Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5526 articles
Browse latest View live

Dukung Pembangunan, Kajian Regulasi Tanah dan Tata Ruang Perlu Dipercepat

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/10/2017] Peningkatan pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo harus didukung dengan kesiapan regulasi di sektor pertanahan dan tata ruang. Para ahli hukum menilai, finalisasi Rancangan Undang-undang (RUU) pertanahan dan RUU Penataan Ruang saat ini sangat dibutuhkan.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LLM saat membuka Seminar Nasional “Pembangunan Infrastruktur Berbasis Tata Ruang: Suatu Upaya Menuju Sinergi Populasi dalam Implementasi Pembangunan Secara Integratif”, di Hotel Papandayan Bandung, Kamis (26/10). (Foto: Tedi Yusup)*

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LLM saat membuka Seminar Nasional “Pembangunan Infrastruktur Berbasis Tata Ruang: Suatu Upaya Menuju Sinergi Populasi dalam Implementasi Pembangunan Secara Integratif”, di Hotel Papandayan Bandung, Kamis (26/10).

Seminar ini digelar atas kerja sama FH Unpad dengan Ikatan Alumni Notariat (Ikano) FH Unpad, Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Pengwil Jawa Barat, dan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pengwil Jawa Barat. Acara ini diikuti 500 peserta yang merupakan akademisi, notaris, pelaku usaha, perbankan, hingga praktisi lainnya.

Prof. An An menilai, aspek tanah dan tata ruang menjadi platform dasar pembangunan infrastruktur. Untuk itu, finalisasi dua RUU ini harus direspons secara positif dan antisipatif oleh berbagai pihak. Sebab, infrastruktur menuntut aksi kolektif dari para pelaku pembangunan yang terlibat dalam jaringan pembangunan infrastruktur.

Lebih lanjut Prof. An an mengatakan, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia memiliki kebutuhan investasi dalam jumlah tinggi. Di sisi lain, Indonesia menjadi negara yang banyak diminati investor asing.

Tingginya investasi akan berpengaruh pada peningkatan pembangunan infrastruktur. Ujung-ujungnya, pembangunan ini akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. “Kebutuhan ini hendaknya tidak dipandang sebagai suatu beban, tetapi harus difasilitasi,” kata Prof. An An.

Dengan berpengaruh pada pembangunan infrastruktur, maka segala kebijakan harus segera diselesaikan. Ini bertujuan agar sengketa dalam pembangunan, terutama dalam hal pengawasan tanah dan pola tata ruang dapat diminimalisasikan.

Melalui seminar ini, Prof. An An mengharapkan ada masukan dari kajian regulasi terkait pembangunan infrastruktur. Diharapkan, masukan ini dapat mendorong berbagai program pembangunan yang digulirkan pemerintah.

Seminar ini diisi oleh pemaparan sejumlah pemateri dari unsur pemerintahan, akademisi, hingga pelaku usaha.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dukung Pembangunan, Kajian Regulasi Tanah dan Tata Ruang Perlu Dipercepat appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Unpad Raih Prestasi di Jepang

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/10/2017] Mahasiswa Universitas Padjadjaran kembali torehkan prestasi di tingkat  internasional. Adalah Jhoice Noor Syahid (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan M. Hanif Arrazi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) berhasil menjadi penyaji terbaik di ajang Indonesia Student Association Scientific Conference (ISACS) 2017 yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Osaka-Nara Jepang di Ichiko Kaikan Hall, Osaka University, Jepang, Sabtu (21/10) lalu.

Dua delegasi mahasiswa Unpad Jhoice Noor Syahid dan M. Hanif Arrazi berhasil menjadi penyaji terbaik di ajang Indonesia Student Association Scientific Conference (ISACS) 2017 yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Osaka-Nara Jepang di Ichiko Kaikan Hall, Osaka University, Jepang, Sabtu (21/10) lalu.*

Jhoice dan Hanif tergabung dalam Tim Dana Desa dengan judul makalah “Integrated Financial Accounting and Reporting Platform on the Village Bureucracy Level throughout Indonesia in Order to Improve Internal Control, Accountablity, and Corruption Practice Prevention on Grand Funds : Case Study of Dana Desa One Billion Rupiah for Every Village-President Joko Widodo Cabinet Program”. Presentasi dilakukan pada bidang Goverment, Economic and Social Policy.

“Kami sangat bangga bisa memaparkan gagasan kami dalam konferensi internasional seperti ini, apalagi dihadapan ilmuwan-ilmuwan luar biasa, dan khususnya ini kami sampaikan untuk Indonesia pastinya,” ujar Hanif dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Kegiatan ini diikuti oleh 42 tim dari sejumlah perguruan tinggi di Jepang, Indonesia, dan Australia. Unpad sendiri mengirimkan 6 tim yang tersebar di 5 klaster. Keenam tim tersebut merupakan mahasiswa dari berbagai program studi di Unpad.

Ajang ISACS 2017 dibuka oleh perwakilan dari KBRI Jepang dan KJRI Osaka, serta perwakilan dari Osaka University. Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar internasional dengan pembicara kunci Prof. Akhisa Matsuno dari Osaka University. Acara juga diisi dengan presentasi makalah di hadapan para akademisi dari sejumlah universitas ternama di Jepang.*

Rilis/art

The post Mahasiswa Unpad Raih Prestasi di Jepang appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tiga Mahasiswa Teknik Elektro Unpad Raih Juara di Telkom University IoT Competition 2017

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/10/2017] Tiga mahasiswa Teknik Elektro Universitas Padjadjaran, Aldo Wista Fadhilah, Aldi Wista Fadhilah, dan Faatih Rifqi Muqaffi meraih juara tiga di ajang Telkom University IoT Competition 2017, di kampus Telkom University, Bandung, 23 – 24 Oktober lalu.

Tiga mahasiswa Teknik Elektro Universitas Padjadjaran meraih juara tiga di ajang Telkom University IoT Competition 2017, di kampus Telkom University, Bandung, 23 – 24 Oktober lalu.*

Aldo dan tim berhasil meraih juara dalam kompetisi yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kompetisi tersebut, ketiganya membawakan proposal konsep “Smart Tambak”, cara cerdas beternak ikan dengan konsep Internet of Things. Demikian dijelaskan dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Konsep inovasi perikanan berbasis teknologi informasi ini diharapkan dapat membantu petambak, khususnya pembudidaya ikan dengan media keramba jaring apung dalam meningkatkan produksinya.

Tiga mahasiswa tersebut mengikuti serangkaian seleksi kompetisi, mulai dari seleksi proposal hingga tahap presentasi (final). Dari 80 proposal yang diseleksi di tahap pertama, mereka berhasil lolos ke dalam 10 besar tim yang berhak mengikuti tahap presentasi.

Kesepuluh tim tersebut diantaranya Unpad, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Teknokrat Indonesia, Universitas Gunadarma, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Negeri Malang, serta dua tim dari Telkom University.

Setelah melewati tahap presentasi, tim juri memutuskan Unpad keluar sebagai juara ketiga. Adapun juara pertama dan kedua diraih tim Universitas Negeri Malang dan Universitas Sebelas Maret.

Ajang Tel-U IoT Competition merupakan kompetisi tingkat nasional pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan, smart building, smart city, transportasi, pertanian, kebencanaan, logistik, dan pariwisata. Kompetisi ini mengangkat tema “toward the future communication technology”.

Diikuti oleh sejumlah peserta kategori SMA dan perguruan tinggi, kompetisi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi internet of things di Indonesia.*

Rilis: Teknik Elektro Unpad/am

The post Tiga Mahasiswa Teknik Elektro Unpad Raih Juara di Telkom University IoT Competition 2017 appeared first on Universitas Padjadjaran.

SMA Syafana Islamic School Tangerang Kunjungi Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/10/2017] Pelajar SMA Syafana Islamic School Tangerang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran. Sebanyak 22 pelajar didampingi 5 guru pendamping tersebut diterima secara resmi oleh staf Humas Unpad di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (26/10).

Sejumlah siswa SMA Syafana Islamic School Tangerang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (26/10). (Foto: Atep Rustandi)*

Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMA Syafana Islamic School Toni Yunanto,S.Pd, MM, mengatakan kunjungannya ke Unpad terkait informasi penerimaan mahasiswa baru di Unpad. “Kami mengunjungi unpad dengan tujuan ingin mendapatkan informasi tentang penerimaaan mahasiswa baru Unpad pada jalur SNMPTN, SBMPTN atau jalur mandiri dan bagaimana strategi agar siswa-siswi kami nantinya dapat diterima sebagai mahasiswa di kampus unpad,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, staf Hubungan Masyarakat Unpad yang diwakili Winda Eka Putri, S.Sos., dan Atep Rustandi menjelaskan sekilas profil dan seleksi penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Unpad. Hal yang disampaikan antara lain visi misi, uang kuliah tunggal, fakultas, program studi, mekanisme SNMPTN, SBMPTN, tingkat keketatan, fasilitas pendukung perkuliahan, hingga beasiswa.

Atep menjelaskan, jalur seleksi program Sarjana di Unpad selama ini hanya melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Jalur mandiri dilakukan untuk program Diploma IV, Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), serta program Pascasarjana.

Sementara jalur mandiri program Diploma IV dan PSDKU, pendaftar harus terlebih dahulu mendaftar SBMPTN dan memilih minimal satu program studi di Unpad.

Berbagai pertanyaanpun kemudian diajukan oleh para siswa, diantarannya mengenai kelas internasional. Menanggapi pertanyaan tersebut, Winda menjelaskan bahwa kelas internasional saat ini hanya diperuntukan bagi mahasiswa Asing.

Rilis/am

The post SMA Syafana Islamic School Tangerang Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gelar Sosialisasi Pajak Bagi Aktivitas Penelitan

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/10/2017] Universitas Padjadjaran menggelar sosialisasi terkait pajak riset yang ditujukan bagi para dosen. Sosialisasi tersebut digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Jumat (27/10).

Direktur Keuangan dan Logistik Unpad Edi Jaenudin, S.E., Ak., M.Si., saat memaparkan mekanisme pajak bagi penelitian di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (27/10). (Foto: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor bidang Akademik dan Perpustakaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., mengatakan, sosialisasi ini digelar atas dasar banyaknya pertanyaan dari para dosen tentang mekanisme pajak bagi hibah penelitian maupun kerja sama. Namun demikian, regulasi terkait mekanisme pajak penelitian masih belum jelas.

“Ini memang menjadi persoalan tersendiri. Yang jelas kita harus memenuhi aturan,” ujar Dr. Arry saat membuka kegiatan.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Logistik Unpad Edi Jaenudin, S.E., Ak., M.Si., mengatakan, sebagai PTN Badan Hukum, pengelolaan keuangan Unpad berbeda dengan perguruan tinggi berstatus Satuan Kerja (satker) dan Badan Layanan Umum (BLU). Karena memiliki kewenangan pengelolaan secara paripurna tapi tetap sebagai badan milik pemerintah, maka PTN Badan Hukum memiliki karakteristik tersendiri.

Secara regulasi, ada tiga pajak yang akan dibebankan dalam aktivitas riset, yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Bea Materai. Karena berstatus PTN Badan Hukum, Unpad termasuk kategori Pengusaha Kena Pajak (PKP). Oleh karena itu, PKP berhak memungut PPN.

Berdasarkan UU Nomor 42 tahun 2009, PPN dikenakan ketika terjadi penyerahan barang/jasa kena pajak. Dalam aktivitas penelitian, yang dikenai PPN terdiri dari segala bentuk pembelian/pembayaran barang/jasa habis pakai, pembelian/pembuatan perangkat lunak (software), serta pembelian/pembayaran peralatan.

Namun, ada aktivitas pembayaran yang tidak dipungut PPN. Edi menjelaskan, aktivitas tersebut meliputi pembayaran dengan nilai di bawah Rp1 juta dan tidak melakukan pembayaran secara terpecah-pecah, pembayaran BBM, jasa angkutan udara, penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak, serta pembebasan tanah.

Sementara Pajak Penghasilan dibebankan kepada penghasilan yang diterima dosen. Jenis PPh ini terdiri dari PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPh 24. Edi menjelaskan, penghasilan yang diterima bukan hanya uang tetapi juga barang, di luar perlakuan natura (imbalan fasilitas). Perlakuan natura ini meliputi fasilitas mobil dinas ataupun fasilitas lainnya.

“Kecuali ketika mobil dinas itu memiliki tunjangan perawatan mobil dinas, misalnya, maka tunjangan tersebut termasuk objek pajak penghasilan,” kata Edi.

Para dosen juga wajib memotong pajak penghasilan apabila dalam aktivitas risetnya memberikan penghasilan bagi orang lain, seperti mengundang narasumber atau merekrut asisten penelitian yang dihonorkan.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Unpad Gelar Sosialisasi Pajak Bagi Aktivitas Penelitan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pelajari Pelayanan Publik, UPN “Veteran” Jakarta Kunjungi Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id/27/10/2017] Reformasi birokrasi telah menjadi sebuah tuntutan perubahan dalam rangka memberikan pelayanan lebih baik ke semua pemangku kepentingan. Tidak hanya dari sisi tata kelola, reformasi birokrasi perlu dilakukan di berbagai bidang untuk hasil yang lebih optimal.

Wakil Rektor Bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum., (kiri) saat menerima Tim Reformasi Birokrasi Bidang Informasi Pelayanan Publik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (27/10). (Foto: Tedi Yusup)

Untuk mendapatkan wawasan terkait reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Universitas Padjadjaran, Tim Reformasi Birokrasi Bidang Informasi Pelayanan Publik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta mengunjungi Rektorat Unpad, Jumat (27/10) ini. Rombongan tersebut diterima oleh Wakil Rektor Bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, SH., M.Hum., di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Ketua Tim Reformasi Birokrasi sekaligus Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum UPN “Veteran” Jakarta, Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA, CA., mengatakan bahwa  tujuannya mengunjungi Unpad adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pelayanan dan sistem informasi yang digunakan dalam pelayanan publik di Unpad..

“Kita berharap mendapat banyak masukan dan pembinaan dari Unpad untuk dapat berkembang  menjadi lebih cepat sesuai dengan tuntutan saat ini,” Dr. Erna.

Berkenaan hal tersebut, Dr. Sigid menjelaskan  bahwa reformasi birokrasi di Unpad dilaksanakan secara bertahap semenjak menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Hukum. Dengan status tersebut, Unpad mendapat keleluasaan untuk menyusun organisasi dan tata kelolanya (OTK) sendiri.

“Reformasi birokrasi di Unpad dimulai dengan reformasi tata kelola melalui perubahan OTK. Dari sisi perencanaan dan sistem informasi, kita lakukan melalui reformasi sistem dan teknologi informasi. Dari sisi keuangan melalui sistem remunerasi dan berlanjut pada reformasi di bidang-bidang lainnya, termasuk dalam hal akademik dan riset,” jelasnya.

Dr. Sigid juga menyampaikan dari sisi pelayanan publik, salah satu hasil dari reformasi birokrasi adalah dengan dibentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Unpad. Unit tersebut mengintegrasikan sistem pelayanan dari seluruh direktorat dalam satu tempat. Selain itu dapat mencegah terjadinya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

“Kita siapkan sistemnya terlebih dahulu, lalu kita bentengi dengan aturan, lama-lama kita akan terbiasa,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Dr. Sigid juga didampingi oleh Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurrahim, S.H., Sekretaris Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi Alan Ridwan Maulana, S.Si., M.Kom., Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu  Elin Herlina, S.Sos., beserta jajarannya. Rombongan juga mendapat penjelasan terkait Sistem Informasi Unpad dan mengunjungi Pusat Pelayanan Terpadu Unpad.*

Laporan oleh Marlia

The post Pelajari Pelayanan Publik, UPN “Veteran” Jakarta Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

SDGs Center Unpad dan KAIDEC Gelar Simposium Bersama

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/10/2017] Pusat unggulan SDGs Center Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Korean Association of International Development and Cooperation (KAIDEC) menggelar “the 3rd International Symposium on Asian Development Studies” yang digelar di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (26/10) dan Jumat (28/10).

Suasana Simposium Internasional “the 3rd International Symposium on Asian Development Studies” yang digelar atas kerja sama SDGs Center Unpad dengan Korean Association of International Development and Cooperation (KAIDEC) di Unpad Training Center, Jalan Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Jumat (28/10). (Foto: Sofyan)*

Simposium internasional ini mengangkat tema kemitraan dan keterlibatan state actor dan non-state actor dalam mengatasi ketidaksetaraan pembangunan. Simposium ini mengundang para ahli dunia untuk membahas berbagai isu strategis terkait pembangunan di kawasan Asia.

Direktur SDGs Center Unpad Prof. Armida S. Alisjahbana, mengatakan, simposium digelar untuk membahas berbagai isu seputar tantangan dan permasalaham pembangunan di kawasan Asia.

Ada tiga isu besar yang dibahas dalam simposium ini, yaitu tantangan pembangunan kawasan Asia, masalah kesetaraan, serta isu kerja sama dan keterlibatan antar negara aktor dan bukan aktor. Diharapkan, simposium ini dapat menghasilkan solusi yang komprehensif.

Dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt. Dalam sambutanya Dr. Keri mengatakan, Unpad berkomitmen mendukung pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan. Pada aktivitas tridarma, kurikulum pembelajaran pun dikembangkan kepada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

“17 gol dalam SDGs telah dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran. Mahasiswa setidaknya harus tahu bagaimana aspek pembangunan keberlanjutan dalam aktivitas masyarakat,” kata Dr. Keri.

Terkait simposium ini, Dr. Keri menekankan, bahwa semangat kesetaraan menjadi isu penting dalam tujuan pembangunan, baik dalam tujuan pembangunan milenium (MGDs) maupun tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Adapun pembicara dalam simposium ini yaitu Prof. Heeijin Lee (Presiden KAIDEC), Toru Yanagihara (Jepang), Bisnu Dev Panta (Nepal), Denison Jayasooria (Malaysia), Ian Coxhead (Amerika Serikat), Ronina Asis (Filipina), Sato Kan Hiroshi (Jepang), Sothy Kieng (Kamboja), Vu Ngoc Binh (Vietnam), Dong Qiang (RRC), Jiyoung Kim (Korea Selatan), Stephen Houwes (Australia), Min Joung Park (Korea Selatan), Jioyun Park (Korsel), Eun Mie Lim (Korsel), Marife Ballesteros (Filipina), Sunggyu Jim (Korsel), Bibhuti Ranjan Jha (Nepal), dan Kyungyon Moon (Korea Selatan).

Sementara dari pihak Unpad menghadirkan pembicara Prof. Armida Alisjahbana, Dr. Keri Lestari, Prof. Arief Anshory Yusuf, PhD, Dr. Zuzy Anna, M.Si., dan Ade Kadarisman, M.Sc.

Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani naskah perjanjian kerja sama (MoU) antara SDGs Center Unpad dan KAIDEC. Penandatanganan ini dilakukan Prof. Armida dengan Prof. Heeijin Lee.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post SDGs Center Unpad dan KAIDEC Gelar Simposium Bersama appeared first on Universitas Padjadjaran.

Generasi Muda Perlu Cermati Perjuangan Sumpah Pemuda 1928

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/10/2017] Generasi muda Indonesia saat ini diminta untuk merefleksikan kembali perjuangan yang telah dilakukan para pemuda dalam merebut kemerdekaan. Terbatasnya teknologi, sarana prasarana, hingga transportasi tidak menyurutkan semangat pemuda Indonesia untuk menggaungkan persatuan.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017 di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (28/10). (Foto: Tedi Yusup)*

“Dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah membuat kita berkumpul, bersilaturahmi, dan berinteraksi sosial,” demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nachrawi melalui pidato upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017.

Pidato tersebut dibacakan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menjadi pembina upacara yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (28/10). Upacara ini diikuti oleh segenap pimpinan, guru besar, mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Sumbangsih para pemuda dalam melahirkan Sumpah Pemuda pada 1928 patut diteladani. Namun, saat ini para pemuda justru lebih banyak berselisih paham, mudah memvonis orang, saling mengutuk, hingga gampang menebar fitnah.

Untuk itu, dengan kemudahan teknologi dan infrastruktur saat ini, generasi muda Indonesia seharusnya lebih mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Melalui pidatonya, Menpora mengajak generasi muda untuk menghentikan segala tindak perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa.

“Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini,” tulis Menpora.

Di akhir pidato, generasi muda didorong aktif berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca Undang-undang Dasar 1945 oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unpad Yuyu Yohana Risagarniwa, PhD, pembaca teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat, dan pembaca doa oleh Dekan Fakultas Pertanian Unpad Dr. Ir. Sudarjat.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Generasi Muda Perlu Cermati Perjuangan Sumpah Pemuda 1928 appeared first on Universitas Padjadjaran.


BUMN Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/10/2017] Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki beragam tantangan yang harus dihadapi. Pemerintah harus bekerja sama dengan berbagai sektor untuk mengatasi tantangan ini. Salah satu sektor yang dibidik adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Prof. Dr. Armida Alisjahbana, M.A., saat memberikan kuliah umum dalam acara “BUMN Hadir di Kampus” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sabtu (28/10). (Foto: Tedi Yusup)*

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN RI Gatot Triharjo mengatakan, ada lima tantangan yang dihadapi Indonesia untuk melangkah lebih maju. Lima tantangan tersebut yaitu ketidakmerataan pembangunan, ketahanan energi dan pangan, kurangnya infrastruktur dan industri dasar, kurangnya akses layanan keuangan, serta sumber daya manusia yang belum produktif.

Saat memberikan kuliah umum dalam acara “BUMN Hadir di Kampus” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sabtu (28/10), Gatot mengatakan bahwa BUMN terus mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun Indonesia.

Gatot menerangkan, Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara dengan pertumbuhan terbesar di Dunia. Dua negara lain, China dan India memiliki cerita pertumbuhan tersendiri. China maju dengan pertumbuhan BUMN-nya yang semakin agresif, sedangkan India menjadi maju akibat pertumbuhan investasi swasta.

“Tren ke depan, di negara berkembang, negara dengan BUMN yang ada bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik dari negara maju yang bukan dari BUMN,” kata Gatot di hadapan peserta yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa.

Dikenal sebagai agen pembangunan, BUMN mampu memberikan kesejahteraan lebih baik kepada masyarakat. Sebab, sektor swasta cenderung berorientasi pada kepentingan pribadi.

Adapun langkah BUMN dalam menyukseskan pembangunan adalah bermula dari integrasi antar 118 perusahaan yang ada. Gatot mengatakan, integrasi ini penting agar tidak ada perebutan kehendak antar perusahaan negara tersebut. “Kalau kita saling berebut, yang senang justru negara asing,” kata Gatot.

Memiliki aktivitas yang terus meningkat, BUMN juga aktif melakukan lawatan kerja sama ke sejumlah negara. Namun, kerja sama yang diinisiasi BUMN terbilang unik, karena selalu berpedoman pada empat prinsip utama.

Empat prinsip tersebut yaitu mau melakukan kerja sama venture, saling transfer pengetahuan dan teknologi, bersedia memberi dana, serta produk yang dijual tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga dijual di luar Indonesia.

Empat prinsip tersebut ujung-ujungnya menjadikan Indonesia tidak lagi sebatas pasar bagi perusahaan asing. Dengan jumlah usia produktif yang jauh lebih tinggi saat ini, Indonesia berpeluang menjadi pasar bagi sejumlah negara.

Acara “BUMN Hadir di Kampus” digelar serentak di 28 perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda. Khususnya sivitas akademika akan kondisi sekaligus peran strategis BUMN dalam pembangunan ekonomi nasional.

Mengusung tema membangun ekonomi Indonesia yang berkeadilan, “BUMN Hadir di Kampus” menghadirkan para pejabat di Kementerian BUMN serta Direktur Utama BUMN menerjunkan para untuk berdiskusi dengan sivitas akademika dan para pakar dari perguruan tinggi.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa Unpad telah lama bersinergi dengan para BUMN. Ini terlihat dari didirikannya pusat unggulan “Unpad BUMN Center of Excellence” (Unpad BCE) yang bertujuan mengintegrasikan sisi akademik dengan kondisi di dunia nyata.

“Hadirnya BUMN di kampus akan menjadi keuntungan luar biasa. Bisa membuka jalan lebih kuat, interaksi ini bisa memformulakan berbagai hal bagi pengembangan kampus ataupun hal lainnya,” kata Rektor.

Selain Gatot, acara ini juga menghadirkan pembicara Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Prof. Dr. Armida Alisjahbana, M.A., dan Direktur Utama PT. Reasuransi Indonesia Utama Frans Sahusilawane. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan beasiswa pendidikan senilai Rp500 juta kepada Universitas Padjadjaran.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post BUMN Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Rektor Unpad Terima Penghargaan dari RMOL Jabar

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/10/2017] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menerima penghargaan Kujang Mas 2017 dari Rakyat Merdeka Online (RMOL) Jawa Barat untuk kategori Democracy Award. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi Prof. Tri dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Unpad.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menerima penghargaan Kujang Mas 2017 kategori Democracy Award dari Pemimpin Umum Rakyat Merdeka Online (RMOL) Teguh Santosa di Malam Budaya Kujang Mas 2017 di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung, Jalan Asia Afrika No. 112, Bandung, Sabtu (28/10) malam. (Foto: Tedi Yusup)*

Penghargaan diberikan langsung Pemimpin Umum RMOL Teguh Santosa kepada Rektor pada acara Malam Budaya Kujang Mas 2017 di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung, Jalan Asia Afrika No. 112, Bandung, Sabtu (28/10) malam. Dalam acara tersebut, Rektor didampingi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si (Han), dan Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Ade Kadarisman, M.Sc., M.T.

Berdasarkan penilaian dari pihak RMOL Jabar, Prof. Tri dipandang sebagai rektor terbaik Indonesia. Menjabat sebagai Rektor sejak 2015, Prof. Tri terus melanjutkan komitmen Unpad dalam mendukung pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Jawa Barat maupun di tingkat nasional.

Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program yang digulirkan Unpad, salah satunya ialah Aliansi Strategis Unpad (ASUP) Jabar. Program ini merupakan realisasi lanjutan dari program afirmasi “Unpad Nyaah ka Jabar”. Dengan fokus meningkatkan kapasitas wilayah di Jawa Barat melalui implementasi keilmuan, Unpad kemudian melaksanakan serangkaian kerja sama dengan 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

Melalui program ini pula, Unpad mendorong para guru besar aktif melakukan pengabdian ke masyarakat secara langsung. Program yang dikenal dengan nama Profesor Masuk Desa ini, para guru besar didorong mengimplementasikan berbagai hasil penelitiannya untuk diaplikasikan di masyarakat secara langsung.

Di tingkat nasional, sejak 2016 Unpad telah membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa baru program Sarjana Pendidikan Dokter dan program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran dengan ketentuan bersedia ditempatkan di daerah ketika sudah lulus. Program ini dinilai membuka lebar kesempatan putra/putri bangsa untuk mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Usai menerima penghargaan, Rektor mengatakan bahwa penghargaan ini bukan semata bersifat pribadi, melainkan untuk Unpad sepenuhnya. Ia yakin, apa yang telah diberikan Unpad kepada masyarakat didasarkan oleh dukungan dari berbagai pihak.

“Mudah-mudahan ini menjadi pendorong dan motivasi bagi Unpad untuk dapat memberikan lebih baik kepada Jawa Barat,” kata Rektor.

Penghargaan Kujang Mas 2017 merupakan inisiasi yang dilakukan RMOL Jabar dalam memberikan penghargaan bagi kepala daerah dan tokoh masyarakat yang memiliki dedikasi kuat dalam memajukan Jawa Barat. Ada tiga kategori penghargaan yang diberikan, yaitu Golden Personality, Democracy Award, dan Lifetime Achievement.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Rektor Unpad Terima Penghargaan dari RMOL Jabar appeared first on Universitas Padjadjaran.

Riset Perguruan Tinggi Harus Bermanfaat bagi Masyarakat

$
0
0

[unpad.ac.id, 30/10/2017] Hasil riset haruslah memiliki manfaat kuat pada masyarakat. Untuk itu, interaksi kuat dengan masyarakat diperlukan agar peneliti tahu kebutuhan masyarakat. Jika tidak ada interaksi, belum tentu manfaat yang dihasilkan dari riset akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Unpad yang digelar di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman No. 38 Bandung, Senin (30/10). (Foto: Tedi Yusup)*

“Dasar pentingnya adalah kampus harus membuka diri. Jadi sebanyak mungkin datang ke masyarakat dulu apa yang terlihat,” kata Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Unpad yang digelar di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman No. 38 Bandung, Senin (30/10).

Rektor mengatakan bahwa lokomotif dari berbagai pengembangan adalah riset. Tidak mungkin inovasi dihasilkan tanpa berbasis riset. Riset inilah yang harus didasari dari permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga manfaat kuat akan terasa oleh masyarakat.

Inovasi yang dihasilkan pun semestinya memiliki nilai komersial. Nilai komersial bukan berarti harus bersifat materi yang terhitung dengan uang. Hasil riset juga dapat dikatakan memiliki nilai komersial jika memiliki manfaat pada masyarakat.

“Komersal itu punya dampak. Ukurannya itu memang selalu ekonomi. Ekonomi itu bisa hasil uangnya, atau mengefisiensikan, mengurangi beban. Kuncinya begitu,” ujar Rektor.

Menurut Rektor, hasil riset semestinya memiliki dampak secara global. Hasil riset Unpad, diharapkan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat.

“Betul kita mulai dari Jawa Barat, tetapi dalam konteks global. Karena tidak mungkin apa yang (terjadi) di kita tidak dipengaruhi dan mempengaruhi global,” ujar Rektor.

Diungkapkan Rektor, pendekatan riset yang ada di Unpad ini bermula dari meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, membangun infrastruktur sistem informasi, membangun sumber daya dan tata kelola, serta membangun program dan impact.

Step ini sebetulnya tidak mungkin berjalan satu persatu. Semua pasti harus berjalan paralel,” ungkap Rektor.

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/am

 

The post Riset Perguruan Tinggi Harus Bermanfaat bagi Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peduli Kelestarian Alam, Mahasiswa PSDKU Unpad Tanam “Mangrove” di Pangandaran

$
0
0

[unpad.ac.id, 31/10/2017] Minggu (29/10) pagi yang mendung tidak menyurutkan niat mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial. Bertempat di Pantai Karang Tirta, Pangandaran, mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran kampus Pangandaran menggelar penanaman mangrove.

Sejumlah mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad Pangandaran bersama mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Unpad kampus Jatinangor, Komunitas Pencinta Alam Pangandaran, sejumlah siswa SMA, Genpi Jabar, dan masyarakat umum melakukan penanaman mangrove di Pantai Karang Tirta, Pangandaran, Minggu (29/10).*

Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Unpad kampus Jatinangor, Komunitas Pencinta Alam Pangandaran, sejumlah siswa SMA, Genpi Jabar, dan masyarakat umum.

“Selain penanaman mangrove, kami juga melakukan bersih pantai terlebih dahulu. Esensinya supaya bukan hanya menanam tapi juga merawat yang sudah ada,” ucap Koordinator Panitia Penanaman Mangrove PSDKU Unpad, Bobby dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Lebih lanjut Bobby menuturkan, penanaman mangrove di Pantai Karang Tirta bertujuan untuk menjaga ekosistem rawa agar tidak terkikis oleh gelombang laut, serta tempat bertelurnya ikan dan udang.

Program penanam mangrove ini merupakan program yang kedua kalinya yang dilakukan oleh mahasiswa Unpad. Kawasan pesisir Pantai Karang Tirta dipilih sebagai tempat penanaman karena ekosistem mangrove di sana sudah sangat menghawatirkan.

Hal tersebut dapat terlihat dari pohon mangrove yang tumbuh hanya tinggal beberapa persen saja yang tersisa. Penyebabnya selain karena abrasi, juga akibat ulah masyarakat sendiri yang tidak menjaga lingkungannya dengan baik.

Mangrove yang ditanam merupakan salah satu jenis mangrove Rhizophora, yakni tanaman  bakau yang memiliki ciri berupa akar tunggang besar dan berkayu. Akar mangrove jenis ini menancap kuat ke dalam tanah sehingga memiliki fungsi sebagai penahan abrasi. Selain menanam mangrove, mahasiswa Unpad juga bertanggung jawab memonitor pertumbuhan tanamannya.

Dengan jumlah 700 mangrove yang ditanam, Bobby  berharap minimal 90 persen bisa hidup dan tumbuh. “Tahun ini akan kita monitoring secara berkala, dengan jangka waktu sebulan dua kali minimalnya, supaya dapat terkontrol dan tumbuh dengan baik,” tutur Bobby.

Senada  dengan Bobby, Dosen PSDKU Unpad Pangandaran, Cecep Safaatul Barkah, M.AB., MBA, mengungkapkan bahwa monitoring ini akan dilakukan secara berkala. “Kami berharap Ini bisa maksimal, karena teknisnya nanti per Prodi memantau 20 persen dari keseluruhan yang ditanam,” ujar Dosen prodi Administrasi Bisnis tersebut.*

Rilis/art

The post Peduli Kelestarian Alam, Mahasiswa PSDKU Unpad Tanam “Mangrove” di Pangandaran appeared first on Universitas Padjadjaran.

Universitas Mulawarman Kunjungi Unpad Pelajari Pengelolaan Akademik

$
0
0

[unpad.ac.id, 1/11/2017] Universitas Padjadjaran menerima kunjungan kerja dari Universitas Mulawarman (Unmul), Rabu (1/11). Delegasi diterima secara resmi oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Aji Sasongko, S.Pd., M.Si., (kedua dari kanan) beserta staf saat menjelaskan berbagai kebijakan dan program pengelolaan akademik di Unpad kepada delegasi Universitas Mulawarman di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (1/11). (Foto: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sarjono mengatakan, kunjungan ke Unpad dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan akademik di Unpad setelah ditetapkan sebagai PTN Badan Hukum. Unmul sendiri mulai didorong pemerintah untuk mempersiapkan diri menjadi PTN Badan Hukum.

“Kami sadari tidak mudah mengakselerasi penerapan BLU untuk selanjutnya mengarah ke PTN Badan Hukum. Untuk itu kami mohon informasi secara menyeluruh,” kata Prof. Mustofa.

Salah satu pola pengelolaan di PTN Badan Hukum adalah sentralisasi akademik. Hal ini menjadi kebutuhan tersendiri dari pihak Unmul. Dengan pola sentralisasi, lanjut Prof. Mustofa, Unmul diharapkan dapat menjadi bagian sebagai world class university di Indonesia.

Unpad sendiri dipilih pihaknya karena memiliki banyak kesamaan dengan Unmul. Banyak para dosen Unmul yang merupakan lulusan atau melanjutkan studi di Unpad. “Kita memang pertimbangkan karena Unpad jauh lebih maju dari kami,” kata Prof. Mustafa

Sementara itu, Aulia mengapresiasi kunjungan Unmul ke Unpad. Terkait pengelolaan sebagai PTN Badan Hukum, Aulia menyebut ada perubahan yang tampak terutama dari segi tata kelola.

Khusus sentralisasi akademik, Aulia membenarkan bahwa Unpad setelah menjadi PTN Badan Hukum menetapkan pengelolaan akademik secara tersentral di universitas. Jika sebelumnya, fakultas memiliki peranan dalam pengelolaan akademik, maka saat ini seluruh aspek kebijakan dan tata kelola diatur di universitas.

“Proses administrasi akademik sistemnya tersentralisasi. Segala SOP, aturan, dan segala rupa semua di fakultas menginduk ke universitas,” kata Aulia.

Meski tersentral, universitas memberikan keleluasaan kepada program studi untuk pengembangan keilmuan. Aspek riset menjadi fokus utama pengembangan kurikulum. Aulia mengatakan, perubahan fokus ini didasarkan berubahnya pola perguruan tinggi yang saat ini diarahkan untuk penguatan riset.

“Dengan berubah menjadi research unversity, ini akan memberikan independensi. Ini yang jadi tantangan buat kita,” kata Aulia.

Selanjutnya, Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Aji Sasongko, S.Pd., M.Si., berserta staf menjelaskan tentang sistem informasi akademik terpadu (SIAT) Unpad dan segala hal terkait kebijakan pengelolaan akademik di Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Universitas Mulawarman Kunjungi Unpad Pelajari Pengelolaan Akademik appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar Konferensi Internasional, Unpad Kuatkan Kerja Sama dengan University of Erfurt, Jerman

$
0
0

[unpad.ac.id, 1/11/2017] Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan University of Erfurt, Jerman, terkait riset dan pengajaran bersama. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara desk to desk oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad yang disaksikan Prof. Dr. Kai Hafez dari University of Erfurt, beserta Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad Dr. Dadang R. Hidayat, S.Sos., SH., M.Si, di Ruang Oemi Abdurrachman Fikom Unpad Jatinangor, Rabu (1/11).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menandatangani naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Prof. Dr. Kai Hafez dari University of Erfurt, Jerman, di Ruang Oemi Abdurrachman Fikom Unpad Jatinangor, Rabu (1/11). Kerja sama Unpad/University of Erfurt ini dilakukan dalam rangka penguatan aspek riset dan pendidikan. (Foto: Tedi Yusup)*

Penandatanganan MoU dilakukan di sela kegiatan konferensi internasional dengan tema “Media and Transformation in Germany and Indonesia: Dynamics and Regressions in Global Perspective” yang digelar atas kerja sama Fikom Unpad dengan DAAD (German Academic Exchange Service), dan Department of Media and Communication Science, University of Erfurt. Konferensi digelar hingga Jumat (3/11) mendatang.

Dengan adanya kerja sama tersebut, Rektor berharap kedua belah pihak akan saling bertukar pandangan, khususnya mengenai komunikasi dan budaya di Indonesia dan Jerman. Menurut Rektor, perkembangan teknologi komunikasi saat ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan budaya. Pemanfaatan komunikasi yang baik bukan hanya dapat mengelola budaya dengan baik, tetapi juga berperan besar dalam mengembangkan masyarakat.

“Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, kita bisa saling belajar satu sama lain. Itu adalah salah satu hal yang penting bagi kami,” kata Rektor.

Terkait kegiatan akademik, Rektor pun berharap akan adanya riset bersama antara Unpad dengan University of Erfurt yang dapat menghasilkan publikasi internasional. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kapasitas akademik di kedua universitas akan meningkat.

“Saya yakin, kerja sama antara Unpad dengan University of Erfurt akan meningkatkan kapasitas akademik kita,” ujar Rektor.

Adapun konferensi internasional digelar untuk meningkatkan pemahaman antar kedua negara melalui dialog kultural dengan mengkaji jenis dan pola komunikasi publik dalam perspektif bersama. Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari sejumlah universitas di Indonesia, Jerman, dan Mesir.

Selain itu, acara juga diisi dengan presentasi 20 akademisi muda Indonesia yang sedang menempuh studi doktoral (S3) terkait proyek disertasinya untuk mendapatkan pendapat dari para ahli. Pelaksanaan konferensi ini akan ditutup dengan gala dinner di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Gedung Sate), sebagai salah satu bentuk dukungan langsung dari pemerintah daerah.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Gelar Konferensi Internasional, Unpad Kuatkan Kerja Sama dengan University of Erfurt, Jerman appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hadir ke Unpad, Prof. Muhammad Nuh Beri Motivasi kepada Mahasiswa Bidikmisi

$
0
0

[unpad.ac.id, 1/11/2017] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009 – 2014 Prof. Dr. KH. Muhammad Nuh, DEA, mengapresiasi upaya Universitas Padjadjaran dalam menyediakan ruang bagi mahasiswa kurang mampu secara finansial namun mampu secara akademik untuk berkesempatan menempuh studi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009 – 2014 Prof. Dr. KH. Muhammad Nuh, DEA, saat menyampaikan materi di hadapan mahasiswa Bidikmisi dalam acara seminar nasional “Pekan Prestasi Bidikmisi” (Prediksi) yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kabim) Unpad di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Jatinangor, Rabu (1/11). (Foto: Tedi Yusup)*

“Unpad merupakan kampus yang mulia, yang membeberkan karpet merah bagi kelompok yang tidak mampu untuk masuk ke universitasnya,” ujar Prof. Nuh.

Hal tersebut dikatakan Prof. Nuh saat menyampaikan materi di hadapan mahasiswa Bidikmisi dalam acara seminar nasional “Pekan Prestasi Bidikmisi” (Prediksi) yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kabim) Unpad di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Jatinangor, Rabu (1/11).

Penggagas program Bidikmisi ini mengatakan, meski berasal dari kalangan tidak mampu, penerima Bidikmisi merupakan kelompok yang beruntung. Pasalnya, melihat data angka partisipasi kasar (APK) Indonesia, kelompok yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi berada di kisaran 31% saja dari 100% yang lulus SMA.

“Anda termasuk yang beruntung masuk di 31% itu, manfaatkanlah kesempatan ini,” kata Prof. Nuh.

Menjawab tantangan zaman, mahasiswa diharapkan memperoleh pendidikan yang sesuai. Prof. Nuh mengatakan, jika pendidikan tidak mengikuti perkembangan zaman, dikhawatirkan akan menghasilkan lulusan yang “kedaluwarsa”.

Lebih lanjut tokoh yang kerap dijuluki “Bapak Bidikmisi” ini mengatakan, setiap generasi memiliki tugas kesejarahan sesuai zamannya. Untuk itu, setiap generasi diharapkan mampu mengukir lembaran sejarah dengan sederet prestasi.

Ia pun mendorong mahasiswa untuk dapat belajar apa saja. Pendidikan diibaratkan sebagai paspor menuju masa depan. Dengan mempersiapkan sedini mungkin, mahasiswa diharapkan dapat menjadi pemimpin terbaik di masa depan.

“Tidak apa-apa saat ini kalian masih berstatus mahasiswa, tetapi di masa depan kalian adalah leader. Jangan sampai jadi pemimpin dulu baru belajar,” ujarnya.

Terkait komitmen Unpad dalam mendukung program Bidikmisi, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dalam sambutannya menekankan bahwa Unpad tetap berkomitmen tidak boleh ada mahasiswanya yang drop out karena tidak ada biaya.

“Mereka yang secara akademik berkemampuan, harus dapat menuntaskan kuliahnya di Unpad,” tegasnya.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Hadir ke Unpad, Prof. Muhammad Nuh Beri Motivasi kepada Mahasiswa Bidikmisi appeared first on Universitas Padjadjaran.


Indonesia Hadapi Tantangan Revolusi Industri Keempat

$
0
0

[unpad.ac.id, 2/11/2017] Memasuki revolusi industri keempat di tingkat global, Indonesia harus mampu menyiapkan diri. Di era dimana teknologi digital terus berubah secara signifikan, sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan suatu negara menghadapi revolusi industri tersebut. Ini berarti, revolusi industri sudah tidak lagi didominasi kelompok negara tertentu.

Panglima TNI periode 2013-2015 Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Panvest 2017 di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (2/11). Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia menjelang puncak bonus demografi 2045 mendatang. (Foto: Arief Maulana)*

“Negara dengan sumber daya manusia yang unggul yang akan jadi pemenang. Intelektual properti jadi etalase,” ujar Panglima TNI periode 2013-2015 Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Panvest 2017” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (2/11).

Bertumpu pada kekuatan sumber daya manusia, Indonesia rupaya belum mampu mengakomodasi intelektual propertinya. Banyak potensi SDM yang “diambil” negara lain. Moeldoko mengatakan, beberapa kaum intelektual Indonesia justru lebih dihargai dan difasilitasi negara lain dalam mengembangkan kemampuannya.

Padahal, Indonesia diproyeksikan akan mengalami puncak pertumbuhan ekonomi pada 2045. Di masa itu, sumber daya manusia didominasi oleh kelompok usia produktif. Untuk itu, kelompok ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Lebih lanjut Moeldoko menyampaikan, perguruan tinggi dinilai menjadi salah satu unsur penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten. Inovasi yang menjadi ranah perguruan tinggi harus mendapat perhatian khusus.

“Hanya dengan inovasi, di masa depan kita akan memiliki daya saing yang tinggi. Saya sangat care dengan mahasiswa yang memiliki inovasi,” ujarnya.

Selain menghasilkan inovasi, mahasiswa juga dituntut memiliki jiwa kepemimpinan. Moeldoko menjelaskan, seorang pemimpin ibarat dirigen dalam satu pertunjukan orkestra. Jika dirigennya tidak piawai, pertunjukan akan menjadi kacau.

Demikian pula dengan seorang pemimpin. Jika jiwa kepemimpinan, lanjut Moeldoko, tidak mampu mengalir, maka dikhawatirkan segala tugas dan kinerja akan stagnan. Seorang pemimpin harus punya kejelasan arah berpikir dan bersikap, serta memiliki visi misi yang dapat diwujudkan.

Di hadapan mahasiswa, Moeldoko berpesan agar generasi muda mampu melakukan perubahan. “Lingkungan berubah dengan sangat cepat, penuh risiko dan kompleksitas. Lantas kalau kita tenang-tenang saja, kira-kira seperti apa nasib kita ke depannya,” kata Moeldoko.

Seminar nasional ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik FISIP Unpad. Dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP Unpad Dr. R. Widya Setiabudi S, M.T., M.Si., (Han), seminar ini menghadirkan pembicara Dosen FISIP Unpad Yogi Suprayogi Sugandi, PhD, Staf Ahli Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rahma Iryanti, serta Ketua Komisi XI DPR RI Melcias Marcus Mekeng.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Indonesia Hadapi Tantangan Revolusi Industri Keempat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Fikom Unpad Menyabet Gelar Juara Berbakat Wajah Pesona Indonesia 2017

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/11/2017] Mahasiswa Fakultas ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Nursidik meraih gelar Juara Berbakat pada ajang Wajah Pesona Indonesia 2017 yang dilaksanakan di Aula Sapta Pesona Gedung Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, Minggu (29/10) lalu. Di ajang tersebut, Sidik unjuk bakat dengan menampilkan tari kreasi perpaduan budaya Bali dan Betawi.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Nursidik, peraih gelar Juara Berbakat di ajang Wajah Pesona Indonesia 2017 yang dilaksanakan di Aula Sapta Pesona Gedung Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, Minggu (29/10) lalu.*

Wajah Pesona Indonesia 2017 merupakan kompetisi modeling yang digelar Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Selain harus memeragakan busana nasional, para peserta juga diminta unjuk bakat sesuai tema kompetisi “Seribu Corak Satukan Budaya”.

Meski belum berhasil meraih juara di kompetisi utama, Sidik mengaku bangga bisa meraih Juara Berbakat. Sidik merupakan salah seorang peserta yang terpilih mewakili kota Bandung di ajang tersebut.

“Yang pasti senang sih (meraih Juara Berbakat). Terbayarkan apa yang sudah dilakukan. Walalupun  memang belum bisa membawa juara di kategori utama, yaitu dalam membawakan nasional kostum,” ujar Sidik saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat kampus Jatinangor, Jumat (3/11).

Tari kreasi tersebut merupakan hasil cipataan Sidik bersama guru tarinya. Ia sengaja memadukan tarian Bali dan Betawi karena selain ingin ikut melestarikan dua kebudayaan tersebut, juga ingin menunjukkan bahwa Bali dan Betawi memiliki musik yang menarik dan khas. Kedepannya, Sidik pun berharap dapat semakin mengasah minat dan bakatnya itu serta dapat meningkatkan prestasinya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Mahasiswa Fikom Unpad Menyabet Gelar Juara Berbakat Wajah Pesona Indonesia 2017 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Luhut B. Pandjaitan: Indonesia Punya Potensi Bisnis Laut Sebesar 1.33 Triliun US Dollar

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/11/2017] Menteri Koordinator Kemaritiman RI Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran untuk menggeluti kajian hukum laut. Luhut menilai, sebagai negara dengan 79% wilayahnya berupa laut, kekuatan hukum laut di Indonesia masih terbatas.

Menteri Koordinator Kemaritiman RI Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi pembicara dalam Studium Generale “Peran Negara dalam Menjaga Sumber Daya Alam yang Digunakan sebagai Sarana Terciptanya Kesejahteraan Umum” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/11). (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut dikatakan Luhut saat menjadi pembicara dalam Studium Generale “Peran Negara dalam Menjaga Sumber Daya Alam yang Digunakan sebagai Sarana Terciptanya Kesejahteraan Umum” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (3/11).

Memiliki target sebagai poros maritim dunia, Indonesia perlu membenahi beberapa sektor. Salah satunya adalah pembuatan peta kemaritiman. Saat ini, Indonesia belum memiliki peta wilayah yang detail menggambarkan kondisi topografi wilayah, termasuk sebaran terumbu karang di perairan.

“Ini memang harus dibuat, karena kita mengalami ada kapal yang nabrak karang yang di Raja Ampat itu. Itu (pihak internasional) mereka nyalahin kita kenapa tidak punya peta lautnya,” papar Luhut.

Luhut mengakui penyusunan peta kemaritiman ini tidak mudah. Dari sektor hukum, penyusunan peta ini membutuhkan studi yang dalam. Peran hukum laut sangat kuat dalam penyusunan peta ini.

Di sisi lain, sektor kemaritiman Indonesia menyimpan potensi yang luar biasa, Luhut mengungkapkan, diperkirakan sektor kemaritiman menyimpan potensi bisnis sebesar 1,33 triliun US Dolar. Namun, baru 9% saja yang sudah dieksplorasi.

Khawatir potensi ini jatuh ke tangan asing, Luhut meminta mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam memanfaatkan potensi tersebut. Ia juga tidak ragu menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa yang ingin mendalami hukum laut.

“Kita cari anak-anak yang IPK-nya tinggi, cari program Doktornya, kita sekolahkan dalam bidang hukum laut,” kata Luhut.

Ia membenarkan, saat ini tidak banyak ahli hukum laut di Indonesia. Padahal Indonesia, khususnya Unpad, memiliki torehan sejarah dalam kedaulatan Indonesia, yaitu lahirnya konsep Wawasan Nusantara oleh Guru Besar FH Unpad Prof. Mochtar Kusumaatmadja.

“Konsep poros maritim dunia memiliki potensi pengembangan ekonomi maritim. Anda bisa mainkan peran hukum laut di sini agar (potensi) ini mau kita apakan. Kalau tidak, kita akan dijajah orang lagi,” kata Luhut.

Acara yang digelar BEM Fakultas Hukum Unpad ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. Dalam sambutannya, Rektor mengatakan penguatan hukum laut penting dalam mendukung kebijakan poros maritim dunia.

Menyikapi hal tersebut, Unpad sendiri telah mengeluarkan sejumlah hibah penelitian dan mendorong aktivitas riset di bidang hukum laut. Selain itu, Unpad juga memiliki dua pusat unggulan berupa pengembangan Marine Station di Pangandaran dan pusat unggulan Maluku Corner yang khusus menangani berbagai kajian di wilayah Kepulauan Maluku.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Luhut B. Pandjaitan: Indonesia Punya Potensi Bisnis Laut Sebesar 1.33 Triliun US Dollar appeared first on Universitas Padjadjaran.

FEB Unpad akan Gelar Ajang Bersepeda Santai Peringati Dies Natalis ke-60

$
0
0

[unpad.ac.id, 3/11/2017] Memperingati Dies Natalis ke-60, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran akan menggelar kegiatan bersepeda santai bertajuk “FEB-DIA-Unpad Family Funbike 2017”, Sabtu (11/11) mendatang. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama prodi Doktor Ilmu Akuntansi Unpad, FEB Unpad, dan Ikatan Penggiat Olahraga Sepeda Jakarta (IPSJ).

Dekan FEB Unpad Nury Effendi, S.E., M.A., PhD, (tengah) saat menggelar jumpa pers kegatan “FEB-DIA-Unpad Family Funbike 2017” dengan para wartawan di Gedung Pusat Pengetahuan Unpad/Pertamina, Jalan Dipati Ukur No. 35, Jumat (11/11). Selain Dekan, turut hadir pembicara Ketua Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi Unpad Prof. Dr. Sri Mulyani NS, M.Si., Ak., dan ketua pelaksana kegiatan Taufiq Supriadi. (Foto: Tedi Yusup)*

Dekan FEB Unpad Nury Effendi, S.E., M.A., PhD, mengatakan, kegiatan yang mengangkat tema “go fun, go fresh, dan gowes” ini dilakukan dalam rangka mendukung program Indonesia sehat. Dengan mengambil rute melewati jalan-jalan di Kota Bandung, kegiatan ini juga digelar untuk mengenalkan berbagai tinggalan sejarah (heritage) yang tampak di Kota Bandung.

“Kegiatan bersepeda santai ini menempuh jarak rute 15 kilometer. Selain itu, ada pula pemberian donasi dan donor darah,” ujar Nury saat jumpa pers dengan para wartawan di Gedung Pusat Pengetahuan Unpad/Pertamina, Jalan Dipati Ukur No. 35, Jumat (11/11).

Nury mengatakan, sebanyak 1.000 pesepeda dipastikan mengikuti kegiatan ini. Rute yang ditempuh dimulai dari lapangan parkir utara Kampus Dipatiukur dan melewati beberapa ruas jalan di Bandung, yaitu Jalan Ir. H. Djuanda, Jalan Merdeka, Jalan Lembong, Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani, Jalan R.E Martadinata, Jalan Diponegoro, Jalan Cikapayang, dan berakhir kembali di kampus Dipatiukur.

Meski mengambil jarak yang lumayan jauh, rute yang dilalui dipastikan aman bagi pesepeda. Ketua panitia Taufiq Supriadi menjelaskan, tingkat kemiringan jalan untuk rute tersebut hanya berkisar 89 meter. “Ini masih aman dilalui oleh siapapun juga,” ujar Taufiq.

Lebih lanjut Sekretaris Jenderal IPSJ tersebut mengatakan, seribu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari 100  peserta VIP, 400 alumni dan sivitas akademika Unpad, serta sisanya merupakan peserta dari masyarakat umum.

Jumlah keberangkatan peserta sendiri direncanakan akan dibagi menjadi tiga kloter. Kloter pertama direncanakan dilepas oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, kloter kedua dilepas oleh Dekan FEB, serta kloter ketiga akan dilepas oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta Kaprodi Doktor Ilmu Akuntansi Unpad Prof. Dr. Sri Mulyani NS, M.Si., Ak.

Dengan menggelar kegiatan bersepeda,lanjut Yudi, Unpad tidak hanya berfokus pada bidang pendidikan tinggi, tetapi juga peduli dengan budaya dan olahraga.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post FEB Unpad akan Gelar Ajang Bersepeda Santai Peringati Dies Natalis ke-60 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Ilmu Sejarah Unpad Raih Prestasi di Dua Kompetisi Nasional

$
0
0

[unpad.ac.id, 6/11/2017] Mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran meraih Juara II Lomba Debat Nasional pada ajang “Pekan Prestasi Mahasiswa Bidikmisi” (Prediksi) yang diadakan Kulawargi Mahasiswa Bidikmisi (Kabim) Unpad, 29-30 Oktober 2017 lalu. Mereka adalah Anas Anwar Nasirin, Gilang Ramadhan, dan Aziz Fauzi, mahasiswa Ilmu Sejarah angkatan 2015.

Tiga mahasiswa Ilmu Sejarah Unpad berhasil meraih prestasi di ajang “Pekan Prestasi Bidikmisi” (Prediksi), 29 – 30 Oktober lalu.*

Kompetisi tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa Bidikmisi aktif dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sebelum mengikuti lomba debat, para peserta terlebih dahulu diseleksi esai bertema “Optimalisasi Budaya Lokal Sebagai Perwujudan Cinta Tanah Air Menuju Indonesia Emas 2045”. Delapan esai terbaik kemudian terpilih sebagai peserta lomba debat.

Alhamdulillah, usaha membuahkan hasil baik, setelah bertanding melawan beberapa peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Tim juri menyatakan tim kami masuk final hingga akhirnya mendapatkan juara II setelah bertanding di final melawan Universitas Udayana,” ungkap Anas dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Selain  di kompetisi tersebut, Anas juga meraih prestasi di Lomba Kisah Inspiratif Nasional yang dilaksanakan oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi Universitas Mataram pada 1 Juli – 30 September 2017 dengan tema “Apresiasi Karya Anak Bangsa Melalui Goresan Pena”. Dalam kompetisi ini, Anas meraih juara III dengan kisah inspiratif berjudul “Manisnya Hidup Terasa Setelah Lelah Berjuang”.

“Keikutsertaan saya dalam berbagai perlombaan baik tingkat lokal maupun nasional sebagai ajang pembuktian kepada diri bahwa potensi harus dilatih hingga membuahkan hasil maksimal dan manfaat,” ujar Anas.*

Rilis/art

The post Mahasiswa Ilmu Sejarah Unpad Raih Prestasi di Dua Kompetisi Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5526 articles
Browse latest View live