di Indonesia, beberapa teknologi hasil para dosen dan peneliti yang bisa meningkatkan kualitas teknologi bangsa,” ujarnya.

Anugerah Padjadjaran Utama juga diberikan kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Anugerah tersebut diberikan kepada Aher atas upayanya dalam mendorong pembangunan SDM di Jawa Barat, terutama dalam ketersediaan SDM kesehatan melalui program 1000 bidan.

Untuk Anugerah Mahaguru diberikan kepada Prof. Dr. Nurhalim Shahib melalui upaya konsistennya dalam melakukan penelitian kesehatan yang berorientasi kepada HAKI serta publikasinya dalam jurnal Internasional.

Adapun untuk Anugerah Rumawat Padjadjaran, Unpad memberikan penghargaan tersebut kepada Majalah Mangle dan Wahyu Wibisana. Diberikan langsung kepada Direktur Utama Majalah Mangle, drs. Oejang Darodjatoen, penghargaan tersebut diberikan atas dedikasinya yang konsisten untuk meneribitkan majalah berbahasa Sunda sejak tahun 1957.

“Kami juga memberikan Anugerah Rumawat kepada Bapak Wahyu Wibisana, atas kiprahnya di dalam dunia ‘kasundaan’, melalui pemikiran dan berbagai karyanya seperti sajak, carpon, dan gending karesmen,” ujar Rektor.

Untuk penghargaan “Satya Bhakti Padjadjaran” diberikan kepada (alm) Prof. Dr. Sulaeman Tirtawijaya, yang semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh peneliti utama “Citrus Vein Ploem Digeneration (CVPD)”. Selain itu, Unpad juga memberikan “Satya Karya Adi Siswa Padjadjaran” kepada mahasiswa Unpad yang berprestasi dan mengharumkan nama Unpad.

Adapun nama mahasiswa peraih penghargaan tersebut adalah Brata Kusuma Santoso (FEB), Ajanti Parwito (FISIP), Yanti Silviana (FISIP), Ayu Tri Lestari Utami (FISIP), dan Muhammad Taufiq Sunyoto (FIB).

Untuk penghargaan selanjutnya, sebanyak 270 orang menerima Satya Karya Bhakti Kelas I, 124 orang menerima Satya Karya Bhakti Kelas II, 80 orang menerima Satya Karya Purnabhakti, dan 9 orang menerima Satya Karya Jasabhakti.

Dalam kesempatan tersebut, Unpad juga melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Hijau Lestari. Kerja sama tersebut akan berfokus pada pengembangan ternak dan hutan di lingkungan kampus Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Unpad Berikan Sejumlah Penghargaan dalam Rangka Dies Natalis ke-56 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pagi Ini, Juri Akan Nilai 400 Poster Peserta Pimnas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2013] Meski harus bersaing dengan total 400 poster, tim Unpad tetap optimistis memperoleh nominasi penghargaan di lomba poster Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI di Universitas Mataram, NTB. Penilaian lomba poster dilakukan Kamis (12/09) ini di Auditorium Universitas Mataram.

Suasana penilaian lomba poster Pekan Ilmiah Nasional XXVI di Universitas Mataram, NTB, Kamis (12/09). Malam ini, para pemenang akan diumumkan dalam upacara Penutupan Pimnas XXVI (Foto oleh: Erman) *

“Kalau melihat poster yang sudah dibuat teman-teman mahasiswa Unpad, dan melihat persaingan yang ada, saya melihat apa yang dibuat teman-teman sudah cukup representatif. Bahkan kita optimistis bisa mendapat nominasi penghargaan. Kita doakan saja,” ujar M.Fakhrudi Akbar, S.Sos., M.Si, salah satu dosen pendamping tim Unpad.

Lebih lanjut Akbar menjelaskan, penjurian lomba poster menilai aspek informatif dan tampilan dari poster tersebut. Aspek informatif antara lain seberapa jelas informasi yang disampaikan dalam poster itu, sementara tampilan antara lain mencakup daya tarik warna, jenis huruf, gambar atau foto yang ditampilkan. Peserta tim Unpad juga berupaya mematuhi aturan lomba yang ada sehingga tidak memodifikasi poster dengan tambahan yang tidak perlu seperti tampilan 3 dimensi dalam poster.

“Ada beberapa poster yang dilengkapi dengan gelar produk, misalnya untuk Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan dan PKM Penelitian. Itu memang menjadi nilai tambah bagi penilaian lomba poster, namun tetap saja penilaian utama melihat pada posternya. Tapi kita tidak memodifikasi poster sehingga melanggar aturan yang ada,” jelas Akbar yang juga dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

Laporan oleh: Erman/mar

Tim PKM Penelitian Anti Tuberkulosis dari Laut: Potensi Jamur sebagai Anti Mycobacterium Tuberculosis dari Alga Coklat dan Karang Lunak

Tim PKM Karsa Cipta Windbelt: Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Sistem Mekanik Vibrasi Pita Dawai

Tim PKM Karsa Cipta Train Automatic Security Gate

Tim PKM Karsa Cipta Hypnosomn.mp3: Alat Hipnosis untuk Membantu Orang-orang dengan Kesulitan Tidur

Tim PKM Kewirausahaan Tomcat (Take Your Comfortable Waistcoat): Rompi Penghangat Herbal Beraroma Terapi sebagai Sahabat dan Pelindung bagi Pengendara Motor

Tim PKM Kewirausahaan Q-Art Code: Cinderamata dengan Pesan Rahasia, Memanfaatkan Teknologi Quick Response Code sebagai Peluang Usaha dalam Industri Kreatif di Indonesia

Tim PKM Kewirausahaan Nutricall: Revolusi Pelayanan Sarapan Modern bagi Mahasiswa Mandiri sebagai Solusi Gaya Hidup Sehat

Tim PKM Kewirausahaan Chasimpy: Menghirup Laba Wangi Kamper Seni Aromaterapi

The post Pagi Ini, Juri Akan Nilai 400 Poster Peserta Pimnas appeared first on Universitas Padjadjaran.


Galeri Foto Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran

$
0
0

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran, digelar Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran dengan acara utama Orasi Ilmiah dari guru besar Fakultas Hukum Unpad, Prof. Dr. Hj. Etty Roesmaryati Agoes, S.H., LL.M. Acara tersebut digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung pada Rabu (11/9) kemarin. Pada acara tersebut, Rektor Unpad memberikan sejumlah penghargaan kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan melakukan berbagai kerja sama dengan Unpad selama ini. Selain itu, di pagi harinya juga digelar Senam Pagi bersama Menteri BUMN RI Dr. (HC) Dahlan Iskan yang diikuti oleh civitas Unpad bertempat di pelataran Lapangan Parkir Utara kampus Unpad, Bandung.

Foto-foto oleh: Tedi Yusup & Dadan Triawan

The post Galeri Foto Dies Natalis ke-56 Universitas Padjadjaran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pertunjukan Nella’s Wings dari Australia Awali Festival Wayang Internasional 2013

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2013] Dalam benak Randi, siswa SDN Muara Ciwidey Bandung, sosok wayang identik dengan tokoh Si Cepot, punakawan dalam epos Mahabhrata versi Jawa Barat. Anggapan tersebut seketika hilang ketika menonton pertunjukan Nella’s  Wings oleh kelompok Sydney Puppet Theatre dari Australia, Kamis (12/09) di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwakoesoemasoemantri, Bandung dalam gelaran Festival Wayang Internasional 2013.

Pertunjukan Nella’s Wings oleh kelompok Sydney Puppet Theatre dari Australia, Kamis (12/09) di Bale Rumawat Unpad, Bandung dalam gelaran Festival Wayang Internasional 2013. (Foto: Dadan T)

Kelompok tersebut menampilkan pentas teater boneka anak-anak yang terdiri dari boneka bayangan, serta satu bonek kayu yang bernama Nella. Dimainkan secara apik oleh Sue Wallace, pentas tersebut mampu menghibur Randi dan kawan-kawannya. Tak jarang, mereka pun tertawa ketika melihat adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh Sue.

“Si ibunya (Sue) lucu, selalu bikin ketawa, sama kayak nonton film kartun Tom and Jerry,” ujar bocah kelas 5 tersebut.

Dalam pentas tersebut, Sue berperan sebagai tokoh yang “berkomunikasi” langsung dengan Nella, anak kecil yang setiap harinya mengimajinasikan berbagai hal yang dapat terbang. Nella pun menggambar banyak hal, mulai dari burung hantu, serangga padang pasir, pinguin, serta kupu-kupu.

Dengan segala imajinasinya, Nella menginginkan sayap impiannya untuk bisa membawanya terbang. Sue membawa penonton pentas untuk “membantu” Nella agar dapat terbang dengan cara meniupnya bersama-sama. Pentas berdurasi 45 menit itu pun berakhir bahagia, Nella akhirnya bisa terbang mewujudkan impian dan imajinasinya.

“Gak bosan nontonnya, jadi ingin nonton lagi,” tambah Randi.

Sementara itu, guru SDN Muara Ciwidey, Poppy Kania mengungkapkan, pertunjukan Nella’s Wings memberikan efek positif bagi siswa. Menurutnya, pertunjukan tersebut sekaligus mengenalkan seni boneka dan wayang yang baru kepada para siswa.

“Ini menjadi pengalaman baru bagi para siswa. Wayang di beberapa negara itu sangat banyak, bukan hanya di Indonesia saja. Mudah-mudahan wawasan mereka bertambah,” ujarnya.

Tampilkan Pertunjukan Wayang dari Beberapa Negara

Selain kelompok Sydney Puppet Theatre dari Australia, festival ini juga akan menampilkan pertunjukan wayang dari Belanda, Madagaskar, Turki, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat ini digelar selama 2 hari, dari 12 – 13 September 2013.

Ketua pelaksana kegiatan, Hendra Mbot mengatakan, festival wayang ini akan menampilkan pertunjukan wayang/boneka bercerita yang menjadi ciri khas dari negaranya. “Kita juga mengundang para pelajar mulai dari SD hingga SMA dan umum dengan tujuan agar pagelaran ini dapat menambah wawasan bagi setiap kalangan,” tambahnya.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Pertunjukan Nella’s Wings dari Australia Awali Festival Wayang Internasional 2013 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Raih Satu Perak di Pimnas XXVI

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2013] Universitas Padjadjaran meraih satu penghargaan setara perak di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVI Tahun 2013. Penghargaan tersebut diraih tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dengan karya “Q-Art Code: Cinderamata dengan Pesan Rahasia, Memanfaatkan Teknologi Quick Response Code sebagai Peluang Usaha dalam Industri Kreatif di Indonesia”. Juara umum Pimnas XXVI diraih oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Tim PKMK “Q-Art Code” yang meraih penghargaan setara perak foto bersama dengan dosen pendamping, Dr. Cukup Mulyana, dan Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., di halaman Rektorat Universitas Mataram (Foto oleh: Erman)*

Pimnas XXVI ditutup oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Agus Subekti, MSc., PhD., di halaman Rektorat Universitas Mataram, Jln. Majapahit Mataram, NTB, Kamis (12/09) malam. Sementara tuan rumah penyelenggara Pimnas tahun depan masih akan ditentukan kemudian karena ada dua nominasi tuan rumah.

“Ada dua calon tuan rumah penyelenggara Pimnas tahun depan, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan Universitas Diponegoro Semarang. Keputusannya masih akan menunggu survei kelayakan yang akan dilakukan. Kepada calon tuan rumah Pimnas 2014, kiranya pelaksanaan yang bagus di Universitas Mataram ini bisa dijadikan contoh,” ujar Prof. Agus Subekti.

Dengan hasil yang diraih kali ini, Unpad tidak berhasil mempertahankan posisi di 10 Besar. Tahun lalu, Unpad berada di 10 Besar dengan raihan satu penghargaan setara emas, tiga penghargaan setara perak, dan dua penghargaan setara perunggu.

“Jika melihat hasil, tentunya ini mengecewakan bagi kita semua. Kita perlu membenahi sistem yang ada. Kita perlu membenahi organisasi kemahasiswaan agar lebih solid lagi sehingga fungsi pendampingan, koordinasi dengan fakultas, fungsi pembinaan, tetap ada. Di bulan-bulan terakhir ini, situasi aktivitas kemahasiswaan memang kurang mendukung,” ujar Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc.

Sementara Dr. Cukup Mulyana, MA., dosen pendamping tim PKMK “Q-Art Code” mengaku senang tim bimbingannya berhasil meraih penghargaan di Pimnas XXVI. Menurutnya, keberhasilan ini karena para mahasiswa memang sudah sangat serius mempersiapkan karya ilmiahnya. “Meraka sudah mempersiapkan semua materi dengan matang, saya hanya sedikit mengarahkan saja. Secara substansi, karya mereka bagus. Saat presentasi juga bagus dengan sentuhan drama,” ujar Dr. Cukup.

Peringkat 10 Besar Pimnas XXVI Tahun 2013
1. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
2. Universitas Airlangga Surabaya
3. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
4. Universitas Brawijaya Malang
5. Institut Pertanian Bogor
6. Universitas Diponegoro Semarang
7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
8. Universitas Negeri Yogyakarta
9. Universitas Sriwijaya
10. Universitas Negeri Semarang

Laporan oleh: Erman *

The post Unpad Raih Satu Perak di Pimnas XXVI appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gelar Workshop Perencanaan untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/09/2013] Unpad bekerja sama dengan Bank Mandiri menggelar Workshop “Perencanaan Kegiatan Berorientasi Tujuan”, Kamis hingga Sabtu (12-14/09) di Hotel Putri Gunung, Lembang. Kegiatan ini diikuti oleh 54 peserta yang berasal dari dosen, pejabat, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Logo Unpad *

Workshop dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad, Kamis (12/09). Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya aspek perencanaan dalam sebuah kegiatan. “Seringkali kita sendiri yang memulai sebuah masalah, dalam hal ini adalah membuat kegiatan, tapi terkadang kita malah tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Rektor.

Oleh karena itu, workshop ini digelar sebagai ajang untuk membekali dosen dan tenaga kependidikan di Unpad mengenali bagaimana konsep perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan di dalam sebuah kegiatan.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Rektor IV Unpad, Prof. Roni Kastaman. Menurutnya, sebuah kegiatan akan mendapatkan goal  yang maksimal apabila berada pada rel yang telah ditetapkan. Melalui perencanaan yang baik, kegiatan tersebut akan tetap berjalan pada rel tersebut hingga tercapai tujuan yang diinginkan.

“Dengan dimulai dari perencanaan, maka kita juga dapat menyukseskan program Renstra 5 tahun Unpad,” jelas Prof. Roni.

Prof. Roni pun menjelaskan, para peserta workshop kali ini juga diikutsertakan dari berbagai elemen, mulai dari dekan, pembantu dekan, kepala biro, kepala bagian, dosen, hingga ke staf kependidikan. Tujuannya, adalah untuk mengetahui berbagai sudut pandang tentang perencanaan dari setiap unit kerja.

“Selama ini peserta workshop berasal dari satu golongan, kalau dosen ya dosen saja, staf ya staf. Kali ini kita sengaja random, supaya ada warna yang berbeda. Di sini kita duduk bersama untuk menetapkan bagaimana metode yang baik saat merencanakan suatu program/kegiatan,” kata Prof. Roni.

Selain itu, Prof. Roni pun mengutarakan, dengan diikutsertakannya peserta dari berbagai unit kerja diharapkan dapat saling berpartisipasi secara aktif untuk menuangkan sebuah gagasan. “Kita sengaja memilih perwakilan peserta dari seluruh fakultas. Tujuannya, agar ketika selesai workshop para peserta dapat mengaplikasikannya di masing-masing unit kerjanya,” harapnya.

Para peserta pun dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok diberi tema  untuk kemudian didiskusikan perencanaanya. Tiap-tiap kelompok pun diwajibkan mempresentasikan segala hasil gagasan perencanaannya sesuai dengan tema yang diberikan.

Workshop ini menggunakan metode Ziel Orientierte Projeck Plannung (ZOPP) atau Perencanaan Proyek yang Berorientasi pada Tujuan dengan dipimpin oleh tim fasilitator. Metode ini memungkinkan setiap kelompok menjadi narasumber dalam diskusi. “Dalam workshop ini, yang menjadi narasumber adalah para peserta sendiri. Ketua tim hanya menjadi fasilitator saja,” ujar Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Unpad Gelar Workshop Perencanaan untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gita Wirjawan, “Pastikan bahwa Pendidikan Indonesia Dapat Bersinar di Mana Pun”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 13/09/2013] Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Jumat (13/09) di Aula Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwakoesoemasoemantri, Bandung. Kuliah umum bertajuk ”Benahi Pendidikan Perkuat Daya Saing Bangsa” digelar dalam rangka Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad.

Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat menyampaikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad di Aula Unpad, Bandung, Jumat (13/9). (Foto: Tedi Yusup)

Dalam pemaparannya, Gita menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan untuk memajukan Indonesia. “Sebagai generasi penerus bangsa, kalian harus bisa menghasilkan produk pendidikan yang bisa berkarir di dunia internasional,” ujar Gita.

Sebagai negara dengan sistem demokrasi terbesar ke-3 di dunia serta sistem ekonomi terbesar ke-15 di dunia, Indonesia memiliki banyak peluang untuk bangkit menjadi negara maju. Sayangnya, potensi tersebut belum termaksimalkan. Memajukan pendidikan adalah upaya awal untuk memaksimalkan potensi tersebut.

“Intinya, kita harus pastikan bahwa pendidikan Indonesia dapat bersinar di mana pun. Salah satunya adalah harus menajamkan kualitas lulusan dari lembaga pendidikan,” terangnya.

Gita pun memaparkan, jumlah pelajar Indonesia yang bersekolah di perguruan tinggi ternama seperti Cambridge University, Columbia University, maupun Harvard University jumlahnya sangat sedikit. Jumlah tersebut kalah bersaing dengan jumlah mahasiswa dari Korea maupun Cina.

“Kita seharusnya jangan gontok-gontokan dengan sesama Indonesia. Justru kita harus gontok-gontokan secara sehat dengan negara Cina atau Korea, agar kita bisa lebih maju,” ujarnya.

Lebih lanjut Gita menjelaskan, pendidikan adalah modal utama untuk menguatkan kebanggaan berbangsa. Sebab, banyak hal yang bisa dihasilkan dari ilmu pengetahuan.

“Saya percaya kalau kita bisa membuahkan produk-produk pendidikan yang hebat melalui kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dan produk itu saya yakin akan bisa digunakan di mana saja,” kata Gita.

Gita pun berharap, para civitas akademika Unpad dapat menjadi generasi yang mampu membuahkan produk-produk pendidikan untuk kemajuan bangsa Indonesia. “Jangan pernah berpikir untuk takut. Sesungguhnya kita lebih besar dari apa yang kita kira. If you want it, you will get it!” pungkasnya.

Kuliah umum ini dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Wakil Rektor III Unpad, Dr. Med. Setiawan, serta Dekan Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana. Rektor pun mengapresiasi kuliah umum tersebut.  “Kuliah umum ini mengajak kita melihat Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Dan itu semua ada di tangan kalian sebagai mahasiswa,” ujar Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar

The post Gita Wirjawan, “Pastikan bahwa Pendidikan Indonesia Dapat Bersinar di Mana Pun” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5622 articles
Browse latest View live