Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5526 articles
Browse latest View live

Lulus Kurang dari 4 Tahun dengan IPK 3,90, Lydia Febriani Jadi Wisudawan Terbaik Program Sarjana Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 27/08/2014] Rasa syukur dan bahagia dirasakan oleh Lydia Febriani saat namanya disebut Rektor sebagai salah satu  wisudawan terbaik Unpad, pada saat prosesi wisuda Selasa (26/08) kemarin. Lydia merupakan lulusan Fakultas Peternakan (Fapet) Unpad yang mendapatkan penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik Program Sarjana pada Wisuda Gelombang IV Tahun Akademik 2013/2014.

Lydia Febriani (Foto oleh: Dadan T.)*

Lydia Febriani (Foto oleh: Dadan T.)*

“Saya sebetulnya enggak nyangka kalau ternyata dapat wisudawan terbaik. Saya baru tahu pada saat prosesi. Saya juga merasa bersyukur sekali,” ungkap Lydia saat ditemui usai pelaksanaan Prosesi Wisuda Sesi I kemarin.

Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Kedelai (Glycine Max) Olahan Secara Fisik dalam Ransum terhadap Performa Ayam Broiler” telah mengantarnya menjadi Sarjana Peternakan pada April 2014 lalu. Ia lulus dalam waktu kurang dari empat tahun dengan IPK 3,90.

Gadis kelahiran 10 Februari 1992 ini mengaku tidak memiliki target khusus selama mengikuti perkuliahan. Lydia hanya berusaha mengikuti perkuliahan sebaik mungkin. Dalam belajar, ia tidak suka menghapal. Ia lebih senang memahami materi pelajaran yang diterimanya dengan banyak membaca. Tentu saja banyak membaca bukan hanya pada saat hendak ujian saja.

Selain itu, yang paling penting dalam hidupnya adalah menentukan skala prioritas. Selain banyak belajar, Lydia juga cukup aktif berorganisasi di kampusnya. Diantaranya, ia aktif di Kelompok Studi Profesi Ternak Perah (KSPTP) Fapet Unpad pada divisi pengolahan. Ia juga masih memiliki cukup waktu untuk berkumpul bersama teman-temannya dan juga keluarga.

“Kalau kita sudah punya prioritas, manajemen waktunya pasti ikut. Nanti disitu kita punya prioritas antara kuliah, organisasi, sama keluarga,” ujar Lydia, yang juga aktif menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah di kampusnya.

Lydia sendiri memiliki moto hidup “Jadilah diri sendiri”. Menurutnya, kita harus percaya dengan kemampuan kita untuk menjadi orang hebat. Sejak duduk di bangku SMA Lydia memang selalu diajarkan untuk tetap menjadi diri sendiri agar bisa sukses. “Intinya, tanpa menjadi orang lain kita bisa menjadi hebat. Jadi percaya saja sama diri sendiri,” tutur sulung dari dua bersaudara, putri pasangan Beni dan Dewi Kartiwi ini.

Orang tuanya pun secara khusus telah mengucapkan selamat pada putri sulungnya ini. Ayah dan ibunya berpesan, agar ia dapat mengamalkan ilmu yang sudah didapat. Lydia pun sudah bertekad demikian. Ia ingin mengamalkan ilmunya dan diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selanjutnya, ia juga ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Dalam ilmu peternakan sendiri, Lydia memiliki minat pada ilmu nutrisi, karena sesuai dengan bidang yang disukainya sejak SMA, Kimia. Lydia yang merupakan lulusan SMK Analis Kimia ini merasa banyak materi yang disukainya saat mendalami ilmu nutrisi, seperti pengujian pakan dan pengujian teknologi hasil ternak. Dengan ilmunya ini, ia ingin ikut membantu masyarakat, terutama dari segi pendidikan. “Semoga saya bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang saya dapat,” harapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *


Sebanyak 440 Poster PKM Bersaing di Pimnas ke-27

$
0
0

[Unpad.ac.id, 28/08/2014] Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Universitas Diponegoro, Semarang, telah memasuki tahap penilaian poster oleh tim juri. Penilaian dilakukan pada Rabu (27/08) siang di Kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip Kampus Tembalang setelah sebelumnya digelar pameran poster yang dibuka untuk umum.

Juri sedang mengamati poster salah satu tim PKM Unpad di Kampus Undip Semarang, Rabu (27/08) siang. (Foto oleh: Arief Maulana)*

Juri sedang mengamati poster salah satu tim PKM Unpad di Kampus Undip Semarang, Rabu (27/08) siang. (Foto oleh: Arief Maulana)*

Delegasi Unpad harus bersaing dengan total peserta  440 poster. Masing-masing tim telah mempersiapkan poster terbaiknya berikut dengan alat replikanya. Masing-masing tim pun ditanyai mengenai poster Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah mereka rancang.

“Tadi juri sempat bertanya mengapa merancang poster dengan desain seperti ini, mengapa memilih warna seperti ini. Tapi sejauh ini mereka memuji poster kita dan memberikan beberapa saran membangun,” kata Iman Rosiman, salah satu delegasi dari tim “Dysfun Course (kursus membaca dan menulis pertama di Indonesia bagi anak-anak yang mengidap disleksia)”.

Sebagian besar di antara tim meminta konsultasi kepada para dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad saat merancang poster karya ilmiahnya. “Anak-anak sempat berkonsultasi sehingga hasilnya sangat menggembirakan. Poster yang dibuat kombinasi warnanya sungguh pas dan menarik,” ujar Erick Paulus, S.Si., M.Kom., salah satu dosen pendamping menuturkan.

Penjurian kali ini menurutnya lebih melihat pada informatif dari apa yang disampaikan dalam poster. Selain itu, kriteria yang lain adalah tampilan poster yang menggambarkan karakterisitik PKM.

Melihat antusiasme dari tim juri saat melihat poster timnya, dosen pendamping dari tim “Landas (Lampu Lalu Lintas Cerdas) ini optimis bisa menang dalam Pimnas kali ini. “Walaupun memang ada kekurangan, kita optimis tetap menang,” ujar Erick.

Selain 440 poster, Pimnas ini juga mengikutsertakan sekitar 30 poster Pimnas Non-Seleksi. Kategori ini bertujuan sebagai wujud penghargaan bagi peserta Pimnas yang tidak lolos seleksi, namun dianggap memiliki keberhasilan di bidang penelitiannya. Adapun pengumuman pemenang Pimnas ke-27 ini akan diumumkan pada Kamis (28/08) malam.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Unpad Raih 2 Perak di Pimnas ke-27

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2014] Unpad meraih 2 medali perak pada ajang Pekan Ilmiah Nasional Mahasiswa (Pimnas) ke-27 di Universitas Diponegoro, Semarang, 26 – 28 Agustus 2014. Peraihan tersebut diumumkan pada saat penutupan Pimnas ke-27 di Lapangan Widya Puraya kampus Undip Tembalang, Kamis (28/08) malam.

Tim Sultan (Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra) *

Tim Sultan (Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra) *

Tim Masker Sengat Api *

Tim Masker Sengat Api (Senyum Semangat Aromaterapi) *

Tim tersebut adalah Tim Sultan (Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra) yang berhasil meraih medali perak pada kelas Poster PKM Karya Cipta. Tim ini beranggotakan Indirani Latifah, Shifa Amali Firdaus, Ridwan Maulana, Firda Tubagus Ismail, dan Putri Nazilatu Rahma dengan dosen pendamping drs. Asep Solahudin, M.T.

Tim lain yang juga memperoleh medali perak yaitu Masker “Sengat Api” (Senyum Semangat Aromaterapi), Solusi Atasi Kantuk Saat Berkendara” pada kelas presentasi PKM Kewirausahaan. Tim ini beranggotakan Nita Yesita, Foni Seviana, Putri Aprilia Dwitama, Feni Dwi Anggraini, dan Khairunnisa Fadhilah dengan dosen pendamping Nyi Mekar Saptarini, S.Si., M.Si., Apt.

Meskipun gagal meraih sepuluh besar, para delegasi Unpad telah menampilkan hasil yang terbaik. Pada penyelenggaraan Pimnas ke-26 di Lombok, Unpad meraih 1 medali perak. Ketua rombongan tim Unpad, Drs. Wahyu Alamsyah, M.Si., mengatakan bahwa tim telah berjuang baik dari perencanaan hingga pada pelaksanaan Pimnas

Lebih lanjut Direktur Lembaga Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc., pun mengatakan bahwa Unpad akan selalu mengapresiasi capaian yang telah dilakukan oleh para tim. “Intinya adalah kita harus tetap satu arah dan all out pada pertandingan selanjutnya,” kata Heryawan. *

Adapun peringkat juara Pimnas adalah sebagai berikut.

  1. Universitas Gajah Mada
  2. Institut Teknologi Surabaya
  3. Universitas Brawijaya
  4. Institut Pertanian Bogor
  5. Universitas Airlangga
  6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  7. Universitas Negeri Malang
  8. Universitas Diponegoro
  9. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  10. Universitas Negeri Yogyakarta.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh 

The post Unpad Raih 2 Perak di Pimnas ke-27 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Petty S Fatimah, “Jangan Risau dengan Julukan Generasi Narsis”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 29/08/2014] Di tengah makin merebaknya media jejaring sosial dan penggunanya makin besar di Indonesia, menyebabkan generasi sekarang disebut sebagai “generasi narsis” yang dengan mudahnya mengekspose diri ke dunia luar. Namun julukan itu tak perlu dirisaukan, karena kenarsisan itu justru sangat bermanfaat untuk masa depan.

Kuliah Umum Pemred Majalah Femina, Petty S Fatimah, di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, Rabu (27/08). (Foto oleh: Suwito) *

Kuliah Umum Pemred Majalah Femina, Petty S Fatimah, di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, Rabu (27/08). (Foto oleh: Suwito) *

Pemimpin Redaksi, majalah Femina, Petty S Fatimah mengungkapkan hal itu dalam kuliah umum di Departemen Jurnalistik Fikom Unpad, Rabu (27/08) di kampus Fikom Unpad Jatinangor. Sebagai alumni Departemen Jurnalistik angkatan 1983, Petty berbagi pengalaman kepada para yuniornya. Menurutnya, justru dengan kenarsisan yang diunggah via media jejaring sosial, semakin banyak lembaga bisnis yang tertarik untuk menarik yang bersangkutan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Dicontohkannya, penyanyi Raisha, dia terus menerus mengunggah dirinya yang membawakan beberapa lagu ke YouTube. Lama kelamaan banyak orang yang melihat dan suka, produser pun meliriknya dan menawarinya untuk rekaman.

Lewat media lain, banyak anak-anak muda yang memamerkan karyanya, menulis bio datanya, menulis kehebatan dan keahliannya. Semua itu adalah sesungguhnya perilaku narsis, tetapi justru banyak diantara mereka yang kemudian ditawari oleh perusahaan besar karena melihat potensi yang begitu besar dalam dirinya.

Menurut mantan aktivis Senat Mahasiswa Fikom Unpad ini, saat ini kita telah menjadi media itu sendiri. “You and me become a media. You are more influential than you realize” ungkap Petty mengutip pendapat seorang pakar komunikasi. Kenarsisan ini, sambung mantan Pemred Majalah Gadis yang juga mantan penyiar Radio Oz Bandung ini, kita bisa memasarkan diri kita sendiri. ”Istilahnya to market yourself” sambungnya.

Dari kenarsisan itu, lanjut Petty merupakan aktualisasi diri sehingga pada akhirnya menuju ke personal branding. “Tunjukan apa minat kita dan apa kemampuan kita”, paparnya.

Dikatakannya, mahasiswa jaman sekarang tidak cukup dengan IPK tinggi. IPK diatas 3 bukan jaminan bahwa mahasiswa itu memiliki kemampuan yang tinggi. Begitu pun bahasa, Bahasa Inggris bukan lagi persyaratan karena akan dianggap semua generasi sekarang mampu berbahasa Inggris. Tunjukan lewat media jejaring sosial bahwa kita bisa berbahasa Jerman atau Perancis.

Tentu saja kenarsisan itu, dengan menunjukan interest dan kemampuan kita yang positif, tidak asal mem-publish sesuatu yang tidak penting. Menurutnya generasi yang menguasai media jejaring sosial adalah generasi yang bakal bisa bersaing di dunia kerja. *

Rilis oleh: fikom.unpad.ac.id

The post Petty S Fatimah, “Jangan Risau dengan Julukan Generasi Narsis” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Peserta dari 9 Negara Ikuti Economics and Business Summer Program

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2014]Untuk ketiga kalinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad sukses menyelenggarakan Economics and Business Summer Program (EBSP). Pada tahun ini, kegiatan tersebut terdiri dari terdiri dari summer program (11–19/8) dan post-tour (20–23/8). Para peserta kali ini berasal dari 9 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Jerman, Perancis, Tunisia, Kongo, Lithuania, Azerbaijan, dan Bangladesh.

Peserta Economics and Business Summer Program yang diselenggarakan FEB Unpad berfoto di angkutan bis dalam kampus Unpad *

Peserta Economics and Business Summer Program yang diselenggarakan FEB Unpad berfoto di angkutan bis dalam kampus Unpad *

Dalam rilisnya disebutkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan salah satu misi FEB Unpad yakni sebagai salah satu langkah internasionalisasi dan sesuai dengan misi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten selaras dengan kebutuhan di tingkat global. Melalui kegiatan ini, FEB Unpad diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk sukses berpartisipasi dalam dunia yang semakin interdependen, mendorong pemahaman global dan mengembangkan keterampilan untuk hidup efektif, serta bekerja di dunia yang beragam.

Pada dua hari pertama EBSP 2014, para peserta diajak menikmati tur di area Ciater, di antaranya outbound dan berendam air panas. Mereka juga melakukan tea walk menuju pabrik pengolahan teh PTPN VIII untuk melihat langsung proses pengolahan daun teh, mulai pelayuan, pemotongan, hingga proses uji teh yang siap dipasarkan. Dalam perjalanan pulang menuju Bandung, peserta diajak untuk melihat dan menikmati keindahan Gunung Tangkuban Parahu.

Dengan mengangkat tema “Greenpreneurial in West Java, Indonesia”, panitia kegiatan ini mengundang beberapa dosen Unpad sebagai pembicara, seperti Dr. Diana Sari SE., M.Mgt., Harlan Dimas Isjwara SE.,MA., Dr.rer.nat. M. Fani Cahyandito SE., MSc., Popy Rufaidah SE., MBA., Ph.D, dan Dr. MM Nanny Dewi Tanzil SE.,Mcomm.Ak.

Selain itu, panitia juga menyelenggarakan entepreneur’s talk yang menghadirkan pengusaha UKM yang mengedepankan produk-produk hijau dan eco-friendly di Indonesia, yaitu di antaranya E. Kurniawan Padma (Integrated Green Business), Pimpi Syarley Naomi (SawoKecik Craft), dan Annisa Wibi (Growbox).

Pada kegiatan tersebut, setiap hari para peserta diajak melakukan company visit dengan mengunjungi beberapa tempat di Kota Bandung, seperti home industry zero waste household di perumahan daerah Pasir Impun, pengolahan jamur di Parongpong, Regina Craft Cisaranten. Selain itu, mereka diajak untuk lebih mengenal budaya Indonesia dengan mengikuti kegiatan membatik di workshop Rumah Batik Lembang. Kegiatan ini membuat peserta sangat antusias ketika diperlihatkan bagaimana cara membatik, mulai membuat pola hingga pewarnaan akhir.

Kegiatan menarik lainnya yaitu melakukan Braga Tour dengan mengunjungi museum KAA dan jalan-jalan historis di kawasan Braga dan Saung Angklung Udjo dengan para peserta disuguhi pertunjukan angklung dan seni tradisional Jawa Barat lainnya yang sangat apik.

tangkuban parahuteam buildingpak harlanSebagai puncak dari kegiatan, para peserta melaksanakan group presentation yaitu memaparkan business plan dari masing-masing kelompok dengan dinilai oleh tiga juri yang merupakan dosen di FEB Unpad. Pada hari yang sama, diadakan farewell party yang menjadi penutup acara yaitu peserta dari masing-masing negara akan menggunakan pakaian tradisional masing-masing dan melakukan berbagai performance dari tari tradisional, demo masak khas negara masing-masing, pemberian penghargaan bagi juga peserta mengikuti Poco-poco Dance Competition di Taman PAAP FEB Unpad, Jalan Dipatiukur 35 Bandung, Selasa (19/8).

Menurut Ketua Panitia Economics and Business Summer Program 2014 Dr. Diana Sari, SE., MMgt., hal lain yang muncul dari program ini adalah bagaimana antar peserta berbeda benua ini dapat saling mengerti dan memahami satu sama lain. Ia berharap summer program tahun depan akan lebih menarik mahasiswa asing dan lokal untuk berpartisipasi.*

Rilis oleh: FEB Unpad/mar

 

The post Peserta dari 9 Negara Ikuti Economics and Business Summer Program appeared first on Universitas Padjadjaran.

UPT Humas Gelar Pelatihan Pengelola Website Fakultas di Lingkungan Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2014] Untuk meningkatkan layanan informasi melalui website, UPT Humas Unpad menggelar Pelatihan Pengelola Konten Website Fakultas di Lingkungan Unpad 2014. Pelatihan ini digelar di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, mulai hari ini Senin (1/09) hingga Jumat (5/09).

Suasana Pelatihan Pengelola Konten Website Fakultas di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (1/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Suasana Pelatihan Pengelola Konten Website Fakultas di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (1/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

“Acara ini digelar untuk meningkatkan layanan informasi melalui website yang ada di universitas maupun di fakultas, dan juga untuk mengintegerasikan berbagai informasi yang ada di Unpad melalui website,” tutur Kepala UPT Humas Unpad, Dr. Soni A. Nulhaqim S.Sos., M.Si.

Menurut Dr. Soni, saat ini masih banyak informasi, terutama terkait informasi kegiatan yang ada di fakultas, yang belum terpublikasikan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan dengan digelarnya acara ini, publikasi berbagai kegiatan tersebut akan lebih optimal.

Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Tata Kelola Unpad, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE, pada Senin (1/09) . Dalam sambutannya, Prof. Roni mengharapkan agar website universitas dan fakultas dapat memberikan manfaat yang positif bagi dosen, pegawai dan mahasiswa, serta masyarakat. Selain memuat informasi yang lengkap dan terbaru, website juga harus mudah untuk diakses. Diharapkan juga, website dapat menjadi media untuk lebih mendekatkan Unpad ke publik.

Adapun materi dalam pelatihan ini diantaranya terkait strategi pengelolaan informasi terintegrasi fakultas-universitas, tema menarik untuk tulisan, teknis penulisan berita, materi lokal untuk masyarakat, rubrikasi halaman website fakultas, dan sistem keamanan website. Bertindak sebagai pemateri adalah para akademisi sekaligus praktisi di Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi. Pelatihan ini diikuti oleh 33 pengelola website di tingkat fakultas.

Salah seorang pembicara, Trie Damayanti selaku Kepala Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad mengatakan bahwa dalam website, selain penyampaian informasi, pencitraan juga harus dijaga. Identitas juga menjadi sesuatu yang penting dalam website, seperti penempatan logo Unpad, serta pemilihan warna dan huruf yang harus senafas dalam setiap fakultas. Dalam penulisan berita, Humas juga harus dapat merekayasa berita yang menguntungkan, serta dapat mengangkat nama baik Unpad. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post UPT Humas Gelar Pelatihan Pengelola Website Fakultas di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia Kunjungi Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 1/09/2014] Sebanyak 22 mahasiswa tingkat akhir dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) melakukan studi banding ke kampus Unpad, Jatinangor, Senin (1/09). Rombongan diterima oleh Kepala Bagian Pembelajaran dan Registrasi Unpad, Dra. Heni Suryaningsih, M.I.Kom yang didampingi oleh Kasubbag UPT Humas Unpad, Titin Suhartini, S.Sos., M.I.kom., beserta staf Humas Unpad, Dra. Wati Sukmawati di Ruang Rapat Wakil Rektor Lantai 2 Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Rombongan mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia berfoto bersama perwakilan Unpad di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (1/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rombongan mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia berfoto bersama perwakilan Unpad di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (1/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Kepala rombongan UiTM, Prof. Madya Datin Hajjah Fadilah Azam Ahmad menyampaikan bahwa kunjungan UiTM yang pertama kalinya ini adalah untuk melakukan studi banding terkait dengan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan yang ada di Unpad.

Pada kesempatan tersebut rombongan diberikan presentasi mengenai Profil Unpad. Pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab meliputi: tingkat usia mahasiswa yang diterima Unpad, seputar kegiatan kemahasiswaan, serta sistem akademik di Unpad.

Rombongan antusias mendengarkan paparan dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh para narasumber dari Unpad. Selain itu mereka pun terkesan dengan berbagai prestasi yang telah banyak ditorehkan oleh para mahasiswa Unpad baik di kancah nasional maupun internasional.

“Semoga kunjungan ini menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua khususnya dalam dunia pendidikan tinggi bagi kedua belah pihak,” ujar Heni.

Usai diberikan presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan berfoto bersama dan berkeliling Kampus Jatinangor dengan menggunakan bis kampus. *

Laporan oleh: Safa Annisaa / eh*

The post Mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia Kunjungi Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Atasi Kantuk Saat Berkendara, Masker “Sengat Api” Karya Mahasiswa Unpad Raih Perak di Pimnas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 2/09/2014] Mengantuk saat berkendara merupakan salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Berbekal permasalahan tersebut, 5 orang mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad menciptakan sebuah masker multifungsi penahan kantuk bertajuk “Masker Sengat Api (Senyum Semangat Aromaterapi) Solusi Atasi Kantuk Saat Berkendara”.

Mahasiswi Farmasi Unpad yang menciptakan Masker Senyum Semangat Aroma Terapi (Foto oleh: Dadan T.)*

Empat dari 5 mahasiswi Farmasi Unpad yang menciptakan Masker Senyum Semangat Aromaterapi (Foto oleh: Dadan T.)*

Kelima mahasiswa tersebut adalah Nita Yesita, Foni Seviana, Putri Aprilia Dwitama, Feni Dwi Anggraini, dan Khairunnisa Fadhilah. Masker ciptaannya merupakan masker yang disisipi oleh gel aromaterapi yang memilki aroma menyegarkan sehingga memberikan stimulan untuk mengusir rasa kantuk pada pemakainya. Masker gel ini juga aman dan tidak terdapat efek samping.

“Kita biasa minum energy drink agar tidak mengantuk, tapi tidak bertahan lama. Akhirnya kita buat masker ini. Selain menahan rasa kantuk, masker ini juga untuk menghindari polusi,” papar Feni saat diwawancarai Humas Unpad, Selasa (02/09).

Untuk gel aromaterapi terbuat dari campuran antara serbuk pembentuk gel dengan larutan dan aroma terapi. Nita sendiri merahasiakan apa saja serbuk pembentuk gel tersebut. Diakui mereka, untuk mendapatkan serbuk pembuat gel beberapa diantaranya harus diimpor langsung dari negara lain.

Gel kemudian dibungkus plastik untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong yang ada di masker. Masker tersebut sudah didesain sendiri oleh mereka dan pengerjaannya dilakukan oleh sebuah konveksi di wilayah Majalaya, Kabupaten Bandung, yang menjadi mitra mereka.

Gel aromaterapi tersebut memiliki 4 varian aroma, yaitu green tea, peppermint, orange dan lemon. Bila sudah dibuka plastiknya, gel akan bertahan selama 3 minggu. Namun jika belum dibuka, gel akan bertahan hingga 5 bulan. “Kita juga menyediakan gel untuk diisi ulang,” kata Nita.

Produk ini sudah berjalan sejak bulan Februari lalu melalui hibah penelitian PKM oleh Dikti. Saat ini, Masker Sengat Api telah banyak dijual ke beberapa kota, seperti Jakarta, Tangerang, Semarang, Bekasi, Magelang, Denpasar, Malang, hingga Palembang. Mereka pun mempromosikan produknya melalui akun twitter @sengatapi

“Rata-rata mereka puas terutama melihat desain maskernya,” kata Putri.

Produk inilah yang mengantarkan mereka meraih penghargaan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Universitas Diponegoro, pada 25 – 28 Agustus lalu. bersama nyi Mekar Saptarini, S.Si., M.Si., Apt., selaku dosen pendamping, Nita dan kawan-kawan berhasil meraih juara 2 pada kelas presentasi PKM Kewirausahaan.

“Intinya kita harus total pada kelas presentasi. Rata-rata kelas presentasi di kita agak boring, makanya kita mencoba presentasi dengan ceria,” kenang Nita dan kawan-kawan.

Selepas meraih juara, mereka pun akan mengembangkan Masker Sengat Api ini, salah satunya mematenkan gel aromaterapi. Untuk merek produk, mereka telah mematenkannya kepada UPT HKI Unpad yang saat ini masih dalam proses perolehan hak paten.

“Semoga produk ini bisa berguna buat masyarakat biar angka kecelakaannya menurun,” pungkas Nita.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Atasi Kantuk Saat Berkendara, Masker “Sengat Api” Karya Mahasiswa Unpad Raih Perak di Pimnas appeared first on Universitas Padjadjaran.


Ikuti Program “Permata”, 11 Mahasiswa Unpad Akan Kuliah di USU dan Unhas

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/09/2014] Sebanyak 11 mahasiswa Unpad mengikuti Program “Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara” (Permata). Enam orang diantaranya akan mengikuti perkuliahan di Universitas Sumatera Utara (USU), sedangkan sisanya akan mengikuti di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. Med. Setiawan saat memberi pembekalan dan melepas keberangkatan mahasiswa Unpad yang mengikuti program "Permata" ke USU dan Unhas di Ruang Rapat Wakil Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (3/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. Med. Setiawan saat memberi pembekalan dan melepas keberangkatan mahasiswa Unpad yang mengikuti program “Permata” ke USU dan Unhas di Ruang Rapat Wakil Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (3/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Mereka akan mengikuti masa perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015 di 2 PTN tersebut sesuai dengan program studi tiap mahasiswa. Adapun pemberangkatan menuju USU dan Unhas dilaksanakan pada Kamis (4/09) pagi ini. Sebelum berangkat, mereka pun diberikan pembekalan langsung oleh Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. Med. Setiawan, Rabu (3/09) sore, di Ruang Rapat Wakil Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor.

“Diharapkan selain memperkaya pembelajaran, juga dapat memperkaya dimensi soft skill-nya,” ujar Dr. Setiawan.

Pembekalan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Dr. Ir. Iskandar, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Pertanian, Anas Ir., M.Sc., Ph.D., Kepala Bagian Pembelajaran dan Registrasi Unpad, Dra. Heni Suryaningsih, M.I.Kom., serta Sekretaris UPT Kerja Sama Unpad, Kasno Pamungkas, M.Hum.

Dr. Setiawan menambahkan, kesebelas mahasiswa tersebut merupakan duta Unpad pertama untuk program Permata sehingga menjadi kesempatan untuk mempelajari budaya masyarakat di sana. Selain itu, para mahasiswa pun akan menjadi reviewer terhadap aspek pendidikan dan suasana lingkungan kampus.

“Pada intinya kita harus juga dapat mengukir prestasi di sana. Tapi saya tidak berharap bahwa nilai tinggi itu akan mengabaikan kegiatan selain akademik. Jadi harus balance,” imbuhnya.

Permata merupakan program yang digagas oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia (MRPTNI) dan didukung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. Program ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa PTN setanah air untuk mengikuti perkuliahan yang relevan di PTN lainnya di nusantara, dalam bentuk kegiatan akademik atau credit earning/credit transfer.

Unpad sendiri saat ini telah merealisasikan kerja sama terkait program Permata ini dengan USUdan Unhas. Kedua PTN tersebut juga akan mengirimkan mahasiswanya untuk berkuliah di Unpad. Adapun penerimaannya sendiri akan dilaksanakan pada Jumat (5/09) besok.

Mahasiswa yang mengikuti program ini merupakan mahasiwa yang telah menempuh minimal 5 semester dari PTN anggota MPRTNI, serta memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,0. Selain itu, mahasiswa tersebut tidak pernah dikenakan sanksi akademik atau peraturan disiplin dan etika mahasiswa pada perguruan tinggi pengirim yang dibuktikan dengan surat keterangan Dekan atau Ketua Program Studi.

Adapun nama mahasiswa Unpad yang mengikuti Program Permata ini adalah sebagai berikut:

  1. Feisal RS ke Faperta USU
  2. Nourma A. ke Faperta USU
  3. Enkrina S. ke Faperta USU
  4. Elis Nuraeni ke Faperta USU
  5. Gustia Wulandari ke FH USU
  6. Aris Nugraha ke  Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas
  7. Ismail Maqbul ke Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas
  8. Egy Purnama ke Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas
  9. Khurin Nabillah ke Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas
  10. Khalis Dwi H. ke Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas
  11. Maryam Prabarini ke Faperta USU

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post Ikuti Program “Permata”, 11 Mahasiswa Unpad Akan Kuliah di USU dan Unhas appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pangan Lokal adalah Masa Depan Bangsa

$
0
0

[Unpad.ac.id, 4/09/2014] Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman hayati. Apabila kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pangan lokal, maka dapat berkontribusi terhadap pencapaian kedaulatan pangan.

Suasana saresehan nasional sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Pertanian Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana saresehan nasional sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Pertanian Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menurut Ahli Peneliti Utama PSEKP Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS, pangan lokal adalah masa depan bangsa. Pangan lokal turut andil dalam mendukung keragaman sumber pangan, keragaman konsumsi, serta kemandirian pangan nasional.

“Kalau itu bisa dicapai, maka kedaulatan pangan bisa diimplementasikan,” tutur Prof. Achmad saat menjadi pembicara pada Saresehan Nasional bertema “Pemanfaatan Sumber Daya Lokal sebagai strategi Kebijakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional” yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Pertanian Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (4/09).

Selain menghadirkan Prof. Achmad Suryana sebagai pembicara, acara yang terselenggara atas kerja sama Fakultas Pertanian Unpad dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian RI ini juga menghadirkan pembicara Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si., dan Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan, Prof. Dr. Moch. Maksum Machfoedz.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Achmad mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas pangan nabati dan hewani yang cukup besar dan beragam. Komoditas yang sudah dikembangkan budidayanya antara lain sagu, jagung, ubi kayu, ubi jalar, shorgum, dan talas jepang. Makanan tradisional pun dapat dikembangkan ke arah yang lebih komersial, seperti tiwul, embal, jagung bose, oyek, dan sebagainya. Menurut Prof. Achmad, saat ini hal tersebut masih banyak belum dikembangkan.

Pembicara lain, Prof. Ganjar mengatakan bahwa dalam menghadapi berbagai masalah pertanian, masih banyak orang yang terlalu berkutat pada tataran makro. Inti permasalahan di tataran mikro masih banyak yang belum memperhatikan. “Jangan-jangan kita tidak tahu inti permasalahannya apa, karena kita tidak masuk ke wilayah yang seharusnya,” ujarnya.

Dengan demikian, ia menghimbau agar permasalahan di hilir juga dapat diselesaikan. Masalah real di lapangan dapat terlebih dahulu diinventarisasi, termasuk masalah irigasi, sarana prasarana, dan transportasi. Hal ini juga termasuk pada kegiatan penelitian, dimana harus mulai ada “hilirisasi penelitian”.

“Mari kita berpikir juga pada tataran mikro. Kita harus paham dulu pada masalah yang kita hadapi,” tutur Prof. Ganjar yang merupakan Guru Besar Sosiologi Bidang Pertanian ini.

Sementara itu, Ir. Herman Khaeron menyampaikan keberpihakan negara terhadap sektor pertanian. Ia mengungkapkan bahwa saat ini semangat dan kebijakan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah di sektor pertanian sudah semakin baik. Hal ini juga termasuk dalam penyusunan regulasi dan anggaran. Walaupun demikian, menyelesaikan berbagai masalah pertanian bukan hanya membutuhkan peran dari pemerintah, melainkan juga butuh keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

The post Pangan Lokal adalah Masa Depan Bangsa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tim Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad Jadi Runner Up di The Asia Cup Moot 2014 di Tokyo

$
0
0

FH Moot court[Unpad.ac.id, 4/09/2014] Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran kembali menorehkan prestasi yang membanggakan, kali ini dengan menjadi Runner Up di ajang kompetisi Asia Cup 2014 yang digelar pada Selasa-Rabu (19-20/8) di Tokyo, Jepang. Asia Cup (The Asia Cup Moot) sendiri adalah kompetisi peradilan semu yang diadakan untuk sekolah-sekolah hukum di Asia dengan konsentrasi kepada pembahasan isu-isu hukum internasional, hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia.

Tim Fakultas Hukum Unpad yang mengikuti kompetisi tersebut terdiri dari delegates (oralist): Bagas Tiarniko Susetio (2012), Fariz Sukma Ryanda (2012), Novannisa Priadi (2011), Debby Yerica Christine (2012), observer (researcher): Denis Lukman (2012), Oliver Sitorus (2013), official team: Geode Dinar F (2012), Andra Aditika N (2013), Adhitya P (2013). Tim tersebut dibimbing oleh dosen FH Unpad, Siti Noor Malia Putri, S.H , L.L.M.

Melalui latihan secara intensif yang hampir dilakukan setiap hari, akhirnya tim FH Unpad ini berhasil lolos pada tahap national round dan menjadi satu-satunya tim yang mewakili Indonesia. Pada tahap international round,  tim berhasil menyisihkan kompetitor dari tujuh negara lain untuk selanjutnya melaju ke grand final melawan Singapore Management University, termasuk berhadapan dengan juara bertahan Ateneo Law School.*

Rilis oleh: FH Unpad/mar

The post Tim Mahasiswa Fakultas Hukum Unpad Jadi Runner Up di The Asia Cup Moot 2014 di Tokyo appeared first on Universitas Padjadjaran.

BI Luncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/09/2014] Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di lingkungan Unpad. Peluncuran gerakan yang merupakan kerja sama antara BI, Perbankan, dan Unpad ini digelar pada Kamis (4/09) kemarin di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar Banten), Dr. Dian Ediana Rae, SH., LLM.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mencoba cara penggunaan kartu elektronik dalam Gerakan Nasional Non Tunai di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, mencoba cara penggunaan kartu elektronik dalam Gerakan Nasional Non Tunai di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (4/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Peluncuran yang bertajuk “Launching Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Kerja sama antara BI, Perbankan, dan PT” ini juga dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, pimpinan Perbankan wilayah Jabar Banten, pimpinan universitas dan fakultas, serta mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Dalam sambutannya, Dian mengatakan bahwa GNNT adalah suatu langkah pengembangan alat pembayaran yang lebih efisien dan aman. Dari segi efisiensi, setiap tahunnya BI mengeluarkan anggaran besar untuk mencetak uang nasional sehingga dengan penerapan GNNT ini, anggaran yang dikeluarkan BI menjadi lebih efisien.

“Ini juga untuk mengubah mindset masyarakat. Seandainya masyarakat di waktu nanti akan semakin mengurangi transaksi tunai, tentu ini akan mengurangi beban negara secara signifikan,” kata Dian.

Dari segi keamanan, GNNT menjanjikan transaksi menjadi lebih aman. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap peredaran uang palsu. “Kita juga tidak usah jijik terhadap uang yang sudah lusuh dan tidak usah merasa bingung setiap kali transaksi apakah kembaliannya masih ada atu tidak,” tambahnya.

Agar GNNT ini dapat berjalan dengan baik, langkah awal yang dilakukan BI adalah meluncurkan sekaligus menyosialisasikannya di lingkungan mahasiswa. Menurut Dian, lingkungan kampus merupakan kawasan reseptif terhadap perkembangan teknologi.

GNNT adalah bentuk gerakan transaksi keuangan non tunai yang menggunakan kartu. Kartu ini memiliki saldo yang bisa diisi ulang secara elektronik. Dalam transaksi, kartu tidak memerlukan klarifikasi PIN maupun tanda tangan, sehingga dapat menjadi lebih cepat dan mudah.

Secara bertahap, GNNT akan diterapkan di beberapa fasilitas publik di lingkungan kampus Unpad Jatinangor. Selain itu, Dian pun akan mengembangkan GNNT ini di kecamatan Jatinangor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor pun mengapresiasi peluncuran GNNT. Rektor pun mengajak para mahasiswa untuk ikut serta dalam pengembangan gerakan tersebut.

“Kami mendukung dan ini akan meberikan manfaat lebih dibandingkan dengan uang tunai, karena akan lebih mudah untuk bisa melakukan rekonsiliasi dan transaksi lainnya,” kata Rektor.*

GNNT2 GNNT3 GNNT4 GNNT5 GNNT6 GNNT7 GNNT8 GNNT9 GNNT11 GNNT12

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post BI Luncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Terima 16 Mahasiswa Program “Permata” dari Unhas dan USU

$
0
0

[Unpad.ac.id, 5/09/2014] Universitas Padjadjaran menerima 16 mahasiswa program “Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata)” angkatan pertama dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makasar dan Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Mereka akan mengikuti perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015 selama satu semester di Unpad.

Pimpinan Unpad berfoto dengan para mahasiswa peserta program "Permata" dari Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Sumatera Utara di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pimpinan Unpad berfoto dengan para mahasiswa peserta program “Permata” dari Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Sumatera Utara di lobi Gedung Rektorat Unpad Jatinangor. (Foto oleh: Arief Maulana)*

Mahasiswa tersebut diterima secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Kepala Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dr. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN., Kabag Kemahasiswaan Dadang Abdurrahim, S.H., Kabag Pembelajaran dan Registrasi, Dra. Heni Suryaningsih, M.I.Kom., serta Wakil Dekan I Faperta dan Koprodi Ilmu Hukum FK Unpad, Jumat (5/09) di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Dalam sambutannya, Prof. Engkus mengharapkan para mahasiswa dapat menempuh studinya dengan baik di Unpad. Sesuai kalender akademik, Unpad sendiri telah melaksanakan kegiatan perkuliahan Semester Ganjil TA 2014/2015 pada 25 Agustus lalu.

“Jangan sampai kemudian juga tertunda mengikuti perkuliahan untuk mencapai 80%. Kami cukup ketat dengan aturan,” kata Prof. Engkus.

Lebih lanjut Prof. Engkus pun mengharapkan para mahasiswa dapat memahami mekanisme pembelajaran di Unpad. Nantinya, mereka akan memaparkan pengalamannya kepada prodi dan pimpinan PTN asal tentang apa yang diperoleh dan tidak diperoleh di Unpad. Pengalaman ini akan menjadi masukan yang positif bagi Unpad, USU dan Unhas.

Selain itu, para mahasiswa pun tentunya akan mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika menempuh studi di Unpad. Menurut Prof. Engkus, pengalaman ini akan menjadi komparasi pembelajaran yang baik dan berbeda.

“Tentunya dengan pembelajaran yang bertukar perguruan tinggi juga bisa sambil melengkapi kurikulum,” tambahnya.

Oleh karena itu, Prof. Engkus menyilakan para mahasiswa untuk tidak segan memberikan komentar/kritik untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran di Unpad. Mengacu pada kurikulum di Unpad yang kini berbasis Student Center Learning (SCL), mahasiswa dapat lebih proaktif di dalam proses pembelajaran.

Usai diterima secara resmi, mahasiswa pun melakukan registrasi administratif di Ruang Layanan Terpadu Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor untuk mendapatkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

Unpad sendiri telah mengikutsertakan 11 mahasiswanya pada program Permata ke USU dan Unhas. Sebelas mahasiswa tersbeut telah diberangkatkan pada Kamis (04/09) kemarin dan akan mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum, dan Fakultas Pertanian USU, serta Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.

Adapun nama mahasiswa peserta program “Permata” yang mengikuti kuliah di Unpad adalah:

  1. Khusnul Khatimah (Unhas) ke FPIK Unpad
  2. Nasdwiana (Unhas) ke FPIK Unpad
  3. Turissa Pragunanti (Unhas) ke FPIK Unpad
  4. Adi Zulkarnaen (Unhas) ke FPIK Unpad
  5. Awaluddin (Unhas) ke FPIK Unpad
  6. Muhammad Nur Ukasyah (Unhas) ke FH Unpad
  7. M. Fairuz A.S (Unhas) ke FH Unpad
  8. Irsalina Julia Ermin (Unhas) ke FH Unpad
  9. Randa Morgan Tarigan (USU) ke FH Unpad
  10. Hadismar Anwar Lubis (USU) ke FH Unpad
  11. Melva Mega Nanda (USU) ke FH Unpad
  12. <onica Yunita (USU) ke Faperta Unpad
  13. Irwan Lesmana Bastari Daulay (USU) ke Faperta Unpad
  14. Gustiyansyah Ilham Firdaus (USU) ke Faperta Unpad
  15. Sindy Hira Andayana Nasution (USU) ke FK Unpad
  16. Doni Fitra Yogi (USU) ke FK Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad Terima 16 Mahasiswa Program “Permata” dari Unhas dan USU appeared first on Universitas Padjadjaran.

Ikatan Alumni Unpad Apresiasi Ketua MK dan Gubernur Lampung sebagai Alumni Berprestasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 6/09/2014] Pengurus Pusat Ikatan Alumni (Ika) Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Temu Alumni di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta, Jumat (5/09). Selain para alumni Unpad yang berasal dari berbagai daerah, hadir pula kalangan internal kampus seperti Rektor Unpad Prof. GanjarKurnia, sejumlah dekan, dosen dan pejabat di lingkungan Unpad.

Gubernur Lampung (ketiga dari kiri) dan Ketua Mahkamah Konstitusi RI (keempat dari kiri) saat dinobatkan sebagai Alumni Unpad Berprestasi oleh Ikatan Alumni Unpad di Jakarta, Jumat (5/09) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (ketiga dari kiri) dan Ketua Mahkamah Konstitusi RI Hamdan Zoelva (keempat dari kiri) saat dinobatkan sebagai Alumni Unpad Berprestasi oleh Ikatan Alumni Unpad di Jakarta, Jumat (5/09) malam. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Tampak hadir pula para alumni Unpad yang kini menduduki jabatan strategis di pemerintahan diantaranya, Menteri Perencanaan Pembangunan / Kepala Bappennas Prof. Armida S. Alisjahbana, SE., MA, Ph.D., Menteri Perindustrian Ir. Mohammad S. Hidayat, SE, Ketua Mahkamah Konstitusi Dr. Hamdan Zoelva, SH, M.H,tokoh parpol Drs. Ferry Mursyidan Baldan, Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo, juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung yang memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Unpad.

Selain sebagai ajang silaturrahmi, acara Halal Bihalal ini juga merupakan bentuk rasa syukur atas pencapaian dan prestasi yang telah diraih oleh beberapa alumni Unpad. Dalam sambutannya, Ketua Ika Unpad Sapta Nirwandar yang juga Wakil Menteri Parekraf menyampaikan bahwa ajang silaturahmi ini merupakan ajang komunikasi dan penguatan jaringan antar sesama alumni yang berkiprah di berbagai bidang sehingga dapat lebih berperan dan berkontribusi lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Melalui kegiatan ini kita dapat lebih akrab untuk berkomunikasi antar berbagai komponen yang ada di negeri  ini. Untuk selanjutnya menanamkan niat dan melakukan hal-hal yang baik serta bermanfaat bagi bangsa,” ujar Sapta Nirwandar.

Setelah memberikan sambutan, Ketua Ika Unpad beserta Rektor Unpad memberikan penghargaan kepada alumni Unpad yang berprestasi dan dipandang sebagai sosok yang memberi inspirasi. Tokoh tersebut adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Dr. Hamdan Zoelva dan Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Dr. Hamdan Zoelva mendapat penghargaan karena saat sidang perkara sengketa Pilpres di Makamah Konstitusi lalu, keputusanya dianggap berhasil mengantarkan demokrasi di negeri ini berjalan lebih baik. Sedangkan Muhammad Ridho Ficardo mendapatkan penghargaan ini karena beliau merupakan gubernur termuda di Indonesia dan bahkan di Asia.

Setelah menyerahkan penghargaan, dalam sambutannya Rektor memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih para alumni. Selain itu, Rektor juga memberikan informasi terkait berbagai prestasi yang diraih dan perkembangan Unpad terkini.

“Selama ini para alumni tidak mau tahu perkembangan Unpad terkini, sehingga membayangkan Unpad itu 5-10 tahun yang lalu. Sekarang ini Kampus Jatinangor termasuk kampus terindah di Indonesia, dan kita akan terus meningkatkan kualitas baik segi pendidikan maupun sarana penunjangnya sehingga apresiasi masyarakat dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini dibuktikan 4 tahun berturut-turut Unpad merupakan perguruan tinggi dengan peminat tertinggi diantara seluruh perguruan tinggi di Indonesia”, pungkas Rektor. *

Laporan oleh: Purnomo Sidik / eh

 

 

The post Ikatan Alumni Unpad Apresiasi Ketua MK dan Gubernur Lampung sebagai Alumni Berprestasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Sultan, Sepatu yang Berfungsi Sebagai “Mata” bagi Tunanetra

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2014] Sekelompok mahasiswa dari Kementerian Pendidikan Keilmuan BEM Kema Unpad berhasil menciptakan sepatu bagi penyandang tunanetra. Sepatu untuk memudahkan kaum tunanetra berjalan di jalur yang tepat ini diberi nama “Sultan” singkatan dari Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra.

Tim mahasiswa yang menghasilkan kreasi “Sultan” (Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra) dan meraih perak pada kelas Poster Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta Pimnas ke-27 di Undip (Foto oleh: Arief Maulana)*.

Tim mahasiswa yang menghasilkan kreasi “Sultan” (Sepatu Sensor untuk Langkah Tunanetra) dan meraih perak pada kelas Poster Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta Pimnas ke-27 di Undip (Foto oleh: Arief Maulana)*.

Sepatu ini dikreasikan oleh Indriani Latifah (FMIPA), Shifa Amalia F (FIB), Ridwan Maulana (FTG), Firda Tubagus Ismail (FTG) dan Putri Nazilatu Rama (FMIPA). Sepatu ini dapat mendeteksi aneka objek di depan pengguna melalui sensor yang dipasang. Dengan sensor ini, pengguna dapat mengenali benda apa yang ada di depannya ketika berjalan.

Putri saat diwawancarai Humas Unpad, Jumat (05/09) menuturkan, secara sederhana cara kerja sepatu model safety shoes ini sama dengan organ tubuh manusia. Di dalam sepatu ini dipasangan Arguino Mega, semacam piranti mikrokontroler. Alat inilah yang menjadi otak untuk mengatur kinerja dari komponen di sepatu, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04.

Sensor ini menjadi “mata” bagi penggunanya. Mereka telah memprogram sensor ini untuk dapat mendeteksi keberadaan objek di sekelilingnya, seperti dinding, palang, dan benda-benda tinggi lainnya. Sensor ini terintegrasi di bagian tengah sepatu dan dipasang secara vertikal.

“Ada 3 sensor yang dipasang. Yang tengah untuk mendeteksi dinding, atas untuk lubang, dan bawah untuk palang,” ujar Ridwan menambahkan.

Ketika mendeteksi objek, sensor akan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk diolah dan diprogram sehingga akan menghasilkan luaran berupa bunyi peringatan serta informasi tentang objek di hadapan. Bunyi ini dapat didengar oleh pengguna melalui handsfree yang dipasang di telinga yang dihubungkan melalui teknologi bluetooth.

Sepatu "Sultan"

Sepatu “Sultan”

Selain dapat mendeteksi objek, sepatu ini juga dapat merekam rute perjalanan si penggunanya melalui GPS. GPS inilah yang juga akan memberi tahu pengguna sedang berada di lokasi apa berdasarkan rekaman jalur sebelumnya. Seluruh pemograman ini dilakukan oleh Indriani.

“Karena modelnya safety shoes, maka dapat berfungsi untuk meminimalisir kecelakaan saat digunakan,” tambah Ridwan.

Sultan ini lolos pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Karsa Cipta (KC) Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Universitas Diponegoro lalu dengan dosen pendamping Drs. Asep Solahudin, M.T. Mereka berhasil meraih Perak pada kelas Poster PKM KC III di ajang tersebut.

Mereka juga berharap sepatu ciptaannya dapat bermanfaat bagi penyandang tunanetra sebagai alat mobilisasi. Rencananya, mereka akan melakukan pengembangan sepatu ini agar dapat dipakai di panti tunanetra. “Kita ingin pemerintah juga dapat lakukan kerja sama,” pungkas Indriani.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Sultan, Sepatu yang Berfungsi Sebagai “Mata” bagi Tunanetra appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tahun 2020, Indonesia Bertekad Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 26 Persen

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2014] Perubahan iklim turut memengaruhi pelaksanaan pembangunan suatu negara yang berkelanjutan. Untuk itu, Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk tahun 2015 – 2019 dengan antara lain mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Armida Alisjahbana, saat mebuka kegiatan “International Symposium and Seminar on Sustainability Science 2014” yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (8/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Armida Alisjahbana, saat mebuka kegiatan “International Symposium and Seminar on Sustainability Science 2014” yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (8/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian dikatakan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, S.E., M.A., saat mengisi pidato pembukaan dalam “International Symposium and Seminar on Sustainability Science 2014” yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Unpad di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (8/09).

“Mitigasi perubahan iklim dimasukkan sebagai lintas sektor untuk melanjutkan komitmen Indonesia pada pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020,” tutur Prof. Armida.

Untuk mewujudkannya, Indonesia telah merumuskan rencana mitigasi provinsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di tingkat sub-nasional. Sebanyak 33 Peraturan Gubernur di tiap provinsi terkait penurunan emisi gas rumah kaca telah diluncurkan dan dilaksanakan. Tim koordinasi lokal untuk pelaksanaan lokal juga telah dibentuk.

Lebih lanjut Prof. Armida mengatakan, selain melaksanakan hal tersebut, Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API). Program ini mencakup berbagai kegiatan percontohan di 15 kota yang bertujuan membantu masyarakat dalam mempersiapkan dampak perubahan iklim. Program ini terintegrasi antara Pemerintah Pusat, regional, serta pemangku kepentingan lainnya.

“Dengan 2 rencana aksi ini, memasuki RPJMN, Indonesia telah memiliki mitigasi dan adaptasi rencana aksi lengkap,” tegasnya.

Namun, pihaknya juga membutuhkan peran akademisi untuk meninjau hingga memberikan arah terhadap program mitigasi ini. Hal ini bertujuan agar implementasi program dapat terlaksana dan ditingkatkan dengan baik.

“Dengan menggunakan rancangan teknokratis dari RPJMN, para peneliti Indonesia dapat merumuskan agenda penelitian dan kolaborasi (penelitian) untuk men-support pelaksanaannya,” tutupnya.

Simposium ini mengambil tema “Understanding Climate Change Phenomena for Human Well Being” dan dibuka secara resmi oleh Wakil rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. Med. Setiawan. Ketua pelaksana kegiatan, Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., PhD., mengatakan, simposium ini diikuti oleh 200 partisipan yang terdiri dari 47orang di kelas oral presentation dan 40 orang di kelas poster.

Selain Prof. Armida, simposium ini juga menghadrikan 6 keyntoe speaker dari University of Florida USA, Twente University Belanda, MIE University Jepang, Unite d Nations University Jepang, dan Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

The post Tahun 2020, Indonesia Bertekad Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 26 Persen appeared first on Universitas Padjadjaran.

Usai Eksplorasi, Palawa Unpad Sosialisasikan Pentingnya Kawasan Karst bagi Warga Klapanunggal Bogor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 8/09/2014] Kawasan karst sebagai sumber cadangan air harus selalu dijaga kelestariannya karena merupakan bagian dari keseimbangan ekologi. Mengingat pentingnya hal tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa Palawa Unpad melakukan sosialisasi mengenai karst kepada warga Dusun Cibuntu Desa Leuwi Karet Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor pada Sabtu (6/9) kemarin. Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan ekspedisi kawasan karst yang telah dilakukan pada 10-17 Juli 2014 lalu.

Sejumlah warga Klapanunggal Kabupaten Bogor berkumpul untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan karst. Pada kesempatan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kesehatan *

Sejumlah warga Klapanunggal Kabupaten Bogor berkumpul untuk mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan karst. Pada kesempatan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kesehatan *

Melalui kegiatan eksplorasi dan pemetaan sebelumnya pada kesepuluh gua di dusun tersebut, tim Palawa Unpad mendapatkan data peta yang diakumulasi sepanjang 1,04 km dan memiliki berbagai rupa ornamen dan biota. Biota gua-gua tersebut antara lain jangkrik (Gryllus assimilis), kalacemeti (Amblypygi), kapinis (Apus nipalensis), laba-laba (Arachnida), beberapa jenis kelelawar (Chiroptera), kaki seribu (Diplopoda) dan beberapa hewan renik.

Gua terpanjang di dusun ini yaitu Gua Ciranji dengan panjang 246 m, memiliki sungai bawah tanah yang airnya dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan uji laboratorium ekologi Unpad, air yang keluar dari gua ini masih dalam batas aman, hanya saja terdapat bakteri E-coli. Oleh karena itu, tim menyarakan kepada warga sekitar jika ingin mengonsumsi air tersebut harus diendapkan atau disaring untuk mengurangi keruhnya air dan juga memasaknya hingga beberapa saat mendidih agar bakteri yang ada benar-benar mati.

Selain itu, tim juga melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada warga Dusun Cibuntu. Dusun yang cukup sulit diakses karena medan yang berbukit ini memiliki indeks kesehatan gigi yang tergolong rendah berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan sebelumnya. Hasil wawancara pun, warga belum mengetahui cara dan waktu yang tepat dalam menyikat gigi. Maka tim menyimulasikan cara menyikat gigi yang benar dan waktu menyikat gigi yang tepat yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Warga yang sebagian besar bekerja sebagai buruh serabutan dan berekebun ini, sangat jarang mendapat sosialisasi dan penyuluhan kesehatan dari pemerintah setempat.

Sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan tim, mendapat respon yang hangat dari warga dusun Cibuntu. Ada kurang lebih 60 warga yang hadir dalam kegiatan ini. “Saya bangga kepada mahasiswa yang datang kesini, bisa mencontohkan kelakuan yang sopan dan santun. Kami senang sekali bisa mendapat pengetahuan tentang gua-gua dan pemanfaatannya. Sebelumnya kami tidak pernah tahu bagaimana kegunaan gua, sekarang sudah tahu gimana manfaatnya dan apa yang harus dilakukan saat gua-gua ini terancam. Pengetahuan tentang sikat gigi juga sangat bermanfaat, anak saya yang tadinya males sikat gigi, usai sosialisasi kemarin jadi mau sikat gigi sebelum tidur,” ujar Amut, salah seorang tokoh masyarakat setempat.*

Rilis oleh Palawa Unpad/mar

The post Usai Eksplorasi, Palawa Unpad Sosialisasikan Pentingnya Kawasan Karst bagi Warga Klapanunggal Bogor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Mahasiswa Farmasi Unpad Terpilih Presentasikan Karyanya pada Kongres Internasional di Bangkok

$
0
0

[Unpad.ac.id, 9/09/2014] Berniat menduniakan karyanya di kancah internasional, mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad angkatan 2010, Muhammad Khairuman, terpilih untuk mempresentasikan karyanya di ajang International Pharmaceutical Federation World Congress, di Bangkok pada Kamis-Rabu (31/8 – 6/9) lalu. Pertemuan bergengsi tersebut dihadiri oleh seluruh kalangan apoteker dunia, seperti komunitas farmasi, akademik, industri, rumah sakit, klinik, hingga pemerintah. Kongres ini diikuti oleh 1.325 peserta dari 88 negara di seluruh dunia.

Muhammad Khairuman *

Muhammad Khairuman *

Pada kongres ini, Muhammad Khairuman, yang sering disapa Khair, membawakan karyanya yang berjudul Indonesian Pharmacy Students Journal . Karyanya tersebut mengangkat jurnal yang didirikan oleh representasi mahasiswa kesehatan di Indonesia. Karya Khair ini mampu bersaing dengan karya para profesor dan petinggi farmasi dari negara-negara lain.

Menanggapi prestasinya tersebut, Khair mengaku sangat bangga bisa mempresentasikan hasil penelitian yang dipimpinnya. Jurnal yang sudah diterbitkan mulai tahun 2012 ini diterbitkan secara tercetak maupun via online di laman http://www.bimkes.org/. Jurnal tersebut menerbitkan hasil-hasil penelitian mahasiswa S-1 kesehatan se-Indonesia baik berupa penelitian tugas akhir (skripsi) maupun Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Bimkes merupakan wadah bagi tujuh program studi, yaitu kedokteran, kedokteran gigi, ilmu keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, dan kesehatan masyarakat. Tulisan yang akan diterbitkan dalam jurnal tersebut sebelumnya dinilai oleh guru besar farmasi dari tujuh perguruan tinggi negeri, yaitu, Unpad, UI, UGM, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin dan Universitas Jendral Soedirman.

Karya yang merupakan jurnal mahasiswa kesehatan pertama dan satu-satunya di Indonesia ini dianggap menginspirasi apoteker dan kalangan akademik dari negara lain. India dan Finlandia contohnya. Mereka berniat untuk mengadopsi ide tersebut untuk diaplikasikan di negaranya masing-masing. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Nurul Falah, juga antusias melihat karya anak bangsa Indonesia dapat menjadi tontonan inspiratif bangsa lainnya. *

Rilis oleh: Fakultas Farmasi/mar

The post Mahasiswa Farmasi Unpad Terpilih Presentasikan Karyanya pada Kongres Internasional di Bangkok appeared first on Universitas Padjadjaran.

Besok, Unpad Berusia 57 Tahun

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/09/2014] Di usianya yang ke-57, telah banyak capaian-capaian yang telah diraih oleh Unpad. Oleh karena itu, pada perayaan Dies Natalis yang jatuh pada 11 September besok, civitas akademika dapat menjadikan momentum tersebut untuk memaknai nikmat yang telah diberi Sang Pencipta kepada Unpad.

Suasana kegiatan Unpad Bersyukur dalam rangka mensyukuri usia 57 tahun Universitas Padjadjaran di Gedung Rektorat Unpad, Rabu (10/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana kegiatan Unpad Bersyukur dalam rangka mensyukuri usia 57 tahun Universitas Padjadjaran di Gedung Rektorat Unpad, Rabu (10/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Menysukuri nikmat itu salah satunya yaitu bagaimana kita dapat bekerja dengan baik demi kemajuan pribadi, keluarga, maupun Unpad,” tutur Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat melakukan dialog dengan pimpinan universitas dan fakultas, serta civitas akademika Unpad dalam acara “Unpad Bersyukur”, Rabu (10/09) di Selasar Lantai 3 Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Acara ini merupakan bagian dari Perayaan Dies Natalis ke-57 Unpad.

Rektor menjelaskan, kemajuan Unpad di usia yang ke-57 tahun semuanya bergantung pada kemauan civitas akademika untuk mengembangkannya atau tidak. Untuk itu, sejak tahun 2002, Unpad rutin menggelar kegiatan “Unpad Bersyukur” sebagai refleksi atas berbagai perolehan yang telah diraih setiap tahunnya.

“Semuanya bergantung kepada kita mau dibagaimanakan Unpad ini. Mudah-mudahan ini menjadi momentum untuk terus-menerus mencintai Unpad,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mempersilakan kepada Prof. Dr. Supriyatna, Apt., salah satu Guru Besar dari Fakultas Farmasi Unpad, untuk menceritakan perkembangan Unpad dari masa ke masa. Alumnus Unpad angkatan 1963 ini bercerita bagaimana suasana akademik pada awal mula Unpad berdiri.

“Sekarang kita harus bangga, Unpad sudah punya pimpinan yang benar-benar alumni Unpad. Pada zaman dulu, masih belum ada yang alumni Unpad, semuanya dari perguruan tinggi lain,” kata Prof. Supriyatna.

unpadbersyukur2unpadbersyukur3

Kegiatan Unpad Bersyukur juga diisi dengan pembacaan Surah Ar-Rahman yang dipimpin oleh Aftari, mahasiswa FMIPA Unpad, dan diikuti oleh civitas akademika yang hadir. Menurut Rektor, dpilihnya Surah Ar-Rahman karena mengandung Kemurahan Allah dalam memberikan nikmat kepada Hamba-Nya.

“Di dalam Surah, diulang ayat ‘Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban’ (Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?). Sudah banyak nikmat yang diberikan kepada kita tinggal kita mensyukurinya,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Besok, Unpad Berusia 57 Tahun appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Targetkan 1.000 Proposal PKM Menuju Pimnas Tahun Depan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 10/09/2014] Sebagai langkah persiapan Universitas Padjadjaran menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2015 mendatang, Unpad melakukan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang. Kegiatan ini sebagai bagian dari “Gerakan Unpad Jawara” dimana tahun ini ditargetkan Unpad dapat mendaftarkan 1.000 proposal PKM ke Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti).

Marleen Sunyoto, Ir. MP., dosen FTIP Unpad yang juga juri/reviewer Dikti saat memaparkan materi terkait penulisan proposal PKM pada Sosialisasi PKM 5 Bidang di Kampus Fapet Unpad, Rabu (10/09). (Foto oleh: Artanti)*

Marleen Sunyoto, Ir. MP., dosen FTIP Unpad yang juga juri/reviewer Dikti saat memaparkan materi terkait penulisan proposal PKM pada Sosialisasi PKM 5 Bidang di Kampus Fapet Unpad, Rabu (10/09). (Foto oleh: Artanti)*

Sosialisasi PKM 5 Bidang ini digelar dalam dua pelaksanaan kegiatan, yakni hari ini, Rabu (10/09) di Gedung 5 lantai 3 kampus Fakultas Peternakan Unpad Jatinangor dan Kamis (11/09) besok di kampus Dipati Ukur Bandung. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS, Rabu (10/09). Pada tahun 2014 ini, Unpad mengirimkan 570 proposal, 147 diantaranya mendapat pendanaan, dan13 lolos ke Pimnas. Sementara tahun 2013, Unpad mengirimkan 566 proposal, 113 mendapat pendanaan, dan 9 lolos ke Pimnas.

“Ini adalah salah satu kegiatan persiapan kita menghadapi pengiriman proposal untuk pendanaan tahun 2015. Ini merupakan sebuah tradisi yang sudah kita lakukan dari tahun ke tahun,” ungkap Koordinator Penalaran LPKA Unpad, Dr. Iman Hernaman, Ir.Msi. saat ditemui di sela-sela acara.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad. Untuk hari pertama, kegiatan diikuti oleh mahasiswa dari 14 fakultas yang berlokasi di Jatinangor, sementara mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat mengikuti kegiatan ini besok.

Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad yang juga merupakan juri/reviewer dari Dikti, Marleen Sunyoto, Ir. MP turut hadir sebagai pembicara. Pada kesempatan tersebut, ia memaparkan mengenai tata cara menulis proposal PKM. Tidak ketinggalan, ia juga memotivasi para mahasiswa untuk menggali ide kreatif yang ada di sekitar, untuk kemudian diimplementasikan pada PKM.

“Kreativitas itu tidak muncul begitu saja, tapi harus dikembangkan,” ujar Marleen. Menurutnya, banyak mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan butuh untuk dikembangkan, jangan hanya disimpan atau dipasung. Untuk menjadi kreatif juga kita harus berani berbeda, cerdas, dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan.

Penulisan proposal pun harus menarik dengan judul yang spektakuler. Peserta juga diharapkan “tidak salah kamar” dalam memilih bidang PKM. Untuk itulah proses pendampingan oleh dosen sangat penting, disamping juga kerja sama tim yang solid.

Selain Marleen, turut hadir memberikan materi yaitu Sondi Kuswayan, Ir.,M.Sc. dosen Unpad yang juga bertindak sebagai juridari Dikti. Di hadapan para mahasiswa, Sondi memberikan materinya mengenai manfaat mengikuti PKM. Selain itu, juga ada pemberian motivasi dari Hery Wibowo, S.Psi., MM, M. Irfan, S.Sos., M.I.Kom, dan Dr. Iman Hernaman.

Setelah sosialisasi, para mahasiswa juga dapat mengikuti coaching clinic dimana mereka dapat secara khusus belajar dan berdiskusi mengenai pembuatan proposal PKM bersama para dosen Unpad. Coaching clinic akan dilaksanakan pada Senin (15/09) hingga Rabu (18/09) mendatang di Ruang LPKA Unpad.

Dengan digelarnya kegiatan ini, Dr. Iman berharap akan ada peningkatan kualitas dan kuantitas dari proposal PKM yang dikirimkan mahasiswa Unpad. Dengan demikian, peluang Unpad untuk meningkatkan prestasi di Pimnas 2015 pun akan semakin besar.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Unpad Targetkan 1.000 Proposal PKM Menuju Pimnas Tahun Depan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5526 articles
Browse latest View live