Quantcast
Channel: Universitas Padjadjaran
Viewing all 5516 articles
Browse latest View live

Peneliti Unpad Kembangkan Dua Inovasi Alternatif Alat Tes Covid-19

$
0
0

Laporan oleh Erman

Dua inovasi alat tes keberadaan virus Covid-19 yang dikembangkan oleh Peneliti Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan industri bioteknologi yang bisa menjadi alat tes alternatif Covid-19 di luar PCR dan Rapid Tes. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 14/5/2020] Peneliti Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan industri bioteknologi mengembangkan inovasi dua alat tes yang dapat mendeteksi keberadaan virus Covid-19, yaitu Deteksi CePAD dan Surface Plasmon Resonance (SPR). Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyambut baik kehadiran alat tersebut dan berharap dapat segera menggunakannya untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Barat.

“Inilah sumbangsih para ilmuwan yang bela negara melalui ilmunya. Saya mengapresiasi, berterima kasih kepada Unpad, sudah menunjukkan bela negaranya. Ini menunjukkan bangsa kita bisa memproduksi alat-alat biotek sendiri. Jawa Barat dengan ilmuwan-ilmuwannya, khususnya Unpad sebagai leading sector, juga bekerja sama dengan ITB dan lainnya hari ini bisa memproduksi 2 alat tes baru di luar PCR (polymerase chain reaction) dan rapid test,” ujar Ridwan Kamil, usai menghadiri presentasi inovasi kedua alat tersebut di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad, Jl. Singaperbangsa Bandung, Kamis (14/5).

Setelah mendengar presentasi dari Sekretaris Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad, Muhammad Yusuf, PhD, Gubernur Jabar menyebut alat Deteksi CePAD sebagai Rapid Test 2.0. Ridwan Kamil juga terkesan dengan SPR yang tidak perlu laboratorium yang rumit namun hanya butuh laptop dan benda sebesar aki motor sehingga bisa mobile, harganya pun lebih murah.

Kepala Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad, Prof. Dr. Toto Subroto, MS., menjelaskan, alat Deteksi CePAD merupakan rapid test. Bedanya dengan rapid test yang ada saat ini, Deteksi CePAD bisa mendeteksi ada virus atau tidak. Sementara rapid test yang digunakan saat ini berbasis antibodi padahal belum tentu setiap orang menghasilkan antibodi. Meski demikian, Prof. Toto Subroto menegaskan, alat yang kemudian disebut oleh Ridwan Kamil sebagai Rapid Test 2.0 ini masih dalam proses validasi.

Alat kedua, lanjut Prof. Toto Subroto, diberi nama Surface Plasmon Resonance (SPR) yang berfungsi seperti PCR namun tanpa laboratorium. Alat ini bisa mendeteksi adanya interaksi antara virus dengan antibodi. Jika terjadi interaksi maka dapat dikatakan hasilnya positif. Saat ini, SPR sedang dalam tahap validasi dengan hasil PCR. Setelah validasi, baru akan diujicoba dengan sampel ODP atau PDP Covid-19.

“Alat ini lebih murah, akurasinya masih akan kita paralelkan namun sementara ini sudah menunjukkan hasil yang positif. Hasilnya bagus, bisa deteksi spesifik terhadap SARS Covid,” jelas Prof. Toto Subroto.

Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti mengatakan, riset ini menunjukkan komitmen bahwa perguruan tinggi peduli bagaimana memutus mata rantai penularan Covid-19. Sejumlah riset telah dilakukan oleh Unpad, di antaranya riset oleh Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad yang bekerja sama dengan sejumlah pihak.

“Harapannya, alat ini memiliki keunggulan dibanding yang sudah ada. Lebih akurat, lebih cepat, dan lebih murah. Semua ini basisnya riset, saat ini masih memerlukan proses supaya hasilnya seperti yang diharapkan. Insyaallah tidak lama lagi bisa dimanfaatkan oleh kita semua,” ujar Rektor Unpad.(am)*

The post Peneliti Unpad Kembangkan Dua Inovasi Alternatif Alat Tes Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.


Melihat Pandemi Covid-19 dalam Kacamata Sosial Budaya

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

covid-19; sosial; budaya; mudik; berita unpad; flu spanyol;

Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 14/5/2020] Dampak penyebaran pandemi Coronavirus (Covid-19) tidak hanya terlihat pada sektor kesehatan saja. Pandemi yang telah merenggut korban jiwa sebanyak 297.552 orang dari seluruh dunia berdasarkan data Worldometers, 14 Mei 2020, juga berdampak di sektor sosial budaya.

Guna menangani dampak pandemi Covid-19 di aspek sosial budaya, sejumlah guru besar Universitas Padjadjaran memberikan sejumlah gagasannya dalam Webinar Dewan Profesor Unpad Pokja Sosiohumaniora, Kamis (14/5).

Dalam webinar tersebut, guru besar yang menjadi pembicara antara lain, Prof. Dr. Sucherly (FEB), Prof. Dr. Huala Adolf (FH), Prof. Dr. Reiza D. Dieanputra (FIB), serta Prof. Dr. Nandang Alamsah Deliarnoor, Prof. Dr Arry Bainus, dan Prof. Opan S. Suwartapradja (FISIP). Webinar dimoderatori Prof. Dr. Efa Laila Fakhriah.

Dalam kacamata ekonomi, Prof. Sucherly menjelaskan, perubahan situasi saat Covid-19 berpotensi melahirkan ancaman pelemahan ekonomi. Karena itu, diperlukan strategi yang baik untuk menghasilkan keputusan kebijakan yang tepat.

Prof. Sucherly menilai, kunci utama perumusan strategi yang baik adalah data informasi yang tepat. “Dalam hal keputusan dibuat, strategi harus melihat posisi, posisi harus berdasarkan situasi. Kalau tidak tahu situasi sulit melihat posisi. Kalau informasinya salah, situasi salah, posisi salah, akibatnya strategi salah. Kuncinya adalah informasi yang valid,” jelasnya.

Di sektor hukum, Prof. Huala Adolf fokus berbicara mengenai dampak Covid-19 pada aktivitas perdagangan. Menurutnya, pandemi Covid-19 berisiko melahirkan kondisi force majeure, atau keadaan memaksa yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya dan tidak dapat dihindari.

Force majeure di masa Covid-19 terlihat di sektor publik ataupun privat. Di sektor publik, pandemi berpotensi meningkatkan utang negara. Sementara di sektor privat, ada banyak usaha yang terdampak akibat Covid-19.

Karena itu, Prof. Huala menyarankan untuk membuat klausul penyelesaian sengketa dalam setiap perjanjian perdagangan sebagai langkah antisipasi jika terjadi force majeure. Selain itu, pihak terdampak harus segera memberikan notifikasi kepada pihak lain dalam perjanjian supaya bisa dilakukan mitigasi.

Pandemi Covid-19 juga berdampak melahirkan adanya kebijakan yang tidak tepat. Menurut Prof. Nandang Alamsah, mengutip penjelasan dari ahli kebijakan publik George C. Edwards III, kebijakan yang menemui masalah di antaranya terjadi pada kebijakan yang baru atau didesentralisasikan, kebijakan kontroversial, kebijakan kompleks, hingga kebijakan yang lahir pada masa krisis.

Agar masalah kebijakan tersebut dapat diredam, harus ada upaya bersama untuk menindaklanjutinya. Prof. Nandang menjelaskan, tindak lanjut kebijakan harus terus diupayakan oleh sektor eksekutif, dilakukan pengawasan oleh sektor legislatif, dilakukan peninjauan judisial, serta perbaikan lain yang bersifat potensial.

“Kemitraan  juga menjadi penting dilakukan agar permasalahan kebijakan tersebut dapat selesai dengan baik,” kata Prof. Nandang.

Kondisi pandemi di dunia ternyata tidak hanya terjadi saat ini saja. Dalam catatan sejarah peradaban manusia, dunia setidaknya mengalami 3 kali masa pandemi yang merenggut banyak korban jiwa, yaitu pandemi Justinian Plague pada 541 – 542 M (30 – 50 juta jiwa), Black Death pada 1347 – 1351 (200 juta jiwa), dan Flu Spanyol pada 1918 – 1919 (40 juta jiwa).

Menurut Prof. Reiza, upaya penanganan pada tiga masa pandemi tersebut berkaitan erat dengan perkembangan peradaban manusia. Penanganan bergerak dari cara tradisional ke modern, ataupun gabungan keduanya. Namun, di antara keberagaman tersebut, upaya karantina menjadi penanganan yang umum dilakukan.

“Pengobatan Timur, dengan tokohnya Ibnu Sina (980-1037) dapat dikatakan sebagai salah satu konseptor awal tentang karantina, yang disebut metode Al-Arba’iniyyat berupa metode isolasi selama 40 hari,” papar Prof. Reiza.

Selanjutnya, Prof. Arry menjelaskan, pandemi Covid-19 juga mengancam keamanan manusia. Walau bergerak di sektor keamanan kesehatan, dampaknya bisa meluas hingga mengancam keamanan politik hingga ekonomi.

Dampak nyata ancaman pandemi bagi stabilitas negara adalah munculnya ketidakpercayaan publik terhadap negara. Kondisi ini dapat mengikis keseluruhan legitimasi pemerintahan. Selain itu, pandemi juga berdampak buruk pada fondasi ekonomi.

“Ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh hilangnya tenaga kerja produktif serta pengurangan investasi modal eksternal yang berpotensi mengurangi Produk Domestik Bruto,” kata Prof. Arry.

Prof. Opan sendiri berbicara mengenai aktivitas mudik di masa Pandemi Covid-19. Sebagai tradisi yang lumrah dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri, mudik akan selalu identik dengan aktivitas utama manusia, yaitu mobilitas.

Mengenai larangan mudik di masa pandemi ini, Prof. Opan menerangkan, akan ada masyarakat yang sadar dan tidak sadar atau abai terhadap larangan tersebut. Ketidaktaatan pada peraturan pembatasan sosial ini yang akan berdampak pada semakin rentannya pandemi ini meluas.*

The post Melihat Pandemi Covid-19 dalam Kacamata Sosial Budaya appeared first on Universitas Padjadjaran.

Platform Digital Jadi Peluang Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

UMKM; unpad; berita unpad;

Suasana Webinar ““Strategi Survival di Masa Covid-19” yang digelar Universitas Padjadjaran, Jumat (15/5).*

[unpad.ac.id, 15/5/2020] Pemerintah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memanfaatkan platform digital agar tetap bertahan di masa kedaruratan akibat pandemi Covid-19. Ini disebabkan, pelaku UMKM menjadi salah satu yang terdampak akibat Covid-19.

Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UMKM RI, terjadi kenaikan omzet signifikan dari para pelaku UMKM yang sudah terhubung dengan lokapasar (marketplace) daring selama masa pandemi. Sayangnya, UMKM yang sudah terhubung dengan lokapasar daring baru sekitar 13%.

“Pandemi Covid-19 jadi momentum trransformasi UMKM ke ekosistem digital,” ujar Teten dalam Webinar “Strategi Survival di Masa Covid-19”, Jumat (15/5).Selain Teten, webinar yang digelar oleh Universitas Padjadjaran ini menghadirkan tiga pembicara lainnya, yaitu Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, dan Ketua Umum Hipmi Mardani H. Maming.

Presiden Joko Widodo sendiri sudah menginstruksikan program digitalisasi UMKM. Namun, ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi. Teten menjelaskan, transformasi UMKM ke sektor digital tidak sekadar memanfaatkan akses internet, tetapi UMKM harus mampu menjaga suplainya.

“Kalau masuk ke market online pasar mereka berskala nasional. Ketika mereka tidak punya manajemen respons cepat atas banyak permintaan di pasar online, mereka akan kehilangan kredibilitas,” jelasnya.

Karena itu, lanjut Teten, ada tiga hal penting yang harus disiapkan pelaku UMKM di masa pandemi, yaitu inovasi produk, inovasi usaha untuk menangkap peluang pasar yang ada, serta aspek digitalisasi.

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan sejumlah skema perlindungan dan pemulihan koperasi-UMKM di masa pandemi. Skema tersebut di antaranya pemberian bantuan sosial, insentif pajak bagi UMKM dengan omzet di bawah Rp 4,8 Miliar per tahun, hingga relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi koperasi dan UMKM.

Terkait program digitalisasi UMKM, Rektor membenarkan bahwa UMKM harus mengenali peluang usaha baru di masa pandemi. Munculnya kondisi “Normal Baru” (New Normal) di masa pandemi seharusnya dimanfaatkan UMKM untuk bertransformasi ke platform digital.

Kondisi “Normal Baru” ini juga mengubah perilaku konsumen, yaitu mengedepankan protokol kesehatan serta banyak memanfaatkan platform digital. Karena itu, pelaku UMKM perlu mengenali konsumen di era “Normal Baru”, melahirkan inovasi dan diferensiasi usaha, mampu mengomunikasikan pesannya, serta memanfaatkan platform digital.

Unpad sendiri melalui Pusat Inkubator Bisnis/Oorange Unpad meluncurkan program “Buy Unpad’s”. Program ini berupa penguatan dan pemberdayaan pelaku UMKM dari kalangan sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unpad di masa pandemi.

Melalui program “Buy Unpad’s”, Unpad memberikan dukungan pemasaran pelaku usaha UMKM melalui platform digital. Program ini berhasil menghimpun 129 mitra UMK yang tergabung dalam katalog Buy Unpad’s.

Kementerian Sosial juga turut berkontribusi dalam penguatan UMKM di Indonesia. Juliari menjelaskan, Program Keluarga Harapan (PKH) milik Kemensos tidak sekadar memberikan bantuan sosial. Pihaknya berupaya mendorong Keluarga Penerima Manfaat PKH bisa berkembang sehingga bisa graduasi dari PKH.

“Bagi yang sudah tergraduasi, kita berikan program stimulan berupa hibah, pelatihan, dan pembinaan sehingga bisa mandiri membuka usaha, kalau sudah bankable sudah bisa akses pembiayaan yg ada.Ke depan harusnya kepesertaan PKH semakin lama semakin sedikit dan melahirkan wirausaha baru,” kata Juliari.*

The post Platform Digital Jadi Peluang Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Guru Besar Unpad Kembali Sampaikan Rekomendasi Penanganan Pandemi Covid-19

$
0
0

Laporan oleh Erman

profesor unpad; kampus unpad;

Suasana Webinar Dewan Profesor Unpad Pokja Lingkungan, Jumat (15/5)*

[unpad.ac.id, 15/5/2020] Untuk mengurangi kemungkinan terulangnya kondisi pandemi seperti sekarang ini di masa mendatang, diperlukan penerapan konsep one-health agar tercapai kesehatan untuk manusia, hewan, dan lingkungan secara keseluruhan. Konsep ini merupakan pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner pada skala regional , nasional, dan global.

Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, Prof. Drh. Roostita L. Baila, M. App.Sc., PhD., mengatakan hal tersebut saat berbicara pada Seri Webinar Dewan Profesor Unpad edisi Jumat (15/5). Seri terakhir yang dilaksanakan oleh Pokja Lingkungan dan Pembangunan ini dimoderatori oleh Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Unpad, Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc., mengangkat tema “Kolaborasi Pentahelix di Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Lingkungan dan Pembangunan”.

“Dibutuhkan kerja sama antara akademisi, praktisi, bisnis, pemerintah, pakar lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan untuk melakukan koordinasi, komunikasi, dan berkolaborasi dalam merumuskan suatu solusi. Tujuannya mengenali interkoneksi antara hewan, lingkungan, dan masyarakat,” ujar Prof. Roostita.

Lebih lanjut Prof. Roostita memaparkan, untuk mewujudkan konsep one-health tersebut diperlukan peningkatan pengetahuan masyarakat secara berkelanjutan agar lebih teredukasi dan mampu mengantisipasi bencana penyakit.

Diperlukan pula peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem hewan, tumbuhan biotik, abiotik dan manusia. Juga penting dilakukan pendekatan trans-keilmuan dalam menciptakan kesehatan bersama serta keseimbangan dan keselarasan kehidupan.

Guru Besar FISIP Unpad, Prof. Dr. Budiman Rusli, Drs., MS., juga mengangkat tema Collaborative Governance dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Prof. Budiman mengatakan, kondisi pandemi membutuhkan kebijakan hasil dari collaborative governance, yaitu proses pembentukan dan pengaturan suatu organisasi yang lintas sektoral untuk mengatasi masalah kebijakan publik yang tidak dapat ditangani oleh satu sektor publik saja.

Sementara Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Ina Primiana, F.M.S., SE., MT., mengangkat tema “Menata Ulang Lingkungan Bisnis Industri dan UMKM Pasca Pademi Covid-19. Menurut Prof. Ina, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, perlu dorongan pemerintah kota/kabupaten dan provinsi terhadap sektor bisnis yang masih bertahan dan meningkat. Usahakan semaksimal mungkin belanja dari pengusaha lokal agar ekonomi lokal bergerak.

“Pemerintah pusat dan daerah juga perlu mencarikan link bagi UMKM untuk menjadi bagian dari pemasok bagi usaha besar seperti BUMN. Saat ini UMKM di Indonesia baru kurang lebih 6% yang menjadi pemasok usaha besar, bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 46,2%,” ujar Prof. Ina.

Selain itu, lanjut Prof. Ina, perlu dilakukan dukungan agar produk-produk UMKM bisa masuk pada daftar produk pengadaaan pemerintah sehingga mengurangi barang impor. Agar mampu bersaing, UMKM juga perlu didorong agar siap go digital dengan berjualan online.

“Saatnya beralih ke produk lokal, hilangkan ketergantungan pada produk impor. Dari dampak negatif yang muncul pada wabah ini, ada sisi baiknya yaitu meningkatnya daya beli barang lokal karena pemerintah melarang barang impor,” ujarnya.

Sementara Guru Besar FMIPA Unpad, Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., mengangkat tema “Pengembangan Kampus Unpad sebagai Living Lab Smart City”. Kampus menurutnya cukup ideal kita gunakan sebagai pilot karena unsur-unsur yang dapat mewujudkan sustainable smart campus tersedia, ada pembelajaran, keamanan, mobility, administrasi, lingkungan dan efisiensi, serta lifestyle for education. Contoh yang telah dilakukan adalah pengembangan Baterai Al-ion sebagai alternatif pengganti Li-ion serta smart farming,” ujar Prof. I Made Joni.

Sementara Guru Besar Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ellin Harlia, MS., mengangkat tema “Implementasi Pendidikan Integritas” yang menegaskan kembali pentingnya aktualisasi nilai-nilai integritas dalam pembenahan karakter dan moral bangsa secara sistematis.(am)*

 

The post Guru Besar Unpad Kembali Sampaikan Rekomendasi Penanganan Pandemi Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menguatkan Peran Perempuan di Tengah Pandemi

$
0
0

Rilis

atalia praratya; ridwan kamil; unpad;

Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya tercatat sebagai mahasiswa program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad, Julis 2019 lalu. (Foto: Tedi Yusup)*

[unpad.ac.id, 17/5/2020] Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat yang juga istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya mengungkapkan, kaum perempuan menjadi salah satu yang terdampak akibat wabah pandemi Coronavirus (Covid-19).

Hal tersebut diungkapkan Atalia saat menjadi pembicara dalam Webinar “Peran Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi Covid-19”, Kamis (14/5).

Dampak tersebut sangat terlihat pada kaum perempuan pekerja sekaligus ibu rumah tangga. Di satu sisi, pemasukan finansial yang berkurang akibat pemotongan gaji atau akibat pemutusan kerja, di sisi lain perempuan memiliki tugas tambahan mendidik anak yang belajar di rumah.

“Perempuan harus mengatur rumah tangga lebih banyak karena seluruh anggota keluarga ada di rumah,” ujarnya.

Karena itu, lanjut mahasiswa program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad ini, perempuan yang terdampak Covid-19 yang diberdayakan. “Pada bidang pendidikan di rumah, bisa dibuatkan modul pembelajaran yang memperhatikan aspek perkembangan siswa agar siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran,” ujarnya.(art)*

The post Menguatkan Peran Perempuan di Tengah Pandemi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Politik dalam Islam Junjung Keadilan dan Kesejahteraan

$
0
0

Laporan oleh Erman

politik; islam; unpad; berita unpad;

Dosen Ilmu Politik FISIP Unpad Dr. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si.*

[unpad.ac.id, 17/5/2020] Keadilan sebagai salah satu prinsip etika politik dalam Islam mengajarkan bahwa memberikan hak kepada seseorang harus sesuai dengan porsinya, bukan atas dasar sama rata sama rasa. Politik juga harus dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Dosen Ilmu Politik FISIP Unpad, Dr. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si., dalam Kajian Ramadan bertema “Etika Politik dalam Islam” yang diselenggarakan secara daring oleh Mesjid Al-Jihad Unpad, Minggu (17/5). Kajian ini sekaligus menutup rangkaian kajian yang rutin diselenggarakan setiap Sabtu dan Minggu sejak awal Ramadan.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, konteks keadilan itu bicara pada hal bagaimana memberi kebaikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Contohnya subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu melalui bantuan sosial oleh pemerintah, dan mereka yang mampu kita ajak untuk memberi bantuan juga kepada yang membutuhkan,” ujar Yusa.

Lalu, lanjut Yusa, Islam telah mengajarkan kita bagaimana mengupayakan kesejahteraan. Mengutip beberapa ayat dalam Al-Quran, terdapat peringatan tentang bahaya korupsi, bahaya riba, juga pentingnya zakat dan sedekah untuk memajukan perekonomian masyarakat.

“Surat An-Nisa ayat 29 menyebutkan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, sementara Surat Al-Baqarah di antaranya mengungkap bahaya riba dan pentingnya zakat dan sedekah,” jelasnya.

Lebih lanjut Yusa mengatakan, etika politik hadir di antaranya untuk mendorong akuntabilitas dan membatasi kekuasaan. Tanpa adanya kekuasaan yang absolut pun bisa terjadi penyalahgunaan kekuasaan, apalagi bila ada kekuasaan absolut. Untuk itu, perlu adanya pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah yang terlampau kuat.

“Politik dan negara juga hadir untuk melindungi masyarakat dengan adanya kebebasan yang dibatasi agar tidak ada masyarakat yang melanggar Tuhan dan tidak juga melanggar hak manusia lainnya,” paparnya. (am)*

 

The post Politik dalam Islam Junjung Keadilan dan Kesejahteraan appeared first on Universitas Padjadjaran.

Layanan Logistik dan Dapur Umum Unpad, Menjaga Energi Selama Pandemi

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

covid-19; unpad;

Relawan memasukkan nasi bungkus untuk dikirimkan ke sejumlah asrama dan indekos mahasiswa Unpad selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.(Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 18/5/2020] Dua bulan sudah Universitas Padjadjaran menghentikan aktivitas perkuliahan tatap muka dan perkantoran untuk diganti menjadi perkuliahan daring dan bekerja di rumah akibat pandemi Covid-19. Adanya pandemi ini juga membuat sejumlah mahasiswa Unpad bertahan tinggal di lingkungan kampus.

Menyadari bahwa banyak mahasiswa terdampak kebijakan pembatasan sosial akibat Covid-19, Unpad melalui Satgas Unpad Siaga Covid-19 dan Divisi Respons Pusat Riset Kebencanaan (PRK) langsung bergerak cepat. Salah satu respons yang diberikan adalah pemenuhan kebutuhan logistik mahasiswa.

Koordinator logistik Divisi Respons PRK Unpad Dr. Cipta Endyana, M.T., mengatakan, Unpad sudah menyiapkan posko relawan dan pusat logistik untuk mahasiswa sejak 23 Maret lalu. Selain sebagai penyedia kebutuhan logistik mahasiswa yang tinggal di dalam maupun di luar area kampus Jatinangor, posko ini juga menjadi dapur umum untuk menyuplai makanan bagi mahasiswa.

Sejumlah relawan pun diterjunkan untuk bertugas sebagai tim medis, logistik, juru masak, hingga entri data. “Pendampingan kesehatan fisik dan psikologis pun dilakukan dengan menurunkan tim relawan dari Fakultas Psikologi dan Keperawatan,” ujarnya.

Pada 27 Maret, posko mulai menyediakan layanan logistik untuk mahasiswa, baik yang tinggal di asrama dalam kampus maupun di luar kampus. Memasuki bulan Ramadan, posko bantuan tetap beraktivitas dengan menyediakan makanan untuk berbuka puasa dan layanan paket sembako untuk mahasiswa.

Dr. Cipta melanjutkan, untuk memonitor kondisi mahasiswa, baik di dalam maupun luar kampus, tim menunjuk satu komandan lapangan untuk area dalam kampus dan satu komandan lapangan untuk area luar kampus.

Berdasarkan hasil pemetaan, per tanggal 10 Mei 2020, sebanyak 97 mahasiswa tinggal di asrama dalam kampus serta Masjid Raya Unpad. Sementara jumlah mahasiswa yang tinggal di luar kampus sebanyak 534 orang yang tersebar di 7 wilayah di kecamatan Jatinangor. Setiap wilayah dan asrama telah memiliki koordinator yang bertugas memantau kondisi mahasiswa.

Bahkan, 17 mahasiswa Bidikmisi yang tinggal di luar kampus sudah direlokasi untuk tinggal di asrama dalam kampus sejak Kamis (9/4) lalu. Relokasi dilakukan untuk mempermudah pendistribusian logistik mahasiswa.

“Hingga 7 Mei 2020, dapur umum telah menyediakan sebanyak 20.900 porsi makanan, 5.115 nasi bungkus, dan 966 paket sembako,” jelas Dr. Cipta. Bantuan logistik diperoleh dari hasil pengumpulan donasi Unpad Siaga Covid-19, bantuna alumni, serta bantuan dari sejumlah mitra Unpad.

Selain menyediakan kebutuhan logistik mahasiswa, ada sejumlah program yang digelar agar mahasiswa tetap mempunyai aktivitas. Selama bulan Ramadan, PRK Unpad telah menggelar sejumlah webinar yang tidak semata memberikan kuliah daring, tetapi untuk mengetahui kondisi sekaligus memotivasi mahasiswa yang masih bertahan di Jatinangor akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Bantuan berupa kuota internet juga telah diberikan Unpad kepada 2.766 mahasiswa. Penerima bantuan kuota internet sebagian besar merupakan mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi serta penerima beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik).*

The post Layanan Logistik dan Dapur Umum Unpad, Menjaga Energi Selama Pandemi appeared first on Universitas Padjadjaran.

Departemen Matematika Unpad Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Desa Hegarmanah, Jatinangor

$
0
0

Rilis: Agus Purwanto

covid-19; jatinangor; unpad; berita unpad;

Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Hegarmanah, Jatinangor, Agus Sobarna menerima bantuan dari Departemen Matematika Universitas Padjadjaran yang diwakili Herlina Napitupulu, PhD, di Kantor Desa Hegarmanah, Jatinangor, Senin (18/5).*

[unpad.ac.id, 19/5/2020] Departemen Matematika Universitas Padjadjaran menyumbangkan sejumlah bantuan kepada dua PAUD di Desa Hegarmanah, Jatinangor. Bantuan berupa masker dan dana operasional ini merupakan salah satu implementasi program pengabdian masyarakat yang dilakukan Departemen Matematika Unpad.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Dosen Matematika Unpad Herlina Napitupulu, PhD kepada Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Hegarmanah Agus Sobarna di Kantor Desa Hegarmanah, Jatinangor, Senin (18/5). Pemberian bantuan ini menjadi agenda rutin Departemen Matematika kepada sejumlah sekolah PAUD dan taman bacaan di sekitar Jatinangor.

“Pemberian bantuan ini diberikan setiap semester dalam bentuk sarana prasarana dan dana operasional sekolah PAUD dan taman bacaan,” jelas Herlina.

Setiap PAUD menerima 60 lembar masker dan bantuan operasional sebesar Rp 1.000.000. Sebanyak 40 lembar masker juga diberikan untuk perangkat Desa Hegarmanah. Selain itu, Departemen juga memberikan sejumlah santunan kepada RW di Desa Hegarmanah.

“Bantuan ini berasal dari iuran para dosen di Departemen Matematika,” kata Herlina.

Mengapresiasi bantuan yang diberikan, Agus Sobarna berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat Desa Hergarmanah di tengah Pandemi Covid-19. “Atas nama Pemerintah Desa Hegarmanah, saya ucapkan sangat berterima kasih kepada Departemen Matematika Unpad atas bantuan kepada masyarakat kami. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan tali silaturahmi antara Unpad dan masyarakat Desa Hegarmanah,” pungkasnya.(art)*

 

The post Departemen Matematika Unpad Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Desa Hegarmanah, Jatinangor appeared first on Universitas Padjadjaran.


FEB Unpad Jadi Unit Kerja Percontohan Pencanangan Zona Integritas di Lingkungan Unpad

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

zona integritas; unpad; FEB unpad;

Unpad mencanangkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang ditandai dengan penandatanganan dua Pakta Integritas oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti dan Dekan FEB Unpad Prof. Yudi Azis, serta antara Rektor dan Ketua Tim Penilai Internal Unpad Yogi Suprayogi Sugandi, PhD, di ruang Executive Lounge kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (19/5). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 19/5/2020] Universitas Padjadjaran mencanangkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi unit kerja percontohan atau pilot project implementasi Zona Integritas di lingkungan Unpad.

Pencanangan pembangunan Zona Integritas di FEB Unpad ditandai dengan penandatanganan dua Pakta Integritas oleh Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti dan Dekan FEB Unpad Prof. Yudi Azis, serta antara Rektor dan Ketua Tim Penilai Internal Unpad Yogi Suprayogi Sugandi, PhD, di ruang Executive Lounge kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (19/5). Acara ini dihadiri oleh para pimpinan universitas dan pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang terhubung melalui aplikasi Zoom.

Rektor menjelaskan, pencanangan ini merupakan momentum kesiapan Unpad sebagai PTN Badan Hukum bersama sivitas akademika dan tenaga kependidikan untuk berorientasi memiliki integritas dan komitmen dalam melayani secara bersih dan terus meningkatkan kualitas pelayanan secara terus menerus. Tentunya, selain FEB, pembangunan Zona Integritas ini akan diikuti oleh fakultas dan Sekolah Pascasarjana di lingkungan Unpad.

“Zona Integritas kami sambut dengan gembira, karena kami akan sangat bangga jika institusi Unpad termasuk institusi yang melakukan Reformasi Birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korpusi dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujar Rektor.

PTN Badan Hukum, lanjut Rektor, harus jadi contoh bahwa perguruan tinggi merupakan institusi terdepan dalam menerapkan Reformasi Birokrasi. Hal ini merupakan upaya Unpad dalam mengimplementasikan Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional” sekaligus mencapai target untuk masuk 500 perguruan tinggi bereputasi dunia pada 2024.

“Pembangunan Zona Integritas merupakan langkah konkret dan akseleratif terhadap tujuan Unpad dan perguruan tinggi,” kata Rektor.

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muchlis R. Luddin yang hadir dalam acara pencanangan melalui telekonferensi mengatakan, Unpad bersama 14 perguruan tinggi Indonesia ditugaskan Kemendikbud untuk menjadi pelopor perguruan tinggi yang masuk ke dalam Zona Integritas.

Ini disebabkan, hingga saat ini, belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang sudah berpredikat Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi KPK.

“Mudah-mudahan perguruan tinggi bisa berkontribusi dalam pemberantasan korupsi dan melakukan Reformasi Birokrasi,” kata Muchlis.

Untuk bisa mengimplementasikan hal tersebut dibutuhkan komitmen kuat dari pimpinan perguruan tinggi. “Pencanganan Zona Integritas di Unpad saat ini mengindikasikan bahwa pimpinan Unpad sudah berkomitmen penuh dan pimpinan harus menjadi lokomotif perubahan yang bisa dicontoh oleh seluruh sivitas akademika,” jelasnya.

Sementara itu, Dekan FEB Unpad yang juga Ketua Tim Kerja Zona Integritas Unpad menjelaskan, ada enam aspek yang akan dikejar dalam pembangunan Zona Integritas ini. Enam aspek tersebut antara lain: manajemen perubahan, tata laksana, sistem sumber daya manusia, akuntabilitas kinerja, manajemen pengawasan, serta kualitas pelayanan publik.*

The post FEB Unpad Jadi Unit Kerja Percontohan Pencanangan Zona Integritas di Lingkungan Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Menteri ATR Dorong Unpad Wujudkan Program Percontohan Kelembagaan HGU-Rakyat

$
0
0

Rilis

Sofyan djalil; unpad;

Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 19/5/2020] Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil, mendorong Universitas Padjadjaran mengimplementasikan program percontohan kelembagaan Hak Guna Usaha (HGU) – Rakyat sebagai alternatif kebijakan penyelesaian konflik agraria pada lahan HGU.

Hal tersebut diungkapkan Sofyan Djalil menanggapi usulan salah seorang dosen Unpad dalam kegiatan webinar ATR/BPN Goes to Campus 6 Bersama Civitas Academica ITB dan Unpad pada Senin (18/5) kemarin. Selain menghadirkan Menteri ATR/BPN, kegiatan bertema “Prioritas Kebijakan Kementerian ATR/BPN dalam Mendukung Penciptaan Kerja” ini juga menghadirkan Staf Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Landreform dan Hak atas Tanah Masyarakat, Andi Tenrisau, serta penanggap Tomi Setiawan, MSc dari Unpad dan Dr. Irawan Soemarto, MSc. (ITB). Webinar ini dimoderatori oleh Ketua Pusat Studi Agraria ITB, Dr. Andri Hendardi.

Pada awal pemaparannya, Sofyan Djalil menjelaskan pentingnya RUU Cipta  Kerja untuk mendukung perubahan struktur ekonomi yang akan mendorong target pertumbuhan ekonomi 5,7% – 6,0%. Adapun skema yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian target tersebut adalah melalui penciptaan lapangan kerja yang berkualitas sebanyak 2,7 sampai dengan 3 juta per tahun.

Skema kedua, melakukan peningkatan  investasi sebesar 6,6%-7,0%, untuk meningkatkan income dan daya beli, serta mendorong peningkatan konsumsi 5,4%-5,6%. Ketiga, melakukan peningkatan produktivitas, yang akan diikuti peningkatan upah, sehingga dapat meningkatkan income, daya beli dan konsumsi tadi.

Sementara Andi Tenrisau memaparkan, RUU Cipta Kerja bertujuan memakmurkan masyarakat Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja serta melakukan penyesuaian terhadap berbagai aturan yang ada.

Lebih lanjut Andi menjelaskan, materi muatan RUU cipta kerja yang terkait dengan pertanahan meliputi, mengusulkan pembentukan bank tanah, menguatkan hak pengelolaan, mengatur rumah susun untuk orang asing,  dan mengatur ruang atas dan ruang bawah.

Menurut Tomi Setiawan, HGU-Rakyat bisa lebih efektif dalam menyerap tenaga kerja keluarga (family labour), dan punya potensi yang sama produktifnya atau bahkan lebih produktif dibandingkan dengan perkebunan sekala besar, serta dapat mendukung program penciptaan lapangan kerja di pedesaan.

Selain mengusulkan kelembagaan HGU-Rakyat, Tomi Setiawan juga mengkritisi beberapa hal fundamental RUU Cipta Kerja, khususnya terkait fokus RUU yang lebih banyak bermuatan peningkatan investasi, re-sentralisasi penataan ruang dan penghapusan kajian kelayakan pada alih fungsi lahan. Menurutnya hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan potensi bencana ekologis baik pada fisik lahan, maupun sosial terhadap masyarakat.

Sementara Dr. Irawan Soemarto, MSc mengingatkan kesiapan ATR/BPN dalam digitalisasi data pertanahan dan tata ruang dengan didukung oleh teknologi. Secara khusus Irawan, menyoroti land administration sebagai penopang tersedianya informasi pertanahan yang berkualitas dengan penggunaan teknologi yang tepat dan efisien yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Irawan juga mendukung adanya kemudahan perizinan untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja yang sejalan dengan World Bank untuk meningkatkan easy doing bussines.(eh)*

The post Menteri ATR Dorong Unpad Wujudkan Program Percontohan Kelembagaan HGU-Rakyat appeared first on Universitas Padjadjaran.

Dua Sisi Mata Uang Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pencegahan Covid-19

$
0
0

Rilis

Artificial intelligence; covid-19; unpad;

Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 20/5/2020] Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat berperan untuk mencegah penyebaran Covid 19. AI diyakini dapat mengidentifikasi dan mengikuti gerakan virus dengan cepat dan berkala. Meski demikian, penggunaaan teknologi AI berpotensi melanggar privasi seseorang.

Hal tersebut disampaikan dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Sinta Dewi, S.H., LL.M pada Webinar Series bertema “Pemanfaatan Teknologi Artificial Intellegence (AI) dalam Pencegahan Penyebaran Covid 19: Telaah Hukum Dan Etika Medis” yang dilaksanakan Fakultas Hukum Unpad, Jumat (15/5) lalu.

“Penggunaan teknologi AI berpotensi melanggar privasi sehingga tidak sesuai dengan hukum dan etika medis. Salah satu jenis dari privacy adalah data pribadi. Data pribadi dalam hal ini diperlukan untuk melakukan evaluasi memerlukan informasi pasien termasuk mengakses data kesehatan pasien. Padahal di Amerika Serikat, data kesehatan pasien adalah data pribadi yang paling dilindungi,” kata Dr. Sinta dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Dr. Sinta yang merupakan dosen pada Departemen Hukum Telekomunikasi, Informasi, dan Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Unpad ini mengatakan, perlindungan data pribadi telah sejak lama diakui sebagai aspek fundamental dari perlindungan terhadap hak atas privasi seseorang.

Perlindungan terhadap hak atas privasi sendiri dapat ditemukan dalam ketentuan Pasal 28G ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 17 Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik (telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005), dan Pasal 12 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Menurutnya, membuka identitas pasien positif Covid-19 menjadi dilema di publik maupun pemerintah. Membuka data pribadi termasuk riwayat perjalanan pasien bisa mencegah penularan, tetapi di sisi lain berpotensi melahirkan diskriminasi.

Kerahasiaan rekam medik pasien juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis, yang mewajibkan seluruh penyelenggara layanan kesehatan untuk menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.

Ketua  Pusat Study Cyber Law Fakultas Hukum Unpad itu pun menegaskan, pemanfaatan AI tetaplah harus menitikberatkan pada manusia/humancentris sehingga tidak melanggar privasi dan menimbulkan diskriminasi.(art)*

The post Dua Sisi Mata Uang Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pencegahan Covid-19 appeared first on Universitas Padjadjaran.

FMIPA Unpad Telaah Penyebaran Covid-19 Melalui Pemodelan Matematika

$
0
0

Rilis

Kampus Unpad Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 20/5/2020] Hasil penelitian terhadap fenomena big data Covid-19 menggunakan pemodelan stokastik dapat dimanfaatkan sebagai deskripsi maupun prediksi di lokasi yang tidak tersampel dan prakiraan di waktu mendatang. Diseminasi hasil penelitian perlu dilakukan bukan untuk menimbulkan kepanikan namun agar kita bersikap waspada terhadap serangan virus Corona yang bersifat acak.

Hal tersebut mengemuka dalam Webinar Seri-2 FMIPA Universitas Padjadjaran bertopik “Deskripsi dan Prediksi Fenomena Covid-10 Berbasis Data Media Sosial Menggunakan Pemodelan Stokastik” yang diselenggarakan Tim Peneliti Kelompok Bidang Keahlian Pemodelan Stokastik Departemen Matematika dan Kelompok Bidang Keahlian Data Mining Departemen Ilmu Komputer FMIPA Unpad pada Rabu (13/5) lalu.

Webinar yang diikuti kurang lebih 200 peserta tersebut terselenggara berkat kerja sama internasional konsorsium Research Innovation and Staff Exchange on Social Media Analytics (RISE_SMA) yang dipimpin Prof. Stefan Stieglitz dari Universitat Duisburg Essen, Jerman.

Penyelenggaraan webinar ini sekaligus memperingati Hari Perempuan Matematika (Celebrating Women in Mathematics) yang diadakan setiap tanggal 12 Mei. Berbagai aktivitas daring di seluruh dunia mewarnai peringatan yang diselenggarakan dalam rangka menghormati tokoh matematika dari Iran, almarhum Prof. Maryam Mirzakhani, perempuan pertama yang berhasil meraih Fields Medal, sebuah penghargaan tertinggi dunia bidang Matematika untuk para pakar di bawah 40 tahun.

Guru Besar Departemen Matematika FMIPA Unpad, Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, MS., menjelaskan, penelitian terhadap fenomena Covid-18 secara terus menerus dilakukan tim peneliti dan menjadi bagian penelitian skripsi, tesis, serta disertasi untuk didiseminasikan ke berbagai seminar dan jurnal, baik nasional maupun internasional. Penelitian tersebut dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa S1 hingga S3 prodi Matematika, S2 Statistika Unpad serta para mahasiswa S3 Statistika UGM, IPB, dan ITS. Secara keseluruhan, hasil penelitian fokus pada big data yang memiliki sifat volume, variety dan velocity (3V).

“Tahapan penelitian dibangun menggunakan data mining dengan metode discovery in database untuk menambang data sekunder dari berbagai media sosial dan website resmi berupa banyaknya orang yang positif terinfeksi Covid-19 baik tingkat dunia, Indonesia, Jawa Barat, dan Bandung Raya,” ujar Prof. Budi.

Lebih lanjut, Prof Budi yang juga ambassador Committee for Women in Mathematics International Mathematical Union (CWM IMU) untuk Indonesia ini menjelaskan, walaupun data sekunder yang tersedia bukan merupakan data terbaik, melalui data tersebut tim peneliti dapat melakukan exercise fenomena Covid-19 menggunakan pemodelan stokastik melalui model temporal (analisis deret waktu univariat dan multivariat, rantai Markov, proses Poisson, AI SSA), model spasial (indeks Moran, seivariogram, metode point ordinary kriging, metode universal kriging, clustering spatial, Bayesian Poisson), dan model spation temporal  berbasis pendekatan deret waktu Box-Jenkins (model Space Time Autregressive Integrated/STARI, model Generalized STARI, GSTRARI-ARCH, GSTARI-X, dan Clustering GSTARI-Kriging). (eh)*

The post FMIPA Unpad Telaah Penyebaran Covid-19 Melalui Pemodelan Matematika appeared first on Universitas Padjadjaran.

Prof. T. Fatimah Djajasudarma Tutup Usia

$
0
0

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Fatimah Djajasudarma;

Prof. Dr. T. Fatimah Djajasudarma. (Foto: Fakultas Ilmu Budaya Unpad)*

[unpad.ac.id, 20/5/2020] Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah seorang guru besarnya. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. T. Fatimah Djajasudarma meninggal dunia pada usia 76 tahun di RS. Santo Borromeus, Bandung, Rabu (20/5).

Prof. Fatimah merupakan Guru Besar bidang Linguistik, Semantik, dan Dialektologi. Lahir di Garut, 22 Februari 1944, almarhum memiliki ketertarikan pada bidang bahasa daerah, terutama bahasa Sunda. Salah satu torehan terbesarnya pada bahasa Sunda adalah mendaftarkan bahasa Sunda ke UNESCO saat ia melanjutkan pendidikan Doktor pada 1986. Di tahun 2004, bahasa Sunda terdaftar sebagai bahasa daerah ke-33 di dunia oleh UNESCO.

Latar belakang pendidikan Prof. Fatimah adalah Sarjana Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran (1968),  Post Graduate Programme for General Linguistics and Austronesian Langueges di Universitas Leiden, Belanda (1982), kemudian Program Doktor di Universitas Indonesia (1986) dan Postdoctor di J.W Goethe Universitat Frankfurt  Jerman (1988). Ia pun pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Unpad pada tahun 2001-2005.

Tidak hanya sebagai pengajar, berbagai pemikirannya telah dituangkan menjadi buku. Beberapa buku mengenai linguistik hingga kini banyak digunakan sebagai bahan ajar mahasiswa  S-1 dan Pascasarjana. Bukunya yang sudah diterbitkan antara lain Gramatika Sunda (1987), Sematik 1 (1993), Sematik 2 (1993), Metode Penelitian Linguistik (1993), Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur (1994), Analisis Bahasa, Sintaksis dan sematik (1997), dan Penalaran Deduktif-Induktif dalam wacana Bahasa Indonesia (1999).

Atas beragam karyanya, Prof. Fatimah banyak dianugerahi penghargaan, salah satunya International Professional Award of the Year dari Internasional Achievement Foundation pada 2004. Selain itu, perjalanan karier almarhum telah dibuat biografinya dengan judul “Fatimah Djajasudarma dalam Belantara Linguistik” pada 2012.

Almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga di Jati Arcamanik. Selamat Jalan Prof. Fatimah, jasamu takterlupakan.(am)*

The post Prof. T. Fatimah Djajasudarma Tutup Usia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bahas Perkuliahan, Rektor dan Pimpinan Unpad Lakukan Audiensi dengan Mahasiswa

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

mahasiswa unpad;

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti beserta sejumlah pimpinan melakukan audiensi dengan perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unpad melalui aplikasi Zoom, Rabu (20/5).*

[unpad.ac.id, 21/5/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti beserta sejumlah pimpinan melakukan audiensi dengan perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unpad melalui aplikasi Zoom, Rabu (20/5).

Pada pertemuan tersebut, Rektor menjelaskan mengenai tindak lanjut aktivitas pembelajaran dan kemahasiswaan di masa pandemi Coronavirus (Covid-19). Dalam dua bulan terakhir, Unpad telah memberlakukan aktivitas perkuliahan nontatap muka atau daring sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus.

“Alhamdulillah, kegiatan online learning atau nontatap muka bisa dilaksanakan. Artinya, jumlah mahasiswa dan dosen yang melakukan kegiatan pembelajaran online yang lebih berkualitas dari bulan ke bulan semakin bertambah, walaupun efektivitasnya perlu dievaluasi,” kata Rektor.

Pada aktivitas kemahasiswaan, Unpad sudah menawarkan sejumlah program secara virtual, di antaranya program kreativitas mahasiswa hingga kewirausahaan. Tawaran ini direspons positif oleh mahasiswa yang dibuktikan dengan banyak proposal yang masuk. Rektor berpendapat, hal ini berarti mahasiswa tetap bersemangat melakukan kegiatan akademik dan kemahasiswaan di tengah pandemi.

Terkait proses pembelajaran daring, Unpad terus meningkatkan kualitas dari aktivitas belajar mengajar daring. Kerja sama dengan pihak eksternal dilakukan untuk menghasilkan konten perkuliahan yang berkualitas dan terjangkau oleh mahasiswa.

Rektor menjelaskan, sejalan dengan implementasi Kampus Merdeka, mulai semester depan kurikulum pembelajaran akan mengintegrasikan sistem perkuliahan daring dengan perkuliahan tatap muka. Ini dimungkinkan jika masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan atau masa pandemi Covid-19 berakhir.

“Kombinasi online dan tatap muka akan diusung mulai semester depan. Namun, kalau pandemi berlanjut, kita akan masuk opsi online,” imbuh Rektor.

Rektor menegaskan, jika PSBB mulai dilonggarkan, maka aktivitas perkuliahan di semester depan secara bertahap akan dikombinasikan dengan perkuliahan tatap muka dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan dan pembatasan fisik/sosial.

Untuk proses praktikum klinik bagi mahasiswa profesi kesehatan dan pendidikan spesialis di rumah sakit atau tempat praktik lainnya, pihaknya mengimbau agar dibatasi, digantikan dengan model daring, atau ditunda hingga keadaan membaik.

Selain itu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tetap dilakukan. Hanya, metodenya tetap menggunakan virtual atau menggunakan data sekunder dengan implikasi kegiatannya tetap untuk masyarakat.

Penyesuaian UKT

Diyakini Rektor, pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek, salah satunya menurunnya pendapatan orangtua mahasiswa. Hal ini juga berdampak pada proses pembayaran biaya kuliah mahasiswa Unpad. Hal ini pula yang menjadi pertanyaan para mahasiswa dalam audiensi ini.

Karena itu, untuk proses registrasi/heregistrasi mahasiswa, Unpad membuka layanan penyesuaian database mahasiswa. Layanan ini bertujuan untuk mengakomodasi mahasiswa yang terdampak Covid-19, sehingga memiliki kesulitan dalam membayar UKT.

“Bagi mahasiswa yang terverifikasi orangtua/walinya mengalami penurunan penghasilan, maka mereka diminta untuk menyesuaikan database mahasiswa itu dulu, karena sebagai bukti akuntabilitas dari perubahan yang bisa dilakukan,” papar Rektor.*

 

The post Bahas Perkuliahan, Rektor dan Pimpinan Unpad Lakukan Audiensi dengan Mahasiswa appeared first on Universitas Padjadjaran.

Bagaimana Opini Publik Terhadap Covid-19 di Indonesia? Ini Risetnya

$
0
0

Rilis

covid-19; unpad;

Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

[unpad.ac.id, 21/5/2020] Pandemi virus Corona sampai saat ini telah menyebar di 210 negara termasuk Indonesia. Bagi Indonesia, ini menjadi tantangan multidimensi. Pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada berbagai keputusan sulit baik itu di sektor kesehatan, sosial, ekonomi, maupun politik.

Untuk merekam perspektif masyarakat terkait kondisi krisis Covid-19 di Indonesia, peneliti Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran dan Fikom Universitas Pancasila (UP) bekerja sama dengan Department of Empirical Media Research and Political Communication Technische, Universtät Ilmenau di Jerman melakukan penelitian bersama mengenai tema tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat opini publik tentang krisis Corona pada umumnya dan bagaimana penggunaan media di masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi tentang krisis. Instrumen survei yang digunakan oleh tim peneliti di Indonesia dan Jerman menggunakan konsep yang serupa, tetapi disesuaikan dengan konteks di masing-masing negara. Penelitian ini menggunakan metode survei representatif nasional dan pengumpulan data dilakukan melalui aplikasi digital yang dilaksanakan oleh Jakpat Mobile Online Survei Indonesia.

Periode pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 April -18 Mei 2020 dan menjangkau 1100 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa hal menarik ditemukan dalam penelitian ini. Hasil survei memperlihatkan bahwa 87% responden merasa bahwa virus Corona membahayakan kesehatan mereka dan 65% responden merasa takut tertular virus yang sampai tanggal 19 Mei 2020 kemarin menyebabkan kematian 1.191 orang di Indonesia dan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pemerintah untuk membatasi penyebaran virus Corona dengan pelarangan mudik ternyata mendapatkan dukungan mayoritas. Sebanyak 86% responden di seluruh Indonesia mendukung kebijakan pelarangan mudik. Ini menjadi hal menarik mengingat mudik telah menjadi ritual sosial masyarakat Indonesia.

Namun demikian, mayoritas masyarakat mengakui pandemi virus Corona dan penanganannya dirasakan sangat mengganggu kondisi perekonomian mereka. Lebih dari 90% responden menyatakan bahwa kondisi perekonomian keluarga mereka terganggu karena adanya pandemi Corona. Meskipun begitu, hanya 32% responden yang merasa marah terhadap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang biasanya mereka lakukan.

Sejalan dengan itu, riset memperlihatkan 70% responden menyatakan bahwa mereka puas dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat dalam pengatasi permasalahan Corona. Namun hal ini sangat mungkin untuk berubah mengingat disaat yang bersamaan, 72% responden juga setuju dengan pernyataan bahwa pemerintah kewalahan dalam mengatasi permasalahan virus Corona di Indonesia. Selain itu, 46% responden merasa bahwa mereka tidak memiliki pengaruh atas keputusan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Dalam hal pencarian sumber informasi, ditemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang mengandalkan informasi dari media massa dibandingkan dengan informasi langsung dari pemerintah. Hal ini terlihat dari pengakuan 82% responden yang mengaku sering mendapatkan informasi Covid-19 melalui siaran TV swasta dan 58% responden mengaku sering menonton siaran TVRI Pusat dan TVRI Daerah untuk mendapatkan informasi seputar Corona.

Selain dari media massa, hasil survei juga memperlihatkan bahwa masyarakat lebih banyak mencari informasi melalui website asosiasi kesehatan atau dokter dibandingkan website resmi pemerintah dalam krisis Covid-19. Temuan ini sejalan dengan trend internasional bahwa masyarakat memiliki kepercayaan tinggi terhadap ahli kesehatan dalam pandemi Covid-19 ini.

Tingginya pola konsumsi televisi untuk mendapat informasi seputar krisis Covid-19 di Indonesia ini juga searah dengan tren internasional. Penelitian serupa yang dilakukan oleh tim peneliti TU Ilmenau di Jerman menunjukkan bahwa tren penggunaan televisi oleh masyarakat Jerman dalam masa krisis juga memperlihatkan gambaran serupa. Hanya bedanya, penggunaan TV publik di Jerman dalam mendapatkan informasi seputar Corona jauh lebih tinggi dibandingkan dengan TV swasta.

Meskipun demikian, kondisi ini menunjukan bahwa produk jurnalistik masih dinilai penting sebagai sumber informasi masyarakat di masa krisis. Maka tidak heran bahwa 90% responden menyatakan setuju bahwa jurnalis berperan penting dalam memberikan informasi yang dibutuhkan seputar Corona.

Selain perolehan data di atas, di dalam penelitian ini secara keseluruhan terdapat 111 pertanyaan tentang persepsi, sikap dan emosi masyarakat terhadap pandemi Covid-19 dan bagaimana publik menggunakan media untuk mencari informasi seputar virus Corona selama beberapa minggu terakhir. Pendanaan proyek kerja sama penelitian ini sepenuhnya berasal dari tiga institusi yang terlibat di dalam penelitian, dan tidak didanai oleh lembaga lain.(ds)*

The post Bagaimana Opini Publik Terhadap Covid-19 di Indonesia? Ini Risetnya appeared first on Universitas Padjadjaran.


Tidak Bisa Mudik Lebaran, Ini Tips Tetap Bahagia dari Pusat Konseling Unpad

$
0
0

Rilisdirumahaja; lebaran; mudik; covid-19;

[unpad.ac.id, 22/5/2020] Masa pandemi Coronavirus (Covid-19) yang melanda Indonesia menjadikan aktivitas Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun ini berbeda. Kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan menyebabkan kita harus tinggal di rumah dan tidak diperkenankan untuk melakukan mudik.

Kebijakan ini membuat sejumlah individu, salah satunya mahasiswa yang tertahan tinggal di indekos, tidak bisa pulang ke rumah. Ini menjadikan Idulfitri tahun ini menjadi lebih sepi karena biasanya momentum libur lebaran banyak dimanfaatkan untuk berlibur dan bersilaturahmi dengan sahabat lama.

Bagi yang tinggal di perantauan, akan ada perasaan sedih karena tidak dapat bertemu langsung dengan orangtua maupun orang-orang yang dicintai. Perasaan tersebut normal dirasakan dalam situasi seperti ini. Namun, rasa sedih sebaiknya jangan berkepanjangan, karena ada banyak cara untuk mengatasinya.

Dua dosen Fakultas Psikologi Univesitas Padjadjaran sekaligus tim Pusat Konseling Unpad Dhini Andriani, M.Psi., dan Tiara Ratih Purboningsih, M.Psi., membagikan tips mengatasi kesedihan sekaligus menjadikan kita lebih produktif dan tetap dekat dengan orang-orang tersayang.

Ada enam tips yang bisa kita lakukan, antara lain:

1. Buat janji dengan orang tua dan sahabat-sahabat di kampung halaman untuk melakukan video call. Dokumentasikan saat kita video call lebaran. Ini diperlukan sebagai kenang-kenangan di masa mendatang;

2. Berikan hadiah kecil untuk dirimu sendiri atau membaginya kepada orang terkasih. Caranya sederhana, misalnya masak untuk keluarga dan mengirimkan ke teman. Ide lainnya membuat kolase foto tentang teman-teman dan keluarga dalam rangka Idulfitri. Hasil karya ini bisa dibagikan ke media sosial;

3. Dorong komunikasimu ke tahap selanjutnya dengan cara menulis catatan harian bersama dengan sahabat ataupun keluarga. Banyak aplikasi yang dapat digunakan seperti Livejournal.com, penzu.com, diary.com, atau Tumblr. Kita dapat menulis lebih bebas, membuat rencana-rencana jika kondisi sudah normal. Pastinya bisa menjadi kenangan 5 atau 10 tahun ke depan;

4. Rutin berolahraga. Aktivitas ini dapat dilakukan di rumah ataupun indekos. Pagi hari sambil mendapatkan matahari kita latihan 5K. Atau jika tidak suka keluar ruangan, banyak video di youtube yang dapat kita ikuti untuk berolahraga di ruang terbatas dan tanpa alat. Olahraga diketahui meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh kita. Hormon ini adalah satu hormon yang berasosiasi dengan kebahagiaan;

5. Cobalah aktivitas baru. Libur lebaran hanya beberapa hari, tidak ada salahnya mencoba hal baru sebelum kita kembali ke aktivitas WFH atau belajar di rumah. Misalny dengan memanfaatkan channel di YouTube untuk mencoba resep-resep baru, mencoba hand lettering, hingga menonton teater. Bagi kita yang sudah punya passion tapi belum sempat melakukannya, bisa jadi ini waktunya;

6. Selalu bersyukur. Dengan kemajuan teknologi saat ini kita tetap dapat terhubung dengan orang-orang terkasih meskipun lebaran di indekos ataupun di rumah saja. Tidak ada salahnya jika menulis diary of gratitute yang akan mengingatkan kita begitu banyak yang kita miliki meskipun di masa sulit.

Bagi kita yang memiliki keterbatasan internet ataupun sudah lelah menatap layar handphone dan laptop, ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan, seperti berkebun, eksperimen resep, menulis di buku, membaca novel, atau bahkan membersihkan kamar yang mungkin sudah dua bulan tidak dibersihkan sambil menata ulang.(art)*

The post Tidak Bisa Mudik Lebaran, Ini Tips Tetap Bahagia dari Pusat Konseling Unpad appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Gelar Tes Kemampuan Bahasa Inggris Secara Daring

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

TKBI; SMUP; masuk unpad;

Peserta sedang bersiap mengikuti Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) secara daring yang digelar Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Ilmu Budaya, Jumat (22/5). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 22/5/2020] Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Ilmu Budaya menyelenggarakan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) secara daring, Jumat (22/5). Sebanyak 475 peserta mengikuti TKBI daring tersebut.

Ketua panitia TKBI Daring Unpad Dr. Ekaning Krisnawati, M.Hum., mengungkapkan, pelaksanaan TKBI secara daring digelar untuk mengakomodasi kebutuhan akan sertifikasi kemampuan bahasa Inggris di tengah masa pandemi Covid-19, khususnya bagi pendaftar Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP). Dengan demikian, peserta dapat melakukan tes tanpa harus mendatangi lembaga penyedia TKBI.

“Tes ini terutama untuk memenuhi kebutuhan internal Universitas Padjadjaran,” ujar Dr. Ekaning.

Peserta yang mengikuti TKBI daring di Unpad sebelumnya sudah mendaftarkan diri melalui tautan yang diumumkan pada laman SMUP. Peserta kemudian mendapatkan kartu peserta yang berisi Nomor Peserta Ujian dan PIN. Nomor peserta dan PIN berfungsi sebagai akses untuk masuk ke laman tes di https://ujian.unpad.ac.id/.

Dr. Ekaning menjelaskan, setiap peserta memiliki waktu sekira 115 menit untuk mengerjakan soal. Hasil tes ini akan keluar dalam dua hari kerja.*

 

 

The post Unpad Gelar Tes Kemampuan Bahasa Inggris Secara Daring appeared first on Universitas Padjadjaran.

Unpad Terima Bantuan dari Airnav Indonesia

$
0
0

Laporan oleh Erman

Airnav Indonesia; grab; unpad;

Suasana penyerahan simbolis bantuan dari AirNav Indonesia kepada Universitas Padjadjaran, Jumat (22/5),*

[unpad.ac.id, 23/5/2020] Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia memberikan bantuan penanggulangan pandemi Covid-19 sebesar Rp 75 juta kepada Universitas Padjadjaran.

Simbolis penyerahan bantuan diserahkan secara daring oleh Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) AirNav Indonesia, Hermawansyah, dan diterima oleh Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, Diana Sari, SE., M.Mgt., PhD dan Ketua Satgas Covid-19 Unpad, Dr. med. Setiawan. dr., Jumat (22/5), serta disaksikan sejumlah direktur di lingkungan Unpad.

“Ini adalah salah satu bentuk kepedulian agar kita semua bisa berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 dan lebih khusus lagi agar pandemi ini bisa cepat berlalu. AirNav Indonesia termasuk yang terdampak akibat Covid-19 ini. Sebelumnya, AirNav melayani hampir 10 ribu pergerakan penerbangan di Indonesia dalam sehari, dan sekarang 90%-nya hilang,” ujar Hermawansyah.

Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad, Diana Sari, SE., M.Mgt, PhD., mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan AirNav Indonesia kepada Unpad. “Insyaallah akan kami pergunakan sebaik-baiknya, dan semoga bantuan ini bisa bermanfaat tidak hanya bagi yang menerima tapi juga yang memberi,” ujarnya.

Sementara Ketua Satgas Covid-19 Unpad Dr. med. Setiawan, dr., memaparkan, Unpad menerima sejumlah bantuan dari berbagai pihak terkait penanggulangan pandemi Covid-19 ini. Bantuan tersebut dipergunakan untuk berbagai keperluan, antara lain penanganan dampak kesehatan, penyediaan alat pelindung diri dan hand sanitizer, kebutuhan logistik mahasiswa, dll.

“Kami atas nama Satgas Covid-19 Unpad mengucapkan terima kasih atas bantuan ini, dan insyaallah ini akan sangat bermanfaat membantu tugas kami dalam tugas percepatan penanganan covid-19,” ujar Setiawan.

Bantuan untuk Grab

Selain menerima donasi, Unpad juga memberikan bantuan berupa penyanitasi tangan (hand sanitizer) kepada Grab Office Bandung. Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis oleh Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad kepada perwakilan pihak Grab Bandung Garth Simo Wibowo melalui pertemuan daring, Jumat (22/5).

Pada kesempatan tersebut, sebanyak 70 liter hand sanitizer hasil produksi mandiri Unpad diberikan kepada Grab. Hand sanitizer ini akan digunakan untuk operasional kantor maupun layanan Grab di Bandung.(am)*

 

 

The post Unpad Terima Bantuan dari Airnav Indonesia appeared first on Universitas Padjadjaran.

Semangati Mahasiswa yang Tidak Bisa Berlebaran di Rumah, Rektor Dorong untuk Tetap Berpikir Optimistis

$
0
0

Laporan oleh Arif Maulana

mahasiswa unpad;

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti saat menyampaikan pesan secara daring kepada mahasiswa yang masih tinggal di asrama dan indekos sekitar kampus dalam acara “Ini Unpad: Takbiran Bersama” di Bale Wilasa I kampus Unpad, Jatinangor, Sabtu (23/5) malam.*

[unpad.ac.id, 23/5/2020] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti menyemangati mahasiswa yang tidak bisa berlebaran bersama keluarga dan bertahan tinggal di asrama dalam kampus maupun indekos demi mematuhi kebijakan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

“Terima kasih pada teman-teman mahasiswa yang sudah juga berusaha ‘di asrama saja’. Kita tetap mengamankan kesehatan lingkungan kita, serta kesehatan keluarga kita,” ujar Rektor saat menyapa sejumlah mahasiswa secara daring dalam acara “Ini Unpad: Takbiran Bersama” di Bale Wilasa I kampus Unpad, Jatinangor, Sabtu (23/5) malam.

Rasa sedih pasti dirasakan mahasiswa yang terdampak Covid-19. Namun, Rektor mendorong mahasiswa untuk tetap berpikir optimistis. Tetap tinggal di asrama di tengah pandemi yang belum usai berarti berkontribusi dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan untuk tetap berkomunikasi di Hari Raya. “Memang pada waktu Hari Raya tidak pulang memang sedih. Akan tetapi, ketika kita lalui hari esok dengan berkomunikasi dengan keluarga, kita akan terhibur bahwa walaupun jauh, tetapi kita dekat di hati,” kata Rektor.

Rektor melanjutkan, walau banyak tradisi yang tidak bisa dilakukan saat Lebaran tahun ini, mahasiswa tetap harus berpikir positif. “Jalani saja.  Indah pada waktunya nanti. Anggap jadi satu pengalaman baru. Ciptakan inspirasi sendiri, saya percaya pasti indah,” kata Rektor.

Ada sejumlah hal yang menjadi tantangan untuk bisa bertahan menghadapi pandemi Covid-19. Rektor mencontohkan, bila mahasiswa masih punya semangat menuntaskan studinya, dia akan berpikir tidak ingin terkena Covid-19. Untuk mewujudkannya, maka mahasiswa akan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

“Itu adalah salah satu ciri berpikir positif,” kata Rektor.

Hingga saat ini, sebanyak 96 mahasiswa Unpad tetap tinggal di asrama dalam kampus. Sementara, sekira 500 mahasiswa masih bertahan tinggal di indekos sekitar kampus Jatinangor. Pemenuhan kebutuhan logistik mahasiswa tetap disuplai oleh Satgas Unpad Siaga Covid-19 dan Divisi Respons Pusat Riset Kebencanaan (PRK) Unpad.*

The post Semangati Mahasiswa yang Tidak Bisa Berlebaran di Rumah, Rektor Dorong untuk Tetap Berpikir Optimistis appeared first on Universitas Padjadjaran.

Hikmah Covid-19, Manusia Perlu Jalin Silaturahmi dengan Alam Semesta

$
0
0

Laporan oleh Erman
Foto oleh Arif Maulana dan Dadan Triawan

bimbo; unpad;

Tenaga kependidikan Universitas Padjadjaran sedang mengikuti kegiatan Silaturahmi Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan secara daring, Selasa (26/5). Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan silaturahmi pascalebaran dilakukan secara daring. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 26/5/2020] Persaudaraan dalam Islam jangan hanya melibatkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antarumat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antarbangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan antarumat manusia) saja. Perluas persaudaraan  hingga ukhuwah makhlukiyah, persaudaraan dengan sesama makhluk hidup sehingga terjalin persahabatan yang baik antara manusia dengan alam semesta.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., mengatakan hal tersebut dalam kegiatan Silaturahmi Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan secara daring, Selasa (26/5).

Silaturahmi yang dipandu oleh Dosen Fikom Unpad, Dra. Wina Erwina, MA., dari Bale Rumawat Unpad Bandung ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dan berlangsung sejak pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB. Di penghujung acara, silaturahmi dimeriahkan dengan lantunan lagu dari trio Bimbo yang dua personelnya juga merupakan alumni Unpad.

“Mari kita bersilaturahmi dengan alam semesta karena kalau tidak akan terjadi kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia sendiri. Allah mengingatkan kepada kita jika kalian ingin hidup makmur jadilah khalifah yang benar, bersahabat dengan alam semesta, jangan mengeksploitasi melampaui batas. Munculnya virus Corona ini mungkin salah satu hikmahnya,” jelas Prof. Nasaruddin.

Lebih lanjut, Prof. Nasaruddin menjelaskan, jika alam tidak bersahabat maka yang terjadi adalah laut membunuh kita melalui tsunami, angin berubah menjadi puting peliung, hujan dapat menenggelamkan, gunung bisa muntah berjamaah. “Karena itu saya simpulkan, dalam silaturahmi kali ini mari kita perluas ukhuwah, yang terpenting adalah ukhuwah makhlukiyah, persaudaraan sebagai sesama makhluk hidup,” ujarnya.

Selain itu, Prof. Nasaruddin juga memaparkan peran bulan suci Ramadan dalam turut menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Saat berpuasa, umat Islam diajarkan untuk menahan amarah sehingga bisa mengurangi teriakan masyarakat melalui media. Bulan suci Ramadan juga merupakan bulan zakat, infak dan sedekah. Hasil yang terkumpul bisa bermanfaat bagi mereka yang terdampak secara ekonomi.

“Kita bisa melihat bahwa bahasa agama sangat penting dalam menyelesaikan krisis di republik ini, bahasa agama bisa menciptakan kestabilan emosional, termasuk juga kestabilan politik. Belum lagi doa-doa yang kita panjatkan pada bulan suci Ramadan, Insyaallah akan dikabulkan Allah SWT,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengajak keluarga besar Unpad terus menguatkan hati dan berdoa kepada Allah SWT agar memperoleh perlindungan dari bahaya pandemi Covid-19 dan tetap dapat produktif menjalankan kegiatan sehari-hari.

“Setelah kembali fitri maka semangat inovasi dan terobosan baru memasuki era new normal dapat kita lakukan bersama. Kita harus tetap produktif sekaligus melakukan protokol pencegahan penularan Covid-19,” ujarnya.

Sementara Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad, Rudiantara, mengingatkan bahwa istilah kenormalan baru atau new normal  barangkali justru mengajak kita kembali ke fitrah, hidup secara normal. “Barangkali selama ini kita hidup tidak normal karena gaya hidup kita berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Nah, sekarang kita kembali kepada kebutuhan,” ujarnya.(am)*

The post Hikmah Covid-19, Manusia Perlu Jalin Silaturahmi dengan Alam Semesta appeared first on Universitas Padjadjaran.

Viewing all 5516 articles
Browse latest View live