Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5521 articles
Browse latest View live

Rektor Unpad, “PTN Badan Hukum Strategis untuk Tingkatkan Daya Saing Universitas”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/09/2014] Hari ini, Kamis (11/09), Unpad memperingati Dies Natalis yang ke-57. Dalam pidatonya, Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia mengatakan bahwa peringatan Dies Natalis pada hakekatnya adalah ajang untuk “muhasabah” atau evaluasi diri atas berbagai hal yang sudah dilakukan, untuk direfleksikan pada perencanaan dan implementasi masa depan yang lebih baik. Salah satu hal yang patut untuk disyukuri adalah telah didapatnya pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berupa mandat untuk menjadi PTN Badan Hukum.

Rektor Unpad saat menyematkan tanda penghargaan Anugerah Padjadjaran Utama dan Anugerah Satya Karya Bhakti Padjadjaran dalam rangka Dies Natalis ke-57 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (11/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad saat menyematkan tanda penghargaan Anugerah Padjadjaran Utama dan Anugerah Satya Karya Bhakti Padjadjaran dalam rangka Dies Natalis ke-57 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (11/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Status PTN Badan Hukum ini, memiliki posisi yang sangat penting. Karena kita paham bahwa di dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat, persaingan dan kemitraan antar bangsa, universitas memerlukan peningkatan daya saing dan daya mitra. Untuk itu, diperlukan pengelolaan akademik dan non akademik yang otonom,” tutur Rektor dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran dalam rangka Dies Natalis ke-57 Unpad yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No.35 Bandung.

Rektor menambahkan, dengan otonomi kampus, perguruan tinggi memiliki kebebasan akademik sehingga dapat mencapai puncak-puncak prestasi untuk mendukung kemajuan bangsa, mengatasi berbagai persoalsan bangsa, dan meningkatkan daya saing bangsa. Merujuk pada UU No. 12 Tahun 2012, terutama pasal 65, bahwa otonomi PTN tertinggi dalam pengelolaan institusi adalah jika PTN tersebut berbadan hukum (PTN Badan Hukum).

Ada beberapa ciri PTN Badan Hukum yang dapat dioptimalkan manfaatnya oleh Unpad. Diantaranya adalah kebebasan akademik dan otonomi keilmuan, tata kelola dan pengambilan keputusan secara mandiri, optimalisasi aset fisik, pengelolaan keuangan yang mandiri dan bertanggung jawab, dan wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi. Selain itu, melalui PTN BH, diharapkan akan terjadi perubahan budaya kerja dan Unpad dapat menerima pegawai sesuai kriteria kualitas kerja PTN BH.

Pada kesempatan tersebut, Rektor pun menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah berbakti dan mengabdi kepada Unpad. “Terutama kepada dosen dan tenaga kependidikan, alumni dan juga para mahasiswa yang telah berjasa dalam membangun, mengembangkan, dan mengharumkan universitas tercinta ini,” tuturnya.

Pada Dies kali ini, Unpad memberikan penghargaan “Anugerah Padjadjaran Utama” kepada Prof. Armida S. Alisjahbana, PhD sebagai salah satu sivitas Unpad yang menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Penghargaan juga diberikan pada Dr. Hamdan Zoelva SH, MH, alumni Unpad yang dengan kedudukannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi telah berhasil menyelesaikan masalah krusial bangsa Indonesia di dalam pelaksanaan pemilihan Presiden tahun 2014.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Rektor memberikan penghargaan “Anugerah Satya Karya Bhakti Padjadjaran” kepada Prof. Dr. Sucherly dan Prof. Dr. Ilya Afianti, “Anugerah Satya Karya Bhakti Maha Guru” kepada Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, “Anugerah Rumawat Padjadjaran” kepada Teater Sunda Kiwari, dan “Satya Karya Adi Siswa Padjadjaran” kepada Mangasa Paruhum Lumbantobing, mahasiswa dari Fakultas Pertanian.

Orasi Ilmiah
dies57-b
Rangkaian acara peringatan Dies Natalis kali ini juga menyajikan Orasi Ilmiah dari Prof. Armida dengan judul “Peran Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Armida menuturkan, pendidikan tinggi dan Iptek memainkan peran sentral dalam pembangunan nasional, meningkatkan daya saing, sekaligus menjadi barometer keunggulan bangsa.

Prof. Armida juga mengatakan bahwa daya saing nasional ditentukan oleh kemampuan bangsa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, melakukan inovasi teknologi, dan mendorong kegiatan-kegiatan penelitian untuk mengasilkan temuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. “Sejalan dengan perkembangan terbaru ini, pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan merupakan agenda masa depan negara-negara manapun di dunia, yang berdampak pada persaingan antarbangsa menjadi semakin ketat,” tuturnya.

Menurut Prof. Armida, pendidikan tinggi merupakan faktor kunci bagi upaya mencapai kemajuan dan meningkatkan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi mempunyai kaitan erat dengan kebangkitan ekonomi nasional, karena ia dapat melahirkan SDM berkualitas yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi.

Dalam Dies Natalis ke-57 ini, secara khusus Prof. Armida berharap agar civitas akademika Unpad dapat terus berkiprah dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi serta berperan dalam proses perumusan kebijakan dan penyusunan program pembangunan nasional. “Dengan demikian, Unpad dapat memberi sumbangan berharga dalam upaya mendorong proses kemajuan bangsa di masa depan,” harapnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Rektor Unpad, “PTN Badan Hukum Strategis untuk Tingkatkan Daya Saing Universitas” appeared first on Universitas Padjadjaran.


Unpad dan Telkom Resmikan Bale Motekar, Pusat Kreativitas dan Inkubasi Bisnis

$
0
0

[Unpad.ac.id, 11/09/2014] Unpad bekerja sama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) membangun Pusat Kreativitas dan Inkubasi Bisnis “Bale Motekar” di Jalan Banda No. 40 Bandung. Pusat ini akan dijadikan sebagai inkubator kreativitas, baik bagi civitas akademika Unpad maupun masyarakat Bandung.

Rektor Unpad, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia, saat meresmikan Bale Motekar Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (9/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

Rektor Unpad, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia, saat meresmikan Bale Motekar Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (9/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

Adapun soft launching “Bale Motekar” digelar pada Kamis (11/09) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, di sela Sidang Terbuka Senat Universitas dalam rangka Dies Natalis ke-57 Unpad. Peresmian tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, bersama Dirut PT. Telkom Dr. Arief Yahya, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang juga sebagai Ketua Ikatan Alumni Unpad, Dr. Sapta Nirwandar.

Kepala Badan Pengembangan Usaha (BPU) Unpad, Dr. Bambang Hermanto, M.Si., mengatakan, Bale Motekar ini akan menginkubasi segala aspek kreativitas, baik yang mengarah pada bisnis maupun tidak.

“Untuk kegiatan kreativitas yang tidak mengarah kepada bisnis, kami fasilitasi civitas akademika maupun masyarakat umum, seperti kegiatan pelatihan fotografi, ataupun lainnya,” kata Dr. Bambang.

Sementara untuk kreativitas yang mengarah pada bisnis, Bale Motekar pun akan memfasilitasi bagi para pelaku industri kreatif untuk diinkubasi serta wadah komunikasi antar pelaku kreatif. Pihaknya telah mengagendakan kegiatan-kegiatan pengembangan industri kreatif hingga bulan Desember mendatang, diantaranya: berbagai pelatihan, pengembangan kewirausahaan berbasis IT, serta fasilitasi pelaku industri kreatif dengan pihak Perbankan.

“Intinya kreatif segala aspek. Apabila setelah diinkubasi dan ternyata berkembang, baru akan kita spin off menjadi sebuah perusahaan,” tambahnya.

Dalam sambutannya,  Arief Yahya pun menekankan pentingnya suatu pusat inkubator bisnis bagi para pelaku industri kreatif. Diakuinya, Indonesia baru memiliki sekitar 7% industri berbasis kreatif. Untuk itu, Bale Motekar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan para pelaku industri kreatif untuk mampu bersaing.

balemotekar2 balemotekar3Lebih lanjut Alumni Unpad ini mengatakan, Bale Motekar akan menginkubasi start up berbagai pelaku industri kreatif di Indonesia pada tingkat dunia. Pihaknya akan mengirimkan pula pada “Silicon Valley”, rumah bagi banyak industri teknologi digital dunia termasuk Google.

“Dengan masuk ke Silicon Valley, saya harapkan pelaku industri digital di Indonesia akan bangkit,” ujarnya.

Pembangunan Pusat Kreativitas dan Inkubasi Bisnis ini juga merupakan salah satu perwujudan antara kelompok akademik, pelaku bisnis, dan pemerintah. “Saya bisa menambahkan bahwa Bale Motekar ini adalah perwujudan dari kerja sama antara akademisi, bisnis, komunitas, dan pemerintah,” tambah Arief.

Dr. Bambang menargetkan, Bale Motekar ini ditargetkan akan optimal pada tahun 2015. Pengelolaannya sendiri akan dilakukan oleh Unpad dan PT. Telkom. “Harapannya, Bale Motekar ini akan berjalan dengan baik. Intinya kreatif saja dulu, jangan terbelenggu,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Unpad dan Telkom Resmikan Bale Motekar, Pusat Kreativitas dan Inkubasi Bisnis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Agroforestry untuk Jembatani Kesenjangan Ekonomi dan Ekologi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2014] Semakin meningkatnya populasi global mengakibatkan kebutuhan pangan juga terus bertambah. Revolusi hijau memang telah membantu mencegah kelaparan skala besar dan kekurangan gizi, tetapi juga menimbulkan efek samping yang merugikan. Industri pertanian modern saat ini seringkali mengabaikan adanya efek samping tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah penerapan agroforestry.

Logo Unpad *

Logo Unpad *

Prof. P.K. Ramachandran Nair dari University of Florida menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum bertema “Agroforestry Science and Environmental Crisis Prospect and Challenges in the 21st Century and Beyond”. Acara yang dimoderatori oleh Koordinator Program Studi Magsiter Ilmu Lingkungan (PSMIL) Unpad, Unpad, Parikesit, M.Sc,Ph.D ini digelar di Ruang Serba Guna, Gedung 2 Lantai 4, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (11/09) kemarin. Kuliah umum ini digelar atas kerja sama Program Pascasarjana dengan PSMIL Unpad.

Menurut Prof. Nair, agroforestry telah menjembatani kesenjangan ekonomi dan ekologi. Agroforestry merupakan sebuah bentuk pengelolaan pohon/tanaman dengan hewan ternak yang berinteraksi untuk sejumlah tujuan.

Agroforestry muncul di daerah tropis pada 1970-an dan 1980-an sebagai pendekatan untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan lahan, seperti penggundulan hutan, degradasi lahan, makanan, pakan ternak, dan kekurangan kayu bakar,” ungkap Prof. Nair.

Prof. Nair mengungkapkan, bahwa perlu dikembangkannya konsep agroforestry terutama dalam tataran akademik. Saat ini telah muncul beberapa program pendidikan dan publikasi ilmiah terkait agroforestry ini.

Kuliah umum ini digelar untuk memberikan paradigma terhadap ilmu agroforestry yang berkaitan dengan lingkungan, dilihat dari prospek dan tantangan yang akan dihadapi. Kegiatan ini bukan hanya dikuti oleh sejumlah mahasiswa dari jenjang S-2, tapi diikuti juga oleh para mahasiswa jenjang S-1 dari berbagai fakultas di Unpad.

Dibuka oleh direktur Pascasarjana Unpad, Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S., acara ini juga turut dihadiri oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Sulaeman Rahman Nidar, S.E., MBA, dosen Ilmu Lingkungan Unpad, Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., Ph.D, dan Prof. Hans Bressers dari University of Twente. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Agroforestry untuk Jembatani Kesenjangan Ekonomi dan Ekologi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Percaya dengan Kualitas Sastra Jepang Unpad, Nikkei Asia Lakukan Rekrutmen di PSBJ Unpad

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2014] Minat orang Indonesia untuk mempelajari budaya dan bahasa Jepang sangatlah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan minat dan keseriusan mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad dalam mempelajari Bahasa Jepang. Kenyataan tersebut menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi pihak Jepang untuk mengamati lebih jauh minat orang Indonesia tersebut yang ditampilkan dalam kegiatan belajar mengajar di Program Studi Sastra Jepang FIB Unpad.

Dekan FIB Unpad, Yuyu Yohana Risagarniwa, M.Ed., Ph.D bersama Mr. Isiwatari dari Nikkei Asia Jepang melakukan seminar mengenai rekrutmen pada Nikkei Asia di Aula PSBJ FIB Unpad, Rabu (10/09) lalu.

Dekan FIB Unpad, Yuyu Yohana Risagarniwa, M.Ed., Ph.D bersama Mr. Isiwatari dari Nikkei Asia Jepang melakukan seminar mengenai rekrutmen pada Nikkei Asia di Aula PSBJ FIB Unpad, Rabu (10/09) lalu.

Untuk mendokumentasikan hal tersebut, Rabu (10/09) lalu, tim Nikkei Asia langsung meliput kegiatan belajar mengajar di kampus Prodi Sastra Jepang FIB Unpad untuk ditayangkan di TV Tokyo. “Saya merasa bangga akan kerja keras mahasiswa FIB Unpad dalam mempelajari bahasa Jepang dan saya juga kaget akan kemampuan berbahasa Jepang dari mahasiswa FIB Unpad yang cukup baik,” tutur Miadera selaku sutradara dari TV Tokyo.

Sebelumnya, pada Rabu (13/8) lalu, tim TV Tokyo yang dipimpin oleh Takao Mori juga datang meliput berbagai kegiatan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad terkait Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) dan mahasiswa FIB Unpad yang terpilih untuk mengikuti rekrutmen yang diselenggarakan Nikkei Asia.

Tidak hanya itu, Nikkei Asia yang juga membawahi berbagai perusahaan Jepang ternama seperti Yamaha, Panasonic, YKK, Mitsubishi tersebut juga mengadakan seminar dan rekrutmen tenaga kerja yang berlangsung di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) FIB Unpad, Jatinangor. Dalam seminar tersebut dijelaskan mengenai cara perekrutan perusahaan-perusahaan di Jepang dan besaran penghasilan yang akan didapatkan.

fib 1 (kegiatan 10 september 2014) fib 3 (kegiatan 10 september 2014)

 

Di sela-sela seminar Isiwatari dari Nikkei Asia mengatakan mahasiswa dari FIB Unpad selain memimiliki kemampuan berbahasa yang baik juga memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan orang Jepang seperti ramah, tenang, serta kreatif. Menurutnya, hal ini akan menjadi modal yang baik untuk bisa bekerja di Jepang.

Sementara itu Dekan FIB Unpad, Yuyu Yohana Risagarniwa, M.Ed., Ph.D., menyambut positif kegiatan seperti ini karena sesuai dengan instruksi Rektor Unpad tentang pembentukan career development center (CDC) di fakultas. FIB sebagai salah satu fakultas yang mempunyai kekuatan dalam bidang bahasa tentunya harus menjadi bagian terdepan dalam menghadapi era pasar global.

“Oleh karena itu ke depannya sangat memungkinkan adanya elaborasi dan evaluasi kurikulum sehingga alumni FIB Unpad dapat diserap lebih banyak lagi oleh berbagai peruhahaan asing,” tutur Dekan FIB Unpad. *

Rilis oleh: FIB Unpad/mar

 

The post Percaya dengan Kualitas Sastra Jepang Unpad, Nikkei Asia Lakukan Rekrutmen di PSBJ Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pidangan Rumawat Padjadjaran Kenang Lagu Karya Ismail Marzuki

$
0
0

[Unpad.ac.id, 12/09/2014] Mengenang musikus legendaris Indonesia, Ismail Marzuki (1914-1958) adalah salah satu upaya untuk tidak melupakan sejarah bangsa. Berbagai karya Ismail Marzuki hingga saat ini tetap hidup. Namanya pun diabadikan menjadi pusat seni dan budaya di Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki.

(Foto oleh: Tedi Yusup)*

Novi Aksmiranti, salah satu penyanyi dari tim kesenian Unpad, turut menyumbangkan suara membawakan lagu karya Ismail Marzuki pada Pidangan Rumawat Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (11/09) kemarin (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Unpad pun menjadi bagian dalam proses penghargaan karya sang maestro. Bertepatan dengan Dies Natalis ke-57, Unpad menggelar Pidangan Rumawat Padjadjaran bertajuk “Ngaderes Lagu-lagu Ismail Marzuki”, Kamis (11/09) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.

Takkurang dari 20 lagu Ismail Marzuki dilantunkan oleh para penyanyi, tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unpad dengan diiringi oleh alunan musik dari Tim Kesenian Unpad. Beberapa tamu pun turut menyumbangkan suaranya, seperti Yangti, R. Otje Djundjunan (Ceu Popong), seniman Rudi Jamil, dan Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Prof. Syarif Barnawi, S.H., M.Si.

Menurut Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, dari segi struktur, lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki dapat diaransemen melalui berbagai aliran. Tidak heran jika lagu-lagu tersebut kini banyak dibawakan ulang oleh para musisi dari berbagai genre. Padahal, Ismail Marzuki adalah musisi yang tidak belajar dari sekolah konservatori musik.

“Salah satu kehebatan beliau adalah ketika membuat lirik, bagus-bagus dan tetap beretika. Ini bisa juga dijadikan sebuah kajian,” kata Rektor.*

1 2 3 5 8 9 4 6

Laporan oleh Arief Maulana / eh

The post Pidangan Rumawat Padjadjaran Kenang Lagu Karya Ismail Marzuki appeared first on Universitas Padjadjaran.

Belum Ada Obat Khusus untuk Penyakit Ebola

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/09/2014] Virus Ebola kembali mewabah terutama di kawasan Afrika Barat. Virus yang pertama kali ditemukan di Sungai Ebola, Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo) pada tahun 1976 ini merupakan virus mematikan dan menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk membunuh virus yang berasal dari hewan primata dan kelelawar tersebut.

Suasana diskusi coffee morning membahas virus Ebola di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung , Senin (15/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana diskusi coffee morning membahas virus Ebola di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung , Senin (15/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Menurut Dr. Djatnika Setiabudi, dr., SpA(K), MCTM, Kepala Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad-RSHS, penularan terhadap manusia diawali adanya kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi virus ebola, seperti: darah, cairan semen, maupun droplet (partikel air yang keluar ketika batuk atau bersin).

“Pemakaian jarum suntik dan sarung tangan yang berkali-kali juga berpotensi menularkan virus,” ujarnya dalam diskusi “Coffee Morning” di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung , Senin (15/09). Diskusi ini dibuka secara langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia.

Jika seseorang tertular, virus akan berinkubasi selama 2-21 hari di dalam tubuh. Gejala awal penyakit ebola ditandai dengan demam, nyeri otot, muntah-muntah, diare, hingga pendarahan di organ luar maupun dalam yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini pun masih dapat bertahan selama beberapa waktu pada cairan jenazah penderita Ebola.

Oleh karena itu, Dr. Djatnika menyarankan, jika seseorang mengalami gejala tersebut setelah pulang dari kawasan endemik virus ebola, wajib diisolasi untuk dilakukan perawatan intensif. Isolasi juga penting untuk mengidentifikasi apakah seseorang memang positif terinfeksi virus Ebola ataukah bukan. Sebab, gejala penyakit ebola takjauh berbeda dengan gejala penyakit demam berdarah.

Data Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan WHO menunjukkan, pada tahun ini kasus kematian akibat virus Ebola terbanyak berasal dari negara Guinea, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone. Sementara di tahun 1976, virus ini paling banyak ditemukan di Sudan, Zaire, dan Gabon dengan presentase angka kematian tertinggi mencapai 88%.

Dijelaskannya, ada 5 spesies virus ebola di dunia, yaitu Sudan ebolavirus, Zaire ebolavirus, Tai Forest ebolavirus (Ivory Coast ebolavirus), Bundibugyo ebolavirus, dan Reston ebolavirus. Empat spesies (Sudan ebolavirus, Zaire ebolavirus, Tai Forest ebolavirus (Ivory Coast ebolavirus), Bundibugyo ebolavirus) merupakan spesies Ebola yang dapat menular ke manusia.

“Belum ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ebola. Pengobatan sifatnya hanya supporting saja,” ujar Dr. Djatnika.

Ada Harapan Hidup
Virus ini lebih kuat dari virus demam lainnya dengan risiko kematian cukup rentan. Namun, dalam beberapa kasus, ada harapan seseorang dapat sembuh dan hidup normal kembali setelah terjangkit ebola. Hal tersebut dikemukakan oleh Rudi Wisaksana, dr., SpPD-KPTI, PhD., dari Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unpad/RSHS Bandung.

“Mungkin sekitar 10-20% dari pasien yang bisa bertahan. Sampai sekarang belum diketahui apa penyebab kenapa mereka bisa bertahan,” ungkap Rudi.

Meskipun dapat bertahan, penderita belum dikatakan sembuh total. Ada gejala-gejala yang masih dirasakan, seperti nyeri otot dan sifat malas untuk beraktivitas.

Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis antibodi pasien yang berhasil bertahan dari serangan virus ebola. “Mungkin dari antibody itulah dapat digunakan untuk membantu pasien penyakit ebola lainnya untuk bertahan,” jelasnya.

Meski menyebar cepat di Afrika, belum ada informasi penyebaran virus ebola di Indonesia. Menurut Kepala Departemen Patologi Klinik FK Unpad yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Ida Parwati, dr., SpPK(K), PhD., virus ebola sebenarnya sudah teridentifikasi di kawasan Filipina.

“Virus ebola di kawasan Filipina termasuk jenis Reston ebolavirus. Spesies ini menyerang primata namun tidak dapat menular ke manusia,” jelasnya.

Pemerintah melalui Komisi Nasional Pengkajian dan Penelitian Penyakit Infeksi telah mempersiapkan biosafety level 3 untuk memeriksa antibodi dan virus suatu penyakit. “Namun untuk isolasi belum mungkin dilakukan di Indonesia karena biosafety level-nya belum 4,” imbuhnya.

Sejak tahun 2011, sudah ada 11 laboratorium Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere). Laboratorium rujukan ini digunakan untuk memeriksa antibodi dan virus. Untuk kasus Ebola, laboratorium tersebut bertugas untuk mengirim sampel spesimen ke laboratorium rujukan nasional di Balitbangkes, Jakarta.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Belum Ada Obat Khusus untuk Penyakit Ebola appeared first on Universitas Padjadjaran.

Pendaftaran Unpad Motekar 2014

$
0
0

Universitas Padjadjaran kembali menyelenggarakan kegiatan Unpad Motekar, sebuah ajang penghargaan dari Unpad kepada para innovator pencipta produk Teknologi Informasi, produk Teknologi serta produk Ekonomi Kreatif untuk untuk mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat dan atau pelestarian budaya bangsa.

Logo Unpad Motekar

Logo Unpad Motekar

Unpad Motekar telah dilaksanakan sejak tahun 2012. Pada penyelenggaraan pertama, kegiatan Unpad Motekar ditujukan bagi kalangan internal, yaitu mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Unpad. Tahun 2013 lalu, Unpad Motekar diselenggarakan untuk umum dan diikuti oleh 98 peserta dari 3 wilayah, yakni Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Tahun ini, Unpad Motekar membuka pendaftaran peserta pada 15 September hingga 15 November 2014.

Produk yang dilombakan dalam Unpad Motekar 2014 ada tiga kategori yaitu:

  • Inovasi Produk Teknologi Informasi (IT) adalah produk aplikasi yang diciptakan menggunakan bahasa pemrograman yang bertujuan mengatasi permasalahan sosial di masyarakat dan / atau pengembangan serta pelestarian budaya bangsa Indonesia,
  • Inovasi Produk Teknologi adalah produk yang diciptakan berbasis teknologi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat dan / atau pengembangan serta pelestarian budaya bangsa Indonesia,
  • Inovasi Produk Ekonomi Kreatif adalah inovasi di bidang periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film/video, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan permainan guna mengatasi berbagai permasalahan sosial dan/atau pengembangan serta pelestarian budaya bangsa Indonesia.

Tata cara pendaftaran:

  1. Peserta adalah warga masyarakat di wilayah Indonesia yang mempunyai produk teknologi dan atau produk ekonomi kreatif.
  2. Kategori peserta (pribadi atau kelompok) terdiri dari pelajar, mahasiswa & dosen, dan umum
  3. Persyaratan:
    – Daftar secara online di laman: http://motekar.unpad.ac.id
    – Memiliki produk teknologi dan atau produk ekonomi kreatif hasil karyanya sendiri yang orisinil
  4. Kriteria penilaian didasarkan pada orisinalitas, inovatif, inspiratif, bermanfaat dan berdampak untuk pendidikan tinggi dan pelestarian budaya bangsa
  5. Tahap penilaian terdiri dari:
    – Evaluasi Formulir Pendaftaran Online
    – Verifikasi produk teknologi dan produk ekonomi kreatif
  6. Evaluasi akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari pakar dan praktisi dari Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Komputer Indonesia, dan PT Telekomunikasi Indonesia.

Berikut tanggal penting dalam kegiatan Unpad Motekar

15 September 2014 – 15 November 2014
Pendaftaran online di laman http://motekar.unpad.ac.id.

16 – 19 November 2014
Evaluasi formulir pendaftaran online. Verifikasi produk TI, Teknologi dan Ekonomi Kreatif.

20 November 2014
Pengumuman peserta lolos Tahap 1.

21 – 31 November 2014
Penilaian Tahap 2, wawancara dan verifikasi lapangan

1 – 8 Desember 2014
Penilaian oleh masyarakat

16 Desember 2014
Penyerahan Anugerah Motekar 2014

The post Pendaftaran Unpad Motekar 2014 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dalam Upaya Tingkatkan Jumlah Pustakawan, Unpad Selenggarakan Diklat Pustakawan Tingkat Ahli

$
0
0

[Unpad.ac.id, 15/09/2014] Sebanyak 22 peserta mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pustakawan Tingkat Ahli di Lingkungan Universitas Padjadjaran yang digelar atas kerja sama Unpad dengan Perpustakaan Nasional RI. Diklat ini telah dibuka oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma., MM., di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Senin (15/09).

(Foto oleh: Artanti)

Kepala Bidang Penyelanggaraan Pelatihan Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum (kiri) dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma., MM pada pembukaan Diklat Pustakawan Tingkat Ahli di Bale Sawala Unpad Jatiangor, Senin (15/09).  (Foto oleh: Artanti)*

Diklat akan digelar selama tiga bulan, mulai hari ini 15 September 2014 hingga Desember mendatang, di Perpustakaan Pusat Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 46 Bandung. “Biasanya yang lain menyelenggarakannya di Pusnas. Kita bisa menyelenggarakan sendiri karena ada beberapa persyaratan yang kita miliki,” ungkap Sudarma saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Persyaratan yang dimiliki Unpad tersebut yaitu, Unpad merupakan lembaga pendidikan tinggi, memiliki program studi Ilmu Perpustakaan, dan Unpad memiliki sejumlah tenaga pengajar yang juga merupakan pengajar untuk pelatihan-pelatihan perpustakaan di Perpustkaan Nasional. “Pusnas dengan kita sudah bekerja sama lama. Banyak dosen-dosen Unpad yang mengajar pelatihan perpustakaan,” ujar Sudarma.

Adapun Diklat ini digelar untuk menghasilkan tenaga-tenaga Pustakawan yang dibutuhkan Unpad. Hingga saat ini, Unpad hanya memiliki 13 Pustakawan yang tersebar di sejumlah fakultas dan perpustakaan pusat. Masih banyak perpustakaan di Unpad yang dijalankan oleh fungsional umum, yakni sebagai pengelola perpustakaan dan pengadministrasian perpustakaan.

“Ini juga akan menjadi bagian dari proses karir mereka. Dengan jabatan pustakawan, maka karirnya akan jauh lebih baik dan spesifik,” tutur Sudarma.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Penyelanggaraan Pelatihan Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum. yang turut menghadiri acara pembukaan. Dalam kesempatan tersebut, Deni mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia, terutama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelatihan ini khususnya digelar untuk mempersiapkan calon pemegang jabatan fungsional Pustakawan.

“Diharapkan dapat ditidndaklanjuti oleh peserta Diklat dalam pengusulan sebagai pejabat fungsional pustakawan,” tuturnya yang membacakan sambutan mewakili Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI.

Dengan digelarnya Diklat ini, Sudarma berharap akan semakin bertambah jumlah tenaga Pustakawan di Unpad. Seiring dengan bertambahnya tenaga pustakawan, maka diharapkan pengelolaan perpustakaan di lingkungan universitas akan semakin baik. Selain itu, pengelolaan perpustakaan dan tenaga pustakawannya pun menjadi salah satu tolok ukur dari penilaian akreditasi universitas.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/ eh

 

The post Dalam Upaya Tingkatkan Jumlah Pustakawan, Unpad Selenggarakan Diklat Pustakawan Tingkat Ahli appeared first on Universitas Padjadjaran.


Mahasiswa Unpad Terpilih sebagai Duta Bahasa Jawa Barat 2014

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09/2014] Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad berhasil menjadi juara pada ajang Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2014. Terpilih meraih juara pertama adalah Yanti Silviana, yang akan mewakili Jawa Barat pada pemilihan duta bahasa tingkat nasional pada Oktober mendatang. Sementara itu, Ananda Suci Munggaran berhasil menjadi juara III.

Yanti Silviana (kiri), Duta Bahasa Jawa Barat 2014 yang akan mewakili Jawa Barat pada pemilihan duta bahasa tingkat nasional, dan Ananda Suci Munggaran yang meraih juara III Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2014 (Foto oleh: Artanti)*

Yanti Silviana (kiri), Duta Bahasa Jawa Barat 2014 yang akan mewakili Jawa Barat pada pemilihan duta bahasa tingkat nasional, dan Ananda Suci Munggaran yang meraih juara III Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2014 (Foto oleh: Artanti)*

Ditemui di ruang UPT Humas Unpad, Yanti mengaku sudah melakukan persiapan untuk mengikuti pemilihan duta bahasa tingkat nasional di Jakarta tersebut. Persiapannya yakni dengan banyak membaca buku dan jurnal, mendalami Undang-undang, berlatih menulis dan presentasi, serta persiapan penampilan kebudayaan.

“Disini sih lebih karena senang, jadi tidak merasa ini sebagai beban. Kita berjuang membawa nama Jawa Barat jadi Insya Allah bisa menunjukkan yang terbaik,” ungkap Yanti.

Selain itu, sebagai mahasiswa Unpad, Yanti merasa telah berada di tempat yang tepat karena berada di institusi pendidikan yang sangat mendukung pelestarian kebudayaan Jawa Barat. “Jadi saya merasa berada di institusi yang tepat untuk mendukung saya nanti mewakili Jawa Barat,” tuturnya.

Mengikuti ajang ini, Yanti memang mengaku sangat tertarik dengan dunia bahasa dan sastra. Bukan hanya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, ia juga menyukai Bahasa Sunda dan Bahasa Inggris. Sejak kecil, ia sudah dibiasakan untuk menggunakan Bahasa Sunda di rumahnya. Ia juga sudah mengikuti les Bahasa Inggris sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Menurutnya, bahasa memiliki fungsi bukan hanya sebagai sarana komunikasi, melainkan juga sebagai identitas yang mendorong rasa kesatuan serta memiliki satu sama lain. Ketika eksistensi bahasa terancam, maka terancam pulalah kebudayaan dengan ilmu, pengetahuan, serta kearifan yang terkandung di dalamnya. “Disini para pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara dan memertahankan bahasa dari kepunahan,” tuturnya.

yanti

Yanti Silviana dan piala Duta Bahasa Jabar 2014

Senada dengan Yanti, Ananda menganggap bahwa Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat ini merupakan ajang tepat baginya untuk terlibat melestarikan bahasa, terutama bahasa daerah, di kalangan para pemuda. Yanti dan Nanda juga sepakat bahwa penggunaan bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa asing harus dilakukan secara proporsional dan sesuai pada tempatnya.

“Dengan adanya tantangan globalisasi, kita harus bisa menggunakan bahasa asing. Tapi jangan lupa, bahwa kita tinggal di Indonesia, dan kita juga merupakan bagian dari masyarakat daerah. Itu merupakan identitas kita,” ujar Yanti.

Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2014 diikuti oleh 198 peserta se-Jabar. Tigapuluh besar finalis lalu dipilih untuk mengikuti tahap pembekalan kebahasaan pada 27 – 28 Agustus 2014 lalu di Hotel Horison, Bandung. Materi yang diberikan adalah Diksi, Kebijakan Bahasa, Tata Kalimat, EYD, Public Speaking, Profesi Penerjemah, dan Perilaku Organisasi. Pelaksanaan final duta bahasa kemudian dilaksanakan pada 28 Agustus 2014 di Hotel Horison, Bandung.

Setelah terpilih menjadi Duta Bahasa Jawa Barat, kedepannya masih ada banyak agenda yang akan mereka ikuti atas dasar kecintaan terhadap bahasa. Yang paling penting, penggunaan bahasa yang baik juga harus digunakan dan diperkenalkan ke lingkungan sekitar.

“Karena saya memliki keprihatinan terhadap Bahasa Sunda yang muilai berkurang penggunaanya karena ada pluralitas di kampus, saya sih selalu berusaha memperkenalkan Bahasa Sunda itu ke teman-teman saya yang bukan orang Sunda. Jadi harapannya minimal mereka mengenal Bahasa Sunda itu seperti apa,” tutur Nanda yang juga terpilih menjadi juara II pada ajang Mojang Jajaka Kota Cimahi 2014 ini.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

The post Mahasiswa Unpad Terpilih sebagai Duta Bahasa Jawa Barat 2014 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tantangan untuk Ilmuwan, Ciptakan Lebih Banyak Makan Siap Saji Kaya Nutrisi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 16/09/2014] Perilaku konsumsi makanan siap saji (fast food) merupakan salah satu dampak dari kemajuan teknologi dan industri. Sifatnya yang cepat saji dan mudah dicerna membuat fast food menjadi budaya masyarakat perkotaan, meskipun dampak negatif yang ditimbulkan di dalam tubuh cukup signifikan.

Prof. Mike Gidley dari University of Queensland, Australia (Foto oleh: Arief Maulana)*

Prof. Mike Gidley dari University of Queensland, Australia (Foto oleh: Arief Maulana)*

“Tidak ada yang salah dengan fast food, tetapi tingginya lemak, garam, gula di pencernaan dapat berkontribusi menyebabkan penyakit diabetes, penyakit kardiovaskuler, dan beberapa jenis kanker,” ungkap Prof. Mike Gidley dari University of Queensland, Australia, dalam “Australia Indonesia Innovative Research Seminar Series: Food Technology Seminar” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Selasa (16/09).

Research Seminar Series ini digelar oleh Departemen Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad dengan Kedutaan Besar Australia di Indonesia. Diikuti oleh mahasiswa FTIP Unpad, acara dibuka secara resmi oleh Dekan FTIP Unpad, Mimin Muhaemin, Ph.D. Prof. Gidley sendiri membawakan presentasinya berjudul “ Health and Wealth from Foods – Challenges and Opportunities”.

Sifatnya yang selalu tersedia dan mudah dicerna membuat “fast food” banyak digemari manusia modern. Direktur Centre for Nutrition and Food Services (CNAFS) University of Queensland tersebut kemudian menggambarkan pola nutrisi manusia ke dalam 3 piramida perkembangan, yakni pre agriculture diet, post agriculture diet, dan industrialized diet.

Hasilnya dalam pre agriculture diet, konsumsi manusia masih bergantung pada sayur, buah, daging dan telur. Pada post agriculture diet, konsumsi mulai merambah pada sektor susu, roti, dan aneka makanan yang mengandung lemak, minyak, pemanis, dan garam. Sektor ini diletakkan di puncak piramida

Sementara dalam industrialized diet, sturktur piramida menjadi tidak berbentuk. Makanan fast food dan buatan yang mengandung lemak, minyak, pemanis, serta garam berada di puncak dan mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

“Inilah tantangan terbesar bagi para ilmuwan untuk menciptakan makanan yang enak tetapi dari segi nutrisi termasuk sehat,” ujar Prof. Gidley.

Ia pun menerangkan kondisi sektor industri makanan Australia saat ini. Menurutnya, industri makanan di Australia telah mengacu pada 3 hal, yakni konsep green, penambahan unsur dari sektor pertanian yang berkualitas tinggi, serta mulai mengembangkan beberapa sektor komoditas unik Australia.

“Indonesia sangat kaya akan komoditas pertanian yang memiliki nilai nutrisi. Ini bisa menjadi tantangan bagi kita untuk mengembangkannya,” tuturnya.

Selain Prof. Mike Gidley, research seminar series ini juga diisi oleh presentasi dari Prof. Julian Cox dari University of New South Wales dengan judul “Food Safety, Salmonella and Poultry”.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post Tantangan untuk Ilmuwan, Ciptakan Lebih Banyak Makan Siap Saji Kaya Nutrisi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Direktur Eijkman Institute, “Meski Ekonomi Berkembang, Penelitian di Indonesia Masih Terpuruk”

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2014] Indonesia saat ini diakui dunia sebagai salah satu negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Indonesia sebagai anggota G 20. Namun, dari segi jumlah profesi peneliti, Indonesia masih menduduki peringkat terendah.

Direktur Eijkman Institute, Prof. Sangkot Marzuki, saat memberikan keynote speech pada “The 3rd Bandung International Biomolecular Medicine Conference (BIBMC) 2014” di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (18/09). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Direktur Eijkman Institute, Prof. Sangkot Marzuki, saat memberikan keynote speech pada “The 3rd Bandung International Biomolecular Medicine Conference (BIBMC) 2014” di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (18/09). (Foto oleh: Arief Maulana)*

Demikian ditegaskan oleh Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang juga Direktur Eijkman Institute, Prof. Sangkot Marzuki, saat memberikan keynote speech dalam “The 3rd Bandung International Biomolecular Medicine Conference (BIBMC) 2014” di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (18/09).

Prof. Sangkot mengatakan, Indonesia merupakan negara terendah jumlah peneliti dibandingkan negara Brazil, China, India, Singapura, dan Turki. Kurangnya pendaanaan dan penelitian yang unggul menjadi penyebab rendahnya jumlah peneliti di Indonesia. Regulasi pemerintah yang berlebihan juga turut menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.

“Indonesia adalah salah satu negara terendah dalam segi pendanaan riset,” kata Prof. Sangkot.

Negara di atas memiliki jumlah peneliti yang tersebar di sektor pemerintahan, bisnis, serta pendidikan tinggi. Saat ini, Indonesia masih terkonsentrasi pada penelitian yang berbasis pada industri. Padahal, ilmu pengetahuan bukan sekadar membangun kemajuan sektor industri saja, tapi juga sebagai bagian dari pembangunan karakter diplomasi bangsa.

Penelitian menjadi bagian dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, ia pun mengajak khususnya para peneliti muda untuk lebih aktif meningkatkan penelitian di Indonesia. Salah satu caranya adalah membangun budaya keilmuan di Indonesia. “Membangun budaya penelitian ilmu pengetahuan sangat penting dilakukan di Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut lulusan Monash University tersebut mengatakan, kolaborasi juga menjadi aspek penting dalam penelitian. Pihaknya, melalui AIPI telah banyak mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi penelitian hingga tingkat internasional. Selain itu, kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi dengan lembaga riset pun penting dilakukan.

Terkait dengan konferensi tersebut, Prof. Sangkot pun mengajak para peserta untuk dapat menghasilkan suatu kolaborasi pemikiran dan penelitian untuk perkembangan biomolekuler di Indonesia.

BIBMC ini merupakan kegiatan ketiga yang digelar setelah tahun 2010 dan 2012. Ketua pelaksana kegiatan, Prof. Ramdan Panigoro, M.Sc., PhD., mengatakan, BIBMC ini merupakan ruang untuk mendiseminasikan perkembangan bidang biomolekuler di Indonesia.

“Ke depan, bidang biomolekuler ini akan menjadi penting karena segala tindakan kesehatan harus berdasarkan dengan detail, sesuai dengan apa yang terjadi di dasar molekulnya,” kata Prof. Ramdan.

Acara ini terdiri dari 3 rangkaian kegiatan, yakni Workshop yang digelar pada Rabu (17/09) di Rumah Pendidikan Unpad Jalan Eijkman No. 38, serta konferensi dan poster presentation BIBMC yang digelar hingga Jumat (19/09) esok. Acara yang menjadi bagian dari Dies Natalis ke-57 FK Unpad ini digelar atas kerja sama FK Unpad dengan para stakeholder di bidang kesehatan di Indonesia.

Workshop sendiri terbagi menjadi 8 kelas. Inti dari workshop tersebut adalah praktik dari kemajuan bidang biomolekuler yang sudah dilakukan oleh FK Unpad. Adapun pembicara yang hadir dalam acara ini berasa dari negara Jepang, Singapura, Jerman, Belanda, Swedia, Thailand, dan Amerika Serikat.

“Beberapa pembicara merupakan supervisor dari para dosen kami yang dulunya belajar di negara tersebut. Sehingga, ini benar-benar sebuah kolaborasi ilmiah,” kata Prof. Ramdan.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

 

The post Direktur Eijkman Institute, “Meski Ekonomi Berkembang, Penelitian di Indonesia Masih Terpuruk” appeared first on Universitas Padjadjaran.

Apoteker Harus Mampu Memahami Berbagai Temuan Baru di Bidang Farmasi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 18/09/2014] Dalam beberapa tahun terakhir, Ilmu Farmasi telah berkembang secara signifikan. Berbagai perubahan besar pun telah terjadi , seperti penemuan obat baru serta pengendalian khasiat dan keamanannya. Dengan demikian, apoteker diharapkan dapat memahami berbagai perkembangan ilmu dan teknologi, termasuk peluang bisnis di industri farmasi.

Prof Federic Gago dari Departement of Biomedical Sciences, University of Acala, Spanyol saat menjadi salah satu narasumber ISPST 2014 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (18/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Prof Federic Gago dari Departement of Biomedical Sciences, University of Acala, Spanyol saat menjadi salah satu narasumber ISPST 2014 di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Kamis (18/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

Hal tersebut melatarbelakangi digelarnya International Seminar on Pharmaceutical Science and Technologi (ISPST) 2014 yang digelar oleh Fakultas Farmasi Unpad. Seminar ini digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, mulai hari ini, Kamis (18/09) hingga Jumat besok (19/09). Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS.

“Untuk dapat mengembangkan kualitas obat, apoteker diharapkan dapat memahami bagaimana penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi diterjemahkan ke dalam peluang bisnis pada industri farmasi,” tutur Ketua Panitia kegiatan tersebut, Dr. Jutti Levita, M.Si., Apt. saat membacakan sambutannya pada acara pembukaan, Kamis (18/09).

Lebih lanjut Dr. Jutti menuturkan, ISPST juga digelar untuk mendapatkan berbagai temuan baru dalam bidang farmasi dan sejumlah bidang terkait, seperti Kimia, Fisika, dan Biologi. “Seminar ini juga didedikasikan untuk mempromosikan bidang yang lebih spesifik, seperti analisis farmasi, kosmetik dan makanan, analisis forensik dan biomedis, serta teknologi farmasi,” tuturnya.

ISPST 2014 telah resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Dr. Ahmad Muhtadi, M.S.,Apt. Dalam sambutannya, Dr. Ahmad mengatakan bahwa berbagai penemuan baru, baik obat maupun peralatan pendukungnya sangat dibutuhkan, terutama untuk mengatasi pertumbuhan penyakit baru yang disebabkan oleh virus dan bakteri resisten.

Mengundang 17 pembicara dari 9 negara, acara ini diikuti oleh ratusan peserta yang berpartisipasi dalam oral dan poster presentation. Para peserta pun berasal dari berbagai negara yang mayoritas merupakan mahasiswa Pascasarjana.

Output kegiatan ini adalah bahwa peserta dan pembicara mendapat sharing update tentang ilmu terbaru dari farmasi dengan teknologi. Dan partisipan yang memberikan presentasi, baik oral maupun poster, dapat dipublikasikan di jurnal internasional,” tutur Wakil Ketua Panitia Muchtaridi, M.Si., Ph.D, Apt saat ditemui di sela kegiatan.

Muchtaridi mengungkapkan, pihak panitia telah bekerja sama dengan International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research (IJPSR), dimana sepuluh artikel terbaik akan dipublikasikan di jurnal tersebut. Selain itu, artikel lainnya juga akan dipublikasikan di jurnal yang akan diterbitkan, Indonesian Journal of Pharmeceutical Science and Technology.

Hadir menjadi Keynote Speakers pada seminar internasional ini adalah Prof Federic Gago dari Departement of Biomedical Sciences, University of Acala, Spanyol, Prof. Dr. Herbert M. Urbassek dari Physics Department University of Kaiserslautern, Jerman, dan Prof. Thierry Langer, Ph.D dari Department of Pharmaceutical Chemistry, University of Vienna, Austria. Dari Indonesia, hadir Direktur PT. Kimia Farma Tbk., Drs. Rusdi Rosman, MBA, Apt.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Apoteker Harus Mampu Memahami Berbagai Temuan Baru di Bidang Farmasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Promosikan Pendidikan Tinggi di Indonesia, Unpad Ikuti Pameran Pendidikan di Kairo Mesir

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/09/2014] Dalam rangka mengembangkan kerja sama dan memperkenalkan Universitas Padjadjaran kepada masyarakat Mesir, mulai Kamis (18/9) hingga Sabtu (20/9), Unpad mengikuti Yalla Indonesia 2014 di Kairo, Mesir, yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Mesir bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemdikbud) RI. Rabu (17/9) malam waktu setempat, Duta Besar RI untuk Mesir, Komjen Pol (Purn) Drs. Nurfaizi Suwandi, MM, resmi membuka perhelatan tersebut di Aida Ballroom Hotel JW Marriot, Kairo, Mesir.

*

Kkiri-kanan: Wagub Sumatera Selatan Ir. H. Ishak Mekki, Duta Besar RI untuk Mesir, Komjen Pol (Purn) Drs. Nurfaizi Suwandi, MM, Asmenlu Luar Negeri Urusan Asia Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Ismail saat pembukaan Yalla Indonesia di Kairo Mesir, Rabu (17/9) *

“Yalla Indonesia yang bermakna Let’s Go Indonesia ini diselenggarakan dalam rangka peringatan kemerdekaan RI yang ke-69 dan sekaligus peringatan 67 tahun kerja sama Indonesia dan Mesir,” tutur Nurfaiz dihadapan para undangan yang terdiri dari pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir, para duta besar negara sahabat, pimpinan universitas di Mesir dan Indonesia, perwakilan Kemdikbud RI, perwakilan pimpinan daerah provinsi di Indonesia, para pengusaha Mesir dan Indonesia serta para seniman Indonesia. Pembukaan tersebut juga ditandai dengan membunyikan angklung, pemotongan tumpeng dan dimeriahkan dengan pertunjukan seni.

Yalla Indonesia 2014 ini menampilkan berbagai kegiatan yang meliputi Joint Working Group on Higher Education Egypt-Indonesia (JWG-HEEI) & Education Expo, Pameran Produk (Trade Expo) yang memamerkan foto-foto, lukisan dan kaligrafi, Bazzar Kuliner, Panggung Gembira yang diisi dengan penampilan tarian Indonesia dan peragaan busana. Tidak hanya itu, pada kegiatan tersebut juga digelar Workshop Indonesian Coffee Culture serta Gelar Budaya Indonesia Perdana di Cairo Opera House. Semua kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Mesir dalam bidang pendidikan, budaya dan ekonomi.

IMG_2492Pada kesempatan tersebut, delegasi dari Unpad dipimpin langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Dr. med. Setiawan, dr., Kepala UPT Kerja Sama Anne Nurbaity, SP.,MP.,Ph.D., Kepala UPT Humas Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., MSi., Koordinator Kerja Sama Fakultas Farmasi Rizky Abdulah, Ph.D., Apt., Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Prof. Dr. Hj. Nurpilihan Bafdal, Ir., M. Sc., dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Drs. Abu Sufyan M.Hum.

Berkenaan dengan keikutsertaan Unpad dalam kegiatan Yalla Indonesia 2014 ini, Dr. Setiawan mengharapkan Fakultas dan Program Studi di Unpad serta karya civitasnya menjadi lebih familiar bagi masyarakat Mesir dan terjalin kerja sama baik dalam pendidikan maupun penelitian antara Unpad dan beberapa perguruan tinggi di Mesir.

IMG_2466Selain Unpad, kegiatan ini juga diikuti oleh 15 perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Tadulako (Untad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bhayangkara (Ubhara), Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Universitas Muhammadiyah (UM) Surakarta, Telkom University dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom).*

Laporan oleh: Soni A. Nulhaqim/mar

The post Promosikan Pendidikan Tinggi di Indonesia, Unpad Ikuti Pameran Pendidikan di Kairo Mesir appeared first on Universitas Padjadjaran.

PNS Indispliner Akan Dapat Sanksi Sesuai Tindak Pelanggarannya

$
0
0

[Unpad.ac.id, 19/09/2014] Berlakunya Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi acuan bagi pembinaan disiplin kinerja PNS termasuk di lingkungan Pendidikan Tinggi. Peraturan ini dinilai sangat layak, dimana setiap tindak indisipliner yang tercantum dalam pasal akan mendapatkan hukuman sesuai.

Suasana “Sosialisasi Kedisiplinan Pegawai” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (19/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana “Sosialisasi Kedisiplinan Pegawai” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (19/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“PP No. 53 ini adalah penyempurnaan dari peraturan sebelumnya,” ujar Kasubag Disiplin dan Pensiun Biro Kepegawaian Kemdikbud RI, Bambang Laksono, S.H., saat berbicara dalam acara “Sosialisasi Kedisiplinan Pegawai” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jln Dipati Ukur 35 Bandung, Jumat (19/09).

Acara ini digelar oleh Bagian Hukum dan Tata Laksana Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad, dan diikuti oleh Wakil Dekan, Kabag, dan Kasubag di lingkungan Unpad. Acara dibuka oleh Kepala Biro SDM, Hukum dan Tata Kelola Unpad, Drs. Sudarma, MM.

Dikatakan sebagai penyempurnaan, PP No. 53 keluar setelah 30 tahun berlakunya PP No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS serta PP No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Sehingga, kedua peraturan sebelumnya menjadi cikal bakal lahirnya PP No. 53.

Bambang menjelaskan, dalam PP No. 53 ada penambahan keputusan pemberian sanksi bagi PNS yang melanggar tindak disiplin. Dalam peraturan, PNS yang melanggar akan diberikan sanksi oleh Pejabat yang berwenang atas usulan tertulis dari Pimpinan Unit. Pada PP No.32, pemberian sanksi dilakukan oleh Tim Binap atau Pejabat Kepegawaian setelah sebelumnya melakukan pemanggilan dan pemeriksaan.

Secara teknis dalam PP No 53, PNS di lingkungan Pendidikan Tinggi yang melanggar tindak disiplin akan dipanggil dan diperiksa oleh atasan unit kerjanya. Setelah melakukan pemeriksaan, atasan berhak memberikan usulan tertulis kepada pimpinan tertinggi Pendidikan Tinggi untuk selanjutnya diteruskan kepada Mendikbud. Nantinya, Mendikbud akan menjatuhkan hukuman bagi PNS yang melanggar tersebut melalui Surat Keputusan.

“Atasan berkewajiban langsung memanggil bawahan yang melakukan kesalahan. Sehingga, posisi atasan saat ini begitu sentral, masing-masing atasan harus mampu menangani sendiri,” kata Bambang.

Namun, atasan termasuk unit kerja, harus terlebih dahulu melakukan pembinaan kepada PNS yang melakukan pelanggaran. Peraturan ini juga membolehkan membentuk tim khusus untuk melakukan pemeriksaan. Syaratnya, pembentukan tim khusus tersebut masih dalam kewenangan Menteri.

Dalam peraturan ini juga tertera 17 butir kewajiban PNS dan 15 butir larangan bagi PNS. Jumlah ini lebih ramping daripada yang tertulis pada PP No.30, yakni 26 butir kewajiban dan 18 butir larangan. Adapun jenis hukuman disiplin tersebut disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya, mulai dari hukuman ringan seperti teguran lisan/tulisan, hingga hukuman berat seperti pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Diharapkan, setiap atasan dapat memahami peraturan tersebut dengan baik. “Peran pembinaan aparatur yang selama ini melekat itu terasa tidak lagi menjadi rutinitas yang kita perankan. Sehingga, ini menjadi catatan bagaimana sebuah kinerja dapat dievaluasi dengan baik,” kata Sudarma.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

The post PNS Indispliner Akan Dapat Sanksi Sesuai Tindak Pelanggarannya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Sepakati Kerja Sama Penelitian Bidang Energi dan Pangan dengan Desert Research Center Mesir

$
0
0

[Unpad.ac.id, 20/09/2014] Sebagai upaya peningkatan pengembangan kerja sama penelitian di bidang energi dan pangan, Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Desert Research Center (DRC) Mesir yang diwakili oleh Direktur DRC Prof. Dr. Mohamed Essa Abdel Rahman, di Nile Ball Room Four Seasos Hotel, Kairo, Kamis (18/9) siang waktu setempat. Kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Joint Working Group on Higher Education Egypt-Indonesia (JWG-HEEI) Yalla Indonesia 2014 di Kairo Mesir yang diselenggarakan oleh KBRI Mesir bekerja sama dengan Ditjen Dikti.

Foto bersama usai penandatanganan MoU antara Unpad dengan Desert Research Center Mesir di Kairo Mesir, Kamis (18/09) *

Foto bersama usai penandatanganan MoU antara Unpad dengan Desert Research Center Mesir di Kairo Mesir, Kamis (18/09). (Foto oleh: Soni Nulhaqim) *

Penandatanganan MoU ini juga disaksikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Mesir Dr. H. Fahmy Lukman, MHum., para Rektor dan perwakilan  perguruan tinggi Indonesia dan Mesir serta perwakilan Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI dan Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir.

Dessert Research Center sendiri merupakan lembaga penelitian yang fokus pada ilmu terapan terkait dengan fenomena khas gurun pasir dengan mendayagunakan  energi matahari dan angin serta potensi Sungai Nil bagi kehidupan masyarakat Mesir. Menurut Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Dr. med. Setiawan, dr., kerja sama dengan DRC ini dapat mengakselerasi pilar penelitian Unpad terutama dalam bidang energi dan pangan.

“Untuk Indonesia, penelitian ini dapat membantu mengatasi kondisi kekeringan ekstrim yang dapat menimpa berbagai daerah di Indonesia. Kerja sama ini juga melengkapi kerja sama yang sudah berjalan yaitu dengan Suez Canal University,” ujarnya.

IMG_2530IMG_2531Pada kegiatan JWG-HEEI yang dibuka oleh Duta Besar RI untuk Mesir, Komjen Pol (Purn) Drs. Nurfaizi Suwandi, MM., ini, mengangkat dua kegiatan yaitu seminar dan tatap muka (Head to Head Meeting) antar rektor dari perguruan tinggi di Indonesia dan Mesir. Dari kegiatan JWG-HEEI ini menghasilkan berbagai rumusan yaitu mendirikan Joint Working Group antara perwakilan perguruan tinggi Indonesia dan Mesir, mengembangkan kerja sama yang meliputi mobilitas mahasiswa dan staf, penyelenggaraan program Joint Degrees/Double Degrees, kerja sama penelitian dan publikasi, serta seminar bersama. Selain itu, juga menyertakan bidang kerja sama dalam bidang bahasa dan budaya Arab dan Indonesia, ilmu-ilmu teoritis dan terapan, pendidikan, studi Islam, penjaminan mutu.

Rumusan lainnya adalah membangun subkomite untuk setiap bidang kerja sama, mengatur pertemuan dua tahunan yang diadakan secara bergantian di Mesir dan Indonesia. Terakhir, mendorong perguruan tinggi dan pusat penelitian untuk membangun program dengan mitra perguruan tinggi dan pusat penelitian untuk implementasi lebih lanjut.

Dari kegiatan ini, Dr. Setiawan mengharapkan Unpad mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan perguruan tinggi dan pusat penelitian di Mesir sebagai sesama negara muslim yang besar di dunia.

“Tidak saja pada bidang kajian keislaman dan bahasa Arab, mengingat perlunya peningkatan peran perguruan tinggi dalam meningkatkan daya saing bangsa, dan mendukung pertumbuhan perekonomian, maka fokus bidang kerja sama diperluas pada bidang-bidang keilmuan baik teori maupun terapan,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad juga menyampaikan bahwa Unpad  akan memberikan kesempatan sampai dengan 10 beasiswa untuk program pascasarjana yang berbasis pada kerja sama riset bersama dengan perguruan tinggi atau pusat penelitian di Mesir.*

Laporan oleh: Soni A. Nulhaqim/mar

The post Unpad Sepakati Kerja Sama Penelitian Bidang Energi dan Pangan dengan Desert Research Center Mesir appeared first on Universitas Padjadjaran.


Targetkan Sejuta Biopori, LPPM Unpad dan Pertamina Gelar Pelatihan Konservasi Alam bagi Warga Jatinangor

$
0
0

[Unpad.ac.id, 21/09/2014] Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT. Pertamina mengelar kegiatan pelatihan program konservasi alam dan lingkungan menggunakan teknik Lubang Resapan Biopori (LRB) bagi warga di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Pelatihan ini digelar di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sabtu (20/09) kemarin.

Ketua LPPM Unpad Prof. Wawan Hermawan dan perwakilan PT Pertamina, Diki Irnanda, saat membuka pelatihan Program Konservasi Alam dan Lingkungan menggunakan teknik Lubang Resapan Biopori (LRB) bagi warga di Kecamatan Jatinangor di Bale Sawala Unpad (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Ketua LPPM Unpad Prof. Wawan Hermawan dan perwakilan PT Pertamina, Diki Irnanda, saat membuka pelatihan Program Konservasi Alam dan Lingkungan menggunakan teknik Lubang Resapan Biopori (LRB) bagi warga di Kecamatan Jatinangor di Bale Sawala Unpad, Sabtu (20/09). (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Pelatihan yang diikuti unsur muspida dan tokoh masyarakat dari 12 desa di kecamatan Jatinangor ini mengusung tema “Sejuta Lubang Resapan Biopori untuk Air di Masa Depan”. Yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat di kecamatan Jatinangor dalam mengelola lingkungan, khususnya dalam pengelolaan air.

Pelatihan dibuka oleh perwakilan Pjs Area Manager SME & SR Partnership Program Region JBB PT. Pertamina Diki Irnanda dan Ketua LPPM Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS. Dalam sambutannya Ketua LPPM Unpad mengatakan bahwa pembangunan yang pesat di wilayah Jatinangor memang tidak bisa dipungkiri lagi. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat memelihara bersama wilayah Jatinangor ini.

“Kita pintar sekali membagun, tapi memeliharanya tidak mau. Kita garda terdepan di wilayah Jatinangor ini, mari kita jaga bersama. Jangan saling salah-menyalahkan, mari kita selesaikan bersama,” ujar Prof. Wawan.

Sementara itu ketua pelaksana kegiatan pelatihan Ir. Bambang Aris Sistanto, Dipl.IE., MO., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegitan pelatihan ini merupakan aspirasi dari masyarakat Kecamatan Jatinangor yang berkeinginan untuk berpartisipasi dalam melakukan konservasi air.

“Unpad sebagai lembaga pendidikan yang berdomisili juga di Kecamatan Jatinangor merasa terpanggil untuk dapat berkontribusi menghadapi kondisi dan situasi peyelamatan air di Kecamatan Jatinangor ini. Tidak dipungkiri banyak mahasiswa kita yang tinggal di wilayah jatinangor sehingga kita merasa terpanggil dan berkewajiban memberikan sumbangsih bagi lingkungan Jatinangor, salah satunya melalui pelatihan LRB ini,” tutur Bambang.

Pelatihan LRB diawali dari penyampaian pengetahuan tentang apa itu LRB dan apa manfaatnya, yang disampaikan oleh ketua pelaksana Ir. Bambang Aris Sistanto di Bale Sawala. Menurutnya, teknologi ini dipilih karena efisien, murah dan dapat diterapkan dimana saja dan oleh siapa saja.

Setelah penyampaian sosialisasi yang disampaikan di Bale Sawala,  pelatihan berlanjut di Kantor Kecamatan Jatinangor dan 4 Desa terpilih yang ada di Kecamatan Jatinangor. Keempat desa tersebut adalah Cileles, Hegarmanah, Jatimukti, dan Mekar Galih. Peserta pelatihan yang berjumlah rata-rata 10 orang di tiap desa ini merupakan calon instruktur lokal, dimana instruktur lokal ini dilatih agar nantinya mampu menyampaikan teknik LRB kepada warga desa yang lain, baik sebagai pembicara maupun sebagai instruktur.

“Dengan melatih Instruktur lokal ini, diharapkan kedepannya warga desa yang terlibat dalam kegiatan ini akan semakin bertambah,” Lanjut Bambang.

Adapun materi pelatihan yang disampaikan antara lain pendalaman teknik LRB, diskusi yang kemudian pratek pembuatan LRB di lapangan yang didampingi oleh para instruktur yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad.

Pelatihan dan pendampingan LRB ini sendiri akan berlangsung hingga akhir November 2014. Pendampingan ini sendiri selain untuk memastikan pemilihan penempatan LRB, juga sebagai menghitung target jumlah LRB sehingga target sejuta Lubang Resapan Biopori untuk air di masa depan dapat terpenuhi.*

Laporan oleh: Purnomo Sidik / eh

The post Targetkan Sejuta Biopori, LPPM Unpad dan Pertamina Gelar Pelatihan Konservasi Alam bagi Warga Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tim Futsal Unpad Raih Juara II di The 9th UiTM Sportfiesta Malaysia

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/09/2014] Mahasiswa Unpad kembali meraih prestasi di kancah internasional. Tim Futsal Putra dari Unit Sepak Bola Unpad (USBU) berhasil meraih juara II pada The 9th UiTM Sportfiesta yang digelar oleh Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia pada 21 hingga 25 Agustus 2014 lalu.

Tim Futsal Putra dari Unit Sepak Bola Unpad (USBU) usai meraih juara II di The 9th UiTM Sportfiesta Malaysia pada 25 Agustus 2014 lalu *

Tim Futsal Putra dari Unit Sepak Bola Unpad (USBU) usai meraih juara II di The 9th UiTM Sportfiesta Malaysia pada 25 Agustus 2014 lalu *

Ketua Umum USBU, Faisyal Syahbani mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang diraih oleh timnya ini. “Tapi semua itu belum sampai ke titik puncak sih. Inginnya sih juara I,” ujar Faisyal saat ditemui di Ruang UPT Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Jumat (19/09).

Pada babak penyisihan, tim Futsal Unpad Putra berhasil menjadi runner up group B, dengan memenangkan tiga pertandingan , yakni Unpad vs UGM (Indonesia) dengan skor 2-1, Unpad vs CINEC (Srilanka) dengan skor 28-0, Unpad vs Poli Brunei (Brunei Darussalam) dengan skor 4-0, dan satu pertandingan seri (0-0) ketika Unpad melawan Tax Trisakti.

Selanjutnya, melawan Perbanas Institute (Indonesia) di semifinal, Unpad berhasil unggul dengan skor 1-0 dan mengantarkan tim ini ke final melawan Tax Trisakti, Juara dari Group B. Namun Unpad harus puas meraih gelar runner up dengan skor 3-4.

“Disitu mungkin ada bagusnya juga, supaya kita bisa mengoreksi lagi agar kedepannya bisa lebih baik,” ujar Faisyal. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad ini mengakui bahwa masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari tim ini. Diantaranya adalah kekuatan fisik dan strategi bermain, terutama berlatih strategi bertahan saat lawan melakukan powerplay.

Walaupun demikian, Faisyal mengungkapkan bahwa keunggulan utama yang dimiliki oleh tim Unpad adalah kekompakan, disamping penguasaan sejumlah teknik bermain. “Kita punya nilai lebih di kekompakan. Soalnya kita sudah seperti keluarga,” ujarnya.

Walaupun sering mengadakan latihan rutin setiap pekan, tim pun melakukan latihan intensif setiap hari sebelum bertanding di kompetisi ini. Selain itu, Unpad juga memiliki beberapa pemain yang juga bertanding di sejumlah liga nasional yang menjadi salah satu kekuatan tim ini.

Dengan meraih prestasi di kompetisi ini, Faisyal mengaku ingin membawa nama baik Unpad di ajang internasional. Tim futsal dan sepak bola dari USBU memang sudah sering mendapatkan prestasi di sejumlah ajang di dalam negeri.

UiTM Sportfiesta sendiri merupakan ajang tahunan yang selalu diikuti oleh USBU. Sebelumnya, tim futsal putra USBU juga beberapa kali berhasil meraih prestasi di kompetisi ini, diantaranya adalah juara III pada tahun 2013 dan 2011.

Pada UiTM Sportfiesta kali ini, tim futsal USBU mengirimkan 30 orang terbaiknya. Mereka terdiri dari 12 pemain putra, 12 pemain putri, 3 pelatih, dan 3 official.

Selain Futsal, dalam ajang tersebut dipertandingkan beberapa cabang olah raga, diantaranya adalah bulutangkis, bowling, tenis lapangan, dan rugby. Kompetisi ini diikuti oleh beberapa negara , seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei dan Srilanka.

“Harapannya, mudah-mudahan bisa lebih introspeksi diri apa kekurangan kita dari kompetisi yang kemarin, supaya di kompetisi kedepan kekurangan kita itu bisa tertutupi dan USBU bisa meraih prestasi tertinggi di regional, nasional, dan internasional,” harap Faisyal.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Tim Futsal Unpad Raih Juara II di The 9th UiTM Sportfiesta Malaysia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Fakultas Kedokteran Unpad Integrasikan Pendidikan dengan Sistem Layanan Kesehatan Masyarakat

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/9/2014] Di usianya yang ke-57 tahun, ada banyak capaian yang telah diperoleh oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran. Berbagai capaian dan upaya yang dilakukan selama ini, dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jawa Barat.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-57 FK Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-57 FK Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Untuk mencapai hal tersebut, FK Unpad mengembangkan sejumlah program unggulan. Salah satu program unggulan FK Unpad adalah Health System Approach Medical Education (Health SAME). “Pendekatan seperti ini memberikan manfaat ganda, baik bagi dunia pendidikan, juga bagi dunia pelayanan kesehatan,” tutur Dekan FK Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. , saat membacakan orasinya sebagai salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-57 FK Unpad. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09).

Di dunia pendidikan, Health SAME memberikan paparan secara langsung pada para mahasiswa, mengenai kasus nyata yang akan dihadapi. “Di sisi lain, di dunia pelayanan kesehatan, institusi pelayanan kesehatan mendapat manfaat langsung dengan keberadaan para tenaga pendidik kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan pengabdian pada masyarakat,” ungkap Prof. Tri.

Dalam beberapa tahun terakhir, FK Unpad juga telah menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat bagi para mahasiswanya, termasuk pada jenjang Sarjana. Dengan demikian, sedini mungkin mahasiswa dapat melihat permasalahan langsung yang ada di masyarakat, bukan hanya sekedar paper based. Mahasiswa juga dapat langsung mengimplementasikan pengetahuan ilmu kedokteran yang didapatnya, sekaligus diperkenalkan pada kegiatan riset dan pengabdian.

“Melalui integrasi pendidikan dan sistem layanan kesehatan ini sebagai wahana pembinaan ilmu, keterampilan, kompetensi, dan empati di seluruh jenjang pendidikan, diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa kedokteran, calon dokter, dan calon dokter spesialis secara dini terpapar dengan masalah kesehatan di Jawa Barat,” harap Prof. Tri.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, terutama sebagai upaya untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan di Jabar, Prof. Tri mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama terlibat. Hal ini penting, mengingat permasalahan kesehatan merupakan permasalahan yang cukup kompleks, yang memerlukan keterlibatan para pemangku kepentingan lainnya.

“Dengan upaya seperti ini mudah-mudahan kita dapat mendorong upaya peningkatan kesehatan di Jawa Barat dengan lebih baik lagi, sebagaimana dicita-citakan pada saat institusi ini didirikan 57 tahun lalu,” ujar Prof. Tri.

FK Unpad Award 2014
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian Anugerah Fakultas Kedokteran Unpad FK Unpad Award 2014. Penghargaan diberikan pada Guru Besar (Emeritus) Unpad, Prof. Anna Alisjahbana. Penghargaan ini diberikan pada Prof. Anna atas dedikasinya yang begitu signifikan bagi pengembangan penelitian di FK Unpad.

“Diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi institusi ini dalam upaya meningkatkan kinerjanya di bidang penelitian,” tutur Prof. Tri sebelum memberikan plakat penghargaan kepada Prof. Anna, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh putranya, Dr. Bachti Alisjahbana.

Acara pun dilanjutkan dengan peluncuran buku karya Prof. Sri Hartini KS Kariadi, yang berjudul “Perilaku yang Diharapkan dari Seorang Dokter dan Calon Dokter”, dan peluncuran software Jurnal Management System”.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

The post Fakultas Kedokteran Unpad Integrasikan Pendidikan dengan Sistem Layanan Kesehatan Masyarakat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Tidak Disiplin adalah Bibit Perilaku Korupsi

$
0
0

[Unpad.ac.id, 22/09/2014] Saat ini korupsi sudah menjadi budaya laten di masyarakat. Dari mulai anak-anak hingga orang dewasa, sudah mulai terbiasa dengan perilaku korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Berkaca dari hal tersebut, Universitas Padjadjaran tak henti-hentinya melakukan sosialisasi gerakan anti korupsi khususnya kepada mahasiswa sebagai agen perubahan di masa depan. Kali ini, Unpad melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unpad bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat mengadakan Soialisasi Anti Korupsi bagi mahasiswa baru di Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Senin (22/9) ini.

Auditor Madya BPKP Jabar, Enan Sugandi, SE.AK.CfrA., saat memaparkan materi pada kegiatan Sosialisasi Gerakan Anti Korupsi di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (22/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Auditor Madya BPKP Jabar, Enan Sugandi, SE.AK.CfrA., saat memaparkan materi pada kegiatan Sosialisasi Gerakan Anti Korupsi di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (22/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Jabar Drs. Ganis Diarsyah, MM., mengatakan bahwa perilaku korupsi tersebut tidak selalu berkaitan dengan uang secara langsung. Banyak hal-hal kecil yang dilakukan kita mulai dari perilaku di rumah, di kampus , di kantor atau di mana saja yang merupakan tindakan korupsi.

“Salah satu faktor yang merupakan kunci awal dari tindakan korupsi adalah ketidakdisiplinan. Disiplin mengenai waktu atau uang misalnya. Banyak hal-hal kecil yang ternyata merupakan bibit-bibit korupsi, dan itu harus diwaspadai sejak dini,” tuturnya.

Sementara itu, Auditor Madya BPKP Jabar, Enan Sugandi, SE.AK.CfrA., menjelaskan bahwa berdasarkan sumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat ini uang negara yang habis dikorupsi pada rentang waktu dari tahun 2004 hingga 2012 adalah sebanyak Rp39,3 Triliun. Hal ini setara dengan membangun 393.000 rumah sederhana atau menyediakan sekolah gratis untuk 68 juta anak SD selama 1 tahun atau membangun 311.000 ruang kelas SD atau memberikan 4,6 miliar liter beras untuk masyarakat miskin.

“Tak heran data dari Transparency International menyebutkan pada tahun 2013 lalu, Indonesia menempati posisi ke 114 dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 32 setelah pada tahun sebelumnya menempati posisi 118 dengan IPK 32. Posisi ini adalah posisi ke-6 di antara negara-negara ASEAN, dan ini harus kita benahi sama-sama,” ujarnya.

Mengamati kerugian negara yang sangat besar tersebut, Enan menghimbau kepada seluruh mahasiswa baru Unpad untuk bersama-sama memerangi korupsi tersebut. Usaha itu harus dilakukan secara bersama-sama baik oleh pemerintah maupun masyarakat secara komprehensif dengan menggunakan tiga strategi, yaitu edukatif (preemptif), preventif, dan represif.

“Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan gerakan moral yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil dan mulai dari sekarang juga,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua LP3M Unpad, Prof. Dr. H. Sam’un Jaja Raharja, Drs., M.Si., mengharapkan melalui sosialisasi ini tidak hanya menjadi pengetahuan kognitif saja bagi mahasiswa, tapi juga menjadi pengetahuan afeksi dan psikomotorik, yaitu tidak hanya diketahui, tapi juga dipahami dan diterapkan, dan dimulai dari generasi muda, yaitu mahasiswa.*

Laporan oleh: Marlia / eh

 

The post Tidak Disiplin adalah Bibit Perilaku Korupsi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Audit Bukan Sidak, Tapi Uji Sistematik terhadap Kegiatan

$
0
0

[Unpad.ac.id, 23/09/2014] Proses audit internal di tingkat program studi/fakultas merupakan jembatan untuk menentukan kualitas mutu Perguruan Tinggi. Namun terkadang timbul ketakutan saat fakultas/program studi akan dilakukan audit internal oleh auditor sehingga ada kecenderungan untuk melakukan manipulasi terhadap berbagai dokumen yang diperiksa oleh auditor.

Suasana kegiatan “Penyegaran Auditor: Audit Mutu Internal” di Bale Rumawat Unpad, Selasa (23/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Suasana kegiatan “Penyegaran Auditor: Audit Mutu Internal” di Bale Rumawat Unpad, Selasa (23/09). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Proses audit internal bukan sidak (inspeksi mendadak -red.), tetapi harus dilakukan terencana dan kesepakatan bersama,” ujar Drs. Soeprapto, SU., tim dari Kantor Jaminan Mutu (KJM) Universitas Gadjah Mada saat memberikan presentasi dalam kegiatan “Penyegaran Auditor: Audit Mutu Internal” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Kosesoemasoemantri, Bandung, Selasa (23/09).

Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unpad untuk memberikan penyegaran bagi para auditor internal di Unpad yang sudah mengikuti pelatihan dan melakukan audit. Dibuka secara resmi oleh Direktur LP3M Unpad, Prof. Dr. H. Sam’un Jaja Rahardja, MSi., kegiatan ini diikuti oleh para auditor internal di tingkat program studi dan fakultas.

Lebih lanjut Soeprapto mengungkapkan, proses audit pada dasarnya adalah pengujian sistematik terhadap kegiatan mutu yang telah dijalankan, apakah sudah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan atau tidak. “Auditor akan selalu menemukan kebohongan saat mengaudit. Kejujuran pada saat penyiapan persyarat sistem sangat dibutuhkan. Ini yang masih menjadi kultur di Indonesia,” ujarnya.

Proses audit sendiri meliputi pengujian terhadap dokumen sistem mutu seperti Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS), struktur organisasi, komitmen manajemen, kualitas SDM dan infrastruktur, serta proses sekaligus pengendaliannya. Dengan dilakukan audit, fakultas/program studi dapat menemukan kekurangan untuk selanjutnya diperbaiki.

“Bisa jadi semua program mutu sudah berjalan tetapi tidak efektif. Atau bisa jadi juga standarnya yang terlalu berat sehingga bisa kita evaluasi dari temuan yang ada,” tambah dosen Sosiologi Fisipol UGM ini.

Di hadapan para auditor internal Unpad, Soeprapto pun menekankan bahwa seorang auditor jangan sungkan menunjukkan temuan yang harus diperbaiki. “Seorang audit harus mampu melaksanakan tugas secara objektif. Temuan ditunjukkan dan dituliskan dalam laporan. Jangan sampai auditor melaporkan tidak ada temuan, berarti dia tidak bekerja,” ujar Soeprapto.

Selain Soeprapto, Tim KJM UGM yang juga menyampaikan materi adalah Septimawanto D.P., M.Si., Apt., selaku Ketua Bidang Pelatihan KJM UGM. Kegiatan ini juga akan dilanjutkan dengan Pelatihan Audit Internal bagi calon auditor internal yang baru pada Rabu besok hingga Jumat (26/09). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatan jumlah auditor internal, yakni sekitar 10% dari jumlah dosen di Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

The post Audit Bukan Sidak, Tapi Uji Sistematik terhadap Kegiatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5521 articles
Browse latest View live