Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5556 articles
Browse latest View live

Sejumlah Dosen Lintas Keilmuan di Unpad Teliti Dental Hypnosis

$
0
0

[unpad.ac.id, 8/03/2018] Sejumlah dosen Universitas Padjadjaran memaparkan kajian ilmiah “Dental Hypnosis” di acara Pesta Buku Bandung 2018 yang digelar Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat di Landmark Convention Hall, Bandung, Senin (5/03).

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Dr. Gilang Yubiliana.,drg., M.Kes., bersama empat dosen lintas keilmuan di Unpad memaparkan kajian ilmiah mengenai “Dental Hypnosis” dalam Talkshow Hasil Produk Riset Terapan dan Bedah Buku dengan tema “The Original Philosophy of Dental Hypnosis is Multidisciplinary Science”. Talkshow tersebut dilaksanakan di acara Pesta Buku Bandung 2018 yang digelar Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat di Landmark Convention Hall, Jln. Braga No. 129 Bandung, Senin (5/03). *

Paparan tersebut disampaikan dalam Talkshow Hasil Produk Riset Terapan dan Bedah Buku dengan tema “The Original Philosophy of Dental Hypnosis is Multidisciplinary Science”. Acara tersebut dihadiri langsung Direktur Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Unpad Dr. Teuku Yan Waliana Muda Iskandarsyah, M.T.

Dalam kesempatan tersebut, Dental Hypnosis dibahas dalam berbagai perspektif ilmu. Bertindak sebagai pembicara adalah Dr. Gilang Yubiliana.,drg.,M.Kes (Fakultas Kedokteran Gigi), Nani Darmayanti, S.S., M.Hum., Ph.D (Fakultas Ilmu Budaya), Dr. Ahmad Gimmy Prathama., M.Si (Fakultas Psikologi), dan Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), serta moderator Drs. Hadi Suprapto., MA (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Kajian mengenai Dental Hypnosis juga sudah tertuang dalam sejumlah buku karya Dr. Gilang, yaitu “Komunikasi Terapeutik: Penatalaksanaan Komunikasi Efektif & Terapeutik Pasien & Dokter Gigi”, “Hipnodontik: Hipnosis Dalam Bidang Kedokteran Gigi”, “Jangan (Takut) ke Dokter Gigi, Hipnosis Saja”, dan “Buku Ajar Keterampilan Medik Komunikasi Dokter Gigi dan Pasien”.

Diungkapkan Dr. Gilang, buku tersebut menyasar pada pembaca mahasiswa kedokteran gigi, dokter gigi profesional, dan komunitas.

“Karena di dalam standar kompetensi dokter gigi yang dikeluarkan Konsil Kedokteran tahun 2015, kemampuan komunikasi merupakan standar kompetensi dokter gigi indonesia,” ungkap Dr. Gilang.

Menurut Dr. Gilang, dental hypnosis efektif dalam mengurangi kecemasan dan mendukung kesembuhan pasien dibandingkan dengan melakukan sedasi. Prosesnya, terletak pada proses biologi transduksi komunika hipnodontik. Komunika hipnodontik sendiri bertujuan untuk membawa pasien menjadi lebih relaks dan tidak merasa kesakitan ketika dilakukan tindakan medis.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Sejumlah Dosen Lintas Keilmuan di Unpad Teliti Dental Hypnosis appeared first on Universitas Padjadjaran.


Kunjungi Unpad, Presiden National University of Singapore Jalin Kerjasama dan Isi “Studium Generale”

$
0
0

[unpad.ac.id, 8/3/2018] Presiden National University of Singapore (NUS) Prof. Tan Eng Chye melakukan kunjungan kerja ke kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Kamis (8/3). Dalam agendanya di Unpad, Prof. Tan menandatangani MoU antara NUS dan Unpad serta mengisi “Studium Generale” di hadapan sivitas akademika Unpad.

Presiden National University of Singapore (NUS) Prof. Tan Eng Chye saat mengisi “Studium Generale” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (8/3). Dalam acara tersebut, Prof. Tan menyampaikan mengenai strategi NUS menjadi universitas terbaik di Asia. Selain memberikan kuliah umum, Prof. Tan juga menandatangani MoU dengan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad. (Foto: Tedi Yusup)*

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan antara Prof. Tan dan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor. Rektor mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat melahirkan kolaborasi yang dapat memberi manfaat bagi kampus maupun masyarakat.

Rektor juga mengungkapkan bahwa saat ini Unpad berkomitmen untuk berkontribusi lebih kuat lagi Untuk Jawa Barat, terutama dalam aspek hukum dan lingkungan. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks, kuncinya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kerja sama juga perlu dilakukan dengan negara-negara tetangga khususnya di ASEAN. NUS memiliki reputasi, dimana kami bisa belajar banyak hal,” kata Rektor.

Sementara itu, Prof. Tan mengungkapkan bahwa pihaknya memilikli perhatian khusus pada penciptaan jiwa entrepreneurship untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara. Untuk itu, universitas memiliki peran penting dalam mendorong ekosistem wirausaha, dan diharapkan adanya konektivitas kewirausahaan di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Penandatanganan juga disaksikan oleh sejumlah pimpinan Unpad dan UNS. Dari Unpad turut hadir sejumlah Wakil Rektor, Direktur, Sekretaris Direktur, dan Kepala Kantor.

Saat memberikan kuliah umum tentang strategi NUS menjadi universitas terbaik di Asia di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Prof. Tan mengatakan, perguruan tinggi harus siap menghadapi tantangan persaingan global saat ini, salah satunya menghadapi era revolusi industri tahap 4.

“Untuk siap bersaing, kita harus mempekerjakan dosen dan staf terbaik, serta merekrut mahasiswa-mahasiswa terbaik,” buka Prof. Tan.

Sebagai perguruan tinggi terbaik pertama di Asia Tenggara dan peringkat 15 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Rankings, menyiapkan sumber daya manusia yang siap berdaya saing adalah sebuah keharusan. Setiap tahunnya, NUS merekrut 7.000 mahasiswa baru.

Hal ini menjadi tantangan NUS dalam menyiapkan 7.000 mahasiswa tersebut siap berdaya saing di tingkat Singapura maupun dunia.

Lebih lanjut Profesor Matematika tersebut menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan NUS adalah membuka diri terhadap dunia. Mahasiswa, dosen, maupun staf bukan hanya berasal dari Singapura, tetapi juga dari internasional. Sebaliknya, para mahasiswa NUS juga aktif dikirim ke sejumlah perguruan tinggi terbaik di dunia.

“Singapura itu kecil, Anda bisa lihat semua penerbangan di bandara adalah penerbangan internasional. Untuk itu, mahasiswa NUS kita dorong untuk bisa melihat dunia,” seloroh Prof. Tan.

Namun, program ini tidak menjadikan mahasiswa NUS hanya sekadar berkuliah dan berinteraksi dengan sesama warga negara Singapura. Mahasiswa didorong untuk terjun di masyarakat global, melakukan interaksi, dan memahami budayanya. Mereka juga didorong untuk melakukan kolaborasi akademik dan penelitian.

Keterbukaan ini yang menjadikan NUS bukan hanya milik warga Singapura. Sebanyak 50% jumlah profesor NUS saat ini berasal dari internasional. Di tingkat mahasiswa, 15% mahasiswa internasional mengisi program undergraduate, sedangkan di program graduate, 70% diisi oleh mahasiswa internasional.

Program joint degree banyak dilakukan NUS dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka dunia. Bahkan, saat ini NUS memiliki tiga program pendidikan hasil kerja sama dengan perguruan tinggi asing, yaitu Duke University, Peabody Institute of John Hopkins University, dan Yale University.

Siapkan untuk Gagal

Ada yang menarik saat Prof. Tan menjelaskan tentang upaya menguatkan softskill mahasiswa NUS. Ia mengatakan, perguruan tinggi harus berkreasi menciptakan diri untuk gagal. Ini jelas berbeda dengan langkah perguruan tinggi lain yang mendorong mahasiswa untuk berhasil.

“Gagal adalah pelajaran yang sangat penting. Di NUS, ketika gagal, kita beri kesempatan kedua. Ini mendorong mahasiswa untuk kembali berdiri dari kegagalannya dan bertarung kembali,” ujar Prof. Tan.

Dari kegagalan tersebut, mahasiswa akan menemukan pengalaman bagaimana menghindari kegagalan serupa. Ini akan mendorong mahasiswa memiliki motivasi untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik. Konsep ini nyatanya banyak membuat mahasiswa NUS menjadi sukses berkat kegagalannya.

Konsep ini sangat diterapkan dalam aktivitas riset dan pembelajaran di NUS. Bahkan pada program kewirausahaan—salah satu program unggulan di NUS—konsep ini diterapkan saat magang di dunia industri.

“Kita attach mereka di industri start up. Mereka lakukan apa saja dalam mengembangkan usaha. Banyak yang gagal, tapi mereka pelajari kegagalannya. Mereka analisis kenapa bisa gagal,” kata Prof. Tan.

Buka Peluang Pertukaran Mahasiswa

Sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional, NUS berupaya menghadirkan dunia ke dalam kampusnya. Internasionalisasi menjadi visi tunggal perguruan tinggi tersebut.

Di hadapan peserta kuliah, Prof. Tan membuka peluang melakukan pertukaran mahasiswa ke NUS. Saat di NUS, mahasiswa Unpad juga berkesempatan diikutsertakan pada program pengiriman mahasiswa dengan perguruan tinggi mitra NUS.

Tidak hanya itu, mahasiswa NUS juga akan dikirim ke Unpad. Saat di Unpad, Prof. Tan mendorong mahasiswa tersebut juga diikutsertakan pada program pertukaran pelajar dengan perguruan tinggi mitra Unpad.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Arief Maulana

The post Kunjungi Unpad, Presiden National University of Singapore Jalin Kerjasama dan Isi “Studium Generale” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Anak-anak Perlu Dikenalkan Bahasa Ibu

$
0
0

[unpad.ac.id, 13/03/2018] Bahasa daerah atau bahasa ibu perlu dikenalkan pada anak sedini mungkin. Memelihara bahasa daerah bukan berarti hanya mengenalkan kosa kata atau tata bahasa, tetapi juga ikut menjunjung nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Tim Pengembang Kurikulum Bahasa Sunda Provinsi Jawa Barat, Darpan, M.Pd., (kiri) saat menjelaskan mengenai pentingnya pengayaan kurikulum bahasa Sunda di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam acara Seminar bertema “Ngawanohkeun Basa Sunda jeung Kaulinan Barudak” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (13/03). (Foto: Tedi Yusup)*

“Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), penting untuk mengenalkan, mengembangkan, dan mengajarkan bahasa Sunda pada anak-anak,” kata anggota tim Pengembang Kurikulum Bahasa Sunda Provinsi Jawa Barat, Darpan, M.Pd., saat menjadi pembicara dalam Seminar bertema Ngawanohkeun Basa Sunda jeung Kaulinan Barudak di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (13/03).

Acara ini digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bekerja sama dengan Unpad, dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional.

Salah satu penyebab bahasa ibu dapat hilang adalah karena orang tua tidak mengenalkan bahasa ibunya. Di tanah Sunda misalnya, banyak orang tua yang lebih memilih mengenalkan bahasa Inggris ketimbang bahasa Sunda pada anaknya. Karena tidak dikenalkan sedini mungkin, anak pun menjadi tidak bangga dengan bahasa daerahnya.

Darpan menuturkan, pelestarian bahasa daerah penting untuk memperkaya identitas nasional, mencegah hilangnya bahasa daerah sebagai warisan budaya, dan memelihara kearifan lokal.

“Dengan demikian, kita memelihara bahasa Sunda bukan hanya karena supaya kosa katanya tidak hilang, atau struktur kalimatnya tidak hilang, tetapi nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa itu juga jangan sampai hilang,” ujarnya.

Darpan menyontohkan, kata punten dalam bahasa Sunda akan berbeda rasa dengan “permisi” dalam bahasa Indonesia. Pengucapan kata punten seringkali diiringi dengan gestur tubuh, nada bicara, dan ekspresi wajah yang memiliki nilai tertentu dalam budaya Sunda. Jika kata tersebut hilang, maka nilai yang terkandung juga hilang.

“Bahasa ibu itu perlu dipelihara karena dalam bahasa ibu ada kearifan lokal yang terintegrasi dalam nilai budaya. Kalau suatu bahasa punah, kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa itu juga ikut punah,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad juga mengungkapkan pentingnya pengenalan bahasa daerah sedini mungkin. Sebagai perguruan tinggi yang berdiri di tanah Sunda, Unpad pun memiliki perhatian pada pemeliharaan budaya di Jawa Barat.

“Memang perjuangan yang tidak mudah untuk mengajarkan pada anak-anak, dimana sehari-harinya mereka sangat susah untuk berbicara bahasa Sunda,” kata Rektor.

Selain pengenalan bahasa, saat ini tidak mudah pula mengenalkan permainan tradisional Sunda pada anak-anak yang sudah kecanduan teknologi modern. Untuk itu pengenalan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Dengan demikian, diharapkan anak menjadi tertarik dan mempelajari lebih dalam lagi.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Disparbud Provinsi Jawa Barat, Hj. Ida Hernida, SH, M.Si. Turut hadir sebagai pembicara Drs. H. Elin Syamsuri, Dr. Zaini Alif, dan Drs. Tatang Sumarsono yang memaparkan mengenai pengenalan bahasa Sunda dan permainan tradisional di PAUD/TK. Dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan kesenian kaulinan urang lembur oleh Komunitas Hong sebagai pengenalan sejumlah permainan tradisional di Jawa Barat.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Anak-anak Perlu Dikenalkan Bahasa Ibu appeared first on Universitas Padjadjaran.

Radio Unpad Luncurkan Layanan Streaming Berbasis Aplikasi Digital

$
0
0

[unpad.ac.id, 14/3/2018] Radio Universitas Padjadjaran (Radio Unpad) meluncurkan layanan streaming radio berbasis aplikasi digital. Aplikasi ini memungkinkan pendengar dapat menikmati siaran online Radio Unpad lewat telepon pintar.

Direktur Tata Kelola dan Komunikas Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD, (kanan) didampingi Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Ade Kadarisman, M.Sc., M.T., dan staf Kantor Komunikasi Publik Unpad Safa Annisaa, S.I.Kom., saat meluncurkan secara simbolis aplikasi digital Radio Unpad dalam acara Diskusi Interaktif “Transformasi Digital Radio Kampus” yang digelar Kantor Komunikasi Publik Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (14/3). (Foto: Tedi Yusup)*

Peluncuran aplikasi digital Radio Unpad dilakukan secara simbolis oleh Direktur Tata Kelola dan Komunikas Publik Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD, dalam acara Diskusi Interaktif “Transformasi Digital Radio Kampus” yang digelar Kantor Komunikasi Publik Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (14/3).

Dalam sambutannya Aulia mengatakan, radio sudah sejak lama menjadi salah satu media untuk mendapatkan informasi, edukasi, hingga hiburan. Perkembangan era revolusi industri ke-4 di tingkat global saat ini mendorong radio untuk bertransformasi dari era pemancar ke era digital.

“Transformasi radio ke digital harus tetap memiliki muatan positif dan bermanfaat,” ujar Aulia.

Sebagai bagian dari media informasi resmi Unpad, Radio Unpad menjadi wahana untuk menyampaikan berbagai informasi universitas kepada sivitas akademika maupun masyarakat umum. Melalui transformasi ini, diharapkan layanan Radio Unpad yang telah mengudara via layanan streaming sejak 2012 lalu ini dapat lebih mudah diakses oleh sivitas akademika maupun masyarakat.

Aplikasi Radio Unpad dapat diunduh melalui layanan Google Play Store di Andorid dan memasangkannya pada telepon pintar masing-masing. Aplikasi ini tidak hanya menyajikan fitur streaming radio. Ada beragam fitur yang bisa diakses oleh pengguna, mulai dari fitur program yang menampilkan 11 program unggulan Radio Unpad, fitur berita terkini tentang liputan seputar acara kampus dan musik oleh tim Radio Unpad, fitur request lagu, serta informasi akun media sosial milik Radio Unpad.

Sekretaris Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Barat Ir. Dadang Mulyadi menilai, pengembangan radio berbasis internet dan digital memiliki beberapa keefektifan dibanding radio konvensional. Tidak diperlukannya izin siaran, hingga biaya investasi yang murah menjadi kelebihan radio digital.

“Radio digital tidak terbatas pada sektor audio saja. Kita bisa menampilkan gambar artis, teks, atau konten-konten lain yang bisa mengiringi audio,” ujar Dadang.

Meski lebih murah, radio digital tentunya dihadapkan pada beberapa tantangan. Dadang mengemukakan, tantangan tersebut diantaranya belanja investasi peralatan yang optimal, adanya jaringan internet yang mumpuni, penyediaan sumber daya manusia yang andal, serta program-program siaran yang unik dan inovatif.

Dadang melanjutkan, ketika radio digital tidak menyajikan konten yang menarik, pengguna bisa saja enggan mengakses. “Ketika aplikasi radio tidak menarik, biasanya pengguna hanya memakainya selama 17 menit dan 2 kali per minggu,” ujar Dadang.

Penyiar Radio Ardan Bandung yang juga alumni Unpad Haried S. Prakarsa menambahkan, guna menarik pengguna, aplikasi streaming Radio harus rutin dilakukan pembaruan, baik dari segi konten aplikasi, sistem, hingga kualitas audio. Sebab, aplikasi radio, terutama radio kampus, memiliki potensi besar dalam menginformasikan berbagai kegiatan di universitas.

“Informasi harus terus disampaikan. Segala informasi terkait mahasiswa harus terus diinformasikan kepada mahasiswa,” ujar Haried.

Pelopor di Perguruan Tinggi 

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Ade Kadarisman, M.Sc., M.T., mengatakan, layanan aplikasi digital Radio Unpad menjadi terobosan penting dalam perkembangan radio kampus. Sebagai kanal komunikasi internal maupun eksternal, radio kampus berbasis aplikasi digital diharapkan dapat didengar oleh masyarakat di semua wilayah.

“Unpad memulai lebih cepat dari universitas lainnya,” kata Ade.

Sebagai negara dengan jumlah pengguna internet sebesar 143 juta orang, radio digital menjadi peluang baik bagi eksistensi radio kampus. Apalagi, dari total pengguna internet tersebut, 49% diantaranya berasal dari kalangan usia 19 – 33 tahun.

Ade menilai, radio kampus memiliki fungsi lebih dibanding radio konvensional. Radio ini memiliki integrasi fungsi antara faktor Tridarma Perguruan Tinggi, pendidikan, dan hiburan. “Transformasi radio ini sudah suatu hal yang sangat wajib,” ujarnya.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Radio Unpad Luncurkan Layanan Streaming Berbasis Aplikasi Digital appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sumber Daya Manusia Faktor Penting Hadapi Tantangan Ekonomi Digital

$
0
0

[unpad.ac.id, 14/03/2018] Perkembangan teknologi membuat berbagai aktivitas saat ini menjadi serba digital. Hal ini membuat para pelaku ekonomi terus beradaptasi dengan perubahan untuk bisa bertahan dan mendorong ekonomi digital.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Yudi Azis, PhD, saat menjadi pembicara dalam Workshop Digital Business Revolusi Digital: Merevolusi Pendidikan Indonesia yang digelar di Aula Magister Manajemen Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 46 Bandung, Rabu (14/03). (Foto: Krisna Eka Pratama)*

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Yudi Azis, PhD, mengungkapkan, untuk menghadapi tantangan tersebut, yang terpenting bukan hanya perkembangan alat, melainkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing kuat. Keilmuan di bidang ekonomi digital pun perlu terus dikembangkan.

Tantangan tersebut disambut Universitas Padjadjaran melalui program studi Bisnis Digital di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang baru dibuka tahun ini. Program studi Bisnis Digital di Unpad ini merupakan yang  pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Yudi mengungkapkan, program studi ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang dapat memainkan peranan utama pada era ekonomi digital. Lulusan program studi Bisnis Digital diharapkan mempu mengintegrasikan pemahaman dalam ilmu ekonomi dan bisnis dengan disiplin data science untuk memahami dan menghasilkan keputusan yang berbasis data digital.

Diharapkan Yudi, tantangan pengembangan keilmuan mengenai ekonomi digital bukan hanya akan dilakukan oleh satu prodi tertentu saja, melainkan bersama-sama dengan berbagai keilmuan. Kolaborasi juga dapat dilakukan dengan berbagai pihak.

“Kami menjadi yang pertama tetapi tidak ingin menjadi yang satu-satunya,” kata Yudi dalam Workshop Digital Business Revolusi Digital: Merevolusi Pendidikan Indonesia yang digelar di Aula Magister Manajemen Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 46 Bandung, Rabu (14/03).

Workshop ini juga menghadirkan pembicara Ketua Pokja Industri Kreatif, Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia Irfan Wahid, Ketua Umum Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia Bari Arijono, dan Ketua Umum Asosiasi Big Data Indonesia Dr. Rudi Rusdiah.

Dalam sambutannya, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengungkapkan bahwa program studi Bisnis Digital merupakan salah satu respons Unpad dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri ke-4.

“Ini hanya menjadi salah satu bagian ekspresi saja. Karena pada kenyataanya, menghadapi dunia digital ini berbagai sektor harus terlibat,” kata Rektor.

Menurut Rektor, kolaborasi dengan berbagai pihak dalam ekosistem bisnis digital merupakan hal penting. Selain itu, dengan berbagai perguruan tinggi, diperlukan saling berbagi peran dalam fokus keilmuan bisnis digital.

“Saling berbagi peran, masing-masing punya fokus,” kata Rektor.

Laporan oleh Artanti Hendriyana

The post Sumber Daya Manusia Faktor Penting Hadapi Tantangan Ekonomi Digital appeared first on Universitas Padjadjaran.

Guangxi University for Nationalities Bersama Pemerintah China Akan Bangun Laboratorium Berstandar Internasional di Unpad

$
0
0

[unpad.ac.id, 15/3/2018] Guangxi University for Nationalities (GXUN) didukung pemerintah pusat China dan pemerintah provinsi Guangxi akan membangun laboratorium berstandar internasional pada bidang kelautan dan perikanan di kampus Universitas Padjadjaran.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu KElautan Unpad Dr. sc. agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., memperlihatkan piagam Perjanjian Kerja Sama dengan Dekan Faculty of Marine Sciences and Biotechnology GXUN Prof. Dr. Jiang Mingguo di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Rabu (14/3). (Foto: dokumentasi pribadi FPIK)

Rencana ini merupakan implementasi program dari penandatanganan Nota Kesepahaman yang telah dilakukan Unpad dengan GXUN pada November 2017 lalu. Sebagai tindak lanjut rencana program, kembali dilaksanakan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Dekan Fakultas Perikanan Unpad Dr. sc. agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., dan Dekan Faculty of Marine Sciences and Biotechnology GXUN Prof. Dr. Jiang Mingguo, Rabu (14/3).

Acara penandatangan yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung ini juga disaksikan Rektor Prof. Tri Hanggono Achmad dan Direktur Jenderal Teknologi dan Sains Provinsi Guangxi Chao Kunhua.

Dr. Yudi mengatakan, laboratorium ini akan mendukung berbagai kegiatan riset di bidang mikrobiologi kelautan, konservasi laut, akuakultur, pengolahan ikan, manajemen sumber daya perairan, dan sattelite data receiver. Laboratorium ini diharapkan dapat menjadi wahana riset bersama antara Unpad maupun GXUN.

“Laboratorium ini direncanakan akan diberi nama Unpad-GXUN for Fisheries and Marine Research and Development,” ujar Dr. Yudi saat ditemui usai penandatanganan.

Selain kolaborasi riset, laboratorium ini juga akan mendukung adanya pertukaran pelajar dan staf antara kedua belah pihak. Para dosen di FPIK Unpad akan didorong untuk melanjutkan studi doktoral maupun pascadoktoral di GXUN.

Tahap awal kerja sama ini akan melengkapi laboratorium yang ada di FPIK dengan berbagai peralatan pendukung. “Jika memang dibutuhkan, ke depan akan dibangun gedung laboratorium baru di kampus FPIK maupun di PSDKU Pangandaran,” kata Dr. Yudi.

Sementara itu Chao mengatakan, pemerintah China akan sekuat tenaga mendorong kerja sama ini. Ia menilai kerja sama Unpad dan GXUN ini terbilang potensial. Masing-masing perguruan tinggi memiliki keunggulan di bidang akademik maupun sumber daya manusianya.

“Kami mendorong Unpad dan GXUN menggunakan keunggulan tersendiri untuk saling mengisi khususnya di bidang penelitian kelautan. Setelah itu, kita mendorong untuk memperluas bidang kerja sama dengan memanfaatkan keunggulan lainnya,” kata Chao.

Chao melanjutkan, dukungan untuk membangun laboratorium berstandar internasional ini merupakan kali pertama yang dilakukan pemerintah provinsi Guangxi di Indonesia. “Kami berharap dapat membuahkan hasil penelitian dan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan antar dua negara,” kata Chao.

Rektor pun mengapresiasi kerja sama ini. Ia mengatakan, adanya keterlibatan sektor lainnya menjadikan kerja sama ini semakin potensial. Unpad juga mendorong kerja sama ini melibatkan berbagai sektor strategis di provinsi Jawa Barat maupun nasional.

“Hal penting dari kerja sama ini adalah bukan untuk kepentingan perguruan tinggi. Indikator tersebut adalah ketika kita dapat mendorong pengembangan kesejahteraan masyarakat,” kata Rektor.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Guangxi University for Nationalities Bersama Pemerintah China Akan Bangun Laboratorium Berstandar Internasional di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program Bantuan Sosial Harus Efektif Kurangi Ketimpangan

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/03/2018] Program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah merupakan salah satu upaya dalam mengurangi kemiskinan. Namun, menurut Direktur Lembaga Penelitian SMERU Dr. Asep Suryahadi, program bantuan sosial belum efektif mengurangi ketimpangan walaupun program ini cukup efektif dalam mengurangi kemiskian.

Direktur Lembaga Penelitian SMERU Dr. Asep Suryahadi saat berbicara dalam Seminar Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No, 35 Bandung, Kamis (15/03). (Foto: Arief Maulana)*

“Untuk mengurangi ketimpangan, kelihatannya kita tidak bisa dengan mengandalkan bantuan sosial, harus ada kebijakan-kebijakan lain untuk mengatasi ketimpangan,” kata Dr. Asep dalam Seminar Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No, 35 Bandung, Kamis (15/03).

Dalam penelitian yang dilakukan Dr. Asep dan tim, bantuan sosial dinilai cukup efektif dalam mengurangi kemiskinan, tetapi bisa dibuat lebih efektif lagi. Bantuan sosial yang dimaksud yaitu bantuan yang diberikan pada masyarakat miskin dan rentan, baik bantuan langsung maupun tidak langsung.

Dr. Asep menyarankan bahwa untuk meningkatkan efektifitas bantuan sosial dalam mengurangi kemiskinan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti keakuratan penargetan, memperluas cakupan, dan memperbaiki integrasi sasaran.

Bantuan sosial pun harus punya target sasaran yang jelas. Program ini semestinya dapat melindungi dari risiko dalam setiap tahapan siklus kehidupan. Selain itu, bantuan sosial harus dapat menyediakan jaminan pendapatan minimal.

Masyarakat pun jangan sampai terlalu bergantung pada bantuan sosial, kecuali untuk kelompok-kelompok rentan tertentu. Perlu adanya sosial transformatif dalam program bantuan sosial.

“Bantuan sosial itu harus membantu mendorong mereka untuk keluar dari kemiskinan dan kerentanan. Ini yang saya kira belum terlalu eksplisit dalam program bantuan sosial kita,” kata Dr. Asep.

Acara tersebut dibuka oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana, dan dimoderatori oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. R. Anang Muftiadi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/am

 

 

The post Program Bantuan Sosial Harus Efektif Kurangi Ketimpangan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Wakil Presiden Direktur BCA Ajak Mahasiswa Unpad Aktif Menghadapi Perubahan Global

$
0
0

[unpad.ac.id, 16/3/2018] Wakil Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Armand Wahyudi Hartono memberikan kuliah umum di hadapan sivitas akademika Unpad, yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (16/3).

Wakil Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Armand Wahyudi Hartono saat memberikan kuliah umum kepada sivitas akademika Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (16/3). (Foto: Tedi Yusup)*

Dalam pemaparannya, Armand mendorong mahasiswa untuk berubah mengantisipasi perubahan di tatanan global saat ini. Ia menilai, apa yang terjadi di tingkat global saat ini terus berubah secara luar biasa.

“Perubahan saat ini semakin cepat. Kalau kita tidak bisa merangkul tren masa kini, sudah pasti kita akan hilang,” ujar Armand.

Sebagai praktisi perbankan, proses perangkulan ini diterapkan betul dalam menjalankan bisnisnya di BCA. Upaya ini kemudian menjadikan BCA menjadi salah satu perusahaan perbankan terbesar di Indonesia.

Armand melanjutkan, mengikuti tren yang berkembang merupakan upaya untuk mempertahankan diri di tengah pesatnya kemajuan global. Jika tidak mampu mengikuti tren tersebut, maka daya saing Indonesia tidak akan meningkat.

Ia pun mencontohkan beberapa perusahaan besar di dunia yang akhirnya kolaps akibat tidak mampu mengikuti perkembangan zaman. Padahal perusahaan raksasa tersebut memiliki peluang lebar dalam mempertahankan eksistensinya dengan mengikuti perkembangan zaman.

“Sekarang, setiap 4 – 6 tahun sekali terjadi inovasi yang luar biasa. Kalau Anda tidak berani mencoba, maka selesailah,” ujar Armand.

Perubahan ini juga memengaruhi dunia kerja. Pesatnya perkembangan teknologi ternyata menghilangkan sejumlah pekerjaan yang dilakukan manusia. Ini berarti, banyak manusia akan kehilangan pekerjaannya.

“Pekerjaan lama akan hilang dan otomatis orang (pekerja) juga akan hilang. Asal mau belajar hal-hal baru, orang akan bisa bertahan,” ujar Armand.

Untuk itu, Armand mendorong mahasiswa menyiapkan diri sesuai dengan tantangan global di saat ini maupun masa depan. Ia menerangkan, dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang kreatif, mampu berkolaborasi, dan berani melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan.

Kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor Prof. Tri Hanggono Achmad,  serta sejumlah direktur dan dekan di lingkungan Unpad. Dalam sambutannya Rektor mengatakan, kuliah umum ini merupakan upaya Unpad dalam membuka diri terhadap lingkungan luar.

“Perguruan tinggi harus mulai buka diri melihat perkembangan di luar sekaligus sebagai media untuk menyampaikan berbagai hal yang telah dilakukan perguruan tinggi,” ujar Rektor.

Dalam kuliah umum tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor dan Armand. Kerjasama Unpad dan BCA dilakukan dalam rangka pemberian bantuan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Wakil Presiden Direktur BCA Ajak Mahasiswa Unpad Aktif Menghadapi Perubahan Global appeared first on Universitas Padjadjaran.


Pertanian Jadi Syarat Penting Pembangunan Ekonomi Indonesia

$
0
0

[unpad.ac.id, 19/3/2018] Indonesia diprediksi akan masuk ke dalam 10 besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030 mendatang. Meski prediksi ini dilontarkan sejumlah pengamat perekonomian di tingkat global, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkanya.

Pengusaha sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2010 – 2015 Suryo Bambang Sulisto saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran, yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (19/3). (Foto: Tedi Yusup)*

“Banyak yang harus dihadapi, dan itu tidak mudah,” ungkap pengusaha sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2010 – 2015 Suryo Bambang Sulisto saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran, yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (19/3).

Kuliah umum ini dimoderatori Guru Besar FTIP Unpad Prof. Dr. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc. Turut hadir Dekan FTIP Unpad Dr. Edy Suryadi, Ir., M.T., dan sejumlah pimpinan, dosen, dan mahasiswa FTIP.

Suryo mengatakan, prediksi ini didasarkan atas meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-16 dengan PDB mencapai 1 triliun Dollar AS dan pendapatan per kapita sebesar 3.600 Dollar AS per tahun.

Di sisi lain, peningkatan perekonomian belum maksimal menyentuh aspek kesejahteraan masyarakat. Tantangan lain, Indonesia dihadapkan pada masalah pencurian aset dan sumber daya alam oleh pihak lain.

Komisaris di sejumlah perusahaan ternama nasional dan multinasional ini menyoroti pengelolaan sumber daya alam, energi, dan pangan yang dilakukan Indonesia. Aspek ini menjadi salah satu syarat utama dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Negara harus menguasai dan mengamankan sektor ini. Ini yang akan menjadi perebutan di seluruh negara. Sebab, setiap negara perlu menjamin bahwa dia bisa memiliki energi dan pangan yang cukup,” papar Suryo.

Suryo melanjutkan, sebagai negara agraris, Indonesia dihadapkan pada maraknya aktivitas impor sejumlah komoditas pangan. Ia menilai, jika biaya yang dikeluarkan untuk impor dialihkan untuk investasi lahan dan teknologi pertanian, dalam empat tahun ke depan pemasukan dari investasi ini akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Terkait menyempitnya sejumlah lahan pertanian, Suryo memastikan bahwa masalah tersebut bisa diselesaikan oleh teknologi. Untuk itu, ia mendorong FTIP Unpad memiliki perhatian lebih dalam mengembangkan berbagai teknologi pertanian.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Pertanian Jadi Syarat Penting Pembangunan Ekonomi Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Mulai Terapkan Sistem ERP untuk Transaksi Finansial

$
0
0

[unpad.ac.id, 20/3/2018] Universitas Padjadjaran mulai mengimplementasikan sistem lunak Enterprise Resource Planning (ERP) di setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Penerapan ERP menjadi upaya Unpad dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam aktivitas kelembagaan untuk meningkatkan kecepatan pengurusan, transparansi, hingga akuntabilitas.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama Direktur Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad Mutakin, PhD, saat menjelaskan tentang sistem lunak Enterprise Resource Planning (ERP) untuk transaksi finansial di lingkungan Unpad, dalam kegiatan kegiatan Pameran Produktivitas Akademik dan Talkshow “Bahagia Membangun Bangsa Melalui Pendidikan Unggul dan Berkarakter” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (20/3). (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, implementasi ERP di bidang bisnis merupakan tindak lanjut dari sistem e-office yang telah diintroduksi di lingkungan Unpad sejak 2016. Sistem ini mengefisiensi aktivitas administrasi perkantoran dan mengurangi penggunaan kertas untuk surat menyurat.

“Kekuatan transformasi (perguruan tinggi) ini akan berjalan jika kita bisa membangun substansi yang kuat di bidang akademik. Agar fokus ke sana, sistem pendukung harus berjalan dengan baik,” ujar Rektor saat membuka kegiatan Pameran Produktivitas Akademik dan Talkshow “Bahagia Membangun Bangsa Melalui Pendidikan Unggul dan Berkarakter” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (20/3).

Rektor menambahkan, mengantisipasi peningkatan tantangan pascarevolusi industri ke-4 di tingkat global, penerapan teknologi digital dipandang perlu dilakukan. Implementasi ini diharapkan dapat mengisi seluruh aktivitas akademik dan kelembagaan di lingkungan Unpad.

Sistem e-office yang telah ada merupakan integrasi antara sistem ERP dan aplikasi Oracle sebagai aplikasi terstandar internasional. Untuk sistem pada aktivitas bisnis adalah mengintegrasikan sistem ERP ke dalam layanan pembayaran perbankan. Layanan yang dikenal dengan sistem host to host payment ini dikembangkan dengan dukungan Bank Nasional Indonesia (BNI).

Pada tingkat pengelolaan universitas, sistem ERP menjamin pengelolaan perencanaan finansial, ketersediaan logistik, manajemen finansial, hingga manajemen pengelolaan sumber daya manusia. Rektor menilai, pemanfaatan teknologi dalam aktivitas perkantoran akan menghasilkan kinerja yang lebih akurat.

“Di satu sisi, kita bisa efisiensi besar dan mengurangi penyediaan server,” kata Rektor.

Direktur Perencanaan dan Sistem Informasi Unpad Mutakin, Apt., PhD., mengatakan, pemanfaatan ERP ini akan menjadikan proses bisnis di Unpad terekam secara otomatis, transparan, dan efisien. Kontrol terhadap jalannya suatu proses bisnis dapat dilakukan setiap waktu.

Sistem ERP akan mengintegrasi beberapa permintaan pembiayaan di tingkat internal (internal requisition), seperti honor, konsumsi, perjalanan dinas, kerja sama, pengadaan logistik, pemeliharaan, hingga dana-dana tertentu (petty cash). Selanjutnya, sistem akan mengelola proses pengadaan vendor, hingga proses verifikasi pembayaran dan transfernya.

Dalam menjalankan transaksi dari unit kerja, sistem akan terhubung dengan direktorat terkait yang berwenang mengurusi permintaan tersebut. Nantinya, setiap direktorat akan melakukan validasi terhadap permintaan tersebut.

Untuk sistem yang terintegrasi layanan host to host payment, sistem ini memudahkan proses transaksi pembayaran melalui jalur perbankan. Pihak Unpad dapat langsung terkoneksi dengan perbankan, sehingga tidak perlu lagi mendatangi kantor perbankan untuk melakukan transaksi.

Sistem ini juga berkaitan dengan pembayaran honor dan remunerasi pegawai. Sistem secara otomatis langsung mentransfer remunerasi pegawai setelah dilakukan validasi oleh Direktorat Keuangan dan Logistik.

Lebih lanjut Mutakin menjelaskan, sistem ERP akan mempersingkat jalur transaksi. Jika ditemukan transaksi yang belum divalidasi, maka pihaknya dapat memonitor dimana hambatan tersebut terjadi.

“Dengan sistem ini, proses verifikasi dilakukan dengan cepat. Seharusnya, hambatan-hambatan tersebut tidak terjadi, karena sistemnya realtime,” jelas Mutakin.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

The post Unpad Mulai Terapkan Sistem ERP untuk Transaksi Finansial appeared first on Universitas Padjadjaran.

Gelar Pameran Produktivitas, Capaian Mutu Universitas Padjadjaran Meningkat dalam Tiga Tahun Terakhir

$
0
0

[unpad.ac.id, 20/3/2018] Berbagai capaian kinerja sejumlah fakultas dan unit kerja di lingkungan Universitas Padjadjaran ditampilkan dalam Pameran Produktivitas Akademik yang digelar di Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (20/3).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama Ketua Majelis Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Prof. Dwiwahju Sasongko dan sejumlah pimpinan Unpad sedang meninjau berbagai stan fakultas dan unit kerja yang memamerkan berbagai capaian dan produktivitasnya dalam kegiatan Pameran Produktivitas Akademik di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (20/3). (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad mengungkapkan bahwa kegiatan ini digelar untuk melihat seperti apa capaian unit-unit kerja di Unpad sebagai upaya bersama membangun mutu universitas secara berkelanjutan. Acara ini didasari pada komitmen membangun mutu yang telah dideklarasikan Unpad pada 21 Maret 2016 lalu.

“Setelah dua tahun kita melihat seperti apa hasil kerja kita bersama-sama untuk menjadikan suatu fundamen agar ke depan kita dapat maju terus membangun, bukan hanya lembaga kita, tetapi penting bisa memberikan kebaikan bagi pihak-pihak yang lain,” kata Rektor saat membuka acara.

Kegiatan ini juga digelar untuk menyambut Hari Bahagia Sedunia yang jatuh setiap tanggal 20 Maret. Menurut Rektor, ukuran kebahagiaan adalah mengenai kualitas hidup. Dengan membangun mutu kehidupan yang baik dan terintegrasi, diharapkan mutu kelembagaan akan baik dan berkelanjutan.

“Kualitas yang baik yang kita miliki tidak berhenti pada diri kita, tetapi juga bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas yang lain,” kata Rektor.

Sementara itu, Kepala Satuan Penjaminan Mutu Dr. Hj. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., mengungkapkan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Unpad dalam menetapkan berbagai mutu yang telah ditargetkan.

“Di hari kebahagiaan ini untuk memperlihatkan bahwa inilah kinerja bahagia untuk bangsa,” ujar Dr. Funny.

Diungkapkan Dr. Funny, dalam 3 tahun terakhir, ada peningkatan signifikan pencapaian mutu yang dicapai, khususnya akreditasi fakultas. Peningkatan mutu ini bukan hanya pencapaian peringkat akreditasi, tetapi didalamnya juga mencakup peningkatan produktivitas dan kualitas.

“Bukan hanya nilai ‘A’-nya saja, tetapi sudah banyak standar-standar yang sudah berhasil oleh prodi-prodi itu dicapai, dan melampaui standar minimum,” ungkap Dr. Funny.

Pameran produktivitas akademik digelar sebagai ekspose terhadap produktivitas dari setiap fakultas dan unit kerja. Tujuannya agar berbagai pihak mengetahui luaran yang telah diraih. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk pengumpulan dokumen untuk akreditasi universitas yang akan diajukan pada pertengahan tahun ini.

“Dengan adanya ekspose ini setidaknya kita bisa melihat setiap fakultas dan unit yang ada itu apa yang sudah dicapainya, dan sebagai sarana silaturahmi,” ujar Dr. Funny.

Dr. Funny pun berharap ke depannya berbagai upaya yang dilakukan Unpad selama ini akan membuahkan hasil lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai akreditasi bukan menjadi tujuan utama, tetapi peningkatan kinerja menjadi upaya yang terus disinergikan.

Dalam kesempatan tersebut, diumumkan sejumlah pemenang stan terbaik. Penilaian dilihat dari penataan stan dan capaian produktivitas. Juara pertama diraih oleh Fakultas Ilmu Komunikasi, juara kedua diraih Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta juara ketiga diraih oleh Direkorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik, Direktorat Kerja Sama dan Korporasi Akademik, serta Fakultas Peternakan.

Dalam kegiatan tersebut juga digelar Dialog Interaktif Bahagia Membangun Bangsa Melalui Pendidikan Unggul dan Berkelanjutan dengan pembicara Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof. Dwiwahju Sasongko. Dalam pemaparannya, Prof. Sasongko mengungkapkan bahwa akreditasi merupakan kebutuhan dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi.

“Tuntutannya adalah budaya mutu harus terbentuk,” ujarnya.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Gelar Pameran Produktivitas, Capaian Mutu Universitas Padjadjaran Meningkat dalam Tiga Tahun Terakhir appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Fikom Unpad Juara Dua Kompetisi Film Pendek SCTV

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/3/2018] Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran berhasil meraih juara 2 dalam ajang Indonesian Short Film Festival (ISFF) 2018 yang diselenggarakan SCTV Desember 2017 hingga Februari 2018 lalu.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad menyabet juara kedua dalam ajang Indonesian Short Film Festival (ISFF) 2018 yang diselenggarakan SCTV. (Foto: Fakultas Ilmu Komunikasi)*

Mahasiswa yang tergabung dalam proyek Ambicine Films di bawah naungan Cinematography Club (CC) Fikom Unpad membuat sebuah film pendek berjudul “Senandung Kala Itu”. Film ini berhasil menyisihkan 250 peserta lain dari seluruh Indonesia pada saat malam penghargaan yang digelar di Studio 6 SCTV, Jakarta, Jumat (23/3) malam.

Proyek Ambicine Films merupakan proyek yang melibatkan sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi di Fikom Unpad. Adapun nama-nama yang terlibat dalam proyek tersebut adalah sebagai berikut:

Produser: Ghiffari Zeva Hatsmi (Ilmu Komunikasi)

Produser Lini: Iin Noviati (Manajemen Produksi Media)

Sutradara: Rayhan Syafiq Renaldi (Televisi dan Film)

Asisten Sutradara 1: Rifandy J Ponggawa (Televisi dan Film)

Asisten Sutradara 2: Annisa Shafira (Hubungan Masyarakat) dan Lisa Oktiviani Tanaga (Televisi dan Film)

Asisten Sutradara 3: Shafira Husna (Manajemen Komunikasi) dan Vanisa Syifa Salsabila (Televisi dan Film)

Unit Production Manager: Raka Pratama (Manajemen Produksi Media) dan Annisa Putri Effisan (Manajemen Produksi Media)

Director of Photography: Nida Hanifah Aziz (Manajemen Produksi Media)

Camera Person: Fauzan Habibie (Ilmu Komunikasi)

Penulis Skrip: Kautzar Dhali (Televisi dan Film)

Editor: Aliya (Hubungan Masyarakat)

Penata Rias: Rio M Alfaridzi (Manajemen Komunikasi)

Penata Busana: Saskia Ichnati (Ilmu Komunikasi) dan Ovie (Televisi dan Film)

Art: Hersanti Prastia (Ilmu Informasi dan Perpustakaan) dan Melza Kartika Deviana (Ilmu Komunikasi)

Sound: Muhammad Slamet Rinaldhi (Manajemen Produksi Media) dan Putri Nur Aisyah (Jurnalistik).*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Mahasiswa Fikom Unpad Juara Dua Kompetisi Film Pendek SCTV appeared first on Universitas Padjadjaran.

Indonesia Punya Optimisme Lewat Hukum dan Toleransi

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/3/2018] Banyak negara di dunia mengakui kemampuan masyarakat Indonesia menumbuhkan sikap toleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meski memlliki  beragam suku dan agama, masyarakat Indonesia mampu hidup rukun dan harmonis.

Tiga Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Luar Negeri RI memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Hukum Unpad dengan tema “International Law and Relations in Challenging Times: Where’s Indonesia’s Place?” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (26/3). (Foto: Tedi Yusup)*

“Ini harus terus ditumbuhkembangkan, terutama di kalangan mahasiswa. Karena seringkali kita lupa. Sikap toleran ini menjadi silent majority, yang kalau tidak terus kita gaungkan, mudah bergeser. Mudah bergeser ke sikap2 kurang toleran untuk kepentingan-kepentingan sesaat,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Cecep Herawan, S.H., M.H., saat menjadi salah satu pembicara dalam Kuliah Umum “International Law and Relations in Challenging Times: Where’s Indonesia’s Place?” di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (26/3).

Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dr. Andri Hadi, S.H., LL.M. Menurutnya, Indonesia merupakan negara demokrasi yang memiliki kemampuan untuk mengelola kemajemukan sehingga tetap damai dan toleran.

“Indonesia diakui sebagai kekuatan demokrasi terbesar. Ini modal utama kita. Dengan penduduk Muslim yang terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki kemajemukan yang menjadi sumber kekuatan,” ujar Dr. Andri.

Pada kesempatan tersebut, Cecep juga menuturkan bahwa sikap toleran merupakan salah satu kekuatan yang menjadi modal dasar Indonesia. Sikap ini juga perlu dimiliki oleh seorang Diplomat.

“Seorang Diplomat kalau tidak toleran itu sulit, karena kita akan bergaul dengan berbagai bangsa, berbagai keyakinan. Sehingga bagaimana kita bisa meyakinkan satu pemikiran kita, kalau kita tidak berbicara, kalau kita tidak bisa toleran menghargai perbedaan yang ada di antara kita semua,” kata Cecep.

Lebih lanjut Cecep menuturkan bahwa seorang Diplomat juga harus luwes, mudah bergaul, percaya diri, dan memiliki jiwa kebangsaan yang kuat. Seorang Diplomat juga harus berwawasan luas, dan tidak terfokus pada satu isu saja.

“Karena kita tidak spesialisasi satu persatu aspek isu. Tetapi kita harus mampu menarik benang merah dari berbagai isu yang ada, dalam rangkaian satu kesatuan apa yang disebut dengan kepentingan nasional Republik Indonesia,” ujarnya.

Pembicara lain, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Dr. iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA mengatakan bahwa sejak awal kemerdekaan, Indonesia mengakui peran hukum internasional dalam menciptakan perdamaian dunia.

Indonesia pun memiliki pakar hukum internasional hebat, yaitu Prof. Mochtar Kusumaatmadja dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Ada berbagai pemikiran dari Prof. Mochtar yang masih relevan hingga saat ini.

“Kita memiliki seorang Guru Besar yang luar biasa pemikirannya, dan masih sangat relevan sampai saat ini,” ujar Dr. Damos.

Acara Kuliah Umum tersebut diawali dengan penandatanganan Piagam Kerja Sama oleh Dekan Fakultas Hukum Unpad  Prof. Dr. An An Chandrawulan, SH, LLM. dengan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Dr. iur. Damos Dumoli, dan disaksikan oleh Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad, di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. Kerja sama yang akan dilakukan kedua belah pihak mengenai pengembangan regulasi, pengkajian kebijakan, dan program internship mahasiwa Fakultas Hukum Unpad.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

The post Indonesia Punya Optimisme Lewat Hukum dan Toleransi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mawapres Unpad Siap Berkompetisi di Tingkat Nasional

$
0
0

[unpad.ac.id, 26/3/2018] Fachreza Aryo Damara (Fakultas Kedokteran) dan Harlino Nadha Prayudha (Fakultas Pertanian) terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat Universitas Padjadjaran untuk berkompetisi dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat nasional, April mendatang.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., didampingi Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., berfoto bersama dengan tiga mahasiswa berprestasi tingkat universitas di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (26/3). Dua dari tiga mawapres tersebut menjadi wakil Unpad dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2018 tingkat nasional. (Foto: Tedi Yusup)*

Fachreza, Harlino, dan Jhoice Noor Syahid Admaja (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) merupakan tiga mawapres yang lolos seleksi di tingkat universitas. Pada tahun ini, sebanyak 17 mahasiswa dari 16 fakultas mengikuti seleksi pilmapres tingkat universitas. Seleksi pemilihan telah dilakukan sejak pertengahan Maret lalu.

Ketua pelaksana Pilmapres Unpad 2018 Dr. Yus Nugraha, M.A., mengatakan, ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan. Mulai dari seleksi karya tulis ilmiah, penguasaan bahasa Inggris, prestasi selama kuliah, aspek kepribadian, hingga kepemimpinan.

“Yang menjadi perbedaan dengan tahun sebelumnya adalah aspek kepemimpinan menjadi satu poin penilaian. Mahasiswa yang pernah memimpin wadah organisasi tertentu menjadi satu poin penting,” ujar Dr. Yus saat pengumuman Pilmapres tingkat Unpad di ruang rapat bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (26/3).

Dari seleksi di tahap pertama, terpilih tiga kandidat mawapres untuk kemudian dipersiapkan ke tahap selanjutnya. Di tahap kedua, mahasiswa melakukan wawancara sekaligus pemantapan khusus melalui pemberian beberapa materi pendukung kepada setiap kandidat. Diharapkan, ketika terpilih menjadi wakil Unpad di tingkat nasional, setiap kandidat telah menguasai setiap materi.

“Jika tahun sebelumnya seleksi lebih banyak presentasi. Kali ini kita lebih banyak memberikan materi,” lanjut Dr. Yus.

Acara pengumuman tersebut dihadiri Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Dr. Arry Bainus, M.A., Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., serta para wakil dekan dan manajer akademik dan kemahasiswaan tingkat fakultas.

Persiapan Tahun Depan

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Wawan mengatakan, konsep pemilihan mahasiswa berprestasi untuk tahun mendatang akan mulai dipersiapkan di tahun sebelumnya. Ini bertujuan agar kandidat mahasiswa yang mengikuti seleksi benar-benar berdasarkan potensi dan prestasi yang dimiliki.

“Ini agar mendapatkan calon-calon yang betul-betul by design, bukan by accident. Nanti kita koordinasikan dengan Ketua Program Studi,” ujar Prof. Wawan.

Ia juga mengharapkan agar para kandidat mawapres Unpad 2018 dapat memberikan pengalamannya mengikuti mawapres kepada mahasiswa selanjutnya. Sebab, seleksi pilmapres membutuhkan kandidat yang siap berkompetisi di tingkat nasional.

Sementara itu, Dr. Arry Bainus menyampaikan, untuk selanjutnya kompetensi mawapres yang siap berkompetisi di tingkat nasional harus diarahkan pada penguasaan softskill. Ia menilai, penguasaan akademik saat ini bukan menjadi penentu utama prestasi mahasiswa. “Softskill harus betul-betul terlihat,” ujarnya.

Untuk itu, pilmapres selanjutnya akan mengimplementasikan pendekatan berbasis experimential learning. “Mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang mempunyai pengalaman pendidikan berbasis learning by doing,” kata Dr. Arry.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Dua Mawapres Unpad Siap Berkompetisi di Tingkat Nasional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Mahasiswa Unpad Ikuti Konferensi Internasional di Spanyol

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/03/2018] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran terpilih mengikuti Internasional Conference on ASEAN Studies (ICOAS) 2018 di Universidad Autonoma de Madrid, Spanyol pada 20 – 23 Maret 2018 lalu. Mereka adalah Faris Mujahid dari Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Afif Khorul Anwar dari Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi.

Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran, Faris Mujahid dari Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Afif Khorul Anwar dari Manajemen Komunikasi, mengikuti Internasional Conference on ASEAN Studies (ICOAS) 2018 di Universidad Autonoma de Madrid, Spanyol pada 20 – 23 Maret 2018 lalu.*

Dalam acara tersebut, para pakar studi kawasan Asia Tenggara mencoba untuk mengurai berbagai tantangan yg telah, sedang, dan akan dihadapi ASEAN. Selain itu, hadir pula pakar studi kawasan Eropa yang menguraikan tentang perjalanan Uni Eropa sebagai sebuah entitas untuk studi komparasi. Para akademisi yang hadir secara aktif mengkritisi dan memberikan pandangannya terhadap perkembangan Asia Tenggara serta perbandingannya dengan Uni Eropa.

Ajang tersebut menjadi sarana produktif secara akademik dan non-akademik. Diskusi berkualitas serta jaringan internasional yang terjalin baik tampak dalam kegiatan tersebut.

Faris dan Afif sebagai delegasi dari Unpad secara aktif terlibat dalam setiap sesi Focus Group Discussion (FGD). Mereka menyoroti isu keberadaan pengungsi yang masih terjadi di ASEAN dan Uni Eropa. Isu ini juga menjadi tantangan terbesar kedua di Uni Eropa sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Raymond dari Universidad Autonoma de Madrid.

“Ini pengalaman yang sungguh luar biasa. Kami bertemu para pakar studi kawasan Asia Tenggara dan Uni Eropa. Selain itu kami juga membangun jejaring dengan para peserta yang berasal dari berbagai kampus ternama di dunia,” ujar Faris.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Universidad Autonoma de Madrid dan Pihak KBRI Di Spanyol. Dari awal hingga berakhirnya acara, para peserta senantiasa antusias dalam mengikuti setiap sesinya.

“Kegiatan tersebut sangatlah baik bagi perkembangan studi kawasan Asia Tenggara,” ujar Faris.*

Rilis/art

The post Dua Mahasiswa Unpad Ikuti Konferensi Internasional di Spanyol appeared first on Universitas Padjadjaran.


Terintegrasi Riset dan PPM Dosen, KKN Unpad Akan Digelar Maret hingga Juli 2018

$
0
0

[unpad.ac.id, 27/3/2018] Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Padjadjaran untuk semester genap 2017/2018 akan dilaksanakan pada Maret hingga Juli 2018. Kegiatan KKN ini terintegrasi dengan implementasi hibah program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) yang dilakukan para dosen pada bulan Maret hingga November mendatang.

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., saat menjelaskan terkait pelaksanaan KKN kepada para dosen di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Senin (26/3). (Foto: Tedi Yusup)*

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., mengatakan, dosen yang mendapat hibah PPM merupakan dosen yang mendapat hibah internal riset tingkat universitas. Riset yang dijalankan dalam hibah tersebut harus sejalan dengan program hibah PPM-nya.

Saat menjelaskan terkait pelaksanaan KKN kepada para dosen di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Senin (26/3), Prof. Wawan mengatakan, dosen pendamping lapangan (DPL) yang ditetapkan dalam KKN ini merupakan dosen yang judul riset PPM-nya terpilih untuk diintegrasikan dengan program KKN.

“Untuk KKN ini, kita pilih dosen yang memiliki riset dan pengabdian di sekitar kampus Unpad, baik di Jatinangor, Pangandaran, Garut, dan Arjasari,” ujar Prof. Wawan.

Program KKN ini memiliki masa waktu 14 minggu dengan beban studi 3 SKS. Maka setiap minggunya, KKN dilaksanakan sekitar 8 – 9 jam. Prof. Wawan mengatakan, pihaknya menyerahkan mekanisme pelaksanaan KKN kepada tiap-tiap dosen.

“Pelaksanaan KKN jangan mengganggu waktu kuliah. Silakan dosen yang atur yang penting SKS-nya terpenuhi,” tambah Prof. Wawan.

Setiap kelompok KKN akan diisi oleh 10 sampai 11 mahasiswa dari lima program studi. Mekanismenya, mahasiswa mendaftar dengan memilih judul dan lokasi PPM yang tertera di laman students.unpad.ac.id. Jika menemukan judul yang sesuai, mahasiswa tinggal mendaftarnya.

Selanjutnya, dosen menyeleksi daftar nama mahasiswa yang mendaftar hingga berjumlah maksimal 11 mahasiswa dari 5 program studi yang berbeda. Penyeleksian peserta KKN diutamakan berdasarkan penilaian sikap, intensitas, karakter, serta kedisiplinan mahasiswa.

Setelah mendapatkan 11 mahasiswa peserta, dosen diberikan wewenang untuk melakukan pertemuan, menjelaskan mekanisme KKN dan riset yang dijalankan, hingga mengatur pelaksanaan KKN.

Adapun luaran dari pelaksanaan KKN ini adalah menghasilkan proposal perencanaan PPM untuk tahun depan.*

Laporan oleh Arief Maulana

The post Terintegrasi Riset dan PPM Dosen, KKN Unpad Akan Digelar Maret hingga Juli 2018 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad dan Pemkab Bandung Sepakat Kembangkan Kawasan Budaya Sunda dengan Dukungan Teknologi

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/3/2018] Universitas Padjadjaran berkomitmen mendukung program “Bandung Seribu Kampung” yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Bandung. Dukungan ini diwujudkan melalui upaya Unpad dalam mengintegrasikan budaya Sunda terhadap potensi dan teknologi di wilayah Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser (kedua dari kiri) saat melakukan diskusi dengan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad (kiri) dan sejumlah pimpinan Unpad di rumah dinas Bupati Bandung, Soreang, Selasa (27/3).*

“Kami ingin memulai memfokuskan dan memberikan prioritas terhadap potensi yang dimiliki oleh Unpad, juga potensi  di kabupaten Bandung,” ungkap Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad usai melakukan pertemuan dengan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser di rumah dinas Bupati Bandung, Soreang, Selasa (27/3).

Dalam pertemuan tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Arry Bainus, Direktur Kerjasama dan Korporasi Akademik Prof. Budi Setiabudiawan, Ketua Aliansi Strategis Unpad-Jawa Barat (ASUP Jabar) Prof. Reiza D. Dienaputra, Sekretaris ASUP Jabar Indrawati Yudha Asmara, PhD, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Wakil Dekan Fakultas Pertanian, serta sejumlah dosen di lingkungan Unpad.

Dikutip dari Humas Pemkab Bandung, Rektor mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam membangun aspek kesundaan di lingkungan kampusnya, kerjasama ini dinilai tepat dilakukan. Nantinya, rencana program seribu kampung akan diperkuat dengan kapasitas akademik yang dimiliki Unpad.

Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan penguatan di bidang pendidikan, ekonomi, pertanian, perdagangan, sosial budaya, hingga pariwisata.

“Nanti kita mulai backup pemuatannya dengan menggunakan kapasitas ekonomi digital, yang sekarang sedang didorong penguatannya dengan beberapa pihak. Pengembangan ekonomi ini harus mampu menjaga keunggulan budaya asli kesundaan,” terang Rektor.

Rektor menambahkan, hadirnya kawasan budaya di Kabupaten Bandung dapat memberikan wawasan lebih luas kepada masyarakat tentang budaya Sunda. Dengan memanfaatkan teknologi, kemasan kawasan ini diharapkan akan jauh lebih menarik.

“Saat orang  mau melihat kegiatan budaya sudah tidak perlu menunggu ada pesta. Tapi ada di kawasan ini. Bisa menjadi sarana edukasi, promosi bahkan menjadi objek wisata yang canggih di era milenial  dan metode kekinian ini,” ujarnya.

Rektor juga berkomitmen seluruh fakultas di Unpad akan mendukung program ini. Salah satu dukungan yang dilakukan adalah ikut memperkuat sektor sumber daya manusia di Kabupaten Bandung. Dengan berfokus pada ekonomi masyarakat berkelanjutan, pendidikan di perguruan tinggi akan difokuskan pada pengembangan sektor ekonomi riil.

Sementara itu, Dadang Naser mengapresiasi langkah kerjasama yang dibangun Unpad. Dengan melibatkan segenap perangkat daerah, ia optimis pembangunan program ini terwujud dengan baik.

“Semua agenda pembangunan saya harap bisa terdukung melalui riset atau penelitian, supaya penerapannya tepat sasaran dan berhasil,” harap Bupati.

Tidak hanya memperkuat sektor sumber daya manusia, hadirnya Unpad dalam pembangunan kampung budaya diharapkan dapat mengenalkan berbagai tradisi dan budaya Sunda melalui metode yang lebih modern.

“Apalagi generasi sekarang hidup di era milenial, semua sudah (harus) berbasis teknologi,” kata Dadang.

Laporan oleh Arief Maulana

The post Unpad dan Pemkab Bandung Sepakat Kembangkan Kawasan Budaya Sunda dengan Dukungan Teknologi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Program Double Degree PSMIL Unpad-Mie University Jepang Kembali Luluskan Angkatan Kelima

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/3/2018] Program kerjasama Double Degree program studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Padjadjaran dengan Mie University, Jepang, kembali meluluskan mahasiswanya. Pada tahun ini, sebanyak dua mahasiswa program Double Degree PSMIL Unpad diwisuda di Mie University, Senin (26/3).

Dua mahasiswa program Double Degree program PSMIL Unpad dan Mie University, Dafi Dinansyah dan Fannisa Putri, berhasil lulus dan diwisuda di Mie University, Jepang, Senin (26/3). Selain meluluskan mahasiswa porgram Double Degree, Mie University juga meluluskan dua mahasiwa alumni program Double Degree, Fittrie Meyllianawaty Pratiwy dan Candra Wirawan Arief.*

Dua mahasiswa tersebut yaitu Dafi Dinansyah dan Fannisa Putri. Keduanya merupakan angkatan kelima program Double Degree dan mulai mengikuti perkuliahan di Mie University sejak April 2017 silam. Di PSMIL Unpad, Dafi dan Fannisa memilih konsentrasi Sustainable Rural Development, sedang di Mie University masuk pada fakultas Bioresources.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, di Mie University, Fannisa melakukan penelitian terkait pengolahan limbah sayur dan budah menjadi etanol berkelanjutan. Ia melakukan penelitiannya di Laboratory of Applied Microbiology. Sementara Dafi di Laboratory of Sustainable Research Economy melakukan riset tentang implementasi program eco village di Jawa Barat.

Program kerja sama Double Degree PSMIL Unpad dengan Mie University telah berlangsung sejak 2013. Sejauh ini, sebanyak 15 mahasiswa berhasil lulus dan layak menyandang gelar ganda, yaitu “M.Sc.,” dari Mie University dan “M.I.L.,” dari PSMIL Unpad.

Tidak hanya meluluskan program Double Degree, Mie University juga meluluskan dua alumni program Double Degree yang berhasil menyelesaikan studi Doktoral. Dua alumni tersebut yaitu Fittrie Meyllianawaty Pratiwy dan Mochamad Candra Wirawan Arief.

Keduanya merupakan lulusan program Double Degree angkata pertama pada 2013. Memperoleh beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dari Pemerintah Jepang, keduanya berkesempatan melanjutkan studi Doktoral di Mie University dan berhasil menyandang predikat Doktor.

Dalam melakukan penelitiannya, Fittrie meneliti tentang pengembangan teknologi self-feeding system dalam budidaya perikanan di Laboratory of Aqua Life Science. Sementara Candra meneliti tentang pengelolaan terpadu sumber daya pesisir di Laboratory of Sustainable Resources Science.

Mochamad Candra Wirawan Arief.*

Tidak hanya mendapat predikat Doktor, Candra juga meraih penghargaan “Presidential Award for Academic Excellence” dari Mie University. Pengumuman penghargaan ini diterima Candra saat mengikuti wisuda program Doktornya yang digelar di kampus Mie University, Senin (26/3).

Penghargaan ini merupakan upaya Mie University kepada mahasiswa yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi aktif melakukan riset serta berkontribusi dalam pengembangan kehidupan masyarakat kampus secara umum.

Keberhasilan Candra meraih penghargaan tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Ini didasarkan adanya kriteria yang ketat dari Mie University terhadap kanididat penerima penghargaan.

Selama di Mie University, banyak torehan yang dilakukan Candra. Ia merupakan sosok pencetus inisiasi pelayanan menu halal di kantin kampus Mie University. Ide ini kemudian diimplementasikan pigak kampus pada bulan April 2015.

Candra juga pernah menjadi salah satu peserta terbatas yang mengikuti Junior Summit di ajang G7 Ise-Shima Summit, di Ise, Jepang, Mei 2016 lalu. Ajang ini merupakan media pertemuan tujuh negara maju dunia.

Di awal masa studi doktornya, Candra dipercaya menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk Mie University. Belum usai masa tugasnya sebagai ketua PPI Mie University, ia kemudian ditunjuk menjadi ketua PPI Jepang periode 2015 – 2016. Candra terpilih sebagai ketua PPI Jepang secara aklamasi.*

Rilis: PSMIL Unpad/am

The post Program Double Degree PSMIL Unpad-Mie University Jepang Kembali Luluskan Angkatan Kelima appeared first on Universitas Padjadjaran.

Meski Jadi Solusi, Ekofarming Perlu Dikombinasikan dengan Pertanian Konvesional

$
0
0

[unpad.ac.id, 28/3/2018] Pertanian konvensional kerap menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah lingkungan hingga kesehatan manusia. Untuk itu, banyak orang yang menilai bahwa pertanian berwawasan lingkungan atau ekofarming adalah solusinya. Lalu, apakah ekofarming benar-benar dapat menggantikan sistem pertanian konvensional untuk menuju ketahanan pangan Indonesia?

Sejumlah pembicara hadir dalam Seminar “Can Eco Farming Subtitute the Conventional Farming for Our Food Security?” yang digelar oleh Fakultas Pertanian Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (28/3). Seminar tersebut digelar atas kerjasama Fakultas Pertanian Unpad dengan Yamagata University, Jepang. (Foto: Tedi Yusup)*

Dosen Fakultas Pertanian Unpad Nono Carsono, SP., M.Sc., Ph.D, mengungkapkan, perlu ada keseimbangan antara praktik pertanian konvensional dan ekofarming. Menurutnya, meski memiliki berbagai manfaat, ada sejumlah kendala dalam praktik ekofarming.

“Menurut pendapat saya, perlu dikombinasikan antara ekologi pertanian dengan pertanian konvensional untuk mendukung ketahanan pangan, karena ekofarming lebih banyak dipraktikan di area yang kecil, bukan di area yang luas. Untuk itu, kedua pendekatan tersebut perlu dikombinasikan,” ujar Nono saat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar “Can Eco Farming Subtitute the Conventional Farming for Our Food Security?” yang digelar oleh Fakultas Pertanian Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (28/3).

Seminar tersebut digelar atas kerjasama Fakultas Pertanian Unpad dengan Yamagata University, Jepang.

Dijelaskan Nono, saat ini dengan berbagai kendala yang dihadapi, ekofarming belum dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara keseluruhan. Selain diterapkan pada lahan yang lebih kecil dibanding pertanian konvensional, jumlah dari hasil panen pun seringkali tidak maksimal.

“Hasil dari ekofarming saat ini tidak sebanyak dari yang biasa dihasilkan pertanian konvensional atau industri,” ujar Nono.

Selain Nono, seminar tersebut menghadirkan pembicara Prof. Satoru Sato dari Departement of Bioenvironment Faculty Agrculture Yamagata University Jepang, Prof. Yahihito Shiono dari Departement of Biorsesorce Engineering Faculty Agrculture Yamagata University Jepang, dan Vira Kusuma Dewi, SP., M.Sc., Ph.D dari Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Faperta Unpad, serta dimoderatori oleh dosen Faperta Unpad Ir. Anas, M.Sc.,P.hD.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Sato memaparkan perkembangan industri pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan di Jepang. Ada banyak manfaat dari penerapan ekofarming, seperti mendukung peningkatan keanekaragaman hayati.

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

The post Meski Jadi Solusi, Ekofarming Perlu Dikombinasikan dengan Pertanian Konvesional appeared first on Universitas Padjadjaran.

Usung Kampanye Cegah “Hoaks”, Dua Mahasiswa Fikom Unpad Juara Lomba PR Program Aspikom

$
0
0

[unpad.ac.id, 29/03/2018] Putri Salma Suhardi dan Rianto, dua mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran berhasil meraih juara ke-2 pada lomba Public Relations Program yang diadakan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom).

Rianto dan Putri Salma Suhardi.*

Kompetisi untuk mahasiswa ilmu komunikasi se-Indonesia ini diadakan bertepatan dengan acara Jambore Nasional Komunikasi 2018 di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Selasa (27/03).

Kompetisi tersebut mengangkat tema manajemen krisis dan kampanye PR di media sosial. Putri dan Rianto yang tergabung dalam Tim Astrajingga membuat proposal program kampanye PR #KitaTetapIndonesia yang dilatarbelakangi maraknya politik identitas yang terjadi saat ini.

“Kami merancang kampanye #KitaTetapIndonesia karena saat ini sudah memasuki tahun politik, dan telah banyak hoax yang mulai bermunculan. Biasanya sektor agama dan suku menjadi bahan hoax yang bisa mengadu domba kita. Rancangan kampanye kami dibuat untuk mencegah hal itu terjadi,” ujar Putri.

Kampanye #KitaTetapIndonesia merupakan wujud dari peace communication. “Menurut sebuah riset, 80% hoax yang beredar saat ini adalah hoax mengenai politik. Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa hoax dan hatespeech bisa mengancam persatuan bangsa. Maka, untuk melawan hoax yang bisa mengancam persatuan bangsa, selain meningkatkan literasi digital di hulu, perlu juga adanya peace communication di hilir,” kata Rianto.

Pada kompetisi tersebut, ada sepuluh tim yang masuk dalam babak semifinal. Para semifinalis berasal  dari Unpad, Universitas Negeri Jakarta, Kalbis Institute, Universitas Budi Luhur, Vokasi Universitas Indonesia,  serta Universitas Gadjah Mada.

Setelah lolos pada tahap semifinal, 10 tim ini diwajibkan untuk membuat poster dan mempresentasikan karya dan gagasannya di depan dewan juri dalam waktu sepuluh menit.*

Rilis: Fikom Unpad/art

 

The post Usung Kampanye Cegah “Hoaks”, Dua Mahasiswa Fikom Unpad Juara Lomba PR Program Aspikom appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5556 articles
Browse latest View live